Anda di halaman 1dari 6

STATISTIK I

Disusun oleh :

Kelompok 6

Anton Munthe 2012-31-136


Adi Mastiawan 2013-31-133
Viyola Nanda Rosari 2015-31-044
Mareta Puspita 2015-31-060
Elisabet Lisa 2015-15-064
Siti Sumayya 2015-31-121
Reynaldi Satria Putra 2015-31-127
Winny Aulia Saraswati 2015-31-211
Sela Irawati 2015-31-258

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


JAKARTA 2016
A. Penyajian data menggunakan teks
Penyajian data atau informasi dapat menggunakan teks atau gambar. Cara ini dilakukan
dengan menjelaskan atau mendeskripsikan data yang berupa angka baik data kategorikal
maupun data yang bersifat numerik menggunakan teks. Penyajian data ini merupakan
yang baik terutama untuk data penelitian kualitatif yang tidak berisikan angka-angka.

Contoh:
Setelah dilakukan survei yang dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2014 di Desa X,
didapatkan hasil bahwa dari 500 penduduk yang disurvei, sebanyak 40% penduduk
bekerja sebagai petani, 20% sebagai buruh, 15% sebagai karyawanswasta, 10% penduduk
bekerja sebagai PNS, 10% sebagai nelayan dan sisanya 5% tidak bekerja.

B. Penyajian data menggunakan tabel


Penyajian data menggunakan tabel adalah cara yang sangat umum digunakan oleh para
peneliti. Namun pembuatan tabel tidak tepat akan membingungkan banyak pihak
sehingga tidak mengerti. Penyajian secara tabel adalah informasikan yang disajikan ke
dalam bentuk rows dan columns dan sebaiknya digunakan jika ingin meringkas sehingga
informasi menjadi nilai yang spesifik dapat dipahami secara cepat dan mudah.
Jenis tabel:
 Tabel induk
Tabel induk atau master adalah tabel yang menyajikan seluruh data atau angka
berdasarkan variabel yang dimiliki. Misalnya data dari beberapa variabel (tempat,
jenis kelamin, umur, jenis pekerjaan dan lain-lain).

 Tabel industri frekuensi


Tabel data frekuensi merupakan tabel yang menyajikan data variabel dalam
bentuk frekuensi(f). Pada tabel distribusi frekuensi data variabel yang dimasukan
tergantung dari tujuan dan kebutuhan. Jumlah variabel yang dimasukan
tergantung dari kebutuhan bisa satu variabel ataupun lebih.

 Tabel silang
Tabel silang adalah sebuah metode penyajian data melalui tabel silang dimana
data yang disajikan merupakan data dari dua atau lebih variabel yang dosajikan
dalam waktu yang sama. Tabel silang berisikan data kategorikal pada rows dan
columns (disilangkan).

[1 I Ketut Swarjana, Statistik Kesehatan, (Yogyakarta: Andi Offset, 2016) hal 49 – 56 ]


C. Penyajian data menggunakan grafik
Grafik atau diagram merupakan penyajian data kategorikal maupun numerik melalui
sebuah gambar. Pembuatan grafik perlu diperhatikan persyaratan yang seharusnya
dipenuhi sehingga mudah dipahami dan menarik untuk disimak oleh yang
membutuhkannya.
Jenis grafik:
 Bar chart
Digram batang digunakan untuk menyajikan data dengan tujuan untuk
menunjukkan frekuensi kejadian dan menekankan kategori tertinggi dan terendah
untuk satu variabel (frekuensi disajikan secara vertikal dan kategorikal secara
horizontal). Bar chart juga ditunjukkan untuk menunjukkan kecenderungan satu
variabel dari waktu ke waktu.

 Pie chart
Diagram lingkaran digunakan untuk menunjukkan proporsi sebuah variabel di
setiap kategori. Penyajian data menggunakan pie chat sangat mudah untuk
membandingkan satu segmen dengan segmen lainnya. Sebaiknya tidak lebih dari
8 segmen. Semakin kecil proporsi dari segmen maka warnanya semakin gelap.

 Histogram
Penyajian data menggunakan histogram digunakan bila kita bermaksud
menekankan nilai tertinggi dan terendah atau distribusi nilai untuk satu variabel.
Pada umumnya frekuensi normalnya disajikan secara vertikal dan kategori
disajikan secara horizontal. Sebelum membuat histogram perlu dipersiapkan
kelompok data yang skalanya bersifat kontinu.

 Line diagram
Line diagram merupakan penyajian data yang menunjukan kejadiandari waktu ke
waktu dan juga menunjukkan kecenderungan yang digambarkan dalam sebuah
garis. Pada line diagram horizontal axis mempresentasikan waktu sedangkan
vertical axis menunjukkan frekuensi dan data values untuk periode waktunya
menyatu pada sebuah garis.

