Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Seni Rupa, Volume 8 Nomor 2 Tahun 2020, 224–233

TEKNIK FINISHING PADA KERAJINAN COR LOGAM SLAMET HARIYANTO


DI DESA BEJIJONG, TROWULAN, MOJOKERTO

Ryu Challifiar Bagaskara


Prodi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
Email: ryubagaskara16020124075@mhs.unesa.ac.id

Dra. Indah Chrysanti Angge, M.Sn


Prodi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
Email: indahangge@unesa.ac.id

Abstrak
Slamet Hariyanto merupakan salah seorang perajin cor logam yang terkenal dari Dusun Kedungwulan,
Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto. Salah satu keunikan dari setiap karya-karyanya adalah pada teknik
finishing yang digunakan. Hal tersebutlah alasan perlunya dilakukan penelitian lebih mendalam. Tujuan
penelitian ini yaitu (1) Mengetahui pengelompokan teknik finishing cor logam Slamet Hariyanto. (3)
Mendeskripsikan proses finishing cor logam Slamet Hariyanto (4) Mendeskripsikan kualitas finishing cor
logam Slamet Hariyanto. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang disajikan dalam bentuk
deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi,
wawancara, dan studi dokumentasi. Data-data yang telah diperoleh dari hasil penelititian dianalisis
dengan menggunakan metode reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pada penelitian ini
uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi data dan informant review. Dari penelitian ini
diperoleh hasil yaitu (1) Slamet Hariyanto mengelompokkan teknik finishing yang digunakan menjadi
tiga, yaitu: finishing mengkilap, finishing lapis perak, dan finishing warna. (2) Tahapan-tahapan proses
yang dilakukan dalam proses ketiga teknik tersebut adalah untuk memeroleh hasil finishing mengkilap
dilakukan penggosokan secara terus-menerus menggunakan batu langsol. Untuk memperoleh hasil
finishing berwarna silver dilakukan pelapisan dengan bahan perak. Sedangkan untuk memperoleh warna
hitam atau coklat dilakukan pemolesan dengan semir kiwi. (3) Kualitas hasil finishing Slamet Hariyanto
dipengaruhi oleh dua aspek yaitu memperhatikan aspek estetika dan aspek keamanan yang diterapkan
oleh Slamet Hariyanto.

Kata Kunci: Teknik Finishing, Cor Logam, Slamet Hariyanto

Abstract
Slamet Hariyanto is one of the famous cast metal craftsmen from Kedungwulan village, Bejijong,
Trowulan, Mojokerto. One of the uniqueness of each of his works is the finishing technique used. This is
why the research is necessary for more depth. The purpose of this research is (1) To know the grouping of
cast metal finishing techniques Slamet Hariyanto. (2) To describe the process finishing cast Metals
Slamet Hariyanto. (3) To describe the quality of finishing cast metal Slamet Hariyanto. This research is a
qualitative study presented in a descriptive form. The data collection techniques used in this study are
observation techniques, interviews, and documentation studies. Data that has been obtained from the
results of the research is analyzed using the data reduction method, data presentation, and withdrawal of
conclusions. In this research, the validity test of data using data triangulation techniques and informant
review. The results of this research are (1) Slamet Hariyanto classify finishing techniques used into three,
namely: Shiny finishing, Silver finishing, and color finishing. (3) The stages that are performed in the
third process of the technique is to have the result of shiny finishing done by continuous scrubbing using
Langsol stone. To achieve a silver-coloured finishing done with silver coating material. As for obtaining
black or brown color done polishing with Kiwi polish. (3) The quality of finishing of Slamet Hariyanto
influenced by two aspects namely: attention to the aesthetic aspect and security aspect applied by Slamet
Hariyanto.

Keywords: Finishing Technique, Cast Metal, Slamet Hariyanto

224
Teknik Finishing pada Kerajinan Cor Logam Slamet Hariyanto

tersebut diawali dengan pembakaran lilin yang dicampur


PENDAHULUAN getah pohon damar. Tahap selanjutnya membuat cetakan
Kerajinan cor logam merupakan salah satu bentuk semen sesuai bentuk pesanan. Tahap ketiga cetakan
warisan turun menurun sebagai peninggalan dari nenek semen dilumuri lilin. Tahap keempat penutupan
moyang. Kebanyakan produk dari cor logam dipengaruhi sekeliling lilin atau membungkusnya menggunakan tanah
oleh sejarah kebudayaan masyarakat di zaman kerajaan liat dan menunggu sampai kering. Tahap kelima
Hindu-Budha. Menurut Lelono (2012:197), sejarah melakukan pembakaran dengan suhu 1200 derajat dalam
perkembangan cor logam berasal dari tinggalan budaya waktu 8 jam. Tahap berikutnya adalah penghalusan
masyarakat Kerajaan Majapahit yang ditemukan dari bentuk menggunakan gerinda dan bor jun (bor kecil).
bukti-bukti berupa situs dan benda-benda arkeologis di Tahap terakhir melakukan finishing atau pewarnaan dan
sekitar wilayah Kerajaan Majapahit. Hal tersebutlah yang pelapisan.
mempengaruhi masyarakat sekitar untuk Berkaitan dengan teknik finishing, menurut Timbul
mengembangkan budaya warisan nenek moyang, salah Raharjo (2009:8) menjelaskan bahwa, finishing adalah
satunya yaitu kerajinan cor logam. Pada Zaman Kerajaan memberikan sentuhan akhir agar penampilan produk
Majapahit, logam sudah dipakai sebagai bahan baku sesuai dengan capaian yang diinginkan. Peningkatan
utama pembuatan peralatan rumah tangga di dalam kreatifitas juga penting untuk menciptakan suatu produk
kerajaan. Sebagai warisan bangsa yang digali dari budaya yang baik. Di dalam suatu produk, peranan finishing
asli nenek moyang daerah tersebut, oleh karena itu sangat besar pengaruhnya untuk menghasilkan suatu
produk logam cor yang berasal dan lahir di daerah produk yang berkualitas. Jadi untuk memperoleh
setempat merupakan identitas daerah itu sendiri sekaligus kerajinan logam yang berkualitas diperlukan kreativitas
identitas bangsa. serta inovasi untuk menciptakan produk logam terutama
Fenomena cor logam di trowulan saat ini telah pada proses finishing yang menjadi proses akhir dari
berkembang sangat pesat. Trowulan tidak hanya terkenal penciptaan produk logam.
sebagai daerah dengan banyak situs peninggalan Dalam penelitian ini yang menjadi fokus
bersejarah berupa candi-candi saja, tetapi juga terkenal pembahasan adalah mengkaji lebih dalam mengenai
sebagai daerah pusat pembuatan produk kerajinan logam. teknik finishing kerajinan cor logam yang digunakan oleh
Tidak heran sehingga trowulan kini dijuluki sebagai Slamet Hariyanto. Slamet Harianto mempunyai keunikan
daerah pusatnya produk kerajinan logam dengan teknik pada hasil proses finishing. Ia mengklasifikasikan tiga
cor, karena hampir semua penduduk berpenghasilan dari teknik finishing yang digunakan. Ketiga teknik finishing
pembuatan produk cor logam tepatnya di Dusun cor logam tersebut menjadi ciri khas yang tidak dimiliki
Kedungwulan, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, oleh perajin cor logam lainnya. Hal ini lah yang menarik
Kabupaten Mojokerto. Hal tersebutlah yang menjadi perhatian peneliti untuk melaukan penelitian dengan
alasan Trowulan merupakan daerah yang layak untuk judul penelitian adalah “Teknik Finishing Pada Kerajinan
dilakukan penelitian. Cor Logam Slamet Hariyanto di Desa Bejijong,
Cor logam adalah merupakan seni pengolahan logam Trowulan, Mojokerto.”
yang paling tua. Sebagaimana ditemukan dalam artefak
kuno menunjukkan bukti keterampilan dalam
pembentukan benda dari bahan logam dengan METODE
menuangkan logam yang telah dicairkan kedalam cetakan Penelitian yang berjudul “Teknik Finishing Pada
pasir khusus menjadi bentuk tertentu (Lelono, 2012:197). Kerajinan Cor Logam Slamet Hariyanto Di Desa
Salah satu perajin logam yang menekuni pembuatan Bejijong, Trowulan, Mojokerto” merupakan penelitian
kerajinan logam cor di desa Bejijong adalah Slamet kualitatif yang disajikan dalam bentuk deskriptif.
Hariyanto. Slamet Hariyanto yang berusia 29 tahun telah Menggunakan metode penelitian kualitatif-
belajar membuat logam teknik cor secara otodidak turun deskriptif diharapkan mendapatkan hasil akhir yang
temurun dengan di pengaruh oleh culture masyarakat di akurat terkait (1) pengelompokan teknik finishing logam
Desa Bejijong yang sejak dahulu membuat kerajinan cor yang digunakan Slamet Hariyanto, (2) proses
logam dengan mnggunakan teknik cor. Awal dalam finishing cor logam yang dilakukan Slamet Hariyanto,
merintis usahanya tersebut, Slamet Hariyanto masih dan (3) kualitas produk hasil finishing Slamet Hariyanto.
menemui kesulitan dalam pemasaran produknya, bahkan Objek utama dalam penelitian ini adalah teknik
sempat mengalami kegagalan. Namun Slamet Hariyanto finishing yang digunakan pada pembuatan cor logam
selalu bekerja keras serta tidak pernah putus asa untuk Slamet Hariyanto. Sedangkan subjek penelitiannya
mengembangkan usaha kerajinan logam teknik cor. Saat adalah Slamet Hariayanto. Slamet Hariyanto merupakan
ini produk cor logam Slamet Hariyanto telah dikenal penerus usaha logam cor di Desa Bejijong, Trowulan,
banyak orang. Hal itu karena hasil kerajinan logam cor Mojokerto. Dari penjelasanya dapat digali berbagai
Slamet Harianto sangat berkualitas dan telah menembus informasi berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.
pasar nasional. Karena konsistesinya sebagai seorang Lokasi penelitian yang dipilih adalah di rumah
perajin cor logam, Slamet Harianto telah mendapatkan Slamet Hariyanto yang juga merupakan tempat
banyak penghargaan baik dari pemerintah Kabupaten pembuatan atau bengkel kerja usaha kerajinan cor
Mojokerto maupun pemerintah Provinsi Jawa Timur. logamnya. Tepatnya berada di jalan Candi Brahu. No. 32
Proses pembuatan kerajinan cor logam Slamet Dusun. Kedungwulan, DesaXBejijong, Kabupaten.
Harianto melalui beberapa tahapan. Tahapan-tahapan Mojokerto.

225
Jurnal Seni Rupa, Volume 8 Nomor 2 Tahun 2020, 224–233

Mengingat kondisi saat ini sedang pandemi covid-


19, peneliti tidak dapat melakukan observasi secara
langsung di lokasi penelitian. Maka, proses pengumpulan
data ini hanya diperoleh melaui teknik wawancara dan
mengumpulkan dokumentasi terkait teknik finishing pada
kerajinan cor logam Slamet Hariyanto secara online.
Wawancara dan dokumentasi tersebut dilaksanakan pada
tanggal 3 Juni 2020.
Teknik analisis data dilakukan dengan cara Bagan 1
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengelompokan Teknik Finishing oleh Slamet Hariyanto
Pada tahap reduksi data, hasil penelitian berupa hasil (Sumber: Ryu Challifiar, 2020)
wawancara dengan Slamet Hariyanto, dan hasil
dokumentasi teknik finishing cor logam Slamet Hariyanto Slamet Hariyanto mengklasifikasikan
direduksi (dirangkum) dengan memilah-milah data yang (mengelompokkan) teknik finishing yang digunakan
akan disajikan. Data yang akan disajikan adalah berkaitan menjadi tiga, antara lain: finishing mengkilap untuk
dengan 1) pengelompokan teknik finishing logam cor menghasilkan warna gold pada karya cor logam, finishing
yang digunakan Slamet Hariyanto, (2) proses finishing lapis perak untuk menghasilkan warna silver, dan
cor logam yang dilakukan Slamet Hariyanto, dan (3) finishing warna untuk menghasilkan warna kehitaman,
kualitas produk hasil finishing Slamet Hariyanto. Setelah coklat, dan berbagai warna lainnya.
itu peneliti membuat kesimpulan-kesimpulan sebagai Slamet Hariyanto juga mengkombinasi penerapan
hasil penelitian. ketiga teknik finishing tersebut tergantung dengan
Dalam pemeriksaan keabsahan data penelitian permintaan konsumen. Sehingga tiga teknik finishing
menggunakan cara triangulasi dan informant review. yang digunakan dapat menghasilkan produk kerajinan cor
Untuk triangulasi data proses yang dilakukan oleh logam dengan variasi 1 warna, 2 warna, maupun 3 warna.
peneliti adalah (1) Peneliti membandingkan data hasil
penelitian dengan hasil wawancara narasumber utama B. Proses Finishing Cor Logam Slamet Hariyanto
yaitu Slamet Harianto. (2) Peneliti membandingkan hasil 1. Teknik Finishing Mengkilap
penelitian dengan beberapa narasumber lain yang masih Teknik finishing mengkilap merupakan teknik
ada kaitannya dengan teknik finishing logam cor Slamet yang digunakan oleh Slamet Hariyanto untuk
Harianto. (3) Peneliti membandingkan hasil penelitian menciptakan warna gold seperti warna emas hasil teknik
dengan buku-buku yang berkaitan tentang Teknik penyepuhan. Sebenarnya warna gold tersebut adalah
finishing logam cor. Dengan teknik triangulasi sumber warna asli dari logam kuningan yang digosok secara terus
dapat meningkatkan derajat kepercayaan saat pengujian menerus sehingga logam kuningan dapat mengkilap
data, sehingga data yang didapatkan dapat akurat terkait seperti warna emas.
teknik finishing yang digunakan oleh Slamet Hariyanto. Berikut merupakan alat dan bahan yang digunakan
oleh Slamet Hariyanto dalam teknik finishing mengkilap.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengelompokan Teknik Finishing Cor Logam Tabel 1
Slamet Hariyanto Alat yang digunakan dalam teknik finishing mengkilap
Slamet Hariyanto merupakan salah seorang (Sumber: Ryu Challifiar, 2020)
perajin cor logam yang terkenal di Dusun Kedungwulan, ALAT FUNGSI
Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto. Hasil produk- Fungsi dari amplas halus (nomor
produk kerajinan yang dihasilkan terkenal sangat ukuran 300-500) tersebut untuk
berkualitas dibandingkan perajin yang lain. Salah satu menghaluskan bagian yang
keunikan dari setiap karya-karyanya adalah pada hasil masih kasar pada bagain-bagian
finishingnya. permukaan yang kecil atau
Finishing pada produk kerajinan cor logam sempit (membutuhkan kedetai-
merupakan proses tahapan akhir yang dilakukan oleh lan).
Amplas halus
perajin cor logam. Tahap finishing merupakan tahapan
yang sangat penting karena pada tahap inilah yang akan Fungsi gerinda digunakan untuk
menguatkan kesan daya tarik pada sebuah produk menghaluskan bagian yang
kerajinan cor logam. Selama ini, Slamet Hariyanto telah masih kasar pada permukaan
menerapkan beberapa variasi teknik finishing dalam yang lebar (tidak membutuhkan
produk-produk kerajinan cor logamnya. Berikut kedetailan). Mata gerinda yang
berupakan pengelompokan teknik finishing yang digunakan dapat menyesuaikan
digunakan oleh Slamet Hariyanto. dengan kebutuhan.
Gerinda

226
Teknik Finishing pada Kerajinan Cor Logam Slamet Hariyanto

Fungsinya untuk mempermudah


dalam menggosok produk cor
logam yang telah diolesi sebuk
langsol.

Perca kain jeans


Bagan 2
Fungsi baskom plastik Tahapan-Tahapan Dalam Teknik Finishing Mengkilap
digunakan untuk wadah (Sumber: Ryu Challifiar, 2020)
melarutkan batu langsol yang
telah dicampurkan dengan
bensin. Ukuran wadah dapat Tahap pertama yang dilakukan oleh Slamet
menyesuaikan dengan jumlah Hariyanto dalam teknik finishing mengkilap adalah
memastikan bentuk produk kerajinan cor logam. Bentuk
dan kebutuhan saat proses
Wadah produk harus benar-benar sempurna dan halus tanpa cacat
finishing.
sedikitpun. Jika masih ditemukan bentuk-bentuk yang
Fungsi kuas dengan berbagai belum sempurna, maka dilakukan proses penghalusan.
ukuran digunakan untuk Untuk menghaluskan bidang-bidang yang detail pada
mengoleskan serbuk langsol permukaan produk, dilakukan dengan amplas halus.
yang telah dicampurkan dengan Sedangkan untuk menghaluskan permukaan yang lebar
bensin pada produk kerajinan dapat menggunakan gerinda.
cor logam. Ukuran kuas Setelah produk tersebut bentuknya sudah dianggap
menyesuaikan ukuran produk. sempurna, tahap selanjutnya yang dilakukan oleh adalah
Kuas
melarutkan bahan kimia yaitu batu langsol. Batu langsol
atau yang sering disebut dengan batu gosok hijau,
Palu berfungsi sebagai alat untuk
merupakan bahan kimia padat (berbentuk batu). Batu
menghaluskan batu langsol.
langsol dengan berat 500g ini biasanya dapat ditemukan
di toko-toko bangunan. Batu langsol merupakan bahan
yang berkualitas sangat baik untuk mengkilapkan logam
kuningan.
Tahap awalnya batu langsol ini dihaluskan hingga
Palu menjadi serbuk. Proses penghalusan batu langsol
dilakukan dengan cara dipukul dengan palu hingga halus
menjadi serbuk. Kemudian serbuk tersebut dicampurkan
Tabel 2 dengan bensin pada sebuah wadah. Jumlah atau takaran
Bahan yang digunakan dalam teknik finishing mengkilap yang digunakan menyesuaikan dengan jumlah produk
(Sumber: Ryu Challifiar, 2020) yang akan difinishing. Selanjutnya, sebuk langsol dan
BAHAN KETERANGAN bensin diaduk hingga tercampur merata. Setelah serbuk
Batu Langsol atau Batu poles dan bensin menyatu, selanjutnya dioleskan pada
hijau adalah bahan kimia permukaan produk kerajinan cor logam kuningan. Untuk
berbentuk batu (padat) untuk mempermudah saat mengoleskan sebuk langsol ke
meghasilkan warna yang produk kerajinan cor logam kuningan dapat
mengkilap. Banyaknya batu menggunakan kuas berbagai kukuran menyesuaikan
langsol yang digunakan ukuran produk kerajinan cor logam. Dalam pengolesan,
menyesuaikan dengan kebutu- Slamet Hariyanto selalu memastikan mengoles secara
Batu Langsol han. merata pada semua permukaan produk tersebut.
Produk logam yang telah diolesi, kemudian
Bensin digunakan sebagai bahan digosok secara terus menerus dengan menggunakan perca
campuran untuk melarutkan kain levis. Dalam tahap ini digunakan alat berupa gerinda
batu langsol yang telah untuk mempermudah dalam proses penggosokan. Perca
dihaluskan menjadi serbuk kain jeans dipotong-potong berbentuk lingkaran dijahit
langsol. Jumlah takaran bensin mejadi satu kemudian dijadikan sebagai mata gerinda.
yang digunakan menyesuaikan Slamet Hariyanto memilih menggunakan perca kain jeans
kebutuhan. karena serat benang pada kain jeans sangat tebal,
Bensin
sehingga hal tersebut sangat baik untuk proses finishing
mengkilap.
Setelah menyiapkan berbagai alat dan bahan yang Setelah tahap penggosokan dengan perca kain
dibutuhkan, berikut merupakan tahapan-tahapan proses jeans, maka produk kerajinan cor logam akan tampak
finishing yang dilakukan oleh Slamet Hariyanto. mengkilap dengan warna gold atau keemasan. Berikut

227
Jurnal Seni Rupa, Volume 8 Nomor 2 Tahun 2020, 224–233

merupakan beberapa hasil teknik finishing mengkilap Teknik finishing lapis perak merupakan teknik
pada produk kerajinan cor logam Slamet Hariyanto. finishing dengan melapisi bahan logam perak pada
produk kerajinan cor kuningan. Penggunaan teknik ini
akan menghasilkan warna silver pada produk kerajinan
cor logam.
Alat dan bahan yang digunakan dalam teknik ini
sama dengan alat dan bahan yang digunakan pada teknik
finishing mengkilap. Namun terdapat beberapa tambahan
alat dan bahan untuk proses pelapisan bahan peraknya.
Berikut merupakan beberapa tambahan alat dan bahan
yang digunakan oleh Slamet Hariyanto dalam teknik
finishing lapis perak.

Gambar 1 Tabel 3
Patung “Dewa Wisnu” (Finishing Mengkilap), 25x15cm Alat yang digunakan dalam teknik finishing lapis perak
(Sumber: Dok. Ryu Challifiar, 2020) (Sumber: Ryu Challifiar, 2020)
ALAT FUNGSI
Tungku api digunakan untuk
proses peleburan perak. Perak yang
telah dicampurkan dengan HCL
murni 100% di panaskan di atas
tungku api sampai warnanya
berubah menjadi kehitaman.
Tungku api

Wadah pemanas berbahan besi


Gambar 2 digunakan sebagai wadah untuk
Cincin “Lembu Suro” (Finishing Mengkilap), 3x2cm meleburkan perak yang dicampuri
(Sumber: Dok. Ryu Challifiar, 2020) dengan HCL. Wadah ini diletakkan
di atas tungku api dengan suhu di
atas 500 derajat.
Wadah besi

Wadah plastik digunakan untuk


tempat mencampur antara larutan
perak dengan bahan-bahan kimia
lain diantaranya yaitu air mendidih,
potas sengkali, dan deterjen.

Gambar 3 Wadah plastik


Patung “Mahadewa” (Finishing Mengkilap), 120x60cm
(Sumber: Dok. Slamet Hariyanto, 2020) Penjepit berbahan besi digunakan
untuk mengangkat wadah pemanas
yang digunakan saat peleburan
perak. Pada unjung pegangan
penjepit dililit kain untuk
menghindarkan dari rasa panas.
Penjepit

Tabel 4
Bahan yang digunakan dalam teknik finishing lapis perak
Gambar 4 (Sumber: Ryu Challifiar, 2020)
Patung “Putra Mahadewa” (Finishing Mengkilap), 40x20cm BAHAN KETERANGAN
(Sumber: Dok. Slamet Hariyanto, 2020)

2. Teknik Finishing Lapis Perak

228
Teknik Finishing pada Kerajinan Cor Logam Slamet Hariyanto

Bahan perak (mentah) sebagai


bahan utama dalam teknik
finishing lapis perak. Perak yang
bentuknya masih padat akan
dileburkan dengan bahan-bahan
kimia.
Perak (mentah)
HCL merupakan bahan kimia yang
berfungsi sebagai pelarut bahan Bagan 3
perak. HCL yang digunakan adalah Tahapan-Tahapan Dalam Teknik Finishing Lapis Perak
HCL murni dengan kadar 100%.
(Sumber: Ryu Challifiar, 2020)

Tahap awal atau tahap dasar yang dilakukan oleh


HCL Slamet Hariyanto dalam teknik finishing lapis perak pada
dasarnya sama dengan tahap pada teknik finishing
Potas sengkali merupakan bahan mengkilap. Tahap yang membedakan adalah pada tahap
tambahan yang digunakan untuk pelapisan perak.
melarutkan perak. Selain itu potas Setelah produk kerajinan cor logam sudah
sengkali juga berfungsi menjadikan dipastikan bersih dan mengkilap selanjutnya masuk pada
produk kerajinan cor logam yang tahap peleburan bahan perak (mentah) dengan cairan
telah dilapisi menjadi lebih kimia HCL. Bahan perak (mentah) dilmasukkan ke dalam
mengkilap. suatu wadah pemanas dan di dalamnya dicampurkan
Potas Sengkali HCL murni (100%). Bahan perak dan HCL tersebut
dipanaskan pada tungku api hingga menjadi larutan perak
Air mendidih digunakan sebagai dengan warna kehitaman.
bahan tambahan dalam proses Sembari menunggu proses peleburan perak,
membuat larutan perak. Slamet Hariyanto juga menyiapkan air mendidih. Air
tersebut akan digunakan sebagai campuran dengan
larutan perak yang telah berwarna kehitaman. Setelah
mendapatkan larutan perak tersebut, kemudian air
Air Mendidih mendidih dicampurkan menjadi satu pada sebuah wadah
lain. Dalam proses menyampuran tersebut sering kali
Bubuk sabun deterjen berfungsi juga ditambahkan bahan kimia lain yaitu potas sengkali
untuk membuat produk kerajinan dan bubuk sabun deterjen. Untuk jumlah potas dan sabun
cor logam yang telah dilapisi perak deterjen menyesuaikan dengan kebutuhan finishing.
menjadi lebih bersih dan lebih Kedua bahan kimia tersebut diyakini oleh Slamet
mengkilap. kadar penggunaannya Hariyanto sangat berpengaruh dalam menghasilkan
menyesuaikan kebutuhan finishing. warna silver yang lebih mengkilap.
Setelah larutan perak jadi, tahap selanjutnya
Sabun (deterjen) adalah tahap pelapisan perak pada produk cor logam.
Pada tahap ini, produk-produk cor logam dilapisi larutan
Kayu bakar merupakan bahan perak dengan cara dikuas. Ukuran kuas yang digunakan
bakar yang digunakan untuk menyesuaikan permukaan produk kerajinan cor logam
menyalakan api secara tradisional yang akan difinishing. Sehingga akan menghasilkan
pada tungku api. warna silver pada produk kerajinan cor logam.
Berikut merupakan beberapa hasil teknik finishing
lapis perak pada produk kerajinan cor logam Slamet
Kayu Bakar Hariyanto.

Setelah menyiapkan berbagai alat dan bahan yang


dibutuhkan, berikut merupakan tahapan-tahapan proses
finishing lapis perak yang dilakukan oleh Hariyanto.

Gambar 5
Patung “Dewi Sri” (Finishing Lapis Perak), 35x15cm
(Sumber: Dok. Ryu Challifiar, 2020)

229
Jurnal Seni Rupa, Volume 8 Nomor 2 Tahun 2020, 224–233

Tabel 5
Alat Yang Digunakan Dalam Teknik Finishing Warna
(Sumber: Ryu Challifiar, 2020)
ALAT FUNGSI
Tungku api digunakan untuk
memanaskan produk kerajinan cor
logam yang siap difinishing. Pada
teknik finishing warna, api yang
digunakan adalah api sedang (tidak
terlalu panas).
Gambar 6
Patung “Dewa Siwa” (Finishing Lapis Perak), 35x15cm Tungku api
(Sumber: Dok. Ryu Challifiar, 2020)
Penjepit besi digunakan sebagai
alat pegangan untuk memanaskan
dan memindahkan produk
kerajinan cor logam dari tungku
Penjepit api.

Wadah plastik digunakan sebagai


wadah untuk cairan HCL.

Gambar 7
Patung “Ganesya” (Finishing Lapis Perak), 20x10cm
(Sumber: Dok. Slamet Hariyanto, 2020)
Wadah

Kuas digunakan untuk proses


pelapisan bahan pewarnan.

Kuas

Tabel 6
Gambar 8 Bahan Yang Digunakan Dalam Teknik Finishing Warna
Patung “Budha Semedhi” (Finishing Lapis Perak), 25x15cm (Sumber: Ryu Challifiar, 2020)
(Sumber: Dok. Slamet Hariyanto, 2020) BAHAN KETERANGAN
HCL merupakan bahan utama
3. Teknik Finishing Warna dalam proses ini. Pada proses ini
Teknik finishing warna merupakan teknik HCL yang digunakan tidak murni
finishing yang digunakan oleh Slamet Hariyanto untuk 100%, sehingga harus diturunkan
memperoleh warna kehitaman dan coklat antik. Pada kadar kemurniannya.
teknik ini bahan utama yang digunakan adalah cairan
kimia HCL. Sedangkan untuk memperoleh warna hitam
atau coklat tergantung pada bahan tambahan yang HCL
digunakan. Bahan tambahan tersebut adalah semir kiwi
hitam (pasta) untuk memperoleh warna hitam, semir kiwi Semir sepatu kiwi hitam digunakan
coklat (pasta) untuk memperoleh warna coklat. Warna sebagai bahan pewarna untuk
hitam dan coklat dapat menambahkan kesan antik pada menghasilkan warna hitam.
produk kerajinan cor logam. Produk dengan finishing ini Sedangkan semir kiwi warna
juga termasuk banyak diminati oleh konsumen Slamet coklat dapat menghasilkan warna
Hariyanto. Bahkan jika konsumen menginginkan warna- coklat.
warna selain kedua warna tersebut, biasanya Slamet
Hariyanto menggunakan bahan tambahan berupa cat. Semir Kiwi
Secara lebih jelas, berikut merupakan beberapa
alat dan bahan yang digunakan oleh Slamet Hariyanto
dalam teknik finishing warna.

230
Teknik Finishing pada Kerajinan Cor Logam Slamet Hariyanto

Cat besi digunakan sebagai bahan menentukan dalam teknik finishing warna. Dalam proses
pewarna selain warna hitam dan pemberian warna, Slamet Hariyanto selalu
coklat. penggunaan cat tergantung memperhatikan permintaan konsumen. Untuk
dengan permintaan konsumen. menghasilkan warna kehitaman, bahan yang digunakan
oleh Slamet Hariyanton adalah semir kiwi hitam.
Cat Besi Sedangkan untuk memperoleh warna coklat bahan yang
digunakan adalah semir kiwi coklat. Jika konsumen
Bahan logam bekas digunakan menginginkan warna lain selain kedua warna tersebut,
untuk menurunkan kadar bahan yang sering digunakan oleh Slamet Hariyanto
kemurnian HCL. Bahan logam adalah cat besi berbagai warna. Proses pelapisan warna
bekas tersebut dicampurkan pada dilakukan secara manual dengan menguaskan semir kiwi
HCL murni dan didiamkan selama maupun cat pada bagian-bagian yang akan diberi warna.
1-2 hari. Proses pelapisan harus dilakukan secara merata pada
permukan produk tersebut.
logam bekas Untuk menambah kesan estetik pada produk
kerajinan cor logam, sering kali Slamet Hariyanto juga
Setelah menyiapkan segala alat dan bahan yang menambahkan kesan gelap terang pada produk yang telah
dibutuhkan, berikut merupakan tahapan-tahapan proses diwarna. Untuk mendapatkan kesan tersebut, produk
finishing warna yang dilakukan oleh Slamet Hariyanto kerajinan cor logam yang telah di warna, diolesi serbuk
batu langsol dan digosok menggunakan perca kain jeans
(seperti teknik finishing mengkilap) pada bagian-bagian
tertentu. Demikian maka kesan gelap terang pada produk
kerajinan cor logam akan muncul dan menambah kesan
estetik pada produk tersebut.
Berikut merupakan beberapa hasil teknik finishing
warna pada produk kerajinan cor logam Slamet
Hariyanto.

Bagan 4
Tahapan-Tahapan Dalam Teknik Finishing Warna
(Sumber: Ryu Challifiar, 2020)

tahap awal yang dilakukan oleh Slamet Hariyanto


dalam teknik finishing warna adalah menurunkan kadar
kemurnian HCL. Pada teknik ini HCL yang digunakan Gambar 9
tidak murni 100%, namun kadarnya diturunkan hingga Patung “Siwa Nataraja” (Finishing Warna Hitam), 40x60cm
kira-kira hanya 5%-10%. Proses yang dilakukan untuk (Sumber: Dok. Ryu Challifiar, 2020)
menurunkan kadar HCL adalah dengan merncampurkan
HCL murni dengan beberapa bahan-bahan logam bekas
seberti tembaga (bekas), kuningan (bekas), dsb. Bahan-
bahan bekas tersebut direndam dan didiamkan selama 1-2
hari tergantung banyak sedikitnya HCL yang akan
digunakan untuk proses finishing.
Setelah HCL sudah dapat diturunkan
kemurniannya, tahap selanjutnya adalah menyiapkan
produk cor logam yang akan difinishing. Produk cor
logam kemudian dipanaskan pada tungku dengan api
sedang hingga berubah menjadi warna kemerahan.
Gambar 10
Setelah dipanaskan, produk yang telah dipanaskan Patung “Dewi Sri” (Finishing Warna Hitam), 40x20cm
dicelupkan pada cairan HCL yang telah diturunkan kadar (Sumber: Dok. Slamet Hariyanto, 2020)
kemurniannya. Kemudian didiamkan beberapa saat
hingga warnanya berubah menjadi merah muda (seperti
tembaga). Jika sudah berubah warnanya, lalu produk
tersebut dipanaskan lagi kedalam tungku dengan api
sedang.
Setelah proses pemanasan kedua, adalah tahap
pelapisan warna. Tahap ini adalah tahap yang paling

231
Jurnal Seni Rupa, Volume 8 Nomor 2 Tahun 2020, 224–233

finishingnya. Menurut beliau teredapat beberapa faktor


yang mempengaruhi kualitas hasil finishing yang
dihasilkan.
Terdapat beberapa faktor yang sangat berpengaruh
dalam proses finishing cor logam. Faktor pertama adalah
pemilihan dan komposisi bahan campuran untuk
finishing. Slamet Hariyanto mengunakan bahan-bahan
finishing dengan kualitas terbaik. Beberapa bahan-bahan
kimia yang berbahaya pun digunakan untuk
menghasilkan finishing yang tahan lama dan berkualitas.
Gambar 11 Dalam mengkomposisikannya juga tidak sembarangan.
Patung “Kuda” (Finishing 3 Warna: mengkilap, hitam, dan Slamet Hariyanto mempunyai rumus takaran tersendiri
hijau), 20x10cm dalam mengkomposisikan bahan-bahan kimia tersebut.
(Sumber: Dok. Ryu Challifiar, 2020)
Meskipun menggunakan bahan-bahan kimia yang
berbahaya, beliau tetap memperhatikan SOP dalam
berkarya. Setelah produk telah jadi pun Slamet Hariyanto
juga melakukan berbagai proses lanjutan untuk
memastikan keamanan produk pasca finishing ditangan
konsumen. Proses lanjutan tersebut antara lain:
merendam produk pasca finishing ke dalam air sabun
selaman 1-2 hari dan menjemurnya dibawah sinar
matahari dan udara terbuka. Hingga dapat dipastikan
bahwa produk kerajinan cor logam telah bersih dan aman
Gambar 12 dari segala bentuk bau bahan kimia.
Gantungan Baju “Kyai Semar” (Finishing 3 Warna: mengkilap, Faktor kedua adalah memperhatikan detail
hitam, dan hijau), 20x10cm finishing, dan nilai-nilai estetika sebagai sebuah produk
(Sumber: Dok. Ryu Challifiar, 2020) karya seni. Sentuhan estetis merupakan faktor penentu
yang sangat penting dalam kualitas finishing. Meskipun
Slamet Hariyanto memproduksi produk kerajinan cor
logam dalam jumlah yang banyak, tetapi beliau tetap
memperhatikan detail dalam teknik finishing.
Secara umum, untuk mengetahui kualitas
suatu produk kerajinan dapat ditinjau dari lima
aspek, yaitu aspek estetika (aestetic), kemanan
(safety), kenyamanan (comfortable), kegunaan
(utility), keluwesan (flexibility). Mengingat pada
penelitian ini berfokus pada teknik finisingnya saja,
maka aspek yang ditinjau untuk mengetahui
Gambar 13
kualitas hasil finishing tersebut adalah aspek
Patung “Gajah” (Finishing Warna Coklat), 90x70cm
(Sumber: Dok. Slamet Hariyanto, 2020) estetika dan aspek keamanan saja.
1) Aspek Estetika (Aestetic)
Berdasarkan temuan pada hasil penelitian,
dari segi estetika Slamet Hariyanto sangat
memperhatikan memperhatikan detail finishing, dan
nilai-nilai estetika sebagai sebuah produk karya
seni. Meskipun Slamet Hariyanto memproduksi
produk kerajinan cor logam dalam jumlah yang
banyak, tetapi beliau tetap memperhatikan detail dalam
teknik finishing.
2) Aspek Kemanan (Safety)
Berdasarkan temuan pada hasil penelitian, Slamet
Gambar 14 Hariyanto sangat mengutamakan aspek keamanan karya.
Patung “Dewa Ganesha”, (Finishing Warna Coklat), 20x10cm Hal itu karena baha-bahan yang digunakan oleh beliau
(Sumber: Dok. Ryu Challifiar, 2020)
adalah bahan-bahan kimia berbahaya. Sehingga beliau
melakukan beberapa tahap lanjutan pasca finishing.
C. Kualitas hasil finishing cor logam Slamet
Hariyanto PENUTUP
Produk-produk kerajinan cor logam yang Slamet Hariyanto merupakan salah seorang
dihasilkan oleh Slamet Hariyanto sangat terkenal dengan perajin cor logam yang terkenal dari Dusun
kualitasnya. Salah satunya adalah kualitas saat proses Kedungwulan, Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto.

232
Teknik Finishing pada Kerajinan Cor Logam Slamet Hariyanto

Hasil produk-produk kerajinan yang dihasilkan terkenal 2. Mahasiswa harus mampu mengembangkan kreativitas
sangat berkualitas dibandingkan perajin yang lain. Salah dalam berkarya, khususnya terkait memfinishing
satu keunikan dari setiap karya-karyanya adalah pada karya.
teknik finishing yang digunakan. Slamet Hariyanto 3. Selain dapat berkarya, mahasiswa harus mampu
mengklasifikasikan (mengelompokkan) teknik finishing menumbuhkan jiwa entrepreneurship, sehingga
yang digunakan menjadi tiga, yaitu: finishing mengkilap, mampu berwirausaha secara mandiri dan
finishing lapis perak, dan finishing warna. mendapatkan penghasilan dari hasil berkarya seni.
Tahapan-tahapan proses pada ketiga teknik
finishing tersebut adalah sebagai berikut. Teknik finishing DAFTAR PUSTAKA
mengkilap, runtutan prosesnya adalah (1) memastikan Chrysanti, Indah. 2016. Dasar-Dasar Kriya Logam.
tidak ada kecacatan pada produk cor logam, (2) Surabaya: Unesapres.
menghaluskan bagian yang belum sempurna, (3) George, Love. 1986. Kerja Logam- A.R. Harun
melarutkan batu langsol, (4) menggosok dengan perca (penerjemah). Jakarta: Erlangga.
kain jeans, (5) produk cor logam tampak mengkilap. Gie, Liang. 2004. Filsafat keindahan. Yogyakarta: Pusat
Sedangkan tahapan pada tekni finishing lapis perak yaitu: Berguna.
(1) produk sudah difinishing mengkilap, (2) melarutkan Ilafi, Danar. 2010. Skripsi: Perkembangan dan kualitas
perak dengan HCL murni, (3) Larutan perak produk kerajinan cor kuningan di Ganesya
dicampurkan potas sengkali dan deterjen, (4) pelapisan Bronzes Special Made to Order Periode 1976
produk dengan larutan perak, (5) produk cor logam sampai 2014. Yogyakarta: UNY.
berwarna silver. Pada teknik finishing warna, runtutan Lelono, Hari. 2012. Majapahit Batas Kota & Jejak
tahapannya adalah (1) menurunkan kadar HCL, (2) Diluar Kota. Yogyakarta: Balai Akeologi
produk dipanaskan, (3) produk dicelupkan pada HCL, (4) Moleong, Lexy. J. 2015. Metodologi Penelitian
produk dipanaskan lagi, (5) proses melapisi dengan semir Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
atau cat, (6) membuat kesan gelap terang, (7) produk Pratiwi, Rosalia. 2011. Skripsi: Karya Patung Cor
tampak berwarna hitam, coklat, dan lain-lain sesuai Logam Hariadi Sabar Desa Bejijong, Kecamatan
permintaan. Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Surabaya:
Teknik finishing pada produk-produk kerajinan Unesa.
cor logam yang dihasilkan oleh Slamet Hariyanto sangat Raharjo, Timbul. 2009. Historisitas Desa Gerabah
terkenal dengan kualitasnya. Dua aspek yang sangat Kasongan. Yogyakarta: Universitas Negeri
mempengaruhi dalam kualitas finishing cor logam adalah Yogyakarta.
aspek estetika dan aspek keamanan yang diterapkan oleh Steffort, John. 1982. Teknologi kerja logam
Slamet Hariyanto pada pemilihan dan komposisi bahan (diterjemahkan oleh Abdurachman). Jakarta:
kimia untuk campuran finishing. Erlangga.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kualitatif.
Saran Kuantitatif, dan kombinasi. Bandung: Alfabeta
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, Sulchan, Ali. 2011. Proses Desain Kerajinan. Malang :
maka peneliti memberikan saran kepada mahasiswa Aditia Media
jurusan Seni Rupa, khususnya yang mengambil Surdia, Tata. 1975. Teknik Pengecoran Logam. Jakarta:
konsentrasi pendalaman kriya logam sebagai berikut. PT. Pradnya Paramita.
1. Sebagai mahasiswa harus terus memperluas Suwardono. 2002. Mengenal Keramik Hias. Bandung:
wawasannya, khususnya wawasan mengenai variasi CV. Yrama Widya.
teknik finishing pada produk kerajinan cor logam, Suyanto, Asep. 2013. Menjadi Guru Seni Budaya
mengetahui tahapan-tahapan prosesnya, dan kualitas Proffesional. Jakarta: Erlangga.
hasil finishing cor logam.

233

Anda mungkin juga menyukai