Anda di halaman 1dari 3

Model-Model Probabilistik dan Persediaan Pengaman

Semua model persediaan yang telah kita bahas sejauh ini menggunakan asumsi bahwa
permintaan untuk sebuah produk bersifat konstan dan pasti. Model-model persediaan
berikutnya digunakan ketika permintaan produk tidak diketahui, tetapi dapat ditentukan
menggunakan distribusi probabilitas. Model-model seperti ini disebut model-model
probabilistik (probabilistic models). Model-model probabilistic adalah penyesuaisan di
dunia nyata karena permintaan dan waktu tunggu tidak selalu diketahui dan bersifat
konstan.

Hal penting yang perlu diperhatikan oleh manajemen adalah menjaga tingkat
pelayanan yang cukup dalam menghadapi permintaan tidak pasti. Tingkat pelayanan
(service level) adalah pelengkap dari probabilitas kehabisan persediaan. Misalnya,
apabila probabilitas kehabisan persediaan adalah 0,05, maka tingkat pelayanannya
adalah 0,95. Permintaan tidak pasti meningkatkan kemungkinan kehabisan persediaan.
Salah satu metode untuk mengurangi kehabisan persediaan adalah menyimpan unit-
unit tambahan dalam persediaan. Ketika kita sulit atau tidak mungkin menentukan biaya
karena kehabisan persediaan, seorang manajer mungkin memutuskan untuk mengikuti
kebijakan menjaga persediaan pengaman yang cukup untuk memenuhi tingkat
pelayanan pelanggan yang telah ditentukan.

Model-Model Probabilistik Lainnya

Persamaan (12-13) dan (12-14) berasumsi bahwa estimasi permintaan yang


diharapkan selama waktu tunggu dan standar deviasinya telah diketahui. Jika data
waktu tunggu tidak diketahui, rumus-rumus tersebut tidak dapat digunakan. Meskipun
demikian, ada tiga model lain yang dapat digunakan. Kita perlu menentukan model
mana yang digunakan untuk tiga situasi.

1. Permintaan bervariasi dan waktu tunggunya konstan


2. Waktu tunggu nya bervariasi dan permintaannya konstan
3. Permintaan dan waktu tunggunya bervariasi
Ketiga model tersebut berasumsi bahwa permintaan dan waktu tunggu adalah
variable-variabel yang independen. Perhatikan bahwa contoh kita menggunakan
hari, tetapi kita juga dapat menggunakan minggu.

Model Periode Tunggal

Model periode tunggal (single periode inventory model) menjelaskan situasi di mana
satu pesanan dilakukan untuk satu produk. Diakhir periode penjualan, setiap produk
yang tersisa memiliki nilai yang kecil atau tidak memiliki nilai. Hal ini adalah masalah
lazim pada pohon natal, barang musiman, barang di took roti, surat kabar, dan majalah.
(memang masalah persediaan ini sering disebut masalah kios). Dengan kata
lain,meskipun barang-barang di kios di pesan setiap minggu atau setiap hari, barang-
barang tersebut tidak dapat ditunda dan digunakan sebagai persediaan pada periode
penjualan berikutnya. Jadi, keputusan kita adalah berapa banyak yang harus di pesa di
awal periode.

Karena permintaan yang tepat untuk produk musiman seperti ini tidak pernah
diketahui, kita akan mempertimbangkan distribusi probabilitas yang berkaitan dengan
permintaan. Jika kita berasumsi distribusi normal, kita menyimpan dan menjual rata-rata
100 pohon natal setiap musim , maka 50%kemungkinan kita akan kehabisan
persediaan da 50% kemungkinan kita akan memiliki poho natal berlebihan. Untuk
menentukan kebijakan persediaan yang optimal pada pohon natal sebelum musim tiba,
kita perlu mengetahui standar deviasi dan mempertimbagkan dua biaya marginal.

Sistem Periode Tetap (P)

Sistem kuantitas tetap (Fixed quantity) atau system Q artinya jumalah tetap yang
sama ditambahkan pada persediaan setiap kali pesanan untuk suatu barang di
tempatkan. Kita melihat bahwa pesanan dipicu oleh kejadian, ketika persediaan
berkurang sampai titik pemesanan ulang (ROP) pemesanan baru untuk Q unit
dilakukan.

Untuk menggunakan model kuantitas tetap, persediaan seharusnya dipantau


secara terus menerus ini disebut system persediaan perpetual (perpetual inventory
system) setiap kali sebuah barang ditambahkan atau diambil dari persediaan, catatn
harus diperbaharui untuk menentukan apakah ROP sudah tercapai. Dalam system
periode tetap (fixed periode system) juga disebut peninjauan secara berkala, atau
system P di sisi lain, persediaan dipesan pada akhir periode tertentu. Kemudian, dan
hanya demikian, persediaan di tangan akan dihitung. Jumlah yang dipesan hanyalah
sebanyak yang diperlukan untuk mencapai tingkat sasaran yang dipesan.

System periode tetap memiliki beberapa asumsi yang sama seperti system
kuantitas tetap EOQ dasar :

1. Biaya-biaya yang relevan hanya biaya pemesanan dan biaya relevan


2. Waktu tunggu diketahui dan konstan
3. Barang-barang bersifat saling independen

Keuntungan dari system periode tetap adalah tidak diperlukan penghitungan fisik
dari barang-barang persediaan setelah barang diambil-penghitungannya hanya
terjadi ketika peninjauan berikutnya telah tiba saatnya. Prosedur ini juga tidak
merepotkan secara administrative.
System periode tetap cocok digunakan saat penjual melakukan kunjungan
rutin(yakni pada rentang waktu tetap ) ke pelanggan untuk mengambil pesanan baru
atau saat pembeli ingin menggabungkan pesanan untuk menghemat biaya pemesanan
dan transportasi oleh karena itu sistem tersebut akan memiliki periode peninjauan yang
sama untuk barang persediaan serupa. Contohnya perusahaan mesin yang menjual
barang secara otomatis mungkin akan datang mengisi mesinnya setiap selasa. Ini juga
merupakan kasus yang terjadi pada Anheuser-Busch di mana agen penjual mungkin
mengunjungi sebuah took setiap 5 hari.

Kelemahan dari system P adalah karena tidak ada catatan persediaan selama
periode peninjauan, ada kemumgkinan terjadi kehabisan persediaan selama waktu ini.
Skenario ini mungkin terjadi jika sebuah pesanan besar membuat tingkat persediaan
jatuh menjadi nol setelah pemesanan dilakukan. Oleh sebab itu, tingkat persediaan
pengaman yang lebih tinggi (jika dibandingkan dengan system kuantitas tetap) harus
dijaga untuk memberikan perlindungan agar tidak terjadi kehabisan persediaan selama
waktu antara peninjauan dan waktu tunggunya.

Anda mungkin juga menyukai