Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA TN.

U DENGAN PENYAKIT
ASAM URAT

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Gerontik Program Profesi Ners
dengan dosen Linlin Lindayani, Phd

Disusun oleh:
Liza Sahara (319037)

PENDIDIKAN PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PPNI
JAWA BARAT
BANDUNG
2020
PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK

Nama Mahasiswa : Liza Sahara


Tempat Praktek : Rumah Sendiri
Tanggal Praktek : 30 Mei 2020-
Tanggal Pengkajian : 30 Mei 2020

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA PADA NY. M DENGAN ASAM URAT

I. Pengkajian

A. Data Umum
1. Pasien
Nama : Tn. U
Jenis Kelamin : Laki-Laki
No RM :-
Umur : 60 tahun
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Sunda
Alamat : Warung Jati, Cikalong Wetan, Bandung Barat, Jawa Barat
Pendidikan terakhir : SR (Sekolah Rakyat)
Pekerjaan terakhir : Supir
Tanggal masuk :-
2. Penanggung Jawab
Nama : Ny. E
Jenis Kelamin :P
Umur : 54 Thn
Alamat : Warung Jati, Cikalong Wetan, Bandung Barat, Jawa Barat
Pendidikan terakhir : SR (Sekolah Rakyat)
Pekerjaan : IRT
Hub dengan pasien : Istri
B. Alasan utama menghuni BPSTW :-

C. Keluhan Utama (saat ini) :


Klien mengatakan mengeluh nyeri atau pegal-pegal. Klien mengatak nyeri yang
dirasakan karena karena terlalu sering mengkonsumsi kerupuk melinjo yang menjadi
makanan kesukaannya. Nyeri seperti tertusuk-tusuk. Klien mengatakan nyeri atau pegal-
pegal di area lutut sebelah kanan. Klien megatakan dari skala nyeri 0-10, nyeri yang
dirasa ada di skala 5. Klien mengatakan nyeri sering timbul di malam hari, lamanya nyeri
± 30 menit, nyeri berkurang pada saat dipijit, dan nyeri bertambah pada saat berdiri.
D. Riwayat Kesehatan Dahulu :
Klien mengatakan tidak memili riwayat penyakit yang lain seperti kolestrol, darah
tinggi, gula darah dan lain-lain. Klien mengatakan bahwa sebelumnya yaitu 2 tahun yang
lalu pernah di cek asam urat dan nilainya tinggi sekitar ± 8 mg/dl. Klien mengatan sampai
saat ini belum lagi di cek asam asam urat dan belum pernah berobat atau mengkonsumsi
obat-obatan.
E. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Klien mengatakan keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit yang sama dengan
klien. Klien mengatakan alm. Ibu klien memiliki penyakit darah tinggi.
F. Riwayat Alergi
Klien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap makanan atau obat-obatan.
G. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Nyeri : Ya, skala nyeri 5
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Nadi : 94 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,6oC
Status gizi : BB saat ini : 60 kg TB: 163 cm
BMI : 60 / (1,63)2. Gizi cukup
Personal Hygine: : Klien terlihat bersih dan rapih
2. Sistem persepsi sensori (pemeriksaan X11 Nervus)
Pendengaran :
Pendengaran klien masih baik terbukti pada saat dilakukan tes pendengaran melalui
suara atau bisikan dengan mata tertutup klien dapat menebak arah datangnya suara.
Penglihatan :
- Penglihatan kabur dan tidak jelas, ketajaman manata menurun dibuktikan dengan
membaca tulisan klien tidak dapat membaca dengan jarak ±40 cm, menggunakan
kaca mata, konjungtiva an anemis, sklera tidak ikterik, lensa mata keruh
Pengecap : klien dapat membedakan rasa asin , manis, dan pahit
Penghidup : klien dapat membedakan bau kopi dan bau minyak kayu putih
Peraba : klien dapat membedakan benda tumpul dan tajam
3. Sistem pernafasan
Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada cuping
hidung. Palpasi : pengembangan paru simetris, vocal premitus teraba getaran di
kedua lapang pandang
Auskultasi : bronkovesikular
Perkusi : bunyi resonan
4. Sistem kardiovaskular
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Nadi : 94 x/menit
Capillary Refill: <3 detik
5. Sistem saraf pusat
Kesadaran : compos mentis
Orientasi waktu : klien mengatakan sekarang sekarang pukul 14:05 dan
satu jaman lagi akan memasuki waktu shalata asar
Orientasi orang : klien mengatakan mengenali orang-orang yang tinggal
bersamanya dan terbukti dengan klien dapat menyebutkan
orang-orang yang ada dirumah
6. Sistem gastrointestinal
Inspeksi : bentuk abdomen simetris, tidak ada asites, tidak ada jejas,
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : tidak ada suara bruit
Perkusi : suara abdomen timpani
Nafsu makan : nafsu makan baik 3x/hari
7. Sistem musculoskeletal
Rentang gerak : bebas ke segala arah
Kemampuan ADL : mampu mandiri
8. Sistem integument
Derajat dekubitus (Presure Ulcer) : -
9. Sistem reproduksi
Keluhan : tidak ada keluhan
Aktivitas seksual :-
10. Sistem perkemihan
Pola : teratur
Inkontinensia : kadang-kadang
H. Data Penunjang (jika ada dari catatan keperawatan, seperti therapy atau
hasil laboratorium)
-
I. Pengkajian Psikososial dan Spiritual
1. Psikologis
Klien mengatakan bahwa perasaannya saat ini sedang sedih, karena anak bungsu
klien ingin segera menikah tapi biayanya belum cukup dan klien tidak bisa membantu
karena kondisinya yang sekarang kadang kerja kadang enggak. Klien mengatakan
hanya bisa berpasrah dan berdoa pada Allah SWT. Klein mengatakan jika klien masih
merasa sedih klien bisa mengatasinya dengan bercerita dan bercanda dengan istrinya.
Pengetahuan klien tentang masalah / penyakit yang ada, klien mengatakan nyeri
lututnya mungkin karena makan-makanan yang dikonsumsinya seperti sering makan
kerupuk melinjo.
2. Sosial
Klien mengatakan jarang bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Dan perannya di
masyarakat hanya sebagai warga biasa. Klien mengatakan jika klien diperlukan maka
klien akan datang, jika tidak maka klien lebih banyak menghabiskan waktu dirumah
bersama istri dan anaknya. Klien mengatakan pandanganya tentang aktifitas sosial di
lingkungannya biasa saja.
3. Budaya
Budaya dan kebiasaan yang dilakukan klien dan keluarga yaitu untuk saling
menghargai, menghormati baik yang muda ataupun yang tua, saling membantu satu
sama lain. Klien mengatakan kebiasaanya yang biasa dilakukan jika ada keluarga yang
sakit yaitu mengharuskan mandi dengan air hangat, jika tidak maka jangan mandi.
4. Spiritual
Klien mengatakan kegiatan beribadahnya yaitu shalat tepat waktu dirumah
kadang berjemaah dan kadang shalat sendiri-sendiri tetapi banyaknya sendiri-sendiri.
Klien mengatakan dari semenjak menjadi supir sudah jarang shalat ke masjid
ditambah sekarang nyeri lutut jadi klien lebih banyak menghabiskan kegiatan
beribadah dirumah. Klien mengatakan terkadang merasa sedihdan ingin bisa shalat
berjemaah di masjid tapi terkendala dengan kondisinya saat ini. Klien mengatakan
upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal tersebut klien meminta istri dan
anaknya untuk shalat bersama-sama dirumah. Klien mengatakan peristiwa yang
dihadapinya saat ini yang berkaitan dengan kondisi kesehatannya yaitu klien meyakini
karena ini merupakan faktor usia.
J. Identifikasi Masalah
Emosional
Pertanyaan Tahap 1
 Apakah klien mengalami sulit tidur? tidak
 Apakah klien sering mengalami gelisah? tidak
 Apakah klien sering murung atau menangis sendiri? tidak
 Apakah klien sering was-was atau kuatir? terkadang
Lanjutkan ke pertanyaan tahap 2 jika lebih dari sama dengan 1 jawaban “ya”

Pertanyaan Tahap 2
 Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1x dalam satu bulan? tidak
 Ada masalah atau banyak fikiran? tidak
 Ada gangguan/ masalah dengan keluarga lain? tidak
 Menggunakan obat tidur/ penenang atas anjuran dokter? tidak
 Cenderung mengurung diri? tidak

Bila lebih dari atau sama dengan 1 jawaban “ya”

Masalah Emosional Positif (-)


K. Pengkajian Fungsional Klien
1. Katz
Indeks :
Termasuk
kategori
A
SKOR KRITERIAN
E
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, kekamar kecil,
berpakaian dan mandi
B Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari kecuali satu dari
fungsi tersebut
C Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari kecuali mandi dan
satu fungsi tambahan
D Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari kecuali mandi,
berpakaian, dan satu fungsi tambahan
E Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari kecuali mandi,
berpakaian, kekamar kecil, dan satu fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari kecuali mandi,
berpakaian, kekamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada ke enam fungsi tersebut
Lain- Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
lain diklasifikasikan sebagai C, D, E atau F
Keterangan:
Klien Mandiri yaitu tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang lain.

2. Bartel Indeks
N Aktifitas Sko Keterangan Sko
o. r r
1 Makan (Feeding) 0 Tidak mampu 2
Bagaimana kemampuan 1 Butuh bantuan memotong,
makan Bapak/Ibu? mengoles mentega dll
2 Mandiri
2 Mandi (Bathing) 0 Tergantung orang lain 1
Bagaimana kemampuan 1 Mandiri
Bapak/Ibu dalam
membersihkan
diri(mandi)?
3 Perawatan diri (Grooming) 0 Membutuhkan bantuan 1
Bagaimana kemampuan orang lain
Bapak/Ibu dalam 1 Mandiri dalam perawatan
membersihkan diri (lap muka, rambut, gigi, dan
muka, sisir rambut, sikat bercukur
gigi)?
4 Berpakaian (Dressing) 0 Tergantung orang lain 2
Bagaimana kemampuan 1 Sebagian dibantu (misal
Bapak/Ibu dalam mengancing baju)
berpakaian (mengenakan 2 Mandiri
baju)
5 Buang air kecil (Bowel) 0 Inkontinensia atau pakai 2
Bagaimana kemampuan kateter dan tidak terkontrol
Bapak/Ibu mengontrol 1 Kadang Inkontinensia
BAK? 2 Mandiri
6 Buang air besar (Bladder) 0 Inkontinensia (tidak 2
Bagaimana kemampuan terkontrol)
Bapak/Ibu mengontrol 1 Kadang Inkontensia
BAB? 2 Mandiri
7 Penggunaan toilet 0 Tergantung bantuan orang 2
Bagaimana penggunaan lain
toilet (pergi ke/dari WC, 1 Membutuhkan bantuan,
melepas/mengenakan tapi dapat melakukan
celana, menyeka, beberapa hal sendiri
menyiram) Bapak/Ibu? 2 Mandiri
8 Transfer Bagaimana 0 Tidak mampu 3
kemampuan transfer 1 Butuh bantuan untuk bisa
(perpindahan posisi) duduk (2 orang)
Bapak/Ibu dari posisi tidur 2 Bantuan kecil (1 orang)
ke posisi duduk? 3 Mandiri
9 Mobilitas Bagaimana 0 Immobile (tidak mampu) 3
kemampuan berjalan 1 Menggunakan kursi roda
(mobbilisasi) Bapak/Ibu? 2 Berjalan dengan bantuan
satu orang
3 Mandiri (meskipun
menggunakan alat bantu
seperti, tongkat)
10 Naik turun tangga 0 Tidak mampu 2
Bagaimana kemampuan 1 Membutuhkan bantuan
Bapak/Ibu untuk naik (alat bantu)
turun tangga? 2 Mandiri
TOTAL SKOR 20

Interpretasi hasil :Tn. U Mandiri


20 : Mandiri
12-19 : Ketergantungan Ringan
9-11 : Ketergantungan Sedang
5-8 : Ketergantungan Berat
0-4 : Ketergantungan Total

L. Pengkajian Status Mental Gerontik


1. Short Portable Mental Status Quisioner (SPMSQ)
Digunakan untuk mendekteksi adanya tingkat kerusakan intelektual
Benar Salah No Pertanyaan
√ 1 Tanggal berapa hari ini ?
√ 2 Hari apa sekarang ?
√ 3 Apa nama tempat ini ?
√ 4 Dimana alamat anda ?
√ 5 Berapa umur anda ?
6 Kapan Anda lahir?
7 Siapa prisiden Indonesia sekarang?
8 Siapakah presiden Indonesia sebelumnya?
9 Sebutkan nama ibu Anda?
10 Kurang 2 dari 20 terus- menerus secara menurun

TOTAL SKOR : 01 Fungsi intelektual Tn. U berada di kategori ringan

Kategori:
Fungsi intelektual utuh : jika jumlah salah 0-3
Fungsi intelektual ringan : jika jumlah salah 4-5
Fungsi intelektual sedang : jika jumlah salah 6-8
Fungsi intelektual berat : jika jumlah salah 9-10

2. Mini Mental Status Exam


Menguji aspek kognitif dari fungsi mental: orientasi, registrasi, perhatian dan
kalkulasi, mengingat kembali dan bahasa

Aspek Nilai Nilai


No Kriteria
Kognitif Maks Klien
1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar
← Tahun
← Musim
Aspek Nilai Nilai
No Kriteria
Kognitif Maks Klien
← Tanggal
← Hari
← Bulan

Dimana kita berada ?
o Negara Indonesia
o Provinsi Jawa Barat
5 5 o Kab. Bandung Barat
o Kec. Cikalong Wetan
o Ds. Ciptagumati

Sebutkan nama 3 objek oleh


pemeriksa masing-masing 1 detik
kemudian minta klien untuk
menyebutkan ulang ketiga objek
2 Registrasi 3 3
tersebut ?
o Objek .....(tissu)
o Objek .....(gelas)
o Objek .....(buku)
Minta klien untuk memulai angka
100 dikurangi 7 sampai 5
kali/tingkat
Perhatian 2 o 93
3 dan 5
o 86
kalkulasi
o 79
o 72
o 65
Minta klien untuk mengingat objek
pada nomor 2 (registrasi) dan nilai
4 Mengingat 3 3 1 poin untuk jawaban benar untuk
masing-masing objek

5 Bahasa 9 8 o Tunjukkan pada klien suatu benda


dan minta pada klien menyebutkan
namanya
- Jam tangan
- Pulpen
Aspek Nilai Nilai
No Kriteria
Kognitif Maks Klien

o Minta klien untuk mengulang kata-


kata berikut “tak ada jika atau
tetapi”

o Minta klien untuk mengikuti


perintah yang terdiri dari 3
langkah : “ambil kertas ditangan
anda, lipat dua dan taruh dilantai”
- Ambil kertas ditangan anda
- Lipat dua
- Taruh dilantai

o Perintahkan klien untuk membaca


dan melakukan peritah yang sudah
kita tulis dalam selembar kertas:
“Tutup mata anda”

o Perintahkan klien untuk membuat


kalimat dan suatu gambar
- Tulis satu kalimat
- Menyalin gambar

Total Nilai 30 26

Total Score : 26 yang artinya Tn. u termasuk kedalam kerusakan aspek fungsi mental
ringan.
Aspek kognitif dan fungsi mental baik : jika total skor 24-30
Kerusakan aspek fungsi mental ringan : jika total skor 18-23
Kerusakan aspek fungsi mental berat : jika total skor 0-17

M. Pengkajian Keseimbangan
Nilai 1 : Jika klien menunjukkan kondisi di bawah ini
Nilai 0 : Jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini
Komponen
Utama dalam Langkah Kriteria Nilai
Bergerak
Perubahan Mata dibuka Bangun dari tempat duduk tidak 0
posisi/ Bangun dari dengan satu gerakan, tetapi
gerakan kursi mendiring tubuhnya keatas
keseimbang dengan tangan atau bergerak ke
an depan kursi terlebih dahulu, tidak
stabil pada saat berdiri pertama
kali

Duduk ke kursi Menjatuhkan diri ke kursi, tidak 0


duduk ditengah kursi

Menahan Pemeriksa mendorong sternum 1


dorongan pada (perlahan-lahan sebanyak 3 kali)
sternum  Klien menggerakkan kaki,
memegang objek untuk
dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya

Mata ditutup Kriteria sama dengan kriteria 0


Bangun dari untuk mata terbuka
kursi
Duduk ke kursi Kriteria sama dengan kriteria 0
untuk mata terbuka
Menahan Kriteria sama dengan kriteria 1
dorongan pada untuk mata terbuka
sternum
Perputaran  Menggerakkan kaki, memegang 0
leher obyek untuk mencari dukungan
 Kaki tidak menyentuh sisi-sisinya
 Keluhan vertigo, pusing atau
keadaan tidak stabil

Gerakan  Tidak mampu untuk menggapai 0


menggapai sesuatu dengan bahu fleksi
sesuatu maximal,
 Berdiri pada ujung-ujung jari kaki
tidak stabil
Komponen
Utama dalam Langkah Kriteria Nilai
Bergerak
 Memegang sesuatu untuk
dukungan
Membungkuk  Tidak mampu membungkuk 0
untuk mengambil objek-objek
kecil dari lantai
 Memegang objek untuk bisa
berdiri, memerlukan usaha-usaha
multiple untuk bangun
Gaya Minta klien Ragu-ragu tersandung, memegang 0
berjalan dan untuk berjalan objek untuk dukungan
gerak ke tempat yang
ditentukan
Ketinggian Kaki tidak naik dari lantai secara 0
langkah kaki konsisten (menggeser atau
(saat berjalan) menyeret kaki), mengangkat kaki
terlalu tinggi (>50 cm)
Kontinuitas Setelah langkah-langkah awal, 0
langkah kaki langkah-langkah menjadi tidak
(diobservasi konsisten, memulai mengangkat
dari samping satu kaki sementara yang lain
klien) menyentuh tanah
Kesimetrisan Tidak berjalan pada garis lurus, 0
langkah bergelombang dari sisi ke sisi
(diobservasi
dari samping
klien)
Penyimpangan Tidak berjalan pada garis lurus, 0
jalur pada saat bergelombang dari sisi ke sisi
berjalan
(diobservasi
dari belakang
klien)
Berbalik Berhenti sebelum berbalik, jalan 0
sempoyongan, bergoyang,
memegang obyek untuk dukungan

Total Score : 2 yakni Tn. U masuk ke kategori resiko jatuh rendah


0-5 : Resiko jatuh rendah
6-10 : Resiko jatuh sedang
11-15 : Resiko jatuh tinggi
II. Analisa Data
M
No. Data Etiologi asalah
Keperawatan
1 Data Subjektif : Makananan tinggi purin Nyeri Akut
- Klien mengatakan mengeluh nyeri
atau pegal-pegal. Klien mengatak Purin tubuh
nyeri yang dirasakan karena karena
terlalu sering mengkonsumsi Purin di rubah menjadi
kerupuk melinjo yang menjadi asam urat
makanan kesukaannya. Nyeri
seperti tertusuk-tusuk. Klien Penumpukan asam urat
mengatakan nyeri atau pegal-pegal (Hiperuremia)
di area lutut sebelah kanan. Klien
megatakan dari skala nyeri 0-10, Presipitasi Kristal
nyeri yang dirasa ada di skala 5. monodosium
Klien mengatakan nyeri sering
timbul di malam hari, lamanya Terbentuk tofil di sendi
nyeri ± 30 menit, nyeri berkurang
pada saat dipijit, dan nyeri Pengendapan Kristal di
bertambah pada saat berdiri. sendi
Data Objektif :
- TTV Penumpukan Kristal
TD : 140/90 mmHg MSU
N : 94 x/menit
Rr : 20 x/menit Ruam kulit ,
Suhu : 36,6oC Terasa panas
- Klien tampak memegangi lutut
sebelah kanan Nyeri
- Raut muka klien tampat tak senang
ketika menceritakan nyeri lututnya

2 Data Subjektis : Lansia Gangguan persepsi


- Klien mengatakan penglihatan kabur sensori-perseptual
dan tidak jelas Perubahan biologis/fisik penglihatan
- Klien mengatakan tidak mempunyai
gula darah Penurunan aktifitas
Data Objektif :
- TTV Penururnan penglihatan
TD : 140/90 mmHg
N : 94 x/menit Pandangan kabur
Rr : 20 x/menit
Suhu : 36,6oC
- Klien menggunakan kaca mata
- Ketajaman penglihatan menurun Gangguan persepsi
terbuktikan dengan membaca tulisan sensori-perseptual
klien tidak dapat membaca dengan
penglihatan
jarak ±40 cm
- Konjungtiva an anemis
- Sklera tidak ikterik
- Lensa mata keruh

III. Diagnosa Keperawatan


1. Nyeri akut b.d agen injuri, proses inflamasi ditandai meningkatnya asam urat
2. Gangguan persepsi sensori-perseptual penglihatan b.d Gangguan penerimaan
sensori/status organ indera ditandai dengan menurunnya ketajaman

IV. Intervensi Keperawatan


Diagnosa
Tujuan & Kriteria
No. Keperawat Intervensi
Hasil
an
1 Dx 1 Setelah dilakukan 1. Kaji nyeri secara komprehensif meliputi
asuhan keperawatan lokasi, karakteristik, frekuensi, intensitas,
selama 1x24 jam nyeri dan faktor-faktor presipitasi
berkurang (0-10) 2. Kaji skala nyeri
dengan kriteria hasil : 3. Berikan penkes tentang perawatan
- Klien penyakit asam urat yang meliputi :
menunjukkan pengertian, factor penyebab, tanda dan
kemampu untuk gejala, komplikasi, makanan yang perlu di
menggunakan hindari, dan cara pencegahan pada
teknik non penyakit
farmakologi 4. Ajarkan teknik non farmakologi dengan
untuk latih senam ergonomik
mengurangi
nyeri dan
tindakan
mencegah nyeri
- Klien mampu
mengenali
tanda-tanda
pencetus nyeri
- Klien
menyampaikan
kenyaman
setelah nyeri
berkurang
2 Dx 2 Setelah dilakukan 1. Kaji ketajaman penglihatan klien
tindakan keperawatan 2. Ajarkan cara penggunaan alat bantu
selama 1 x 24 jam, 3. Kaji riwayat jatuh pada klien
diharapakan gangguan 4. Identifikasi karakteristik lingkungan yang
persepsi sensori meningkatkan risiko terjadinya jatuh  
teratasi. 5. Letakkan alat yang seringdigunakan di
Kriteria hasil:   dekat klien atau pada sisi mata yang lebih
           sehat
- Penggunaan alat 6. Berikan pencahayaan cukup
bantu penglihatan 7. Letakkan alat ditempat yang tetap
kaca mata dengan 8. Hindari cahaya yang menyilaukan
benar  
- Hindari
penggunaaan
karpet
- Hindari barang-
barang
berserakan di
lantai

V. Implementasi

Wakt Implementasi
Dx Evaluasi
u

1 02 S:
Juli
1. Mengkaji nyeri secara komprehensif
2020 - Klien dan keluarga mengatakan sudah
14:10 meliputi lokasi, karakteristik, mengerti tentang apa itu penyakit
frekuensi, intensitas, dan faktor-faktor asam urat, fatror penyebabnya apa
presipitasi saja, tanda dan gejaa yang dirasakan,
2. Mengkaji skala nyeri komplikasi, makanan yang perlu di
15:06 3. Memerikan penkes tentang perawatan hindari, dan cara pencegahan pada
15:08 penyakit.
penyakit asam urat yang meliputi : - Klien dan keluarga klien mengatakan
pengertian, factor penyebab, tanda dan sudah tahu tentang senam egornomik
dan manfaat dari senam tersebut
gejala, komplikasi, makanan yang
- Klien mengatakn sudah tahu gerakan
perlu di hindari, dan cara pencegahan senam egornomik dan manfaatnya.
- Klien dan keluarga mengatakan sudah
pada penyakit
mengerti dan tahu bagaimana
4. Mengajarkan dan latih senam merawat keluarga yang sakit.
16.30 ergonomik O:
- Klien dan keluarga dapat
menyebutkan kembali materi yang
sudah disampaikan.
- Klien tapak memperagakan kembali
gerakan senam egornomik
- Klien dapat menyebutkan kembali
teknik/ gerakan senam egornomik.
- Kien tampak memperagakan senam
dengan baik
- Klien tampak senang saat meakukan
senam
- Klien aktif dan kooperatif

A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi di hentikan

2 03 S: pasien mengatakan pandangan masih
Juli tak jelas
2020 1. Mengkaji ketajaman penglihatan O: masih terdapat penurunanketajaman
15:02 penglihatan dan visus berkurang
klien
A: masalah belum teratasi
2. mengajarkan cara penggunaan alat  1. Kaji ketajaman penglihatan klien
15.05 bantu 2. Ajarkan cara penggunaan alat ban
3. Mengkaji riwayat jatuh pada klien tu
15.10 4. Mengidentifikasi karakteristik lingk 3. Kaji riwayat jatuh pada klien
15.05 ungan yang meningkatkan risiko 4. Identifikasi karakteristik lingkung
terjadinya jatuh   an yang meningkatkan risiko
5. Meletakkan alat yang sering terjadinya jatuh  
15.08 digunakan di dekat klien atau pada 5. Letakkan alat yang
sisi mata yang lebih sehat seringdigunakan di dekat klien
6. Memberikan pencahayaan cukup atau pada sisi mata yang lebih
16.00 7. Meletakkan alat ditempat yang sehat
16.01 tetap 6. Berikan pencahayaan cukup
16.30 8. Menghindari cahaya yang 7. Letakkan alat ditempat yang tetap
menyilaukan 8. Hindari cahaya yang
menyilaukan
P : intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai