Anda di halaman 1dari 11

Macam Macam Konflik

Beserta Penjelasan dan Contohnya di


Masyarakat

Macam Macam Konflik

Beserta Penjelasan dan Contohnya di


Masyarakat
Konflik tak hanya muncul dalam sebuah lingkup pemerintahan ataupun negara, namun
juga lingkup keluarga bahkan diri sendiri. Untuk itu, ada banyak macam-macam konflik yang
ada di sekitar kita. Konflik artinya percekcokan, perselisihan dan pertentangan.

Konflik berasal dari bahasa Latin “configure” yang berarti saling memukul. Secara
sosiologis, konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di
mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau
membuatnya tidak berdaya. 

Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.
Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian,
pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya.

Untuk lebih detailnya berikut penjelasan mengenai pengertian konflik, macam-macam


konflik dan contohnya di masyarakat yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai
sumber, Senin (24/5/2021).
Pengertian Konflik Menurut Para Ahli

Berikut pengertian konflik menurut para ahli dilansir dari Konflik, Konsep Teori, dan
Permasalahan: 

Stephen P. Robbins

Konflik (conflict) adalah sebuah proses yang dimulai ketika suatu pihak memiliki persepsi
bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif, sesuatu yang menjadi kepedulian
atau kepentingan pihak pertama.

Nurdjana

Konflik sebagai akibat situasi dimana keinginan atau kehendak yang berbeda atau
berlawanan antara satu dengan yang lain, sehingga salah satu atau keduanya saling
terganggu.

Kilman dan Thomas

Konflik merupakan kondisi terjadinya ketidakcocokan antar nilai atau tujuan-tujuan yang
ingin dicapai, baik yang ada dalam diri individu maupun dalam hubungannya dengan orang
lain. Kondisi yang telah dikemukakan tersebut dapat mengganggu bahkan menghambat
tercapainya emosi atau stres yang mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja.
Wood, Walace, Zeffane, Schermerhom, Hunt dan Osbon

Konflik (dalam ruang lingkup organisasi) adalah suatu situasi dimana dua atau banyak
orang saling tidak setuju terhadap suatu permasalahan yang menyangkut kepentingan
organisasi dan/ atau dengan timbulnya perasaan permusuhan satu dengan yang lainnya.

Stoner

Konflik organisasi adalah mencakup ketidaksepakatan soal alokasi sumber daya yang
langka atau perselisihan soal tujuan, status, nilai, persepsi, atau kepribadian.

Daniel Webster

Konflik sebagai persaingan atau pertentangan antara pihak-pihak yang tidak cocok satu
sama lain dan keadaan atau perilaku yang bertentangan (Pickering, 2001).
Penyebab Konflik

Perbesar

Ilustrasi Konflik | via: kaskus.co.id


Sebelum mengetahui macam-macam konflik, Anda harus mengetahui penyebab utama dari
konflik itu sendiri. Berikut penyebab konflik dapat muncul dalam diri seseorang maupun
kelompok, diantaranya :

1. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan

Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian
dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan
akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik
sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan
kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu
perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik,
tetapi ada pula yang merasa terhibur.
2. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang
berbeda

Seseorang akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya.


Pemikiran dan pendirian yang berbeda pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan yang
dapat memicu konflik.

3. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok

Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda.
Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok
memiliki kepentingan yang berbeda-beda.

4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat

Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu
berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya
konflik sosial karena ketidaksiapan masyarakat dalam menghadapi perubahan.
Macam-macam Konflik Beserta Contohnya di
Masyarakat

Perbesar

Ilustrasi Konflik. (Liputan6.com/ Edhie Prayitno Ige)


Adapun untuk macam-macam konflik serta contohnya di masyarakat, antara lain;

1. Konflik Pribadi

Macam-macam konflik yang pertama adalah konflik pribadi. Konflik ini terjadi disebabkan
adanya dua individu yang saling tidak menyadari kesalahan dari masing-masing. Dalam
konflik pribadi, masing-masing individu akan saling berusaha untuk saling
menjatuhkan. Contohnya saja perselisihan diantara ketua dan sekrertaris dalam suatu
organisasi yang diantaranya memiliki pendapat yang berbeda. Karena tidak adanya pihak
yang mengalah, maka terjadilah konflik diantara mereka.

