Oleh :
Kelompok 5
KELAS C/IV
PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
DENPASAR
2021/2022
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha
Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada kami, sehingga
mampu menyelesaikan makalah ini. Dalam rangka menyelesaikan makalah ini,
kami merasa hal ini bermanfaat dalam menambah pengetahuan kami mengenai
Teknik Extinction.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Untuk itu, dengan
tangan terbuka kami senantiasa mengharapkan kerelaan yang bersifat membangun
demi sempurnanya makalah ini. Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada
dosen yang telah memberikan tugas yang bermanfaat untuk menambah minat baca
dan pengetahuan kami. Kami harap, tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Extinction .................................................................................... 5
Perilaku ........................................................................................ 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
mulai dari definisi teknik extinction, manfaat dan tujuan, langkah – langkah
modifikasi perilaku berdasarkan Teknik Extinction dan contoh penerapannya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dimana laju dan kekuatan dalam melakukan penurunan respons yang tidak lagi
diperkuat. Bentuk kata kerja untuk kepunahan adalah pemadaman. Kepunahan
dapat terjadi sebagai kondisi sembarangan dalam kehidupan sehari-hari atau
sebagai prosedur yang hati-hati dan disengaja dalam suatu intervensi. Dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya, jika anak memiliki orang tua yang cukup acuh
terhadap atau tidak terlibat dalam peran pengasuhan mereka, banyak perilaku
sosial yang pantas yang anak-anak amati di sekolah dan di tempat lain mungkin
tidak menerima penguatan yang cukup untuk dipertahankan. Pada saat yang
sama, perilaku sosial negatif, seperti agresi, dapat menghasilkan imbalan cepat.
Pola penguatan ini membantu menjelaskan mengapa anak-anak dengan acuh
tak acuh, orang tua yang tidak terlibat cenderung agresif, tidak patuh, dan tidak
menyenangkan. Sebaliknya, prosedur kepunahan dalam intervensi
direncanakan untuk mencapai tujuan perilaku tertentu. Untuk memulai prosedur
kepunahan untuk perilaku target, individu harus mengidentifikasi apa
penguatan itu dan dapat mengendalikan sumbernya. Jika tidak mengontrol
sumber bala bantuan dengan sangat hati-hati, bala bantuan asing dapat terjadi
dan mengembalikan perilaku. Kepunahan dapat berlaku untuk perilaku yang
telah menerima penguatan positif atau negatif. Di salah satu kasus, penguatan
dihentikan dan perilaku di mana penguatan itu kontingen sekarang menurun
4
memberikan perhatian yang berfungsi sebagai penguat untuk
pembalikan. Selama fase intervensi penelitian, guru terus menandai
setiap jawaban yang benar dengan C dan juga akan menepuk
punggungnya dan berkata “yang ini bagus” tetapi tidak menandai atau
mengomentari item yang salah.
5
respon, dimana respon yang muncul merupakan bentuk perilaku yang
tidak diharapkan terhadap suatu stimulus tertentu (Evi Syafrida
Nasution, 2016: 60).
6
a. Meminimalkan pengaruh dari reinforcer alternative pada perilaku
yang akan dikurangi.
b. Memaksimalkan keberhasilan modifikasi perilaku melalui program
ini.
Behaviour being extinguished may get worse before it’s gets better
(perilaku yang padam bisa jadi lebih buruk sebelum menjadi lebih
baik)
Selama proses extinction, perilaku mungkin akan meningkat sebelum
mulai berkurang.
7
Extinguished behaviour may reapper after a delay (perilaku yang
padam dapat muncul kembali setelah penundaan)
Dikenal dengan spontanius recovery, dimana perilaku yang sudah hilang
tiba-tiba muncul kembali. Namun, biasanya frekuensinya jauh lebih sedikit
dibandingkan sebelum proses extinction, dan hal ini tidak menjadi masalah
yang besar (Reza Fahmi, 2011: 15-16).
8
2.5 Contoh penerapan Teknik Extinction dalam modifikasi perilaku
Penerapan positive routine dan graduated extinction untuk menurunkan
perilaku co-sleeping pada anak usia dini. Dimana pada kegiatan tersebut
anak dilatih tidur sendiri dan anak berhasil melakuan hal itu, ia juga
menunjukkan penurunan durasi sleep onset dan night waking. Terdapat
beberapa faktor yang mendukung pelaksanaan ini positive routine yang
terbangun dengan baik sejak anak masih bayi, anak yang terbiasa
melakukan aktivitas fisik secara rutin, gaya pengasuhan orang tua, juga
penguasaan anak terhadap teknik relaksasi.
Pengaruh teknik extinction terhadap penggunaan game online yang
berlebihan yang mengakibatkan perubahan sikap anak. Kegiatan ini
dilakukan secara teratur dan konsisten dengan awasan orang dan guru. Hal
ini akan terjadi jika ada keinginan dan kemauan anak ingin berubah.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada kegiatan ini.
Langkah 1: Pre-test. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
pemahaman tentang bahaya online game pada peserta didik sebelum
diberikan layanan atau treatmen.
Langkah 2: Proses pemberian layanan teknik Extinction dalam
mengurangi penggunaan online game pada peserta didik.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Untuk pemahaman lebih lanjut maka penulis memberikan saran kepada
pembaca. Pembaca dapat meningkatkan pemahaman tentang extinction dengan
membaca buku dari berbagai sumber sebagai perbandingan dan
mengaplikasikan teori extinction dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan
pedoman dalam penerapan extinction dan metode extinction agar perilaku yang
tidak diinginkan dapat dihilangkan sehingga dapat mengubah perilaku tersebut
sesuai dengan yang diharapkan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Martin,G. & Pear, J. (2015). Modifikasi Perilaku Makna dan Penerapannya. Edisi
Kesepuluh. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
11
Rincian tugas masing - masing anggota kelompok :