Anda di halaman 1dari 37

PROGRAM PROFESI NERS STIKES IMC BINTARO

Komp. RS IMC Jl. Raya Jombang No.56


Ciputat, Tangerang Selatan
Tahun 2021-2022

A. Konsep Dasar Diare


1. Pengertian Diare
Diare merupakan pengeluaran feses yang berbentuk tidak normal
dan cair. Bisa juga didefinisikan dengan buang air besar yang tidak
normal dan berbentuk cair dengan frekuensi BAB lebih dari biasanya.
Bayi dapat dikatakan diare bila BAB sudah lebih dari 3 kali sehari
buang air besar, dan sedangkan neonatus dikatakan diare jika sudah
buang air besar sebanyak lebih dari 4 kali dalam sehari. (Lia dewi,
2014).
Diare adalah suatu kondisi buang air besar yang tidak normal
dimana buang air besar >3 kali dalam sehari dengan konsistensi feses
yang encer/cair dapat disertai atau tanpa disertai dengan darah atau
lender yang merupakan akibat dari terjadinya proses implamasi pada
lambung atau usus (Wijayaningsih, 2013).
2. Penyebab Diare
Menurut Hareon N.S, Suratmaja dan P.O Asril dalam
Wijayaningsih (2013) ditinjau dari sudut patofisiologi, penyebab diare
akut dapat dibagi dalam dua golongan yaitu sebagai berikut :
a. Diare sekresi (sectory diarrhoe), disebabkan oleh :
1) Infeksi virus, kuman-kuman pathogen dan apatogen seperti
shigella, salmonella, golongan vib-rio, E Coli, clostridium
perfarings, B Cereus, stapylococus aureus, comperastaltik usus
halus yang disebabkan bahan-bahan kimia dari makanan
(misalnya karacunan makanan, makanan yang pedas, terlalu
asam), gangguan psikis (ketakutan, gugup), gangguan saraf,
alergi, hawa dingin dan sebagainya.
2) Defisiensi imun terutama SIGA (secretory imonolbulin A) yang
mengakibatkan terjadinya berlipat gandanya bakteri atau flata
usus dan jamur terutama canalida.
b. Diare osmotik (osmotic diarrhae) disebabkan oleh :
1) Malabsorbsi makanan : karbohidrat, protein, lemak (LCT),
vitamin dan mineral.
2) Kurang kalori protein
3) Bayi berat badan lahir rendah dan bayi baru lahir
4) Sedangkan menurut Ngastiyah dalam (Wijayaningsih, 2013),
penyebab dari diare dapat dibagi dalam beberapa faktor yaitu :
a) Faktor infeksi
1) Infeksi enternal
Merupakan penyebab utama pada anak, yang meliputi :
infeksi bakteri, infeksi virus (enteovirus, poliomyelitis,
virus echo coxsackie). Adeno virus, rola virus,
astovirus, dan lain-lain, dan infeksi parasite : cacing
(ascaris, trichuris, oxyuris, strongxloides), prozoa
(Entamoeba histolytica, giardia lambila, trichomonas
humonis), jamur (canida albicous).
Infeksi parenteral ialah infeksi di luar alat pencernaan
makanan seperti Otitis Media Akut (OMA), Tonsilitis
atau Tonsilofaringitis, Bronkopneumonia, Ensefalitis
dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada
bayi dan anak berumur dibawah dua tahun.
b) Faktor malabsorbsi
1) Karbohidrat : disakarida (intoleransi laktosa, maltosa,
dan sukrosa) dan monosakarida (intoleransi glukosa,
fruktosa, dan galaktosa). Pada anak serta bayi yang
paling berbahaya adalah intoleransi laktosa.
2) Protein
3) Lemak
c) Faktor makanan, misalnya makanan basi, beracun, serta
alergi.
d) Faktor psikologis
3. Patofisiologis
Mekanisme dasar yang menyebabkan terjadinya diare ialah yang
pertama gangguang osmotik, akibat terdapatnya makanan atau zat yang
tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga
usus meninggi, sehingga terjadinya pergeseran air dan elektrolit
kedalam rongga usus, isi rongga usus yang berlebihan ini akan
merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.
Kedua akibat kedua rangsangan tertentu (misal toksin) pada dinding
usus akan terjadi peningkatan sekali air dan elektrolit ke dalam rongga
usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi
rongga usus.
Ketiga gangguan mortalitas usus, terjadinya hiperperistaltik akan
mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus menyerap makanan
sehingga timbul diare sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan
mengakibatkan bakteri timbul berlebihan yang selanjutnya dapat
menimbulkan diare pula.
Selain itu diare juga dapat timbul, akibat masuknya
mikroorganisme hidup kedalam usus setelah berhasil melewati asam
lambung, mikroorganisme tersebut berkembangbiak, kemuadian
mengeluarkan toksin dan akibat dari toksin tersebut terjadinya
hiperskresi yang selanjtnya akan menimbulkan diare.
Sedangkan akibat dari diare akan terjadi beberapa hal menurut
Wijayaningsih (2013) sebagai berikut :
a. Kehilangan air (dehidrasi)
Dehidrasi terjadi karena kehilangan air (output) lebih banyak dari
pemasukan (output), merupakan penyebab terjadinya kematian
pada diare.
b. Gangguan keseimbangan asam basa (metabik asidosis)
Hal ini terjadi karena kehilangan Na-bicarbonat bersama
tinja/feses. Metabolisme lemak tidak sempurna sehingga benda
kotor tertimbun didalam tubuh, terjadinya penimbunan asam laktat
karena adanya anorexia jaringan. Produk metabolisme yang
bersifat asam meningkat karena tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal
(terjadi oliguriaatau anuria0 dan terjadinya pemindahan ion Na dari
cairan ektraseluler ke dalam cairan intraseluler.