2. Konflik Kelompok

Macam-macam konflik yang selanjutnya adalah konflik kelompok. Konflik yang terjadi
diantara dua kelompok atau lebih yang memiliki tujuan yang sama namun memiliki
pendapat dan cara pandang yang berbeda. Dalam konflik ini, biasanya menimbulkan
beberapa kerugian yang sifatnya materi dan menimbulkan kerusakan infrasturktur.
Contohnya saja tawuran antar pelajar yang terjadi di Ibu Kota yang meyertakan banyak
perserta tawuran, mengakibatkan kerusakan infrastruktur kota seperti halte, maupun
tanaman hias di pinggir jalan. Tawuran pelajar terjadi tidak jarang karena ingin
menunjukkan seberapa kuat atau solidnya siswa sekolah tersebut atau karena salah
paham.

3. Konflik Antar Kelas

Macam-macam konflik yang selanjutnya adalah konflik antar kelas. Konflik yang terjadi
pada individu maupun kelompok yang berada di tingkatan kelas yang berbeda. Kelas yang
dimaksud dalam hal ini adalah kedudukan seorang individu atau kelompok dalam
masyarakat secara vertikal. Contohya saja seperti adanya demo para buruh pabrik yang
menuntut pemilik pabrik untuk menaikkan upah yang selama ini mereka rasa kurang layak
untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

4. Konflik Politik

Macam-macam konflik yang selanjutnya adalah konflik politik. Konflik politik terjadi antar
kelompok maupun antar individu yang berbeda pandangan. Hal ini biasa terjadi dalam
ranah politik karena masing-masing individu maupun kelompok memiliki cara pandang, pola
pikir yang berbeda, namun memiliki satu tujuan yaitu kekuasaan. Contohnya saja dalam
tahun politik, partai oposisi maupun partai koalisi saling beradu argumen dan saling
menjatuhkan untuk memenangkan calon kandidat pemimpin untuk memegang kuasa
negara.

5. Konflik Ekonomi

Macam-macam konflik yang selanjutnya adalah konflik ekonomi. Konflik ekonomi biasa kita
temui dalam kegiatan perekonomian masyarakat. Konflik ini biasanya terjadi akibat
persaingan pada proses kegiatan ekonomi antar individu maupun kelompok. Contohnya
saja akibat kalah saing dalam penjualan, seorang pengusaha menyebarkan berita tidak
benar terkait produk saingannya dengan tujuan agar konsumen produk konsumen beralih
mengonsumsi produknya.

6. Konflik Hukum

Konflik hukum dapat terjadi akibat ketidakadilan hukum yang dirasakan oleh individu
maupun kelompok. Ketidakadilan tersebut muncul karena hukum yang diberikan tidak
sesuai atau terjadi penyalahgunaan terhadap hukum.
Contohnya saja unjuk rasa dilakukan oleh sekelompok orang yang menuntut bahwa hukum
yang diberlakukan oleh para koruptor tidak sesuai dengan hukum yang berlaku. Mereka
merasa pemberian hukuman kepada koruptor seperti tumbul ke bawah dan terkesan tidak
adil kepada rakyat kecil.

7. Konflik Ras

Dewasa ini, konflik ras tidak ssering terjadi dalam masyarakat. Konflik ras terjadi akibat rasa
ketidakadlian yang didapat dari salah satu ras atau ras lain merasa dirinya lebih unggul.
Contohnya saja kriminalitas seperti pembunuhan yang dilakukan ras kulit hitam di Amerika
adalah sebagai bentuk protes kekecewaan mereka akibat ras kulit putih menganggap
mereka adalah golongan terendah.

8. Konflik Keluarga

Konflik ini terjadi di dalam internal keluarga yang disebabkan karena beberapa faktor
seperti kecemburuan, maupun faktor ekonomi. Contohnya saja beberapa anggota keluarga
memperebutkan harta waris yang merasa bahwa bagian yang didapat tidak sesuai dengan
apa yang diharapkan. Akibatnya konflik dalam keluarga tidak dapat dihindari.

9. Konflik Internasional

Konflik internasional timbul akibat adanya 2 negara yang saling berselisih karena masalah
ekonomi, politik, maupun masalah batas teritorial suatu negara. Contohnya saja erebutan
wilayah Palestina atas Israel yang belum reda hingga saat ini.

10. Konflik Antar Suku

Konflik antar pengertian suku terjadi akibat adanya perbedaan antara suku satu dengan
suku yang lainnya. Perbedaan tersebut meliputi bahasa, adat, maupun
kebiasaan. Contohnya saja konflik antar suku madura, atau yang baru-baru terjadi antar
suku Bali dan Lampung.

11. Konflik Agama

Konflik agama sering terjadi di Indonesia yang notabene adalah negara yang memiliki
beragam agama, suku dan ras. Tidak jarang, agama yang menjadi mayoritas merasa
superior, sehingga terjadinya konflik tidak dapat dihindari. Contohnya saja pembubaran
peribadatan disalah satu gereja oleh salah satu oknum dikarenakan gereja tersebut belum
mengantongi ijin membangun tempat peribadatan. Hal tersebut apabila terus menerus
dipermasalahkan, akan menimbulkan konflik yang serius.

12. Konflik Konstruktif

Konflik ini memiliki sifat yang fungsional karena adanya perbedaan cara pandang dan pola
pikir antar individu maupun kelompok. Dengan adanya konflik ini, akan menimbulkan
sebuah konsensus dari berbagai pandangan sehingga menciptakan sebuah koreksi dari
suatu permasalahan.

Contohnya saja dalam perumusan AD/ART sebuah organisasi terjadi perdebatan akibat
beberapa perbedaan pendapat antara anggota satu dengan yang lain. Sehigga, dari
perbedaan pandangan yang telah didiskusikan tersebut dapat menciptakan aturan yang
tersusun secara sistematis dan terarah.

13. Konflik Destruktif

Konflik destruktif terjadi akibat adanya perasaan tidak senang antar individu maupun
kelompok. Konflik ini menimbulkan kekacauan yang dapat mengakibatkan kerugian secara
materi bahkan hingga pembunuhan. Contohnya saja perkelahian antara ormas Jingga
dengan ormas Hitam yang disebabkan oleh rasa tidak terima ormas Jingga karena wilayah
kekuasaannya merasa direbut oleh ormas Hitam.

14. Konfik Vertikal

Konflik vertikal merupakan konflik yang terjadi antara individu yang menempati kedudukan
paling atas dengan individu yang menempati kedudukan paling bawah (tingkatan bersifat
hirarki). Biasanya konflik ini terjadi dalam sebuah organisasi maupun perusahaan.
Contohnya saja selisih pendapat antara Direktur perusahaan dengan pegawai perusahaan
terkait upah yang didapat tidak sesuai dengan bobot pekerjaan yang diberikan.

15. Konflik Horizontal

Konflik horizontal terjadi antara individu maupun kelompok yang memiliki kedudukan sama
atau sejajar. Contohnya saja perdebatan antara tukang ojek yang memperebutkan tempat
pangkalan dan saling mengklaim bahwa tempat yang digunakan merupakan wilayah
kekuasaannya.

16. Konflik Diagonal


Konflik diagonal adalah konflik yang muncul karena adanya ketidakmerataan pengelolan
sumber daya. Sehingga, organisasi masyarakat sekitar menuntut ketidak adilan tersebut
dengan cara melakukan pertentangan dan hal tersebut menyebabkan terjadinya konflik.
Contohnya saja terjadinya pemberontakan Organisasi Masyarakat Operasi Papua Merdeka
yang menuntut agar Papua melepaskan diri dari negara Indonesia akibat ketidakmerataan
pembangunan seta kurangnya perhatian pemerintah terhadap pembangunan sumber daya
di Papua.

17. Konflik Terbuka

Konflik terbuka adalah konflik yang keberadaannya diketahui oleh masyarakat. Contohnya


saja konflik perebutan wilayah palestina atas Israel.

18. Konflik Tertutup

Konflik tertutup merupakan konflik yang hanya beberapa pihak saja yang mengetahui.
Pihak yang mengetahui tersebut adalah individu atau kelompok yang terlibat dalam konflik
tersebut. Contohnya saja konflik yang terjadi di dalam rumah tangga yang dalam hal ini
hanya keluarga tersebut yang mengetahui konflik tersebut.

19. Konflik Realistis

Konflik realistis adalah konflik yang disebabkan karena adanya rasa kekecewaan individu
atau kelompok dalam sebuah lingkungan sosial. Contohnya saja aksi mogok kerja yang
dilakukan oleh pegawai sebuah perusahaan akibat tidak setuju dengan kebijakan
perusahaan yang akan melakukan PHK secara sepihak.

20. Konflik Nonrealistis

Konflik nonrealistis disebabkan karena adanya tujuan yang hendak dicapai, namun salah
satu pihak tidak ingin mencapainya dengan cara baik. Contohnya saja seorang pedagang
menggunakan ilmu hitam agar usahanya lebih sukses dari pesaingny

Anda mungkin juga menyukai