Anda di halaman 1dari 10

Laporan Tugas Ahir Kriya Logam

NAMA : Ismei Fatika Sari

NIM : 19207241009

KELAS :G

UNUVERSITAS NEGRI YOGYAKARTA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

2020
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR

DAFTAR
ISI

BAB I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
BAB II.
PEMBAHASAN
1. Pengertian
2. Alat
3. Bahan
4. Cara
BAB III.
Penutup
a. Kesimpulan
b. Daftar Pustaka
Kata Pengantar

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat,
hidayah, kekuatan dan kesehatan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan laporan tugas
Logam. Laporan ini merupakan pelajaran Pendidikan Kriya.

Dalam penyelesaian laporan ini, saya telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuan dan pengalaman yang saya miliki. Namun saya menyadari bahwa penulisan
laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dalam isi maupun teknis penulisannya. Oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati saya mengharapkan adanya pandangan pikiran,
berupa kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan ini.

Yogyakarta, 24 Oktober 2020

Ismei Fatika Sari


BAB I.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Membuat barang kerajinan dari logam bukanlah hal baru bagi masyarakat Indoensia.
Sebab, sejak dahulu ketika masih berdiri banyak kerajaan pun industri kerajinan
logam sudah banyak berkembang di berbagai pelosok tanah air. Beberapa barang
kerajinan logam yang sudah ada sejak jaman kerajaan antara lain berbagai peralatan
perang (mulai dari keris, pedang, golok, tombak, tameng dan lain-lain), perhiasan dan
asesoris kerajaan, alat kesenian (gamelan seperti saron, bonang, gong) dan lain-lain.
Sebagaimana yang kita tahu, kerajinan kriya logam merupakan salah satu dari hasil
Usaha Kecil Menengah yang paling diandalkan untuk keperluan ekspor. Kebanyakan
kerajinan dipengaruhi oleh heritage yang merupakan warisan budaya dari suatu
masyarakat setempat. Misalnya saja kerajinan pisau keris. Meskipun semua daerah
memiliki kerajinan kriya logam masing-masing, namun antara kriya logam dari suatu
daerah dengan daerah lain memiliki kerajinan kriya logam yang berbeda-beda. Semua
in tergantung warisan dari msyarakat setempat terdahulu.
Pada dasarnya, kerajinan logam ini menampilkan karya seni relief dan gambar dengan
berbagai motif dan tema yang pada umumnya hampir memiliki kesamaan dengan
motif-motif relief lain terutama motif pada seni relief ukir. Sehingga saat ini hasil dari
Kerajinan Logam ini di gunakan sebagai ornamen untuk menghiasi suatu tempat atau
memperindah suatu ruangan, bukan sekedar untuk peralatan rumah tangga.
Pada umumnya produk hasil logam, baik yang dari tembaga maupun kuningan dibeli
oleh hotel untuk mempercantik interior mereka, dan ada pula yang dibeli oleh
perorangan maupun diekspor ke luar negeri.
Untuk saat ini, membutuhkan kerja ekstra keras bagi pemerintah maupun pelaku
usaha kerajinan ini untuk memperkenalkan hasil produk keajinan ini ke tengah
masyarakat. Mengingat kondisi resesi global yang tentunya mempenagruhi
permintaan barang sekunder seperti produk kerajinan ini. Yang bisa dilakukan
pemerintah Indonesia yaitu lebih banyak mengadakan event pameran produk andalan
seperti yang telah dilakukan di tempat lain untuk mendongkrak permintaan domestik.
Kerjasama pemerintah dengan para pengrajin mutlak diperlukan untuk
menyelamatkan potensi kerajinan logam yang ada di Indonesia.
BAB II.
PEMBAHA
SAN

1. Penertian

Pada tugas ini saya membuat desain dengan tema flora gambar bunga mawar.
Saya memilih desain ini karna bentuknya yang simpel dan terlihat elegan.Saya
membuat tugas ini dengan tehnik Etsa.

2. Alat

Macam-macam alat yang saya gunakan untuk proses penmbuatan karya ini, yaitu;

 Pensil paku, untuk menggores logam yang ingin di kikiskan.

 Nampan atau ember besar, untuk tempat pengasaman.

 Alat gambar, untuk membuat desain.

 Masker dan sarunng tangan karet, untuk digunakan saat proses


pengasaman berlangsung.

3. Bahan

Secara garis besar bahan baku yang dipergunakan untuk membuat kerajinan etsa
logam diantaranya:

 Lempengan logam kuningan, media yang akan di buat karya


 Pilok, untuk menutup permukaan logam yang ingin dilindungi dri cairan
pengasaman
 Cat besi, menecat cagian logam yang telah cekung karna pengasaman.
 Hcl, untuk bahan pengasaman
 H2o2, untuk bahan camouran pengasaman

4. Cara pembuatan

a. Pembuatan desain
b. Melubangi desain dengan cutter

c. Mengamplas permukaan logam

d. Milok logam pada kedua sisi permukaan

e. Pilok bagian gambar menggunakan kertas desain yang telah dilubangi


f. Gores bagian motif yang diinginkn terkikis oleh zat pengasaman

g. Setelah selesai di gores semua, siapkan bahan dan alat pengasaman.

h. Proses pengasaman dengan takaran air sebayak 480ml, Hcl 240ml, H2o2
80ml. Rendam sesuai keinginana kedalaman korosi logam.
Disini saya merendam dengan alat nampan alumunium yang saya alasi
jas hujan plastik agar nampannya tidah terkorosi juga.

i. Setelah selesai pengasaman cuci logam lalu bersihkan pilok


menggunakan tiner. Bersihkan hingga benar benar bersih.

j. Setelah bersih lalu bersihkan logam dengan braso


k. Setelah benar benar benar bersih cat bagian motif atau bagian yang cekung
menggunakan cat besi warna sesuai keinginan.
l. Semprot logam dengan clear

m. Selesai
BAB III.
Penutup

a. Kesimpulan

Dalam proses pembuatan etsa logam ini kita harus berhati hati saat proses
pengasaman logam karna ciran pengasaman sangat berbahaya untuk organ
tubuh manusia, ketika proses pengasaman harus mengenakan masker tebal dan
sarungtangan karet

b. Daftar Pustaka

http://icuk-sugiarto.blogspot.com/2012/09/makalah-tentang-seni-kriya-
logam_26.html

Anda mungkin juga menyukai