Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

INSTRUMEN LABORATORIUM KIMIA

DOSEN PEMBIMBING:

Zulfikar Husni Faruq,S.ST,M.Si

Fandhi Adi Wardoyo, M.Sc

DISUSUN OLEH :

Edna Pranita G0C2150004

Ilham Adi P. G0C2150018

Siska Nur Azizah G0C2150031

Umi Chomsah N. G0C2150043

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

PROGRAM STUDI D-III ANALIS KESEHATAN

2016/2017
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkatNya laporan ini dapat

terselesaikan dengan baik dan tepat waktu sesuai yang diharapkan.

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas Instrumentasi praktek. Semoga dengan

adanya laporan Instrumen Laboratorium Kimia ini dapat menambah wawasan pembaca.

Sehingga diharapkan pembaca dapat memahami fungsi dan cara menggunakan alat-alat di

laboratorium kimia. Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, kami mengucapkan terima

kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan dukungan dan bantuan sehingga

laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.

Kami mohon maaf apabila di dalam penyusunan laporan ini terdapat kata-kata yang

kurang berkenan. Kami menyadari bahwa laporan ini masih perlu perbaikan, oleh karena itu

kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan.

Semarang, 7 April 2017

Penyusun
ALAT TITRASI

A. Gelas Kimia (beaker)

Fungsi :
Untuk mengukur volume larutan yang tidak
memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi
Menampung zat kimia
Memanaskan cairan
Media pemanasan cairan

B. Labu Erlenmeyer
Fungsi :
Untuk menyimpan dan memanaskan larutan
Menampung filtrat hasil penyaringan
Menampung titran (larutan yang dititrasi) pada
proses titrasi

C. Gelas ukur
Fungsi :
Untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan
tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.

D. Pipet
Alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas.
Cara Kerja :
1. Sebelum memipet larutan sebaiknya dipipet dengan air terlebih dahulu 2-3 kali
kemudian dengan larutan yang akan dipakai cukup 1 kali.
2. Pasang bola hisap di bagian atas pipet, kemudian tekan huruf A yang terdapat pada
bola hisap untuk mengempiskan bola hisap.
3. Pipet larutan hingga melebihi tanda batas dengan cara menekan huruf E pada bola
hisap
4. Kemudian bagian luar pipet lap dengan tisu.
5. Turunkan larutan hingga tanda batas dengan cara menekan hurf S pada bola hisap.
6. Tuangkan larutan pada wadah (misalnya Erlenmeyer) dengan posisi pipet tegak dan
ujung.
7. Pipet menempel pada dinding mulut Erlenmeyer kemudian Erlenmeyer dimiringkan
kira - kira 45.
Jenis Pipet :
Pipet volume
Fungsi :
Digunakan untuk mengambil cairan dalam jumlah
tertentu secara tepat, bagian tengahnya
menggelembung.

Pipet ukur
Fungsi :
Berguna untuk mengukur dan memindahkan
larutan dengan volume tertentu secara tepat.

Pipet tetes
Fungsi :
Berguna untuk mengambil cairan dalam tetesan
kecil tanpa volume tertentu.
E. Buret
Fungsi :
Untuk mengeluarkan larutan dengan volume
tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi.

F. Kaca arloji
Fungsi :
Sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan
sampel
Tempat saat menimbang bahan kimia
Tempat untuk mengeringkan padatan dalam
desikator

G. Corong
Fungsi :
Untuk menyaring campuran kimia dengan
gravitasi.
Membantu memasukkan larutan kimia ke
dalam buret.

H. Spatula
Fungsi :
Untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk
padatan.
I. Batang Pengaduk
Fungsi :
Digunakan untuk mengaduk larutan.

J. Kawat Kasa
Fungsi :
Digunakan sebagai alas dalam penyebaran panas
yang berasal dari suatu pembakar.

K. Kaki Tiga
Fungsi :
Digunakan untuk menahan kawat kasa dalam pemanasan

L. Burner
Fungsi :
Digunakan untuk memanaskan bahan kimia.
M. Bola hisap
Fungsi :
Digunakan untuk membantu proses pengambilan cairan.

Cara Kerja :
1. Pasang bola hisap di bagian atas pipet, kemudian tekan huruf A yang terdapat pada
bola hisap untuk mengempiskan bola hisap.
2. Pipet larutan hingga melebihi tanda batas dengan cara menekan huruf E pada bola
hisap
3. Keluarkan larutan hingga tanda batas dengan cara menekan hurf S pada bola hisap.

N. Klem
Fungsi :
Untuk menjepit Erlenmeyer,buret dll.

O. Statif
Fungsi :
Untuk menyangga buret dan klem, tinggi 60 cm.
P. Kurs tang
Fungsi :
Sama seperti penjepit, untuk mengambil cawan
porselen yang panas.

Cara Kerja Titrasi :


1. Siapkan paralatan yang terdiri dari
Buret, Statif, Klem, dan Erlenmeyer.
Selain itu harus disiapkan juga
larutan baku.
2. Larutan baku yang konsentrasinya
sudah diketahui ditempatkan dalam
buret dan disebut larutan penitrasi.
3. Larutan yang akan ditentukan
konsentrasinya ditempatkan dalam
labu titrasi dan disebut larutan yang dititrasi. Volume larutan yang akan dititrasi harus
sudah diketahui.
4. Selanjutnya, ke dalam larutan yang akan dititrasi diteteskan indikator asam-basa.
5. Penempatan larutan dalam buret dan labu titrasi boleh ditukar. Larutan baku boleh
dijadikan larutan penitrasi dan boleh juga dijadikan larutan yang akan dititrasi sesuai
pemeriksaan yang akan dilakukan.
6. Larutan penitrasi diteteskan perlahan-lahan ke dalam larutan yang dititrasi.
7. Penetesan baru dihentikan bila sudah tercapai titik akhir titrasi. Titik akhir titrasi
diketahui dari perubahan warna larutan indikator.
8. Selain titik akhir titrasi, dikenal juga titik ekivalen. Titik ekivalen adalah suatu
keadaan zat dalam larutan yang dititrasi tepat habis bereaksi dengan zat dalam larutan
penitrasi (asam dan basa tepat habis bereaksi). Tepat pada saat seluruh zat habis
bereaksi, larutan indikator segera berubah warna, dan pada saat inilah penetesan dari
buret harus segera dihentikan.
MIKROPIPET

Fungsi :
Alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup
kecil, biasanya kurang dari 1000 l. Dalam
penggunaannya, mukropipet memerlukan tip.

Cara Kerja :
1. Atur volume dengan cara memutar knop pengatur volume

2. Pasanglah tip disposable yang telah tertata pada wadah dengan cara menancapkan
ujung mikropipet.
3. Tekan penyedot pipet sampai pada batas pertama.

4. Benamkan tip kedalam cairan yang akan dipindahkan.

5. Untuk mengambil sampel ke dalam tip, jagalah tekanan balik berjalan secara perlahan
dan halus sampai penuh ke posisi sebelum penyedotan. Jangan birakan penyedot
bergerak cepat dan tiba-tiba. Biarkan tip tetap dibawah permukaan sampel selama
pengambilan.

6. Pastikan sampel terisi dalam tip seluruhnya.

7. Pindahkan tip dari cairan sampel. Perlu diperhatikan : tidak boleh ada cairan
tertinggal di bagian luar tip dan lap/usap butiran cairan di luar dengan tissue, tetapi
hanya dari bagian samping saja. Jangan sentuhkan tissue pada bagian bawah/ujung
tip.
Cara menghilangkan
cairan menempel Cara menghilangkan

yang benar cairan menempel


yang salah

8. Untuk mengeluarkan sampel dari pipet caranya sebagai berikut :


Sentuhkan tip pada dinding wadah penampung sampel.
Tekan penyedot sampai pembatas pertama.
Tekan penyedot ke pembatas kedua untuk mengeluarkan sisa-sisa cairan.

Mulai mengeluarkan Pembatas 1 Pembatas 2

9. Dengan penyedot masih dalam posisi tertekan tarik pipet dari wadah penampung
sampel dengan terus menempelkan tip di dinding wadah, khususnya ketika pemipetan
dalam jumlah kecil.

10. Secara pelan-pelan biarkan penyedot kemblia pada posisi UP. Jangan biarkan
tertekan kembali.
11. Lepaskan tip dengan cara menekan ejector seperti gambar.
NAMA ALAT GAMBAR KEGUNAAN KETERANGA
N
1. Apparat Mendingin Pada pemisahan
us kan uap zat berdasarkan
Destilas hasil perbedaan titik
i destilasi didih
dengan terutama
pending pada
in balik destilasi
Liebig alkohol
dan
minyak
minyak
atsiri

2. Soxhlet Untuk 1. Stirrer,


apparat memisahkan zat agar
us yang berbentuk panas
padat, biasanya tersebar
pada penetapan merata
kadar lemak. 2. Tabung
distilasi,
sebagai
wadah
untuk
pelarut
3. Saluran
uap distiasi
4. Tudung
bahan
5. Tempat
material
padat
6. Sifon atas
7. Saluran
sifon
keluar
8. Penyambu
ng
9. Kondenser,
untuk
mengembu
nkan uap
10. Saluran air
pendingin
masuk
11. Saluran air
pendingin
keluar.
3. Dean Untuk pemisahan Bagian
Stark zat berdasarkan bagian:
Apparat perbedaan berat Labu pelarut
us jenis, contoh pada Sampel
penetapan kadar Penamp
air ung
berskala
Kondens
or

4. Labu Untuk Destruksi Pemasangan


Kjeldah pada penetapan dengan posisi
l kadar protein miring agar gas
yang terbentuk
keluar perlahan
- lahan
5. Pendin
gin
Tegak
Fungsi corong
6. Corong pisah adalah
pisah digunakan dalam
ekstraksi cair-cair
untuk
memisahkan
komponen-
komponen dalam
suatu campuran
antara dua fase
pelarut dengan
densitas berbeda
yang tak campur.
Pemisahan dengan
corong pisah
hanya bisa
digunakan untuk
pemisahan cair
dengan
cair.biasanya
dengan
menggunakan
pelarut polar
7. Muffle Untuk
memeriksa
kadar abu
Suhu
maksimal
sampai
dengan
12000 C

8. Chamb Untuk KLT adalah


er proses pemisahan zat
Chroma elusi pada berdasarkan
tograph kromatogr perbedaan daya
y afi Lapis elusinya
Tipis ( Pertama
KLT ) jenuhkan
Chamber
dengan pelarut
yang digunakan
Spot sample
pada plate
chromatografi
biarkan kering
Masukkan ke
dalam chamber
yang sudah
jenuh, tunggu
sampai elusi
maksimal

9. Desikat digunakan untuk Ruangan dalam


or atau menghilangkan desikator dibuat
Eksikat kadar air dari vacum pada
or suatu bahan. Alat mulut tutup
ini banyak diberi vaselin
digunakan dalam
analisa kadar air. Untuk membuka
dan menutup
Untuk menyerap desikator
air pada bagian dengan cara
bawah desikator menggeser
diisi dengan tutupnya
silicagel
TIMBANGAN ( NERACA )

A. Neraca Analitik Digital

Fungsi :
Digunakan untuk menimbang zat yang butuh
ketelitian tinggi dan dalam skala kecil/mikro (biasanya
hingga 4 desimal 0,0001 gram).

Cara kerja :
1. Disiapkan timbangan analitik dalam kondisi seimbang atau water pass (dengan
mengatur sekrup pada kaki neracasehingga gelembung air di water pass tepat berada
di tengah).
2. Dibersihkan ruang dalam neraca analitik dengan menggunakan kuas. Piringan neraca
dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan
etanol/alkohol.
3. Ditancapkan stop kontak pada stavolt.
4. Ditekan tombol On kemudian tunggu hingga muncul angka 0,0000 g.
5. Dimasukkan alas bahan (gelas arloji, kertas atau benda tipis) dengan membuka kaca
tidak begitu lebar supaya tidak mempengaruhi perhitungan karena neraca analitik ini
sangat peka.
6. Ditutup kaca neraca analitik.
7. Ditekan tombol zero supaya perhitungan lebih akurat.
8. Dimasukkan bahan yang akan ditimbang dengan membuka kaca tidak begitu lebar,
begitu pun ketika akan menambahkan atau mengurangi bahan untuk menyesuaikan
massa yang diinginkan.
9. Ditutup kaca.
10. Ditunggu hingga angka di layar monitor neraca analitik tidak berubah-ubah dan sesuai
dengan massa yang diinginkan.
11. Diambil bahan yang telah ditimbang.
12. Ditekan tombol Off hingga tidak ada angka di layar monitor neraca analitik.
13. Dilepas stop kontak dari stavolt.
14. Dibersihkan ruang dalam neraca analitik dengan menggunakan kuas. Piringan neraca
dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan
etanol/alkohol.

B. Neraca Teknik Ohaus 3 Lengan


Fungsi :
Mengukur massa benda atau
logam Batas ketelitian neraca
Ohauss yaitu 0,1 gram

Bagian neraca :
1. Tempat beban
2. Tombol kalibrasi
3. Lengan neraca
4. Pemberat (anting )
5. Garis kesetimbangan / titik 0
Cara kerja :
1. Sebelum melakukan penimbangan, neraca ohaus terlebih dahulu harus dikalibrasi agar
hasil penimbangan nantinya dapat akurat. Untuk melakukan kalibrasi, pertama letakan
semua anting pada lengan neraca di titik terendah dari skala yang ditunjukan.
2. Kemudian putar sekrup atau tombol kalibrasi yang letaknya berada di bawah tempat
beban. Putar sekrup hingga neraca mencapai garis kesetimbangan (titik 0). Setelah itu,
neraca ohaus siap digunakan.
3. Letakan beban yang ingin diketahui massanya (ditimbang) ke dalam wadah beban.
Setelah itu, geser anting pada lengan yang menunjukan skala paling besar sampai
garis kesetimbangan hampir tercapai.
4. Jika garis kesetimbangan belum tercapai, geser anting pada lengan yang menunjukan
skala lebih kecil sampai garis kesetimbangan tercapai. Dan jika belum juga, lakukan
hal yang sama pada anting di lengan selanjutnya sampai titik kesetimbangan benar-
benar tercapai.
5. Setelah titik keseimbangan tercapai, selanjutnya Anda tinggal membaca skala hasil
penimbangan untuk mengetahui berapa massa benda yang ditimbang. Sebagai contoh,
perhatikan gambar di bawah ini!

6. Pada gambar di atas, lengan pertama menunjukan skala 400 gram, lengan kedua
menunjukan skala 50 gram, dan lengan ketiga menunjukan skala 6,5 gram. Dari skala
yang ditunjukan ketiga lengan, jumlahkan semua skala yang ditunjukan masing-
masing lengan, yaitu 400 gr + 50 gr + 6,5 gr = 456,5 gr.

Anda mungkin juga menyukai