Anda di halaman 1dari 59

ASUHAN KEPERAWATAN PADA SISTEM REPRODUKSI

(KANKER SERVIKS)
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Kritis

Dosen Pengampu :
Ns. Riska Subhianti Putri, M.Kep

Disusun Oleh Kelompok 4 :

Anisa Ismawati (030320742)


Destri Febrianti (030320747)
Laras Nova Pitaloka (030320762)
Ratna Sari (030320773)
Siti Maulidya Sahid (030320779)
Eka Yuli Prasetya (122070168)
Wiwi Wulandari Hasan (122070175)
Maulana Halimudin (030320765)
M. Imaduddin Akbar (020319627)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN & PROFESI NERS


UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN
2023/2024
Gambaran Kasus :
Seorang pasien perempuan berusia 45 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan
sudah 2 hari yang lalu sebelum pasien masuk rumah sakit pasien merasa nyeri perut bagian
bawah menjalar sampai ke paha dan kebagian pinggang belakang disertai perdarahan terus
menerus pada jalan lahir dan merasa lemah badan. Nyeri di rasakan pada perut bagian
bawah meningkat saat akan beraktivitas berat,nyeri seperti di tusuk tusuk dan di tekan
tekan,skala nyeri 5 , nyeri bisa terasa selama 3-5 detik, dengan nyeri hilang timbul dengan
TTV pasien TD : 120/80 mmHg, RR : 20x/menit, Nadi : 80x/menit dan Suhu 36°c.

1. Pengkajian

Tanggal MRS : 28 Oktober 2023


Tanggal Pengkajian : 31 Oktober 2023 Jam : 11. 40
Ruang / kelas : D atas/A3 Bed 2 Diagnosa : Kista Ovarium
No. RM : 0073548

A. ANAMNESA
1) Identitas
Nama : Ny. F
Umur : 45 Tahun
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : SPG
Alamat : Samrat, Bekasi

2) Keluhan Utama : Nyeri perut bagian bawah

3) Riwayat Keluhan Utama :


Pasien mengatakan 2 hari lalu sebelum masuk rumah sakit pasien merasa nyeri
perut bagian bawah menjalar sampai ke paha dan ke bagian pinggang belakang
disertai pendarahan terus menerus pada jalan lahir dan merasa lemah badan.
Nyeri dirasakan pada perut bagian bawah meningkat saat akan beraktivitas
berat, nyeri seperti ditusuk – tusuk dan di tekan – tekan, skala nyeri 5, nyeri
terasa selama 3 – 5 detik hilang timbul

a. Riwayat Menstruasi :
- Menarche : Umur 13 tahun
- Siklus : 28 hari, teratur
- Jumlah : 250cc/hari
- Bau / Tidak bau : Bau darah segar (tidak berbau)
- Lamanya : 5 Hari

b. Riwayat Obstetric :
- Kehamilan : Tidak sedang hamil
- Persalinan : 2 kali
- Nifas : 2 kali
- Penggunaan Kontrasepsi : Kb suntik 3 bulan

c. Riwayat Penyakit yang pernah diderita :


Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit kronis yang di derita
seperti hipertensi, diabetes, penyakit jantung, ginjal ataupun paru.

d. Riwayat Penyakit Keluarga :


Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit keluarga seperti penyakit
kronis hipertensi, asam urat, dan kanker paru.

e. Pola pemenuhan kebutuhan sehari – hari

Kebutuhan Dirumah Di rumah sakit


Nutrisi Pasien mengatakan sejak Pasien mengatakan
3 bulan lalu pasien nafsu makan dan porsi
mengalami penurunan makan nasi, lauk dan
nafsu makan. Porsi sayur sedikit seringkali
makan nasi lauk pauk makanan tidak
dan sayuran sering tidak dihabiskan. Pasien lebih
dihabiskan. banyak mengkonsumsi
buah – buahan.
Eliminasi BAK : BAK :
BAK dan BAB Pasien mengatakan BAK Pasien mengatakan
sebanyak 3 – 4 kali BAK sebanyak 3-4 kali
sehari warna urin kuning sehari warna urin
jernih kuning jernih. Pasien
tidak bisa menahan rasa
BAB : BAK karena akan
Pasien mengatakan BAB merasa nyeri pada
terganggu kadang tidak bagian perut bawah
BAB dalam 1 hari.
BAB :
Pasien mengatakan
BAB terganggu kadang
tidak BAB dalam 1
hari.
Aktivitas / Pasien mengatakan Pasien mengatakan
Istirahat melakukan aktivitas aktivitas dibantu oleh
ringan di rumah secara keluarga.
mandiri. Istirahata pasien sering
Istirahat pasien sering terganggu pada malam
terganggu pada malam hari akibat nyeri perut
hari akibat nyeri perut yang dirasakan tiba-
yang dirasakan tiba-tiba. tiba.
Personal Hygiene Pasien mengatakan Pasien mengatakan
mandi dan membersihkan diri
membersihkan anggota dibantu oleh keluarga.
tubuhnya dilakukan
secara mandiri.
Kebiasaan yang Pasien tidak ada Pasien tidak ada
mempengaruhi kebiasaan yang kebiasaan yang
kesehatan mempengaruhi kesehatan mempengaruhi
seperti merokok ataupun kesehatan seperti
mengkonsumsi minuman merokok ataupun
beralkohol. mengkonsumsi
minuman beralkohol
saat dirumah sakit.
Psikososial dan Pasien memiliki Pasien tampak ditemani
spiritual hubungan dengan oleh orang yang
keluarga, tetangga disayangi dan keluarga
sahabat kerabat terjalin saat menjalani
harmonis dan mendapat perawatan RS. Keluarga
dukungan penuh dari lain selalu mendoakan
keluarga saat kesembuhan pasien,
menghadapi suatu pasien selalu berdua
masalah. Pasien kepada tuhan meminta
beragama Kristen yang kesembuhan dan
taat agama dan rajin kondisi terbaik untuk
beribadah. Pasien dirinya.
percaya setiap masalah
pasti ada jalan keluar
nya.
Kebutuhan Pasien mengatakan saat Pasien mengatakan
seksual berhubungan seksual tidak berhubungan
terasa nyeri dan seksual di RS
berdarah.

B. PEMERIKSAAN FISIK
1) Keadaan umum :
Tanda – tanda vital : TD : 120 / 80 mmHg Nadi : 80x/mnt
RR : 20x/mnt Suhu : 36℃

2) Kepala :
o Inspeksi : bentuk kepala bulat, simetris pada kedua sisi kepala, kulit
kepala bersih dan lembab, tidak ditemukan nodul, luka, iritasi, ataupun
massa, persebaran rambut merata.

o Palpasi : rambut teraba lembab, tidak teraba massa, tidak ada perubahan
kontur tengkorak, tidak terdapat nyeri.

o Skelra & konjungtiva : tidak ikterik kiri dan kanan. Konjungtiva anemis
kiri dan kanan

o Wajah : tampak simetris

- Mata :
Inspeksi : alis dan kedua mata tampak simetris, bulu mata
simetris, mata cekung, kornea jernih, pupil berwarna hitam.
Palpasi : bola mata teraba kenyal dan melenting.

- Telinga
Inspeksi : simetris, warna sama dengan kulit lainnya,
kemampuan mendengar dan merespon suara baik.
Palpasi : tidak ada massa, elastisitas baik, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe di sekitar telinga.

- Hidung
Inspeksi : terletak di tengah wajah, lubang hidung simetris dan
bersih tidak ada produksi secret.
Palpasi : Tidak ada massa dan nyeri saat ditekan

o Mulut dan bibir : rongga mulut bersih tidak ada lesi, mukosa bibir pucat,
tidak nyeri tekan maupun nyeri menelan.

o Gigi dan gusi : lengkap, tidak ada kotoran sisa makanan yang
menempel, berwarna merah muda dan tidak adanya peradangan.

3) Dada :
o Payudara :
- Pengeluaran cairan : tidak ada pengeluaran cairan
- Kondisi putting susu : putting menonjol
- Kondisi, ukuran dan bentuk payudara : lembek, tidak ada nyeri
tekan, ukuran dalam bentuk normal, tidak ada pembesaran,
bentuk simetris.

o Paru – paru :
- Suara nafas tambahan : Tidak ada suara nafas tambahan
- Ekspansi Dada : Dada bergerak secara simetris
- Kondisi lainnya : Tidak ada

o Jantung
- Suara jantung : Auskultasi
BJ II Aorta : Reguler, terdengar pada ICS II parasternal
dextra

BJ II Pulmonal : Reguler, terdengar pada ICS II parasternal


sinistra
BJ I Triskupid : Reguler, terdengar pada ICS IV parasternal
sinistra

BJ II Mitral : Reguler, terdengar pada ICS V


midclavicularis sinistra

BJ II Irama Gallop : Tidak ditemukan

Kesimpulan : bunyi jantung normal tidak ada kelainan

- Kondisi jantung : Tidak ada kelainan

- Kondisi lainnya : Tidak ada

4) Abdomen :
Inspeksi : Perut cembung
Palpasi : nyeri tekan pada bagian hipogastrik teraba massa pada setinggi 2
jari diatas pusat.
Perkusi : bunyi suara pekak
- Hepar : bentuk datar, tidak ada benjolan dan nyeri tekan
- Limpa : tidak ada nyeri tekan
- Bising usus : 10 kali/menit
- Vesika urinaria : adanya nyeri tekan

5) Genitalia
- Flour albus :
- Warna : kecolatan
- Bau : berbau busuk
- Jumlah : sedikit

- Vulva dan serviks :


Vulva bentuk normal, adanya fluksus bercampur darah kurang lebih
100cc, tampak massa pada serviks uk 6,9 x 5,3 x 5,9 cm, portio rapuh,
serviks mulai berdarah.

6) Anus : Tidak diperiksa


7) Ekstremitas :
o Odema : tidak ada edema pada ekstremitas bagian atas dan bawah kiri
dan kanan .

o Refleks : tidak ada

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboraturium Patologi Anatomi
a. Mikroakopik : Sediaan jaringan menunjukkan sarang-sarang tumor sel
epitel skuamous dengan inti bulat, atipik, pleomorfik, nucleoli prominen,
sitoplasma eosinofilik cukup, tidak tampak massa keratin dan tumbuh infiltrasi
b. Kesimpulan : Non keratin izing squamous cell cars in oma cerviks
2. MSCT Scan Abdomen dengan Kontras
Hasil :
a. Adanya masaa uk 6,9 x 5,3 x 5,9 cm infiltrasi ke 1/3 vagina, sedikit ke posterior
buli-buli dan paramentrial
b. Tidak tampak pemesaran KGB regional
c. Tidak tampak hyndronefrosis

3. Laboraturium
Tanggal 28/05/2021

Jenis Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan


Hematologi
Leukosit 19,2 4,0-10,0 Ribu/µL
Eritrosit 3,45 4,70-6,10 Juta/µL
Hemoglobin 8,4 12,0-16,0 g/dL
Hematokrit 26,7 37,0-47,0 %
MCV 77,3 80,0-100,0 fL
MCH 24,2 27,0-35,0 pg
MCHC 31,3 30,0-40,0 gr/dL
Trombosit 295 150,0-450,0 ribu/dL
Eosinophil 1 1-5 %
Basofil 1 0-1 %
Netrofil Batang 11 2-8 %
Netrofil Segmen 71 50-70 %
Limfosit 10 20-40 %
Monosit 6 2-8 %

Kimia Klinik
SGOT 11 <33 U/L
SGPT 6 <43 U/L
Ureum Darah 11 10-40 mg/dL
Creatine Darah 0,6 0,5-1,5 mg/dL
Glukosa Sewaktu 7 70-140 mg/dL
Chlorida Darah 89,4 98,0-109,0 mEq/L
Kalium Darah 4,26 3,50-5,30 mEq/L
Natrium Darah 128 135-153 mEq/L

Klasifikasi Data
Data Subjektif Data Objektif
a. Pasien Mengatakan nyeri pada perut a. Adanya nyeri tekan pada bagian abdomen
bawah bawah
b. Pasien mengatakan nyeri seperti tertusuk b. Pasien tampak meringis
dan di tekan-tekan c. Adanya cairan yang keluar bercampur
c. Pasien mengatakan skala nyeri 5 dari 10 darah dari jalan lahir kurang lebih 100cc
d. Pasien menagtakan skala nyeri terjadi d. Fluor albus berwarna kecoklatan
selama 3-5 detik dan hilang timbul e. Porsi makan tidak dihabiskan
e. Pasien mengatakan nyeri berkurang f. Pasien tampak pucat
ketika beristirahat tetapi beberapa lama g. Konjungtiva anemis kii dan kanan
kemudian nyeri muncul lagi h. Pasien tampak lemah
f. Pasien mengatakan sulit tidur pada i. Pasien tampak mengantuk
malam hari ketika nyeri datang j. Hasil pemeriksaan MSCT scan Abdomen
g. Pasien mengatakan tidak bisa menahan dengan kontras: adanya mass auk 6,9x 5,3
BAB dan BAK karena akan terasa nyeri x 5,9 cm, iniltrasi ke 1/3 vagina, sedikit ke
pada bagian perut bawah posterior buli-buli dan paramentrial
h. Pasien Mengatakan nyeri ketika k. Hasil pemeriksaan laboraturium Patologi
berhubungan seksual Anatomi : Non keratininzing squamous cell
i. Pasien mengatakan merasa lemah badan carcinoma cerviks
j. Pasien mengatakan keluar darah dari l. Hasil pemeriksaan laboraturium :
jalan lahir 1. Leukosit: 3,45 ribu/uL
k. Pasien mengatakan sering tertidur 2. Hemoglobin : 8,4g/dL
l. Pasien mengatakan aktivitas pasien 3. Hematokrit : 26,7%
olahraga dibantu sepenuhnya oleh
keluarga
m. Pasien engatakan tidak ada nafsu mskan
Analisa Data

Data Fokus Penyebab Masalah


Data Subjektif Infiltrasi Nyeri Kronis
 Pasien Mengatakan nyeri pada perut Tumor
 Pasien mengatakan nyeri seperti tertusuk dan
di tekan-tekan
 Pasien mengatakan skala nyeri 5 dari 10
 Pasien menagtakan skala nyeri terjadi selama
3-5 detik dan hilang timbul
 Pasien mengatakan nyeri berkurang ketika
beristirahat tetapi beberapa lama kemudian
nyeri muncul lagi.
 Pasien mengatakan sulit tidur pada malam
hari ketika nyeri datang
 Pasien mengatakan tidak bisa menahan BAB
dan BAK karena akan terasa nyeri pada
bagian perut bawah
 Pasien Mengatakan nyeri ketika berhubungan
seksual

Data Objektif
 Adanya nyeri tekan pada bagian abdomen
bawah
 Pasien tampak meringis
 Hasil pemeriksaan MSCT scan Abdomen
dengan kontras: adanya mass auk 6,9x 5,3 x
5,9 cm, iniltrasi ke 1/3 vagina, sedikit ke
posterior buli-buli dan paramentrial
 Hasil pemeriksaan laboraturium Patologi
Anatomi : Non keratininzing squamous cell
carcinoma cerviks

DataSubjektif Kondisi Keletihan


 Pasien mengatakan lemah badan Fisiologis
 Pasien mengatakan keluar darah dari jalan (anemia)
lahir
 Pasien mengatakan sering tertidur
 Pasien mengatakan aktivitas pasien dibantu
sepenuhnya oleh keluarga

Data Objektif
 Pasien tampak pucat
 Konjungtiva anemis kiri dan kanan
 Pasien tampak lemah
 Pasien tampak mengantuk
 Hasil pemeriksaan MSCT Scan Abdomen
dengan
 Kontras : Adanya massa UK 6,9 x, 5,3 x 5,9
cm infiltrasi ke 1/3 vagina, sedikit ke
posterior buli-buli dan parametrial
 -Hasil pemeriksaan laboraturium patolgi
 Anatomi : Non keratinzing squamous cell
carcinoma cerviks
 Hasil pemeriksaan laboraturium :
1. Eritrosit: 3,45 ribu/uL
2. Hemoglobin: 8,4g/dL
3. Hematokrit : 26,7%

Faktor Resiko: Hipoksemia Resiko Syok


 Pasien mengatakan merasa lemah badan
 Pasien mengatakan keluar darah dari jalan
lahir
 Adanya cairan yang keluar bercampur darah
dari jalan lahir kurang lebih 100cc
 Fluor albus berwarna kecoklatan
 Pasien tampak lemah
 Pasien tampak pucat
 Konjungtiva anemis kiri dan kanan

D. Diagnosa Keperawatan
1. (D.0007) Nyeri kronis berhubungan dengan infiltrasi tumor ditandai dengan
Data Subjektif:
a. Pasien Mengatakan nyeri pada perut bawah
b. Pasien mengatakan nyeri seperti tertusuk dan di tekan-tekan
c. Pasien mengatakan skala nyeri 5 dari 10
d. Pasien menagtakan skala nyeri terjadi selama 3-5 detik dan hilang timbul
e. Pasien mengatakan nyeri berkurang ketika beristirahat tetapi beberapa lama kemudian
nyeri muncul lagi
f. Pasien mengatakan sulit tidur pada malam hari ketika nyeri datang
g. Pasien mengatakan tidak bisa menahan BAB dan BAK karena akan terasa nyeri pada
bagian perut bawah
h. Pasien Mengatakan nyeri ketika berhubungan seksual

Data Objektif :
a. Adanya nyeri tekan pada bagian abdomen bawah
b. Pasien tampak meringis
c. Hasil pemeriksaan MSCT scan Abdomen dengan kontras: adanya mass auk 6,9x 5,3 x
5,9 cm, iniltrasi ke 1/3 vagina, sedikit ke posterior buli-buli dan paramentrial
d. Hasil pemeriksaan laboraturium Patologi Anatomi : Non keratininzing squamous cell
carcinoma cerviks.

2. (D.0057) Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis ditandai dengan


Data Subjektif:
a. Pasien mengatakan lemah badan
b. Pasien mengatakan keluar darah dari jalan lahir
c. Pasien mengatakan sering tertidur
d. Pasien mengatakan aktivitas pasien dibantu sepenuhnya oleh keluarga

Data Objektif
a. Pasien tampak pucat
b. Konjungtiva anemis kiri dan kanan
c. Pasien tampak lemah
d. Pasien tampak mengantuk
e. Hasil pemeriksaan MSCT Scan Abdomen dengan
f. Kontras : Adanya massa UK 6,9 x, 5,3 x 5,9 cm infiltrasi ke 1/3 vagina, sedikit ke
posterior buli-buli dan parametrial
g. Hasil pemeriksaan laboraturium patolgi
h. Anatomi : Non keratinzing squamous cell carcinoma cerviks
i. Hasil pemeriksaan laboraturium :
1. Eritrosit: 3,45 ribu/uL
2. Hemoglobin: 8,4g/dL
3. Hematokrit : 26,7%

3. (D.0039) Risiko Syok ditandai dengan :


a. Pasien mengatakan merasa lemah badan
b. Pasien mengatakan keluar darah dari jalan lahir
c. Adanya cairan yang keluar bercampur darah dari jalan lahir kurang lebih 100cc
d. Fluor albus berwarna kecoklatan
e. Pasien tampak lemah
f. Pasien tampak pucat
g. Konjungtiva anemis kiri dan kanan
Intervensi Keperawatan

Diagnosa Tujuan & Kriteria Intervensi Rasional


Keperawatan hasil
(D. 0007) Nyeri kronis Setelah dilakukan Perawatan Kenyamanan (1.08245)  Mengetahui rasa tidak
berhubungan dengan tindakan keperawatan 1. Observasi menyenangkan seperti nyeri.
infiltrasi tumor selama 3×24 jam  Identifikasi gejala yang tidak  Mengetahui kondisi emosional
ditandai dengan : diharapkan (L.08066) menyenangkan (nyeri) terhadap ketidaknyamanan
Tingkat nyeri menurun  Identifikasi masalah emosional akibat penyakit yang dialami.
Data Subjektif : dengan kriteria hasil : dan spiritual  Mengurangi nyeri dan
- Pasien Mengatakan a. Keluhan nyeri 2. Tarapeutik mendapatkan kenyamanan.
nyeri pada perut bawah menurun (4)  Berikan posisi yang nyaman  Mendatangkan kenyaman untuk
- Pasien mengatakan b. Meringis menurun  Berikan terapi hipnotis mengurangi nyeri.
nyeri seperti tertusuk (4)  Berikan teknik relaksasi untuk  Mengontrol nyeri dengan efek
dan di tekan-tekan c. Gelisah menurun (4) mengurangi nyeri samping yang minimal.
- Pasien mengatakan d. Kesulitan tidur 
 Ciptakan lingkungan yang Lingkungan yang nyaman akan
skala nyeri 5 dari 10 menurun (4) menimbulkan efek kenyamanan.
nyaman
- Pasien menagtakan
 Diskusikan mengenai situasi dan  Mengatasi dan mengurangi efek
skala nyeri terjadi
pilihan terapi/pengobatan yang  samping akibat penyakit yang
selama 3-5 detik dan
diinginkan dialami.
hilang timbul
3. Edukasi  Memberikan informasi
- Pasien mengatakan
 Jelaskan mengenai kondisi dan terkait kegunaan serta
nyeri berkurang ketika
pilihan terapi/pengobatan kondisi terapi yang akan
beristirahat tetapi  Ajarkan terapi relaksasi dijalani.
beberapa lama 4. Kolaborasi
 Memberikan kenyamanan
kemudian nyeri muncul  Kolaborasi pemberian
 Mengatasi ketidaknyamanan
lagi analgetikanalgetik, anti pruritus,
akibat nyeri yang
- Pasien mengatakan antihistamin jika perlu.
sulit tidur pada malam dirasakan.

hari ketika nyeri datang


- Pasien mengatakan
tidak bisa menahan
BAB dan BAK karena
akan terasa nyeri pada
bagian perut bawah
- Pasien Mengatakan
nyeri ketika
berhubungan seksual

Data Objektif :
- Adanya nyeri tekan
pada bagian abdomen
bawah
- Pasien tampak
meringis
- Hasil pemeriksaan
MSCT scan Abdomen
dengan kontras: adanya
mass auk 6,9x 5,3 x 5,9
cm, iniltrasi ke 1/3
vagina, sedikit ke
posterior buli-buli dan
paramentrial
- Hasil pemeriksaan
laboraturium Patologi
Anatomi : Non
keratininzing squamous
cell carcinoma serviks.
(D.0057) Keletihan Setelah dilakukan Manajemen Energi (I.05178)  Mengetahui faktor pencetus
berhubungan dengan tindakan selama 3×24 1. Observasi kelelahan
kondisi fisiologis jam diharapkan  Identifikasi gangguan fungsi  Memantau kelelahan yang
ditandai dengan : (L.05046) tingkat tubuh yang mengakibatkan
teradi dari segi fisik
keletihan menurun kelelahan
maupun emosional
Data Subjektif : dengan kriteria hasil :  Monitor kelelahan fisik dan
 Istirahat tidur yang kurang
- Pasien mengatakan a. Verbalisasi kepulihan emosional
juga dapat mempengaruhi
lemah badan energi meningkat  Monitor pola dan jam tidur
- Pasien mengatakan b. Tenaga meningkat kelelahan
 Monitor lokasi dan
keluar darah dari jalan c. Lesu menurun  Mengetahui daerah yang
ketidaknyamanan selama
lahir melakukan aktivitas menyebabkan
- Pasien mengatakan d. Verbalisasi lelah 2. Terapeutik ketidaknyamanan
sering tertidur menurun  Sediakan lingkungan  Lingkungan yang nyaman
- Pasien mengatakan nyaman dan rendah stimulus akan membuat seseorang
aktivitas pasien dibantu  Lakukan latihan rentang gerak merasa lebih tenang dan
sepenuhnya oleh aktif
mengurangi tingkat
keluarga  Berikanaktivitas distraksi yang
keletihan
menenangkan
 Melatih kekuatan otot
Data Objektif : 3. Edukasi
pasien
- Pasien tampak pucat  Anjurkan tirah baring
- Konjungtiva anemis  Mengurangi kelelahan yang
 Anjurkan melakukan aktivitas
kiri dan kanan dirasakan
secara bertahap
- Pasien tampak lemah  Ajarkanstrategi koping untuk  Tirah baring untuk
- Pasien tampak mengurangi kelelahan mengurangi kelelahan dan
mengantuk meningkatkan energy
- Hasil pemeriksaan 4. Kolaborasi  Meningkatkan energi
MSCT Scan Abdomen
 Kolaborasi dengan ahli gizi secara bertahap
dengan
tentang cara meningkatkan  Strategi koping diperlukan
Kontras : Adanya massa
asupan makanan
untuk meminimalkan
UK 6,9 x, 5,3 x 5,9 cm
kelelahan.
infiltrasi ke 1/3 vagina,
sedikit ke posterior  Meningkatkan kebutuhan
Manajemen Nutrisi (1.03119)
buli-buli dan nutrisi dan energy
1. Observasi
 Mengetahui factor pencetus
parametrial  Identifikasi alergi dan intoleransi alergi
- Hasil pemeriksaan makanan  Untuk mengedentifikasi jika
laboraturium patologi  Identifikasi makanan yang disukai sulit
Anatomi : Non  Monitor asupan makanan  untuk makan secara normal
keratinzing squamous  Monitor hasil pemeriksaan  Untuk memantau intake
cell carcinoma cerviks laboratorium
makanan yang masuk
- Hasil pemeriksaan 2. Tarapeutik
 Untuk memantau nilai Hb
laboraturium :  Fasilitasi menetukan pedoman
Eritrosit: 3,45 ribu/uL agar tetap stabil
diet
Hemoglobin: 8,4g/dL  Upaya memprogramkan
 Berikan makanan tinggi serat
Hematokrit : 26,7% gizi seimbang
untuk mencegah konstipasi
 Berikan makanan tinggi kalori  Untuk memenuhi kebutuhan

dan tinggi protein serat


3. Edukasi  Untuk memenuhi kebutuhan
 Anjurkan posisi duduk nutrisi meningkatkan energi
 Anjurkan diet yang diprogramkan  Untuk memaksimalkan
4. Kolaborasi makanan yang masuk
 Kolaborasi pemberian medikasi  Mencegah terjadinya
sebelum makan (misalnya :
peningkatan penyakit
pereda nyeri atau antiemetic)
 Untuk mencegah
pengeluaran makanan yang
terjadi saat makan.
(D.0039) Risiko syok Setelah dilakukan Pencegahan syok (1.02068)  Memantau keseimbangan
ditandai dengan : tindakan keperawatan 1. Observasi cairan. Jika masukan kurang
Faktor risiko selama 2×8 jam  Monitor status cairan (masukan dari haluaran maka beresiko
hipoksemia : diharapkan (L.03032) dan haluaran, turgor kulit, CRT) syok
- Pasien mengatakan Tingkat syok  Monitor tingkat kesadaran dan  Memantau apabila ada tanda-
merasa lemah badan menurun. Dengan respon pupil tanda syok
- Pasien mengatakan kriteria hasil : 2. Tarapeutik  Meningkatkan kebutuhan
keluar darah dari jalan a. Kekuatan nadi  Pasang jalur IV, jika perlu cairan untuk mengurangi
lahir meningkat 3. Edukasi syok
- Adanya cairan yang b. Tingkat kesadaran  Jelaskan penyebab/faktor risiko  Meningkatkan pengetahuan
keluar bercampur darah meningkat syok tentang tanda-tanda syok
dari jalan lahir kurang c. Akral dingin  Jelaskan tanda dan gejala syok  Meningkatkan pengetahuan
lebih 100cc menurun dan pencegahan lebih awal
 Anjurkan memperbanyak asupan
- Fluor albus berwarna d. Pucat menurun  Mencukupkan keseimbangan
cairan oral
kecoklatan cairan dalam tubuh guna
4. Kolaborasi
- Pasien tampak lemah mencegah syok terjadi
 Kolaboradi pemberian IV, jika
- Pasien tampak pucat
perlu  Mencegah keseimbangan
- Konjungtiva anemis
 Kolaborasi pemberian transfusi cairan mencegah syok
kiri dan kanan
darah, jika perlu  Mengganti kebutuhan darah
 Kolaborasi pemberian yang keluar
antifibronilitik, jika perlu  Mencegah terjadinya alergi.
Implementasi Keperawatan

