Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

PEMAHAMAN PROSES PRODUKSI, PENGELOLAAN SUMBER DAYA,


DAN INOVASI TEKNOLOGI
“PT. NISSIN BISKUIT INDONESIA
DAN
PT. CIMORY DAILYLAND ON THE VALLEY

Disusun Oleh :
Kelompok 3
YUNITA PUTRI ANGGRAINI (22103289)
SITI CUSNUL KHOTIMAH (22103275)

LEMBAGA PENELITIAN & PENGABDIAN MASYARAKAT


AKADEMI AKUNTANSI EFFENDIHARAHAP SEMARANG
TAHUN 2024
Jl. K.H. Ahmad Dahlan No 23 Semarang Telp. (024) 8411892
Email: aae_semarang@yahoo.co.id

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas setelah dilaksanakannya kunjungan


industri di PT. NISSIN BISKUIT INDONESIA dan PT. CIMORY DAILYLAND
ON THE VALLEY
Laporan ini disahkan pada:
Hari :
Tanggal :

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Mahasiswa

Dra. Lis Widowati. M.M YUNITA PUTRI


ANGGRAINI
NIDN.0616106201 SITI CHUSNUL KHOTIMAH

Mengetahui,
Ketua Program Studi

Dra. Lis Widowati. M.M


NIDN.0616106201

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah serta karunia-Nya sehingga penyusunan
Laporan Kunjungan Industri yang diadakan pada tanggal 22 JANUARI 2024 di
PT.Nissin Biskuit Indonesia dan PT. Cimory Dailyland On The Valley, Semarang
- Jawa Tengah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Adapun penyusunan laporan kunjungan industri ini berdasarkan data-dataa


yang diperoleh selama melakukan kunjungan industri, buku-buku pedoman, dan
berbagai data sosial media internet serta keterangan dari pembimbing.

Terselesaikannya laporan ini tentu tidak lepas dari bantuan dan kerja sama
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. Ibu Heni Yuliastuti, S.E., M.Si. selaku Direktur Akademi Akuntansi
Effendiharahap Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada
kami untuk melaksanakan Kunjungan Industri.
2. Ibu Dra. Lis Widowati, S.E., M.M selaku Ketua Program Studi
Akuntansi sekaligus Dosen Pendamping yang telah membimbing kami
selama berada di sana.
3. Seluruh staff Akademi Akuntansi Effendiharahap yang telah
membantu dan mendukung dalam Kunjungan Industri ini.
4. Pihak PT.Nissin Biskuit Indonesia dan Cimory Dailyland On The
Valley Indonesia yang sudah memberikan pembelajaran serta
kesempatan untuk diadakannya kunjungan Industri.
5. Rekan sekaligus teman saya YUNITA PUTRI ANGGRAINI yang
sudah membantu dan memberi dukungan penuh dalam menyelesaikan
laporan kunjungan industry ini
6. Pihak yang tidak dapat kami sebutkan, terima kasih atas bantuan dan
doa restu yang berhubungan dengan kegiatan Kunjungan Industri
4

masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan saran yang dapat
membangun motivasi kami agar dapat menjadi lebih baik dan lebih maju untuk masa yang
akan datang.

Selain itu, kami berharap semoga laporan kunjungan ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak dan menjadi referensi untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

Semarang,

KELOMPOK 3
5

DAFTAR ISI

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI.......................................................................................i


LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR (LAMPIRAN)..........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah......................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan................................................................................................2
1.3 Manfaat Penulisan..............................................................................................2
1.4 Waktu Pelaksanaan............................................................................................3
1.5 Lokasi Pelaksanaan.............................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................4
2.1 Profil Perusahaan Umum....................................................................................4
2.2 Visi dan Misi Perusahaan....................................................................................5
2.3 Susunan Organisasi.............................................................................................5
BAB III.................................................................................................................................9
3.1 Pelaksanaan........................................................................................................9
3.2 Hasil Kegiatan...................................................................................................11
3.3 Laporan Kegiatan..............................................................................................18
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................29
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................29
4.2 Saran.................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................31
6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sektor perindustrian seiring dengan kemajuan pengetahuan dan teknisi

memberikan tantangan yang terus berubah untuk perusahaan. Sektor industri

pangan terus mengalami inovasi produk yang dapat menembus pasar yang luas.

PT. Nissin Biscuit Indonesia dan PT.Cimory Dailyland On The Valley telah

memproduksi berbagai macam produk yang berkualitas tinggi dengan standar

jaminan mutu yang berkelas.

Dengan hadirnya PT. Nissin Biscuit Indonesia & PT.Cimory Dailyland On

The Valley ini pula lah yang mendorong timbulnya usaha baru di berbagai bidang

untuk memasarkan produk sejenis. Dengan demikian pesaingan bisnis pun

terjadi dan tantangan perusahaan pun terus berkembang. Perekonomian global

terus mengalami perubahan yang cepat, ide baru yang inovatif menjadi target

utama dalam perkembangan perusahaan. Dalam kurun waktu beberapa tahun

kebelakang, industry pangan dan minuman mengalami perkembangan yang

positif. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya produk makanan ringan dan

minuman yang tersedia di pasaran, seperti bentuk


7

makanan ringan dengan bentuk biscuit dan wafer, juga banyak merek – merek

makanan ringan yang di jual dipasaran Dan juga minuman seperti yogurt

drink,Cimory sequeeze,Fresh milk dll.

Pada kegiatan Kuliah Kunjungan Perusahaan yang telah dilaksanakan

pada 22 Januari 2024 di PT. Nissin Biscuit Indonesia dan PT.Cimory Dailyland

On The Valley banyak pengamatan yang kami lakukan. Mulai dari bentuk

perusahaan, visi dan misi hingga ke bagian produksinya. Atas dasar kegiatan

tersebut maka laporan ini akan membahas lebih dalam terkait PT. Nissin Biscuit

Indonesia dan PT.Cimory Dailyland On The Valley

1.2 Tujuan KKL (Kunjungan Industri)

Dari kegiatan KI yang dilakukan pada tanggal 22 Januari 2024 di PT

Nissin Biscuit Indonesia, maka berikut kami paparkan tujuan dari penulisan

laporan ini:

1.2.1 Profil PT. Nissin Biscuit Indonesia & PT.Cimory Dailyland On The
Valley

1.2.2 Visi dan Misi PT. Nissin Biscuit Indonesia & PT.Cimory Dailyland On
The Valley

1.2.3 Susunan Organisasi PT. Nissin Biscuit Indonesia & PT.Cimory


Dailyland On The Valley

1.2.4 Laporan Hasil Kegiatan PT.Nissin Biskuit Indonesia & PT.Cimory


Dailyland On The Valley

1. Sebagai bekal persiapan untuk menempuh dunia kerja di masa yang

akan datang.
8

2. Supaya kita dapat mengetahui tentang bagaimana cara berproduksi

di dalam sebuah perusahaan dengan baik dan benar.

3. Menambah Pengetahuan Mahasiswa Akademi Akuntansi

Effendiharahap & Grawiss Tentang informasi di dunia industri dan

perusahaan pada umumnya.

4. Membuka peluang bagi mahasiswa Akademi Akuntansi

Effendiharahap & Grawiss Untuk melaksanakan kerja praktek dan

tugas akhir di dunia industri.

5. Membekali mahasiswa Akademi Akuntansi Effendiharahap &

Grawiss Mempunyai Wawasan yang luas dan terintegerasi serta

mempunyai kepercayaan diri dalam proses penyesuaian

dilingkungan kerjanya.

1.3 Kegunaan Laporan KKL (Kunjungan Industri)

1.)Bagi Mahasiswa

a.)Mahasiswa dapat langsung melihat bagaimana kondisi dan situasi dunia kerja

sehingga mampu menggambarkan kerja yang akan diambil selanjutnya

b.)Mahasiswa bdapat mengetahui secara virtual & langsung bagaimana proses

produksi di PT.Nissin Biskuit Indonesia & Pt.Cimory Dailyland on the Valley

2.)Bagi Peguruan Tinggi

a.)Mendapatkan informasi terkait pengolahan jenis produk di industri

b.)Terjalinya kerjasama anatara program studi D3 Akuntansi Akademi Akuntansi

Effendiharahap & Grawiss dengan PT.Nissin Biskuit Indonesia & PT.Cimory

Dailyland The On Valley


9

3.)Bagi Perusahaan

a.)Sebagai sarana penghubung dan kerjasama antara PT.Nissin Biskuit Indonesia &

PT.Cimory Dailyland On The Valley Dengan peguruan tinggi tepatnya program studi

D3 Akuntansi Akademi Akuntansi Effendiharahap & Grawiss

b.)Diharapkan dapat berbagi ilmu dari hasil analisis yang dilaksanakan selama proses

kunjungan industri,hasilnya dapat dijadikan masukan untuk PT.Nissin Biskuit

Indonesia & PT.Cimory Dailyland On The Valley Mengenai Kondisi dan

permasalahan yang Mungkin ada dalam proses produksi sehingga dapat

meminimalisir hal tersebut.

1.4 Sistematika Laporan

Bab 1 Pendahuluan

A.Latar Belakang KKL (Kunjungan Industri)

B.Tujuan

C.Kegunaan

D.Sistematika Laporan

Bab II Gambaran Umum Perusahaan

A.Profil Perusahaan

B.Tujuan

C.Lokasi

D.Struktur Organisasi

E.Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab Struktur Organisasi

Bab III Pelaksanaan dan Pembahasan

A.Pelaksanaan

B.Pembahasan
10

Bab IV Penutup

A.Simpulan

B.Saran
11

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Profil Perusahaan Umum

PT. Nissin Biscuit Indonesia mengawali produksi komersial pertama pada

Januari 1977 di atas lahan seluas sekitar 8 hektar. Produk-produk pertama yang

dihasilkan adalah biskuit Butter Coconut, Frychip, Madu, Aynako dan Longer

Stick. Seiring dengan berjalannya waktu, PT. Nissin Biscuit Indonesia telah

memproduksi beragam jenis biskuit, kukis, krekers, wafer dan snack dengan

merek Nissin dan Khong Guan.

Dalam menghadapi persaingan di industri makanan yang semakin ketat,

PT. Nissin Biscuit Indonesia selalu bertekad untuk menyajikan produk yang

berkualitas melalui inovasi yang selalu berkelanjutan. Inovasi yang dilakukan

meliputi jenis produk, mesin, proses dan kemasan.

PT. Nissin Biscuit Indonesia saat ini telah memiliki sekitar 700 orang

karyawan yang turut mendukung kualitas produknya. Dengan dukungan inovasi,

sumber daya manusia dan teknologi, sampai dengan saat ini PT. Nissin Biscuit
12

Indonesia terus berkembang dan berhasil memproduksi berbagai merek biscuit

yang telah menjadi pemimpin pasar.

2.2 Tujuan Perusahaan PT,Nissin Biskuit Indonesia

PT.Nissin bertekad menjadi produsen biskuit terbaik di indonesia.Memproduksi

biskuit yang bergizi tinggi,higienis,inovatif dan berkualitas dengan cita rasa tinggi terjamin

mutunya kepada pelanggan dengan cara terbaik yang dikembangan oleh SDM yang unggul

dengan teknologi modern.

Visi dan Misi Perusahaan

2.1.1 Visi

Bertekad menjadi produsen biskuit terbaik.

2.1.2 Misi

Memproduksi biskuit yang bergizi tinggi, higienis dan berkualitas dengan

citarasa tinggi serta terjamin mutunya bagi pelanggan dengan cara terbaik

yang dikembangkan oleh sumber daya manusia yang unggul melalui

teknologi yang modern.

2.3 Lokasi Pelalsanaan / Lokasi Perusahaan

Pelaksanaan Kuliah Kunjungan Perusahaan yaitu berada di PT Nissin

Biscuit Indonesia, Semarang. Alamat: JL. Raya Semarang Salatiga Km. 23

Ungaran Kabupaten Semarang Jawa Tengah Indonesia.


13

2.4 Struktur Organisasi Perusahaan

General Manager

Manager

Manager Manager Manager Manager Manager


Produksi Teknik Personalia Pembelian Pemasaran

Supervisor Supervisor

Sales

Gambar 1. Bagan Susunan Organisasi PT. Nissin Biscuit Indonesia

2.5 Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab Struktur Organisasi

PT. Nissin Biscuit Indonesia mempunyai susunan organisasi seperti berikut:

a. General Manager

Sebagai pimpinan tertinggi dan dan penanggung jawab umum.

Tugasnya mengelola kegiatan yang ada di PT. Nissin Biscuit Indonesia


14

dengan melakukan fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan,

pengorganisasian, pengkoordinasian, pengarahan, dan pengawasan.

b. Manager

Tugasnya sama dengan general manager yaitu melakukan fungsi-

fungsi manajemen, selain itu juga menentukan kebijakan dengan persetujuan

general manager.
15

c. Manager Produksi

Tugas manager produksi adalah hal-hal yang berkaitan dengan proses

dan hasil produksi, antara lain:

1) Merencanakan besarnya volume produksi.

2) Bertanggung jawab atas jalannya proses produksi secara keseluruhan.

3) Bertanggung jawab atas hasil produksi yang dihasilkan, baik kualitas

maupun kuantitas.

4) Mempelajari kemungkinan-kemungkinan pengembangan produk baru.

5) Mengkoordinir dan memimpin bagian produksi untuk membuat rencana

produk dan pelaksanaan serta pengadaan bahan baku dan bahan penolong.

6) Melakukan fungsi-fungsi perencanaan dan pengendalian kualitas produk.

d. Manager Teknik

Tugasnya mengawasi penggunaan mesin-mesin dalam proses produksi

supaya selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan.

e. Manager Personalia

Tugasnya adalah hal-hal yang berhubungan dengan karyawan antara

lain mengkoordinir, mengawasi, dan mengarahkan, serta memimpin tenaga

kerja, mengadakan pelatihan untuk karyawan, melaksanakan program

pengupahan dan kesejahteraan karyawan, merencanakan promosi yang tepat

untuk perusahaan, dan melakukan pengadaan/penarikan karyawan.


16

f. Manager Pembelian

Tugasnya adalah menentukan kualitas bahan baku yang digunakan

perusahaan, merencanakan kebutuhan bahan yang akan datang, serta

melaksanakan pembelian bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan.

g. Manager Pemasaran

1) Mempelajari potensi dan situasi daerah pemasaran.

2) Mengadakan hubungan dengan pembeli/calon pembeli.

3) Menentukan target penjualan dan merealisasikannya.

4) Menentukan target penjualan dan pemasaran.

5) Melaporkan kegiatan pada General Manager.

h. Supervisor

Supervisor bertugas mengawasi jalannya proses produksi yang

dilakukan oleh buruh pabrik.

i. Sales

1) Menawarkan produk kepada pembeli.

2) Bertugas meminta barang di gudang.

3) Membuat laporan stock dan laporan penjualan.

4) Mengirimkan barang yang sudah dipesan.

5) Mengambil barang cacat yang diretur.


17

2.PT.CIMORY DAILYLAND ON THE VALLEY

A.PROFIL PERUSAHAAN

PT.Cimory Dailyland On The Valley Tbk.Didirikan pada 6 september 2005 berdasarkan


akta pendirian perseroan No.4 tanggal 2 september 2004.
Cimory merupakan produsen produk susu premiun dan makanan konsumen premium di
indonesia.port folio produk susu premium meliputi produk yogurt dan susu yang di pasarkan
di bawah merek “Cimory”.Sedangkan produk makanan konsumen premium dihadirkan
dalam berbagai pilihan produk siap masak dan siap saji seperti sosis,nugget ayam dan daging
luncheon yang di pasarkan di bawah merek”Knzler.
Adapun Produk-produk Cimory tersedia di sebagian besar outlet
perdagangan modern dan perdagangan umum di seluruh indonesia .Kegiatan usaha Cimory
didukung oleh salah satu jaringan cold chain logistic dan pergudangan yang paling
komprehensif di indonesia,sehingga cimory dapat di kenal sebagai pabrik susu milk cimory
pertama yang di buka pada tahun 2006 dengan luas tanah 400m2.

B.TUJUAN PERUSAHAAN
PT.Cimory Dailyland On The Valley Bertujuan untuk memproduksi yogurt,Bambang
susiantio memulai bisnis olahan susu dengan mendirikan pabrik susu bersekala kecil dan di
beri nama Cisarua Mountain Dairy.Dalam membangun pabrik susu tersebut ,Bambang
Susianto mengandeng kerja sama dengan KPS atau Koperasi Produsen Susu ,Giri Tani.

VISI
Tumbuh berkelanjutan dan menjadi produsen makanan dan minuman premium terdepan di
indonesia.
MISI
Inovasi dalam nutrisi.

C.LOKASI PERUSAHAAN
PT.Cimory Dailyland On The Valle Berada Di JL.Kelp-Pringapus RT05,RW 03
Dusun Bodean desa kelp,macan pati,klepu,kec.pringapus,kabupaten
semarang.pringapus,kabupaten semarang jawa tengah 50552.
18

D.STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN


Cimory beroperasi secara profesional di mana setiap peran dan fungsi
didefinisikan secara hierarkis dan teratur. Hal ini memungkinkan perusahaan
untuk tampil dan bekerja secara optimal membangun kerja sama tim yang kuat
di semua fungsi, menciptakan Cimory yang bersatu dan termotivasi.

Kebijakan Tata Kelola


 Kebijakan Anti Penyuapan dan Anti Korupsi
 Kebijakan Keberagaman Dewan Komisaris dan Direksi
 Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham
 Kebijakan Pemenuhan Hak Kreditur
 Kebijakan Pencegahan Transaksi Orang Dalam
 Kebijakan Seleksi Pemasok/Vendor/Supplier
 Kebijakan Tata Cara Pengunduran Diri BOD yang terlibat dalam Kejahatan
Keuangan
 Kebijakan Transaksi Afiliasi
 Pakta Integritas
 Pedoman Kerja Dewan Komisaris & Direksi
 Pernyataan Komitmen Mitra Kerja terhadap ESG

E.DESKRIPSI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB STRUKTUR ORGANISAS/

Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dapat di jelaskan di bawah
ini:
19

1.Posisi sales Development Consultant mempunyai tugas untuk merekrut dan aktif
membina miss cimory dalam bidang penjualan.

2.Devisi Miss Cimory mengelola para ibu rumah tangga untuk menjadi agen bebas
dari produk PT.Casarua Mountain Dairy.

3.Advisor/Sales/pramugari

-Bertanggung jawab atas target penjualan pribadi dan tim

-Bertanggung jawab atas ketersediaan barang dan perhitungan barang


dalam tim

-Bertanggung jawab atas kerapian dan kebersihan toko

-Melakukan inovasi dan perbaikan untuk kamajuan diri sendiri ndan tim

4.Advisor adalah penasihat atau dikenal juga dengan sebutan konsultan.namun


sebenarnya apa itu advisor dalam perusahaan atau masyarakat umum?Secara
umum,advisor bertugas meberikan pendapat kepada perusahaan tentang suatu
bidang berdasarkan pengalaman,pengetahuan,dan keteerampilan

5.yup,staff gudang adalah seorang yang pekerjanya berkaitan dengan kegiatan


logistik dan berperan untuk mengatur serta memastikan proses distribusi berjalan
dengan lancar.sebagai staff gudang kamu juga akan melakukan perawatan barang
ataupun produk lainya yang tersimpan dalam gudang.
20
21

BAB III

LAPORAN KULIAH KUNJUNGAN PERUSAHAAN

3.1 Pelaksanaan

Kegiatan pelaksanaan kunjungan industri di PT Nissin Biscuit Indonesia

& PT.Cimory Dailyland On The Valley ini dilakukan pada hari Senin ,22 Januari

2024 yang diikuti oleh seluruh mahasiswa Jurusan Akuntansi dan bebepa dosen

Akademi Akuntansi Effendiharahap & Grawiss. Rombongan kunjungan industri

ini mulai berangkat dari Kampus pada pukul 07.30 WIB dan tiba di PT Nissin

Biscuit Indonesia Semarang pada pukul 09.00 WIB.

PT Nissin Biscuit Indonesia & PT.Cimory Dailyland On The

Indonesia,Semarang mempunyai gedung yang luas, nyaman, dan juga asri,

sehingga pengunjung pun akan merasa betah disana karena dalam proses

kunjungan pun selalu disuguhi oleh hal-hal yang menarik pengunjung, yaitu

seperti adanya kolam yang berisi ikan-ikan hias dan juga terdapat air mancur pada

halaman depan perusahaan, lalu ada taman hijau yang berada di dalam perusahaan

sehingga membuat kita terkesan dan nyaman bila melihat dan melewatinya.

Kunjungan kali ini, pertama-tama kita dibawa ke sebuah museum yang

penataannya sangat cantik dan juga menyediakan fasilitas photo booth, sehingga

dapat menarik minat pengunjung terutama yang suka berfoto atau berselfie. Di

dalam museum ini, terdapat banyak alat-alat dan contoh barang yang
22

dipamerkan/diperlihatkan, yaitu salah satunya mesin. Area pameran mesin

terletak di lantai 1 bangunan museum. Di lokasi ini, pengunjung dapat

menyaksikan berbagai mesin dan peralatan yang digunakan untuk proses produksi

biskuit di masa lalu, di antaranya mixer adonan, mesin pembentukan biskuit, oven

wafer dan mesin pemotong. Lalu di museum ini terdapat area display yang

berlokasi di lantai 2 bangunan museum. Di area ini, terdapat display bahan-bahan

biskuit. Di samping itu, terdapat juga informasi mengenai proses pembuatan

biskuit, klasifikasi biskuit dan sejarah biskuit.

Setelah mengunjungi museum, kami dibawa ke pabrik tempat pembuatan

produk-produk dari PT Nissin Biscuit Indonesia Semarang. Ketika kamu mulai

memasuki area pabrik, aroma biskuit yang sedang dipanggang pun mulai tercium

sehingga membuat para pengunjung tertarik dengan bagaimana proses pembuatan

biskuit ini. Proses pembuatan biskuit ini dibuat dengan menggunakan mesin-

mesin canggih dan modern, yang selanjutnya akan dilakukan pengecekan oleh

para karyawan yang kebanyakan wanita sehingga produk yang nantinya akan

dijual tidak ada yang kurang atau cacat.

Dengan adanya kunjungan di area pabrik tersebut, kita jadi bisa lebih

mengetahui tentang bagaimana cara/proses pembuatan produk-produk dari PT

Nissin Biscuit Indonesia yang telah membuat kita terkesan dengan semua

prosesnya. Puas kita mengunjungi area pabrik, lalu kami juga melewati gudang

PT Nissin Biscuit Indonesia. Gudang ini luas dan sangat bersih, supaya produk-

produk
23

tersebut tetap terjamin mutunya dan tetap aman dikonsumsi apabila telah

dipasarkan.

Terakhir kami dibawa menuju ke lantai 3 yaitu area Kafe yang menjual

berbagai makanan dan minuman yaitu Appetizer, soup, sandwich, rice, noodles,

chicken, beef and fish, small bittes, waffle, ice cream, soft cookies, jajan pasar,

vegetables, sweet bread, dan lain-lain. Namun disini kita akan disampaikan

penjelasan oleh pihak PT Nissin Biscuit Indonesia tentang bagaimana sejarah

perusahaan, bagaimana perusahaan ini bisa tetap dipercayai oleh konsumen,

perkenalan dari produk-produk, dan lain sebagainya. Lalu akan dilanjutkan

dengan sesi tanya jawab yang pertanyaannya akan diajukan dari berbagai

mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa dan akan dijawab dari pihak

PT Nissin Biscuit Indonesia. Dan Juga setelah itu kita menuju ke PT.Cimory

Dailyland On The Valley ,Kita disana juga bisa melihat secara langsung

memperas susu sapi dan juga proses membuat

3.2 Pembahasan

Dari kegiatan kunjungan industri di PT Nissin Biscuit Indonesia &

PT.Cimory Dailyland On The Valley, kami akan menjelaskan tentang beberapa

Pembahasan dan hasil dari kegiatan pengamatan kunjungan industry, yaitu antara

lain:

3.2.1 Quality Control

a. Bahan Baku

Pengendalian mutu bahan baku meliputi pengujian sampel

bahan dan pemeriksaan kelengkapan dokumen. Pengujian terhadap


24

sampel bahan dilakukan sesuai parameter mutu masing-masing bahan

untuk mengetahui kesesuaiannya terhadap standar.

b. Higienitas Personal

Untuk menjaga kualitas proses dan produk, tenaga kerja

diwajibkan mengenakan pakaian, perlengkapan kerja dan alat

perlindungan diri yang sesuai, misal topi, masker, dan sebagainya.

Sejumlah prosedur dan standar sanitasi juga diterapkan untuk

mencegah kontaminasi dari personel.

c. Proses dan Produksi

Pengendalian mutu juga dilakukan sepanjang proses dari bahan

baku hingga produk jadi sesuai parameter dan standar yang telah

ditetapkan. Dengan demikian, akan dihasilkan produk dengan kualitas

yang terstandar dan konsisten.

d. Sanitasi Peralatan dan Lingkungan Kerja

Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sistem produksi,

prosedur sanitasi yang terjadwal juga diterapkan untuk menjaga

kebersihan peralatan dan lingkungan kerja, sehingga kontaminasi dari

peralatan dan lingkungan kerja terhadap produk dapat dihindarkan.


25

3.2.2 Quality Commitment

PT Nissin menyadari bahwa dengan memproduksi produk yang

berkualitas dan bergizi, maka Nissin turut memberikan kontribusinya

untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa. Karena itu, pengawasan mutu

produk menjadi salah satu prioritas utama.

Standar mutu yang diterapkan oleh Nissin mencakup penggunaan

bahan baku pilihan dan penggunaan teknologi canggih dalam proses

produksi serta penerapan CPMB (Cara Produksi Makanan yang Baik),

GMP (Good Manufacturing Practice), SSOP (Saritation Standard

Operating Produce), dan HACCP (Hazard Analytical Critical Control

Point), Standar mutu ISO 2200:2005 untuk kualitas dan keamanan produk

juga telah diterapkan dengan proses produksi disertai dengan Sertifikat

Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sebuah bukti bahwa semua

produk Nissin telah memenuhi kaidah halal & aman dikonsumsi.

Semua standar kualitas dan keamanan yang diterapkan oleh Nissin

telah memantapkan posisi Nissin sebagai pemimpin pasar dalam industri

makanan terutama biscuit di Indonesia.

3.2.3 Pengelolaan Produksi

a. Pencampuran (Mixing)

Semua bahan yang telah siap untuk diolah, akan dicampur

sehingga berubah menjadi adonan.


26

b. Penggilingan

Jika adonan biskuit telah siap, maka proses selanjutnya yaitu

menggiling adonan sehingga adonan menjadi berbentuk lebih kecil

dan siap untuk dipotong.

c. Pemotongan (cutting) dan pencetakan

Proses selanjutnya yaitu pemotongan bahan adonan yang

sebelumnya telah digiling lalu adonan dicetak sesuai dengan bentuk

biskuit dari PT Nissin Biscuit.

d. Inspeksi 1

Dilakukan oleh pengawasan kinerja mesin yang digunakan

dalam pemotongan roti sehingga mencapai ketebalan seperti yang

diinginkan. Pengawas ini dilakukan karena terkadang program yang

telah diatur dalam komputer mesin pemotongan berubah dengan

sendirinya. Misalkan pada mesin telah diatur pengaturan pemotongan

ketebalan adonan adalah 13,5 mm, tetapi terkadang setelah beberapa

waktu pengaturan ketebalan pada mesin bisa berubah dengan senirinya

menjadi 12,5 mm. Perbedaan yang mungkin hanya 1 mm itu memang

sekilas terlihat sepele, namun dalam produksi roti mempunyai efek

yang besar antara laindengan perbedaan ketebalan seperti yang telah

direncanakan, maka dapat membuat roti patah sebelum dikemas.

Masalah kinerja mesin ini disebabkan karena berbagai faktor antara

lain
27

arus listrik yang naik turun dan usia mesin itu sendiri yang sudah tua,

sehingga untuk mengatasinya setiap kurang lebih 15 menit sekali

dilakukan pengawasan/pemeriksaan ulang pada mesin untuk

memastikan program pengaturan pemotongan ketebalan roti tidak

berubah. Demikian juga halnya dengan pengawasan yang dilakukan

pada mesin percetakan roti. Mesin pencetakan roti harus diperiksa

apakah dalam melakukan pencetakan bahan sudah sesuai dengan yang

diinginkan. Karena terkadang dari satu set mesin pencetak itu ada yang

tidak berfungsi sehingga ada adonan yang belum dipotong dan itu

berarti membuang adonan dan pemborosan efisiensi mesin.

e. Pemanggangan

Adonan yang telah dipotong dan dicetak, selanjutnya akan

dipanggang hingga matang dan menimbulkan aroma yang sedap.

f. Inspeksi 2

Dilakukan untuk mengawasi dan memeriksa apakah

pembumbuan yang dilakukan telah terlaksana dengan benar sehingga

aroma dan rasa roti sesuai dengan standar produkyang ditetapkan oleh

perusahaan. Pengawasan juga mencakup quality roti crispy crakers,

yaitu memastikan bahwa roti akan dikemas dalam kondisi baik, tidak

patah, dan pembumbuan yang dilakukan telah terlaksana dengan

benar.
28

PT Nissin Biscuit dalam memproduksi produk rotinya secara

keseluruhan sangat memperhatikan kualitas yang terdapat dalam

produknya, seperti rasa dan aroma roti harus sesuai dengan standar

yang ditetapkan, roti yang dijual pada konsumen tidak patah atau

rusak, dan roti yangs elesai diproduksi harus dalam keadaan renyah.

Pengendalian kualitas yang diterapkan PT Nissin Biscuit sekarang ini

masih menggunakan metode konvensional, artinya hanya ada

pengawas atau mandor yang tugasnya hanya mengawasi proses

produksi para pekerja agar bekerja dengan penuh kedisiplinan. Tidak

ada / belum ada metode pengendalian kualitas yang moderen yang

diterapkan di perusahaan ini. Hal ini sebenarnya sangat ironi

mengingat PT Nissin Biscuit merupakan perusahaan yang sangat besar

dan telah merambah pangsa pasar hampir di seluruh Indonesia dan

bahkan hampir merambah pangsa Internasional. Penyebab hal ini

mungkin saja adalah jumlah kerugian akibat adanya produk cacat yang

terjadi di perusahaan ini bila dihitung secara finansial masih kalah dari

jumlah laba yang dihasilkan dari penjualan produknya.

Dalam PT Nissin Biscuit sendiri tidak/belum ada seorangpun

yang tugasnya mengurusi masalah kualitas produk (termasuk di

dalamnya masalah produk cacat yang begitu banyak). Manager

produksi pun hanya mempunyai tanggung jawab untuk mengawasi


29

proses produksi secara keseluruhan dan memberi laporan secara

terperinci tentang hasil produksi secara harian, kuantitas (dalam

kilogram) produk yang dibuang/rusak, dan mengurusi masalah kinerja

dan perawatan mesin produksi.

g. Packaging

Adonan biskuit yang telah dioven atau dipanggang dalam

mesin, maka selanjutnya adonan yang telah jadi akan di packing ke

dalam wadah. Ini dilakukan oleh mesin yang sudah dijalankan oleh

operator.

Alur Proses Produksi Crispy Crakers

Keterangan: (alur proses produksi ini terjadi dalam satu ruangan)

1. Mesin mixing section

2. Mesin cutting section

3. Mesin backing section

4. Packing section

Semua alat atau mesin di atas bekerja menurut urutan yang

pasti dan dengan tempo waktu yang konstan menurut ban convenyor

yang berjalan. Ban convenyor ini menghantarkan adonan yang sudah

jadi di section 1 menuju ke section 2. Setelah dicetak berupa

lembaran tipis,
30

adonan tersebut dipotong-potong dan dihantarkan dengan convenyor

menuju ke section 3. Di section 3 ini, potongan adonan tersebut

dipanggang hingga menjadi roti yang matang kemudian diantarkan

untuk masuk ke section 4. Di section 4 ini roti-roti tersebut ditata dan

di packing menurut ukuran spesifikasi produknya.

3.2 Laporan Kegiatan

3.2.4 Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia

Sistem Pengelolaan SDM yang diterapkan di Perusahaan

PT.NISSIN ini menggunakan bentuk kerja sama serikat kerja, serta

menggunakan Sistem Otodidak. Dalam UUD no.22 Th 2000, telah

dikeluarkan bentuk kerja sama dalam bentuk PKB (Yang mengatur

hal- hal yang spesifik tentang bentuk kerja sama serikat kerja). Sistem

produksi dalam pengelolaan SDM membutuhkan 7 departement yang

saling bekerja sama. PT NISSIN juga menerapkan 4 prinsip dalam

system pengelolaan SDM dalam melaksanakan pekerjaan karyawan

yang meliputi, perencanaan kualitas dan kuantitas SDM serta kegiatan

perancangan pekerjaan bagi SDM (Job Design).

Perencanaan kualitas ini meliputi tingkat pendidikan, skill,

pqazengalaman, usia dan lain-lain untuk masing-masing jabatan dalam

struktur organisasi tersebut. Setelah mengetahui kebutuhan kualitas


31

karyawan, maka kita membuat perencanaan kuantitas adalah

merancang berapakah batas minimal jumlah karyawan kita di masing-

masing jabatan dan wilayah kerja. Setelah itu, baru kita membuat job

discription dari masing-masing jabatan/posisi sesuai dengan struktur

organisasi perusahaan. Bagian ini meliputi rekruitment, seleksi dan

penempatan.

Rekruitment pada dasarnya merupakan aktivitas untuk mencari

dan memperoleh pekerjaan yang terdapat di dalam perusahaan yang

sesuai dengan kebutuhan kualitas yang ditentukkan dan sesuai dengan

ciri intrapreneurship. Mengingat rekruitment adalah bidang yang

sangat penting, karena rekruitment adalah “pintu gerbang” kita guna

mewujudkan SDM pekerja berpengetahuan, maka harus dibuat sistem

rekruitment yang sangat efektif dan efisien. Aktivitas berikutnya

setelah rekruitment adalah penempatan karyawan di posisi masing-

masing.

Sebelum mulai kerja, mereka diberikan orientasi pekerjaan

yang menjelaskan secara rinci dan runtut apa saja yang harus mereka

kerjakan dan dengan siapa-siapa mereka harus berhubungan dan

berkomunikasi. Bidang ini meliputi pengembangan karier (penugasan)

dan pengembangan kemampuan kerja. Pengembangan karier berkaitan

dengan penyusunan jalur karier yang merupakan urut-urutan posisi

(jabatan) sesuai dengan struktur organisasi. Sedangkan pengembangan


32

kemampuan kerja adalah cara-cara kita untuk meningkatkan

kemampuan karyawan baik secara informal maupun formal.

3.2.5 Bidang Manajemen Operasional dan Produksi

Manajemen operasi dan produksi merupakan usaha-usaha

pengelolaan secara optimal penggunaan sumber daya (sering disebut

dengan faktor-faktor produksi) tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan,

bahan mentah dan sebagainya. Dalam proses transformasi bahan

mentah dan renaga kerja menjadi berbagai produk atau jasa. Para

manajer produksi dan operasi mengarahkan berbagai masukan (input)

agar dapat memproduksi berbagai keluaran (output) dalam jumlah,

kualitas, harga, waktu dan tempat tertentu sesuai dengan permintaan

konsumen (Handoko, 2004).

PT Nissin Biscuit Indonesia merupakan salah satu perusahaan

yang berkaitan dengan pertanian yang memiliki kredibilitas dan

mampu mengakomodasi materi praktik Manajemen Operasi dan

produksi. Jenis bangunan PT Nissin Biscuit Indonesia ialah bangunan

bertingkat, karena bangunan ini terdiri dari beberapa tingkatan pada

gedungnya. PT Nissin Biscuit Indonesia memiliki mesin-mesin

tersendiri bila memproduksi produk yang berbeda. Sehingga setiap

produk memiliki tempatnya tersendiri. Layout yang digunakan pada

pabrik di PT Nissin Biscuit Indonesia layout produk atau bisa

disebut layout garis.


33

Pemilihan lokasi dan fasilitas produksi pada PT Nissin Biscuit

Indonesia dipengaruhi oleh letak konsumen atau pasar, lingkungan

masyarakat, letak sumber tenaga kerja, sumber bahan baku dan

tersedianya fasilitas transportasi. Metode dalam penentuan lokasi dan

fasilitas produksi dipilih oleh PT Nissin Biscuit Indonesia berdasarkan

metode transportasi dengan mempertimbangkan kebutuhan permintaan

konsumen dan jumlah tenaga kerja terbatas karena lokasi yang dahulu

jauh dari pemukiman, harga tanah yang murah, serta lokasi yang jauh

dari pasar. Hambatan yang dialami PT Nissin Biscuit Indonesia yaitu

sulitnya untuk menambah faktor produksi, misalnya seperti perluasan

areal pabrik untuk mendukung kegiatan produksi.

Berikut ini adalah Proses Produksi produk PT. Nissin Biscuit:

a. Bahan baku yang datang dari pemasok disimpan di gudang bahan

baku setelah melalui proses pemeriksaan dokumen dan pengujian

sampel bahan. Penyimpanan bahan baku di gudang dilakukan

dengan sistem FIFO (First In First Out) sehingga rotasi stok bahan

baku dapat berlangsung dengan baik.

b. Sebelum bahan baku digunakan dalam proses produksi, dilakukan

proses penimbangan sesuai formula dari masing-masing produk.

Hal ini akan memastikan bahan baku yang masuk dalam proses

produksi sesuai dengan takaran yang tepat.


34

c. Sebelum diproses lebih lanjut, bahan-bahan baku yang berbentuk

tepung (misalnya tepung terigu, gula halus, susu bubuk dan lain

sebagainya) terlebih dahulu diayak guna memperoleh ukuran

partikel yang sesuai. Proses pengayakan memastikan tidak ada

bahan baku yang menggumpal saat masuk ke tahap pencampuran.

d. Proses pencampuran dilakukan dengan kecepatan dan waktu yang

terstandar, dengan tujuan memperoleh campuran adonan yang

homogen dan konsistensi yang sesuai dengan yang diinginkan,

sehingga adonan yang dihasilkan siap untuk diproses pada tahapan

proses berikutnya.

e. Untuk produk-produk tertentu yang menggunakan yeast dalam

pembuatannya, dibutuhkan tahap fermentasi dengan suhu,

kelembaban dan waktu tertentu untuk memberi kesempatan pada

yeast untuk berkembangbiak. Setelah waktu fermentasi selesai,

adonan siap diproses ke tahap pembentukan.

f. Pembentukan biskuit umumnya didahului dengan proses

pembentukan lembaran adonan dengan ketebalan tertentu.

Selanjutnya lembaran adonan dipotong / dicetak hingga menjadi

kepingan adonan yang siap dipanggang. Selain itu, ada pula

beberapa metode pembentukan kepingan adonan yang dilakukan

tanpa melalui proses pembentukan lembaran adonan.


35

g. Setelah melalui proses pembentukan, kepingan adonan biskuit

dipanggang dalam oven dengan suhu dan waktu tertentu sehingga

diperoleh biskuit matang yang berwarna kecoklatan.

h. Untuk jenis-jenis produk biskuit tertentu, setelah selesai proses

pemanggangan, dilakukan tahapan lanjutan, misalnya

penyemprotan dengan minyak nabati, penaburan dengan garam

dan bumbu tabur, pelapisan dengan krim, atau penyalutan dengan

coklat guna mendapatkan citarasa yang diinginkan.

i. Bahan pengemas yang umum digunakan untuk mengemas biskuit

adalah plastik, metalized plastic, tray plastik, cup kertas dan

kaleng, dengan kotak karton sebagai pengemas luarnya.

j. Produk jadi selanjutnya disimpan dalam gudang sambil menunggu

waktu untuk didistribusikan. Penyimpanan produk jadi di gudang

dilakukan dengan sistem FIFO (First In First Out).

k. Produk selanjutnya didistribusikan melalui jaringan distribusi

sehingga dapat dengan mudah dijumpai oleh konsumen di berbagai

tempat penjualan di daerah-daerah di seluruh Indonesia, dan juga

di beberapa negara lainnya.


36

3.2.6 Bidang Manajemen Pemasaran

a. Strategi Pemasaran

Dasar pemikiran utama yang penting dalam market driven

strategy adalah menjadikan pasar dan konsumen sebagai titik awal

dalam memformulasikan strategi.

PT Nissin Biscuit pada awalnya memperkenalkan minuman siap

saji dalam kemasan kaleng, Nissin memiliki target pasar yang

jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan.

Nissin memandang bahwa ketika orang sedang melakukan

perjalanan dan ia kehausan pasti membutuhkan sebuah penghilang

dahaga yang praktis dan mudah di dapat, berangkat dari

pengalaman ketika melakukan promo, tempat yang praktis dan

aman untuk digunakan sebagai wadah biscuit adalah kaleng.

Strategi pemasaran meliputi Segmentasi Produk, targeting,

positioning:

1) Segmentasi Produk

PT Nissin Biscuit merupakan salah satu perusahaan yang

bergerak di bidang agro industri yang memproduksi berbagai

macam produk biscuit, dimana salah satu produknya adalah

Biscuit Khong Guan. Biscuit Khong Guan merupakan produk


37

biscuit pertama di Indonesia yang di kemas dalam kaleng dan

telah dikenal oleh masyarakat luas.

Persaingan yang begitu ketat dari banyaknya biscuit dalam

kemasan kaleng yang beredar di pasaran. Berdasarkan data

pada PT Nissin Biscuit terdapat lima merek biscuit dalam

kemasan kaleng yang beredar di Indonesia selain yang di

produksi oleh PT Nissin Biscuit, yaitu Roma, Hatari, Tango,

Selamat, Good Time.

PT Nissin Biscuit pada saat ini dihadapkan pada berbagai

saingan produk minuman ringan yang tidak hanya dari pesaing

lokal, namun juga pesaing asing. Persaingan berbagai merek

teh dalam kemasan botol membuat perusahaan lebih berhati-

hati dalam merancang strategi pemasarannya.

Perusahaan akan berhasil memperoleh pelanggan dalam

jumlah yang banyak apabila dinilai memiliki citra baik dalam

benak konsumen. Terciptanya citra baik dalam benak

konsumen akan menumbuhkan kepuasan pelanggan yang

dapat memberikan beberapa manfaat.

Keberhasilan Nissin tidak lepas dari brand “biscuit kaleng”

dengan produk legendarisnya Khong Guan. Berikutnya Nissin

semakin kuat karena jaringan distribusi biscuitnya yang sangat


38

kuat sampai di titik akhir pelosok. Yang masih dipertahankan

dari PT Nissin Biscuit adalah upaya-upaya mempertahankan

image secara above the line. Upaya iklan di media masa,

event, maupun promosi yang akan terus membuat teh botol

tertancap di kepala konsumen masih dilakukan.

2) Targetting

Identifikasi target pasar adalah merupakan langkah awal yang

dibutuhkan dalam perencanaan dan pengembangan strategi

pemasaran. Dalam situasi dimana konsumen menghadapi

banyak pilihan, maka kesuksesan pemasaran produk akan

banyak ditentukan oleh kesesuaian produk.

Target dari PT Nissin Biscuit adalah yang menyukai makanan

ringan sebagai cemilan dan orang-orang yang membutuhkan

jamuan untuk acara-acara yang mereka adakan atau ketika

waktu berkumpul bersama keluarga. Diberikannya kemasan

kaleng yang praktis dengan varian jenisnya dan banyak

tersedia di kios – kios yang ada di pinggir jalan, mini market,

took-toko kelontong bahkan super market.Jadi jika ada

konsumen yang membutuhkan segera produk dari Nissin dapat

mereka dapatkan dengan mudah


39

3) Positioning

Nissin melakukan positioning dengan memberikan

kesempatan bagi masyarakat yang ingin melihat kegiatan

produksi dengan berkunjung ke PT Nissin Biscuit yang

berlokasi di Ungaran Semarang. Dengan lokasi yang strategis

tersebut diharapkan banyak masyarakat yang berkenginan

untuk berkunjung dan dapat menambah kepercayaan

masyarakat dengan produk dari PT Nissin Biscuit. Hal ini

menambah keunggulan kompetitif dari Sosro dibandingkan

para pesaingnya.

b. Strategi Distribusi

PT Nissin Biscuit merupakan salah satu contoh perusahaan terbaik

yang sukses mengolah makanan ringan biscuit, salah satu produk

yang dihasilkan adalah biscuit dengan kemasan kaleng dengan

produk legendarisnya Khong Guan. Sukses pemasaran produk dan

besarnya keuntungan yang diraih perusahaan tidak terlepas dari

strategi distribusi yang jitu dalam menjangkau pasar.Strategi

penjualan yang dilakukan Nissin adalah dengan mengembangkan

saluran distribusi secara luas dan terus menerus. Mengutamakan

availability dan kualitas produk sehingga berbuah pada kesetiaan

pelanggan.
40

Distribusi Nissin mencakup hampir seluruh wilayah nasional

mulai dari Kota Sabang sampai Kota Merauke. Bahkan produk PT

Nissin Biscuit diekspor ke Australia, Vietnam, Brunei Darussalam

dan Amerika Serikat dan beberapa bagian di Benua Eropa. Sosro

dikenal memiliki jaringan distribusi yang sangat mengakar.

Keputusan mengenai pergudangan dan pengendalian persediaan

juga merupakan keputusan distribusi. Ketersediaan (availability)

menjadi kunci sukses pemasaran. PT Nissin Biscuit kadang

menerima pesanan dari negara luar, sebelum mengerjakan pesanan

pihak PT Nissin Biscuit terlebih dahulu mempertimbangkan

jumlah biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk proses produksi,

jika sesuai maka PT Nissin Biscuit akan melakukan MoU dengan

pihak pemesan atau pihak yang ingin menjadi distributor produk

PT Nissin Biscuit di suatu negara tersebut.


41

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kami membuat laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas kuliah

yang berfungsi sebagai bukti bahwa kami telah mengikuti Kegiatan Kuliah

Kunjungan Perusahaan (KKP) ke Semarang. Kegiatan ini merupakan suatu

kegiatan wajib Universitas yang memberikan suatu pembelajaran dan

pengamatan langsung pada suatu kinerja perusahan tersebut. Dengan adanya

kunjungan perusahaan ini dapat memberikan informasi dan pengalaman yang

nyata kepada mahasiswa/mahasiswi. Kegiatan ini bertujuan ke salah satu

perusahaan yang ada di Semarang yaitu PT. Nissin Biscuit Indonesia &

PT.Cimory Dailyland On The Valley

Setelah melakukan Kegiatan Kunjungan Perusahaan ke PT. Nissin

Biscuit Indonesia, & PT.Cimory Dailyland On The Valley

mahasiswa/mahasiswi dapat mengamati dan memahami secara langsung

bagaimana suatu kinerja pada perusahaan dan proses produksinya. PT. Nissin

Biscuit Indonesia & PT.Cimory Dailyland On The Valley ini merupakan salah

satu yang menghasilkan produk yang sudah dikenal oleh masyarakat

Indonesia.

SARAN

Setelah melakukan pengamatan secara langsung ke PT. Nissin Biscuit

Indonesia & PT.Cimory Dailyland On The Valley kami menyarankan agar

PT.
42

Nissin Biscuit Indonesia & PT.Cimory Dailyland On The Valley


43

kualitas dan cita rasa pada produknya, terus melakukan inovasi lagi, dan meningkatkan

kinerja perusahaan untuk tetap menjadi perusahaan yang dikenal masyarakat Indonesia

maupun luar. PT. Nissin Biscuit Indonesia & PT Cimory Dailyland On The Valley selalu

menjaga dan mempertahankan kepercayaan masyarakat loyalitas konsumen, walaupun

terdapat issue perusahaan tetap dapat mempertahankan kepercayaan konsumen.


44

DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/19332945/Laporan_Kunjungan_Industri_PT_Sido_Muncul
_dan_PT_Nissin_Biscuit (diakses pada tanggal 22 April 2018)
http://www.nissinbiscuit.co.id/perusahaan#section-1 (diakses pada tanggal 23 April
2018)
http://www.nissinbiscuit.co.id/proses_produksi (diakses pada tanggal 24 April 2018)
http://ethnicleader24.blogspot.co.id/ (diakses pada tanggal 24 April 2018)
http://www.nissinbiscuit.co.id/makanan (diakses pada tanggal 25 April 2018)
http://www.nissinbiscuit.co.id/museum_terbaru(diakses pada tanggal 25 April 2018)
http://www.nissinbiscuit.co.id/quality_control (diakses pada tanggal 25 April 2018)
45

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai