Perdamaian
Dalam materi Sosiologi tentang konflik, kata ini lebih diartikan sebagai sebuah
proses sosial yang terjadi antara dua orang atau kelompok, yang berusaha
saling menyingkirkan satu sama lain dengan cara membuat seseorang atau
kelompok lainnya tidak berdaya atau bahkan dengan menghancurkan orang atau
kelompok tersebut.
Peraturan-peraturan yang dibuat oleh kelompok yang berkuasa ini dapat berupa
hukum yang mengikat kelompok-kelompok sosial lainnya agar tetap patuh.
Persaingan antara dua atau lebih kelompok-kelompok sosial inilah yang
kemudian menyebabkan terjadinya konflik sosial di masyarakat.
Pengertian Konflik Menurut Para Ahli
Nah, agar kamu lebih paham tentang materi sosiologi tentang konflik dan
kekerasan, berikut adalah beberapa pengertian konflik menurut para ahli:
Konflik dapat terjadi karena beberapa hal, beberapa di antaranya adalah sebagai
berikut:
Bentuk-Bentuk Konflik
Sebagai bentuk interaksi sosial, konflik dapat memiliki berbagai bentuk. Berikut
adalah beberapa bentuk konflik yang sering terjadi di masyarakat:
Konflik Individu
Kamu pasti pernah berselisih dengan teman atau adik kamu karena
permasalahan tertentu, kan? Entah itu karena perbedaan pendapat dengan teman
kamu atau karena kamu dan adik kamu berselisih karena ingin melakukan hal
yang berbeda.
Konflik ini terjadi saat ada benturan kepentingan, keinginan, kebutuhan, tujuan
hidup, pendirian, sikap, atau keyakinan antarindividu. Individu yang terlibat
konflik ini tidak melibatkan kelompok dan masyarakat, sehingga konflik yang
terjadi di antara mereka tidak menimbulkan konflik yang lebih besar seperti
konflik antarkelompok atau antargolongan.
Konflik individu juga dapat terjadi dalam diri seseorang saat ia harus
menjalankan peran yang dimilikinya. Saat seseorang menjalankan peran yang
dimilikinya, ia tidak berkonflik dengan orang lain, melainkan dengan dirinya
sendiri.
Contoh konflik karena peran tunggal adalah saat seorang dokter terjun di medan
perang, ia memiliki sumpah dan kewajiban untuk menolong siapa saja yang
membutuhkan pertolongannya, sekalipun korban perang yang sedang ia tangani
berasal dari pihak musuh yang sudah menewaskan rekan dokternya.
Dalam kondisi ini, dokter tersebut merasakan konflik dalam dirinya saat
menolong korban perang tersebut sesuai dengan peran tunggalnya sebagai
seorang dokter.
Konflik Antarkelas atau Antargolongan Sosial
Menurut Karl Marx, masyarakat merupakan himpunan dari beberapa kelas dan
kelompok sosial yang memiliki kepentingan dan kebutuhan hidup masing-
masing. Perbedaan kepentingan dan kebutuhan inilah yang kemudian membuat
kelas dan kelompok acapkali terjebak dalam konflik.
Konflik yang terjadi di antara kelas sosial disebut sebagai konflik vertikal
karena kelas borjuis menduduki kelas sosial yang lebih tinggi dari kelas
proletar. Sementara konflik yang terjadi di antara kelompok sosial disebut
konflik horizontal karena kelompok-kelompok tersebut tidak berada dalam
struktur yang berjenjang.
Contoh dari konflik antarkelas adalah konflik di antara kelas pemilik modal
(borjuis) dengan kelas buruh (proletar). Konflik ini berakar dari prinsip dan
dasar pemikiran ekonomis kelas borjuis yang berusaha menekan pengeluaran
demi mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Saat keluhan para buruh tidak dipenuhi, para buruh biasanya akan melakukan
aksi mogok kerja atau aksi demonstrasi untuk menuntut kepentingan yang
mereka perjuangkan. Konflik antarkelas ini akan semakin meningkat apabila
kondisi ekonomi negara sedang mengalami kemunduran karena perusahaan
turut mengalami kemunduran, sementara harga kebutuhan hidup meningkat dan
para buruh menuntut peningkatan kesejahteraan mereka.
