Disusun oleh
Berbagai cara telah ditempuh oleh Pemerintah dan sebagian masyarakat untuk
mengurangi volume sampah di Indonesia. Namun tetap saja sampah masih
menumpuk dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat sekitar. Oleh
karena itu, sebagai jalan alternatif saya mencoba untuk memanfaatkan kardus
kemasan minuman yang tidak terpakai menjadi sebuah kotak celengan yang unik
serta bernilai jual tinggi.
Hasil yang saya harapkan dari pembuatan celengan berbahan kardus ini adalah
untuk mengurangi jumlah volume sampah yang seringkali menimbun dimana-mana
dan bisa mencemarkan tanah serta meningkatkan kreatifitas anak bangsa agar dapat
berpartisipasi dalam menyelamatkan bumi kita yang tercinta ini.
LANDASAN TEORI
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk
digunakan secara biasa atau khusus dalam produksi atau pemakaian; barang rusak
atau cacat selama manufaktur; atau materi berlebihan atau buangan. (Kamus Istilah
Lingkungan, 1994)
Kesenian dari barang bekas adalah salah satu jenis hasil karya seni oleh individu
ataupun kelompok dimana bahan-bahannya terdiri dari barang-barang bekas.
Kesenian barang bekas pertama kali dikenalkan oleh Wensislaus Makur, seorang
kelahiran Flores. Beliau merupakan bekas buruh bangunan di Bali. Wensislaus Makur
membuat tas unik dari sampah karung plastik beras, sampai menembus pasar
konsumen di Eropa.
Celengan adalah tempat untuk menyisihkan uang receh atau pecahan kecil. Sebagian orang
juga memanfaatkan celengan untuk tabungan tertentu. Seperti tabungan untuk berwisata ataupun
tabungan untuk membeli sesuatu yang sangat diimpikan, misalnya ponsel.
PROSES PEMBUATAN PRODUK
•kardus
•alat tulis
•tali sepatu
•gunting
•cutter
•lem
•penggaris
•paku
1.Setelah dibersihkan, gambar pola kerangka kubus dengan ukuran masing-masing sisi 8cm
6. Kemudian susun menjadi kubus lalu lem dan mulai jahit menggunakan
tali sepatu.
7. Jahit mulai dari dalam kotak agar hasilnya lebih estetik dan menarik.
8. Celengan kubus dari kardus bekas sudah jadi.
KESIMPULAN