Anda di halaman 1dari 16

Prakarya / luthfiya safitri / VIII.

D Page 1

PENGERTIAN LIMBAH

Limbah adalah benda yang dibuang, baik berasal dari alam ataupun dari hasil proses teknologi.
Limbah dapat berupa tumpukan barang bekas, sisa kotoran hewan, tanaman, atau sayuran.

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik(rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu
saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.

Karakteristik Limbah :
1. Berukuran mikro
2. Dinamis
3. Berdampak luan (penyebarannya)
4. Berdampak jangka panjang (antar generasi)

Faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah :
1. Volume limbah
2. Kandungan bahan pencemar
3. Frekuensi pembuangan limbah

JENIS-JENIS LIMBAH

Berdasarkan sumbernya limbah digolongkan menjadi :

1. Limbah Organik yang mudah busuk. Misainya, sisa sayuran, sisa makanan, dedaunan,
potongan rumput, dan kotoran hewan .
2. Limbah Organik yang tidak mudah membusuk. Misalnya , kertas dan kayu
3. Limbah Anorganik. Misainya, plastik, pecahan kaca, karet, kaca, botol, dan besi.
Limbah anorganik
4. Limbah berbahaya. Misalnya, paku, bekas lampu neon, sisa racun tikus atau serangga, obat
kadaluarsa dan batu baterai bekas. Limbah B3
Prakarya / luthfiya safitri / VIII.D Page 2


Berdasarkan sifatnya, limbah dibedakan menjadi dua golongan :

1. Limbah yang dapat mengalami perubahan secara alami (degradable waste = mudah terurai).
Yaitu limbah yang dapat mengalami dekomposisi oleh bakteri dan jamur, seperti daun-daun,
sisa makanan, kotoran, dan lain-lain.
2. Limbah yang tidak akan / sangat lambat mengalami perubahan secara alami (nondegradable
waste = tidak dapat terurai). Misalnya, plastik, kaca, kaleng, dan sampah sejenisnya.

Berdasarkan karakteristiknya, limbah dapat digolongkan menjadi 4 macam, yaitu :

1. Limbah cair . Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair
(PP 82 thn. 2001).
2. Limbah padat
3. Limbah gas dan partikel
4. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

DAUR ULANG LIMBAH DAN PEMANFAATAN ULANG LIMBAH

Daur ulang adalah penggunaan kembali material atau barang yang sudah tidak digunakan,
menjadi bentuk lain.
A. Tujuan Daur Ulang dan Pemanfaatan UlangDaur ulang dan pemanfatan ulang mempunyai
beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut :
1. Mengurangi jumlah limbah untuk mengurangi pencemaran atau kerusakan lingkungan.
2. Mengurangi penggunaan bahan atau sumber daya alam.
3. Mendapatkan penghasilan karena dapat dijual ke masyarakat .
4. Melestarikan kehidupan makhluk yang terdapat di suatu lingkungan tertentu.
5. Menjaga keseimbangan ekosistem makhluk hidup yang terdapat di dalam lingkungan.
6. Mengurangi sampah anorganik karena sampah anorganik ada yang dapat bertahan hingga 300
tahun ke depan

Prakarya / luthfiya safitri / VIII.D Page 3

B. Langkah Daur Ulang atau Pemanfaatan Ulang untuk memudahkan proses daur ulang dan
pemanfaatan ulang, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut,.
1. Pemisahan Limbah yang akan didaur ulang atau dimanfaatkan ulang dipisahkan dengan
limbah yang harus dibuang ke tempat pembuangan.
2. Penyimpanan Limbah yang sudah dipisahkan tadi disimpan dalam kotak yang tertutup.
Usahakan setiap kotak yang tertutup hanya berisi satu jenis material limbah tertentu, misalnya
kertas bekas atau botol bekas.
3. Pengiriman atau penjualan Barang-barang yang sudah terkumpul dapat dijual ke pabrik yang
membutuhkan material bekas sebagai bahan baku atau dapat dijual atau diberikan ke pemulung.

C. Macam-macam limbah yang dapat didaur ulangBerikut adalah beberapa jenis limbah atau
material yang dapat dimanfaatkan melalui daur ulang.
1. Kertas. Semua jenis kertas dapat didaur ulang, seperti kertas koran dan kardus.
2. Gelas. Botol kecap, botol sirup, dan gelas / piring pecah dapat digunakan untuk membuat
botol, gelas, atau piring yang baru.
3. Aluminium. Kaleng bekas makanan dan minuman dapat dimanfaatkan kembali sebagai
kaleng pengemas.
4. Baja. Baja sisa kontruksi bangunan akan berguna sebagai bahan baku pembuatan baja baru.5.
Plastik. Limbah plastik dapat dilarutkan dan diproses lagi menjadi bahan pembungkus
(pengepakan) untuk berbagai keperluan. Misalnya, dijadikan tas, botol minyak pelumas, botol
minuman, dan botol sampo.

D. Macam-macam limbah yang dapat dimanfaatkan tanpa proses daur ulangBeberapa jenis
limbah ada yang dapat dimanfaatkan secara langsung atau pun dilakukan melalui prosesdaur
ulang. Berikut ini beberapa macam limbah yang dapat dirasakan atau dimanfaatkan
secaralangsung.
1. Ampas tahu Ampas tahu bisa digunakan untuk bahan makanan ternak. Limbah tersebut
biasanya mengandung gizi tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan
hewan ternak.
2. Eceng gondok Eceng gondok dapat menjadi limbah perairan jika populasinya terlalu banyak.
Eceng gondok dapat dimanfaatkan untuk membuat barang kerajinan, seperti tas.
Prakarya / luthfiya safitri / VIII.D Page 4

3. Sampah organik Contohnya daun-daunan dan kotoran ternak. Kedua jenis sampah itu dapat
dimanfaatkan sebagai pupuk alami bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Keuntungan
menggunakan pupuk organik yaitu tidak merusak kesuburan tanah.

E. Mengurangi Limbah dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Reuse Memanfaatkan ulang (reuse), yaitu menggunakan kembali barang bekas tanpa
pengolahan bahan, untuk tujuan yang sama atau berbeda dari tujuan asalnya. Contohnya,
penggunaan bahan-bahan plastik / kertas bekas untuk benda-benda souvenir, bekas ban untuk
tempat pot atau kursi taman, botol-botol minuman yang telah kosong diisi kembali dan
sebagainya.
2. Recycle Mengolah kembali (recycle), yaitu kegiatan yang memanfaatkan barang bekas
dengan cara mengolah materinya untuk digunakan lebih lanjut. Contohnya, kertas atau sampah
bekas, pecahan-pecahan gelas atau kaca, besi atau logam bekas dan sampah organik yang
berasal dari dapur atau pasar dapat didaur ulang menjadi kompos (pupuk). Proses daur ulang ini
juga dapat mengubah sampah menjadi energi panas yang dikenal dengan proses insenerasi.
Insenerasi sederhana sudah ada yang melakukan oleh beberapa industri misal di Jakarta, yaitu
menggunakan limbah padat dalam bentuk lumpur hasil akhir pengolahan air limbahnya tidak
dibuang ke tanah tetapi digunakan sebagai bahan bakar setelah mengalami pengeringan.
3. Reduce Mengurangi (reduce), adalah semua bentuk kegiatan atau perilaku yang dapat
mengurangi produksi sampah. Misalnya, ibu-ibu rumah tangga kembali kepola lama yaitu
membawa keranjang belanja ke pasar. Dengan demikian jumlah kantong plastik yang di bawa
ke rumah akan berkurang (terreduksi). Selain itu bila setiap orang menggunakan saputangan
daripada tissue, di samping akan mengurangi sampahnya, dengan tidak menggunakan tissue
dapat terjadi penghematan terhadap bahan baku untuk tissue, yang tidak lain adalah kayu dari
hutan. Kalau setiap orang
melakukan hal tersebut beberapa ton sampah yang akan terreduksi per bulan dan beberapa hasil
hutan dapat terselamatkan.
4. Replace Menggantikan dengan bahan yang bisa dipakai ulang (replace), adalah upaya
mengubah kebiasaan yang dapat mempercepat produksi sampah, terutama sampah yang
mempunyai sifat sukar diolah dan berbahaya.
5. Refill. Refill artinya mengisi kembali wadah-wadah produk yang dipakai.
Prakarya / luthfiya safitri / VIII.D Page 5

6. Repair. Repair artinya melakukan pemeliharaan atau perawatan agat tidak menambah
produksi limbah.

SENI RUPA MURNI
Seni rupa murni/ seni murni merupakan karya seni rupa yang dibuat sebagai media ekspresi cita
rasa seni seniman pembuatnya. Sebagai media ekspresi seni rupa murni tidak terkait fungsi atau
kegunaan karya yang akan/telah tercipta atau dapat dikatakan bahwa seni rupa murni memiliki
tingkat kebebasan ekspresi yang luas baik dari seni gagasan, teknik pembuatan maupun bahan
yang harus digunakan. Gagasan seni murni tidak selalu menyerupai figure tertentu tetapi juga
sering tanpa adanya figure yang jelas. Karya seni murni yang menampakkan suatu figure
tertentu disebut seni figurative, sedangkan seni rupa murni yang tidak menyerupai figure
tertentu disebut seni non figurative(abstrak).

Seni terapan :
karya seni rupa dapat diterapkan atau dipakai/digunakan. Dengan kata lain, seni rupa terapan
yang dimaksud adalah seni rupa yang memiliki fungsi tertentu. Seni rupa terapan meliputi
semua karya seni rupa yang memiliki fungsi/kegunaan tertentu dalam kehidupan manusia
seperti contoh di atas. Seni kriya: termasuk karya seni rupa terapan, karena hampir semua hasil
karya seni kriya memiliki nilai kegunaan tertentu atau dapat diterapkan dalam kehidupan
manusia. Sebutan lain seni kriya ialah seni kerajinan.
Kriya = pekerjaan tangan atau kerajinan tangan (handy craft). Seni kriya ialah seni rupa yang
tercipta dengan membutuhkan kemampuan kekriyaan (Craftmanship). Kemampuan kekriyaan
ialah keahlian, kecakapan dan keterampilan yang tinggi dalam pertukangan/pengrajin. Sebutan
ini memiliki pengertian yang lebih luas daripada seni kerajinan.
Seni kerajinan yaitu seni rupa yang berupa barang-barang dengan mengutamakan kerajinan,
kerapian, kecermatan, dan bemilai seni. Seni kerajinan seni kriya merupakan cabang seni rupa
penghasil sebagian besar barang-barang pakai. Hasil karya seni kriya menurut bahan dan teknik
pembuatannya dibedakan meliputi antara lain:
1 . Kerajinan kayu:
a. Bahan : kayu, rotan, bambu
Prakarya / luthfiya safitri / VIII.D Page 6

b. Teknik : Teknik kerja bangku/manual, ukir/pahat, scroll, bubut, anyam, teknik kerja mesin,
dan CNC (Computer Numerically Controll)
b. Produk : Mebelair, Relief,mainan, peralatan rumah tangga, souvenir,dan lain-lain.
2. Kerajinan logam:
a. Bahan : emas, perak, tembaga, aluminium, perunggu, besi, seng, kuningan, dan lain-lain.
b. Teknik : Teknik potong tekuk, las, patri keras, patri lunak, ukir, cor/cetak, etsa, bubut, CNC.
c. Produk : perhiasan, alat-alat rumah tangga, perkakas pertukangan, alat-alat/bahan bangunan,
dan sebagainya.
3. Kerajinan Kulit
a. Bahan : Kulit mentah, kulit tersamak, kulit sintetis,serta kulit pohon atau dari bagian dari
pohon yang memerlukan perlakuan seperti kulit missal pelepah pisang, pelepah pinang, serta
daun-daunan.
b. Teknik : Potong dan rekat, jahit manual dan masinal, anyam, emboss, pahat, dll
c. Produk : barang-barang mebelair, perlengkapan bangunan, alat-alat rumah tangga, souvemir,
dll.
4. Kerajinan tenun/tekstil:
a. Bahan : kain, benang, serta bahan alami yang memerlukan perlakuan seperti kain atau
benang.
b. Teknik : Teknik Jahit, batik, sablon, macram, tenun, rajut, sulam,bordir, smock dan lain-lain
c. Produk : tenunan kain,taplak meja, syal, tas, kaos, sarung, dan lain-lain
5. Kerajinan tanah Liat (keramik):
a. Bahan : tanah liat, bahan pewarna, glazuur.
b. Teknik : Pijit, pilin/coil, Slab/lempeng, cetak tekan, cetak tuang, putar manual dan mesin
c. Produk : alat-alat rumah tangga, bahan bangunan, gerabah, souvenir, dan sebagainya,

CONTOH KERAJINAN :

Dari uraian diatas dapat disimpulkan pemanfaatan daun mangga sebagai bahan kerajinan
termasuk dalam kelompok kerajinan kulit. Berikut cara pemanfaatan salah satu limbah organik
yaitu daun mangga.

Prakarya / luthfiya safitri / VIII.D Page 7

Bahan dan Alat Kerajinan daun Mangga

Daun mangga
Sebaiknya memilih daun mangga yang berjatuhan di tanah, mulai dari yang berwarna kuning
sampai cokelat yang benar-benar kering. Ukuran daun disesuaikan kebutuhan Anda. Daun yang
masih berwarna hijau juga bisa digunakan, hanya membutuhkan waktu lebih lama ketika
perebusan (dikarenakan di dalamnya masih banyak ternyimpan zat hijau daun). Sebaiknya
dibiarkan dulu sampai daun berwarna cokelat.



Kompor
Digunakan untuk memasak atau merebus daun-daun kering yang telah dipilih dan siap diolah.

Baskom/ember plastilk
Digunakan sebagai wadah untuk merendarn daun-daun kering pada waktu pernbersihan dan
permutihan.

Panci
Sebaiknya pilih yang terbuat dari baja tahan karat (stainless steel) atau panci besi yang berlapis
cat. Panci yang terbuat dari alumunium akan terkikis oleh larutan soda api pada saat pemasakan.


Gayung air
Prakarya / luthfiya safitri / VIII.D Page 8

Perlengkapan mandi ini dipakai untuk menakar banyaknya air yang dibutuhkan dan sebagai
perbandingan dengan bahan kimia yang akan dicampurkan.

Pengaduk/sendok makan
Selain sebagai pengaduk,juga digunakan untuk menakar bahan kimia (seperti kaporit dan soda
api saat dilarutkan ke dalam air). Gunakan sendok yang terbuat dari baja tahan karat (stainless
steel).

Peralatan jahit
Mesin jahit, benang, dan gunting mutlak dimiliki bagi yang tidak menggunakanjasa penjahit
luar.

Alat tulis dan penggaris
Digunakan untuk mengukur lembaran daun dan membentuk pola yang .akan dikerjakan.

Kuas
Digunakan untuk mengoleskan lem putih, resin, vernish, dan untuk mewarnai lembaran daun
yang akan dibentuk pola. Mudah dibeli di toko buku dan toko bahan bangunan. Miliki beberapa
kuas untuk masingmasing bahan dan warna. Gunakan kuas lukis no.12 untuk mengoleskan lem
putih.

Setrika
Digunakan untuk merapikan daun yang melengkung atau menggulung ketika daun mengering
(setelah diangin-anginkan). Berfungsi juga untuk merapatkan setiap sambungan helaian daun
dalarn bentuk lembaran.

Lem panas/tembak
Digunakan untuk merekatkan pola-pola yang prosesnya menggunakan lem. Ada beberapa
merek dengan harga yang sangat terjangkau berkisar antara Rp5.000 s/d Rp7.000. Lem panas
bisa diperoleh di toko bahan bangunan, toko buku, toko peralatan listrik, dan supermarket.

Prakarya / luthfiya safitri / VIII.D Page 9

Sikat
Digunakan untuk membersihkan lem putih yang menempel pada bidang yang dipakai sebagai
alas saat perekatan lembaran daun. Misalnya pada lantai, daun, kaca, dan triplek.

Tang mata ayam
Digunakan untuk membuat lubang dan memasang mata ayam pada kerajinan yang akan
digantungkan atau diberi pengait (seperti cermin gantung). Alat ini bisa dibeli di toko
perlengkapan jahit.

Tang jepit
Dipakai untuk menjepit kawat pada pembuatan barang kerajinan yang memerlukan kawat,
seperti pembuatan tangkai tiruan.

Jangka
Digunakan untuk pembuatan pola yang berbentuk bulat atau setengah bulatan.

Air bersih
Digunakan untuk membersihkan daun-daun kotor, melarutkan bahan kimia, pemasakan,
pernbersihan sisa bahan kimia, dan mencuci peralatan sehabis pakai.



Soda api (natrium hidroksida)
Bahan kimia ini digunakan untuk memasak daun-daun yang akan dipakai. Soda api bisadibeli di
toko bahan kimia dan beberapa toko bahan bangunan yang dijual dalam satuan kilogram. Pilih
yang berupa serpihan-serpihan padat berwarna putih.

Kaporit
Digunakan untuk memutihkan daun setelah dimasak. Kaporit berbentuk serbuk putih halus,
dijual dalam satuan kilogram dan bisa dibeli di toko bahan kimia.

Prakarya / luthfiya safitri / VIII.D Page 10

Hypochlorit
Pemutih berupa cairan yang dijual dalam satuan kilogram, dijual di toko-toko bahan
kimia.Larutan berwarna bening ini dipakai untuk memutihkan daun. Dijual dalam satuan

Resin
Cairan kental ini digunakan untuk mengeraskan daun dan memberi kesan plastik. Tersedia di
toko bahan kimia, pilih yang berwarna bening dan bermutu baik. Ketika membeli resin harus
berikut katalisnya yang dijual terpisah. Selain di toko bahan kimia, resin termasuk katalisnya
bisa diperoleh di beberapa toko bahan bangunan, biasanya dikemas dalam botol.

Vernish
Cairan pelapis untuk memberi kesan mengilap pada hasil akhir. Tersedia di toko bahan
bangunan. Sebaiknya pilih vernish yang bermutu baik.

Pewarna
Bila Anda menginginkan hasil yang daunnya beraneka warna, beberapa jenis pewarna bisa
Anda pilih. Seperti poster color, wantex (pewarna kain), cat sablon, dan cat semprot kaleng.

Thinner
Banyak tersedia di toko cat dan bahan bangunan. Cairan ini dipakai untuk mengencerkan
vernish jika terlalu kental, mencuci Was dan tangan yang terkena resin, serta membersihkan
bercak-bercak cat semprot yang mengotori dinding atau lantai.

Kancing rekat
Digunakan sebagai penutup pada pembuatan dompet dan tas tangan. Mudah diperoleh di toko
perlengkapan jahit dan beberapa toko buku.




Daun resleting
Prakarya / luthfiya safitri / VIII.D Page 11

Mudah diperoleh di toko perlengkapan jahit dan toko bahan tas, dapat dibeli dalam satuan
meter. Gunakan daun resleting no.5 untuk pernbuatan tas. Ingat, beli kepala resleting dengan
ukuran yang sama dengan daun resleting.

Pernak-pernik
Ragam pernak-pernik mudah diperoleh di toko perlengkapanjahit dan beberapa toko buku.
Padu-padankan pernak-pernik yang sesuai dengan karya yang dibuat.

Cermin
Mudah diperoleh di toko bahan bangunan dan toko kaca. Untuk bentuk bulat, sebelum membeli
sebaiknya membuat pola terlebih dahulu pada selembar kertas tebal, lalu gunting sesuai dengan
ukuran yang diinginkan.

Cincin tali tas
Banyak dijual di toko perlengkapan bahan tas dan beberapa toko peralatan jahit. Tersedia
bentuk logam dan plastik, digunakan untuk penyambung bagian utama tas dengan tali atau
pegangat! tas.

Mata ayam
Berupa bulatan dengan berbagai ukuran, terbuat dari logarn tembaga, kuningan, alumunium,
dan besi. Mudah diperoleh hampir di semua toko perlengkapan jahit.

Busa ati
Bahan ini banyak digunakan sebagai alas sandal dan sepatu,juga bisa dipakai sebagai lapisan
dalam tas. Bisa dibeli di toko perlengkapan tas, sepatu, dan beberapa toko perlengkapan jahit
dalam satuan lembaran.

Plastik mika
Digunakan sebagai lapisan luar tas, terutama pada pernbuatan dengan cara penjahitan dibalik,
tujuannya untuk mencegah kerusakan. Mika bisa dibeli di toko plastik.

Prakarya / luthfiya safitri / VIII.D Page 12

Pemasakan/Perebusan
Daun-daun mangga tua yang berserakan, apalagi yang benar-benar kering tidak bisa dibentuk
karena mudah robek dan mudah patah di bagian tulang tengah daunnya. Supaya bisa dibentuk,
harus dimasak dengan bantuan sedikit bahan kimia (untuk menghilangkan zat hijau daun yang
tersisa). Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Masukkan air bersih beberapa gayung ke dalam panci, tambahkan soda api. Setiap satu
gayung air, masukkan dua sendok makan soda api.
2. Aduk memakai sendok sebentar, lalu masukkan kumpulan daun kering. Masukkan daun
dengan cara ditekuk mengikuti bentuk panci agar memuat daun lebih banyak.
3. Masak di atas api kompor dengan nyala sedang. Perlahan air rebusan berubah warna menjadi
kecokelatan. Tenggelamkan daun yang mengambang memakai sendok. Masak sampai air
mendidih sambil sesekali menenggelamkan daun yang tidak terendam. Kerjakan secara hati-hati
agar daun tidak sobek.
4. Angkat panci setelah daun layu dan berubah warna menjadi cokelat pekat. Biarkan rebusan
daun sampai dingin.
Pengerjaan Dasar
Sebelum membuat pola yang diinginkan, beberapa tahap dasar yang harus dikerjakan sebagai
berikut.
1. Rebus daun dengan larutan soda api, angkat, dan biarkan hingga dingin
2. Rendam dalam air bersih lalu rendam lagi dalam larutan kaporit.
3. Cuci bersih kotoran yang masih melekat atau serbuk kaporit yang menempel pada daun.
4. Rendam dalam larutan hypochlorit sompai berwarnaputih bersih.
5. Rendam dalam air bersih untuk menghilangkan laruton hypochlorit pada daun. Angin-
anginkan sampai kering.
6. Susun daun membentuk lembaran sesuai kebutuhan

Pemutihan
Ada tiga bahan kimia yang digunakan dalam pemutihan, Anda boleh memilih salah satu atau
ketiganya. Langkah-langkahnya sebagai berikut.
1. Buang rebusan air hasil pemasakan daun.
2. Siapkan air bersih dalam baskom atau ember.
Prakarya / luthfiya safitri / VIII.D Page 13

3. Masukkan lembaran daun ke dalam ember berisi air bersih. Diamkan selama 30-60 menit
agar cairan.bekas rebusan yang terasa licin pada daun larut bersama air bersih.
4. Buang air rendaman yang berwarna cokelat, ulangi sekali lagi. Bila perlu, rendam sampai
bersih karena semakin bersih akan mempercepat jalannya pemutihan.
5. Siapkan wadah berisi air bersih, tambahkan serbuk kaporit. Perbandingannya, setiap 2
gayung air ditambah 1 sendok makan serbuk kaporit. Aduk sampai larut.
6. Masukkan daun ke dalam larutan kaporit sampai benar-benar terendam. Lamanya pemutihan
6-12jam.
Dari perendaman kaporit bisa langsung dibersihkan untuk selanjutnya menuju tahap
pengeringan atau direndam ke dalam larutan pernutih lainnya (H 2 0 2 atau hypochlorit). Lama
perendaman 2-10jam.
Masing-masing hasil pemutihan dari ketiga bahan pemutih sebagai berikut.
Kaporit, menghasilkan warna putih kecokelatan sampai putih dengan tulang tengah daun
berwarna tetap cokelat hingga putih.
Larutan H2O2 berubah menjadi putih kekuningan termasuk tulang tengah daunnya.
Dari kaporit ke hypochlorit menghasilkan warna putih bersih.
Pemutihan bisa dilakukan langsung dengan hypochlorit atau H2O2 tetapi sebaiknya diberi
kaporit terlebih dahulu untuk menghemat pemakaian bahan pemutih cair. Berikut
perbandingannya:
Air dan hypochlorit : 4 - 6: 1
Air dan H2O2 : 4 - 6: 1
Perlu diperhatikan, ketika merendam dengan serbuk kaporit sebaiknya bersihkan terlebih dahulu
sebelum direndam ke pemutih lain. Hasil dari penggunaan lebih dari satu pemutih adalah daun
lebih lemas. Sebagai catatan, penulis hanya menggunakan satu._pemutih saja, yaitu serbuk
kaporit.

Pengerjaan Dasar

Tahap-tahap pembuatan kerajinan,dari daun mangga sebagai berikut.
Pengumpulan Daun

Prakarya / luthfiya safitri / VIII.D Page 14

Hal-hal yang harus diperhatikan sebagai berikut :
1. Hanya menggunakan daun yang berguguran di tanah.
2. Pilihlah daun yang benar-benar kering, ditandai dengan warna kuning sampai cokelat tua.
3. Pilihlah daun yang masih bagus, tidak sobek, atau berlubang di bagian tengah dan
pinggirannya.
4. Kumpulkan daun sebanyak yang anda butuhkan.

Pembersihan Awal
Daun-daun yang dikumpulkan sebaiknya tidak langsung diolah, bersihkan dahulu dengan cara
berikut.
1. Pisahkan daun menjadi dua bagian, yang bersih dan yang kotor.
2. Rendam kumpulan daun kotor dalam ember berisi air bersih beberapa saat agar kotoran yang
melekat mudah dibersihkan.
3. Bersihkan lembaran daun kotor dari tanah dan noda-noda hitam yang melekat memakai ibu
jari tangan. Pembersihan ini penting karena ketika tahap pemutihan, noda-noda akan terlihat
jelas dan lebih sulit dibersihkan.
4. Setelah dibersihkan, daun bisa langsung dimasak atau digunting untuk membuang tulang
tengah daun. Langkah ini tergantung pada barang yang akan dibuat.

Pembersihan Akhir
Setelah perendaman dengan larutan kaporit, daun harus dibersihkan sekali lagi agar hasilnya
lebih bagus. Noda-noda hitam yang terlewat pada pembersihan sebelum perebusan akan terlihat.
Langkah-langkahnya sebagai berikut.
1. Siapkan dua wadah berisi air bersih.
2. Ambil satu helai daun dari rendaman kaporit, celupkan ke dalam salah satu wadah air bersih
untuk melepas serbuk kaporit yang menempel.
3. Masukkan ke dalam wadah berisi air bersih berikutnya sambil membersihkan noda-noda
hitam dan serbuk kaporit yang masih melekat pada semua bagian daun mangga dengan
memakai ibujari dan telunjuk. Lakukan hingga helaian daun tidak terasa licin, hati-hati jangan
sampai merobek daun.
4. Ulangi langkah 2 dan 3 pada semua helai daun.
Prakarya / luthfiya safitri / VIII.D Page 15

5. Pembersihan atau tepatnya perendaman dengan air bersih juga harus dilakukan setelah
pernutihan menggunakan pemutih cair. Caranya, masukkan helai demi helai daun ke dalam air
bersih, diarnkan beberapa saat sekitar 5-10 menit agar cairan kimia yang melekat larut, lalu
buang airnya.

Pengeringan
Pengeringan sebaiknya dengan cara diangin-anginkan saja,jangan terkena sinar matahari secara
langsung. Langkah-langkahnya sebagai berikut.
1. Letakkan setiap helai daun pada permukaan yang cukup luas dan bersih selama sekitar 2 jam.
2. Daun yang mengering bentuknya akan terlihat menggulung atau melengkung.
3. Setrika daun yang menggulung supaya rapi, sebaiknya disetrika pada satu permukaan saja
(bagian atas).
4. Pengeringan bisa dilakukan pada malam hari supaya helaian daun

Perekatan dan Pelapisan Luar
Helaian daun disusun dan direkatkan satu sama lain memakai lem putih hingga membentuk
lembaran yang nantinya bisa dipola dan digunting sesuai keinginan. Langkah-langkahnya
sebagai berikut.
1. Pilih helaian daun yang ukuran panjangnya sama.
2. Baluri sebagian lembaran daun dengan lem putih mernakai kuas lukis no.12.
3. Ambil selembar daun lalu rekatkan satu sama lain.
4. Kerjakan untuk daun-daun berikutnya sehingga membentuk sebuah lembaran dengan
tampilan seragam. Semua permukaan bagian atas daun menghadap ke arah Anda.
5. Diamkan lembaran sampai lemnya benar-benar kering.
6. Setrika lembaran dengan cara ditekan, bukan digosok, supaya setiap sambungan rapat dan
lembaran menjadi rapi.
7. Gunting setiap sisi lembaran hingga membentuk persegi yang rapi pada masing-masing
pinggirannya.
8. Baluri kembali permukaan lembaran daun bagian atas dengan lem putih agar lembaran daun
menjadi kuat dan lentur.
Prakarya / luthfiya safitri / VIII.D Page 16

9. Diamkan lembaran sampai lemnya benar-benar kering dan setrika kembali (dengan cara
ditekan-tekan). Lembaran siap dipola.

Pewarnaan
Lembaran warna daun hasil pemutihan nampak indah dan guratan tulang daun sangat unik
sehingga warna putih polos berkesan alami. Jika Anda suka, lembaran daun bisa diwarnai sesuai
dengan selera. Ada beberapa jenis pewarna yang bisa Anda coba. Langkah-langkahnya sebagai
berikut.
1. Bila menggunakan cat sablon, campurkan pewarna dengan lem putih sampai tercampur
sempurna. Balurkan pada lembaran daun (langkah perekatan no.8).
2. Jika menggunakan pewarna kain (wantex), rebus setelah daun dibersihkan. Biarkan dingin,
cuci, lalu keringkan.
Setelah pelapisan dengan lem putih, lembaran polos dan berwarna bisa langsung dibuat pola.
Namun, untuk barang yang berpeluang sering dipegang, disarankan dilapisi kembali dengan cat
semprot kaleng warna bening agar tahan air.
Daun mangga kering yang dikumpulkan tersebut terlebih dahulu dibersihkan. Daun kering
tersebut kemudian direbus bersama campuran zat kimia untuk menghilangkan zat klorofil dan
agar tidak mudah robek. Setelah satu hingga dua jam perebusan, daun-daun tersebut diangin-
anginkan dan disetrika. Kemudian daun-daun tersebut direkatkan dengan lem kayu sesuai
dengan pola produk yang ingin dihasilkan. Setelah itu dilapisi lem lagi, ujar Doni seorang
mahasiswa Unpad Bandung. Download Kreasi dari Daun Mangga Klik Disini Jika download
tidak berjalan otomatis copy link ini ke URL :
http://www.ziddu.com/download/8795760/KreasidariDaunMangga.pdf.html

Anda mungkin juga menyukai