Anda di halaman 1dari 18

TUGAS

KLIPING

TEMA :
KONFLIK SOSIAL

Disusun oleh:
Nama : MOZZA SALMAHIA THOHIRO
Kelas :8E
Sekolah : SMP Negeri 1 Merauke

1
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan

rahmad dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kliping

Konflik Sosial ini dengan tepat waktu.

Kami berusaha menyusun tugas kliping ini hingga sedemikian rupa

dengan harapan dapat memahami materi Konlik Sosial yang ada di sekitar.

Selesainya Tugas Kliping ini tidak terlepas dari bantuan semua pihak baik

bantuan moril maupun bantuan spiritual. Kami mengucapkan terima kasih yang

tulus dan tinggi kepada:

1) Bapak/Ibu guru SMP Negeri 1 Merauke yang telah banyak memberikan

berbagai masukan dan pertimbangan selama proses pnyusunan tugas

kliping ini.

2) Dan tak lupa juga kepada kedua orang tua kami yang secara terus-menerus

memberikan motivasi dan dukungan atas terselesainya Tugas Kliping

Konflik Sosial ini. .

Kami menyadari bahwa di dalam pembuatan kliping Konflik Sosial ini

masih ada kekurangan, sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari

pembaca, terutama dari Guru pengampu, agar tugas kliping berikutnya dapat

disajikan lebih baik lagi.

Dan pada akhirnya kami berharap semoga karya yang sifatnya sederhana

ini dapat memberikan manfaat bagi kemajuan dunia pendidikan khususnya dalam

hal pengajaran di kelas.

Merauke, 10 Novmber 2022

Penulis,

Mozza Salmahia Thohiro

i
DAFTAR ISI

A. Kata Pengantar ……………………………………………………. ii

B. Daftar Isi ………………………………………………………….. iii

I. Isi Kliping ........................................................................................ 1

1. Pengertian Konflik……………………………………………...1

2. Penyebab Utama Konflik ………………………………………1

3. Macam – macam Konflik ………………………………………3

4. Contoh macam- macam Konflik di Masyaraka ……………….. 9

II. Kesimpulan Dan Saran ……………………………………………. 14

ii
KONFLIK SOSIAL

1. Pengertian Konflik

Konflik berasal dari bahasa Latin “configure” yang berarti saling

memukul. Secara sosiologis, konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang

atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan

pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu

dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah

menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain

sebagainya.

Kondisi seperti ini juga dialami Indonesia sebagai negara yang memiliki

banyak unsur kebudayaan, ras, dan etnis. Oleh karena itulah tulisan ini akan

memberikan berbagai contoh konflik sosial di Indonesia dan cara mengatasinya.

(Liputan6.com, Jakarta)  

 Konflik tak hanya muncul dalam sebuah lingkup pemerintahan ataupun

negara, namun juga lingkup keluarga bahkan diri sendiri. Untuk itu, ada banyak

macam-macam konflik yang ada di sekitar kita. Konflik artinya percekcokan,

perselisihan dan pertentangan.

2. Penyebab Utama Konflik

Sebelum mengetahui macam-macam konflik, Kita harus mengetahui

penyebab utama dari konflik itu sendiri. Berikut penyebab konflik yang dapat

muncul dalam diri seseorang maupun kelompok, diantaranya :

1
1. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan

Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki

pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan

pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat

menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial,

seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung

pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan

berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang

merasa terhibur.

2. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi

yang berbeda

Seseorang akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian

kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda pada akhirnya akan

menghasilkan perbedaan yang dapat memicu konflik.

3. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok

Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan

yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing

orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda.

4. Perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat

Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika

perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat

memicu terjadinya konflik sosial karena ketidak siapan masyarakat dalam

menghadapi perubahan.

2
3. Macam-macam Konflik Beserta Contohnya di Masyarakat

1. Konflik Pribadi

Macam-macam konflik yang pertama adalah konflik pribadi. Konflik ini

terjadi disebabkan adanya dua individu yang saling tidak menyadari kesalahan

dari masing-masing. Dalam konflik pribadi, masing-masing individu akan saling

berusaha untuk saling menjatuhkan. Contohnya saja perselisihan diantara ketua

dan sekrertaris dalam suatu organisasi yang diantaranya memiliki pendapat yang

berbeda. Karena tidak adanya pihak yang mengalah, maka terjadilah konflik

diantara mereka.

2. Konflik Kelompok

Macam-macam konflik yang selanjutnya adalah konflik kelompok.

Konflik yang terjadi diantara dua kelompok atau lebih yang memiliki tujuan yang

sama namun memiliki pendapat dan cara pandang yang berbeda. Dalam konflik

ini, biasanya menimbulkan beberapa kerugian yang sifatnya materi dan

menimbulkan kerusakan infrasturktur.

Contohnya saja tawuran antar pelajar yang terjadi di Ibu Kota yang

meyertakan banyak perserta tawuran, mengakibatkan kerusakan infrastruktur kota

seperti halte, maupun tanaman hias di pinggir jalan. Tawuran pelajar terjadi tidak

jarang karena ingin menunjukkan seberapa kuat atau solidnya siswa sekolah

tersebut atau karena salah paham.

3. Konflik Antar Kelas

Macam-macam konflik yang selanjutnya adalah konflik antar kelas.

Konflik yang terjadi pada individu maupun kelompok yang berada di tingkatan

3
kelas yang berbeda. Kelas yang dimaksud dalam hal ini adalah kedudukan

seorang individu atau kelompok dalam masyarakat secara vertikal.

Contohya saja seperti adanya demo para buruh pabrik yang menuntut

pemilik pabrik untuk menaikkan upah yang selama ini mereka rasa kurang layak

untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

4. Konflik Politik

Macam-macam konflik yang selanjutnya adalah konflik politik. Konflik

politik terjadi antar kelompok maupun antar individu yang berbeda pandangan.

Hal ini biasa terjadi dalam ranah politik karena masing-masing individu maupun

kelompok memiliki cara pandang, pola pikir yang berbeda, namun memiliki satu

tujuan yaitu kekuasaan.

Contohnya saja dalam tahun politik, partai oposisi maupun partai koalisi

saling beradu argumen dan saling menjatuhkan untuk memenangkan calon

kandidat pemimpin untuk memegang kuasa negara.

5. Konflik Ekonomi

Macam-macam konflik yang selanjutnya adalah konflik ekonomi. Konflik

ekonomi biasa kita temui dalam kegiatan perekonomian masyarakat. Konflik ini

biasanya terjadi akibat persaingan pada proses kegiatan ekonomi antar individu

maupun kelompok.

Contohnya saja akibat kalah saing dalam penjualan, seorang pengusaha

menyebarkan berita tidak benar terkait produk saingannya dengan tujuan agar

konsumen produk konsumen beralih mengonsumsi produknya.

6. Konflik Hukum

4
Konflik hukum dapat terjadi akibat ketidakadilan hukum yang dirasakan

oleh individu maupun kelompok. Ketidakadilan tersebut muncul karena hukum

yang diberikan tidak sesuai atau terjadi penyalahgunaan terhadap hukum.

Contohnya saja unjuk rasa dilakukan oleh sekelompok orang yang

menuntut bahwa hukum yang diberlakukan oleh para koruptor tidak sesuai dengan

hukum yang berlaku. Mereka merasa pemberian hukuman kepada koruptor seperti

tumbul ke bawah dan terkesan tidak adil kepada rakyat kecil.

7. Konflik Ras

Dewasa ini, konflik ras tidak ssering terjadi dalam masyarakat. Konflik ras

terjadi akibat rasa ketidakadlian yang didapat dari salah satu ras atau ras lain

merasa dirinya lebih unggul.

Contohnya saja kriminalitas seperti pembunuhan yang dilakukan ras kulit

hitam di Amerika adalah sebagai bentuk protes kekecewaan mereka akibat ras

kulit putih menganggap mereka adalah golongan terendah.

8. Konflik Keluarga

Konflik ini terjadi di dalam internal keluarga yang disebabkan karena

beberapa faktor seperti kecemburuan, maupun faktor ekonomi.

Contohnya saja beberapa anggota keluarga memperebutkan harta waris

yang merasa bahwa bagian yang didapat tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

Akibatnya konflik dalam keluarga tidak dapat dihindari.

9. Konflik Internasional

Konflik internasional timbul akibat adanya 2 negara yang saling berselisih

karena masalah ekonomi, politik, maupun masalah batas teritorial suatu Negara.

5
Contohnya saja erebutan wilayah Palestina atas Israel yang belum reda

hingga saat ini.

10. Konflik Antar Suku

Konflik antar pengertian suku terjadi akibat adanya perbedaan antara suku

satu dengan suku yang lainnya. Perbedaan tersebut meliputi bahasa, adat, maupun

kebiasaan.

Contohnya saja konflik antar suku madura, atau yang baru-baru terjadi

antar suku Bali dan Lampung.

11. Konflik Agama

Konflik agama sering terjadi di Indonesia yang notabene adalah negara

yang memiliki beragam agama, suku dan ras. Tidak jarang, agama yang menjadi

mayoritas merasa superior, sehingga terjadinya konflik tidak dapat dihindari.

Contohnya saja pembubaran peribadatan disalah satu gereja oleh salah satu

oknum dikarenakan gereja tersebut belum mengantongi ijin membangun tempat

peribadatan. Hal tersebut apabila terus menerus dipermasalahkan, akan

menimbulkan konflik yang serius.

12. Konflik Konstruktif

Konflik ini memiliki sifat yang fungsional karena adanya perbedaan cara

pandang dan pola pikir antar individu maupun kelompok. Dengan adanya konflik

ini, akan menimbulkan sebuah konsensus dari berbagai pandangan sehingga

menciptakan sebuah koreksi dari suatu permasalahan.

Contohnya saja dalam perumusan AD/ART sebuah organisasi terjadi

perdebatan akibat beberapa perbedaan pendapat antara anggota satu dengan yang

6
lain. Sehigga, dari perbedaan pandangan yang telah didiskusikan tersebut dapat

menciptakan aturan yang tersusun secara sistematis dan terarah.

13. Konflik Destruktif

Konflik destruktif terjadi akibat adanya perasaan tidak senang antar

individu maupun kelompok. Konflik ini menimbulkan kekacauan yang dapat

mengakibatkan kerugian secara materi bahkan hingga pembunuhan.

Contohnya saja perkelahian antara ormas Jingga dengan ormas Hitam

yang disebabkan oleh rasa tidak terima ormas Jingga karena wilayah

kekuasaannya merasa direbut oleh ormas Hitam.

14. Konfik Vertikal

Konflik vertikal merupakan konflik yang terjadi antara individu yang

menempati kedudukan paling atas dengan individu yang menempati kedudukan

paling bawah (tingkatan bersifat hirarki). Biasanya konflik ini terjadi dalam

sebuah organisasi maupun perusahaan.

Contohnya saja selisih pendapat antara Direktur perusahaan dengan

pegawai perusahaan terkait upah yang didapat tidak sesuai dengan bobot

pekerjaan yang diberikan.

15. Konflik Horizontal

Konflik horizontal terjadi antara individu maupun kelompok yang

memiliki kedudukan sama atau sejajar.

Contohnya saja perdebatan antara tukang ojek yang memperebutkan

tempat pangkalan dan saling mengklaim bahwa tempat yang digunakan

merupakan wilayah kekuasaannya.

7
16. Konflik Diagonal

Konflik diagonal adalah konflik yang muncul karena adanya ketidak

merataan pengelolan sumber daya. Sehingga, organisasi masyarakat sekitar

menuntut ketidak adilan tersebut dengan cara melakukan pertentangan dan hal

tersebut menyebabkan terjadinya konflik.