c. Hipoglikemia
Hipoglikemia terjadi dalam 2 sampai 3% anak yang menderita
diare, lebih sering pada anak yang sebelumnya telah menderita
KKP. Hal ini terjadi karena adanya gangguan penyimpanan atau
penyediaan glikogen dalam hati dan adanya gangguan absorbsi
glukosa. Gejala hipoglikemia akan muncul jika kadar glukosa
darah menurun hingga 40mg% pada bayi dan 50 persen pada anak-
anak.
d. Gangguan gizi
Terjadi penurunan berat badan dalam waktu singkat, hal ini
disebabkan oleh :
1) Makanan sering dihentikan oleh orang tua karena takut diare
atau muntah yang bertambah hebat.
2) Walaupun susu di teruskan, sering di berikan dengan
pengeluaran susu yang encer ini diberikan terlalu lama.
3) Makanan yang diberikan sering tidak dapat dicerna dan
diabsorbsi dengan baik karena adanya hiperperistaltik.
e. Gangguan sirkulasi
Sebagai akibat diare dapat terjadi renjatan (shock) hipovolemik,
sehingga perfusi jaringan berkurang dan terjadi hipoksia, asidosis
bertambah berat, dapat mengakibatkan perdarahan pada otak,
kesadaran menurun dan bila tidak segera diatasi pasien bisa
meninggal.
4. Tanda dan Gejala
Menurut Lia dewi (2014), berikut ini adalah tanda dan gejala anak
yang mengalami diare :
a. Cengeng, rewel
b. Suhu meningkat
c. Gelisah
d. Nafsu makan menurun
e. Feses cair dan berlendir, kadang juga disertai dengan darahnya.
Kelamaan feses ini akan berwarna hijau dan asam.
f. Dehidrasi, bila menjadi dehidrasi berat akan terjadi penurunan
voluma dan tekanan darah, nadi cepat dan kecil, peningkatan
denyut jantung, penurunan kesadaran, dan diakhiri dengan syok.
g. Anus lecet
h. Berat badan menurun
i. Turgor kulit menurun
j. Mata dan ubun-ubun cekung
k. Selaput lendir dan mulut serta kulit menjadi kering.
5. Manifestasi Klinis
Menurut mardalena (2018) berikut ini merupakan manifestasi
klinis dari diare, yaitu :
a. Nyeri perut (abdominal discomfort)
b. Mual, kadang sampai muntah
c. Rasa perih di ulu hati
d. Rasa lekas kenyang
e. Nafsu makan berkurang
f. Perut kembung, rasa panas di dada dan perut
g. Regurgitasi (keluar cairan dari lambung secara tiba-tiba)
h. Demam dan lemah
i. Membran mukosa mulut dan bibir kering
j. Diare
k. Pontanel cekung
6. Komplikasi
Menurut Mardalena (2018) berikut ini merupakan komplikasi yang
bisa terjadi pada diare :
a. Dehidrasi
b. Renjatan hipovolemik
c. Kejang
d. Bakterimia
e. Mal nutrisi
f. Hipoglikemia
g. Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus
7. Penatalaksanaan
Menurut Lia dewi (2014) prinsip perawatan diare adalah sebagai
berikut :
a. Pemberian cairan (rehidrasi awal dan muntah)
b. Dietetik (pemberian makanan)
c. Obat-obatan
1) Jumlah cairan yang diberikan adalah 100ml/kgBB/hari
sebanyak 1 kali setiap 2 jam, jika diare tanpa dehidrasi.
Sebanyak 50% cairan ini diberikan dalam 4 jam pertama dan
sisanya adlibitum.
2) Sesuaikan dengan umur anak :
a) < 2 tahun diberikan ½ gelas
b) 2-6 tahun diberikan 1 gelas
c) > 6 tahun diberikan 400 cc (2 gelas)
3) Apabila dehidrasi ringan dan diarenya 4 kali sehari, maka
diberikan cairan 25-100ml/kg/BB dalam sehari atau setiap 2
jam sekali.
4) Oralit diberikan sebanyak  100ml/kgBB setiap 4-6 jam pada
kasus dehidrasi ringan sampai berat
Beberapa cara untuk membuat cairan rumah tangga (cairan RT)
: 1. Larutan gula garam (LGG) 1 sendok teh gula pasir + ½
sendok teh garam dapur halus + 1 gelas air hangat atau air
biasa. 2. Air tajin ( 2 liter + 5g garam).
a) Cara tradisional
3 liter + 100g atau 6 sendok makan beras dimasak selama
45-60 menit.
b) Cara biasa
2 liter air + 100g tepung beras + 5g garam dimasak hingga
mendidih
d. Teruskan pemberian ASI karena bisa membantu meningkatkan
daya tahan tubuh anak.

8. Konsep Dasar Keperawatan


1. Pengkajian
a. Identitas klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, Pendidikan alamat,
pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam MRS, nomor
register, diagnose medis.
b. Riwayat keperawatan
Awal serangan : gelisah, suhu tubuh meningkat, anoreksia
kemudian timbul diare. Keluhan utama : feses semakin cair,
muntah, kehilangan banyak air dan elektrolit terjadi gejala
dehidrasi, BB menurun, tonus dan turgor kulit berkurang,
selaput kadir mulut dan bibir kering, frekuensi BAB lebih dari
4x dengan konsisten encer.
c. Riwayat penyakit saat ini: buang air besar lebih dari 3 hari
disertai nyeri perut.
d. Riwayat penyakit sebelumnya: alergi akibat pengunaan obat
dan makanan yan mengandung pencahar, antibiotik dan atau
menkonsumsi makanan yang mengandung sorbitol dan
fruktosa.
e. Riwayat penyakit keluarga: adanya Riwayat keluarga yang
menderita penyakit serius seperti diabetes melitus, hipertensi.
f. Riwayat kesehatan masa lalu
g. Riwayat penyakit yang diderita, riwayat inflamasi.
2. Kebutuhan Dasar
a. Pola eliminasi
Mengalami perubahan yaitu BAB lebih dari 4x sehari
b. Pola nutrisi
Diawali dengan mual, muntah, anoreksia, menyebabkan
penurunan BAB
c. Pola Istirahat dan Tidur
Akan terganggu karena adanya distensi abdomen yang akan
menimbulkan rasa tidak nyaman
d. Pola aktifitas
Akan terganggu karena kondisi tubuh yang lemah dan adanya
nyeri akibat disentri abdomen.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi: mata cekung, ubun-ubun besar, selaput lender, mulut
dan bibir kering, berat badan menurun, anus kemerahan.
b. Perkusi: adanya distensi abdomen
c. Palpasi: turgor kulit kurang elastic
d. Auskultasi: terdengarnya bising usus.
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Darah : Ht meningkat, leukosit menurun
b. Feses : Bakteri atau parasit
c. Elektrolit : Natrium dan Kalium menurun
d. Urinalisa : Urin pekat, BJ meningkat
e. Analisa Gas Darah : Antidosis metabolik (bila sudah
kekurangan cairan)
5. Diagnosa Keperawatan Yang Sering Muncul
1) Diare berhubungan dengan faktor-faktor infeksi, makanan,
psikologis
2) Defisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan
kehilangan sekunder akibat diare.
3) Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kram
abdomen sekunder akibat gastroentritis
4) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
tidak adekuatnya absorbsi usus terhadap zat gizi, mual /
muntah
5) Hipertermi berhubungan dengan penurunan sirkulasi sekunder
terhadap dehidrasi
6) Perubahan integritas kulit berhubungan dengan irisan
lingkungan.

6. Intervensi Keperawatan
1) Diare berhubungan dengan faktor-faktor infeksi, makanan,
psikologis
Tujuan : Mencapai BAB normal
Kriteria Hasil : Penurunan frekuensi BAB sampai kurang 3x.
Intervensi :
a. Kaji faktor penyebab yang mempengaruhi diare
Rasional : Untuk menentukan tindakan yang akan
dilakukan
b. Ajarkan pada klien penggunaan yang tepat dari obat-obatan
antidiare
Rasional : supaya klien tahu cara penggunaan obat anti
diare
c. Pertahankan tirah baring
d. Kolaborasi untuk mendapat antibiotik
Rasional : bila penyebab diare kuman maka harus diobati
2) Defisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan
kehilangan sekunder akibat diare.
Tujuan : Mempertahankan keseimbangan cairan dan
elektrolit
Kriteria Hasil : Turgor baik CRT < 2 detik Mukosa lembab
Tidak pucat
Intervensi :
a. Kaji benda-benda dehidrasi
Rasional : untuk mengetahui tingkat dehidrasi dan
mencagah syok hipovolemik
b. Monitor intake cairan dan output
Rasional : untuk mengetahui balance cairan
c. Anjurkan klien untuk minum setelah BAB minum banyak
Rasional : untuk mengembalikan cairan yang hilang
d. Pertahankan cairan parenteral dengan elektrolit
Rasional : untuk mempertahankan cairan.

3) Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kram


abdomen sekunder akibat gastroentritis.
Tujuan : Nyeri hilang lebih berkurang, rasa nyaman terpenuhi
Kriteria Hasil : Skala nyeri 0 Klien mengatakan nyeri
berkurang Nadi 60 – 90 x / menit Klien nyaman, tenang, rileks
Intervensi :
a. Kaji karakteritas dan letak nyeri
Rasional : untuk menentukan tindakan dalam mengatur
nyeri
b. Ubah posisi klien bila terjadi nyeri, arahkan ke posisi yang
paling nyaman
Rasional : posisi yang nyaman dapat mengurangi nyeri
c. Beri kompres hangat diperut
Rasional : untuk mengurangi perasaan keras di perut
d. Kolaborasi untuk mendapatkan obat analgetik
Rasional : untuk memblok syaraf yang menimbulkan nyeri
4) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
tidak adekuatnya absorbsi usus terhadap zat gizi, mual /
muntah, anoreksia
Tujuan : Nutrisi terpenuhi
Kriteria Hasil : BB sesuai usia Nafsu makan meningkat
Tidak mual / muntah
Intervensi :
a. Timbang BB tiap hari
Rasional : untuk mengetahui terjadinya penurunan BB dan
mengetahui tingkat perubahan
b. Berdiit makanan yang idak merangsang (lunak / bubur)
Rasional : untuk membantu perbaikan absorbsi usus
c. Anjurkan klien untuk makan dalam keadaan hangat
Rasional : keadaan hangat dapat meningkatkan nafsu
makan

d. Anjurkan klien untuk makan sedikit tapi sering


Rasional : untuk memenuhi asupan makanan
e. Berikan diit tinggi kalori, protein dan mineral serta rendah
zat sisa Rasional : untuk memenuh gizi yang cukup.
5) Hipertermia berhubungan dengan penurunan sirkulasi
sekunder terhadap dehidrasi
Tujuan : Mempertahankan normal termia
Kriteria Hasil : Suhu dalam batas normal 36,2 – 37,60C
Intervensi :
a. Monitor suhu dan tanda vital
Rasional : untuk mengetahui TTV klien
b. Monitor intake dan output cairan
Rasional : untuk mengetahui balance
c. Beri kompres
Rasional : supaya terjadi pertukaran suhu, sehingga suhu
dapat turun
d. Anjurkan untuk minum banyak
Rasional : untuk mengganti cairan yang hilang
e. Kolaborasi pemberian obat penurun panas sesuai indikasi
Rasional : untuk menurunkan panas
6) Perubahan integritas kulit berhubungan dengan iritan
lingkungan sekunder terhadap kelembapan
Tujuan : Gangguan integritas kulit teratasi
Kriteria Hasil : Tidak terjadi lecet dan kemerahan di sekitar
anal
Intervensi :
a. Bersihkan sekitar anal setelah defekasi dengan sabun yang
lembut bilas dengan air bersih, keringkan dengan seksama
dan taburi talk Rasional : untuk mencegah perluasan iritasi
b. Beristik laken diatas perlak klien Rasional : untuk
mencegah gerekan tiba-tiba pada bokong
c. Gunakan pakaian yang longgar Rasional : untuk
memudahkan bebas gerak
d. Monitor data laboratorium Rasional : untuk mengetahui
luasan / PH faccer, elektrolit, hematoksit, dll.
7. Implementasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan adalah inisiatif dari rencana
tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik. Pelaksanaan atau
implementasi merupakan aflikasi dari perencanaan keperawatan
oleh perawat dan klien. Hal-hal yang harus kita perhatikan ketika
akan melakukan implementasi adalah intervensi yang dilakukan
sesuai dengan rencana. Setelah dilakukan validasi, pengasahan
ketrampilan interpersonal, intelektual dan psikologi individu.
Terakhir melakukan pendokumentasian keperawatan berupa
mencatatan dan pelaporan.
8. Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan untuk mengukur respons pasien terhadap
tindakan keperawatan dan kemajuan pasien ke arah pencapaian
tujuan. Perawat melaksanakan evaluasi sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan dan terdapat 3 kemungkinan hasil,yaitu :
a. Tujuan tercapai
Apabila pasien telah menunjukkan perubahan dan kemajuan
yg sesuai dengan kriteria yang telah di tetapkan.
b. Tujuan tercapai sebagian
Jika tujuan tidak tercapai secara keseluruhan sehingga masih
perlu dicari berbagai masalah atau penyebabnya.
c. Tujuan tidak tercapai
Jika pasien tidak menunjukkan suatu perubahan ke arah
kemajuan sebagaimana dengan kriteria yang diharapkan.
teofacef

PROGRAM PROFESI NERS STIKES IMC BINTARO


Komp. RS IMC Jl. Raya Jombang No.56
Ciputat, Tangerang Selatan
Tahun 2021-2022

A. Pengkajian
1. Identitas Data
Nama : An. F
Alamat : Jl. Damai No. 36
Tanggal lahir/ umur : 26 Agustus 2016
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
No Register : 00-43-18-18
Diagnosa Medis : GEA

Nama penaggung jawab


Nama Ibu : Ny. E
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Wiraswasta

2. Keluhan Utama
Ny. E mengatakan An. F sudah BAB lebih dari 10 kali/ hari setelah
mengonsumsi oreo, konsistensi lembek, dan merasa tidak nyaman pada
perutnya terutama saat BAB, perut An. F kembung.

3. Riwayat Kesehatan Sekarang


An. F mengatakan merasa tidak nyaman pada perutnya, An. F sudah
BAB > 10 kali/ hari, konsistensi lembek dan berwarna coklat, An. F
mengeluh nyeri pada perutnya dan kelelahan. An. F mengatakan
merasa nyeri pada perutnya terutama saat ditekan dan terasa sangat
perih. Ny. E mengatakan An. F mengalami nyeri selama 5-6 detik
setiap kali nyeri dan hilang timbul. An. F minum hanya sedikit karena
mual.

4. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran


a. Pre Natal
Ny. E mengatakan selama hamil diperiksa oleh dokter, setiap 2-3
bulan sekali. Ny. E juga mendapatkan imunisasi TT. Tidak ada
riwayat penyakit selama Ny. E hamil.
b. Intra Natal
Ny. E mengatakan saat melahirkan An. F ditolong oleh bidan dan
dilahirkan secara normal, dengan berat badan lahir 3200 gram dan
panjang 45 cm dengan umur kehamilan 36 minggu.
c. Post Natal
Ny. E mengatakan An. F diberikan ASI eksklusif selama 4 bulan,
setelah itu dibantu dengan susu formula, An. F diberi makanan
tambahan saat berusia 6 bulan.

5. Riwayat Kesehatan Masa Lampau


a. Penyakit waktu kecil
An. F tidak mempunyai riwayat penyakit apapun sewaktu kecil.
b. Pernah dirawat di rumah sakit
An. F tidak pernah dirawat di Rumah Sakit sebelumnya.
c. Obat-obatan yang digunakan :
Tidak ada
d. Tindakan operasi
Tidak ada riwayat operasi pada An. F.
e. Alergi
Ny. E mengatakan An. F tidak mempunyai riwayat alergi makanan,
obat, atau yang lainnya.
f. Kecelakaan
An. F tidak pernah mengalami kecelakaan apapun
g. Imunisasi
Ny. E mengatakan munisasi yang dilakukan pada An. F lengkap.

6. Riwayat Kesehatan Keluarga


a. Genogram (3 generasi) ke atas

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis Keturunan
: Garis Pernikahan
: Klien
: Tinggal Satu Rumah

7. Riwayat Sosial
a. Yang mengasuh
Ny. E mengatakan dari bayi sampai sekarang umur 5 tahun, yang
merawat dan mengasuh An. F adalah Ny. E, suami, dan dibantu
oleh baby sitter.
b. Hubungan dengan anggota keluarga
An. F memiliki hubungan yang baik dengan orangtua dan
saudaranya. An. F sering bermain bersama abang dan adiknya, dan
saat membutuhkan/ menceritakan sesuatu An. F selalu berbicara
kepada orangtuanya khususnya Ny. E.
c. Pembawaan secara umum
An. F aktif seperti anak-anak seusianya, An. F juga memiliki
karakter yang ceria dan senang bermain bersama teman-teman
sebayanya.
8. Pola Sehari-hari
a. Pola istirahat /tidur
An. F tidur selama ± 7-8 jam/ hari. An. F sering mengeluh tidak
nyaman pada perutnya
b. Personal Hygiene
An. F mandi 2 kali/ hari. Kondisi rambut klien bersih, tidak ada
bau. Tidak ada keluhan pada An. F terkait personal hygiene.
c. Pola eliminasi
An. F BAK sebanyak 6-7 kali/ hari. Warna urine kuning pekat
dengan jumlah ±900 cc/ hari, bau khas urin, tidak ada keluhan
BAK pada An. F.
An. F BAB sebanyak > 10 kali/ hari. Konsistensi feses lembek,
tidak ada keluhan BAB pada An. F.
d. Pola Aktivitas Latihan
An. F hanya berbaring saja ditempat tidur dan tampak lemas. An. F
tampak bolak balik kamar mandi

9. Pemeriksaaan Fisik
a. Keadaan Umum
Keadaan umum An. F baik, kesadaran composmentis dengan
E4V5M6
b. Tanda-tanda Vital
N = 100 kali/ menit
RR = 22 kali/ menit
S = 36,6oC
c. Kepala
Kepala An. F bersih, tidak ada ketombe, lesi, luka, maupun
pembengkakan.
d. Mata
Bentuk mata simetris, mata cekung, konjungtiva anemis, sclera
anikterik. An. F tidak menggunakan alat bantu penglihatan.

e. Hidung
Bentuk hidung simetris, tidak ada pembengkakan pada hidung An.
F. suara nafas An. F terdengar vesikuler, RR= 22 kali/menit,
f. Mulut
Tidak ada lesi maupun luka pada mulut An. F. gigi An. F bersih,
warna gigi putih, namun mulut dan lidah An. F kering.
g. Telinga
Telinga An. F simetris, bersih tidak ada kotoran, dan tidak
menggunakan alat bantu pendengaran.
h. Dada
Bentuk dan gerakan dada simetris, tidak ada pembengkakan, lesi,
dan jejas, saat diperkusi terdengar suara sonor, suara nafas
vesikuler.
i. Jantung (IPPA)
I : Bentuk dada simetris, tidak ada lesi, jejas, pembengkakan
pada dada
P : Tidak ada nyeri tekan pada dada
P : Sonor
A : Lub dub
j. Paru-paru (IPPA)
I : Bantuk dada simetris, tidak ada jejas pada dada, inspirasi
dan ekspirasi normal, tidak ada penggunakan otot bantu pernafasan
P : Tidak ada benjolan
P : Sonor
A : Vesikuler
k. Abdomen (IAPP)
I : Tidk ada lesi, jejas, maupun luka
A : Bising usus 17 kali/menit
P : Terdapat nyeri tekan, perut klien kembung
P : Tympani
l. Punggung
Bentuk punggung An. F simetris, tidak ada luka, maupun jejas.
m. Genetalia
An. F berjenis kelamin perempuan, tidak ada pembengkakan pada
genetalia An. F
n. Ekstremitas
Tidak terdapat nyeri, luka pada ektremitas An. F
o. Kulit
Kulit An. F berwarna sawo matang, kurang elastic, berwarna pucat,
CRT > 3 detik

10. Therapi
- Flagyl 3x10 cc
- Interkink 1x5 cc
- Narfos 3 x 5 cc
- LBIO 1x1
- Vometa 3x5 mL
- Vosedon 3x5 mL
- Zamel 1x5 mL
- RL 500 mL
11. Data Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Parameter Hasil Satuan Nilai rujukan
Hemoglobin 13,8 g/dL 11-14,5
Hematokrit 40 % 31-43
Leukosit 10,4 Ribu/uL 5-14,5
Trombosit 399 Ribu/uL 150-400
Eritrosit 4,90 Juta/uL 3,9-5,3
MCV 78,2 fL 80,0-99,0
MCH 26,6 fL 27-31
MCHF 32,2 fL 33,0-37,0
Neutrofil 67,8 50-70
Limfosit 12,6 20-40
Makroskopis feses
Warna Coklat
Bau Khas
Konsistensi Lunak
Lendir Negatif
Darah Negatif
Nanah Negatif
Mikroskopis feses
Leukosit 3-4 1-3
Eritrosit 1-2 0-1
Pencernaan
Lemak Positif
Amilum Positif
Serat tumbuhan Positif
Serat otot Negatif
Darah samar Positif Negatif
ANALISA DATA
Nama : An. F
Umur : 5 tahun
No. DATA MASALAH ETIOLOGI
1. DS: Diare Iritasi
- An. F mengatakan gastrointestinal
merasa tidak nyaman
pada perutnya
- Ny. E mengatakan An. F
BAB >10 kali/ hari
- Ny. E mengatakan
kotoran An. F lembek
dan berwarna coklat
- An. F mengeluh nyeri
pada perutnya dan
kelelahan
DO:
- An. F tampak lemas
- Feses An. F lembek
- Terdapat nyeri tekan
pada abdomen
- Bising usus 17 kali
- Perut An. F kembung
2. DS: Nyeri akut Peningkatan
- An. F mengatakan frekuensi diare
merasa nyeri pada
perutnya terutama saat
ditekan
- An. F mengatakan
nyerinya terasa sangat
perih
- Ny. E mengatakan An. F
mengalami nyeri selama
5-6 detik setiap kali nyeri
dan hilang timbul
- Ny. E mengatakan
merasa khawatir dengan
kondisi anaknya
DO:
- PQRST
P : Peningkatan frekuensi
diare
Q : Terasa sangat perih
R : Abdomen An. F
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri berlangsung
selama 5-6 detik setiap
kali nyeri dan hilang
timbul
- Nyeri tekan (+)
- An. F tampak rewel
- An. F tampak meringis
menahan nyeri
3. DS: Resiko Kehilangan cairan
- An. F mengatakan ketidakseimbangan aktif
badannya terasa lemas cairan
- Ny. E mengatakan An. F
tidak mau minum banyak
karena mual
- Ny. E mengatakan An. F
BAB > 10 kali/ hari dan
dalam bentuk lembek
DO:
- Mata tampak cekung
- Bibir dan lidah An. F
tampak kering
- An. F bolak balik
kekamar mandi
- An. F tampak lemas
- CRT > 3 detik

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Diare b.d inflamasi gastrointestinal
2. Nyeri akut b.d peningkatan frekuensi diare
3. Resiko ketidakseimbangan cairan dibuktikan dengan kehilangan cairan aktif
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : An. F
Umur : 5 tahun
TANDA
Diagnosa
No. TUJUAN INTERVENSI TANGA
Keperawatan
N
1. Diare b.d inflamasi (L. 04033) Pemberian obat inhalasi Vinny
gastrointestinal Setelah dilakukan (I.01015)
asuhan keperawatan Observasi
diharapkan eliminasi 1. Identifikasi
fekal membaik dengan penyebab diare
criteria hasil: 2. Identifikasi riwayat
1. Kontrol pengeluaran pemberian makanan
feses meningkat 3. Monitor warna,
2. Distensi abdomen volume, frekuensi,
menurun dan konsistensi tinja
3. Nyeri abdomen Terapeutik
menurun 4. Berikan asupan
4. Konsistensi feses lembekan oral
membaik Edukasi
5. Frekuensi defekasi 5. Anjurkan makanan
membaik porsi kecil dan sering
6. Peristaltic usus secara bertahap
membaik
2. Nyeri akut b.d (L.08066) Manajemen nyeri Vinny
peningkatan Setelah dilakukan (I.08238)
frekuensi diare Tindakan keperawatan Observasi
selama 2x24 jam 1. Identifikasi lokasi,
diharapkan nyeri karakteristik, durasi,
menurun dan kontrol frekuensi, kualitas,
nyeri meningkat intensitas nyeri
dengan kriteria hasil: 2. Identifikasi skala
1. Tidak mengeluh nyeri
nyeri 3. Identifikasi faktor
2. Tidak meringis yang memperberat
3. Tidak gelisah dan memperingan
4. Frekuensi nadi nyeri
membaik Terapeutik
5. Frekuensi nafas 4. Berikan teknik non
membaik farmakologis untuk
mengurangi rasa
nyeri.
Edukasi
5. Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa
nyeri
3. Resiko (L.05020) Manajemen lembekan Vinny
ketidakseimbangan Setelah dilakukan (I.03098)
cairan dibuktikan Tindakan keperawatan Observasi
dengan kehilangan selama 2x24 jam 1. Monitor status
cairan aktif diharapkan hidrasi
keseimbangan Terapeutik
lembekan meningkat 2. Catat intake output
dengan kriteria hasil: dan hitung balance
1. Asupan lembekan lembekan 24 jam
meningkat 3. Berikan asupan
2. Kelembapan lembekan, sesuai
membrane mukosa kebutuhan
meningkat 4. Monitor status
3. Asupan makanan hemodinamik
meningkat Kolaborasi
4. Dehidrasi menurun 5. Kolaborasi
5. Mata cekung pemberian diuretic
membaik bila perlu
6. Turgor kulit
membaik
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : An. F
Umur : 5 tahun
No
Tanggal/ jam Implementasi Respon Pasien TTD
Dx.
1. 29/ 1. Mengidentifikasi S: Ny. E mengatakan Vinny
November/ penyebab diare diare An. F akibat makan
2021 jajan sembarangan diluar
rumah
O: An. F tampak lemas
S: An. F mengatakan
2. Mengidentifikasi riwayat telah mengonsumsi oreo
pemberian makanan sebelum diare
O: An. F tampak lemah
S: Ny. E mengatakan
3. Memonitor warna, warna feses An.K coklat
volume, frekuensi, dan dalam bentuk lembek,
konsistensi tinja frekuensi 10 kali/ hari
O: An. F tampak rewel
S: Ny. E mengatakan
4. Memberikan asupan sudah memberi An. F
lembekan oral oralit
O: An. T tampak mulai
tenang
S: Ny. E mengatakan
5. Menganjurkan makanan memberikan An. F bubur
porsi kecil dan sering sedikit-sedikit
secara bertahap O: Ny. E tampak
menyuapi An. F
2. 29/ 1. Mengidentifikasi lokasi, S: An. F mengatakan Vinny
November/ karakteristik, durasi, merasakan nyeri pada
2021 frekuensi, kualitas, perutnya, terasa sangat
intensitas nyeri perih, hilang timbul
O: An. F tampak
meringis, skala nyeri 5,
4-5 detik setiap kali nyeri
S: An. F mengatakan
2. Mengidentifikasi skala nyerinya terasa sangat
nyeri perih
O: Skala nyeri 5
S: Ny. E mengatakan
3. Mengidentifikasi faktor nyerinya bertambah saat
yang memperberat dan sedang BAB
memperingan nyeri O: An. F tampak
meringis
S: An. F mengatakan
4. Memberikan teknik non setelah melakukan tarik
farmakologis untuk nafas dalam menjadi
mengurangi rasa nyeri. lebih tenang
O: An. F tampak sedikit
rileks
S: An. F mengatakan
5. Mengajarkan teknik non mengerti cara melakukan
farmakologis untuk relaksasi tarik nafas
mengurangi rasa nyeri dalam
O: An. F tampak
mengangguk
3. 29/ 1. Memonitor status hidrasi S: An. F mengatakan Vinny
November/ merasa lemas dan lesu
2021 O: An. F tampak lemas,
mata cekung, bibir dan
lidah kering
2. Mencatat intake output S: An. F mengatakan
dan hitung balance lemasnya belum hilang
lembekan 24 jam karena sering BAB
O: Intake= 800 cc/ hari
Output: 1100 cc/hari,
Balance lembekan= -300
cc/ hari
3. Memberikan asupan S: An. F mengatakan
lembekan, sesuai minum sedikit-sedikit
kebutuhan karena masih mual
O: An. F tampak sedikit
pucat
4. Memonitor status S: An. F mengatakan
hemodinamik badannya terasa lemas
O: CRT> 3 detik
1. 30/ 1. Mengidentifikasi S: Ny. E mengatakan Vinny
November/ penyebab diare diare An. F akibat makan
2021 jajan sembarangan diluar
rumah
O: An. F tampak lemas
S: An. F mengatakan
2. Mengidentifikasi riwayat telah mengonsumsi oreo
pemberian makanan sebelum diare
O: An. F tampak lemah
S: Ny. E mengatakan
3. Memonitor warna, warna feses An.K coklat
volume, frekuensi, dan dalam bentuk lembek,
konsistensi tinja frekuensi 7 kali/ hari
O: An. F tampak rewel
S: Ny. E mengatakan
4. Memberikan asupan sudah memberi An. F
lembekan oral oralit
O: An. T tampak mulai
tenang
S: Ny. E mengatakan
5. Menganjurkan makanan memberikan An. F bubur
porsi kecil dan sering sedikit-sedikit
secara bertahap O: Ny. E tampak
menyuapi An. F
2. 30/ 1. Mengidentifikasi lokasi, S: An. F mengatakan Vinny
November/ karakteristik, durasi, merasakan nyeri pada
2021 frekuensi, kualitas, perutnya, terasa sangat
intensitas nyeri perih, hilang timbul
O: An. F tampak
meringis, skala nyeri 4,
berlangsung selama 4
detik setiap kali nyeri
2. Mengidentifikasi skala S: An. F mengatakan
nyeri nyerinya terasa sangat
perih
O: Skala nyeri 4
3. Mengidentifikasi faktor S: Ny. E mengatakan
yang memperberat dan nyerinya bertambah saat
memperingan nyeri sedang BAB
O: An. F tampak
meringis
4. Memberikan teknik non S: An. F mengatakan
farmakologis untuk setelah melakukan tarik
mengurangi rasa nyeri. nafas dalam menjadi
lebih tenang
O: An. F tampak sedikit
rileks
5. Mengajarkan teknik non S: An. F mengatakan
farmakologis untuk mengerti cara melakukan
mengurangi rasa nyeri relaksasi tarik nafas
dalam
O: An. F tampak
mengangguk
3. 30/ 1. Memonitor status hidrasi S: An. F mengatakan Vinny
November/ merasa lemas dan lesu
2021 O: An. F tampak lemas,
mata cekung, bibir dan
lidah kering
2. Mencatat intake output S: An. F mengatakan
dan hitung balance lemasnya belum hilang
lembekan 24 jam karena sering BAB
O: Intake= 900 cc/ hari
Output: 1000 cc/hari,
Balance lembekan= -100
cc/ hari
3. Memberikan asupan S: An. F mengatakan
lembekan, sesuai minum sedikit-sedikit
kebutuhan karena masih mual
O: An. F tampak sedikit
pucat
4. Memonitor status S: An. F mengatakan
hemodinamik badannya terasa lemas
O: CRT> 3 detik
1. 01/Desember/ 1. Mengidentifikasi S: Ny. E mengatakan Vinny
2021 penyebab diare diare An. F akibat makan
jajan sembarangan diluar
rumah
O: An. F tampak lemas
2. Mengidentifikasi riwayat S: An. F mengatakan
pemberian makanan telah mengonsumsi orea
O: An. F tampak lemah
3. Memonitor warna, S: Ny. E mengatakan
volume, frekuensi, dan warna feses An.K coklat
konsistensi tinja dalam bentuk lembek,
frekuensi 2 kali/ hari
O: An. F tampak rewel
4. Memberikan asupan S: Ny. E mengatakan
lembekan oral sudah memberi An. F
oralit
O: An. T tampak mulai
tenang
5. Menganjurkan makanan S: Ny. E mengatakan
porsi kecil dan sering memberikan An. F bubur
secara bertahap sedikit-sedikit
O: Ny. E tampak
menyuapi An. F
2. 01/Desember/ 1. Mengidentifikasi lokasi, S: An. F mengatakan Vinny
2021 karakteristik, durasi, merasakan nyeri pada
frekuensi, kualitas, perutnya, terasa perih,
intensitas nyeri hilang timbul
O: An. F tampak
meringis, skala nyeri 2, 4
detik setiap kali nyeri
2. Mengidentifikasi skala S: An. F mengatakan
nyeri nyerinya terasa sangat
perih
O: Skala nyeri 2
3. Mengidentifikasi faktor S: Ny. E mengatakan
yang memperberat dan nyerinya bertambah saat
memperingan nyeri sedang BAB
O: An. F tampak
meringis
4. Memberikan teknik non S: An. F mengatakan
farmakologis untuk setelah melakukan tarik
mengurangi rasa nyeri. nafas dalam menjadi
lebih tenang
O: An. F tampak sedikit
rileks
5. Mengajarkan teknik non S: An. F mengatakan
farmakologis untuk mengerti cara melakukan
mengurangi rasa nyeri relaksasi tarik nafas
dalam
O: An. F tampak
mengangguk
3. 01/Desember/ 1. Memonitor status hidrasi S: An. F mengatakan Vinny
2021 merasa lemas dan lesu
O: An. F tampak lemas,
mata cekung, bibir dan
lidah sedikit lembab
2. Mencatat intake output S: An. F mengatakan
dan hitung balance lemasnya belum hilang
lembekan 24 jam karena sering BAB
O: Intake= 1000 cc/ hari
Output: 1089 cc/hari,
Balance lembekan= -
89cc/ hari
3. Memberikan asupan S: An. F mengatakan
lembekan, sesuai minum sedikit-sedikit
kebutuhan karena masih mual
O: An. F tampak sedikit
pucat
4. Memonitor status S: An. F mengatakan
hemodinamik badannya terasa lemas
O: CRT 2 detik

EVALUASI KEPERAWATAN
Nama : An. F
Umur : 5 tahun
No. Tanggal/jam Evaluasi (SOAP) TTD
DP
1. 29/November/ S: Vinny
2021 - Ny. E mengatakan diare An. F akibat makan
jajan sembarangan diluar rumah,
mengonsumsi oreo sebelum diare
- warna feses An.K coklat dalam bentuk
lembek, frekuensi >10 kali/ hari, Ny. E
sudah memberi An. F oralit
O:
- An. F tampak lemas dan rewel
A:
- Diare b.d inflamasi gastrointestinal belum
teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
2. 29/November/ S: Vinny
2021 - An. F mengatakan merasakan nyeri pada
perutnya, terasa perih, hilang timbul,
nyerinya bertambah saat sedang BAB, dan
setelah melakukan tarik nafas dalam menjadi
lebih tenang
O:
- An. F tampak meringis, skala nyeri 5
A:
- Nyeri akut b.d peningkatan frekuensi diare
belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
3. 29/November/ S: Vinny
2021 - An. F mengatakan merasa lemas dan lesu,
lemas belum hilang karena sering BAB, An.
F mengatakan minum sedikit-sedikit karena
masih mual
O:
- An. F tampak lemas, mata cekung, bibir dan
lidah sedikit lembab
- Intake= 800 cc/ hari Output: 1100 cc/hari,
Balance lembekan= -300 cc/ hari, CRT >3
detik
A:
- Resiko ketidakseimbangan lembekan
dibuktikan dengan kehilangan lembekan
aktif belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
1. 30/November/ S: Vinny
2021 - Ny. E mengatakan diare An. F akibat makan
jajan sembarangan diluar rumah
warna feses An.K coklat dalam bentuk
lembek, frekuensi 7 kali/ hari, Ny. E sudah
memberi An. F oralit
O:
- An. F tampak lemas dan rewel
A:
- Diare b.d inflamasi gastrointestinal belum
teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
2. 30/November/ S: Vinny
2021 - An. F mengatakan merasakan nyeri pada
perutnya, terasa perih, hilang timbul,
nyerinya bertambah saat sedang BAB, dan
setelah melakukan tarik nafas dalam menjadi
lebih tenang
O:
- An. F tampak meringis, skal nyeri 4
A:
- Nyeri akut b.d peningkatan frekuensi diare
belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
3. 30/November/ S: Vinny
2021 - An. F mengatakan merasa lemas dan lesu,
lemas belum hilang karena sering BAB, An.
F mengatakan minum sedikit-sedikit karena
masih mual
O:
- An. F tampak lemas, mata cekung, bibir dan
lidah sedikit lembab
- Intake= 1000 cc/ hari Output: 1100 cc/hari,
Balance lembekan= -100 cc/ hari, CRT >3
detik
A:
- Resiko ketidakseimbangan lembekan
dibuktikan dengan kehilangan lembekan
aktif belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi 1-5
1. 01/Desember/ S: Vinny
2021 - Ny. E mengatakan diare An. F akibat makan
jajan sembarangan diluar rumah, warna
feses An.K coklat dalam bentuk lembek,
frekuensi 2 kali/ hari, Ny. E sudah memberi
An. F oralit
O:
- An. F tampak lemas dan rewel
A:
- Diare b.d inflamasi gastrointestinal belum
teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi 1-5
2. 01/Desember/ S: Vinny
2021 - An. F mengatakan merasakan nyeri pada
perutnya, terasa perih, hilang timbul,
nyerinya bertambah saat sedang BAB, dan
setelah melakukan tarik nafas dalam
menjadi lebih tenang
O:
- An. F mengatakan merasakan nyeri pada
perutnya, terasa perih, hilang timbul, dan
nyerinya bertambah saat sedang BAB.
- An. F mengatakan setelah melakukan tarik
nafas dalam menjadi lebih tenang
A:
- Nyeri akut b.d peningkatan frekuensi diare
belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
3. 01/Desember/ S: Vinny
2021 - An. F mengatakan merasa lemas dan lesu,
lemas belum hilang karena sering BAB, An.
F mengatakan minum sedikit-sedikit karena
masih mual
O:
- An. F tampak lemas, mata cekung, bibir dan
lidah sedikit lembab
- Intake= 1000 cc/ hari Output: 1089 cc/hari,
Balance lembekan= - 89cc/ hari, CRT 2 detik
A:
- Resiko ketidakseimbangan lembekan
dibuktikan dengan kehilangan lembekan
aktif belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai