Anda di halaman 1dari 34

MATA KULIAH

STATISTIKA EKONOMI
MODUL 5
KB 1 DAN KB 2
Kelompok 4
1.AGUS CAHYONO
2. DINI LESTARI MAULIDA
3. DEBRINA KHOFIFAH FIRTANIA
4. DWI WIYANDARI RESTININGTYAS
PEMBAHASAN

1. REGRESI LINIER SEDERHANA


2. KOEFISIEN KOLERASI DAN KOEFISIEN
DETERMINASI
1. REGRESI LINIER SEDERHANA

PENGERTIAN REGRESI :
Regresi sederhana, yaitu regresi yang hanya melibatkan dua variable, yaitu variable terikat dan satu
variable bebas. Secara bertahap hubungan antara dua variable dalam sumbu koordinat atau yang
lazim dikenal dengan diagram pencar (scatter plot), setelah itu cara mematut garis regresi dan
menghitung koefisien garis regresinya.
A. DIAGRAM PENCAR (SCATTER PLOT)
Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat secara sederhana dapdigambarkan ke dalam
diagram pencar dengan cara menggambarkan titik-titik datadalam sumbu koordinat. Pada umumnya,
variabel bebas dilambangkan dengan x davariabel terikatnya dilambangkan dengan y, yaitu variabel
bebas diletakkan pada sumbnorizontal dan variabel terikat diletakkan pada sumbu vertikal. Misalnya,
kita akmencari hubungan antara tingkat penghasilan per bulan (dalam jutaan rupiah) dapengalaman
bekerja (dalam tahun) dari 20 orang pegawai di Perusahaan Xdisajikan dalam tabel di bawah ini.
Tabel hubungan antara pengalaman kerja dan tingkat gaji

Pengalaman kerja Gaji Pengalaman kerja Gaji


1 1 14 4
2 2 15 6
3 1 16 5
4 2 17 5
5 3 18 7
6 2 19 6
7 4 20 7
8 2 21 6
9 3 22 8
10 3 23 9
11 2 24 10
12 3 25 12
13 4 26 12
Cara menggambar diagram pencar adalah terlebih dahulu menggambarkan sumbu x ( pengalaman
kerja) dan sumbu y (besarnya gaji). Kombinasi titik yang pertama, yaitu (1,1), kedua (2,2), ketiga
(3,1), dan seterusnya sampai dengan kombinasi ke -26 (26,12). Sampai data ke-26 kita akan
mendapakan diagram pencar sperti dibawah ini.
Dari gambar diatas kita dapat melihat bahwa antar pengalaman kerja dan gaji terdapat hubungan
yang positif. Itu artinya ketika pengalaman kerja meningkat, besar gaji yang diterima karyawan juga
cenderung meningkat.
Visualisai hubngan antara variable x dan y dapat digambarkan dalam diagram pencar berikut ini.
B. REGERENSI LINIER
Regresi linier adalah bentuk regresi paling sederhana, yaitu persamaan matematis yang dapat
membetuk garis lurus. Cara paling umum untuk menentukan regresi linier adalah metode kriteria
kuadrat terkecil (least square criterion). Perhatikan gambar di bawah ini.
Jarak Vertikal antar titik 1 dan garis trenya adalah J₁, jarak vertikal antara titik 2 dan garis trennya
adalah J₂, dan seterusnya, dan J₁ bernilai positif, sedanghkan J ₂ bernilai negatif. Untuk menghindari
nilai J yang negatif, nilai J dikuadratkan. Kritereia kuadrat terkecil mensyaratkan bahwa
penjumlahan jarak vertikal kuadrat antara titik-titik data dan garis trennya memiliki nilai yang
terkecil.
Persamaan umum garis regresi linier ditunjukkan oleh persamaan di bawah ini.
y= a + bx

Keterangan = a adalah konstanta atau intersep dan b adalah kemiringan (slope) garis linier.
Intersep (a) adalah jarak dari titik y=0 ke titik awal garis linier bersinggungan dengan sumbu y.
Sementara itu, b adalah kemiringan garis linier. Nilai b positif menunjukkan bahwa garis regresi
memiliki slope positif atau naik dari kiri bawah ke kanan atas yang artinya apabila x naik, y juga
naik. Apabila x turun, y juga turun, sebaliknya apabila nilai b negatif, garis linier bergerak dari kiri
atas ke kanan bawah atau apabila x naik, y akan turun.
b=

a=ӯ-b̅x
Keterangan : ӯ dan x̅ meunjukan nilai rata-rata untuk y dan x. Lalu,
=
-
Contoh soal.5.1.
C. MEMBUAT DIAGRAM SCATTER DAN MENGHITUNG GARIS REGRESI DENGAN
MENGGUNAKAN EXCEL.
Diagram sactter dan persamaan garis regresi dapat dengan mudah kita hitung dengan mengunakan
Excel. Untuk melakukannya ikutilah langkah- langkah berikut.
Langkah pertama : entri data ke dalam Excel. Untuk latihan, gunaknlah data yang terdapat pada
contoh 5. 1 lalu, blok sel A1 sampai B11
Langkah kedua : arahkan kursor anda ke insert, klik insert dan pada bagian chart pilih scatter, klik
scatter.
Lngkah ketiga: pada bagian kiri atas monitor, pilih Quick layout, lalu pilih layout 3 dengan gambar
diagram linier dengan garis tren,( pada bagian kanan atas), lalu klik pada diagram scatter anda, akan
muncul diagram dengan garis regresi linier seperti di bawah ini
langkah keempat : klik kanan garis linier, maka akan muncul perintah format trendline, klik format
tredline, maka opsi lain dari format trendline akan muncul di sebelah kanan :
Langkah kelima : pada bagian bawah Trendline optyion akan muncul Display Equation Chart, klik
pilihan pada perintah tersebut, maka pada garis linier anda akan muncul persamaan garis linier y =
3,6531x + 1,6134
2. KOEFISIEN KORELASI DAN
KOEFISIEN DETERMINASI
A. KOEFISIEN KORELASI
• Koefisien korelasi (r) menunjukkan keeratan hubungan linier antara x
dan y.
• Nilai r memiliki rentang antara +1 dan -1.
• Dapat dituliskan : -1 ≤ r ≤ 1.
• r yang bernilai negatif menunjukan bahwa garis linier memiliki
slope negatif (menurun).
• Tanda positif menunjukkan garis linier memiliki slope positif
(menaik).
• Nilai -1 dan +1 menunjukan hubungan linier yang sempurna antara
variabel x dan y sehinga seluruh titik berada tepat pada garis regresi.
Keadaan sempurna ini sangat jarang terjadi, sebagian besar r
akan berada antara 0 dan 1 atau 0 dan -1.
• Perhatikan gambar berikut:


• Rumus r = 𝑆𝑆𝑥𝑦.....(Pers.1)
√ √ 𝑆𝑆 𝑋 𝑆𝑆 𝑦
• Pada KB 1, kita mengetahui bahwa :
= - .....(Pers.2)
= -
= -
• Keterangan : n = jumlah pasangan data.
• Contoh soal (5.2)
• Hitunglah koefisien korelasi (r) untuk data x dan y di bawah ini :
x y
3 15
6 27
5 17
8 32
4 16
5 21
3 12
2 8
7 23
9 35
• Jawab soal (5.2) :
x y xy
3 15 9 225 45
6 27 36 729 162
5 17 25 289 85
8 32 64 1024 256
4 16 16 256 64
5 21 25 441 105
3 12 9 144 36
2 8 4 64 16
7 23 49 529 161
9 35 81 1225 315
= 52 = 206 = 318 = 4926 = 1245

perhatikan bahwa ada 10 seri dari data sehingga n = 10.


Langkah pertama : hitung Langkah kedua : hitung
=-
= 1245 - x206 = 318 -
- = 318 -
= 1245 – 1071,2 = 318 – 270,4
= 173,8 = 47,6
Langkah ketiga : hitung Langkah keempat : hitung r
r=
r=

r=
r=
r = 0,964332

Jadi, koefisien korelasi pasangan data x dan y di atas adalah 0,96.


Perhatikan bahwa 0,96 mendekati 1 sehungga kita dapat menyimpulkan bahwa titik-titik kombinasi
data x dan y sangat mendekati garis regresinya.
Tanda r positif menyatakan bahwa garis regresi memiliki spole positif/ menaik.
B. KOEFISIEN DETERMINASI
• Koefisien determinasi (alah kuadrat dari koefisien korelasi .
• Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar
variasi dari y dapat dijelaskan oleh variasi x.
Perhatikan contoh di bawah ini :
Nilai koefisien determinasi 0,9025 menunjukkan bahwa 90,25% variasi
dari nilai y dapat dijelaskan oleh variasi nilai x, sedangkan sisanya 9,75%
variasi dari y tidak dapat dijelaskan oleh variasi x.
Contoh soal :
• Perhatikan contoh soal (5.2). Hitung koefisien determinasinya!
Jawab : r = 0,964332
= 0,92994
Nilai memiliki rentang nilai antara 0 sampai dengan 1, semakin
mendekati 1, variasi x semakin baik digunakan untuk menjelaskan
variasi y.
• Perhatikan contoh soal (5.3) pada modul halaman 5.27-5.28.
Hitung koefisien determinasinya!
Jawab : r = -0,875
= 0,766
Perhatikan bahwa nilai koefisien determinasi selalubernilai positif
karena perpangkatan akan menghilangkan tanda negatif.
C. MENGHITUNG KOEFISIEN KORELASI DENGAN MENGGUNAKAN EXCEL
Koefisien korelasi dan koefisien determinasi sangat mudah dihitung
dengan menggunakan MS. Excel. Berikut langkah-langkahnya:
Langkah pertama : entri data. Gunakanlah Contoh soal 5.2 untuk
keperluan latihan ini. Entri data x dan y ke dalam excel.
• Langkah kedua: tulislah kata korelasi pada salah satu sel yang anda
pilih.
• Langkah ketiga : Pada salah satu sel yang lain ketik = correl, akan
muncul formula seperti di bawah ini.
• Pada array 1, drag kursor dari kolom 2A sampai kolom A11.
• Setelah A11, ketik tanda ;
• Lalu drag kembali kursor dari kolom B2 sampai B11, dan tutup dengan
kurung tutup ).

• Lalu enter.
• Kemudian, akan tampak hasil korelasinya, yaitu r = 0.96433, sama
seperti hitungan manual.
• Langkah keempat: setelah menghitung koefisien korelasi, kita dapat
dengan mudah menghitung koefisien determinasi dengan
menguadratkan koefisien korelasi.
• Buatlah satu sel lagi untuk menghitung koefisien determinasi, lalu
ketik tanda = lalu tunjuk sel yang akan kita dikuadratkan (pada contoh
ini adalah sel B12) lalu ketik tanda ^2.
• Lalu enter.
• Maka hasilnya akan terhitung sama dengan 0,92994.
• Selain itu, koefisien determinasi juga dapat kita hitung secara
otomatis menggunakan excel. Ikutilah perintah-perintah menghitung
persamaan regresi dengan menggunakan excel yang ada
• pada bagian C pada KB 1. dengan mengklik Display Equation
value on chart, nilai dapat otomatis ditampilkan oleh excelseperti
gambar di bawah ini, yaitu nilai sama dengan 0,9299.

•2
Sekian presentasi dari kelompok 4
Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai