Anda di halaman 1dari 2

Nama Nim

: Weni Aprilianti : 098624

Nama Dosen : Dani Suryaningrat, SE,.M.Si

Walaupun berisikan kandungan zat berkhasiat dengan nama generik/official yang sama namun setiap obat paten mempunyai harga yang berbeda-beda dari pabrik yang memproduksiya. Perbedaan harga tersebut umumnya terkait dengan faktor-faktor pembuatan obat tersebut dari mulai jenis bahan baku yang digunakan, alat-alat produksinya, biaya produksi, mutu pengujiannya, cara pengemasan sampai dengan promosi pemasarannya. Semua faktor tersebut kemudian dihitung serinci mungkin sehingga diperoleh harga netto dari pabrik yang selanjutnya dijual dalam jumlah besar kepada para pedagang besar farmasi(PBF)/distributor. Apotek kemudian membeli obat tersebut sebagai harga netto untuk apotek (HNA) yang selanjutnya dijual kepada konsumen dengan harga yang berbeda-beda tergantung masing-masing apotek menetapkan faktor harga jual apotek (HJA) nya. Perbedaan harga yang sampai ke konsumen ini masih mendapat toleransi dari pemerintah pada range faktor harga penjualan/ harga eceran tertinggi (HET) tertentu. Harga Netto Apotik (HNA) Obat Generik adalah harga jual persatuan kemasan franko unit pelayanan Kesehatan Kabupaten/Kota dan Apotik, termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebasar 10%. HET dihitung berdasarkan Harga Netto Apotik (HNA) ditambah PPN 10% dan margin apotik sebesar 25%. Berdasarkan kebijakan ini, HET dicantumkan pada label obat sampai pada satuan kemasan terkecil dan berlaku pada obat bebas dan obat ethical (obat yang hanya dapat diperoleh dengan resep dokter). Lebih lanjut pencantuman HET ini dilakukan dengan ukuran

yang cukup besar dan warna yang jelas serta tempat yang mudah terlihat sehingga mudah dibaca konsumen. Pencetakan dilakukan dengan menggunakan cap dengan tinta permanen yang tidak dapat dihapus ataupun dicetak langsung pada kemasan.

Anda mungkin juga menyukai