Anda di halaman 1dari 7

SUPPLY CHAIN

AGRIBUSSINESS
ABC Clasification
Menurut Herjanto (2008), klasifikasi ABC adalah pembagian persediaan kedalam tiga kelas berdasarkan atas nilai persediaan.
Dengan mengetahui kelas-kelas itu, dapat diketahui item persediaan tertentu yang harus mendapat perhatian lebih intensif
atau serius dibandingkan item yang lain.

Kriteria masing-masing kelas dalam klasifikasi ABC menurut Reid & Sanders (2017) adalah sebagai berikut:

Kelas A Persediaan yang memiliki nilai volume tahunan rupiah yang tinggi. Kelas ini mewakili sekitar 60-80% biaya persediaan barang.

Kelas B Persediaan yang memiliki nilai volume tahunan rupiah yang tinggi. Kelas ini mewakili sekitar 25-35% biaya persediaan barang.

Kelas C Barang yang nilai volume tahunan rupiahnya rendah, yang hanya mewakii sekitar 5-15% biaya persediaan barang.

Tahapan yang dilakukan dalam pengklasifikasian berdasarkan metode ABC menurut Reid & Sanders (2017) adalah sebagai berikut:

1. Membuat daftar produk, jumlah permintaan, dan harga masing-masing produk.


2. Menghitung total omzet dari masing-masing produk.
3. Mengurutkan produk dari total omzet dari yang terbesar hingga terkecil agar mempermudah pembagian kelas A, B, dan C.
Kelas A merupakan kelas produk bergerak cepat yang memberikan kontribusi sekitar 60%-80% dari omzet, sedangkan produk
bergerak paling lambat yang mencapai 5%-15% dari omzet diwakili oleh kelas C.
Economic Order Quantity (EOQ)

Model untuk menentukan ukuran pesanan yang ekonomis


dengan permintaan yang relative stabil.

Mempertimbangkan dua ongkos persediaan,


Dibuat dengan sejumlah asumsi
yaitu ongkos pesan dan ongkos simpan

Ongkos pesan : ongkos tetap yang keluar setiap kali Asumsi pertama adalah permintaan terhadap
pemesanan dilakukan dan tidak tergantung pada suatu item bersifat kontinyu dengan tingkat
ukuran/volume pesanan yang seragam
Ongkos simpan : termasuk biaya modal, biaya gudang,
biaya kerusakan, biaya kadaluarsa, pajak dan asuransi
Period Order Quantity (POQ)
Pendekatan menggunakan konsep jumlah pemesanan ekonomis agar dapat dipakai pada periode bersifat
permintaan diskrit, teknik ini dilandasi oleh metode EOQ.

Teknik kuantitas pemesanan periode (POQ), merupakan pengembangan dari metodeEOQ untuk jumlah
permintaan yang tidak sama dalam beberapa periode, hal tersebutsesuai yang dikemukakan menurut
Herjanto (2008:292), teknik POQ sering disebut juga sebagai teknik Uniform Order Cyrcle. Rata-rata
permintaan yang digunakan dalam teknik EOQ untuk mendapatkan kuantitas permintaan per-periode.

POQ menghitung interval pemesanan yang optimal dengan menggunakan data bulansebelumnya, serta
dalam satu bulan diasumsikan menjadi 4 minggu. Dalam perhitungannya, dapat diketahui kuantitas
pemesanan yang ekonomis dengan satuan sertainterval pemesanan tetap atau jumlah interval pemesanan
tetap dengan bilangan bulat(Septiyana, D., 2016).

Metode POQ digunakan karena merupakan salah satu metode dalam


pengendalian persediaan bahan baku yang bertujuan menghemat total biaya persediaan (Total Inventory Co
st) dengan menekankan pada efektifitas frekuensi pemesanan bahan baku agar lebih terpola
Quantity Discount Model (QDM)
Dalam rangka meningkatkan volume penjualan seringkali perusahaan (supplier) memberikan harga yang
lebih rendah kepada pelanggan yang membeli dalam jumlah yang lebihbesar. Jadi harga per unit
ditentukan semakin murah dengan semakin banyaknya jumlah yang dibeli.

Dalam model potongan harga ini kita harus mempertimbangkan trade off antara biaya pembelian dengan
biaya penyimpanan, dimana semakin banyak jumlah yang dibeli maka biaya pembelian per unitakan
semakin menurun, tapi di lain pihak biaya penyimpanan akan semakin meningkat:

Asumsi dalam QDM :


● Permintaan Bebas (Independent Demand)

● Tingkat Permintaan Konstan

● Lead time tetap dan diketahui

● Harga per unit tergantung kepada kuantitas

● Biaya Penyimpanan proporsional dengan rata-rata tingkat persediaan

● Hanya satu item yang dikendalikan


Model Persediaan

● Model persediaan Economic Order Quantity (EOQ)


● Model persediaan dengan pemesanan tertunda
● Model persediaan dengan potongan kuantitas
● Model persediaan dengan penerimaan bertahap

Model persediaan digunakan untuk menentukan kapan pesanan suatu barang dilakukan dan
berapa banyak barang yang dipesan.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai