Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yuyun Setiyawati

NPM : 2006562641
Mata kuliah : Sains Keperawatan

Self Reflection About Experience Learning Sains of Nursing

Description
Pengalaman belajar tentang Mata Kuliah Sains Keperawatan di Program Studi Magister Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia Semester 1 Tahun 2020
bersama dosen – dosen dan teman – teman Magister Ilmu Keperawatan sangatlah menarik
dan mendapat hal baru karena banyak sekali keilmuan / teori keperawatan berkaitan dengan
keperawatan yang dipelajari di dalam mata kuliah ini. Mata kuliah sains keperawatan
merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus di ikuti oleh Mahasiswa Magister
Keperawatan. Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa mampu memiliki kemampuan
menerapkan berbagai konsep teoritis yang berhubungan dengan sains keperawatan untuk
penyelesaian masalah keperawatan. Fokus dalam sains keperawatan yang dipelajari yaitu
berupa konsep teoritis yang terdapat dalam falsafah, paradigma, model konseptual, dan teori
keperawatan. Dalam mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu memahami, mampu
membedakan tingkatan teori, dan mampu melakukan analisis teori keperawatan. Dasar
pemahaman tentang teori tersebut bisa menjadi pedoman seorang perawat dalam melakukan
praktik asuhan keperawatan. Masing – masing teori dari pakar tokoh keperawatan
mempunyai kelebihan dan kelemahan tersendiri. Beberapa teori dari para tokoh keperawatan
dipelajari dalam sains keperawatan, bisa dijadikan pedoman dalam melakukan riset, praktik,
dan pengembangan sains keperawatan disesuaikan dengan perkembangan keperawatan saat
ini.

Feelings
Saya merasa tertarik dan antusias dalam mempelajari sains keperawatan yang disampaikan
oleh Fasilitator dan para Narasumber. Di materi sains keperawatan ini, kita di tuntut mampu
memahami konsep terkait falsafah, paradigma, model konseptual dan teori keperawatan yang
tepat pada suatu tatanan pelayanan keperawatan sebagai dasar pembentukan nilai, sikap dan
perilaku perawat dalam pelayanan keperawatan. Metode pembelajaran secara daring yang
digunakan terutama adalah diskusi dan presentasi kelompok dan diskusi interakti dengan
narasumber. Materi yang disampaikan oleh para narasumber dan fasilitator mudah difahami
dan dilakukan secara interaksi dengan mahasiswa, dan penjelasannya juga berupa aplikasi di
Banyak hal baru yang bisa dipelajari dari beberapa macam teori keperawatan tersebut yang
bisa diaplikasikan ke dalam pekerjaan tergantung dengan bagaimana situasi lingkungan
lapangan sehingga mudah dalam pemahamannya. Materi yang disampaikan dimulai dari
filosofi sampai practice teori keperawatan. Beberapa pencapaian yang harus dicapai
mahasiswa sesuai dari pemaparan BRP yang dijelaskan oleh dosen diantaranya mahasiswa
harus mampu memahami beberapa macam teori dari para tokoh keperawatan, mampu
melakukan analisa suatu teori dan aplikasi teori keperawatan, dan melakukan role play.
pekerjaan kita, karena tidak semua teori pas di lingkungan kerja jadi semua disesuaikan
dengan bagaiman situasi lingkungan kerja kita. Banyaknya teori yang dipelajari di Buku
Alliggod memang suatu tantangan tersendiri karena kita di tuntut agar mampu membedakan,
melakukan analisis teori, dan harus mampu memahami dengan baik semua teori yang ada di
dalamnya. Dimana teori – teori tersebut mempunyai konsep yang berbeda – beda sehingga
banyak hal yang memang harus di fahami dan bisa diaplikasikan kedalam lingkungan kerja.
Di dalam teori keperawatan tersebut mempunyai aspek – aspek yang penting dan mempunyai
kemiripan antara satu teori dan teori lainya. Selama ini yang menjadi dasar memahami teori
salah satunya dengan menggunakan pedoman Buku Alligod, walaupun terkadang masih
menjadi tantangan sendiri dalam memahami bahasa dalam buku tersebut. Pemaparan dalam
presentasi teman – teman kadang masih belum sepenuhnya difahami, mungkin karena masih
dalam tahap sama – sama memahami teori dan penyampaian teori yang masih menggunakan
bahasa baku dan terkadang tidak dalam bentuk pengaplikasian di lapangan, sehingga
terkadang belum mampu terbayang. Tetapi setelah ada diskusi dengan fasilitator ataupun
narasumber setelah presentasi membantu dalam pemahaman tentang teori yang sudah di
paparkan. Diskusi dirasakan akan lebih efektif dilakukan secara zoom meeting karena kita
akan lebih leluasa dalam mengemukakan pendapat dibandingkan dilakukan secara wats up
atau emas.

Evaluation
Keilmuan Sains Keperawatan merupakan suatu pengetahuan yang penting untuk dipelajari
dan teori – teori yang diuraikan oleh para tokoh keperawatan merupakan bahan pedoman
untuk dasar membuat teori baru, melakukan riset, dan mendasari praktik dalam keperawatan.
Tugas seorang mahasiswa agar mampu beradaptasi dengan sistem pembelajaran terbaru dan
mampu memahami teori dari beberapa sumber sehingga dapat mempresentasikan atau
menjelaskan teori dan menganalisis teori keperawatan. Jiwa kreatifitas mahasiswa perlu
dikembangkan di sini, mampu memahami buku pedoman sains keperawatan dibantu dengan
melakukan proses diskusi dengan kelompok maupun narasumber dengan aktif dan mampu
mengaplikasikannya dengan metode roleplay. Sehingga diharapkan keilmuan sains
keperawatan bisa lebih mudah untuk difahami, dan bisa untuk diaplikasikan kedalam
lingkungan kerja.

Analysis
Dalam mempelajari Mata Kuliah Sains ini, diperlukan motivasi dan semangat untuk
mempelajari suatu hal baru, karena banyak teori dari berbagai tokoh keperawatan yang
dipelajari di sini, dan ini diperlukan sebagai bekal kita untuk membuat riset/penelitian yang
nantinya akan sebagai bekal mahasiswa untuk bisa diaplikasikan kedalam praktik
keperawatan. Motivasi adalah suatu dorongan dan daya penggerak yang mempengaruhi
individu ke arah yang lebih baik guna memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuannya
(Robbins dan Judge, 2008). Sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Maslow terdiri dari
kebutuhan fisiologis, kebutuhan aman dan nyaman, kebutuhan kasih sayang, kebutuhan harga
diri, dan kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan aktualisasi diri adalah suatu kebutuhan yang
paling tinggi dan berkaitan dengan proses pengembangan akan potensi yang sesungguhnya
dari seseorang. Kebutuhan individu untuk mengembangkan pengetahuan yang dimiliki dapat
sebagai upaya peningkatan kepuasan dalam hidupnya dan merupakan salah satu bentuk
aktualisasi pada dirinya. Sedangkan menurut Teori Kebutuhan McClelland menyebutkan ada
tiga hal yang melatarbelakangi motivasi seseorang antara lain kebutuhan akan
prestasi/pencapaian, kebutuhan akan kekuasaan, dan teori kebutuhan akan
afiliasi/keanggotaan. Salah satu yang bisa menjadikan kita menjadi maju adalah sesuai
dengan salah satu kebutuhan akan prestasi yaitu kebutuhan seseorang untuk memiliki
pencapaian berbagai keahlian sehingga mampu mendorong seseorang untuk menjadi
berprestasi, perasaan positif, dan keinginan untuk menghadapi tantangan (Robbins, 2017).

Conclusion
Kegiatan mata kuliah Sains Keperawatan ini memberikan suatu pembelajaran yang
bermanfaat dan merupakan suatu ilmu baru. Pengetahuan tentang beberapa macam teori dari
tokoh keperawatan yang berbeda – beda, belajar tentang metaparadigma, menganalisa suatu
teori sehingga merupakan pembelajaran yang baru dan butuh kemauan yang kuat pada diri
saya untuk rajin membaca dan memahami dari maksud teori tersebut. Kreatifitas dalam
menganalisa suatu teori memang di awal sulit tetapi dengan seiring waktu, dan banyak
dilakukan diskusi membuat semakin memahami makna teori yang dipelajari.

Plan of Action
Dalam memahami materi Sains ini, saya akan belajar lebih giat sehingga saya mampu
memahami semua teori dari berbagai pakar teori keperawatan karena setiap tingkatan teori
dan tokoh keperawatan pasti punya keunikan tersendiri. Dalam melakukan presentasi selain
memaparkan teori dan menyertakan contoh / cara aplikasi di lapangan sehingga mudah
difahami oleh kelompok saat mendengarkan pemaparan. Pemakaian role play juga
merupakan ilmu baru dalam membantu memahami suatu aplikasi teori di lapangan. Belajar
untuk lebih kreatif dalam memahami teori, dan melakukan analisa teori sehingga pemahaman
ilmu akan lebih mudah dicermati.

Daftar Pustaka

Hasibuan, M. S. P. (2010). Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas.


Cetakan Ketujuh. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Robbins, S., & Judge, T. (2017). Organizational Behavior. Boston: Pearson.

Anda mungkin juga menyukai