KELOMPOK
KELOMPOK : 8
NAMA:
AHMAD HIDAYAT
ARMANDA FITRIA BR. MANURUNG
SOPIAH ICHA FPRISSSIA
TIARA AFRILLIA
UMMI WAFI AZIZAH
Pendahuluan
1) out-group
Setiap kelompok yang terlibat dalam konflik, secara langsung
atau tidak langsung akan memiliki dampak terhadap kelompok
tersebut. Bagi kelompok yang menang, kebanggaan dan
popularitas kelompok semakin meningkat, dan bagi yang kalah,
popularitas kelompoknya akan semakin pudar atau bahkan
kelompok nya menjadi bubar. Adanya menang dan kalah dalam
konflik intergroup membuat sikap dan image antar kelompok
cenderung negatif (Echebarria & Guide,2003). Menurut Forsyth
(1983) konflik intergroup akan menyebabkan terjadi
misperception antar kelompok. Konflik menjadikan persepsi atau
image setiap kelompok menjadi negative. Selain itu, konflik
intergroup juga dapat menimbulkan atau meningkatkan
prasangka antar kelompok. selain itu hubungan antar kelompok
khusunya komunikasi berkurang.
2) in group
Menurut Schein (dalam Wheelan, 1994) ada dua konsekuensi
konflik intergroup terhadap anggota kelompok yaitu: pertama,
Cohesion semakin meningkat. Ketika konflik intergroup terjadi,
maka setiap anggota kelompok akan meningkatkan interaksi
antar anggota kelompok. Komunikasi dalam kelompok juga lebih
intens dilakukan dari pada sebelum terjadi konflik. Konflik
membuat setiap anggota kelompok harus sering berinteraksi. Hal
ini guna menghadapi atau mengantisipasi kelompok lain. Bila di
dalam kelompok timbul perpecahan, maka akan sangat sulit
bersaing dengan kelompok lain. untuk setiap kelompok yang
berkonflik berusaha untuk “mengikat” setiap anggota kelompok
agar terus kompak dan solid, sehingga peluang untuk menang
menjadi lebih besar. Kedua, loyalitas anggota kelompok semakin
meningkat. Konflik membuat setiap anggota kelompok harus lebih
patuh dan comform terhadap kelompoknya. Jika tidak demikian
kelompoknya akan sulit melawan kelompok lawan. Konflik
intergroup membuat setiap anggota kelompok lebih mempunyai
rasa memiliki dan rasa tanggung jawab terhadap kelompoknya,
sehingga mereka berusaha untuk terus meningkatkan loyalitas
terhadapkelompoknya. Menururt Blake dan Mouton (dalam
Johnson & Johnson, 2000) konflik intergroup berdampak pada
kekuatan struktur kelompok, misalkan pemimpin lebih militan
dalam mengontrol dan anggota kelompok harus mau menerima
pemimpin yang otoriter. Mengurangi konflik Intergroup Ada
beberapa cara yang harus dilakukan untuk mengurangi konflik,
yaitu:
a). Komunikasi Hal yang pertama dilakukan adalah
melakukan kontak dengan kelompok yang menjadi lawan konflik.
Hal ini bertujuan untuk membuka komuniksi antar kelompok—
yang selama konflik tidak berjalan dengan baik. Pendekatan
Komunikasi merupakan elemen penting dalam memahami konflik
dan menemukan resolusi konflik (Elliz &Maoz, 2003). Komunikasi
merupakan salah satu saran yang efektif untuk mengurangi
konflik intergroup. Dengan komunikasi dapat mengurangi bias-
bias yang terjadi dalam konflik.Selain itu, komunikasi dapat
mengurangi prasangka-prasangka yang terjadi selama konflik
(Allport, dalam Costarelli, 2006).
b). Berunding Setelah terjalin komunikasi antar kelompok,
yang harus dilakukan adalah mengadakan perundingan untuk
membuat suatu kesepakatan-kesepakatan yang dapat
mengurangi konflik. Menurut Bila kedua kelompok tidak bisa
menemui kesepakatan karena setiap kelompok amsing
berpegang pada ego kelompoknya masing-masing, maka perlu
orang ketiga sebagai mediator. Diharapkan dengan adanya pihak
ketiga, jalannya perundingan lebih bisa fokus dan terkontrol pada
permasalahan.
c). Menerima dan menjalani keputusan yang
disepakatiSetelah kesepakatan telah ditetapkan secara bersama,
yang harus dilakukan setiapkelompok adalah menerima
kesepakatan tersebut dengan lapang dada. Selanjut
setiapkelompok melaksanakan ketetapan yang telah disepakati
bersama.d). EvaluasiEvaluasi sangat diperlukan untuk menilai
apakah kesepakatan yang telah disepakati dijalandengan baik
oleh setiap kelompok. Bila tidak berjalan dengan baik, maka
proses evaluasiharus dilakukan oleh setiap kelompok. Evaluasi
juga bermanfaat untuk mengidentifikasi hambatan-hambtan atau
permasalahan yang terjadi setelah perundingan. Dengan
adanyaevaluasi setiap kelompok akan mengetahui apa-apa yang
sebaiknya harus dilakukan kedepan.
Kesimpulan
Ada beberapa langkah yang bisa digunakan untuk mengurangi
konflik intergroup, yaitu melakukan kontak (komunikasi),
berunding, menerima dan melakukan hasil kesepakatan bersama
dan melakukan evaluasi
1. Konflik intergroup biasanya diawali dengan persaingan
untuk memperbutkan sesuatu yang memiliki nilai yang langka.
Setiap kelompok berusaha ingin meraihnya, dan berusaha untuk
menyingkirkan kelompok lain. persaingan antar kelompok
menimbulkan sikap permusuhan antar kelompok tersebut. Rasa
permusuhan dapat menimbulakn prasangka, persaan marah dan
perilaku diskriminasi. Ketika kondisi ini dibiarkan, maka eskalasi
konflik akan mencapai puncaknya. Biasanya diwujudkan dengan
konflik terbuka antar kelompok. setiap kelompok merasa
kelompoknya sendiri yang paling benar. Etnosentris anggota
kelompok berkembang. Setelah itu konflik akan mulai mereda,
dan setiap kelompok mulai menyadari bahwa konflik hanya
membawa korban bagi kedua belah pihak. Setiap kelompok mulai
mengadakan kontak untuk mengurangi atau menyelesaikan
konflik tersebut.
2. Konflik antar kelompok akan meyebabkan adanya
kelompok yang menang dan yang kalah. Menang dan kalah
memiliki dampak yang berbeda-beda. Bagi yang menang
dampaknya adalah cohesion meningkat, ketegangan menururn,
berkuangnya figh spirit, Santai, timbul kepasan diri, streotype
positif terhadp kelompok sendiri, sterotype negatif terhadap
kelompok lain dan konsolidasi semakin. Sedangkan yang kalah,
dampaknya adalah mencari alasan kenapa kalah, ketegangan
meningkat, kelompok bekerja lebih keras, melakukan recovery,
mencari ‘kambing hitam’ atas kekalahan, konformitas menurun,
menggantikan pemimpin, dan belajar lebih banyak
3.Dampak konflik intergroup ada dua,
yaitu di dalam kelompok (in group) dan di luar kelompok (out
group). Dampak konflik intergroup di dalam kelompok adalah
Cohesion semakin meningkat, loyalitas meningkat, identitas
sosial kelompok meningkat dan gangguan dalam pemecahan
masalah. Semakin besar ancaman yang dirasa, maka
kemampuan dalam pemecahan masalah semakin menurun
dibandingkan dengan kelompok yang menerima sedikit ancaman.
4.Konflik integroup merupakan konflik yang
terjadi antara dua kelompok atau lebih, yang biasanya
disebabkan oleh kepentingan yang sama terhadap sesuatu
langka dan terjadi pada waktu realtif sama. Ada beberapa
penyebab konflik intergroup, yaitu Kepentingan sama, antagonis
kelompok (Streotype, prasangka dan diskriminiasi), sumber daya,
ketidakadilan, dan perilaku agresif. selain itu, faktor situasi
khusunya situasi aversif akan lebih mudah menimbulkan
terjadinya konflik intergroup