KEPERAWATAN
PADA KLIEN Nn“H” DENGAN V.LACERATUM
I. PENGKAJIAN
A. DATA UMUM
1. IdentitasPasien
Nama inisial klien : Nn H
Umur : 24 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Status Perkawinan : Belum Kawin
Sumber Informasi : klien dan keluarga
Alamat : jalan Soekarno Hatta
Tanggal masuk RS/RB : 20/04/2020
Nomor Rekam Medis : 067003
Diagnosa Medis : Vulnus Laceratum
2. PenanggungJawab
Nama : Tn. T
Umur : 56 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : wiraswasta
Almat : jln soekarno hatta
Hubungan dengan klien : orangtua
B. ALASAN MASUK RS/KELUHAN UTAMA
Keluhan utama : Nyeri pada area luka (skala nyeri 6)
Alasan masuk RS / Riwayat penyakit sekarang : Klien masuk rumah sakit dengan
keluhan nyeri pada daerah luka terbuka pada dahi sebelah kiri 2 × 0,5 cm, luka
terbuka pada dagu 2×0,5 cm, hematom pada dahi sebelah kiri 3×2 cm, bengkak mata
sebelah kanan, bengkak batang hidung, bengkak pada bibir bawah, keluar darah pada
hidung. Keluhan ini dirasakan sesaat setelah mengalami kecelakaan, Luka robek
terdapat di area dahi dan dagu.
C. PENGKAJIAN PRIMER
1. Airway : Jalan napas patent (tidak ada sumbatan/sekret)
2. Breathing : bunyi napas (vesikuler), Pergerakan dada (normocest),gerakan
dada simetris tidak ada retraksi, bunyi napas tambahan (-),pernapasan 25x/menit
3. Circulation: arteri karotis berdenyut kuat,CRT : < 2 detik,nadi 100x/menit
4. Disability: compos mentis (GCS:E:3,M:5,V:5)
D. PENGKAJIAN SEKUNDER
KeadaanUmum : Lemah
Kesadaran : Composmentis
Vital Sign : TD : 120/60 MMHg
N : 106 x/i
P : 20 x/i
S : 36,8
Pemeriksaan Fisik (Head to Toe) :
1. Sistem Pernafasan
a. Hidung : Tidak simetris karena hematom, pernafasan cuping hidung tidak
tampak, secret tidak tamapk
b. Leher : Tidak ada pemebesaran kelenjar tyroid dan tumor, tidak terdapat
pembesaran kelenjar limfe di submandibula.
c. Dada : Bentuk dada Normal, Gerakan dada simetris, tidak terdapat
retraksi, Suara nafas vesikuler, tidak terdengar Suara nafas tambahan.
2. Sistem kardiovaskuler :
a. Conjungtiva : bibir : pucat/cyanosis dan bengkak, arteri carotis : berisi
reguler , tekanan vena jugularis : tidak meninggi
b. Ukuran Jantung : tidak ada pembesaran
3. Sistem Pencernaan
a. Skelera : tidak ikterus, Bibir : kering dan pucat
b. Mulut : Tidak normal : bengkak
c. Gaster : normal
d. Abdomen : tidak kembung
e. Anus : tidak dikaji.
4. System indra, Mata : tidak normal, Bengkak, Hidung : tidak normal,
Bengkak, Telinga : normal
5. Sistem MuskuloSkeletal
a. Kepala : Ada hematom pada daerah dahi dan dagu
b. Vertebrae : tidak ada kelainan
c. Pelvis : Tidak ada kelainan
d. Lutut : Tidak ada kelainan
e. Kaki : Tidak ada kelainan
f. Tangan : Tidak ada luka
6. Sistem Integumen
a. Rambut : warna : kehitaman
b. Kulit : warna : Sawo matang, temperatur : normal , kelembaban dingin
c. Kuku : pendek, bersih
7. Sistem Endokrine :
a. Kelenjar thyroid : tidak membesar
b. Ekskresi urine : tidak berlebihan
c. Tidak ada riwayat urine dikelilingi semut
d. Sistem perkemihan ( semua normal bak lancar )
8. Sistem imun: Tidak ada riwayat alergi.
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
-
F. PENATALAKSANAAN MEDIK
Infus RL 20 tpm
Ranitidine 1 amp / 12 jam iv
Ketorolac 1 ampul/IV
Amoxicillin 500 mg/8 jam oral
G. KLASIFIKASI DATA
Data subjektif Data objektif
klien mengeluh nyeri pada area luka Klien tampak meringis kesakitan,
terbuka skala nyeri 6
tampak luka robek warna kemerahan
pada dahi dan dagu sebelah kiri
klien.
Tampak hematum pada mata,batang
hidung,dan bibir
Tampak keluar darah dari hidung
TD : 120/80 mmHg
N : 106 x/i
RR : 20 x/i
Temp : 36.80C
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala penyakit (peningkatan
tekanan darah) ditandai dengan keluhan nyeri
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan ditandai dengan keluhan lemas
3. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi
INTERVENSI KEPERAWATAN
2 Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan 1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang
3 H/ klien mengerti
Ansietas berhubungan
dengan kurang terpapar
1. Memonitor tanda-tanda ansietas
informasi
H: klien merasakhawatir, klien tampak gelisah
2. menciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan
kepercayaan
H: telah tercipta HSP
3. menginformasikan secara factual mengenai diagnosis,
pengobatan
H: telah dijelaskan
4. menganjurkan keluarga untuk tetap bersama
H: keluarga mengerti
5. melatih teknik relaksasi.
H: telah diajarkan
EVALUASI KEPERAWATAN (SOAP)
2 Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan S : Klien mengeluh lemas
kelemahan ditandai dengan O : klien nampak lemah
keluhan lemas A : intoleransi aktivitas
P : lanutkan intervensi
1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang
mngakibatkan kelelahan
2. Menyediakan lingkungan yang nyaman
3. Memfasilitasi duduk dan berjalan
4. Menganjurkan tirah baring
5. Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap