Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah


memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah Wirausaha Kerajinan
dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang ini dapat diselesaikan dengan
baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku
umatnya.

Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran


Prakarya dan Kewirausahaan. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah Wirausaha Kerajinan dari
Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang ini. Dan kami juga menyadari
pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu
dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan
makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah Wirausaha Kerajinan dari Bahan Limbah
Berbentuk Bangun Ruang ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak


kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha
Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia.
Semoga makalah Wirausaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun
Ruang ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Padang,Februari 2021

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wirausaha kerajinan bahan limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan.
Limbah merupakan salah satu hasil dari suatu kegiatan atau proses. Limbah,
berdasarkan wujudnya dapat dibagi menjadi limbah padat, cair, dan gas. Satu
kegiatan industri atau rumah tangga dapat menghasilkan lebih dari satu macam
limbah padat. Contohnya, dari kegiatan di pabrik garmen yang memproduksi
pakaian, dihasilkan limbah berupa sisa potongan kain dengan berbagai ukuran,
sisa benang, dan sisa selongsong benang yang terbuat dari karton atau plastik.
Kegiatan rumah tangga juga menghasilkan limbah seperti limbah botol plastik,
limbah kertas, dan limbah kain atau baju yang sudah tidak dapat dipakai lagi.

Limbah berbentuk bangun ruang adalah limbah yang berbentuk bangun yang
berdimensi tiga, yaitu bahan limbah yang memiliki volume (ruang) sehingga
limbah tersebut dapat berdiri serta memiliki volume atau keruangan. Limbah
berbentuk bangun ruang dapat berupa bangun berbentuk beraturan seperti kubus,
bola, kotak, dan bangun tidak beraturan. Contoh bahan limbah berbentuk bangun
ruang adalah limbah botol, limbah kaleng, limbah kayu, dan lain-lain.

Awalnya produk kerajinan di Indonesia hanya digunakan sebagai alat untuk


memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan juga digunakan untuk keperluan ritual
tertentu. Akan tetapi seiring dengan perkembangan serta kemajuan jaman dan
teknologi, produk kerajinan tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidup atau keperluan ritual saja, namun produk kerajinan kini juga dapat
berfungsi sebagai hiasan interior maupun eksterior. Dengan adanya kreativitas
dan perkembangan serta kemajuan teknologi dan adanya berbagai penelitian yang
dilakukan oleh masyarakat, kelompok, atau perguruan tinggi, akhirnya bahan
yang dapat dipakai untuk membuat kerajinan pun semakin bervariasi, termasuk di
antaranya yaitu bahan kerajinan yang berasal dari limbah.

Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti
mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini
tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik
secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya
hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada
tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan
kaleng.

Salah satu pemanfaatan limbah anorganik adalah dengan cara proses daur ulang
(recycle). Daur ulang merupakan upaya untuk mengolah barang atau benda yang
sudah tidak dipakai agar dapat dipakai kembali. Beberapa limbah anorganik yang
dapat dimanfaatkan melalui proses daur ulang, misalnya plastik, gelas, logam,
dan kertas.

B. Manfaat
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas di dalam makalah tentang Wirausaha Kerajinan dari Bahan Limbah
Berbentuk Bangun Ruang ini adalah sebagai berikut:

1 Bagaimana perencanaan usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk


bangun ruang?
2 Bagaimana sistem produksi usaha kerajinan dari bahan limbah
berbentuk bangun ruang?
3 Bagaimana perhitungan titik impas (break even point) usaha
kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang?
4 Bagaimana strategi promosi produk hasil usaha kerajinan dari bahan
limbah berbentuk bangun ruang?
5 Bagaimana laporan kegiatan usaha kerajinan dari bahan limbah
berbentuk bangun ruang?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Wirausaha Kerajinan dari
Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang ini adalah sebagai berikut:

1 Untuk mengetahui perencanaan usaha kerajinan dari bahan limbah


berbentuk bangun ruang.

2 Untuk mengetahui sistem produksi usaha kerajinan dari bahan limbah


berbentuk bangun ruang.

3 Untuk mengetahui perhitungan titik impas (break even point) usaha


kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang.

4 Untuk mengetahui strategi promosi produk hasil usaha kerajinan

5 Untuk mengetahui laporan kegiatan usaha kerajinan dari bahan limbah

BAB II
LANDASAN TEORI

1.PENGERTIAN KERAJINAN BAHAN KERAS


Kerajinan bahan kerasa dalah kerajinan yang dibuat menggunakan bahan
berupa beda keras. Benda keras adalah benda yang memiliki sifat keras,
kuat, solid, tidak mudah dibentuk, dan pejal. Contoh kerajinan bahan
keras yaitu kursi rotan, patung dari batu, figura dari cangkang kerang
dan liannya.

Ada berbagai macam bahan yang dapat dibuat kerajinan,salah satunya benda
keras. Banyak kita temui kerajinan yang terbuat dari bahan keras,
seperti lemari jati, kursi rotan, patung dari kayu dan batu sampai
perabotan rumah dari bambu dan batok kelapa.

Bahan keras dikelompokkan menjadi dua yaitu:

1.Bahan keras alami, yaitu bahah keras yang telas disediakan oleh alam
Contohnya seperti : Kayu , Bambu , Biji-Bijian , Batu , Kerang , Rotan ,
Tulang , Dan sebagainya. cangkang hewan dan lainnya.

2.Bahan keras buatanyaitu bahan keras yang berasal dari hasil buatan
manusia, Contohnya adalah Kaleng,Logam,Besi,Semen,Kawat,Dan lain
sebagainya

2.MACAM TEKNIK PEMBUATAN

1.Teknik Cor

Teknik ini sudah ada sejak zaman perunggu. Di gunakan untuk


mencetak gending perunggu, kapak, bejana dan perhiasan.beberapa contoh
pembuatan barang dengan teknik cor:

-Teknik Tuang Berulang (bivalve)adalah Teknik ini menggunakan dua


keping cetakan yang terbuat dari batu dan dapat dipakai berulangkali.
Barang yang dihasilkan dari teknik ini biasanya hiasan.

-Teknik tuang sekali pakai(acire perdue)adalah Teknik ini bisa hanya


sekali pakai,karena bahan-bahanya serta hiasan-hiasanya rumit
sehingga bahanya tdk terus ada dan satu bahan tidak bisa dipakai
untuk selanjutnya.

2. Teknik Etsa

Kata etsa berasal dari bahasa Belkamu atau Jerman, yaitu etchyang
berarti memakan, berkorosi, atau berkarat, Kata etchingberarti mengetsa.
Benda-benda dari logam dapat dietsa dengan merendam dalam larutan etsa
(larutan asam).Untuk melindungi bagian yang tidak ingin teretsa oleh
pengikisan larutan asam ini,seluruh permukaannya dilapisi dengan bahan
penolak asam, yaitu resist (bahan pelindung). Sementara itu, bagian-
bagian yang terpilih untuk dietsa sesuai dengan desain dibiarkan terbuka
dan terkena pengikisan asam. Secara perlahan-lahan, asam akan melarutkan
dan mengikis tempat-tempat yang terbuka sampai tingkat yang diinginkan
sehingga permukaannya turun sampai di bawah permukan aslinya.

Larutan pengetsa ini terdiri atas larutan asam organik, asam mineral
anorganik, atau campuran dari keduanya. Sebagian asam mempunyai daya
kikis yang sangat baik untuk logam-logam tertentu, sedangkan sebagian
asam lain ternyata hanya sedikit atau bahkan tidak mempunyai pengaruh
sama sekali

3. Teknik Ukir

Merupakan teknik yang sudah di kenal sejak zaman batu muda. Pada
saat itu benda benda di rumah tangga di beri ukiran, misalnya gerabah
atau kayu. Motif ukirannya : Zig-zag, segitiga, garis, lingkaran dan
tumpal.

4. Teknik Ukir Tekan

Merupakan teknik membuat hiasan di atas plat logam tipis dengan


ketebalan 0,2 mm untuk plat kuningan dan 0,4 mm untuk plat logam
tembaga. Teknik ini di lakukan dengan menekan permukaan benda kerja
mengikuti bentuk motif yang di inginkan.

5. Teknik Bubut

Teknik ini memerlukan alat pemotong , mengiris dan menyayat untuk


membentuk benda yaitu pahat bubut. Contoh kerajinan ini adalah vas bunga
dari kayu, asbak kayu,dll.

6. Teknik Anyam

Teknik ini di lakukan dengan cara menyilang-nyilangkan atau


menumpang tindihkan bahan sehingga menjadi suatu karya anyaman. Bahan
keras yang dapat menggunakan teknik anyam di antaranya : bambu, rotan ,
dan plastik.

BAB III
PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai