2.1.
1. Diagram Garis
Penyajian data statistik dengan menggunakan diagram berbentuk garis
lurus disebut diagram garis lurus atau diagram garis. Diagram garis biasanya
digunakan untuk menyajikan data statistik yang diperoleh berdasarkan
pengamatan dari waktu ke waktu secara berurutan. Sumbu X menunjukkan
waktu-waktu pengamatan, sedangkan sumbu Y menunjukkan nilai data
pengamatan untuk suatu waktu tertentu. Kumpulan waktu dan pengamatan
membentuk titik-titik pada bidang XY, selanjutnya kolom dari tiap dua titik yang
berdekatan tadi dihubungkan dengan garis lurus sehingga akan diperoleh diagram
garis atau grafik garis.
Contoh :
1. Berikut ini adalah tabel berat badan seorang bayi yang dipantau
sejak lahir sampai berusia 9 bulan.
Usia (Bulan)
Berat Badan
(kg)
3,5
5,2
6,4
6,8
7,5
7,5
8,8
8,6
Bulan
2. Dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa berat badan bayi menurun
pada usai 8 sampai 9 bulan.
3. Berat badan bayi tetap pada usia 5 sampai 6 bulan.
2. Diagram Lingkaran
Contoh :
Tingkat Pendidikan
Banyak siswa
SD
175
SMP
600
SMA
225
Siswa SD =
175
1000 100% = 17,5%
Siswa SMP =
600
1000 100% = 60%
225
Siswa SMA= 1000 100% = 22,5%
Besar sudut sektor lingkaran = 22,5% 360 = 81
23%
18%
SD
SMP
SMA
60%
3. Diagram Batang
Diagram batang adalah bentuk penyajian data statistik dalam bentuk
batang yang dicatat dalam interval tertentu pada bidang cartesius.Diagram batang
umumnya digunakan untuk menggambarkan perkembangan nilai suatu objek
penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang menunjukkan keteranganketerangan dengan batang-batang tegak atau mendatar dan sama lebar dengan
batang-batang terpisah. Ada dua jenis diagram batang, yaitu diagram batang
vertikal, dan diagram batang horizontal.
Contoh :
1. Jumlah lulusan SMA X di suatu daerah dari tahun 2000 sampai tahun 2004
.Buatlah Diagram Batang dari data dibawah ini .
Tahun
Jumlah
2000
20
2001
40
2002
50
2003
70
2004
100
Jawab :
1.
120
100
80
60
40
20
0
2000
2.2.
2001
2002
2003
2004
Contoh :
1.
5, 4, 6, 7, 8, 8, 6, 4, 8, 6, 4, 6, 6, 7, 5, 5, 3, 4, 6, 6,8, 7, 8, 7, 5, 4, 9, 10, 5,
6, 7, 6, 4, 5, 7, 7, 4, 8, 7, 6
Dari data di atas tidak tampak adanya pola yang tertentu maka agar mudah
dianalisis data tersebut disajikan dalam tabel seperti di bawah ini.
Nilai
Frekuensi
10
10
66 75 74 72 79 78 75 75 79 71 75 76 74 73 71 72 74 74 71 70
74 77 73 73 70 74 72 72 80 70 73 67 72 72 75 74 74 68 69 80
10
Titik Tengah
Frekuensi
65-67
66
68-70
69
71-73
72
13
74-76
75
14
77-79
78
80-82
81
Jumlah
40
1. Interval Kelas
11
Tiap-tiap kelompok disebut interval kelas atau sering disebut interval atau kelas
saja. Dalam contoh sebelumnya memuat enam interval ini.
65 67 Interval kelas pertama
68 70 Interval kelas kedua
71 73 Interval kelas ketiga
74 76 Interval kelas keempat
77 79 Interval kelas kelima
80 82 Interval kelas keenam
2. Batas Kelas
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, angka 65, 68, 71, 74, 77, dan 80
merupakan batas bawah dari tiap-tiap kelas, sedangkan angka 67, 70, 73, 76, 79,
dan 82 merupakan batas atas dari tiap-tiap kelas.
3. Tepi Kelas (Batas Nyata Kelas)
Untuk mencari tepi kelas dapat dipakai rumus berikut ini.
Dari tabel di atas maka tepi bawah kelas pertama 64,5 dan tepi atasnya
67,5, tepi bawah kelas kedua 67,5 dan tepi atasnya 70,5 dan seterusnya.
4. Lebar kelas
12
5. Titik Tengah
Untuk mencari titik tengah dapat dipakai rumus:
Titik tengah =
1
2
1
2
1
2
(67 + 65) = 66
(70 + 68) = 69
dan seterusnya.
13
Data
41-45
Frekuensi
3
Tepi Atas
40,5
Tepi Bawah
45,5
46-50
45,5
50,5
51-55
10
50,5
55,5
56-60
12
55,5
60.5
61-65
60.5
65,5
66-70
65,5
70,5
Dari tabel di atas dapat dibuat daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan
lebih dari seperti berikut.
45,5
Frekuensi Kumulatif
Kurang Dari
3
40,5
Frekuensi Kumulatif
Lebih Dari
40
50,5
45,5
37
55,5
19
50,5
31
60.5
31
55,5
21
65,5
36
60.5
70,5
40
65,5
Data
Data
14
puncak
Kelas Interval
21-30
Frekuensi
2
31-40
41-50
11
51-60
20
masing-masing
61-70
33
Contoh
71-80
24
1. Tabel
81-90
histogram
poligon
paling
atas,
secara
"tertutup"
bawah
dan
hasil ujian
100
persegipanjang
berurutan.
dari
Agar
distribusi
frekuensi
matematika Kelas XI
15
Jawab :
Series 1
40
histogra
m
35
30
25
poligo
n
20
15
10
5
0
10,5
20,5
30,5
40,5
50,5
60,5 70,5
80,5
90,5
Frekuensi
Nilai
Frekuensi
< 20,5
> 20,5
100
< 30,5
> 30,5
98
< 40,5
> 40,5
95
< 50,5
16
> 50,5
84
< 60,5
36
> 60,5
64
< 70,5
69
> 70,5
31
< 80,5
93
> 80,5
< 90,5
100
> 90,5
17
120
100
80
60
40
20
0
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
2. Dari kurva ogif positif, tampak siswa yang mempunyai nilai kurang dari
85 adalah sebanyak 93 orang.
3. Dari kurva ogif negatif, tampak siswa yang mempunyai nilai lebih dari 40
adalah sebanyak 96 orang.
2.3.
ukuran letak meliputi: kuartil (Q), desil (D), dan persentil (P).
1. Kuartil (Q)
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa median membagi data
yang telah diurutkan menjadi dua bagian yang sama banyak. Adapun
kuartil adalah membagi data yang telah diurutkan menjadi empat bagian
yang sama banyak.
18
1
bagia
4
1
bagian
4
X min
Q1
1
1
bagian bagian
4
4
Q2
Q3
X max
Keterangan:
X min
= data terkecil
X max
= data terbesar
Q1 = kuartil ke-1
Q 2 = kuartil ke-2
Q3
= kuartil ke-3
Letak
Qi
19
Qi
Keterangan:
= kuartil ke-i
n = banyak data
Contoh soal
1. Tentukan Statistika Lima Serangkai dari data : 3, 4, 7, 8, 7, 4, 8, 4, 9, 10, 8,
3, 7, 12.
Jawab
Data yang telah diurutkan: 3, 3, 4, 4, 4, 7, 7, 7, 8, 8, 8, 9, 10, 12.
X min = 3
X max = 12
Letak
Q1
Q1
=4+
Letak
adalah:
3
4
1(14 +1)
4
X3
3
4
(4 - 4) = 4
Q2
adalah:
Q2=X 7
=7+
1
2
1
2
15
4
=3
3
4
sehingga:
15
2
=7
1
2
sehingga :
( X 4 X 3 )
2( 14+1)
4
( X 7 X 6 )
(7 - 7) = 7
20
Letak
Q3
adalah:
3 (14+1)
4
Q3=X 11
1
4
=8+
1
4
(9 - 8) = 8 4
45
4
= 11
1
4
sehingga :
( X 12X 11 )
1
2. Dalam suatu tes terhadap 50 siswa didapat tabel frekuensi tunggal sebagai
berikut.
Nilai
Berdasarkan
Frekuensi
data
3 di atas,
6 kuartil
5 tentukan
8 ke-2.12
Jawab :
Banyaknya data 50.
Letak
Q2=X 25
=6+
+
1
2
1
2
( X 25 X 24 )
(6 - 6) = 6
21
Qi=b i
Keterangan :
1
N F
4
+l
f
Qi
bi
N = banyaknya data
F = frekuensi kumulatif kelas sebelum kelas kuartil
l = lebar kelas
f = frekuensi kelas kuartil
Contoh :
1. Tentukan Q1 (kuartil bawah), Q2 (median), dan Q3 (kuartil atas) dari data
tes Matematika terhadap 40 siswa kelas XI IPA berikut ini.
Nilai
Banyak siswa
40-49
50-59
60-69
14
70-79
10
80-89
90-99
4
3
22
Jawab :
Nilai
40-49
Frekuensi
4
F komulatif
4
50-59
60-69
14
23
Q1, Q2
70-79
10
33
Q3
80-89
37
90-99
40
Q1=b 1
=59,5 +
1
N F
4
+l
f
1
409
4
) 59,5+10
14
1
14 = 59,5 + 0,07 = 59,57
Q2=b 2
1
4 40 = 10 di kelas 60 69.
1
2 40 = 20 di kelas 60 69.
2
N F
4
+l
f
2
109
4
) 59,5+10
14
23
Q3=b 3
3
N F
4
+l
f
3
4023
4
) 69,5+10
10
= 69,5 + 7 = 76,5
min
2. Jangkauan interkuartil (H) adalah selisih antara kuartil ketiga dan kuartil
pertama
H = Q3 Q1
Qd =
(Q3 Q1)
L=
3
2
24
Letak
Di
di urutan data ke
=
Keterangan: Di = desil ke-i
i = 1, 2, 3, . . ., 9
n = banyaknya data
Contoh :
1. Diketahui data: 9, 10, 11, 6, 8, 7, 7, 5, 4, 5. Tentukan:
1. desil ke-2,
2. desil ke-4.
Jawab :
Data diurutkan: 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 9, 10, 11
1. Letak
D2
2 ( 10+1 )
=2,2
di urutan data ke =
10
25
2. Letak
D4
di urutan data ke =
4 ( 10+1 )
=4,4
10
Letak
P1 di urutan data ke
Jawab
Data diurutkan: 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 9, 10, 11
Letak persentil ke-30 di urutan data ke P30
x3
+0,3 (
x4
x3
x8
+ 0,25 (
x9
x8
330
100
= 3,3
3 (10+1)
100
75 (10+1)
100
= 8,25
) = 9 + 0,25(10-9) =9,25
26
b+l(
i. n
F
10
Keterangan:
f
D = desil ke-i
n = banyak data
F = frekuensi kumulatif kelas sebelum kelas desil
f = frekuensi kelas desil
b = tepi bawah kelas
l = lebar kelas
Bila data dibagi menjadi 100 bagian yang sama maka ukuran itu disebut persentil.
Letak dari persentil dapat dirumuskan dengan
P1
i(n+ 1)
100
Sedangkan nilai
1=
P
b+l(
i. n
F
100
f
Keterangan:
27
Pi = persentil ke-i
b = tepi bawah
n = banyaknya data
F = frekuensi kumulatif kelas sebelum kelas persentil
f = frekuensi kelas persentil
l = lebar kelas
Contoh:
Diketahui data pada tabel bergolong bawah ini .
Dari data tersebut tentukan:
a. desil ke-9
b. presentil ke-25
Jawab
D9
a. Letak
9.40
10
D9
= 61 65 sehingga
diperoleh :
D9
= 60,5 + (
9.40
33
10
7
)5
28
= 60,5 + 2,13
= 62,63
b. Letak
P25
25
100
sehingga
diperoleh :
P25
= 55,5 + (
60.40
25
100
8
)5
= 55,5 0,625
= 54,825
2. Ukuran Pemusatan
Ukuran pemusatan serta penafsirannya suatu rangkaian data adalah suatu
nilai dalam rangkaian data yang dapat mewakili rangkaian data tersebut. Suatu
rangkaian data biasanya mempunyai kecenderungan untuk terkonsentrasi atau
terpusat pada nilai pemusatan ini. Ukuran statistik yang dapat menjadi pusat dari
rangkaian data dan memberi gambaran singkat tentang data disebut ukuran
pemusatan data. Ukuran pemusatan data dapat digunakan untuk menganalisis data
lebih lanjut.
1. Rataan Hitung (Mean)
Rataan hitung seringkali disebut sebagai ukuran pemusatan atau rata-rata
hitung. Rataan hitung juga dikenal dengan istilah mean dan diberi lambang x
29
Rataan =
x 1+ x 2+ x 3+ + x n
n
(x )
atau x =
i=1
Keterangan:
(x)
= jumlah data
n = banyaknya data
xi = data ke-i
Contoh
1. Dari hasil tes 10 siswa kelas XI diperoleh data: 3, 7, 6, 5, 3, 6, 9, 8, 7,
dan 6.
Tentukan rataan dari data tersebut
Jawab :
3+ 7+6+5+3+ 6+9+ 8+7+6
X=
10
= 6,0
f 1 x 1+ f 2 x 2+f 3 x 3+ + f n x n
X=
f 1+f 2+ . f n
(f 1 x 1)
atau x=
i=1
f 1
i=1
30
Nilai (xi)
4
Frekuensi (fi)
5
fi xi
20
35
15
90
49
48
f1
i=1
=40
( f 1 x 1)
i=1
=242
31
( f 1 x 1)
i=1
X=
f 1
242
= 40
= 6,05
i=1
Jadi, rataan nilai ulangan harian Matematika di kelas XI IPA adalah 6,05.
32
( f 1 x 1)
i=1
X=
f 1
1020
= 20
= 51
i=1
Keterangan
( f 1 d 1)
i=1
x = rata-rata sementara
33
Contoh :
1. Carilah rataan dari data berikut dengan menggunakan rataan sementara
Jawab
( f 1 d 1)
Simpangan rataan = X =
i=1
f 1
3
= 30
=0,1
i=1
2. Median
1. Median untuk data tunggal
34
Keterangan:
xn
2
n
= data pada urutan ke- 2
setelah diurutkan.
Contoh
1. 2,5,4,6,7,5,9,8,4,6,7,8
Jawab :
1. 2, 4, 4, 5, 5, 5, 6, 6, 7, 7, 8, 8, 9
35
36
Jawab :
b2 =
59+ 60
2
1
2
40 = 20.
= 59,5
c = 10
f = 14
N = 40
F=9
Maka
Me
b2
c(
1
N +F
2
37
=59,5+1
1
40+9
0+( 2
14
=67,36
3. Modus
Modus ialah nilai yang paling sering muncul atau nilai yang mempunyai
frekuensi tertinggi. Jika suatu data hanya mempunyai satu modus disebut
unimodal dan bila memiliki dua modus disebut bimodal, sedangkan jika memiliki
modus lebih dari dua disebut multimodal.Modus dilambangkan dengan Mo.
1. Modus Data Tunggal
Modus dari data tunggal adalah data yang sering muncul atau data dengan
frekuensi tertinggi.
Contoh :
Carilah Modus dari data dibawah ini
1. 2, 1, 4, 1, 1, 5, 7, 8, 9, 5, 5, 10
2.
Jawab
38
1. 1, 1, 1, 2, 4, 5, 5, 5, 7, 8, 9, 10
Data yang sering muncul adalah 1 dan 5. Jadi modusnya adalah 1 dan 5.
2. Berdasarkan data pada tabel, nilai yang memiliki frekuensi tertinggi
adalah 6. Jadi, modusnya adalah 6.
Jawab :
Frekuensi modusnya 18, kelas modusnya 65 69, dan tepi bawah
frekuensi modus
(b) = 64,5
d1 = 18 6 = 12
39
d2 = 18 9 = 9
l = 69,5 64,5 = 5
Mo
bo+(
d1
l
d 1+d 2
=64,5 +
12
5
12+ 9
=64,5+2,86=67,36
3. Ukuran Penyebaran
Ukuran pemusatan yaitu mean, median dan modus, merupakan informasi
yang memberikan penjelasan kecenderungan data sebagai wakil dari beberapa
data yang ada. Adapun ukuran penyebaran data memberikan gambaran seberapa
besar data menyebar dari titik-titik pemusatan.
Ukuran penyebaran meliputi jangkauan (range), simpangan rata-rata
(deviasi ratarata) dan simpangan baku (deviasi standar).
1. Jangkauan (Range)
Ukuran penyebaran yang paling sederhana (kasar) adalah jangkauan
(range) atau rentangan nilai, yaitu selisih antara data terbesar dan data terkecil.
1. Range data tunggal
Untuk range data tunggal dirumuskan dengan:
40
Contoh :
1. Tentukan range dari data-data di bawah ini.
6, 7, 3, 4, 8, 3, 7, 6, 10, 15, 20
Jawab:
Dari data di atas diperoleh xmaks = 20 dan xmin = 3
Jadi, R = xmaks xmin = 20 3 = 17
Jawab :
Nilai tengah kelas terendah =
3+ 5
2
18+ 20
2
=4
= 19
41
Jadi, R = 19 4 = 15.
Contoh :
Diketahui data: 7, 6, 8, 7, 6, 10, 5. Tentukan simpangan rata-ratanya.
Jawab :
x=
SR =
7 +6+8+7 +6+10+5
7
1
7
49
7
=7
1
7 {| 0 | + | 1| + | 1 | + | 0 | + | 1 | + | 3 | + | 2 |}
42
1
(0+1+1+ 0+1+3+2)
7
1
7
Contoh :
Tentukan
simpangan
rata-rata
pada
table
di
bawah
ini
Jawab
43
(f 1 x 1)
X=
i=1
f 1
6300
40
= 157,5
i=1
( f 1 ) X 1X
Jadi ,SR =
i=1
f1
260
=5,15
40
i=1
44
Catatan : n =
(f 1)
i=1
Contoh :
1. Dari 40 siswa kelas XI IPA diperoleh nilai yang mewakili adalah 7, 9, 6, 3, dan
5.Tentukan simpangan baku dari data tersebut.
Jawab :
X=
7 +9+6+3+ 5 30
= =6
5
5
45
S=
(x1 X )2
i=1
n1
5. ( 200 )900
5(51)
= 2,24
Atau
S=
5
2
n ( x1 ) ( x 1)
i=1
i=1
n1
5. ( 200 )900
=2,24
5(51)
46
Contoh :
Hasil tes Matematika 30 siswa kelas XI IPA seperti
ditunjukkan pada table di bawah ini
Berdasarkan data tersebut, tentukan simpangan bakunnya
Jawab :
X=
f 1x 1
i=1
490
30
= 16,33
47
S=
f 1 (x 1X )2
i=1
n1
836,7
30
27,88
= 5,28
Atau
S=
n f 1 (x 1)2 ( f 1 x 1)
i=1
i=1
n1
265.200240.100
900
27,88
= 5,28
48