Disusun oleh :
1. Salma Qothrunnada (201902020018)
2. Salmah (201902020019)
3. Khansa Mutiara Hasna (201902020020)
4. Maulida Fiardhillah (201902020021)
5. Firda Putri Arinda (201902020022)
6. Nasikhatun (201902020023)
7. Marina (201902020024)
Prodi : D3 Kebidanan
Terima kasih kepada Ibu Risqi Dewi Aisyah, SST, MPH. yang telah memberikan
materi dan membimbing kami dalam menyusun makalah ini.Terima kasih juga kami ucapkan
kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga
makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penyusun
Daftar Isi
Dalam hal ini yang dijaga adalah image dad pihak luar atau masyarakat mencegah
orang luar memandang rendah atau remeh suatu profesi. Oleh karena itu, setiap kode etik
suatu profesi akan melarang berbagai bentuk tindak tanduk atau kelakuan anggota profesi
yang dapat mencemarkan nama baik profesi di dunia luar. Dari segi ini kode etik juga disebut
kode kehormatan.
2) Untuk menjaga dan memelihara kesejahtraan para anggota
Yang dimaksud kesejahteraan ialah kesejahteraan material dan spiritual atau mental.
Dalam hal kesejahteraan materil angota profesi kode etik umumnya menerapkan larangan-
larangan bagi anggotanya untuk melakukan perbuatan yang merugikan kesejahteraan. Kode
etik juga menciptakan peraturan-peraturan yang ditujukan kepada pembahasan tingkah laku
yang tidak pantas atau tidak jujur para anggota profesi dalam interaksinya dengan sesama
anggota profesi.
1) Konflik moral
Konflik moral adalah suatu proses ketika dua pihak atau lebih berusaha memaksakan
tujuannya dengan cara mengusahakan untuk menggagalkan tujuan yang ingin dicapai pihak
lain.
Contohnya menolong aborsi dengan alasan seorang ibu yang sudah memiliki banyak
anak dan anak terakhir berusia 4 bulan sehingga pasien meminta kepada bidan untuk
melakukan aborsi konflik moral yang didapat bidan yaitu bisa dilaporkan oleh bidan lain
2) Dilema Moral
Dilema moral adalah suatu keadaan dimana dihadapkan pada dua alternative pilihan,
yang kelihatannya sama atau hampir sama dan membutuhkan pemecahan masalah.
Contohnya bidan “A” tidak melakukan pertolongan persalinan sungsang tersebut,
namun bidan kehilangan satu pasien sedangkan bidan “B” menolong persalinan tersebut, tapi
akan dijatuhkan oleh bidan “A” dengan dilaporkan ke lembaga yang berwenang.
b. Issue Moral
Issue moral adalah topik penting yang berhubungan dengan benar dan salah dalam
kehidupan sehari-hari yang ada kaitannya dengan pelayanan kebidanan .
Contohnya Disuatu RB milik bidan Liska datang seorang pasien hamil tetapi
memiliki riwayat anemia . Dalam kehamilan 16 minggu pasien datang dengan keadaan lemah
. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata kandungan sangat lemah , dikhawatirkan dapat
membahayakan ibu . Mau tidak mau kandungan harus di gugurkan , kalau tidak akan
membahayakan ibu . Disatu sisi aborsi dapat menyelamatkan nyawa ibu dan di satu sisi
aborsi dilarang oleh agama .
3) Tanggung jawab : saling mendukung keputusan yang diperoleh dari hasil yang
dilaksanakan
4) Komunikasi : setiap anggota bertanggung jawab untuk membagi informasi penting
mengenai isu yang terkait.
8) Konsep dengan arti yang sama : mutualitas dimana individu mengartikannya sebagai
suatu hubungan yang memfasilitasi proses dinamis antara orang orang yang ditandai oleh
keinginan maju untuk mencapai tujuan dan kepuasan setiap anggota
A. Kesimpulan
Setiap profesi memiliki etika dalam menjalankan profesinya. Tidak terkecuali dengan
profesi bidan. Dalam melaksanakan pelayanan seorang bidan melakan interaksi dengan
pasien, masyarakat teman sejawat maupun organisasi. Serang bidan memiliki kewajiban
untuk menjalin hubungan baik dengan berbagai sektor yang berkaitan dengan meningkatkan
mutu pelayanan kebidanan.
Setiap bidan wajib tau kode etik dalam profesi agar terhindar dari pelanggaran etik
maupun moral. Saat ini lulusan bidan cukup banyak. Oleh karena itu semakin kekat
persaingan atar bidan. Seorang bidan wajib menjalin kejasama dan menciptakan hubungan
baik antar sesama bidan dan profesi lain agar bisa melaksanakan pelayanan kebidanan dengan
baik tanpa harus melanggar kode etik yang ada.
B. Saran
Bagi mahasiswa kebidanan makalah ini dalam menjadi bahan untuk menambah wawasan
tentang kode etik kebidanan dan bagiman menjalin hubungan yang baik dengan sesama bidan
dalam menjalankan pelayanan kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA