Anda di halaman 1dari 9

Reorder Point

• Reorder point adalah pemesanan kembali


barang persediaan baik bahan baku atau
sediaan lainnya sebelum stok di gudang
habis. Reorder point menentukan batas
minimal persediaan yang ada di gudang.
Bila jumlah stok sudah mencapai minimum
reorder point maka pihak perusahaan
harus segera melakukan pemesanan
kembali.
Manfaat Reorder Point

• Reorder point adalah salah satu cara perusahaan memaksimalkan


persediaan yang ada dalam produksi. Manfaat lainnya dari reorder
point adalah sebagai berikut :

1. Menyesuaikan kebutuhan perusahaan bila permintaan tinggi atau


sebaliknya maka persediaan yang ada tidak dalam
kondisi overload. Perusahaan bisa terhindar dari pembelian
berlebihan atas persediaan
2. Membantu perputaran persediaan barang dan modal kerja yang
lebih efisien
3. Menekan biaya produksi semaksimal mungkin dan memaksimalkan
sumber daya yang ada
4. Menentukan safety stock yang dibutuhkan perusahaan karena
hampir separuh aset perusahaan  merupakan dalam
bentuk inventory. Safety stock adalah jumlah persediaan yang
aman bila lead time dirasa lebih lama dari biasanya.
Cara Menghitung Reorder Point  

1. Lead Time Demand


• Lead time adalah jeda waktu antara pemesanan sampai barang tersebut sampai di tangan
Anda. Sedangkan lead time demand adalah perkiraan jumlah permintaan selama jeda waktu
tersebut. 
Lama waktu bisa berkisar beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan. Lamanya
tergantung pada tingkat kesulitan barang yang dipesan, jumlah, hingga jarak tempuh
pengiriman barang tersebut.

2. Safety Stock 
• Safety stock adalah jumlah barang untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.
Kemungkinan buruk yang bisa terjadi diantaranya adalah jumlah permintaan yang tiba-tiba
melonjak tajam atau pengiriman barang yang terlalu lama. Sehingga rawan membuat Anda
kehabisan produk.

3. Menemukan ROP
• Langkah terakhir, anda tinggal melakukan perhitungan ROP.
Production Order Quantity Model
(POQ)
• Model persediaan deterministik adalah untuk pemecahan demand yang
pasti atau tetap. Model yang digunakan adalah model EOQ. Model
persediaan yang paling terkenal adalah model EOQ. Metode ini dapat
digunakan baik untuk barang yang dibeli maupun barang yang diproduksi
sendiri. Model ini adalah model yang digunakan untuk menentukan jumlah
kuantitas yang ekonomis. Model lain yang dapat digunakan untuk
pengendalian persediaan deterministik adalah Production Order Quantity
(POQ).
Model Kuantitas Pesanan Produksi
(Production Order Quantity)
• Model kuantitas pesanan produksi merupakan
sebuah teknik kuantitas pesanaan ekonomis
yang diterapkan pada pesanan produksi. Model
ini berguna ketika persediaan terus menerus
menumpuk dari waktu ke waktu dan pada saat
asumsi kuantitas pesanan ekonomis tradisional
berlaku. Model ini diperoleh dengan menetapkan
bahwa biaya setup atau biaya pemesanan sama
dengan biaya penyimpanan, dan ukuran
pesanan yang optimum.
Quantity Discount Model
• Diskon (potongan harga) adalah pengurangan dari daftar harga yang
diberikan oleh penjual. Diskon sangat bermanfaat dalam
perencanaan strategi pemasaran. Quantity discount adalah diskon
yang ditawarkan untuk mendorong konsumen membeli barang
dalam jumlah yang lebih banyak. Ada 2 jenis jumlah diskon:

• 1. Cumulative quantity discount berlaku untuk pembelian lebih dari


periode yang diberikan – misalnya datu tahun- dan diskon biasanya
naik seiring dengan peningkatan jumlah pembelian. Cumulative
discount mendorong pengulangan pembelian dengan menurunkan
ongkos konsumen untuk pembelian tambahan. Cara ini digunakan
untuk mengembangkan kesetiaan dan hubungan terus-menerus
dengan konsumen.

• 2. Noncumulative quantity discount berlaku hanya pada pemesanan


individual. Diskon ini mendorong pembeli pemesanan lebih besar
tapi tidak mengikat pembeli pada penjual setelah satu pembelian.
• Model quantity discount berarti model yang menjelaskan adanya potongan kuantitas
atau potangan harga bila perusahaan membeli dalam jumlah yang besar. Ada dua
cara untuk menentukan besarnya dicount yaitu :

• 1.      Biaya Total


• Karena harga bervariasi dengan jumlah yang dipesan, maka fungsi total biaya paling
sedikit harus mencakup tiga macam biaya yaitu :  holding cost, ordering cost dan
purchase cost (biaya pembelian). Hubungan antara harga (P) dengan kuantitas (Q)
biasanya diberikan dalam satu tabel atau schedule. Biasanya sering dipakai
pencarian yang sistematis untuk menentukan jumlah pesanan yang paling baik.

• 2.      Prosentase harga


• Dalam situasi ini suplier memberikan pengurangan harga kepada para langganan,
sesuai dengan jumlah pembelian yang berbeda dan holding cost langganan per unit
dinyatakan dalam prosentase harga.. sebagai contoh prosentase harga per unit (h)
adalah 22% dari harga, maka  prosedur untuk menemukan EOQ dalam kasus ini
adalah :
a. Hitung EOQ pada harga terendah, bila feasible berarti kuantitas pesanan optimal.
b. Bila EOQ tidak feasible , maka hitung biaya total pada kuantitas terendah yang feasible
pada harga itu.
c. Kemudiaan hitung EOQ untuk harga terendah berikutnya, bila feasible hitung biaya totalnya.
Kuantitas optimal adalah salah satu kuantitas yang telah dihitung yang mempunyai biaya
total terendah. Bila belum layak, ulangi langkah 2 kembali.

Anda mungkin juga menyukai