Anda di halaman 1dari 11

KLIPING

TEMA RENANG

DISUSUN OLEH

NAMA : NURNAIZA SUKRI


KELAS :VC

SEKOLAH DASAR NEGERI 82


KOTA BENGKULU
T.A 2018/2019
Atlet Renang Indonesia Ukir Sejarah Baru di Pentas Dunia
SINDOnews
Senin, 31 Juli 2017 - 00:01 WIB
views: 11.850
Atlet Renang Indonesia Ukir Sejarah Baru di Pentas Dunia
I Gede Siman Sudartawa lolos ke semifinal di Kejuaraan Dunia Renang FINA 2017.
BUDAPEST - Prestasi membanggakan dibuat I Gede Siman Sudartawa. Ia menjadi
perenang Indonesia pertama yang bisa masuk ke babak 16 besar dalam Kejuaraan Dunia
Renang FINA di Budapest, Hungaria, Sabtu (29/7/2017).
Siman yang tampil di nomor spesialisnya, 50 meter gaya punggung putra mencatat
waktu 25,17 detik dan berhasil masuk ke semifinal. Di fase tersebut ia berhasil
memperlihatkan aksi terbaik dengan mencetak rekornas baru yakni 25,04 detik. Siman
mempertajam rekornas sebelumnya yakni 25,12 detik.
"Bersyukur atas pencapaian Siman yang menorehkan sejarah sebagai perenang pertama
Indonesia yang masuk 16 besar di kejuaraan dunia. Alhamdulillah, Siman bisa pecahkan
rekornas 25,04 detik. Semoga pencapaian yang sangat membanggakan ini memberikan
inspirasi dan motivasi bagi perenang-perenang Indonesia yang lain," jelas Wakil Ketua
Umum PB PRSI, Harlin Rahardjo dalam rilis yang diterima Sindonews.
Sementara itu, Albert Sutanto mengaku bangga dengan prestasi anak didiknya. Pelatih
pelatnas tim Indonesia ini berharap Siman bisa tampil lebih baik lagi.
"Siman punya tekad kuat masuk semifinal, jadi mampu mengatasi segala kesulitan.
Hasilnya mampu mencatat waktu 25,17 hanya terpaut 0,02 detik dari rekornas miliknya 25,12
detik. Dan di semifinal, Siman memperbaikinya dengan mencetak rekornas baru 25,04 detik,"
papar Albert yang mendampingi Siman di kejuaraan dunia ini.
"Mudah-mudahan pengalaman pertamanya di semifinal ini bisa dijadikan motivasi
tersendiri tampil di SEA Games bulan depan," imbuh Albert.
Hasil positif juga ditorehkan perenang pelatnas, Aflah Fadlan Prawira yang
memecahkan rekor nasional di nomor 1500 meter gaya bebas putra. Pada kejuaraan dunia
kali ini, Fadlan mencatat rekornas baru 15 menit 31,27 detik atau lebih cepat dari rekornas
lama miliknya 15 menit 34,50 detik.
"Rekornas baru Fadlan, menunjukan dia mampu terus memperbaiki waktu terbaiknya
dan semoga mencapai puncaknya di SEA Games nanti," ucap Harlin.
Tambah Medali Kejuaraan Dunia, Inilah Perenang Wanita Terbaik Sepanjang Sejarah
Siap Bangun Negara
Rabu, 26 Juli 2017 - 16:26 WIB
BUDAPEST - Kejuaraan Dunia Akuatik tak lepas dari catatan rekor. Tak terkecuali
pada edisi 2017 yang berlangsung di Danube Arena, Alfred Hajos National Swimming
Stadium, Lake Balaton, Budapest, Hungaria, mulai 14 Juli. Salah satu bintang yang bersinar
pada Kejuaraan Dunia Akuatik 2017 adalah Kathleen Genevieve “Katie” Ledecky. Saat
usianya baru 20 tahun, perenang bertinggi badan 180 cm tersebut mencatat sebuah histori di
kategori wanita. Seperti dilaporkan berbagai media massa dunia. Katie Ledecky baru saja
mencetak sejarah, dengan menjadi wanita pertama yang meraih 12 medali emas kejuaraan
dunia renang. Katie Ledecky (AS) di podium juara nomor 1500m gaya bebas putri pada
Kejuaraan Dunia Akuatik 2017 di Budapest Hungaria. Raihan itu ia catat ketika empat kali
menciptakan rekor dunia di Budapest, Selasa (25/7/2017) waktu setempat. Ledecky tak
tertandingi pada nomor 1.500 gaya bebas putri ketika dia memenangkan final nomor ini
dengan catatan waktu mengejutkan, sampai berselisih 19,07 detik dari pesaing utamanya dari
Spanyol, Mireia Belmonte.
"Katie Ledecky berasal dari planet lain, oleh karena itu target saya adalah
memenangkan medali perak. Bagi saya ini sudah emas," kata Belmonte kepada The
Guardian. Katie Ledecky (AS) saat terjun di nomor 400m gaya bebas putri pada Kejuaraan
Dunia Akuatik 2017 di Budapest Hungaria. Ledecky (20) kini menjadi wanita yang paling
banyak dianugerahi medali emas pada sejarah kejuaraan renang dunia, melewati rekan
senegaranya Missy Franklin yang 11 kali menjadi juara dunia. “Ini adalah usaha keras dari
364 hari lainnya sepanjang tahun,” beber Ledecky sambil menghela napas seperti ditulis Los
Angeles Times. “Ini seperti memasukan pekerjaan dalam latihan. Jadi ketika saya tiba pada
hari ini, saya hanya bisa melakukannya. Ini adalah rutinitas,” katanya wanita peraih 1 medali
emas Olimpiade 2012 dan 4 medali emas Olimpiade 2016 tersebut.
Sementara itu dari nomor lain, perenang Inggris Adam Peaty dua kali menciptakan
rekor dunia pada nomor 50m gaya dada putra untuk masuk final nomor ini. Perenang Kanada
Kylie Masse memecahkan rekor dunia 100m gaya dada putra. Dan melengkapi hujan rekor
dunia di kolam renang pada kejuaraan dunia renang 2017 di Budapest, adalah sukses Lilly
King dari AS dalam memecahkan rekor dunia pada nomor 100m gaya dada putri untuk
meraih emas. "Sungguh tidak dalam jangkauan radar saya bisa berenang di bawah 26 detik,"
kata Peaty yang mencatat waktu 26,10 detik, lalu 25,95 detik pada semifinal. "Mari kira lihat
apa yang terjadi pada final besok (Rabu waktu setempat)," imbuhnya.
Tampil di Kejuaraan Dunia, Perenang Indonesia Tunjukkan Kemajuan

Dwinarto
Rabu, 26 Juli 2017 - 13:54 WIB
views: 16.780

Tampil di Kejuaraan Dunia, Perenang Indonesia Tunjukkan Kemajuan


Para perenang Indonesia tengah bersaing dengan perenang dunia di Kejuaraan Dunia Renang.
BUDAPEST - Walau belum mampu bersaing dengan perenang dunia lainnya,
penampilan perenang Indonesia sudah menunjukkan kemajuan. Sembilan perenang Indonesia
saat ini tengah berlaga di Kejuaraan Dunia (FINA World Championship) di Budapest,
Hungaria.
Ajang yang mulai digelar sejak 14 hingga 30 Juli nanti menjadi ajang pemanasan
sebelum tampil di SEA Games 2017, Agustus mendatang. Indonesia di kejuaraan dunia ini
diwakili Aflah Fadlan Prawira, Glenn Victor Sutanto, Indra Gunawan, I Gede Siman
Sudartawa, Triady Fauzi Sidiq, Anandia Treciel Vanessae Evato, Azzahra Permatahani,
Raina Saumi Grahana Ramdhani dan Ressa Kania Dewi. Mereka akan tampil di semua
nomor perlombaan.
Sekjen Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI), Ali A Patiwiri dalam rilis yang
diterima SINDONews, Rabu (26/7/2017), mengatakan event ini memang terbilang berat.
Untuk bisa berlaga di kualifikasi catatan waktunya sudah tinggi. Dari sembilan perenang,
Ressa Kania Dewi menunjukkan hasil menawan setelah berhasil masuk babak penyisihan.
Di sisi lain, Duta Besar RI untuk Hungaria, Wening Esthyprobo sangat mendukung
partisipasi Indonesia dalam kejuaraan internasional tersebut. KBRI Budapest bersama
masyarakat Indonesia di Hungaria ikut datang langsung ke acara pertandingan memberikan
support bagi perenang-perenang andalan Indonesia tersebut.
Made Bayu Raih 10 Medali Emas di Kejuaraan Renang Antar Sekolah 2019

Selasa, 5 Februari 2019 13:16


Made Bayu Artiana Putra Dhananjaya saat menerima penghargaan.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Atlet Renang Buleleng, Made Bayu Artiana Putra
Dhananjaya berhasil mendapatkan 10 medali emas di Kejuaraan Renang Antar Sekolah dan
Perguruan Tinggi Se-Indonesia KRAS 2019 di Kolam Renang Tirta Krida AAU Yogyakarta.
Atlet Renang Buleleng, Made Bayu Artiana Putra Dhananjaya (10) berhasil meraih target
yang diinginkannya, 10 medali emas berhasil ia dapatkan di Kejuaraan Renang antar Sekolah
dan Perguruan Tinggi Se-Indonesia KRAS 2019 di Kolam Renang Tirta Krida AAU
Yogyakarta. Hari pertama perlombaan tanggal 2 Febuari 2019 ia berhasil meraih lima medali
emas di kelompok umur (KU) IV nomor 200 meter gaya bebas, 100 meter gaya kupu-kupu,
50 meter gaya dada, 100 meter gaya punggung dan 50 meter gaya bebas. Pada hari kedua
perlombaan tanggal 3 Febuari 2019 ia juga berhasil meraih lima medali emas di KU IV
nomor 50 meter gaya kupu-kupu, 100 meter gaya bebas, 100 meter gaya dada, 50 meter gaya
punggung dan 200 meter gaya ganti.
Setelah Kejuaraan Renang antar Sekolah Se-Indonesia KRAS 2019 berakhir Bayu pun
masih semangat untuk mengukir prestasi lagi, ia berkata kejuaraan renang yang akan ia ikuti
selanjutnya ialah PORJAR Bali 2019. Pada PORJAR Bali 2018 Bayu berhasil
menyumbangkan dua medali perunggu untuk kabupaten Buleleng yaitu di nomor 50 meter
gaya kupu-kupu dan 100 meter gaya kupu-kupu. Pada Porjar Bali 2019 ini ia bertekad untuk
meraih prestasi yang lebih baik lagi. “Tahun ini saya turun di dua nomor saja, di 50 meter
gaya kupu-kupu dan 100 meter gaya kupu-kupu, targetnya medali perak atau medali emas,“
ucapnya. Rencananya Bayu pun akan kembali ke Bali pada Selasa (5/2/2019) dan akan
memulai persiapannya untuk PORJAR Bali 2019. Selain Bayu, ada juga perenang Bali
lainnya yang berhasil meraih medali di kejuaraan tersebut seperti Dewa Gede Anom Artha
Tanaya yang berhasil meraih 4 medali emas di nomor 100 meter gaya kupu-kupu, 100 meter
gaya bebas, 50 meter gaya kupu-kupu, dan 50 meter gaya bebas dan 2 medali perak di nomor
100 meter gaya punggung, 200 meter gaya ganti. Mahasiswa Universitas Pendidikan
Ganesha (Undiksha) tersebut juga mendapatkan penghargaan sebagai perenang terbaik putra
di katagori senior.
Azzahra Tambah Emas di IOAC 2017
Shalahuddin
Kamis, 14 Desember 2017 - 03:01 WIB
views: 6.575
JAKARTA - Perenang Azzahra Permatahani masih tampil penuh determinasi di hari
kedelapan Test Event Road To Asian Games 2018 bertajuk Indonesia Open Aquatic
Championship (IOAC) 2017 di GBK Aquatic Stadium. Atlet klub Belibis Pekanbaru itu
menambah emas di nomor 400 meter gaya ganti perorangan putri, Rabu (13/12/2017).
Azzahra menampilkan performa yang gemilang, dengan menjadi yang tercepat 4.56.96 detik.
Perak diraih Angel Gabriel Yus dari Yus SC Tarakan (5.09.91). Dan Perunggu diraih
perenang Belibis Pekanbaru, Anandia Treciel Vanessae (5.10.08).
Sedangkan di bagian putra, medali emas nomor 400 meter gaya ganti perorangan diraih
Aflah Fadlan Prawira dari Aquarius Bandung dengan catatan 4.30.33 detik. Daniel Setyawan
dari Surya Naga Surabaya harus puas dengan raihan perak (4.32.70), sedangkan Athalarik
Maulidio dari ESC Bandung mendapat perunggu (4.38.05). Di nomor 50 meter gaya bebas
putra, Lee Sangsoo dari Korea Selatan menjadi yang terdepan dengan catatan waktu 23.10
detik. Di tempat kedua atau perak diraih perenang ESC Bandung, Triadi Fauzi, (23.24).
Perunggu dikantongi Glenn Victor dari Millenium Surabaya (23.71). Di sektor putri, medali
emas 50 meter gaya bebas milik Chan dari Singapura dengan catatan waktu 26.00 detik.
Perenang Millenium Jakarta AA Istri Kania Ratih mendapat perak (26.50). Dan Patrisia
Yosita dari Millenium Surabaya meraih perunggu (27.13).
Sementara di penyisihan polo air putra, DKI Jakarta menang 18-9 atas tim Jambi.
Sedangkan Sumatera Selatan (Sumsel) memetik poin penuh setelah menang 13-12 atas
Sulawesi Selatan. Sumsel juga menang 15-4 atas Tirta Prima Medan yang menelan dua
kekelahan setelah ditekuk Jawa Barat 4-21 di laga kedua. Di match kedua, Jawa Barat
berhasil menundukkan Sulawesi Selatan dengan skor akhir 21-8. Di laga lainnya, Jambi
kontra Papua yang berstatus debutan juga berjalan sengit. Meski begitu Jambi masih lebih
tangguh dan menang 23-5. "Kami sudah cukup puas dengan hasil yang diraih. Semoga ke
depannya bisa lebih baik." kata Ketua KONI Papua, Samuel dalam rilis yang diterima
Sindonews.com. Kamis (14/12/2017) ini masih akan ada partai penyisihan Polo Air Putra
Mulai Pukul 8.30 WIB. Jawa Barat vs Sumatera Selatan, DKI Jakarta kontra Papua dan Tirta
Prima Medan melawan Sulawesi Selatan. Dilanjut partai semifinal mulai Pukul 15.00 WIB.
Di malam harinya juga ada berbagai partai final favorit cabang renang mulai Pukul 19.00
WIB.
Ikut Kejuaraan Renang Indonesia Open, Agus Target Pecahkan Best Time dan Masuk

Pelatnas Sea Games


Rabu, 28 November 2018 16:45

Ikut Kejuaraan Renang Indonesia Open, Agus Target Pecahkan Best Time dan Masuk
Pelatnas Sea Games Agus Nuarta saat mengikuti Kejurnas Renang Festival Akuatik
Indonesia (FAI) 2018 di Jawa Timur tanggal 16-22 April 2018 lalu.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Atlet Renang Denpasar, Agus Nuarta (17),
menargetkan bisa memecahkan best time dan masuk pelatnas Sea Games 2019, saat
kejuaraan renang Indonesia Open 2018 di Jakarta tanggal 1-5 Desember 2018. Saat
dihubungi Tribun Bali, Selasa (27/11/2018) kemarin, pemuda yang berasal dari Gianyar ini
mengaku sedang bersiap mengikuti Indonesian Open 2018 di Jakarta nanti. Persiapan yang
dilakukan sudah mencapai 95 persen. “Sudah 95 persen siap, yang lagi 5 persen tinggal
mental sama doa saja, sisanya sudah siap semua,” ujar alumni SMAN 1 Denpasar ini. Ia
berujar, jelang perlombaan intensitas latihan pun telah diturunkan. Latihan yang semula
sehari bisa dua kali yaitu pagi dan sore hari, sekarang menjadi satu kali sesi latihan saja.
“Sekarang sudah penurunan program latihan soalnya sudah dekat lomba, sehari (renang)
paling kisaran 5-6 ribu meter, latihannya sekarang sih sehari cuma satu sesi aja, sudah gak
pagi sore lagi, kalau gym sekarang sudah enggak soalnya sudah mau lomba,” ucapnya.
Rencananya, Agus akan turun di tujuh nomor yaitu 50 meter, 100 meter, 200 meter,
400 meter, 800 meter, 1500 meter gaya bebas dan 50 meter gaya kupu-kupu. Pemuda berkulit
sawo ini mengungkapkan bahwa Indonesia Open 2018 merupakan seleksi untuk dapat masuk
ke pelatnas Sea Games 2019. “Pelatih ngasih target biar pecah best time, kalau target saya sih
pecah best time sama masuk pelatnas Sea Games. Saya sih target pecah best time di 200
meter sama 400 meter gaya bebas. Best time awal 200 meternya 1.53.62, kalau best time 400
meternya 4.03.92,” ucap atlet yang pernah meraih medali emas di Kejurnas Renang, Festival
Akuatik Indonesia (FAI) 2018 ini. Agus bersemangat mengikuti kejuaraan renang karena
target yang ingin ia raih serta pengalaman dan ilmu yang akan ia dapatkan saat kejuaraan.
Kejuaraan Renang Indonesia Open 2018 Dimulai Hari Ini

Reporter: Antara
Editor: Ariandono
Sabtu, 1 Desember 2018 17:14 WIB
Perenang Indonesia, Suci Andriani, berlaga dalam final nomer 200 meter gaya bebas
putri Asian Para Games 2018 di Jakarta, Ahad, 7 Oktober 2018. Suci finis ketiga dengan
mencatat waktu 2 menit 20 detik. Suci juga akan kembali bertanding untuk nomor gaya dada
100 meter dan gaya ganti 200 meter Asian Para Games. TEMPO/Amston Probel
Perenang Indonesia, Suci Andriani, berlaga dalam final nomer 200 meter gaya bebas
putri Asian Para Games 2018 di Jakarta, Ahad, 7 Oktober 2018. Suci finis ketiga dengan
mencatat waktu 2 menit 20 detik. Suci juga akan kembali bertanding untuk nomor gaya dada
100 meter dan gaya ganti 200 meter Asian Para Games. TEMPO/Amston Probel
TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI)
menyatakan kejuaraan Indonesia Open Aquatic Championship (IOAC) ke-2 yang
berlangsung mulai 1 hingga 9 Desember 2018 diikuti sebanyak 2.000 atlet.
“Ada 2.000 atlet yang mengikuti IOAC ke-2 ini, baik atlet nasional maupun atlet
internasional. Atlet yang dari luar negeri itu, diantaranya berasal dari Syria, Singapura dan
Malaysia,” kata Wakil Ketua Umum PB PRSI Harlin E Rahardjo dalam siaran pers yang
diterima Antara, Sabtu. Lebih lanjut, menurut dia, pihaknya berencana menjadikan ajang
IOAC sebagai agenda kalender kejuaraan yang digelar secara rutin setiap tahun untuk
seterusnya. Selain sebagai agenda kejuaraan rutin tahunan, dia mengatakan kejuaraan tersebut
juga sekaligus dijadikan sebagai ajang seleksi pemusatan latihan nasional (pelatnas) bagi
atlet-atlet yang akan berlaga di SEA Games 2019 mendatang. “Melalui penyelenggaraan
kejuaraan ini, kami juga tentunya berharap semoga nantinya akan muncul atlet-atlet berbakat
sebagai regenerasi prestasi renang di Indonesia,” ujar Harlin. Kejuaraan IOAC ke-2
berlangsung mulai 1 hingga 9 Desember 2018 di Stadion Akuatik, Gelora Bung Karno
(GBK), Senayan, Jakarta Pusat. Kejuaraan tersebut merupakan lanjutan dari IOAC pertama
yang sebelumnya diselenggarakan di Stadion Akuatik GBK pada 5 hingga 15 Desember 2017
dan merupakan test event jelang Asian Games 2018. Terdapat empat cabang olahraga yang
dilombakan dalam ajang tersebut, antara lain renang yang dilaksanakan pada 1-5 Desember
2018, polo air pada 1-6 Desember 2018, renang artistik pada 7-9 Desember 2018 dan loncat
indah 6-9 Desember 2018. Kemudian, ada juga nomor renang master pada 9 Desember 2018.
Renang Indonesia Belum Berhasil Pecah Telur di Asian Games 2018

Siska Nirmala Puspitasari Minggu, 19 Agt 2018, 16:22


JAKARTA, (PR).- Kontingen Indonesia belum mampu melakukan "pecah telur" pada
cabang renang Asian Games 2018, Minggu, 19 Agustus 2018. Hal ini menyusul kegagalan
sejumlah atlet di beberapa nomor untuk memperoleh medali. Seperti dilansir Kantor Berita
Antara, perenang putri Nurul Fajar Fitriyati mengaku kecewa dengan waktu yang dicatatnya
dua menit 19,38 detik. Hasil yang menempatkannya pada peringkat ketujuh pada babak final
nomor 200 meter gaya punggung putri. "Jelek sih (hasilnya), soalnya tadi menunggu lama
jadi 'mood' keburu turun juga," kata Nurul saat ditemui wartawan di Stadion Akuatik, Gelora
Bung Karno, Jakarta, Minggu, 19 Agustus 2018 malam. Perenang 22 tahun yang memiliki
catatan waktu terbaik dua menit 17 detik untuk nomor 200 meter gaya punggung putri itu
bertekad tampil lebih baik pada perlombaan nomor 100 meter gaya punggung putri pada 22
Agustus mendatang.
Sama seperti Nurul, Adinda Larasti Dewi pun mengaku tidak tampil maksimal pada
nomor 4x100 gaya bebas putri, bersama tiga temannya Ressa Kania Dewi, Patricia Yosita
Hapsari, dan Sagita Putri Krisdewanti. Pada nomor yang dimenangi oleb Jepang dengan
waktu tiga menit 36,52 detik itu tim putri Indonesia berada di peringkat ketujuh dengan
catatan waktu tiga menit 51,52 detik. "Dari awal sudah ketinggalan tetapi kami mencoba
mengejar. Memang kurang puas dengan hasilnya, saya juga masih 'nervous'," ujar Adinda.
Nasib baik juga belum berpihak pada perenang putra unggulan Tanah Air, I Gede
Siman Sudartawa, yang gagal menyumbang medali pada nomor 100 meter gaya punggung
putra. Karena kurang fokus, Siman tidak melihat bendera lima meter sehingga gagal bersalto
dengan mulus. "Jadi harusnya salto aku hand touch. Ini jadi pengalaman. Lebih fokus lagi
soalnya hari ini kurang fokus, soalnya bendera lima meter sampai tidak kelihatan," kata
Siman.
Selain kurang fokus, ia mengaku euforia penonton serta harapan besar yang
ditumpukan di pundaknya sebagai tuan rumah menjadi tekanan tersendiri. Tidak dipungkiri
lawannya terhitung berat dalam final tersebut. Yakni juara dunia renang dari China Xu Jiayu,
serta atlet Jepang juara Asian Games 2014 Irie Ryosuke yang keduanya menunjukkan
persaingan ketat. Sementara wakil Indonesia pada nomor 1.500 meter gaya bebas putri Ressa
Kania Dewi tidak jadi berlomba tanpa diketahui alasannya.
Indonesia Juara Umum Renang di ASEAN Schools Games 2018
SPORTGELANGGANG
Rabu, 25 Juli 2018 | 21:21 WIB
VIVA – Indonesia menjadi juara umum di cabang olahraga renang ASEAN Schools
Games 2018 yang berlangsung di Ehsan Aquatic Centre, Selangor, Malaysia. Di hari terakhir,
Rabu 25 Juli 2018, Indonesia menambah 4 emas dan 3 perak. Total Indonesia menjadi juara
umum dengan koleksi 15 emas, 17 perak dan 8 perunggu. Kedua Thailand (9-8-4), ketiga
Singapura (7-6-10), keempat Malaysia (5-4-8), kelima Filipina (0-2-5), sedangkan lima
negara yang tak meraih medali yakni Vietnam, Myanmar, Kamboja, Laos, dan Brunei.
"Cabang renang ditargetkan 15 medali emas, dan kami berhasil memenuhinya.
Bersyukur dan terima kasih kepada semua tim, perenang, pelatih, manajer, staf dan juga
Kemenpora," ujar pelatih Deni Wardeni usai lomba. Keempat emas hari ini disumbang
perenang Indonesia yang sudah lolos limit-A Olympic Youth Games yang akan bertanding di
Argentina, Oktober mendatang, seperti Adinda Larasati Dewi, Azel Zelmi, dan Azzahra
Permatahani serta Farrel Armandio Tangkas. Di nomor terakhir, estafet 4x100 meter gaya
ganti putra, skuat Indonesia berhasil memecahkan rekor ASEAN Schools Games.
Tim Indonesia yang berkekuatan Farrel Armandio Tangkas (gaya punggung) Pande
Made Iron Digjaya (dada), Azel Zelmi (kupu-kupu), dan Danandra Indra Damario (bebas)
mencatat waktu terbaik 3 menit 48,82 detik atau lebih tajam dari rekor lama milik Singapura
(2011), yakni 3 menit 49,70 detik. Di peringkat dua Malaysia 3 menit 51,82 detik dan ketiga
Thailand 3 menit 53,11 detik. Medali emas lainnya melalui aksi Azel Zelmi Aryalingga yang
menang di nomor 200 meter gaya kupu-kupu putra dengan catatan 2 menit 03,71 detik.
Medali perak Tan Ephraim (Singapura) 2 menit 04,34 detik dan perunggu Low Zheng Yong
(Malaysia) 2 menit 04,98 detik. Medali emas pertama disumbang Adinda Larasati Dewi dari
nomor 200 meter gaya kupu-kupu putri dengan catatan 2 menit 15,15 detik. Peringkat dua
diraih perenang Indonesia lainnya Azzahra Permatahani 2 menit 16,92 detik dan ketiga
Kamonchanok Kwanmuang (Thailand) 2 menit 18,52 detik. Adinda juga menyumbang emas
kedua melalui nomor estafet 4x100 meter gaya ganti putri. Tim Indonesia yang berkekuatan
Dewi Novita Lestari (punggung), Felicia Angelica (dada), Azzahra Permatahani (kupu-kupu),
dan Adinda Larasati Dewi (bebas) berhasil mencatat waktu tercepat 4 menit 20,07 detik.
Indonesia juga mendapat medali perak dari Sofie Kemala pada nomor 50 meter gaya
punggung putri dengan catatan 30,39 detik dan Joe Aditya menambah perak di nomor 1500
meter gaya bebas dengan catatan 16 menit 16,88 detik.
Diwarnai Kejanggalan, Lomba Renang Diminta Diulang

Kompas.com - 11/09/2012, 13:47 WIB


JAKARTA, Kompas.com - Keputusan hasil perlombaan renang PON XVIII Riau
nomor 4x200 meter gaya bebas putra ditunda karena adanya kejanggalan. Dalam lomba yang
berlangsung di Rumbai Sports Center, Minggu (9/9) sebelumnya, tim Jabar disebut merebut
medali emas dengan tim DKI Jakarta dan tuan rumah Riau mendapat medali perak dan
perunggu. Sementara tim Jawa Timur terkena diskualifikasi. Namun hasil ini kemudian
menimbulkan protes keras dari tim DKI yang menganggap lomba berjalan dengan banyak
kejanggalan. Kejanggalan berawal saat perenang pertama Jawa Timur melakukan loncatan
saat aba-aba bersiap sebelum start diberikan.
Alih-alih menghentikan lomba, petugas perlombaan malah memberi starting signal
yang menandakan lomba diteruskan. Para perenang Jabar, DKI dan Riau yang masih
terperangah dengan ulah perenang pertama Jatim bereaksi berbeda. Perenang Jabar langsung
meloncat ke kolam diikuti perenang Riau. Sementara perenang DKI bereaksi paling lambat.
Saat itu pihak DKI langsung mengajukan protes dan meminta perlombaan dihentikan. Saat
itu lomba berlangsung di bawah cemooh penonton yang juga meminta lomba dihentikan.
Namun pihak panitia mengaku mendapat kesulitan secara teknis karena tali yang biasanya
dengan mudah dan cepat diturunkan untuk menghnetikan laju perenang justru disimpul mati.
Usai lomba, pihak DKI mengajukan protes resmi dan meminta perlombaan diulang.
"Kami beranggapan ada kesalahan dari ofisial perlombaan dan seharusnya diperbaiki dengan
mengulang lomba," kata manajer tim renang DKI, R. Nursyamsu. Hal ini dibenarkan oleh
pelatih tim renang DKI, Felix C. Sutanto. Menurut Felix dalam regulasi FINA, start lomba
dinyatakan tidak sah apabila ada perenang yang bergerak atau meloncat lebih dulu. "Semua
regulasi itu dibacakan oleh Felix waktu technical meeting dengan delegasi lain dan technical
official renang PON," lanjut Nursyamsu. Pihak Jabar menolak usulan pengulangan lomba dan
tetap bertahan pada hasil lomba. "Ya mereka punya hak menolak karena kesalahan memang
pada technical official," ungkap Felix.
Pihak DKI kemudian mengajukan usulan agar tim DKI berenang sendiri dengan
diambil waktu atau melakukan swim-off. "Bila hasilnya lebih baik dari waktu tim Jabar,
maka kami mendapat emas, Jabar mendapat perak. Begitu pun sebaliknya,' kata Nursyamsu.
"Atau lomba itu diulang." Lagi-lagi Jabar menolak. Karena itulah kemudian terlontar ide
medali emas bersama dibagi antara Jabar dan DKI Jaya dengan medali perunggu diperoleh
tuan rumah Riau. "Sekarang masih dibicarakan dan belum pada keputusan," kata Nursyamsu.

Anda mungkin juga menyukai