Anda di halaman 1dari 36

KEPERAWATAN

RUMAH SAKIT KARYA BHAKTI


PRATIWI

Yuyun Setiyawati, S.Kep. Ners.


Keperawatan
 Bidang Keperawatan adalah suatu wadah struktural
berfungsi mengelola kelancaran pelayanan
keperawatan di rumah sakit
 Tugas : merencankan,mengkoordinasikan,mengawasi
dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pelayanan
keperawatan yang berhubungan dengan asuhan
keperawatan, etika dan mutu keperawatan serta
membuat usulan untuk peningkatan mutu pelayanan
dan pengembangannya.
 Ruang lingkup : rawat jalan, rawat inap & tindakan,
MCU
STRUKTUR BIDANG PELAYANAN

dr. Tiningsih Hardiani, MARS


Direktur

dr.Yulia Yasmi, MARS


Ka. Bidang Pelayanan

dr. Ade Arafah Puji Haryanto,SKM Erma Tri Wahyuni, S.Kep


Ka.Sub.Bid.pelayanan Ka.Sub.Bid.penunjang Ka.Sub.Bid.Keperawatan
medik

Ema Misiyani, S.Kep, Ners


Koordinator Asuhan
Keperawatan
 Perawat RS Karya Bhakti Pratiwi Terdiri dari :

1. Perawat Penanggung Jawab Asuhan ( PPJA ),


dengan kriteria :
 Pendidikan D3 kualifikasi Perawat Klinik III
 Pendidikan S1 Ners
2. Perawat Pelaksana
URAIAN TUGAS PERAWAT PELAKSANA
 Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya,
menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan
yang berlaku.
 Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar
selalu dalam keadaan siap pakai.
 Melakukan pengkajian keperawatan dan menentukan
diagnosa keperawatan sesuai batas kewenangannya.
 Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan level
perawat klinik yang dimiliki atas seizin PPJA
 Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien sesuai
dengan level perawat klinik yang dimiliki atas seizin
PPJA
URAIAN TUGAS PERAWAT PELAKSANA
 Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program
pengobatan.
 Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan
keluarganya mengenai penyakitnya.
 Melatih / membantu pasien untuk melakukan latihan
gerak.
 Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai
dengan level perawat klinik yang dimiliki atas seizin
PPJA.
URAIAN TUGAS PERAWAT PELAKSANA

 Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur


secara bergilir sesuai jadwal dinas.
 Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh
Kepala Ruang Rawat Inap.
 Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan yang tepat dan benar sesuai Standar
Asuhan Keperawatan.
 Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas
pengganti secara lisan maupun tertulis, pada saat
penggantian dinas.
Pengaturan Kegiatan Keperawatan
A. Shift Pagi
07.00 : membaca pembagian pasien per tim masing-masing.
07.10 : Operan status rekam medic pasien sesuai tim dan
menandatangani formulir serah terima antar shift
07.40 : Operan keliling
07.55 : Pre Converent
08.10 : Verbedent
08.40 : Menyiapkan obat siang
09.30 : Visite Dokter
10.00 : Observasi TTV
12.00 : Memberikan obat siang
12.30 : Mendokumentasikan semua kegiatan yang telah
dilakukan ke dalam status rekam medik pasien
13.30 : Post Converent
Pengaturan Kegiatan Keperawatan
B. Shift Sore
14.00 : membaca pembagian pasien per tim masing-
masing.
14.05 : Operan status rekam medic pasien sesuai tim dan
menandatangani formulir serah terima antar shift
14.20 : Operan Keliling
14.30 : Pre Converent
14.45 : menyiapkan obat sore
15.30 : TTV
15.45 : Visite Dokter
16.15 : memandikan pasien
18.00 : Memberikan obat sore
19.30 : Mendokumentasikan semua kegiatan yang telah
dilakukan ke dalam status rekam medik pasien
20.00 : Post Converent
Pengaturan Kegiatan Keperawatan
C. Shift Malam
20.00 : membaca pembagian pasien per tim masing-
masing.
20.15 : Operan status rekam medic pasien sesuia tim dan
menandatangani formulir serah terima antar shift
20.30 : Operan Keliling
20.45 : Pre Converent
21.00 : Menyiapkan obat malam dan obat pagi
22.00 : TTV malam
23.00 : Memberikan obat malam
05.00 : TTV Pagi
05.30 : Memandikan pasien
06.30 : Mendokumentasikan semua kegiatan yang telah
dilakukan ke dalam status rekam medik pasien
Model Metode Asuhan keperawatan di RSKBP

 Model asuhan keperawatan yang diterapkan di RSKBP adalah


Metode Tim.
 Metode Tim adalah system pemberian asuhan keperawatan
dimana seorang perawat professional memimpin sekelompok
tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan
pada sekelompok pasien ( Douglas 1984)
 Metode ini menggunakan Tim yang terdiri dari perawat
professional dan perawat vokasi.
 Setiap ruang perawatan mempunyai 1 s/d 3 tim. Yang masing-
masing mengelola sesuai dengan pasien nya masing-masing
 Setiap tim mempunyai perawat penanggung jawab asuhan
( PPJA )
Model Metode Asuhan keperawatan di RSKBP

 Kelebihan metode Tim :


- Pelayanan Keperawatan secara terus
menerus dan berkesinambungan
- komunikasi antar tim lebih baik
- Pelayanan keperawatan lebih focus
- Proses keperwatan dapat berjalan dengan baik
 Kekurangan metode Tim :
- Komunikasi pada tim dilakukan pada waktu konfrensi
tim sehingga membutuhkan waktu , sehingga sulit
dilakukan bila situasi sibuk.
Skema Jenjang Karir Perawat Klinik Baru
JENIS DAN KUALIFIKASI PERAWAT KLINIK (1)

PENDIDIKAN FORMAL
JUMLAH TENAGA
Perawat sebanyak 165 perawat yang terdiri dari :
I. Lantai 1 :
a. Poliklinik :
- terdiri dari 17 petugas ( 3 gigi, 1 bidan, 14 perawat)
- terdapat 15 poliklinik yang tersentral di bawah dan ada 2
poliklinik yg berada di lantai 5
- Kepala Ruangan : Sinta L
b. Instalasi gawat darurat :
- Terdiri dari 16 perawat
- Kepala Instalasi : dr. Djufri Nurachman
- Kepala Ruangan: Demas Herdiana, Amd. Kep.
II. Lantai 2 :
a. ICU & HCU :
- terdiri dari 12 perawat
- terdapat 5 kapasitas TT ( icu 1, hcu 4)
- Kepala Ruangan: Yitno Widodo
- Kepala Instalasi : dr. Ayu Rahmi
JUMLAH TENAGA
b. Perinatologi :
- Terdiri dari 8 perawat
- Terdapat kapasitas 18 box bayi & 7 inkubator
- Kepala Ruangan: Nita Handayani, A.Md,Kep
- Kepala Instalasi : Ida , A.Md.Kep
c. Kamar bersalin :
- terdiri dari 9 bidan
- Kepala Ruangan: Bd. Diah Permatasari A.Md.Keb
d. Kamar Bedah :
- Terdiri dari 17 perawat , 2 penata anastesi
- Kepala Ruangan: Teddy, Amd. Kep.
- Kepala Instalasi : dr. Ayu Rahmi
JUMLAH TENAGA
III. Lantai 3 :
a. Perawatan Dewasa konter 1
- terdiri dari 18 perawat
- kapasitas 21 tempat tidur
- Kepala Ruang : Saumi Widiastita, A.Md.Kep
b. Perawatan Dewasa konter 2
- terdiri dari 23 perawat
- kapasitas 32 tempat tidur
- Kepala Ruang : R.Rika Adhanita, A.Md.Kep
IV. Lantai 4 :
a. Jasmin
- terdiri dari 24 perawat
- kapasitas 36 tempat tidur
- Kepala Ruang : Sri Rahayuningsih. A.Md.Kep
JUMLAH TENAGA

b. Pafio ( Khusus untuk pasien bedah )


- terdiri dari 14 perawat
- kapasitas 18 tempat tidur
- Kepala Ruang : Reni Dwijayanti, A.Md.Kep
 Endoskopi : 1 perawat
 Hemodialisa : 7 Perawat

- Kepala Ruang : Lutfi A. Nurmantien, S.Kep.Ners


- Ka. Instalasi : dr. Zaenal Alimin
Standar Prosedur Operasional
 Ada beberapa SPO yang harus diketahui oleh perawat baru,
antara lain :
1. Serah terima pasien baru
2. Pre & post Converence akan dibahas tersendiri

3. Serah terima pasien saat keliling


4. Serah terima pasien pulang
Bagaimana menjadi perawat/karyawan baru yang baik ?
Ramah
Proaktif
Senang Membantu
Berpikiran Terbuka
Profesional
3 S ( Senyum, Sapa, Salam)
Jangan meng-update status berisi keluhan seputar pekerjaan.

Urusan rumah jangan dibawa ke kantor, urusan kantor jangan


dibawa ke rumah. Terutama apabila nanti Anda berkeluarga

Do extra miles. Lakukan lebih sebagai seorang karyawan baru


untuk menunjukkan kualitas dan motivasi. Saat kuliah, belajar
setengah-setengah paling hanya berujung di nilai C. Saat kerja,
bekerja setengah-setengah bisa membuat Anda kehilangan
pekerjaan. Ada banyak orang yang siap menggantikan posisi Anda
kapanpun.
Di Rumah Sakit, it’s not about ‘me’ but about ‘us’. Kerjasama tim
lebih penting daripada bersinar sendirian

Do a smart mistake. Yang penting apabila melakukan kesalahan:


(1) komunikasikan dengan atasan, (2) cari solusinya
6 sasaran keselamatan pasien

1. mengidentifikasi pasien dengan benar


2. meningkatkan komunikas yang efektif
3. meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus
diwaspadai
4. memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur
yang benar, pembedahan pada pasien yang benar
5. mengurangi risiko jatuh terkait pelayanan kesehatan
6. mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh
Bagaimana kebijakan mengidentifikasi
pasien dengan benar di rumah sakit ?

1. Menggunakan paling sedikit 2 (dua) dari 3 (tiga)


bentuk identifikasi, yaitu nama pasien, tanggal lahir,
nomor rekam medik
2. Verifikasi Identifikasi pasien dilakukan di semua area
layanan rumah sakit seperti di rawat jalan, rawat
inap, unit darurat, kamar operasi, unit layanan
diagnostik, dan pelayanan lainnya.
3. Setiap pasien yang masuk rawat inap dan pasien yang
akan dilakukan tindakan/prosedur khusus
(Hemodialisa , Endoskopi) dipasangkan gelang
identifikasi yang berisi nama pasien , tanggal lahir
dan nomor rekam medik.
Kapan dilakukan proses verifikasi
identifikasi pasien ?

1. Sebelum pemberian obat dan cairan


intravena
2. Sebelum pemberian transfusi darah dan
produk darah lainnya
3. Sebelum pengambilan sampel (darah,
urine, tinja, dll) untuk pemeriksaan
laboratorium
4. Sebelum pemeriksaan radiologi dan
radiodiagnostik lainnya
5. Sebelum tindakan pembedahan dan
prosedur invasive lainnya
GELANG IDENTITAS PASIEN

• Warna gelang
• Laki : biru

• Wanita: pink
LABEL RESIKO

• Alergy (merah)

• Risiko jatuh ( kuning)

• DNR (ungu)
Bagaimana cara meningkatkan komunikasi
yang efektif di rumah sakit ?

 Menggunakan Teknik SBAR


 Menggunakan Teknik TBaK (Komunikasi Verbal)
Bagaimana meningkatkan keamanan
obat-obat yang harus diwaspadai
(high alert medication) di RS ?
1. Elektrolit pekat atau High Concentrate hanya tersedia
di unit kerja/instalasi farmasi atau depo farmasi.
2. Elektrolit pekat atau High Concentrate ditandai
dengan stiker HIGH ALERT yang ditempel pada
sediaan obat, kemasan dan wadah.
3. Obat NORUM/LASA ditandai dengan stiker berwarna
kuning dengan tulisan LASA, dan stiker warna merah
dengan tulisan WASPADA !!! yang ditempel pada
wadah penyimpanan.
Bagaimana penandaan lokasi
operasi ?
 Dokter operator yang akan menjalankan tindakan,
melakukan penandaan lokasi operasi/prosedur di ruang
rawat/kamar operasi ( ruang penerimaan pasien),
dengan tanda panah di daerah yang akan diinsisi
menggunakan skin marker warna biru/hitam dengan
melibatkan pasien dan menuliskannya pada formulir
penandaan.
 Penandaan operasi dilakukan di ruang perawatan atau
poliklinik/kamar operasi
Bagaimana prosedur check list keselamatan operasi?
 Fase Sign in dilakukan di kamar operasi sesaat sebelum induksi anestesi,
memeriksa apakah identitas pasien telah dikonfirmasi, prosedur dan sisi
operasi sudah benar, sisi yang akan dioperasi telah ditandai, persetujuan
untuk operasi telah diberikan

 Fase Time out adalah fase setiap anggota tim operasi memperkenalkan
diri dan saling kenal. Sebelum operator melakukan sayatan/insisi pertama
pada kulit, perawat sirkuler membacakan tim dengan suara keras untuk
mendapat konfirmasi tentang kebenaran prosedur tindakan operasi yang
akan dilakukan, tentang peran anggota tim operasi, tentang kebenaran
pasien yang akan dioperasi

 Fase Sign Out dilakukan setelah operasi selesai dan sebelum menutup
luka, berupa konfirmasi secara verbal tindakan yang sudah dilakukan,
pengecekan kelengkapan kassa, penghitungan instrumen, pemberian label
pada spesimen dan konfimrasi apakah jaringan akan di PA atau tidak serta
pemulihan sebelum memindahkan pasien dari kamar operasi.
6 LANGKAH kebersihan
tangan pada 5 Momen
(Saat
1.
Mencuci Tangan)
Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum melakukan tindakan aseptik
3. Setelah resiko terkena cairan tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
Bagaimanakah cara penilaian pasien risiko jatuh

 Penilaian risiko jatuh pada pasien rawat inap anak menggunakan skala
HUMPTY DUMPTY
 Penilaian risiko jatuh pada pasien rawat inap dewasa 14 – 65 tahun tahun
menggunakan skala MORSE.
 Penilaian risiko jatuh pada pasien rawat inap geriatri > 65 tahun
menggunakan skala Geriatri
 Penilaian risiko jatuh untuk pasien rawat jalan / poliklinik menggunakan
pengkajian jatuh GET UP & GO TEST.
 Perawat memasang stiker berwarna kuning pada gelang identitas pasien
rawat inap
 Pada pasien rawat jalan perawat memasang kalung warna kuning pada
lengan kanan pasien
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai