Anda di halaman 1dari 15

Syok cardiogenic

KELOMPOK 1:

1. Alifya Asmiasti

2. Celine Nahdaliin

3. Febbi Hikmah Hidayati

4. Mauli Titania

5. Sarah Juniarti

6. Sinta Nur Siamita

7. Sita Nuralisa
Etiologi
1. Gangguan kontraktilitas miokardium.
2. Disfungsi ventrikel kiri yang berat yang memicu terjadinya kongesti paru dan/atau hipoperfusi iskemik.
3. Infark miokard akut ( AMI),
4. Komplikasi dari infark miokard akut, seperti: ruptur otot papillary, ruptur septum, atau infark ventrikel
kanan, dapat mempresipitasi (menimbulkan/mempercepat) syok kardiogenik pada pasien dengan infark-
infark yang lebih kecil.
5. Valvular stenosis.
6. Myocarditis ( inflamasi miokardium, peradangan otot jantung).
7. Cardiomyopathy ( myocardiopathy, gangguan otot jantung yang tidak diketahui penyebabnya ).
8. Acute mitral regurgitation.
9. Valvular heart disease.
10. Hypertrophic obstructive cardiomyopathy.
1. Nyeri dada yang berkelanjutan (continuing 6. Tachycardia/takikardi (detak jantung yang
chest pain), dyspnea (sesak/sulit bernafas), cepat, yakni > 100x/menit).
tampak pucat (appear pale), dan apprehensive 7. Nadi teraba lemah dan cepat, berkisar antara
(= anxious, discerning, gelisah, takut, cemas) 90–110 kali/menit, atau bradikardi
2. Hipoperfusi jaringan. berat(severe bradycardia) karena terdapat
3. Keadaan mental tertekan/depresi (depressed high-grade heart block.
mental status). 8. Tachypnea, Cheyne-Stokes respirations.
4. Anggota gerak teraba dingin (cool extremities). 9. Hipotensi: tekanan darah sistol kurang dari 80
5. Keluaran (output) urin kurang dari 30 mL/jam mmHg.
(oliguria) 10. Diaphoresis (= diaforesis, diaphoretic,
berkeringat, mandi keringat, hidrosis,
perspiration/perspirasi, sudation, sweating).
Pencegahan Syok Kardiogenik

Syok kardiogenik dapat dicegah dengan menjaga kesehatan jantung.


Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung adalah:
1. Menghentikan paparan asap rokok, termasuk jangan merokok
2. Menjaga agar berat badan ideal
3. Membatasi asupan gula dan alcohol
4. Membatasi konsumsi makanan yang mengandung banyak kolesterol dan
lemak jenuh, serta menghindari konsumsi makanan yang mengandung
lemak trans
5. Berolahraga secara teratur
Komplikasi

1. Cardiopulmonary Arrest
2. Disritmia
3. Stroke
4. Gagal multisystem Organ
5. Tromboemboli
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Awal Syok Kardiogenik :
Tata laksana awal ini dapat diingat dengan singkatan VIP:
V (ventilasi): pemberian oksigen
I (infus): terapi cairan
P (pompa): pemberian obat vasoaktif
1. Pola nafas tidak efektif b.d gangguan pertukaran gas ditandai dengan sesak nafas
(D.0005)
2. Perfusi perifer tidak efektif b.d gangguan aliran darah sekunder akibat gangguan vaskuler
ditandai dengan cardiac output menurun (D.0009)
3. Resiko ketidakseimbangan cairan b.d pengeluaran yang berlebih : diaphoresis (D.0036)
4. Nyeri akut b.d trauma jaringan dan spasme reflek otot sekunder akibat gangguan visceral
jantung ditandai dengan nyeri dada (D.0077)
No Tanggal Diagnosa keperawatan Kriteria hasil Intervensi
1 18/09/20 Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan 1. Monitor pola nafas ( frekuensi,
b.d gangguan pertukaran tindakan keperawatan kedalaman, usaha nafas)
gas ditandai dengan selama 3x24 jam 2. Pertahankan kepatenan jalan
sesak nafas (D.0005) diharapkan Pola nafas nafas dengan head-tilt dan chin-lift
tidak efektif b.d 3. Posisikan semi-fowler atau fowler
gangguan pertukaran 4. Berikan oksigen, jika perlu
gas ditandai dengan 5. Anjurkan asupan cairan
sesak nafas teratasi 2000ml/hari, jika tidak
dengan kriteria hasil : kontraindikasi
1. Pola nafas Kolaborasi
membaik 1. Kolaborasi pemberian
2. Tidak sesak nafas bronkodilator, ekspektoran,
3. Tidak mukolitik, jika perlu
menggunakan alat
bantu nafas
No Tanggal Diagnosa keperawatan Kriteria hasil Intervensi
2 18/09/20 Perfusi perifer tidak Setelah dilakukan 1. Periksa sirkulasi perifer (mis, nadi
efektif b.d gangguan tindakan keperawatan perifer, edema, pengisian kapiler,
aliran darah sekunder selama 3x24 jam warna, suhu, anklebrachial)
diharapkan perfusi perifer
akibat gangguan 2. Monitor panas, kemerahan, nyeri
tidak efektif b.d gangguan
vaskuler ditandai dengan aliran darah sekunder atau bengkak pada eksremitas
cardiac output menurun akibat gangguan vaskuler 3. Hindari pemasangan infus atau
(D.0009) ditandai dengan cardiac pengambilan darah di area
output menurun teratasi keterbatasan perfusi
dengan kriteria hasil : 4. Anjurkan minum pengontrol
1. Ttv dalam rentang tekanan darah secara teratur
normal 5. Infomasikan tanda gejala darurat
2. Warna kulit tidak pucat
yang harus di laporkan (mis, rasa
3. Tidak ada edema
4. Turgor kulit baik sakit yang tidak hilang saat
istirahat, luka tidak sembuh,
hilangnya rasa)
No Tanggal Diagnosa keperawatan Kriteria hasil Intervensi
3 18/09/20 Resiko Setelah dilakukan 1. Monitor status cairan (masukan
ketidakseimbangan tindakan keperawatan dan haluaran turgor kulit, CRT)
cairan b.d pengeluaran selama 3x24 jam 2. Monitor status hidrasi (mis,
diharapkan Resiko
yang berlebih : frekuensi nadi, kekuatan nadi,
ketidakseimbangan cairan
diaphoresis (D.0036) b.d pengeluaran yang akral, pengisian kapiler,
berlebih : diaphoresis kelembaban mukosa, turgor kulit
teratasi dengan kriteria dan tekanan darah,)
hasil : 3. Indentifikasi penyebab masalah
1. Pengeluaran keringat utama
normal 4. Catat intake-output dan hitunga
2. Ttv dalam rentan balans cairan 24 jam
normal
5. Berikan asuapn cairan, sesuai
3. Kelembaban
membrane mukosa kebutuhan
baik
No Tanggal Diagnosa keperawatan Kriteria hasil Intervensi
4 18/09/20 Nyeri akut b.d trauma Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
keperawatan selama 3x24 durasi frekuensi, kualitas,
jaringan dan spasme intensitas nyeri
jam diharapkan Nyeri akut b.d
reflek otot sekunder 2. Identifikasi skala nyeri
trauma jaringan dan spasme
3. Berikan teknik non farmakologi
akibat gangguan visceral reflek otot sekunder akibat untuk mengurangi rasa nyeri
jantung ditandai gangguan visceral jantung (mis,terapi music, terapi pijat,
ditandai deangan nyeri dada aromaterapi, kompres
deangan nyeri dada hangat/kompres dingin , teknik
teratasi dengan kriteria hasil :
(D.0077) 1. Skala nyeri 0
relaksasi nafas dalam)
4. Jelaskan stategis meredakan
2. Ttv dslsm rentang normal
nyeri
3. Tidak kesulitan tidur 5. Anjurkan menggunakan anagetik
4. Tidak gelisah secara tepat
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik

Anda mungkin juga menyukai