Contohnya saja terjadinya pemberontakan Organisasi Masyarakat Operasi

Papua Merdeka yang menuntut agar Papua melepaskan diri dari negara Indonesia

akibat ketidak merataan pembangunan serta kurangnya perhatian pemerintah

terhadap pembangunan sumber daya di Papua.

17. Konflik Terbuka

Konflik terbuka adalah konflik yang keberadaannya diketahui oleh

masyarakat.

Contohnya saja konflik perebutan wilayah palestina atas Israel.

18. Konflik Tertutup

Konflik tertutup merupakan konflik yang hanya beberapa pihak saja yang

mengetahui. Pihak yang mengetahui tersebut adalah individu atau kelompok yang

terlibat dalam konflik tersebut.

Contohnya saja konflik yang terjadi di dalam rumah tangga yang dalam

hal ini hanya keluarga tersebut yang mengetahui konflik tersebut.

19. Konflik Realistis

Konflik realistis adalah konflik yang disebabkan karena adanya rasa

kekecewaan individu atau kelompok dalam sebuah lingkungan sosial.

8
Contohnya saja aksi mogok kerja yang dilakukan oleh pegawai sebuah

perusahaan akibat tidak setuju dengan kebijakan perusahaan yang akan melakukan

PHK secara sepihak.

20. Konflik Nonrealistis

Konflik nonrealistis disebabkan karena adanya tujuan yang hendak

dicapai, namun salah satu pihak tidak ingin mencapainya dengan cara baik.

Contohnya saja seorang pedagang menggunakan ilmu hitam agar usahanya

lebih sukses dari pesaingnya.

4. Adapun untuk macam-macam konflik serta contohnya di masyarakat,

antara lain;

a. Kerusuhan 27 Juli 1996 atau peristiwa Kudatuli adalah salah satu

contoh konflik sosial di Indonesia. FOTO/Arsip Nasional.

Ilustrasi Konflik. (Liputan6.com/ Edhie Prayitno Ige)

9
b. Konflik Politik, partai oposisi maupun partai koalisi

", https://tirto.id/glk5

c. Demo Buruh / Karyawan Pabrik

antarafoto-demo-buruh-pabrik-di-boyolali-050521-ajn-7_ratio-16x9

10
d. Konflik Kelompok ( Polisi di Maluku Ngamuk )

e. Konflik Ekonomi, Merauke Alami Inflasi 0,28 Persen

11
f. Konflik Diagonal (Jaringan Komunikasi di Merauke)

12
g. Konflik Kesehatan ( Covid 19 Tinggi )

h. Konflik Realistis ( Kasus Aborsi 7 Bayi di Makassar )

13
KESIMPULAN DAN SARAN

Konflik merupakan gejala yang tidak bisa dihindarkan dari kehidupan

manusia maupun masyarakat. Meskipun tidak bisa dihindarkan, konflik tetap bisa

diminimalkan, salah satunya dengan membangun integrasi sosial.

Integrasi sosial adalah penyatuan dua atau lebih unsur sosial menjadi satu

kesatuan utuh yang dapat diterima dengan baik. Integrasi sosial dibangun melalui

tiga tingkatan, yaitu pada tingkat mikro (keluarga), meso (kelompok sosial), dan

makro (masyarakat / bangsa).

Upaya mewujudkan integrasi sosial harus dilakukan secara kerja sama

oleh seluruh anggota masyarakat, mulai dari individu hingga pemerintah,

sehingga menghasilkan kesepakatan nilai yang sama-sama dijunjung tinggi.

Integrasi sosial mutlak untuk diwujudkan guna membangun kehidupan

masyarakat yang damai dan harmonis.

Dengan terciptanya integrasi sosial, maka berbagai lapisan masyarakat

bisa hidup secara berdampingan tanpa mempermasalahkan perbedaan yang ada.

Semoga kita termasuk ke dalam bagian dari manusia yang berintegritas

sehingga kita bias saling hidup berdampingan di dalam masyarakat yang Damai

dan Harmonis demi tetap terjaganya persatuan dan kesatuan bangsa.

14

Anda mungkin juga menyukai