Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

Disusun oleh :

CINDI YUNI TRI SABTI (NIS.16914)


PRATAMA HIDAYATI ROHMAH (NIS.1689 )

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 TULUNGAGUNG

Jl. Ki Hajar Dewantara, Beji, Boyolangu, Tulungagung 66233

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan kesempatan dan kemampuan sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Kunjungan Industri ini dengan baik. Sholawat dan salam penulis sampaikan kepada
Rasulullah Muhammad SAW yang telah mengantarkan manusia dari zaman jahiliyah ke
zaman yang penuh petunjuk.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian Laporan Kunjungan Industri ini, diantaranya:

1. Bapak Drs. H. Bambang Widarsono, M. KPd. Selaku Kepala Madrasah yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti kegiatan Kunjungan Industri.

2. Bapak Ali Maschur, M. Si. Selaku Koordinator Keterampilan MAN 1 Tulungagung dan
Pembimbing selama Kunjungan Industri ini berlangsung.

3. Ibu Ro’ikhatul Jannah M.PdI, selaku Guru Pembimbing Keterampilan bidang keahlian
Multimedia dan Tata Busana yang telah memberikan arahan kepada penulis dalam
penyusunan Laporan Kunjungan Industri.

4. Bapak Ali Masjkur Bajuri, STselaku pimpinan pengarah redaksi MADUTV yang telah
memberikan wawasan mengenai proses produksi selama kegiatan Kunjungan Industri.

5. Kedua pasang Orang Tua penulis yang telah memberikan sarana dan semangat sehingga
penulis mampu menempuh pendidikan dengan baik

6. Teman-teman rombel A20 Multimedia dan Tata Busana yang telah menyertai penulis
dalam menempuh pendidikan di MAN 1 Tulungagung

Penulis menyadari bahwa Laporan Kunjungan Industri ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan, saran, dan kritik dari
semua pihak yang telah membaca laporan ini.

Akhirnya, penulis berharap semoga laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat.
Tulungagung, 05 Oktober 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman lulusan sekolah/madrasah dituntut untuk tidak
hanya memiliki nilai pengetahuan saja, tetapi juga harus mempunyai keterampilan yang
dapat menunjang kehidupan kedepannya. Untuk mengikuti perkembangan zaman,
sekolah/madrasah diharuskan melakukan inovasi dalam proses pembelajarannya, salah
satunya dengan memberikan muatan keterampilan.

Mutu lulusan sekolah/madrasah membutuhkan dukungan dari setiap pihak terkait


bidang keahlian yang dibutuhkan oleh lapangan kerja. Salah satu pihak yang terkait
dalam menghasilkan lulusan dan mutu pendidikan yang berkualitas, berdedikasi tinggi
juga disiplin ilmu ialah pihak DU/DI (dunia usaha/dunia industri).

Ilmu praktik yang didapatkan dari sekolah/madrasah akan lebih bermakna jika
para siswa juga menyaksikan secara langsung proses produksi dan manajemen pada
industri yang sebenarnya. Kunjungan Industri (KI) merupakan sarana yang paling tepat
bagi para siswa untuk mengetahui bagaimana proses produksi yang sedang berlangsung
di suatu industri sebagai tahapan awal untuk beradaptasi dengan situasi kerja tersebut.

Berdasarkan latar belakang di atas, kegiatan Kunjungan Industri ini perlu


dilaksanakan untuk membekali siswa tidak hanya dengan pengetahuan dan keterampilan,
namun siswa juga pengalaman agar para siswa menjadi lebih siap dalam menghadapi
persaingan kerja di dunia nyata nantinya.

1.2Tujuan
Tujuan dari kegiatan Kunjungan Industri ini adalah sebagai berikut

1. Memperluas pengetahuan siswa mengenai lingkungan dunia kerja


2. Mendorong siswa agar mempunyai minat bekerja di industri
3. Memberi informasi tentang cara kerja dan tenaga kerja industri
4. Mendorong siswa agar mempunyai rasa kedisiplinan dan tanggung jawab
BAB II

HASIL PENGAMATAN

2.1 Keberangkatan
Pada tanggal 3 oktober 2022, keterampilan MAN 1 TULUNGAGUNG yang meliputi
multimedia, tata busana, tata kecantikan dan beberapa tata boga melakukan kunjungan industri ke madu
tv. Kunjungan tersebut direncanakan akan berangkat pada jam 8 berkumpul disekolah dan membawa
beberapa barang yang dibutuhkan..namun dikarenakan cuaca pada saat itu sedang hujan deras dan banyak
siswa yang belum sampai di sekolah, maka jam berangkat diundur sampai jam 9 sembari mengemas
barang2 yang diperlukan.

Sebelum keberangkatan menuju lokasi, diadakan upacara di kelas masing-masing dikarenakan


kondisi yang tidak memungkinkan untuk melakukan nya di halaman sekolah. Setelah upacara selesai,
para siswa segera menuju ke bus masing-masing dengan tempat yang telah ditentukan. Didalam
perjalanan, kami bersuka ria dengan lagu dan kebersamaan yang hangat ditengah hujan yang amat deras.
Selang beberapa waktu, kami sampai di lokasi. Setibanya disana kami turun dari bus. Ada yang menuju
kamar mandi dan ada juga yang langsung masuk ke madu tv dengan arahan crew madu tv. Disana kami
disambut hangat, dan juga ada tim dokumentasi dari crew mereka terkait kunjungan ini. Kami diarahkan
ke beberapa bagian dari madu tv diantaranya tempat syuting, ruang monitoring, green screen ,podcast, dll.

2.2 Profil Perusahaan


Nama Perusahaa: PT. Ma'dinul 'Ulum Media Televisi Ummat
Alamat: Jl. Sukomakmur No.73, Blumbang, Campurdarat, Kec. Campurdarat, Kabupaten
Tulungagung, Jawa Timur 66272
Telepon: 0852 0020 9999
Fax: 0355-533333
Email: madutvtulungagung@gmail.com
Website: https://madu.tv
Jenis Produksi: Siaran TV

MADUTV NETWORK

Dengan bermodal konsep baru serta industri televisi di masa era digital. Bermodal pemirsa
komunitas yang jelas dan loyal dan content tayangan yang ciri khas berbeda yang kuat dan berkarakter
dengan selogan “Sejukan hati damaikan jiwa”, digerakkan oleh kearifan lokal dan pandangan Islam
moderat, Islam Nusantara serta menghargai keberagaman.
Didirikan oleh Pondok Pesantren Ma’dinul ‘Ulum Campurdarat Jawa Timur pada 17 Juni 2014,
dan telah mengantongi IPP Tetap dari Kominfo RI Nomor 2477/Kep/M.Kominfo/1717/2014 tertanggal
22 Agustus 2017.

MADU TV telah mendapatkan tempat di hati pemirsa ‘tradisionalnya’ dan akan selalu
berkembang sebagai televisi yang digemari masyarakat kota, klas menengah, kalangan muda serta wanita.

VISI:

Membangun media lokal yang bertaraf nasional. Menjadi Stasiun Televisi Dakwah,Pendidikan
dan informasi ,seni budaya tradisional lokal khususnya Karisidenan Kediri ,terdepan dalam penyajian
informasi dan edutaiment terbaik di indonesia.

MISI:

1. Menjadi media televisi lokal sebagai penunjang dalam menggali budaya,Pendidikan,sosial


kemasyarakatan,agama ,ekonomi, teknologi dan demokratisasi di semua bidang dalang rangka
pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia.

2. Menyediakan program yang berkualitas, berkarakter dan berciri khas, menghibur, menuntun dan
mencerahkan.

3. Melalui Program siarannya,menjadi partner bagi masyarakat dan pemerintah daerah dalam ikut
mensukseskan program-program pembangunan untuk kepentingan masyarakat banyak.

4. Menjadi mitra promosi dan pemasaran yang efektif, profesional, terpercaya dan saling menguntungkan.

5. Menjadi kolaborator kerjasama antara perusahaan produk dan jasa dengan basis komunitas pemirsa
loyal.

PROGRAM:

Madu TV memadukan program religi, dan budaya.

Berita

1. Warta Madu
2. Warta Madu Pagi
3. Warta Madu Siang
4. Warta Madu Malam
5. Warta Sepekan

Religi

1. Kembang Ati
2. Kembang Sholawat
3. Ngaji Bareng (kerjasama dengan Muslimat NU Tulungagung)
4. Serambi Pesantren

Sosial/Budaya

1. Ujung Desa
2. Lensa Kampus
3. Warna Warni
4. Wayang Kulit

Gelar wicara

1. Kopi Pagi
2. Sehat Bersama Madu
3. Wani Talk

2.3 Layanan Usaha Madu TV


 Alat-Alat Pendukung
Madu TV mempunyai beberapa program dengan alat-alat pendukung,sebagai berikut:
1. Produksi Live : Broadcast(switcher,kamera,kabel), handy talkie, komputer, skema
live, dll.
2. Jasa Promo : Website, aplikasi social media scheduling, email marketing, SEO
management, customer relationship management(CRM), dll.
3. Pembuatan Iklan : Paper pad, paper clip, kamera, pensil, bahan tambahan sebagai
pelengkap, dan produk.
4. Jasa Webinar 3D : Conferense webcam, kamera, teknologi 3D scan dan reverse
engineering.
 Proses Editing
A. Teori Editing
Editing film bisa diperbandingkan dengan memotong, mengasah dan
menyuting berlian. Berlian yang masih dalam bentuk bongkahan tidak bisa
dikenali. Bongkahan itu harus dipotong dulu, diasah dan disuting dengan ikatan
agar keindahan yang dimilikinya dapat hargai sepenuhnya. (Joseph V. Mascelli)
Secara sederhana, penyutingan film (film editing) adalah usaha merapikan dan
membuat sebuah tayangan film menjadi lebih berguna dan enak ditonton.
Tentunya penyutingan film dapat dilakukan jika bahan dasarnya berupa shot
(stock shot) dan unsure pendukung seperti voice, sound effect, dan music sudah
mencukupi. Selain itu dalam kegiatan editing seorang editor harus betul-betul
mampu merekontruksi (menata ulang) kembali potongan-potongan gambar
yang diambil oleh juru kamera. Dalam hal penyutingan film ini ada beberapa
pakar ilmu dan fotogarafi yang mengemukakan pendapatnya masing,
diantaranya Leo Nardi. Menurutnya, penyutingan adalah merencanakan dan
memilih serta menyusun kembali potongan gambar yang diambil oleh juru
kamera untuk disiarkan kepada masyarakat.
B. Sistem Editing
Editing Non Linear / Digital Dalam editing ini, fasilitas yang dipergunakan
adalah seperangkat computer yang memiliki program khusus untuk editing.
Secara teknis tahapan pertama yang harus dilakukan adalah memasukan
seluruh gambar (shot) yang user sekiranya diperlukan kedalam hardisk. Tahapan
ini disebut digitizing (mengubah hasil gambar yang ada dalam tape menjadi file
yang sewaktuwaktu dapat dipanggil untuk keperluan menyusun gambar).
Kemudian mulai pada tahapan penyusunan gambar, bedanya disini dengan
sistem linier atau analog, untuk menyusun gambar atau shot dapat kita kerjakan
dulu bagian tengahnya atau bagian lain yang sekiranya itu memudahkan kita.
C. Jenis Editing
Editing Kontiniti, dimana penuturan cerita tergantung pada peng-klop-
an scene-scene yang berurutan, dan Editing Kompilasi, dimana penuturan cerita
tergantung pada narasi, dan scene-scene melulu mengilustrasikan apa yang
sedang diuraikan.
1. Editing Kontinuiti Editing Kontinuiti adalah sebuah system penyutingan
gambar untuk memastikan kesinambungan tercapainya suatu rangkaian aksi
cerita dalam sebuah adegan. Editing Kontinuiti telah ada sejak awal
perkembangan sinema dimana para sineas secara sadar telah memahami jika
mereka harus mengatur shot-shot-nya agar mampu menuturkan naratif secara
jelas dan koheren sehingga tidak membingungkan penonton. Bersama aspek
sinematik lainya, yakni miss-en-scene (set, pergerakan dan posisi pemain) dan
sinematografi (posisi kamera), editing kontinuiti digunakan agar hubungan
kontinuitas naratif antar shot tetap terjaga.
2. Editing Kompilasi Film berita dan jenis dokumenter mengenai survey, laporan,
analisa, dokumentasi, sejarah atau laporan perjalanan, umumnya menggunakan
editing kompilasi karena sifat snapshot yang mengasyikan dari invormasi visual.
Ini semua dihubungan oleh narasi yang berkesinambunagn. Jalur suara
merangkum penuturan dan mendorong scene bergerak, yang sebetulnya hanya
punya sedikit saja kemampuan kalau disajikan tanpa penjelasan suara.
Penyutingan kompilasi hanya memberikan sedikit saja problema-problema
peng-klop-pan, karena shot-shot tunggal mendapatkan ilustrasi apa yang
terdengar dan tidak perlu adanya keterkaitan secara visual satu sama lain. Film-
film jenis kompilasi tidak bentuk yang pasti selain bergerak dari yang bersifat
umum ke yang khusus. Long Shot bisa mengikuti long shot, dan sejumlah close-
up yang tidak punya hubungan dengan shotshot yang berkaitan bisa saja di
sisipkan. Semua aturan dalam buku mengenai editing bisa dilanggar kalau narasi
bisa dimengerti dan menyajikan cerita yang masuk akal. Shot-sho-nya sendiri
bisa saja bergerak-gerak dalam waktu dan tempat kalau semua itu dinarasi
dengan memuaskan.
D. Hal Penting Dalam Digital Video Editing
1. Standart TV ada beberapa, diantaranya, PAL, NSTC, dan SECAM. Standart ini
perlu diketahui sebab ada hubungannya dengan ukuran pixel (titik sinar layer)
pada computer.
2. Untuk PAL, frame siza 320 x 240. jadi kalau anda menggunakan standar PAL,
ukuran pixel di PC Anda harus di-setting ke angka tersebut.
3. Jika Anda menggunakan NSTC, setting pixel-nya harus 640x480.
4. Ukuran setiap detik untuk PAL menggunakan setting 25 fps (frame per
second)
5. Untuk NSTC, ukuran setting-nya 30fps (frame per second)
6. Proses memasukkan hasil shooting ke computer disebut proses digitize atau
capture.
7. Mesin untuk capture video cukup beragam, diantaranya ada Avid Machine,
Pinacenacle DV 500, Matrox G Marvel 400, Mtrox RT 2005 , targa 3000, dan
lainya. Hanya paling murah adalah Matrox Marvel G 400 atau Snazz.
8. Nama ekstensi untuk Video : AVI Audio : WAV Gambar : BMP
9. Spesifikasi computer yang sederhana untuk proses digital video editing :
Motherboard : Support ADM XP up to 2000
RAM : DDR 512 MB
Processor : AMD Athlon XP 1800+
HDD : 80 GB7200 rpm (IDE) atau SCSI 10.000 rpm
CD rom : 52X
VGA : Ge-Force 4MX AGP dengan memori 64MB
Soundcard : Support 5.1 channel
Monitor : Digital 15’’
ATP : 350 W
Key + mouse : Standar PS2
CD-RW : 20X10X40 BOX (IDE)
10. Program software computer yang digunakan untuk kegiatan digital video
editing adalah :
a. Lumiere
b. Ulead video editing
c. Avid cinema
d. Film edit
e. Asymetrik digital video produser
f. Adobe Premier
g. Adobe After Efect
h. Discreet edit, dll.
E. Metode Editing Film
Secara umum proses penyutingan film dibedakan menjadi dua metode,
yakni Continuity Cutting dan Dynamic Cutting
1. Continuity Cutting Metode ini merupakan metode penyuntingan film
yang berisi penyambungan dari dua buah adegan yang mempunyai
kesinambungan.
2. Dynamic Cutting Metode penyutingan film yang berisi penyambungan
dari dua buah adegan yang tidak mempunyai kesinambungan.
F. Bentuk Editing
1. Cut
Cut merupkan transisi shot ke shot lainya secara langsung. Shot A
langsung berubah seketika menjadi shot B. dalam film jenis apapun, bentuk
editing ini adalah yang paling umum digunakan.
2. Wipe
Wipe merupakan transisi shot dimana frame sebuah shot bergeser
kearah kiri, kanan, atas, bawah, atau lainya hingga berganti menjadi sebuah
shot baru. Teknik wipe biasanya digunkan untuk perpindahan shot yang
terputus waktu yang berselisih jauh (selang beberapa menit).
3. Dissolve
Dissolve merupakan transisi shot dimana gambar pada shot sebelumnya
selama sesaat tertumpuk dengan shot setelahnya. Seperti halnya tehnik
fade, dissolve umumnya digunkan untuk perpindahan shot yang terputus
waktu secara signifikan (editing diskontinu) seperti berganti jam, hari dan
seterusnya.
4. Fade
Fade merupakan transisi shot secara bertahap dimana gambar secara
perlahan intensitasnya bertambah gelap hingga seluruh frame berwarna
hitam dan ketika gambar muncul kembali (bertambah terang), shot telah
berganti. Fade umumnya digunkan untuk perpindahan shot yang terputus
waktu secara signifikan, seperti berganti hari, bulan, dan bahkan tahun.
2.4 Proses Penayangan
Proses produksi sebuah program dalam televisi secara umum terbagi menjadi beberapa tahap,
salah satunya adalah post-production. Dalam tahap ini mulai dilakukan editing video, sekaligus melihat
kekurangan yang terjadi selama proses take. Produser menjadi penanggung jawab utama untuk baik
tidaknya hasil pengambilan gambar tadi. Di tahap ini juga diadakan sound mixing, music engineering,
penambahan beberapa animasi oleh tim visual. Setelah semua sudah selesai, sang produser memastikan
kelengkapan hasil produksi sesuai konsep dari program yang dia pegang itu. Hasil itu kemudian diberikan
ke Excecutive Producer, yang kemudian diserahkan pada CEO. Sebelum ditayangkan ke khalayak ramai,
hasil produksi tersebut akan di berikan kepada KPI untuk pengecekan lulus sensor. Barulah kemudian
program tersebut ditayangkan, untuk ditonton secara gratis oleh masyarakat luas.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan adanya kunjungan industri dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan tersebut membuat
para siswa-siswi mengetahui bagaimana dunia kerja di industri pertelevisian, memberikan pengalaman
tentang dunia kerja, serta mendorong siswa berminat untuk bekerja di bidang industri. Pengalaman ini
menjadi bahan baru bagi penulis untuk melengkapi teori-teori yang telah didapatkan di sekolah.

3.2 Saran
 Bagi MAN 1 Tulungagung
a. Kegiatan Kunjungan Industri diharapkan dapat menjadi agenda yang dilaksanakan
secara rutin setiap tahunnya.

b. Kegiatan Kunjungan Industri diharapkan dapat dilaksanakan secara lebih sistematis


dan efisien, serta mempu memberikan gambaran yang nyata mengenai dunia kerja sesuai
dengan bidang keahlian yang ditekuni siswa di madrasah.

 Bagi MADUTV :
a. Sebaiknya waktu kunjungan diberikan waktu lebih banyak karena informasi yang kami
dapat masih kurang, sehingga kedepannya harus jelas waktu dan topik yang akan diberikan
pada pengunjung.
b. Agar semua pengusaha meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan sehingga
produk dapat bersaing dalam pasar nasional maupun internasional.
c. Agar perusahaan meningkatkan peralatan yang di pakai dalam bidang multimedia.

Anda mungkin juga menyukai