Anda di halaman 1dari 8

Skala Ukur dan Memilih Jenis Penyajian Data

A. Skala Ukur Statistik

1. Data Statistik

Salah satu data yang paling umum digunakan dalam penelitian adalah data yang dibedakan
berdasarkan skalanya. Dalam statistik dikenal adanya data yang bersifat kategorikal ( nominal dan
ordinal ) serta data numerik ( interval dan rasio ) atau dikenal juga dengan data kontinu dan diskrit.

a. Data Nominal

Ciri data yang berskala nominal diantaranya :

1) Merupakan data kualitatif atau bukan berupa angka


2) Data tidak dapat dikuantifisir (tidak bisa dikali,dibagi,ditambah,dikali)
3) Bersifat kategorical bukan numerical
4) Berkaitan dengan “name”

Contohnya :

a) Jenis pekerjaan (petani, buruh, PNS, karyawan swasta, dan lain-lain) petani,
buruh, PNS, karyawan swasta merupakan data jenis pekerjaan yang memiliki level
yang sama, yang satu tidak lebih tinggi dari yang lain, tidak dapat dibagi,dikalikan,
dan lain-lain.
b) Jenis penyakit pasien (penyakit menular, penyakit tidak menular, penyakit
jantung, saraf, dan lain-lain)

b. Data Ordinal

Ciri data yang berskala ordinal diantaranya :

1) Merupakan data kualitatif


2) Merujuk pada “order” atau “rank” atau berjenjang
3) Jenjang daat diurutkan dari yang terendah ke yang paling tinggi atau
sebaliknya
Contohnya :
a) Jenjang pendidikan : rendah, sedang, tinggi atau SD, SMP, SMA, PT.
b) IQ atau score dapat dirangking mulai yang paling rendah sampai dengan yang
paling tinggi.
4) Kelemahan data ordinal adalah dalam satu jenjang kemungkinan memiliki
perbedaan.
Contohnya : Bayi A termasuk BB rendah (1,7 kg), bayi B juga termasuk BB
rendah (2,4 kg), padahal kedua bayi tersebut memiliki angka BB yang cukup jauh bedanya
dari segi angka namun dikelompokkan ke dalam BB rendah.

c. Data Interval

Ciri data interval diantaranya :

Data bersifat numerik, data tidak memiliki nilai nol abslute, artinya dimungkinkan untuk
memiliki nilai nol atau bahkan dibawah nol atau minus.

Contohnya : suhu udara, dibanyak negara memiliki suhu udara nol atau bahkan jauh di
bawah nol (minus)

d. Data Rasio

Ciri data rasio diantaranya :

1) Merupakan data kuantitatif


2) Data dapat dikuantifisir (dikali, dibagi, ditambah,dikurang)
3) Data tidak memiliki nilai nol atau diawah nol

Contohnya: berat badan, tinggi badan.

2. Level Pengukuran Data

Dalam pengumpulan data penelitian, sangat penting bagi peneliti untuk mengetahui level
dari pengukuran data. Hal tersebut penting karena secara umum terdapat tiga level pengukuran data,
yaitu :

a. Skala

Skala interval adalah skala ordinal yang memiliki poin jarak objektif dalam keteraturan kategori
peringkat, tapi jarak yang tercipta sama antar masing-masing angka.
Contoh Data Variabel :

1) Umur 20-30 tahun = 1


Umur 31-40 tahun = 2
Umur 41-50 tahun = 3

2) Suhu 0-50 Celsius = 1


Suhu 51-100 Celsius = 2
Suhu 101-150 Celsius = 3

Analisis Statistik :

Angka 3 berarti lebih tua atau lebih panas dari angka 2 setara dengan angka 2 terhadap angka 1, bisa
operasi penjumlahan dan pengurangan. Statistik parametrik yaitu deviasi mean dan standar, korelasi r,
regresi, analisis varian dan analisis faktor ditambah berbagai multivariat.

Skala rasio adalah skala interval yang memiliki nol mutlak.

Contoh Data Variabel :

1) 0 tahun, 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, ..... dst.


2) ..... -3C, -2C, -1C, 0C, 1C, 2C, 3C, ..... dst.
3) ..... 0,71m ..... 5,38m ..... 12,42m ..... dst.

Analisis Statistik :

Berlaku semua operasi matematika. Analisis statistik sama dengan skala interval.
b. Ordinal

Data ordinal dikenal sebagai the next atau the second level. Data ini merupakan data rangking dan
tidak termasuk independent measurement, sehingga data ini dikatakan lebih rendah dibandingkan
dengan data scale atau continue. Contohnya adalah tingkat kecemasan pasien, level nyeri pasien pasca
operasi, dan lain-lain.

Skala ordinal memiliki peringkat, tapi tidak ada jarak posisional objektif antar angka karena angka
yang tercipta bersifat relatif subjektif. Skala ini menjadi dasar dalam Skala Likert.

Contoh Data Variabel :

1) Sangat Tidak Setuju = 1


Tidak Setuju = 2
Tidak Tahu = 3
Setuju = 4
Sangat Setuju = 5

2) Pendek = 1
Sedang = 2
Tinggi = 3

3) Tidak enak = 1
Ragu-ragu = 2
Enak = 3

Analisis Statistik :

Angka 1 lebih rendah dari angka 2 dalam peringkat, tapi tidak bisa dilakukan operasi matematika.
Data ordinal menggunakan statistik non-parametrik mencakup frekuensi, median dan modus,
Spearman rank-order correlation dan analisis varian.
c. Nominal

Data nominal dikenal sebagai the lowest level atau level yang pengukuran datanya paling rendah.
Data ini juga dikenal sebagai data kualitatif. Contohnya dat jenis kelamin (laki-perempuan), golongan
darah ( A,B,AB,O)

Skala nominal menempatkan angka sebagai atribut objek. Tidak memiliki efek evaluatif karena hanya
menempatkan angka ke dalam kategori tanpa struktur, tidak memiliki peringkat dan tidak ada jarak.

Contoh Data Variabel :

1) Ya = 1 dan Tidak = 0
2) Pria = 1 dan Wanita = 0
3) Hitam = 1, Abu-abu = 2, Putih = 2

Analisis Statistik :

Angka tidak bermakna matematika. Analisis statistik yang dapat digunakan berada dalam kelompok
non-parametrik yaitu frekuensi dan tabulasi silang dengan Chi-square.

3. Alat Pengumpulan Data

Data diperlukan untuk diolah atau dianalisis secara statistik. Data tidak didapatkan begitu saja, tetapi
melalui sebuah proses yang disebut pengumpulan data. Alat dalam pengumpulan data sering disebut
dengan instrument penelitian. Jenis instrument tersebut banyak jenisnya tergantung pada data yang
dikumpulkannya.

Contoh:

1. Bila data yang akan dikumpulkan berupa berat badan, maka alat ukurnya adalah timbangan
berat badan
2. Bila data yang dibutuhkan berupa tekanan darah, maka alat ukurnya adlah tensimeter

Selain itu, banyak juga data penelitian yang tidak dapat diukur menggunakan alat tersebut.
Misalnya data tentang sikap, perilaku, pengetahuan, persepsi, dan lain-lain. Pada kondisi seperti
itu, instrument yang dibutuhkan adalah sejumlah pertanyaan-pertanyaan, yang disebut kuesioner.
B. Memilih Jenis Penyajian Data

Tujuan Penyajian Data Tujuan penyajian data adalah: Memberi gambaran yang
sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang merupakan hasil penelitian atau observasi, Data
lebih cepat ditangkap dan dimengerti, Memudahkan dalam membuat analisis data, dan
Membuat proses pengambilan keputusan dan kesimpulan lebih tepat, cepat, dan akurat.
Teknik-teknik menyajikan data terdiri dari 3 bentuk, yaitu : Tulisan atau karangan (Textular), Tabel
(Tabular), Grafik atau diagram atau gambar (Grafikal)

1. Tulisan / Narasi (textular)

Tujuan penyajian data dalam bentuk tulisan adalah memberikan gambaran statistik, sehingga
seringkali membingungkan dan tidak efektif dibandingkan tabel atau grafik

Contoh :

Jumlah anak dibawah usia 5 tahun (Balita) didesa X adalah sebanyak 8000 orang yang terdiri dari
4.200 wanita dan 3800 pria. Dari 4.200 balita wanita, 1000 anak tergolong gizi baik, 1.200 anak
dengan gizi cukup, sisanya adalah gizi buruk. 30 % dari balita pria tergolong gizi baik, 20% gizi
cukup dan sisanya tergolong gizi buruk

2. Tabel

Data dalam bentuk tabel menyajikan suatu agregat dari data berbentuk angka yang tersusun singkat
dan jelas dalam baris-baris dan kolom-kolom sehingga memberikan gambaran perbandingan.

3. Grafik

Tujuan dari penyajian data bentuk grafik adalah untuk meramalkan sifat-sifat suatu agregat dan
membandingkan siat-sifat yang ada dalam tabel. Sebab apabila disajikan dalam bentuk tabel akan
sukar di lihat dengan cepat dan jelas.

Jenis-jenis grafik : Grafik garis, grafik batang, grafik gambar, grafik lingkaran

1) Grafik garis

Grafik garis adalah grafik berupa garis, diperoleh dari beberapa ruas garis yang
menghubungkan titik-titik pada bidang bilangan. Pada grafik garis digunakan dua garis yang saling
berpotongan. Pada garis horizontal (sumbu-X) ditempatkan bilangan-bilangan yang sifatnya tetap,
seperti tahun dan ukuran-ukuran. Pada garis tegak (sumbu-Y) ditempatkan bilangan-bilangan yang
sifatnya berubah-ubah.
2) Grafik Batang

Adalah grafik data berbentuk persegi panjang yang lebarnya sama dan dilengkapi dengan
skala atau ukuran sesuai dengan data yang bersangkutan. Setiap batang tidak boleh saling menempel
atau melekat antara satu dengan lainnya dan jarak antara setiap batang yang berdekatan harus sama.

3) Grafik lingkaran

Yaitu grafik yang menggambarkan perbandingan nilai-nilai dari suatu karakteristik. Untuk
mengetahui perbandingan suatu data terhadap keseluruhan, suatu data lebih tepat disajikan
dalam bentuk diagram lingkaran. Grafik data berupa lingkaran yang telah dibagi menjadi
juring-juring sesuai dengan data tersebut. Bagian-bagian dari keseluruhan data tersebut
dinyatakan dalam persen atau derajat.
Daftar Pustaka

Purwanto, Heri. 1994. Pengantar Statistik Keperawatan. Jakarta : Buku Kedokteran


ECG ( halaman 17-20)

Swarjana, KI. 2016. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : C.V Andi Offset ( halaman 47)

http://salimnahdi.blogspot.com/2013/10/penyajian-data-statistika.html

Anda mungkin juga menyukai