[2 I Ketut Swarjana, Statistik Kesehatan, (Yogyakarta: Andi Offset, 2016) hal 56 –


64 ]
Penyajian Data Numerik dan Penyajian Data Kategorik
Penyajian Data
Data yang telah dikumpulkan, baik berasal dari populasi ataupun dari sampel untuk
keperluan laporan dan analisis perlu diatur, disusun, dan disajikan dalam bentuk yang jelas,
lugas, dan mudah dimengerti. Data yang kita peroleh seringkali terlalu besar untuk ditampilkan
semua. Jika demikian kita perlu meringkas data. Ringkasan data yang baik akan menggambarkan
keadaan data yang sebenarnya meskipun kita akan kehilangan detil data namun akan tetap
mempertahankan karakter umum dan hal-hal penting dari data. 1

Data Kualitatif
Secara sederhana, data kualitatif adalah data yang bukan berupa angka/bilangan. Terhadap
data kualitatif tidak dapat dilakukan operasi matematik seperti penambahan, pengurangan,
perkalian, pembagian, dll. Data kualitatif disebut juga data atribut. Data kualitatif ini dapat
dibedakan menjadi dua tipe:

a. Data Nominal (Data Kategori)


Jika suatu pengambilan data terhadap suatu onjek hanya menghasilkan satu dan hanya
satu-satunya kategori pada objek tersebut, maka data yang diperoleh termasuk tipe data
nominal (data kategori). Pada data nominal tidak ada perbedaan tingkatan derajat (bobot)
data.
b. Data Ordinal
Data ordinal adalah data yang diperoleh dari suatu pengambilan data terhadap suatu onjek
yang menghasilkan lebih dari satu kategori.

Untuk bisa diolah lebih lanjut dengan computer, data kualitatif sering diberi nomor kode.
Misalnya untuk data jenis kelamin, pria diberi nomor 1 dan wanita diberi nomor 2. Nomor kode
ini menjadi ukuran nominal, namun angka tersebut hanya dapat digunakan untuk keperluan
identifikasi saja.

Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data berbentuk angka/bilangan. Data kuantitatif disebut juga data
nemerik. Terhadap data kuantitatif umumnya dapat dilakukan operasi-operasi matematika. Data
kuantitatif dapat dibedakan menjadi dua jenis tipe, yaitu:

a. Data Diskrit
Data diskrit adalah data yang diperoleh dari suatu pencacahan/enumerasi. Data ini
berbentuk bilangan-bilangan bulat 0, 1, 2, 3, 4, … dst.

1
Sulistiyono, Sri Kunarsih dan Kuntarti, Matematika SMA dan MA, ESIS, Jakarta, 2006, hlm. 16
b. Data Kontinu
Data kontinu adalah data yang umumnya didapat dari suatu pengukuran dengan suatu
instrument (alat ukur). Data kontinu dapat dinyatakan dalam bentuk data interval ,
maupun data rasio (data titik). 2

Penyajian Data Kategorik


1. Variabel Kategorik
Berkaitan dengan gambaran karakteristik satu set data dengan skala pengukuran
kategorik, Anda mengenal istilah jumlah atau frekuensi tiap kategori (n) dan
persentase tiap kategori (%) yang umumnya disajikan dalam bentuk tabel atau
grafik.

n %
Jenis Kelamin
Laki-Laki 22 44
Perempuan 28 56
Tingkat Pendidikan
Rendah 10 20
Sedang 25 50
Tinggi 15 30
Total 50 100

Tabel 1.1 Contoh deskripsi variabel kategorik dalam bentuk tabel

Gambar 1.1 Contoh penyajian variabel kategorik dalam bentuk grafik batang

2
Dr. Ir. Harinaldi, M.Eng. , Statistik, Erlangga, Jakarta, 2005, hlm. 18-19
2. Variabel Numerik
Berkaitan dengan gambaran karakteristik satu set data dengan skala pengukuran
numeric, Anda mengenal dua parameter yang lazim digunakan, yaitu parameter
ukuran pemusatan dan parameter ukuran penyebaran. Anda mengenal beberapa
parameter untuk ukuran pemusatan, yaitu mean, median, dan modus. Untuk
parameter ukuran penyebaran, Anda mengenal standar deviasi, varians, koefisisen
varians, interkuartil, range, dan minimum-maksimum. Data variabel dengan skala
pengukuran numeric umumnya disajikan dalam bentuk tabel dan grafik
(histogram dan plots). Berikut ini merupakan contoh penyajian variabel dengan
skala pengukuran numeric dalam bentik tabel dan histogram.

Gambar 1.2 Contoh penyajian variabel numeric dalam bentuk histogram. 3

3
M. Sopiyudin Dahlan, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Salemba Medika, Jakarta, 2008, hlm. 2-3

Anda mungkin juga menyukai