Diagnosa Tanggal Jam Tindakan Keperawatan


(D. 0007) Nyeri kronis 02 November 12:10 1. Memberikan lingkungan yang nyaman
berhubungan dengan 2023 yang dapat mengurangi nyeri.
infiltrasi tumor Seperti Pasien berbaring di tempat tidur
dengan kondisi ruangan yang sunyi
pengunjung dan suhu lingkungan yang
nyaman.

12:12 2. Memberikan posisi yang nyaman.


Pasien mengatakan posisi nyaman dengan
posisi berbaring dengan kepala sedikit
ditinggikan dengan bantal.

12:13
3. Mengidentifikasi masalah emosional dan
Spiritual.
Pasien mengatakan merasa tidak
nyaman dengan nyeri yang terjadi
Pasien selalu berdoa meminta
kesembuhan dari Tuhan.

12: 15
4. Mendiskusikan mengenai situasi dan
pilihan terapi/pengobatan yang diinginkan
Pasien mengatakan bersedia untuk
dilakukan tindakan apa saja demi
kesembuhannya.

12:26 5. Menjelaskan mengenai kondisi dan pilihan


terapi/pengobatan.
Pasien tampak memahami terkait
pengobatan yang akan dilakukan dan
mengatakan akan menikuti pengobatan
yang diberikan.

6. Mengajarkan terapi relaksasi untuk


12:30
mengurangi nyeri.
Pasien mengerti dan dapat melakukan
teknik relaksasi yang diberikan. Yaitu
menarik napas panjang lewat hidung
ditahan 2-3 detik lalu dikelurkan lewat
hidung.

12:36
7. Memberikan terapi relaksasi untuk
mengurangi nyeri
Pasien mengatakan merasa nyaman setelah
diberikan terapi relaksasi napas dalam.
12:45 8. Memberikan terapi hypnosis
Pasien mendengarkan musik rohani untuk
meningkatkan kenyamanan.

13:00 9. Mengidentifikasi gejala yang tidak


menyenangkan (nyeri)
Pasien mengatakan nyeri datang secara
tiba-tiba pada perut bagian bawah, skala
nyeri 5, nyeri hilang timbul dirasakan 3-5
detik, nyeri seperti tertusuk-tusuk.

13:02
10. Kolaborasi pemberian analgetik,
antipruritus, antihistamin, jika perlu.
Layani pemberian ketorolac 2mg IV dan
kaltrofen 100mg suppositoria.

(D.0057) Keletihan 01 November 12:11 1. Menyediakan lingkungan nyaman dan


berhubungan dengan 2023 rendah stimulus
kondisi fisiologis Lingkungan sekitar pasien cukup nyaman
dengan penjaga pasien dibatasi hanya 1
orang dan udara yang masuk cukup karena
jendela dibuka.
12:15 2. Memonitor pola dan jam tidur
Pasien mengatakan tidur malam jam8 dan
akan terbangun ketika nyeri muncul dan
juga tiba-tiba terbangun hingga sulit tidur.

12:15 3. Mengidentifikasi alergi dan intoleransi


makanan
Pasien mengatakan ia alergi udang, tidak
ada intoleransi makanan hanya saja nafsu
makan berkurang.

12:20 4. Mengidentifikasi makanan yang disuakai


Pasien mengatakan tidak ada makanan yang
disukai secara dominan semua makanan
dimakan tetapi saat ini pasien lebih suka
makan buah-buahan.

5. Memfasilitasi menentukan pedoman diet


12:21 Pasien diberikan diet isi piringnya dengan
komposisi, nasi, lauk, sayuran dan buah-
buahan dan juga susu. Catatan lauk tidak
boleh yang di bakar, tidak boleh makan
yang hangus.

6. Menganjurkan diet yang diprogramkan


Pasien mengatakan akan menghindari
12:22 makanan yang tinggi lemak dan yang cara
masaknya dibakar.

7. Menganjurkan posisi duduk


Pasien mengatakan duduk ketika akan
12:24 makan.

8. Memberikan makanan tinggi serat untuk


mencegah konstipasi
12:30 Pasien diberikan makanan sayuran hijau
tetapi tidak dihabiskan.

9. Memeberikan makanan tinggi kalori dan


tinggi protein
Pasein diberikan lauk berupa ikan kuah.
12:35
10. Memonitor asupan makanan
Makanan tidak dihabiskan, pasien makan
hanya 2 sendok nasi dan sayuran.
12:38
11. Menganjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
Pasien mengatakan akan melakukan
12:40 bertahap dibantu oleh keluarga dan ketika
merasa lelah pasien akan berhenti
beraktivitas. Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan.

12. Memonitor kelelahan fisik dan emosional


Pasien mengatakan merasa lemah badan
dan kebanyakan pasien berada di atas
12:45 tempat tidur.

13. Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan


selama melakukan aktivitas
Pasien mengatakan merasa nyeri pada
bagian perut bawah dan merasa lemah pada
seluruh badan ketika beraktivitas.
12:48
14. Menganjurkan tirah baring
Pasien mengatakan akan beristirahat

15. Kolaborasi pemberian medikasi sesudah


makan (misalnya: pereda nyeri atau
12:50 antiemetic)
Layani pemeberian ranitidine 2mg IV

12:52 16. Memonitor hasil pemeriksaan laboratorium


Eritrosit: 3,45 ribu/uL, Hemoglobin: 8,4g/dL,
Hematokrit: 26,7%, Leukosit: 19,2ribu/uL

17. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh


12:58 yang mengakibatkan kelelahan
Adanya penurunan Hb:8,4 gr/dL

13:08
(D.0039) Risiko syok 01 November 11:50 1. Memasang jalur IV, jika perlu
ditandai dengan Faktor 2023 Pasien terpasang infus NaCl 500ml 20 tpm
risiko hipoksemia
11:53 2. Kolaborasi pemberian transfusi darah, jika
perlu
Pasien diberikan transfusi darah A l kantong

11:55 3. Memonitor tingkat kesadaran dan respon


pupil isokor
Pasien sadar penuh

12:00 4. Memonitor status cairan (masukan dan


haluaran, turgor kulit, CRT)
Cairan yang masuk (cairan NaCl 500ml
20tpm, minum 1500ml, obat dan makanan
25cc perhari) cairan yang keluar (urin 82,5cc
X 6 =500cc, darah 250cc). Turgor kulit
kembali cepat, CRT<3 detik

12:20 5. Menjelaskan penyebab/faktor risiko syok


Pasien mengerti dengan penjelasan
penyebab syok karena perdarahan yang
banyak menyebabkan kekurangan oksigen
dalam darah.

12:25 6. Menjelaskan tanda dan gejala awal syok


Pasien mengerti tanda gejala syok ialah,
pucat, akral dingin, nadi melemah, tekanan
darah rendah, CRT >3 detik turgur kulit
kembali lambat.

7. Menganjurkan memperbanyak asupan


12:30 cairan oral
Pasien mengatakan akan banyak minum,
pasien minum kurang lebih 1500ml.

8. Kolaborasi pemberian antifibrinolitik, jika


12:45 perlu
Layani pemberian obat asam traneksamat
2mg IV
(D. 0007) Nyeri kronis 02 November 18:00 1. Kolaborasi pemberian analgetik,
berhubungan dengan 2023 antipruritus, antihistamin, jika perlu
infiltrasi tumor Layani pemberian ketorolac 2mg IV

18:10 2. Memberikan posisi nyaman


Pasien mengatakan posisi nyaman dengan
posisi berbaring dengan kepala sedikit
ditinggikan dengan bantal.

18:15 3. Mengidentifikasi gejala yang tidak


menyenangkan (nyeri)
Pasien mengatakan nyeri datang secara
tiba-tiba pada perut bagian bawah, skala
nyeri 4, nyeri hilang timbul dirasakan 3-5
detik selama 30 menit, nyeri seperti
tertusuk-tusuk

18:20 4. Menidentifikasi masalah emosional dan


spiritual
Pasien mengatakan merasa nyeri tetapi
sudah biasa dan sudah bisa mengontrol
nyeri dengan teknik relaksasi.
18:25 5. Mengajarkan terapi relaksasi otot progresif
untuk mengurangi nyeri
Pasien mengerti dan dapat melakukan
teknik relaksasi yang diberikan. Yaitu
menutup mata dan merilekskan lalu
menegangkan otot-otot jari-jari tangan, otot
bisep dan trisep, bahu, otot dada, otot perut,
dan bagian kaki.

18:33 6. Memberikan terapi relaksai otot progresif


untuk mengurangi nyeri
Pasien dapat melakukan teknik relaksasi
yang diberikan. Yaitu menutup mata dan
merilekskan lalu menegangkan otot-otot
jari-jari tangan, otot bisep dan otot trisep,
bahu, otot dada, otot perut, dan bagian kaki.

18:40 7. Menciptakan lingkungan yang nyaman


Mengatur keadaan ruangan dengan baik
banyak pengunjung dan penjaga dan
ketenangan ruangan.

(D.0057) Keletihan 02 November 17:30 1. Memonitor hasil pemeriksaan laboratorium


berhubungan dengan 2023 Eritrosit: 3,45 ribu/uL, hemoglobin:
kondisi fisiologis 8,4g/dL, hematokrit: 26,7%, Leukosit:
19,2ribu/uL.

17:35 2. Menganjurkan posisi duduk


Pasien mengatakan akan duduk ketika makan

17:40 3. Memberikan makanan tinggi serat untuk


mencegah konstipasi
Pasien mengkonsumsi sayuran hijau

17:47 4. Memberikan makanan tinggi kalori dan


tinggi protein
Pasien makan lauk ikan kuah kuning

17:50 5. Memonitor asupan makanan


Pasien mengatakan makanan hari ini
dihabiskan tidak seperti kemarin

17:55 6. Menganjurkan diet yang diprogramkan


Pasien mengatakan akan mengikuti program
diet yang diberikan

7. Berkolaborasi pemberian medikasi sesedah


18:00 makan (misalnya: pereda nyeri atau
antiemetic)
Layani pemberian ranitidine 2 mg IV

8. Melakukan latihan rentang gerak aktif


18:10 Pasien dapat melakukan secara mandiri
mulai dari kepala tangan dan kai.
9. Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan
18:25 selama melakukan aktivitas
Pasien tampak nyeri pada perut bawah ketika
beraktivitas maupun sedang beristirahat,
skala nyeri 4, nyeri yang dirasakan hilang
timbul dengan durasi 3-5 detik selama 30
menit, nyeri seperti tertusuk-tusuk.

10. Memonitor kelelahan fisik dan emosional


18:30 Pasien mengatakan merasa lemah seluruh
badan dan rasa ingin tidur.

11. Menganjurkan melakukan aktivitas secara


bertahap
18:45 Pasien mengatakan akan melakukan aktivitas
secara bertahap dan dibantu oleh keluarga
dan jika merasa lelah pasien akan berhenti
beraktivitas.

12. Memberikan aktivitas distraksi yang


menenangkan
18:55 Pasien mendengarkan musik rohani

13. Menganjurkan tirah baring


Pasien mengatakan akan beristirahat
19:00
14. Memonitor pola dan jam tidur
Pasien mengatakan seharaian tidur terus.
19:20 Pasien bangun ketika ingin BAK dan makan.

(D.0039) Risiko syok 02 November 17:00 1. Memonitor tingkat kesadaran dan respon
ditandai dengan Faktor 2023 pupil isokor
risiko hipoksemia Pasien sadar penuh

17:05 2. Memonitor status cairan (masukan dan


haluaran, turgor kulit, CRT)
Cairan yang masuk (cairan NaCl 500ml
20 tpm, Minum 1500ml, obat dan
makanan 25cc perhari) cairan yang
keluar (urin 82,5cc X 6= 500cc, darah
250cc). Turgor kulit kembali cepat, CRT
< 3 detik.
17:12
3. Menganjurkan memperbanyak asupan cairan
oral
Pasien mengatakan akan banyak minum. Dan
pasien minum kurang lebih 1500ml.

17:15 4. Kolaborasi perberian transfusi darah, jika


perlu
Pasien mengatakan telah diberikan tranfusi
darah A l kantong tadi siang.

18:00 5. Kolaborasi pemberian antifibrinolik, jika


perlu
Layani pemberian obat asam traneksamat
2mg IV.

(D. 0007) Nyeri kronis 03 November 10:00 1. Menciptakan lingkungan yang nyaman
berhubungan dengan 2023 Lingkungan sekitar tidak ramai, udara cukup
infiltrasi tumor terasa sejuk diikuti dengan adanya kipas di
sekitar tempat tidur pasien.

10:10 2. Memberikan posisi yang nyaman


Pasien mengatakan posisi nyaman dengan
posisi berbaring dengan posisi kepala sedikit
10:12 ditinggikan dengan bantal.

3. Mengidentifikasi gejala yang tidak


menyenangkan (nyeri)
10:18 Pasien mengatakan nyeri datang secara tiba-
tiba pada perut bagian bawah, skala nyeri 4,
nyeri hilang timbul dirasakan 3-5 detik
selama 30 menit, nyeri seperti tertusuk-tusuk.

4. Mengidentifikasi masalah emosional dan


spiritual
10:25 Pasien mengatakan sudah biasa merasakan
nyeri yang hilang timbul sehingga pasien
juga sudah bisa mengendalikan nyeri yang
bisa ia kontrol dengan teknik relaksasi.

5. Memberikan terapi relaksasi otot progresif


untuk mengurangi rasa nyeri.
10: 35 Pasien dapat melakukan teknik relaksasi
yang diberikan. Yaitu menutup mata dan
meramas jari-jari tangan sekuat-kuatnya
untuk mengendalikan nyeri.
(D.0057) Keletihan 03 November 11:00 1. Memonitor hasil pemeriksaan laboratorium
berhubungan dengan 2023 Eritrosit: 3,45 ribu/uL, hemoglobin:
kondisi fisiologis 11ribu/uL,natrium 140, kalium 4,02, clorida
100,2

11:20 2. Menganjurkan posisi duduk


Pasien mengatakan akan duduk ketika
makan

11:22 3. Memberikan makanan tinggi serat untuk


mencegah konsripasi
Pasien mengkonsumsi sayuran berkuah

11:24 4. Memberikan makanan tinggi kalori dan


tinggi proterin
Pasien makan lauk ikan goreng

11:35 5. Memonitor asupan makanan


Pasien mengatakan makanan hari ini
dihabiskan tidak seperti kemarin

6. Menganjurkan diet yang diprogramkan


Pasien mengatakan akan mengikuti
11:40 program diet yang diberikan.

7. Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan


selama melakukan aktivitas
12:15 Pasien tampak nyeri pada perut bawah
ketika beraktifitas maupun sedang
beristirahat, skala nyeri 4, nyeri yang
dirasakan hilang timbul dengan durasi 3-5
detik selama 30 menit, nyeri seperti
tertusuk-tusuk.

8. Memonitor kelelahan fisik dan emosional


Pasien mengatakan merasa lemah seluruh
12:20 badan dan rasa ingin tidur.

9. Menganjurkan melakukan aktivitas secara


bertahap
12:22 Pasien mengatakan akan melakukan
aktivitas secara bertahap dan dibantu oleh
keluarga dan jika merasa lelah pasien akan
berhenti beraktivitas.
10. Menganjurkan tirah baring
Pasien mengatakan akan beristirahat.
12:30
(D.0039) Risiko syok 02 November 09:00 1. Memonitor tingkat kesadaran dan respon
ditandai dengan Faktor 2023 pupil isokor
risiko hipoksemia Pasien sadar penuh.

10:05 2. Memonitor status cairan (masukan dan


haluaran, turgor kulit, CRT)
Cairan yang masuk (cairan NaCl 500ml
20 tpm, Minum 1500ml, obat dan
makanan 25cc perhari) cairan yang
keluar (urin 82,5cc X 6= 500cc, darah
250cc). Turgor kulit kembali cepat,
CRT < 3 detik.

3. Menganjurkan memperbanyak asupan


11:12 cairan oral
Pasien mengatakan akan banyak minum.
Dan pasien minum kurang lebih 1500ml.

4. Kolaborasi pemberian transfusi darah, jika


11:55 perlu
Pasien mengatakan telah diberikan transufi
darah A l kantong tadi siang.

Evaluasi Keperawatan

Hari/Tgl Waktu No. Dx Catatan perkembangan Paraf

02 November Jam 13 : 30 1 S:
2023  Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang dan
merasa nyaman ketika diberikan terapi musik dan
teknik relaksasi napas dalam, skala nyeri 4.
 Pasien mengatakan nyeri dirasakan hilang timbul
dalam waktu 30 menit selama 3 – 5 detik.
 Pasien mengatakan nyeri seperti di tekan – tekan dan
di tusuk – tusuk.
 Pasien mengatakan akan menjanlani setiap
pengobatan.
 Pasien mengatakan akan menjalani setiap pengobatan
yang diberikan demi kesembuhannya.

O:
 Pasien tampak nyaman teknik relaksasi musik dan
napas dalam yang diberikan.
 Pasien tampak mengikuti setiap pengobatan yang
diberikan.

A:
 Keluhan nyeri menurun menjadi skala 4
 Meringis menurun
 Gelisah menurun
 Pasien tidak ada kesulitan tidur.

P:
 Mengidentifikasi gejala yang tidak menyenangkan
(nyeri )
 Mengidentifikasi masalah emosional dan spritual
 Menciptakan lingkungan yang nyaman
 Menganjurkan posisi yang nyaman
 Mengajar terapi ( relaksasi otot progresif ) untuk
mengurangi nyeri
 Berkolaborasi pemberian analgentik, antipruritus,
antihistamin jika perlu.

01 November Jam 13 : 40 2 S:
2023  Pasien mengatakan tidak ada nafsu makan, hanya
suka makan buah – buahan
 Pasien mengatakan merasa lemah badan
 Pasien mengatakan akan mengkonsumsi makanan
berdasarkan pedoman diet yang diberikan
 Pasien mengatakan terbangun malam hari ketika
nyeri muncul dan sulit untuk tidur kembali.

O:
 Pasien tampak lemah
 Porsi makan tidak dihabiskan
 Hasil pemeriksaan labolatorium.
 Leukosit : 19,2 Ribu/µL
 Eritrosit : 3,45 Juta/µL
 Hemoglobin : 8,4 g/dL
 Hematokrit : 26,7 %

A:
 Belum ada verbalisasi kepuluhan energi
 Tenaga belum meningkat
 Pasien masih tampak lesu
 Pasien masih mengeluh lelah

P:
 Melakukan latihan rentang gerak aktif
 Memberikan aktivitas distraksi yang menenangkan
 Memonitor jam tidur
 Memonitor asupan makanan
 Memonitor kelelahan fisik dan emosional
 Memonitor lokasi dan tidak nyaman selama
melakukan aktivitas
 Kolaborasi pemberian medikasi sesudah makan
( miasalnya : pereda nyeri atau antiemetic)
 Memonitor hasil pemeriksaan labolatorium
 Memonitor lokasi dan tidak nyaman selama
melakukan aktivitas
 Menganjurkan tirah baring
 Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
 Memberikan makanan tinggi serat untuk mencegah
konstipasi
 Memerikan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein
 Menganjurkan posisi duduk
 Menganjurkan diet yang di programkan
01 November Jam 13 : 50 3 S:
2023  Pasien mengatakan mengkonsumsi air putih
1500ml

O:
 Pasien sadar penuh
 Respon pupil isokor
 Turgon kulit kembali cepat
 CTR < 3 detik
 Terpasang IVFD NaCl 500ml 20 tpm
 Dilakukan tranfusi darah A 250cc

A:
 Kekuatan nadi meningkat
 Tingkat kesadaran meningkat
 Tidak ada akral dingin
 Tampak pucat

P:
 Memonitor tingkat kesadaran dan respon pupil
isokor
 Memonitor status cairan ( dimasukan dan
dikeluarkan, turgon kulit dan CRT )
 Menganjurkan memperbanyak asupan cairan oral
 Berkolaborasi pemberian tansfusi darah, jika perlu
 Berkolaborasi pemberian IV, Jika perlu
 Berkolaborasi pemberian antifibrinolitik, jika perlu.

02 November Jam 15 : 10 4 S:
2023  Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang dan
merasa nyaman ketika diberikan terapi relaksasi
otot progresif dengan skala nyeri 4
 Pasien mengatakan nyeri dirasakan hilang timbul
dalam waktu 30 menit selama 3 – 5 detik.
 Pasien mengatakan nyeri seperti di tekan – tekan
dan di tusuk – tusuk

O:
 Pasien bisa mengikuti teknik relaksasi yang
diberikan tanpa ada keluhan
 Pasien tampak nyaman teknik relaksasi otot
progresif yang diberikan

A:
 Keluhan nyeri menurun menjadi skala 4
 Meringis menurun
 Gelisah menurun
 Pasien tidak ada kesulitan tidur

P:
 Mengidentifikasi gejala yang tidak menyenagkan
( nyeri )
 Mengidentifikasi masalah emosional dan spiritual
 Menciptakan lingkungan yang nyaman
 Menganjurkan posisi yang nyaman
 Memberikan terapi ( relaksasi otot progresif ) untuk
mengurangi nyeri
 Berkolaborasi pemberian analgentik, antipruritus,
antihistamin, jika perlu
02 November Jam 15 : 40 5 S:
2023  Pasien mengatakan makanan dihabiskan untuk hari
ini
 Pasien mengatakan banyak tidur hari ini
 Pasien mengatakan merasa lebih segar ketika
diberikan ROM
 Pasien mengatakan merasa nyaman dan tenang
ketika diberikan relaksasi musik.

O:
 Pasien mengikuti aktivitas ROOM yang diberikan
 Pasien banyak menhabiskan waktu di atas tempat
tidur
 Porsi makan dihabiskan
 Hasil Pemeriksaan labolatorium :
1. Leukosit : 19,2 Ribu/µL
2. Eritrosit : 3,45 Juta/µL
3. Hemoglobin : 8,4 g/dL
4. Hematokrit : 26,7 %
A:
 Ada verbalisasi peningkatan sedikit energi
 Tenaga sedikit meningkat
 Pasien masih tampak lesu
 Pasien masih mengeluh lelah

P:
 Memberikan aktivitas distraksi yang menenangkan
 Memonitor asupan makanan
 Memonitor kelelahan fisik dan emosional
 Memonitor lokasi dan tidak nyamanan selama
melakukan aktivitas
 Memonitor hasil pemeriksaan laboratorium
 Menganjurkan tirah baring
 Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
 Memberikan makanan tinggi serta untuk mencegah
konstipasi
 Memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein
 Menganjurkan posisi duduk
 Menganjurkan diet yang di programkan
 Kolaborasi pemberian medikasi sesudah makan
( Misalnya : pereda nyeri atau antiemetic )

02 November Jam 15 : 50 6 S:
2023  Pasien mengatakan minum air putih kurang lebih
1500ml
O:
 Pasien sadar penuh
 Respon pupil isokor
 Turgon kulit kembali cepat
 CRT < 3 detik
 Terpasang IVFD NaCl 500ml 20 tpm
 Dilakukan tranfusi darah A 1 kantong

A:
 Kekuatan nadi meningkat
 Tingkat kesadaran meningkat
 Tidak akral dingin
 Tampak pucat

P:
 Memonitor tingkat kesadaran dan respon pupil
isokor
 Memonitor status cairan ( dimasukan dan dua
keluarkan, turgon kulit dan CRT )
 Menganjurkan memperbanyak asupan cairan oral
 Berkolaborasi pemberian tranfusi darah, jika perlu
 Berkolaborasi pemberian antifibrinolitik, jika perlu.

03 Jam 16 : 10 7 S:
November  Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang dan
2023 merasa nyaman ketika diberi terapi relaksasi otot
progresif dengan skala nyeri 4
 Pasien mengatakan nyeri dirasakan hilang timbul
dalam waktu 30 menit selama 3 – 5 detik
 Pasien mengatakan nyeri seperti di tekan – tekan
dan di tusuk – tusuk

O:
 Pasien bisa mengikuti teknik relaksasi yang
diberikan tanpa ada keluhan
 Pasien tampak nyaman teknik relaksasi otot
progresif yang diberikan

A:
 Keluhn nyeri menurun menjadi skala 4
 Meringis menurun
 Gelisah menururn
 Pasien tidak ada kesulitan untuk tidur

P:
 Menganjurkan posisi yang nyaman
 Memberikan terapi ( relaksasi otot progresif ) untuk
mengurangi nyeri
 Memberikan terapi hypnosis mendengarkan munsik

03 Jam 16 : 20 8 S:
November  Pasien mengatakan makanan dihabiskan untuk hari
2023 ini
 Pasien mengatakan banyak tidur hari ini
 Pasien mengatakan sudah bisa dengan nyeri yang
muncul dan bisa mengatasi nyeri tersebut dengan
teknik relaksasi jika nyeri masih bisa di tahan
 Pasien mengatakan selalu menjaga pola makan
dengan mengikuti diet yang diberikan

O:
 Pasien tampak lebih tenang
 Porsi makan dihabiskan
 Hasil pemeriksaan laboratorium :
1. Leukosit : 19,2 Ribu/µL
2. Eritrosit : 3,45 Juta/µL
3. Hemoglobin : 8,4 g/dL
4. Hematokrit : 26,7 %
5. Natrium : 140
6. Kalium : 4,02
7. Clorida : 100,2

A:
 Ada verbalisasi peningkatan sedikit energi
 Tenaga sedikit meningkat
 Pasien tampak masih lesu
 Pasien masih mengeluh lelah

P:
 Memberi aktivitas ditraksi yang menenangkan
 Menganjurkan tirah baring
 Menganjurkan melakukan antivitas secara bertahap
 Menganjurkan diet yang di programkan
 Kolaborasi pemeberian medikasi sesudah atau
sebelum makan ( misalnya : pereda nyeri atau
antiemetic )

02 November Jam 16 : 40 9 S:
2023  Pasien mengatakan banyak minum air putih
sebanyak 1500ml

O:
 Pasien sadar penuh
 Respon pupil isokor
 Tugon kulit kembali cepat
 CRT < 3 Ddetik
 Terpasang IVFD NaCl 500ml 20 tpm
 Dilakukan tranfusi darah A 1 kantong

A:
 Kekuatan nadi meningkat
 Tingkat kesadaran meningkat
 Tidak ada akral dingin
 Tampak pucat
P:
 Memonitor tingkat kesadaran dan respon pupul
isokor
 Memonitor status cairan ( simasukan dan
dikeluarkan , turgon kulit dan CRT )
 Menganjurkan memperbanyak asupan cairan oral
 Berkolaborasi pemberian tranfusi dara, jika perlu
 Berkolaborasi pemberian antifibrinolitik, jika perlu.
REFERENSI

Carbsty, R., & Ulsbd, Y. (2020). Asuhan Keperawatan Dengan Klien Kanker Serviks - Di RSUP
Prof Dr.R.D.Kandou Manado. 4(2), 40–40.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) , Edisi 1,
Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) , Edisi 1,
Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) , Edisi 1,
Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

Anda mungkin juga menyukai