Anda di halaman 1dari 7

TOLAK PELURU

Lapangan

Tekhnik
Christina Schwanitz

Beijing - Atlet Jerman Christina Schwanitz merebut medali emas nomor tolak peluru putri
untuk pertama kalinya pada Kejuaraan Dunia Atletik dengan lemparan sejauh 20,37 meter di
Beijing, Sabtu (22/8).

Atlet berusia 29 tahun itu membuat kecewa penonton di Stadion Sarang Burung Beijing
tempat kejuaraan berlangsung, setelah menggeser atlet tuan rumah Gong Lijao ke posisi
kedua dengan lemparan ketiganya, yang membuat atlet Tiongkok itu harus puas dengan
medali perak dengan lemparan sejauh 20,30 meter pada upaya ketiganya.

Atlet Amerika Serikat Michelle Carter meraih medali perunggu setelah melakukan lemparan
sejauh 19,76 meter, mengalahkan Anita Marton, yang memperbaiki rekor nasional Hungaria
dengan upaya terbaiknyua 19,48 meter.

Atlet Selandia Baru Valerie Adams, yang merebut medali emas pada kejuaraan dunia empat
tahun lalu, memilih untuk absen pada kejuaraan kali ini agar bisa menjalani operasi bahu dan
siku untuk mempersiapkan diri mempertahankan gelar juara Olimpiadenya di Rio de Janeiro
tahun depan.
1. Nadzeya Ostapchuk

Nadzeya Ostapchuk (Belarusia: , Nadzeya Astapchuk; Rusia:


, Nadezhda Ostapchuk), lahir 28 Oktober 1980,[1] adalah seorang atlet tolak peluru
Belarus. Ia sempat menjadi Juara Olimpiade pada tahun 2012, Dia menjadi Juara Dunia pada
tahun 2005, Ostapchuk adalah peraih medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008 serta juara
World Indoor dan European Athletics Championships pada tahun 2010. Jarak terbaiknya
adalah 21,70 meter sehingga membuatnya menjadi atlet terbaik ketiga hingga saat ini untuk
lomba di dalam ruangan.[4] Dia menjadi runner-up sebanyak empat kali di World Indoor
Championship dan tiga kali meraih medali perak Kejuaraan Dunia di luar ruangan. Ia
memegang rekor kejuaraan untuk even tersebut, dengan jauh lemparan 20,85 m pada tahun
2010. Dalam kompetisi kontinental, dia menjadi juara Indoor Eropa 2005 dan berada di
urutan kedua pada Kejuaraan Atletik Eropa 2006. Sbagai tambahan untuk medalinya di
Beijing, dia berada di urutan keempat pada Olimpiade Athena 2004.

2. Dwi Ratnawati
Dwi Ratnawati

Medali perak nomor itu, direbut Dewi Lentari (Nusa Tengara Barat) dengan lemparan 13,72
meter, sedangkan perunggu direbut Ni Putu Nita Wijaya sejauh 13,68 meter, sedangkan Dwi
Ratnawati mengundurkan diri karena mengalami cedera.

Bendahara Pengprov PASI Jateng Erma Subasir mengatakan pada kejuaraan atletik Piala
Panglima TNI di Bandung mendatang, Jawa Tengah menerjunkan 15 atlet yang akan turun
pada semua nomor yang dipertandingkan.

Dari 15 atlet yang akan diterjunkan Jateng tersebut, kata dia, tidak termasuk peraih dua
medali emas SEA Games yaitu Agus Prayogo karena pelari berasal dari Kota Magelang,
Jateng, tersebut turun atas nama tim TNI AD.

SEbanyak 15 atlet Jateng yang tampil pada kejuaraan tersebut di antaranya Triyaningsih
(5.000 dan 10 ribu meter), Dwi Ratnawati (lempar cakram), Krisna Wahyu (tolak peluru),
Yuarisdianto (tolak peluru), Muhammad Rusmanto (lempar lembing putra).
Eki Febri Ekawati Raih Medali Emas dan Pecahkan Rekor Nasional Tolak
Peluru

Senin, 26 September 2016 20:07


TribunnewsBogor.com/Damanhuri

Eki Febri Ekawati atlet tolak peluru asal Jawa Barat berhasil pecahkan rekor di PON XIX
Jawa Barat di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor pada Senin (26/9/2016).

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Damanhuri

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Eki Febri Ekawati atlet tolak peluru asal


Jawa Barat berhasil pecahkan rekor di PON XIX Jawa Barat di Stadion Pakansari, Kabupaten
Bogor pada Senin (26/9/2016).

Atlet putri tuan rumah ini mampu melempar sejauh 14,98 meter di cabang olahraga atletik
nomor lomba tolak peluru mengungguli empat orang pesaingnya.

Pelatih Jawa Barat, Ong Kok Hin mengatakan, jika atletnya itu mampu menunjukan
kemampuan terbaiknya dalam nomor lomba tolak peluru.

TribunnewsBogor.com/Damanhuri
"Rekor Nasional selama 29 tahun yang dipegang Papua, kini bisa dipecahkan oleh Eki,"
ujarnya kepada TribunnewsBogor.com pada Senin (26/9/2016).

Lebih lanjut dia mengatakan, kemampuan Eki kian mengalami peningkatan selama setahun
belakangan.
Saat di Taiwan, Eki mampu melempar sejauh 14,55 meter pecahkan rekor mengalahkan rekor
yang selama ini dipegang Papua yakni 13,34 meter.

"Tiga bulan lalu Eki pecahkan Rekor Nasional di Taiwan dan sekarang dia kembali pecahkan
rekor dengan hasil lebih baik," katanya.

TribunnewsBogor.com/Damanhuri
Ong Kok Hin menargetkan Eki menjadi orang pertama di Indonesia dengan lemparan sejauh
16 meter.

"Saya ingin anak tersebut jadi orang pertama di Indonesia dengan lemparan sejauh 16 meter,"
tandasnya.

Sementara itu, Dyah Ayu Kumala Sari atlet asal Jawa Tengah berada diposisi kedua dengan
raihan medali perak dengan hasil lemparan sejauh 12,85 meter.

Disusul peraihan perunggu oleh Ni Putu Yogiswari atlet asal Nusa Tenggara Barat dengan
lemparan sejauh 11,99 meter.

Anda mungkin juga menyukai