Surat pesanan dibuat dengan memperhatikan jumlah kebutuhan obat yang akan dipesan, proses ini merupakan
proses pengadaan, atau merupakan proses kelanjutan dari perencanaan. Setelah obat direncanakan jumlah yang
dipesan dan sudah ditentukan PBF nya maka data tersebut kita tulis di surat pesanan.
Pada bagian ini, saya akan mengulas tentang Surat Pesanan (SP) Narkotika. SP Narkotika digunakan untuk
Tentunya saudara sudah mengenal jauh tentang Narkotika, namun untuk mengingatkan Kembali, saya akan
Narkotika adalah : zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi
sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam
Surat Pesanan Narkotika dibuat rangkap 5 untuk model lama dan rangkap 3 untuk model baru. dengan
menggunakan form yang bisa tembus tulisan ataupun dengan menggunakan bantuan kertas karbon,
1 lembar asli untuk dikirim kepada PBF atau bisa juga dititipkan kepada petugas PBF yang datang ke Apotek.
1 lembar yang lain (Salinan) disimpan sebagai arsip apotek dan nantinya akan digunakan untuk mengecek saat
1. Pastikan jenis obat dan jumlah obat yang akan ditulis di SP sudah benar.
2. Pastikan PBF yang dituju sudah benar, alamatnya benar, nomor telepon dan identitas PBF lainnya
3. Bagian yang bertanda tangan dibawah ini, untuk nama diisi nama APA (nama lengkap dan dengan
gelar), jabatan diisi APA (apoteker pengelola apotek), alamat rumah diisi alamat apotek.
4. Bagian mengajukan pemesanan narkotika , nama diisi PT KIMIA FARMA, alamt dan nomor telepon
5. Bagian sebagai berikut diisi dengan nama obat narkotika, bentuk sediaan, kandungan obat, kekuatan
dan jumlah pemesanan. INGAT 1 SP HANYA UNTUK 1 ITEM OBAT SAJA. Kalau apotek akan
memesan narkotika lebih dari 1 jenis obat maka masing -masing dibuatkan SP tersendiri.
6. Narkotika tersebut akan dipergunakan untuk keperluan, disi dengan nama apotek yang memesan
7. Bagian tanggal diisi dengan tanggal dan bulan serta tahun saat memesan narkotika
8. Bagian pemesan, diisi nama lengkap apoteker, ditandatangani oleh apoteker dan diberi stempel
apotek, serta menuliskan nomor SIPA atau nomor SIKA.
CONTOH FORMAT LAMA SP NARKOTIKA
LATIHAN
Rayon : Model N 9
No. SP : Lembar ke 1/2/3/4/5
Sebagai berikut :
…………….,………….20
Pemesan
(…………..……………)
No. SIK
CARA MENGISI SURAT PESANAN MODEL BARU
1. Pastikan jenis obat dan jumlah obat yang akan ditulis di SP sudah benar.
2. Pastikan PBF yang dituju sudah benar, alamatnya benar, nomor telepon dan identitas PBF lainnya benar
. PBF untuk memesan narkotika hanya PBF PT KIMIA FARMA
3. Pada bagian nomor, diisi sesuai nomor urut SP
4. Pada bagian yang bertanda tangan di bawah ini, untuk nama diisi nama APA (apoteker pengelola
apotek), menggunakan nama lengkap plus gelar. Untuk jabatan, diisi Apoteker Pengelola Apotek
5. Bagian mengajukan pesanan narkotika, bagian nama distributor diisi nama PBF yang dituju, bagian
alamat dan telpon diisi alamat dan telpon dari PBF.
6. Bagian narkotika yang dipesan, sudah sangat jelas, silakan dibaca di form nya. INGAT 1 SP HANYA
UNTUK 1 ITEM OBAT SAJA. Kalau apotek akan memesan narkotika lebih dari 1 jenis obat maka
masing -masing obat dibuatkan SP tersendiri.
7. Nama sarana diisi nama apotek/instansi pemesan, bagian yang dicoret, coretlah yang tidak perlu, misal
Apotek Bhakti Wiyata, maka instansi yang selain apotek kalian coret.
8. Alamat, diisi alamat pemesan.
9. Nama kota, tanggal, bulan, tahun, diisi sesuai saat memesan obat
10. Bagian TTD, ditandatangi oleh APA dan dibubuhkan stempel apotek
11. No SIPA/SIK/NIP diisi nomor apoteker yang bersangkutan