Kaya Prestasi
Peduli Lingkungan
Selain jago senam dan balet, Vania juga memiliki kepedulian tinggi terhadap
lingkungan. Buktinya, Vania aktif terlibat dalam berbagai kegiatan lingkungan di
sekolahnya. Bahkan, Vania merupakan salah satu duta lingkungan di sekolahnya.
Vania menjadi pegiat pengolahan sampah organik menjadi kompos dengan
keranjang takakura di sekolahnya. Ia pun masuk dalam 30 besar Festival Anak
Cerdas Indonesia 2017 yang diselenggarakan salah satu televisi swasta nasional,
mewakili Kota Surabaya.
Pesenam cantik ini, meraih dua medali emas di nomor individual Asian Games
2018. Tak berhenti sampai di situ, Alina juga turut berkontribusi atas diraihnya
medali emas Kazakhstan di nomor pertandingan tim.
Tak heran, pesenam cantik ini pun langsung mendapat sorotan besar dari publik,
tak hanya dari orang-orang Kazakstan tetapi juga masyarakat Tanah Air. Selain di
Asian Games sendiri, Alina juga telah mencatatkan pencapaian manis di
Kejuaraan Asia.
Pada keikutsertaannya di Kejuaraan Asia 2018 yang berlangsung di Kuala
Lumpur, Malaysia, atlet berusia 18 tahun itu bisa meraih tiga medali emas.
Prestasi manisnya membuat sosok Alina menjadi kian sempurna karena
wajahnya yang juga diketahui begitu menawan.
Membanggakan ,Atlet Senam Indonesia Meraih Prestasi
Memukau di jerman
Medali emas diraih Nabila pada kelas Senior kategori Ball Apparatus Rhythmic
Gymnastics. Sementara medali perak diraihnya pada kelas Senior kategori
Clubs Apparatus Rhythmic Gymnastics. Total, ada enam kategori yang
dilombakan pada ajang tersebut.
Eko Pudjihariyanto selaku Ketua Umum Persani DKI Jakarta yang mendampingi
Nabila mengatakan bahwa kemenangan ini adalah hasil kerja keras bersama,
terutama Nabila.
Menurut Eko, ajang tersebut bagi Nabila bukanlah hal mudah. Mengungguli
para pesaing dari Eropa pada ajang olahraga ini merupakan prestasi luar biasa
yang patut disyukuri. Eko juga merasa sangat bangga karena ternyata Nabila
bisa memenangkannya.
"Saya ikut bangga dan berterima kasih kepada Nabila. Nabila secara konkret
telah menjadi bagian dari mesin diplomasi. Keberhasilan ini, membantu misi
KBRI untuk lebih mengenalkan Indonesia sebagai bangsa berprestasi kepada
masyarakat Eropa khususnya Jerman," ujar Havas.
Keberhasilan Nabila saat ini dianggap memberi harapan baru bahwa Indonesia
bisa menjadi icon juara senam ritmik, meskipun cabang olah raga ini berasal
dari Eropa.
Nabila juga pernah memenangkan dua medali perunggu melalui nomor senam
ritmik Hoop Apparatus dan Ball Apparatus pada SEA Games 2017 lalu.
Dari dua kali kesempatan di babak final, Muthia mencatatkan rata-rata skor
tertinggi 12,925. Nilai itu tidak terkejar oleh pesenam Vietnam Truong Khanh
Vanh yang berada di posisi kedua, sementara di posisi ketiga pesenam Malaysia
Geanie Ng Ee Ling.
Prestasi senam artistik dengan satu emas ini melampaui target yang diberikan
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk cabor senam yaitu dua
perak.
Total di ASG 2017 Singapura, senam artistik sudah menyumbang dua medali.
Selain emas, sebelumnya pada pertandingan senam hari pertama, Sabtu (15/7),
tim senam artistik putri sukses merengkuh perunggu.
Menurut manajer tim senam artistik Indonesia di ASG 2017, Dian Arifin
kemenangan Muthia di nomor meja lompat mengejutkan walau memang atlet
berusia 15 tahun itu diharapkan mendapatkan medali sedari awal.
Hal itu karena dalam kualifikasi sehari sebelumnya, Muthia hanya berada di
peringkat kelima.
"Namun, di final dia bisa melakukan gerakan yang sangat baik dan meraih emas.
Alhamdulillah, terima kasih kami ucapkan atas dukungan semua pihak kepada
senam artistik," ujar Dian, yang juga kepala bidang pembinaan dan prestasi PB
Persatuan Senam Indonesia (Persani).
Terkait Muthia, Dian mengungkapkan bahwa atlet putri asal Sulawesi Selatan
tersebut akan masuk ke jajaran atlet senam senior pada tahun 2018, ketika
umur pesenam yang juga siswi SKO Ragunan itu menginjak usia 16 tahun.
"Muthia kami siapkan untuk SEA Games dan Asian Games. Semoga
kemampuannya bisa terus meningkat," tutur dia.
Adapun dengan perolehan emas dari senam artistik, sampai berita ini
diturunkan, Indonesia sudah memperoleh total enam medali emas.