Anda di halaman 1dari 10

ETIKA, MORAL DAN

AHLAK
NAMA ANGGOTA :
CELINE NAHDALIN
FINA FAUZIAH
RISTINA AMELIA PUTRI

KELAS:
REGULER 4A
PENGERTIAN ETIKA, MORAL, AHLAK, DAN SUSILA

Etika adalah norma yang berbicara tentang baik


Menurut Ibnu Miskawaih, akhlak adalah dan buruk,

keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya yang menjadi ukurannya (dasar norma) adalah
akal, karena etika
untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa merupakan bagian dari filsafat.
melalui pertimbangan pikiran terlebih dahulu.
Moral adalah segala tingkah laku
manusia yang mencakup sifat baik dan buruk dari
SUSILA Berasal dari bahasa Sanskerta, Su: tingkah laku itu,
artinya baik, dan susila: makna prinsip, dasar, dan yang menjadi ukurannya adalah tradisi yang
atau aturan. Susila atau kesusilaan diartikan berlaku di suatu

sebagai aturan hidup yang lebih baik, sopan, dan masyarakat.

beradab.
HUBUNGAN ETIKA, MORAL, DAN KESUSILAAN DENGAN AKHLAK

Hubungan Etika, Moral, dan Kesusilaan Dengan Akhlak Dapat dilihat dengan sangat jelas
bahwa etika, moral, susila berasal dari produk rasio dan budaya masyarakat yang secara
selektif diakui sebagai yang bermanfaat dan baik bagi kelangsungan hidup manusia.

Sementara akhlak berasal dari wahyu, yakni ketentuan yang berdasarkan petunjuk al-
Qur’an dan al-hadis. Dengan kata lain jika etika, moral, dan susila berasal dari manusia,
sedangkan akhlak berasal dari Tuhan. Sehingga etika, moral, susila dan akhlak akan tetap
saling berhubungan dan membutuhkan. Dalam pelaksanaannya norma akhlak yang
terdapat dalam al-Qur’an dan al-Sunnah itu sifatnya dalam keadaan “belum siap pakai”.
BAIK DAN BURUK

Baik dan buruk menurut ajaran islam adalah sesuatu yang bersumber dari al-Quran dan Hadits.
Al-Quran sebagai wahyu yang berasal dari Allah berisi tentang baik dan buruk. Sementara Hadits
bekerja sebagai penjelas dari ayat-ayat yang ada di dalam Al-Quran, yang bersumber dari
Rasulullah SAW.

Contohnya al-Quran menganjurkan kita untuk melakukan baik kepada orang tua, akan tetapi di
dalam al-Quran tidak dilaporkan tentang cara melakukan baik kepada orang tua. Penjelasan
Mengenai Orang Baik ada dalam Hadits. Jadi segala sesuatu yang baik dalam islam adalah yang
didasari dengan petunjuk dari al-Quran dan Hadits.
KEBEBASAN, TANGGUNG JAWAB, DAN
HATI NURANI

Hubungan Kebebasan Tanggung Jawab dan Hati NuraniSuatu perbuatan dapat dikategorikan
sebagai perbutan yang dapat dinilai berakhlak, apabila perbuatan tersebut dilakukan atas kemauan
sendiri, bukan paksaan dan bukan pula dibuat-buat dan dilakukan dengan tulus ikhlas.[12]

Untuk mewujudkan perbuatan akhlak yang ciri-ciriny demikian baru bisa terjadi apabila orang yang
melakukannya memiliki kebebasan atau kehendak yang timbul dari dalam dirinya sendiri. Dengan
demikian perbuatan yang berakhlak itu adalah perbuatan yang dilakukan dengan sengaja secara
bebas. Disinilah letak hubungan antara kebebasan dan perbuatan akhlak.Selanjutnya perbuatan
akhlak juga harus dilakukan atas kemauan sendiri dan bukan paksaan.
HAK, KEWAJIBAN, DAN KEADILAN
Hak adalah sebuah bentuk kepemilikan yang dimiliki atas setiap individu dalam menguasai
segala hal yang berkenaan dengan hak atas hal yang menjadi miliknya.

Kewajiban diartikan sebagai sesuatu keharusan atau sesuatu yang harus dilaksanakan
seorang individu dalam pencapaian dari tuntutan hak yang dimiliki.

Keadilan merupakan perilaku pada diri seorang yang memerlakukan antara hak dan
kewajiban secara berimbang.

Kemudian hubungan antara Hak, Kewajiban, dan Keadilan itu terletak pada pelaksanaan
dari ketiga hal tersebut. Hak yang dimiliki oleh seorang individu terpaut dengan kewajiban
yang harus dilaksanakan, kemudian dengan hal itu perlu adanya perilaku adil ketika
memberlakukan antara hak dan kewajiban, sehingga dapat berjalan dengan baik
sebagaimana semestinya.
KARAKTERISTIK ETIKA/AHLAK ISLAM

1) Nafsu Syahwaniyah, ialah nafsu yang ada pada


Akhlak secara substansial adalah sifat manusia dan
hati, yang bisa baik dan bisa buruk, yang binatang, nafsu ini cenderung kepada kelezatan
tercermin dalam perilaku. Jika sifat jasmaniyah,
misalnya makan, minum, dan seksual.
hatinya baik maka yang muncul adalah
perilaku baik (akhlaq mahrnudah) dan jika 2) Nafsu Ghadlabiyah, nafsu ini juga ada pada
manusia dan binatang, yaitu nafsu yang cenderung
sifat hatinya buruk maka yang muncul
pada amarah, merusak dan senang menguasai dan
adalah perilaku buruk (akhlaq
mengalahkan yang lain.
madzmumah).
3) Nafsu Nathiqah, ialah nafsu yang membedakan
Menurut Ibnu Arabi, di dalam diri manusia
terdapat tiga nafsu, manusia dengan binatang. Nafsu ini menjadikan
manusia dapat membedakan mana yang baik dan
yaitu:
mana yang buruk, termasuk yang benar dan yang salah.
INDIKATOR MANUSIA BERAHLAK

Ahli tasawuf mengemukakan bahwa indlkator manusia berakhlak, antara lain adalah
memiliki budaya malu (untuk berbuat buruk) dalam interaksi dengan sesamanya, tidak
menyakiti orang lain, banyak kebaikannya, benar dan jujur dalam ucapannya, tidak
banyak bicara tetapi banyak berbuat, penyabar, tenang, hatinya selalu bersama Allah,
suka berterima kasih, ridla terhadap ketentuan Allah, bijaksana, hati-hati dalam
bertindak, menyenangkan bagi teman dan disegani lawan, tidik pendendam, tidak suka
mengadu domba, sedikit makan dan tidur, tidak pelit dan hasad, cinta karena Allah dan
benci karena Allah.
AHLAK DAN AKTUALISASI DALAM KEHIDUPAN

Sedangkan menurut Achmad Arnin, upaya mengubah kebiasaan buruk sebagaimana yang
dikutip Ishak Shalih (1990) adalah dengan hal-ha1 sebagai berikut:
a. Menyadari perbuatan buruk, dan bertekad untuk meninggalkanny
b. Mencari waktu yang baik untuk mengubah kebiasan itu untuk mewujudkan niat atau
tekad semula.
c. Menghindarkan diri dari segala yang dapat menyebabkan kebiasan buruk itu terulang
lagi.
AHLAK DAN AKTUALISASI DALAM
KEHIDUPAN

Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat mengimplementasikan iman yang


dimilikinya dengan mengaplikasikan seluruh ajaran Islam dalam setiap tingkah laku sehari-hari,
dan akhlak yang seharusnya diaktualisasikan dalam kehidupan seorang muslim.
Al-Ghazali menjelaskan bahwa untuk mencapai akhlak yang baik ada tiga cara, yaitu:
1. Akhlak yang merupakan anugerah dan rahmat Allah, yakni orang memiliki akhlak baik
secara alamiah (bit-thabi'ah wal-Jitrah). Sebagai sesuatu yang diberikan Allah kepada
seseorang sejak ia dilahirkan.
2. Mujahadah, yaitu selalu berusaha keras untuk merubah diri menjadi baik dan tetap dalam
kebaikan, serta menahan diri dari sikap putus asa.
3. Riyadlah, yaitu melatih diri secara spiritual untuk senantiasa dzikir (ingat) kepada Allah
dengan dawarn al-dzikr.

Anda mungkin juga menyukai