Akibat dari perasaan superior masyarakat berkulit putih ini, masyarakat berkulit
hitam sering mengalami diskriminasi karena dianggap sebagai warga negara
kelas dua yang hak-haknya secara yuridis seringkali diabaikan.
Konflik Politik
Tak hanya terjadi pada antar golongan dan ras, dalam materi Sosiologi tentang
konflik, dibahas juga konflik yang terjadi karena politik. Karena, politik
merupakan salah satu sumber utama timbulnya konflik dalam masyarakat.
Konflik politik ini terjadi karena pada dasarnya politik adalah seni mengelola
kekuasaan, sehingga dalam konflik ini terjadi pertarungan yang berkutat
mengenai siapa yang memperoleh sesuatu, kapan diperoleh, dan bagaimana
kekuasaan tersebut dapat didapat, dipertahankan, dan diperebutkan.
Secara sederhana, konflik politik adalah pertentangan di antara dua orang atau
lebih (kelompok) dalam rangka memiliki kekuasaan dan pengaruh. Hal-hal yang
diperebutkan dalam konflik politik ini dapat berupa kekuasaan, pemegang
rancangan undang-undang, kebijakan, dan kekuasaan negara.
Konflik Internasional
Nah, setelah kamu memahami apa itu konflik, dalam materi konflik dan
kekerasan selanjutnya Mipi akan membahas apa itu kekerasan. Kekerasan
merupakan bentuk lanjutan dari konflik sosial. Dalam KBBI, entri “kekerasan”
didefinisikan sebagai perbuatan seseorang atau kelompok yang menyebabkan
cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang
orang lain.
Konflik dan kekerasan memang dua hal yang berbeda, tetapi memiliki
hubungan yang tidak dapat dipisahkan, Pahamifren. Dari pengertian konflik
yang merupakan perselisihan atau persengketaan antara dua orang atau lebih
yang kedua belah pihak tersebut memiliki keinginan untuk saling menjatuhkan
atau menyisihkan atau menyingkirkan atau mengalahkan, konflik sebenarnya
tidak perlu berwujud kekerasan.
Namun, kekerasan biasanya terjadi karena adanya konflik di antara dua orang
atau lebih. Kekerasan dapat terjadi saat kedua belah pihak, baik individu atau
kelompok, tidak dapat menyelesaikan konflik di antara mereka dan terbawa
emosi untuk menyelesaikan konflik dengan cara kekerasan.
Pengertian Kekerasan Menurut Para Ahli
Berikut adalah beberapa pengertian kekerasan menurut para ahli yang dapat
membantu pemahaman kamu mengenai kekerasan:
Penyebab Kekerasan
Perdamaian
Oleh karena itu, perdamaian menjadi hal yang sangat penting dalam dinamika
kehidupan sosial. Perdamaian merupakan istilah yang merujuk pada suatu
kondisi yang tenang, tidak adanya kekerasan, harmoni, keamanan, kerukunan,
keserasian, dan adanya saling pengertian di masyarakat.
Setiap manusia pasti mengharapkan kedamaian dan rasa aman, baik secara fisik
maupun jiwa, dalam hidupnya. Namun, dalam memahami perdamaian,
perdamaian bukan saja dinilai sebagai sebuah kondisi atau keadaan tanpa
peperangan.
Perdamaian dapat terlihat melalui jalinan hubungan baik antar individu, antar
kelompok, antar lembaga, ataupun antarnegara yang mampu menghargai
pluralitas dalam masyarakat dan dunia, menghargai adanya keberagaman nilai,
serta mendorong terjadinya pengembangan potensi manusia secara utuh.
Nah, itu dia pembahasan Materi Sosiologi tentang konflik, kekerasan, dan
perdamaian. Semoga artikel ini menambah pemahaman kamu mengenai materi
tersebut, ya. Buat kamu yang ingin mendapatkan akses materi belajar menarik
lainnya, kamu bisa mengunduh aplikasi bimbingan belajar online Pahamify di
sini.