Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PENYAJIAN DATA

Tugas ini disusun guna memenuhi tugas


mata kuliah Statistik Pelayanan Kesehatan

Nama
Lintang Arofah
( 17/411077/SV/13004)

PROGRAM DIPLOMA
REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
A. Pengertian Penyajian Data
Penyajian data adalah mekanisasi yang dipergunakan dalam sebuah laporan
penelitian untuk menyajikan rangkaian angka numeric agar mudah dibaca.
Tujuan Penyajian Data
 Membandingkan 2 angka atau lebih
 Menunjukkan distribusi subjek menurut nilai atau kategori variabel tertentu
 Menampilkan perubahan nilai suatu variabel tertentu menurut waktu
 Menunjukkan hubungan antara 2 variabel Penyajian data harus dapat
meringkas data, sehingga dapat menggambarkan informasi, sederhana,
lugas dan komunikatif.
B. Macam-macam Penyajian Data
1. Penyajian Data Dalam Bentuk Tulisan (Textular Presentation)
Penyajian dalan bentuk tulisan sebenarnya merupakan gambaram umum
tentang kesimpulan hasil pengamatan.Dalam bidang kedokteran,penyajian dalm
bentuk tulisan hanya digunakan untuk memberikan informasi.
Penyajian dalam bentuk tulisan banyak digunakan dalam bidang
sosial,ekonomi,pssikologi dan lain laindan berperan sebagai laporan hasil
penelitian kualitatif.
Tujuan :
 Memberikan keterangan dari keseluruhan prosedur, hasil-hasil, dan
kesimpulan-kesimpulan yang dibuat dengan menggunakan tulisan (text).
 Tidak dapat mencakup banyak gambaran statistik karena tidak efektif
Contoh
Data WHO menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian yang terjadi di dunia
pada tahun 2008, sebanyak 36 juta atau hampir dua pertiganya disebabkan oleh
Penyakit Tidak Menular. PTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih
muda. Di negara-negara dengan tingkat ekonomi rendah dan menengah, dari seluruh
kematian yang terjadi pada orang-orang berusia kurang dari 60 tahun, 29%
disebabkan oleh PTM, sedangkan di negara-negara maju, menyebabkan 13%
kematian. Proporsi penyebab kematian PTM pada orang-orang berusia kurang dari 70
tahun, penyakit cardiovaskular merupakan penyebab terbesar (39%), diikuti kanker
(27%), sedangkan penyakit pernafasan kronis, penyakit pencernaan dan PTM yang
lain bersama-sama menyebabkan sekitar 30% kematian, serta 4% kematian
disebabkan diabetes.
2. Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel (Table Persentation)
Penyajian dalam bentuk tabel merupakan penyajian data dalam bentuk angka
yang disusun secara teratur dalam bentuk kolom dan baris.Penyajian dalam
bentuk tebel banyak digunakan pada penuilsan laporan hasil penelitian dengan
maksud agar orang mudah memperoleh gambaran rinci tentang hasil penelitian
yang telah dilakukan.
Tujuan : Menyajikan suatu agregate dari data numerik di dalam suatu bentuk
tabel, dimana data disusun dalam baris dan kolom sedemikian rupa sehingga
dapat memberikan gambaran atau perbandingan
Jenis-jenis tabel :
a. Tabel Induk (Master Table)
Menyajikan semua data yang tersedia secara terperinci, sehingga
pembaca dapat memperoleh setiap informasi yang diinginkan.
Master tabel ini umumnya dibuat untuk dapat mempresentasikan
semua data (data mentah) yang telah dikumpulkan dalam penelitian atau
survei. Untuk memahaminya, berikut ini adalah contoh pembuatan master
tabel atau tabel induk yang terdiri dari beberapa variabel penelitian.
Tabel 1.1 Data kejadian demam berdarah berdasarkan rentang umur, desa,
jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaaan penduduk di kecamatan x
tahun 2014.
Rentang Umur Desa Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan
A B L P SD SMP SMA PT Petani Buruh Swasta PNS

Jumlah

b. Tabel Distribusi Frekuensi


Merupakan tabel yang menyajikan data variabel dalam bentuk
frekuensi (f). Pada tabel distribusi frekuensi, data variabel yang
dimasukkan tergantung dari tujuan dan kebutuhan. Jumlah variabel yang
ingin dimasukan juga tergantung dari kebutuhan peneliti, apakah mau
menyajikan satu variabel, dua variabel, tiga variabel dan seterusnya.
Tabel 1.2 Distribusi frekuensi Hb ibu hamil di desa x tahun 2014.
Hemoglobin (Hb) Frekuensi (f) Keterangan

Jumlah
Apabila dalam menyajikan data tersebut memerlukan lebar interval kelas
(width of class interval) maka rumusnya adalah sebagai berikut (Sharma,
2007):

𝐿𝑎𝑟𝑔𝑒𝑠𝑡 𝑛𝑢𝑚𝑒𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒−𝑠𝑚𝑎𝑙𝑙𝑒𝑠𝑡 𝑛𝑢𝑚𝑒𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒


Width of class interval = 𝑛𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝑐𝑙𝑎𝑠𝑠𝑒𝑠 𝑑𝑒𝑠𝑖𝑟𝑒𝑑

c. Tabel Silang/cross tabulation


Tabel silang atau cross tabulation/cross classifications adalah
sebuah metode penyajian data melalui tabel silang, dimana data yang
disajikan dalam waktu yang sama. Tabel silang tersebut berisikan data
katerogikal yang ditempatkan pada rows dan columns (disilangkan). Bila
ada dua variabel yang disilangkan dan masing-masing variabel terdiri dari
dua kategori, maka tabel demikian disebut tabel silang 2x2 atau dikenal
sebagai two by two table. Bila row-nya tiga kategori sedangkan column-
nya juga 3 kategori, hal ini dikatakan sebagai tabel silang 3x3. Pada
umumnya variabel yang ditempatkan sebagai row adalah variabel bebas
dan column adalah variabel terikat.
Berikut adalah contoh dari beberapa tabel silang.
Tabel 1.3 Tabel silang pengaruh merokok terhadap kejadian
kanker paru-paru di kecamatan x tahun 2014.
Kanker paru-paru
Merokok Total
positif (+) negatif (-)
Positif (+) a b a+b
Negatif (-) c d c+d
Total a+c b+d a+b+c+d
Penyajian data menggunakan tabel juga memiliki kelebihan dan
kelemahan. Beberapa kelebihannya, yaitu:
1. Dengan angka atau variabel yang banyak, masih dimungkinkan untuk
disajikan secara keseluruhan melalui sebuah tabel.
2. Peneliti dengan leluasa dapat memasukan angka ke dalam sebuah
tabel sesuai dengan kebutuhannya serta dapat memilih jenis tabel
yang sesuai.
3. Pembaca dapat memiliki semua angka yang disajikan ke dalam
sebuah tabel.
Sedangkan beberapa kelemahan penyajian data pada tabel, yaitu:
1. Bila terlalu banyak data yang disajikan dalam sebuah tabel, maka
cukup sulit bagi pembaca untuk mengerti atau memahami data dan
kesulitan juga dalam menarik kesimpulan serta pengambilan
keputusan.
2. Dengan data yang terlalu banyak, akan cepat memberikan rasa bosan
sebelum mampu menarik kesimpulan.
3. Penyajian Data DalamBentuk Grafik ( Grafical Or Diagram Presentation)
Grafik merupakan salah satu bentuk penyajian data statistik yang banyak
dilakukan dalam berbagai bidang,termasuk bidang kedokteran karna penyajian
dalam bentuk grafik lebih menarik dan mudah dipahami.
Manfaat Grafik
 Membandingkan beberapa variable,beberapa kategori dalam variable atau satu
variable pada waktu dan tempat yang berbeda.
 Meramalkan perubahan yang terjadi dengan berjalan nya waktu ( time series )
 Mengetahui adanya hubungan dua variable atau lebih.
 Memberikan penerangan pada masyarakat.
Jenis-jenis Grafik
a. Bar Cahrt
Diagram batang atau bar chart/bar diagram digunakan untuk menyajikan data
dengan tujuan untuk menunjukkan frekuensi kejadia dan menekankan
kategori tertinggi dan terendah untuk satu variabel (frekuensi umumnya
disajikan secara vertikal dan kategori disajikan secara horizontal. Selain itu,
bar chart juga ditujukan untuk menunjukkan kecenderungan (trend) satu
variabel dari waktu ke waktu (frekuensi biasanya disajikan secara vertikal
dan periode waktu disajikan horizontal).
 Grafik batang tunggal
Yang dimaksud grafik batang adalah grafik yang berbentuk batang yang
penilaiannya dilakukan berdasarkan tinggi batang.Grafik batang dapat
digunakan untuk mengadakan perbandingan beberapa variable dalam
waktu dan tempat yang sama atau satu variable dalam waktu dan tempat
yang berbeda.

Contoh :

Series 1
150

100

50

0
1997 1998 1999 2000

Gambar 2.1 Grafik batang jumlah pasien (dalam ribuan) di RS.X tahun
1997-2000

 Grafik batang berganda


Jika data pada yang telah dikumpulkan dan dideskripsikan dalam grafik
batang berganda maka akan menunjukkan bentuk data pada dua objek.
Contoh:

Chart Title

50
40
30
20
10
0
1993 1994 1995 1996

diare malaria

Gambar 2.2 Grafik batang kejadian wabah diare dan malaria di


Kelurahan X tahun 1993-1996
b. Pie Chart
Diagram lingkaran (pie chart) digunakan bila kita bermaksud
menunjukka proporsi sebuah variabel disetiap kategori. Total nilai data
disajikan kembali oleh the area of the circle (pie). Apabila seluruh segmen
persentasenya dijumlahkan akan mendapatkan nilai 100%. Penyajian data
melalui pie chart sangat mudah untuk membandingkan satu segmen dengan
segmen lainnya. Namun, sebaiknya segmen yang ada dalam pie chart tidak
lebih dari delapan segmen. Semakin kecil proporsi dari segmen, maka warna
dibuat semakin gelap..
Diagram 1. Proporsi Penyakit Menular di Puskesmas X Tahun 2013

5%
10% diare

40% TBC
20% Bronchitis
Hepatitis
HIV/AIDS
25%

Sumber : Puskesmas X (2014)


Diagram 2. Proporsi Penyakit Tidak Menular di Puskesmas X Tahun 2013
Stroke
10%

Cancer
20% DM
45%

PJK
25%

DM PJK Cancer Stroke

Sumber : Puskesmas X Tahun 2014


c. Histogram
Penyajian data dengan menggunakan histogram digunakan bila kita
bermaksud menekankan nilai tertinggi dan terendah atau distribusi nilai
untuk satu variabel. Pada umunmnya frekuensi normalnya disajikan secara
vertikal dan kategori disajikan secara horizontal. Sebelum membuat
histrogram, perlu disiapkan terlebih dahulu kelompok data sklaanya bersifat
kontinu.

Distribusi Frekuensi Hb Ibu Hamil di Wilayah


Kerja Puskesmas X Tahun 2014
60
50
40
Frekuensi

30
20
10
0
8 sd 9 10 sd 11 12 sd 13 14 sd 15 16 sd 17
Hb (gr%)

Sumber : Puskesmas X (2014)

d. Scatter Diagram/ Scatter Plot


Diagram ini digunakan untuk menunjukkan hubungan dari dua
variabel. Satu variabel dijadikan sebagai X-axis dan satu variabel lagi
digunakan sebagai Y-axis (Osborn, 2008). Diagram ini digunakan pada
statistik inferensial terutama correlation dan linear regression (Osborn, 2006).

Distribusi Frekuensi Respirasi dan Nadi pada Pasien


Hipertensi di Ruang Mawar Rumah Sakit A Tanggal 20 April
2014
100
80
Respirasi

60
40
20
0
0 5 10 15 20 25 30
Nadi
e. Line Diagram/Chart
Merupakan penyajian data yang menunjukkan kejadian dari waktu ke
waktu dan juga menunjukkan kecenderungan yang digambarkan dalam
sebuah garis. Pada line diagram, horizontal axis mempresentasikan waktu,
sedangkan vertical axis menunjukkan frekuensi dan data values untuk
periode waktunya menyatu pada sebuah garis. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa line graph merupakan penyajian data yang menunjukkan
adanya kecenderungan satu variabel dari waktu ke waktu.

Berat Badan (BB) Mahasiswa di


Fakultas A Universitas B Tahun 2013
100
JUMLAH MAHASISWA

50

0
2008 2009 2010 2011 2012 2014
TAHUN

Sumber : Fakultas A Universitas B (2014)


f. Mulitiple Line Chart

Penyajian data dengan multiple line chart hampir sama dengan line chart,
namun perbedaaannya adalah pada multiple line chart, membandingkan dua
trend atau lebih variabel dari waktu ke waktu.

Incidence Rate DHF di desa A, B, dan C Tahun 2007


s.d 2013
100
80
60
IR

40
20
0
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Tahun

Desa A Desa B Desa C

Sumber : Puskesmas X (2014)


g. Frequency Polygon
Penyajian data menggunakan frequency polygon hampir mirip dengan
histogram. Penyajian data ini memberikan sebuah perkiraan atau estimasi
kasar dari bentuk distribusi. Jenis penyajian ini bentuk menggunakan
histogram. Pertama, tempatkan sebuah titik di tengah sebuah kelas interval
dari sebuah bar atau batang di atas histogram tersebut. Kedua, titik-titik
tersebut dihubungkan satu dengan yang lainnya menggunakan garis lurus.
Sedangkan yangk ketiga, histogram menjadi terhapus dan menjadi frekuensi
poligon yang memberikan estimasi kasar dari bentuk distribusi data (Plichta
and Garzon, 2009).

Distribusi Frekuensi Berat Badan Pasien di


Ruang Mawar Rumah Sakit A Tanggal 20 April
2014
20

15
Frekuensi

10

0
40 45 50 58 60 65 70 72
berat badan

h. Radar Chart
Merupakan sebuah metode penyajian data statistik dari sebuah group
yang terdiri dari empat sampai enam variabel kuantitatif, selanjutnya
dikomparasi terhadap data variabel gropup lainnya. Contoh : seorang tenaga
kesehatan ingin menyajikan data jumlah kejadian penyakit (TB, HT, Asma,
DM, dan diare) di puskesmas A dan puskesmas B.
Data Jumlah Kasus Penyakit Menular dan Tidak
Menular di Puskesmas A dan B Tahun 2014
Puskesmas A Puskesmas B

TB
40
30
20
Asma HT
10
0

DM Diare

i. Grafik Peta ( Map Diagram )


Grafik ini berupa peta,biasa terdapat pada instansi yang mempunyai
wilayah kerja,seperti puskesmas,desa dan kecamatan.Grafik ini digunakan
untuk mengetahui hal hal berikut:
-Batas desa
-Lokasi
-Letak suatu produksi daerah
-Dll

Data penderita diare di salah satu kabupaten pada tahun 2012.


DAFTAR PUSTAKA

http://www.pusdatin.kemkes.go.id/article/view/13010200029/penyakit-tidak-
menular.html. Diakses pada 22 Mei 2019 pukul 20.00

Jurusan Biostatistik dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas


Indonesia. 2015. https://staff.blog.ui.ac.id/r-suti/files/2010/03/2b-penyajian-data-new-1.pdf.
Diakses pada 23 Mei 2019 pukul 08.00

Anda mungkin juga menyukai