PANDANGAN MENGENAI PERAN KONFLIK Ada tiga pandangan yang berbeda mengenai apakah konflik merugikan, hal yang wajar atau justru harus diciptakan untuk memberikan stimulus bagi pihak-pihak yang terlibat untuk saling berkompetisi dan menemukan solusi yang terbaik. 1. Pandangan Tradisional (The Traditional View) 2. Pandangan Hubungan Manusia (The Human Relations View). 3. Pandangan Interaksionis (The Interactionist View). 1. PANDANGAN TRADISIONAL (THE TRADITIONAL VIEW) Pandangan ini menyatakan bahwa semua konflik itu buruk. Konflik dilihat sebagai sesuatu yang negatif, merugikan dan harus dihindari. Untuk memperkuat konotasi negatif ini, konflik disinonimkan dengan istilah violence (kekerasan), destruction (pengrusakan), dan irrationality (tidak rasional). 2. PANDANGAN HUBUNGAN MANUSIA (THE HUMAN RELATIONS VIEW).
Pandangan ini menyatakan bahwa konflik
merupakan peristiwa yang wajar terjadi dalam semua kelompok dan organisasi. Konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari, karena itu keberadaan konflik harus diterima dan dirasionalisasi- kan sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi peningkatan kinerja organisasi. 3. PANDANGAN INTERAKSIONIS (THE INTERACTIONIST Pandangan ini cenderung mendorong terjadinya VIEW). konflik, atas dasar suatu asumsi bahwa kelompok yang koperatif, tenang, damai, dan serasi, cenderung menjadi statis, apatis, tidak aspiratif, dan tidak inovatif. Oleh karena itu, menurut aliran pemikiran ini, konflik perlu dipertahankan pada tingkat minimun secara berkelanjutan, sehingga kelompok tetap bersemangat (viable), kritik-diri (self-critical), dan kreatif. MACAM-MACAM KONFLIK Konflik dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : a. Konflik Antar Individu Konflik semacam ini dapat terjadi antara perorangan dari berbagai tingkatan. Misal antara pimpinan dengan karyawan, maupun antara karyawan dengan karyawan lainnya. b. Konflik perorangan dengan kelompok Konflik semacam ini dapat terjadi antara individu pimpinan dengan kelompok ataupun antara individu karyawan dengan kempok pimpinan. c. Konflik kelompok dengan kelompok konflik semacam ini dapat terjadai dalam skala kecil maupun besar. Misal antara kelompok, desa, dst KONFLIK SOSIAL Sebab terjadinya Konflik Sosial, yaitu : a. Perbedaan Keyakinan dan Pendirian b. Perbedaan Kebudayaan antar kelompok masyarakat c. Perbedaan Kepentingan antar individu/kelompok d. Kesenjangan sosial mengenai tingkat kesejahteraan e. Ketidaksiapan masyarakat menerima perubahan sosial BERBAGAI MACAM KONFLIK DI INDONESIA Beberapa konflik sosial di Indonesia, yaitu : a. Konflik Antar Individu Konflik ini terjadi karena ada perbedaan, pertentangan, atau ketidakcocokan antara individu satu dgn individu lain. b. Konflik Antar Eknik Perbedaan suku bangsa dan budaya. Sesuatu yang dianggap sakral dari suku tertentu mungkin tidak demikian hanya bagi suku lain. Hal ini dapat menyebabkan Konflik. c. Konflik Antar Agama Perbedaan keyakinan dalam agama bersifat mutlak. Agama memiliki potensi konflik. LANJUTAN…..
d. Konflik Antar Golongan atau Kelas Sosial
Konflik ini terjadi karena kepentingan yang berbeda antara kelas sosial atas dan kelas sosial bawah. e. Konflik Antar Ras Perbedaan Ras atau warna kulit merupakan potensi yang dapat menimbulkan konflik, jika ada yang merendahkan harkat dan martabat ras tertentu. f. Konflik Antar Negara Perbedaan tujuan dan upaya memaksakan kehendak negara yang satu kepada negara yang lain dapat menyebabkan konflik. SUMBER KONFLIK SECARA UMUM Terdapat beberapa hal yang melatarbelakangi terjadinya konflik, antara lain: a. Salah pengertian atau salah paham karena kegagalan komunikasi b. Perbedaan tujuan karena perbedaan nilai hidup yang dipegang c. Rebutan dan persaingan dalam hal yang terbatas seperti fasilitas kerja dan jabatan d. Masalah wewenang dan tanggung jawab e. Penafsiran yang berbeda atas satu hal, perkara dan peristiwa yang sama f. Kurangnya kerja sama g. Tidak mentaati tata tertib dan peraturan kerja yang ada h. Ada usaha untuk menguasai dan merugikan i. Pelecehan pribadi dan kedudukan j. Perubahan dalam sasaran dan prosedur sehingga orang menjadi merasa tidak jelas tentang apa yang diharapkan darinya DAMPAK POSITIF DARI KONFLIK Membantu setiap orang untuk saling memahami tentang perbedaan pekerjaan dan tanggung jawab mereka. Memberikan saluran baru untuk komunikasi. Menumbuhkan semangat baru pada staf. Meningkatkan kemampuan dan daya saing masing masing pihak yang terlibat konflik. Memberikan kesempatan untuk menyalurkan emosi. Timbulnya rasa persaudaraan yang kuat antar masing-masing pihak yang terlibat Adanya pembelajaran yang dapat diambil masing masing pihak yang terlibat. DAMPAK NEGATIF DARI Timbulnya dis-integrasi KONFLIK antar anggota kelompok yang bertikai. Munculnya rasa benci dan permusuhan yang tidak jarang berujung pada pertikaian fisik Terganggunya kinerja organisasi karena pertikaian/konflik kepentingan dari masing- masing (jangka pendek) Tidak tercapainya tujuan, visi, dan misi perusahaan dalam jangka panjang Timbulnya tekanan, persaingan yang tidak sehat, kecemasan yang berlebihan yang mengarah pada stress kerja yang akut PENYEBAB KONFLIK Konflik dapat berkembang karena berbagai sebab sebagai berikut: ● Batasan pekerjaan yang tidak jelas ● Hambatan komunikasi ● Tekanan waktu ● Standar, peraturan dan kebijakan yang tidak masuk akal ● Pertikaian antar pribadi/Perbedaan Pendapat ● Perbedaan status ● Harapan yang tidak terwujud TUGAS : Buat makalah terkait Konflik Sosial, Topik bisa diambil dari konflik yg terjadi di Indonesia atau dari negara lain. • Ceritakan secara singkat mengenai terjadinya konflik tersebut. • Jelaskan apa sumber & faktor penyebab yang melatarbelakangi konflik tersebut terjadi. • Uraikan bagaimana proses mengatasi konflik tersebut. • Berikan komentar terkait konflik tersebut, hal positif apa yang dapat diambil dari konflik tersebut. • Makalah dibuat minimal 6 halaman. Cantumkan sumber kutipan/Daftar Pustaka.
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik