Mendapatkan perbekalan farmasi dengan harga yang layak, dengan mutu yang baik,
pengiriman barang terjamin dan tepat waktu, proses berjalan lancer, dan tidak memerlukan
tenaga serta waktu berlebihan
1. Pembelian
Pembelian adalah rengakain proses pengadaan unutuk mendapatkan perbekalan farmasi.
Hal ini sesuai dengan peraturan presiden RI no 94 tahun 2007 tentang pengendalian dan
pengawasan atas pengadaan dan penyaluran bahan obat, obat spesifik dan alat kesehatan
yang berfungsi sebagai obat dan peraturan presiden RI no 95 tahun 2007 tentang
perubahan ketujuh atas keputusan presiden no 80 tahun 2003 tentang pedoman
pelaksanaan pengadaan barang atau jasa pemerintah.
2. Produksi
Produksi perbekalan farmasi di rumah sakit merupakan kegiatan membuat, merubah
bentuk, dan pengemasan kembali sediaan farmasi steril atau non-steril untuk memenuhi
kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
3. Sumbangan /hibah/droping
Pada prinsipn pengelolaan perbekalan farmasi dari hibah/ sumbangan, mengikuti kaidah
umum pengelolaan perbekalan farmasi regular. Perbekalan farmasi yang tersisa dapat dipakai
untuk menunjang pelayanan kesehatan disaat situasi normal. (Depkes RI,2008)
C. penerimaan
Penerimaan adalah kegiatan untuk menerima perbekalan
farmasi yang telah diadakan sesuai aturan kefarmasian, melalui
pembelian langsung, tender, konsinyasi atau sumbangan.
Tujuan penerimaan adalah untuk menjamin perbekalan farmasi
yang diterima sesuai kontrak baik spesifikasi mutu, jumlah
maupun waktu kedatangan
Perbekalan farmasi yang di terima harus sesuai dengan
spesifikasi kontrak yang telah ditetapkan. Hal lain yang perlu
diperhatikan dalam penerimaan :
1. Harus mempunyai Material, Safety, Data, Sheet(MSDS),
untuk bahan berbahaya.
2. Khusus untuk alat kesehatan harus mempunyai serticate
of origin.
3. Sertifikat analisa produk (Depkes RI,2008)
D. penyimpanan
Gudang merupakan tempat penyimpanan sementara sediaan farmasi dan alat
kesehatan sebelum didistribusikan. Fungsi gudang adalah mempertahankan
kondisi sediaan farmasi dan alat kesehatan yang disimpan agar tetap stabil
sampai ke tangan pasien (Siregar,2004).
Tujuan penyimpanan adalah :
a. Memelihara mutu sediaan farmasi
b. Menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab
c. Menjaga ketersediaan
d. Memudahkan pencarian dan pengawasan (Depkes RI,2008)
Pengaturan obat digudang dapat dikelompokkan dengan 7 cara yaitu berdasarkan :
1) Kelompok farmakologi/terapeutik
2) Indikasi klinik
3) Kelompok alphabetis
4) Tingkat penggunaan
5) Bentuk sediaan
6) Random bin
7) Kode barang.
E. distribusi
Distribusi rawat inap
Distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan merupakan salah satu tugas utama
pelayanan farmasi dirumah sakit. Distribusi memegang peranan penting dalam
penyerahan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diperlukan ke unit-unit disetiap
bagian farmasi rumah sakit termasuk kepada pasien.
Tujuan pendistribusian : tersedianya perbekalan farmasi diunit-unit pelayanan secara
tepat waktu tepat jenis dan jumlah (Depkes RI,2008)
Ada tiga macam sistem pendistribusian rawat inap, yaitu:
a) Sistem persediaan lengkap (Floor stock system), meliputi semua persediaan obat dan
alat kesehatan yang dibutuhkan diruangan.
b) Resep perorangan (individual prescribing) merupakan cara distribusi obat dan alat
kesehatan berdasarkan permintaan dalam resep atau kartu obat pasien rawat inap.
c) sistem unit dose dispensing (UDD) didefinisikan sebagai obat yang disiapkan dan
diberikan kepada pasien dalam unit dosis tunggal yang berisi obat untuk sekali
minum.
Disribusi rawat jalan
2. Pelaporan
Pelaporan adalah kumpulan catatan dan pendataan kegiatan administrasi
perbekalan farmasi, tenaga dan perlengkapan kesehatan yang disajikan
kepada pihak yang berkepentingan.
Tujuan: - Tersedianya data yang akurat sebagai bahan evaluasi - Tersedianya informasi yang akurat -
Tersedianya arsip yang memudahkan penelusuran surat dan laporan - Mendapat data yang lengkap untuk
membuat perencanaan
I. Monitoring dan evaluasi
Salah satu upaya untuk terus mempertahankan mutu pengelolaan
perbekalan farmasi di rumah sakit adalah dengan melakukan
kegiatan monitoring dan evaluasi (monev).
Kegiatan ini juga bermanfaat sebagai msukan guna penyususnan
perencanaan dan pengambilan keputusan. Pelaksanaan monev
daapt dilakukan secara periodik dan
berjenjang. Keberhasilan monev ditentukan oleh surpervisor
maupun alat yang
digunakan.
Tujuan: Meningkatkan produktivitas para pengelola perbekalan
farmasi di rumah sakit agar dapat ditingkatkan secara optimum