ABSTRAK
Artikel yang merupakan hasil pengabdian pada masyarakat ini, mengambil tema
Pengembangan Industri Kriya Logam. Adapun tujuannya untuk meningkatkan daya saing industri
kriya logam yang berada di desa Tumang Cepogo Boyolali. Dengan menitikberatkan pada
penanganan kualitas produk dan kecepatan produksi sehingga mampu bersaing sebagai produk
ekspor.
Metode atau pendekatan yang digunakan di dalam pengembangan industri kriya logam ini
antara lain menggunakan pendidikan pelatihan dengan teknik ceramah, interaktif, bimbingan dan
pendampingan. Kemudian dilakukan supervisi desain dan aplikasinya serta pemberian stimulasi
peralatan teknologi tepat guna untuk memecahkan persoalan produksi.
Problem utama UKM khususnya kriya logam di desa Tumang adalah penggunaan alat yang
sederhana, merupakan salah satu sebab mengapa produk kriya tidak bisa memenuhi permintaan
pasar dalam waktu yang singkat. Sehingga diperlukan strategi bagaimana memecahkan
permasalahan tersebut. Disamping itu banyak permasalahan-permasalahan lain yang diperlukan
penanganan sebagai bentuk strategi pengembangan. Diantaranya penanganan permasalahan bahan
baku, desain, alat produksi, strategi promosi, pemasaran dan pengelolaan sumber daya manusia.
Fokus dari kegiatan pemberdayaan ini lebih diarahkan pada pada aspek peningkatan kualitas
produksi Kerajinan logam yang meliputi penguatan sistem produksi, penguatan sumber daya
manusia, pemanfaatan teknologi tepat guna, perancangan desain, dan branding produk yang
akhirnya bermuara pada eksport hasil produk kerajinan logam.
* Aan Sudarwanto dan Kuntadi Wasi Darmojo, Jurusan Kriya Fakultas seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Surakarta
61
62 ] CORAK Jurnal Seni Kriya Vol. 7 No.1, Mei-Oktober 2018
Akhirnya produk-produk yang diproduksi kini satu pelatihan yang lebih intensif. Dalam hal
dapat menjadi barang-barang seni kerajinan ketrampilan dasar keteknikan kriya logam.
yang bermutu tinggi. Produk kriya logam Kedua pengusaha tersebut dapat dikatakan
tembaga, aluminium dan kuningan di Desa sudah memilikinya, namun dalam hal aplikasi
Tumang hingga kini terus mengalami teknologi dan efisiensi masih membutuhkan
perkembangan, tak hanya memproduksi pelatihan dan pendampingan. Demikian
benda-benda kerajinan dalam ukuran kecil, halnya dengan upaya untuk menciptakan
tetapi dibeberapa home industri di Tumang desain dan pembuatan merk dagang,
juga mengerjakan berbagai pesanan hiasan keduanya dapat dikatakan belum mampu
dalam ukuran besar, misalnya hiasan gapura, sehingga masih sangat membutuhkan hasil
hiasan relief, kubah tempat ibadah, dan lain kajian ilmiah dari akademisi perguruan tinggi.
sebagainya. Atas dasar realitas tentang potensi dan
Berpijak dari kondisi sentra kerajinan peluang usaha, aspek produksi dan
logam di desa Tumang tersebut dan dikaitkan manajemen usaha, serta eksistensi sumber
dengan program pemberdayaan masyarakat, daya yang dimiliki kedua pengusaha maka
maka dipilih mitra kegiatan untuk perusahaan nampak jelas begitu perlunya dilakukan
kriya logam, yakni dua pengusaha bernama kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang
Sudarto-Sukarni dan Slamet Amik yang difokuskan pada pemberdayaan kerajinan
dianggap mewakili profil sentra kerajinan logam bagi kedua perusahaan kerajinan logam
logam desa Tumang. Saat ini Sudarto bersama tersebut.
istrinya Sukarni sedang merintis kerajinan
logam tembaga dan kuningan bernama “CV. METODE PELAKSANAAN
Kusuma Logam” dan berkeinginan untuk Metode pelaksanaan kegiatan yang
mengembangkan usaha produksinya sampai dipilih akan sangat menentukan tingkat
dapat menembus pasar luar negri. Sedangkan keberhasilan suatu kegiatan. Adapun
Slamet Amik adalah pemuda yang beberapa metode yang digunakan pada
berkeinginan mengembangkan perusahaan kegiatan ini adalah meliputi hal-hal sebagai
kerajinan logamnya dengan bendera “CV. berikut:
Amik Art Gallery” yang berdomisili di desa 1. Metode ceramah plus.
Tumang kecamatan Cepogo kabupaten Merupakan metode yang bertujuan
Boyolali. Desa Tumang merupakan desa yang memberikan pengetahuan dan petunjuk-
terletak di dataran tinggi yang menjadi petunjuk dimana terdapat audien yang
primadona kabupaten Boyolali, karena bertindah sebagai pendengar. Ceramah,
merupakan jalur objek wisata, hawanya dapat dilakukan dengan cara kreatif dan
dingin, dan pemandangan alam yang elok. inovatif 3 . Metode ceramah plus adalah
Fokus dari pemberdayaan ini lebih metode mengajar yang menggunakan lebih
diarahkan pada pada aspek peningkatan dari satu metode, yakni metode ceramah
kualitas produksi Kerajinan logam yang yang digabung dengan metode lainnya. Pada
meliputi penguatan sistem produksi, kegiatan ini perpaduan metode yang
penguatan sumber daya manusia, digunakan adalah metode ceramah plus
pemmanfaatan teknologi tepat guna, demonstrasi dan latihan
perancangan desain, dan branding produk 2. Metode bimbingan dan pendampingan.
yang akhirnya bermuara pada eksport hasil Pendampingan dilakukan oleh
produk kerajinan logam. fasilitator atau pendamping kegiatan.
Sumber daya manusia yang dimiliki Fasilitator tugasnya lebih sebagai pendorong,
oleh dua pengusaha Sudarto-Sukarni dan penggerak, katalisator, motivator, pengarah
Slamet Amik kebanyakan tenaga kerja yang
direkrut adalah para pemuda dan kerabat di
lingkungan sekitar lokasi yang kesemuanya
masih memerlukan pembinaan dalam hal 3
Soedarsono RM, Metodologi Penelitian Seni
ketrampilan, sehingga masih perlu diberikan Pertunjukan dan Seni Rupa, (Bandung : MSPI, 2001) p.57
Aan Sudarwanto dan Kuntadi Wasi Darmojo, Strategi Pengembangan Industri Kriya Logam ... [ 63
4
Ambar Teguh Sulistiyani, Kemitraan Dan Model Model
5
Pemberdayaan, (yogyakarta : Gava Media, 2004), p. 76 Diambil dari sumber
https://id.wikipedia.org/wiki/Powder_coating pada
tanggal 9 Juli 2017
64 ] CORAK Jurnal Seni Kriya Vol. 7 No.1, Mei-Oktober 2018
7
Milk can merupakan tempat untuk menampung dan
menyimpan sementara susu hasil pemerahan, untuk Gambar 5 Desain pengembangan produk
segera dikirim ke MCC (Milk Collecting Center) maupun ember pemerah susu dengan tambahan
ke Industri Pengolahan Susu yang jarak dan waktu corong (tempat penuangan) sehingga lebih
ergonomis dan tambahan sentuhan motif
tempuhnya tidak lebih 2 jam dari proses pemerahan.
bunga kusuma yang telah di stilir menjadikan
Alat ini berbahan stainless steel/aluminium, berpenutup tampak lebih berkarakter
rapat dan umumnya berkapasitas 5, 10, 20, 30, 40, 50
liter. Spesifikasi berdasarkan SK Ditjen Peternakan No. 3. Pengembangan Alat Produksi
17/1983 tentang wadah susu.
66 ] CORAK Jurnal Seni Kriya Vol. 7 No.1, Mei-Oktober 2018
Materi pendidikan dan pelatihan di sistem pemasaran dan muncul produk baru
mitra kerajinan logam Tumang tersebut dari hasil pengembangan desain.
meliputi antara lain : estetika, ukuran yang
ideal, memahami kehendak konsumen,
karakter konsumen, penguasaan pengalaman
tentang produk dan pengenalan ornamen, DAFTAR PUSTAKA
selain itu juga diberikan meteri terkait
bagaimana cara membuat desain secara baik Ambar Teguh Sulistiyani, 2004, Kemitraan Dan
dan benar serta mengenai bagaimana Model Model Pemberdayaan, yogyakarta
membuat packejing. Adapun tujuan dari : Gava Media
pendidikan dan pelatihan tersebut adalah
untuk menumbuhkan dan meningkatkan Soegeng Toekio, at all, 1987, Pengantar
kesadaran para perajin logam di Tumang Apresiasi Seni Rupa, ASKI Surakarta
terutama para tenaga perajin di kedua mitra
kerajinan logam Tumang yakni CV kusuma Soedarsono RM, 2001, Metodologi Penelitian
Logam dan Amik Galleri, sehingga setelah Seni Pertunjukan dan Seni Rupa,
mengikuti pendidikan dan pelatihan desain Bandung : MSPI
tersebut para perajin logam di Tumang bisa
dan memiliki motivasi untuk melakukan Kotler, Philip. (2002). Manajemen Pemasaran,
kreativitas di bidang produk melalui desain. Edisi Milenium, Jakarta: PT.
Prenhallindo.
KESIMPULAN
Pengembangan industri kriya logam di https://id.wikipedia.org/wiki/Powder_coating
desa Tumang Cepogo Boyolali ini, menjadi
sebuah kegiatan penting ketika berangkat dari
permasalahan mendasar yang dialami oleh
para pengrajin. Kegiatan pengabdian kepada Narasumber wawancara:
masyarakat yang dipusatkan di sentra
kerajinan logam desa Tumang ini, mendapat Sudarto, perajin logam, usia 53 tahun
apresiasi yang baik di masyarakat kususnya Alamat: Desa Tumang, Kecamatan Cepogo,
pada dua perusahaan yang menjadi mitra Kabupaten Boyolali
pengabdian, dimana setelah dilakukan
pendidikan pelatihan, pendampingan,
perancangan desain dan supervisi terjadi
beberapa beberapa perubahan dan
peningkatan diantaranya dari aspek
kecepatan prosuksi khususnya setelah muncul
penerapan teknologi tapat guna (TTG) pada
teknik spinning. Awalnya pengrajin hanya
mengenal teknik pembentukan manual
dengan cara ondel dan kenteng yang dalam
pengerjaanya sangat lamban. Sebagai
gambaran untuk pembuatan milk can dengan
cara kenteng manual dalam satu hari hanya
menghasilkan satu karya. Namun setelah
digunakan alat TTG dalam satu hari dapat
menghasilkan 20 buah karya. Selain itu,
terjadi juga peningkatan dan perubahan
dibeberapa aspek. Antara lain terjadi
kenaiakan omset penjualan, terjadi
peningkatan efektifitas cara kerja, munculnya