SKRIPSI
OLEH :
i
ABSTRAK
ii
ABSTRACT
. The Design of Youth Center in Kupang City. Department of Architecture,
Faculty of Science and Engineering. Nusa Cendana University.
Edward Ade Surya Baliando. Imanuel N. Mbake, ST., MT*, Lodwik O.
Dahoklory, ST., M.Sc**
Adolescence is a period of human development, which is the transition from
childhood to adulthood. In this period, children begin to find self-identity which
formed by the physical relationships with the society. Teenagers are an important
part of the development of a region. Therefore, it is necessary to provide adequate
facilities in the process of self-development which oriented to a Youth Center. The
design of the Youth Center has to facilitate and fits the climate and the
characteristic of the teenagers in Kupang City. Kupang has a large number of
teenagers with several communities. The diversity, abilities and talents of the
teenagers should be supported by the establishment of the Youth Center. The
design of the Youth Center in Kupang City used a descriptive method include the
literature study and theory. The design method begins with collecting data and
conducting field surveys, then analyzing it to produce a product in a form of a
drawing design. The design location is at the street of Bajawa, Village of Fatululi,
District of Oebobo, Kupang City, with an area of ±36.081 m². The building
consists of 3 floors. First floor consists of public and semi-public room. Second
floor is public area, includes cafeteria, hall, and gym room which accessible to all
teenager. The third floor is the management room, which private. The result of the
design based on the functions and the characteristic of teenagers in Kupang City.
Keywords: design, youth center, tropis architectural
* Imanuel N. Mbake, ST., MT
** Lodwik O. Dahoklory, ST., M.Sc
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan, atas segala berkat dan anugerah-Nya,
penulis diberikan hikmat dan akal budi sehingga dapat menulis proposal
perancangan ini dengan baik. Proposal perancangan yang ditulis oleh penulis
berjudul “Perancangan Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) di Kota
Kupang”. Proposal perancangan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan Teknik Arsitektur.
Penulis juga berterimakasih kepada dosen pembimbing 1. Imanuel N.
Mbake, ST., MT dan dosen pembimbing 2. Lodwik O. Dahoklory, ST., M.Sc
serta semua pihak lainnya yang ikut serta membantu dan memberikan bimbingan
kepada penulis dalam penulisan hasil guna untuk melakukan penelitian di lokasi
perancangan yaitu di Kota Kupang.
iv
DAFTAR ISI
Contents
ABSTRAK...............................................................................................................ii
ABSTRACT.............................................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
DAFTAR TABEL..................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................viii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.3. Tujuan........................................................................................................3
1.4. Sasaran.......................................................................................................3
1.5. Manfaat......................................................................................................3
1.6. Batasan......................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................6
v
2.2.3 Aspek-aspek Perkembangan Remaja.................................................9
2.6.1 Pelaku...............................................................................................36
2.6.2 Fasilitas............................................................................................36
BAB III..................................................................................................................37
METODE PERANCANGAN................................................................................37
vi
3.2 Gambaran Umum Lokasi Perancangan........................................................40
3.2.6 Pra-Perancangan....................................................................................45
BAB IV..................................................................................................................46
vii
4.4.6. Analisis Orientasi Bangunan............................................................79
BAB V....................................................................................................................91
KONSEP PERANCANGAN.................................................................................91
viii
5.4. Konsep Utilitas......................................................................................102
BAB VI................................................................................................................104
HASIL PERANCANGAN...................................................................................104
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................108
ix
DAFTAR GAMBAR
x
Gambar 5. 6 Konsep Struktur..............................................................................112
Gambar 5. 7 Konsep Parkiran Kendaraan............................................................113
Gambar 5. 8 Konsep Penerapan Tema Perancangan Pada Bangunan.................113
Gambar 5. 16 Area Kantor Pengelola..................................................................118
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
xiv
5 jenis bidang diantarannya pada bidang Olahraga, Ekonomi, Sosial, Teknologi,
Seni, dan Agama.
Table 1. Komunitas berdasarkan Komunitas/Kelompok di Kota Kupang
usai Bidang Komunitas/Kelompok
Olahraga Ekonomi Social Teknologi Seni
15 -24 Pecinta Sentra Komunitas Komunitas Timor Art
sepak UMKM Sahabat Film Grafitti
bola APASA Lingkungan Kupang
15 - 24 Rascal Komunitas Komunitas Timor
(basket) Leko Fotografi Creative
Kupang People
15 - 24 Ikatan
Musisi
Muda
Timur
Kupang
Sumber: Penulis, 2022
Dari masing-masing komunitas ini terdiri dari berbagai kalangan dan umur
untuk remaja sendiri berusia dari 10-24 tahun keatas. Dapat dilihat pada data
diatas bahwa Kota Kupang memiliki potensi yang besar berdasarkan jumblah
remaja yang berada dalam usia produktif dan jumlah dari komunitas/kelompok
yang ada. Banyak hasil karya yang dapat mereka hasilkan bila bakat dan talenta
mereka ditempa dengan baik. Namun sayangnya banyak remaja dan
kelompok/komunitas di Kota Kupang yang terlibat dalam hal-hal negatif yang
sangat merugikan diri mereka sendiri, keluarga dan masyarakat. Hal negatif
tersebut berupa mabuk-mabukan, melakukan pemalakan pada angkutan-angkutan
umum, dan melakukan balapan liar.
Pentingnya dibangun wadah tempat berkumpul dan berlatih bagi para remaja
menjadi hal yang patut diperhatikan oleh pemerintah. Remaja yang berkumpul
dan melakukan hal-hal negatif, harusnya bisa diubah menjadi positif jika
mendapatkan fasilitas yang mewadahi perkembangan minat dan bakat mereka.
Masalah-masalah seperti kurangnya ruang gerak agar bebas berlatih, kurangnya
kantor atau ruang administrasi yang dapat mengatur jalannya kegiatan para
remaja/komunitas, serta kurangnya sumber pengetahuan bagi para remaja untuk
memperluas ilmu atau bakat yang mereka miliki menjadi penghalang bagi pribadi-
pribadi muda untuk berkembang kearah yang lebih baik. Maka berdasarkan data
xv
dan masalah pengembangan potensi pada remaja, penulis menetapkan judul
perancangan berupa, “Perancangan Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas Youth
Center di Kota Kupang” sebagai fasilitas umum bagi para remaja dan kelompok di
Kota Kupang untuk mengembangkan bakat dan potensi. Perancangan Youth
Center dalam aspek arsitektural akan didasari pada tema perancangan yaitu
Arsitektur tropis sebagai penerapan material pada perancangan bangunan Youth
Center guna menghasilkan sebuah bangunan yang bersenergi dengan kegitan
remaja dan kelompok-kelompok tertentu.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana merancang Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center)
yang dapat Memfasilitasi berbagai kegiatan Remaja/Komunitas di Kota
Kupang.
2. Bagaimana penerapan tema perancangan arsitektur tropis pada Pusat
Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) di Kota Kupang.
1.3. Tujuan
1. Menghasilkan rancangan Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center)
yang dapat mewadahi aktifitas dari kalangan Remaja/Komunitas.
2. Memperoleh pemahaman mengenai tema perancangan arsitektur tropis pada
Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) di Kota Kupang.
1.4. Sasaran
1. Menyediakan fasilitas yang dapat mewadahi aktifitas Remaja/Komunitas
pada Youth Center di Kota Kupang.
2. Menyediakan Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) dengan
tema arsitektur tropis agar mampu mengoptimalkan segala aktifitas dan
kegiatan yang dilakukan pada (Youth Center).
1.5. Manfaat
Dalam penulisan ini berharap dapat berguna bagi pihak-pihak lain yang
membutuhkan. Adapun manfaatnya adalah:
1. Penulis ini diharapkan dapat menjadi usulan kepada Pemerintah Kota
Kupang sebagai acuan dalam penataan pusat kegiatan Remaja/Komunitas.
xvi
2. Penulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam bidang ilmu
arsitektur khususnya dalam perancangan Pusat Kegiatan
Remaja/Komunitas di Kota Kupang.
3. Sebagai pemenuhan akan syarat umum mata kuliah dalam perkuliaan
Arsitektur di Universitas Nusa Cendana.
1.6. Batasan
1. lokasi perancangan Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) ini
berlokasi di Kota Kupang pada kawasan campuran dan sesuai dengan
RT/RW Kota Kupang.
2. Fasilitas yang diciptakan adalah fasilitas yang menunjang kegiatan
Remaja/komunitas saat melakukan kegiatan-kegiatan pelatihan dan
pembelajaran.
3. Menerapkan material-material yang mampu mewujudkan suasana di dalam
dan diluar bangunan menjadi nyaman dan aman bagi pengguna dan
pengunjung Remaja/Komunitas berdasarkan tema perancangan tropis.
xvii
1.7. Kerangka Berpikir
Kota Kupang merupakan salah satu Kota yang belum memiliki satu kawasan khusus yang
mampu memenuhi kebutuhan Remaja/Komunitas baik itu dalam bentuk kegiatan formal atau
pun non-formal semua kegiatan hanya dilakukan di luar ruang dan di mall
Perancangan Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) sebagai sebuah fasilitas untuk
lebih mengembangak hobi dan bakat yang dimiliki bagi Remaja/Komunitas yang ada di Kota
Kupang
TEORI DATA
- Ciri-ciri Remaja
- Pengertian - Pengertian
ANALISIS
KONSEP
- Analisis tapak dan analisis ruang
- Analisis Fungsi
- Pengguna KONSEP DASAR PERANCANGAN
- Aktifitas PERANCANGAN
- Kebutuhan Ruang
- Besaran Ruang dan Kebutuhan Ruang KONSEP PERANCANGAN
- Klasifikasi
DESAIN
xviii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
xix
merupakan masa peralihan antara masa kehidupan anak-anak dan masa
kehidupan orang dewasa yang ditandai dengan pertumbuhan dan
perkembangan biologis, ditandai dengan tumbuh dan berkembangnya seks
primer dan sesk sekunder sedangkan secara psikologis ditandai dengan sikap
dan perasaan, keinginan dan emosi yang labil atau tidak menentu (Hurlock,
1990).
4. Pengertian komunitas
Istilah kata Komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berasal dari
kata dasar communis yang artinya masyarakat, publik atau banyak orang.
5. Pengertian kota
Pengertian kota yang lebih sering digunakan di Indonesia adalah tempat
dengan konsentrasi penduduk lebih padat dari wilayah sekitarnya karena
terjadi pemusatan kegiatan fungsional yang berkaitan dengan kegiatan atau
aktivitas penduduknya. Kota merupakan kawasan pemukiman yang secara
fisik ditunjukan oleh kumpulan rumah-rumah yang mendominasi tata
ruangnya secara mandiri (Anonim, 2015). Dengan ungkapan yang berbeda,
definisi kota yang lain adalah permukiman yang berpenduduk relatif besar,
luas area terbatas, pada umumnya bersifat nonagraris, kepadatan penduduk
relatif tinggi, tempat sekelompok orang dalam jumlah tertentu dan bertempat
tinggal dalam suatau wilayah gografis tertentu, cenderung berpola hubungan
rasional, Ekonomis, dan individualis (Ditjen Cipta Karya, 1997).
6. Kota Kupang
Kota Kupang adalah sebuah Kotamadya dan merupakan Ibu Kota dari
Provinsi Nusa Tenggara Timur.
2.
2.2 Tinjauan Terhadap Remaja/Komunitas
Tinjauan terhadap kegiatan remaja/kominutas terdiri dari studi literatur pusat
mengenai kegiatan remaja/komunitas dan juga studi kasus terhadap pusat kegiatan
remaja/komunitas.
xx
2.2.1 Pengertian Remaja
Remaja memiliki berbagai istilah dan definisi yang berbeda-beda disetiap
negara. Pada kepustakaan atau bahasa dari negara lain (Belanda dan Inggris), kata
remaja sering diperbincangkan dengan istilah “adolescent” atau “adolescentia”.
Adolescentia berasal dari istilah latin yang berarti masa muda yang terjadi antara
10-24 tahun yang merupakan masa transisi atau peralihan dari masa kanak-kanak
menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis,
dan psikososial. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat di Indonesia lebih
akrab menyebut masa remaja dengan istilah “puber”. Puber atau pubertas dalam
bahasa latin memiliki arti kelaki-lakian dan menunjukkan kedewasan yang
dilandasi oleh sifat kelakian dan ditandai oleh kematangan fisik. Pada masa ini
terjadi perubahan-perubahan jasmaniah yang berkaitan dengan proses kematangan
jenis kelamin serta perkembangan psikososial yang berhubungan berfungsinya
seseorang dalam lingkungan sosial, yakni dengan melepaskan diri dari
ketergantungan terhadap orangtua.
2.2.2 Ciri-ciri Remaja
Seperti halnya dengan semua periode tentang perkembangan remaja yang
penting selama rentang kehidupan, masa remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang
membedakannya dengan periode sebelum dan sesudahnya. Ciri-ciri tersebut
adalah:
1. Masa remaja sebagai periode yang penting
Ada beberapa periode usia yang lebih penting dari pada beberapa periode
lainnya, karena akibat yang ditimbulkannya langsung berpengaruh terhadap
sikap dan perilaku, karena akibat-akibat jangka panjangnya. Pada periode
remaja, tindakan yang dilakukan baik yang berakibat langsung maupun
jangka panjang tetaplah penting.
2. Masa remaja sebagai periode peralihan
Peralihan dari satu tahap perkembangan ke tahap berikutnya bukan berarti
terputus dengan periode sebelumnya, tetapi apa yang telah terjadi sebelumya
akan meninggalkan bekas pada apa yang terjadi sekarang dan yang akan
datang.
xxi
3. Masa remaja sebagai periode perubahan
Ada lima perubahan yang sama dan hampir bersifat universal pada setiap
remaja. Pertama, meningginya emosi yang intensitasnya bergantung pada
tingkat perubahan fisik dan psikis yang terjadi. Kedua perubahan tubuh yang
akan lebih dijelaskan pada aspek perkembangan. Ketiga perubahan minat dan
peran yang diharapkan oleh kelompok sosial untuk diperankan. Keempat
dengan berubahnya minat dan pola perilaku, mka nilai-nilai juga berubah.
Apa yang pada masa kanak-kanak dianggap penting, sekarang sudah tidak
penting lagi, contohnya dalam memiliki teman sudah tidak penting lagi aspek
kuantitas tapi lebih pada aspek kualitas.
4. Masa remaja sebagai usia bermasalah
Masalah masa remaja sering menjadi nasalah yang sulit diatasi baik oleh anak
laki-laki maupun anak perempuan Terdapat dua alasan bagi kesulitan itu.
Pertama, sepanjang masa kanak-kanak, sebagain masalah seringkali
diselesaikan oleh orang tua dan guru-guru sehingga kebanyakan remaja tidak
berpengalaman dalam mengatasi masalah. Kedua, para remaja merasa diri
mandiri, menolak bantuan orang tua dan guru-guru.
5. Masa remaja sebagai masa mencari indentitas
Pada tahun-tahun awal masa remaja, penyesuaian diri dengan kelompok
masih penting bagi laki-laki maupun perempuan. Lambat laun mereka mulai
mendambakan identitas diri dan tidak puas lagi dengan menjadi sama dengan
teman-teman dlam segala hal, seperti sebelumnya.
2.2.3 Aspek-aspek Perkembangan Remaja
Pada masa perkembangan remaja ini ada beberapa aspek yang sangat
menonjol perkembangannya. Antara lain adalah sebagai berikut :
1. Perkembangan Fisik
Secara umum, pertumbuhan dan perkembangan fisik sangat pesat pada usia
12/13-17/18 tahun. Pada masa ini, remaja merasakan ketidaknyamanan dan
ketidakharmonisan pada diri mereka karena anggota badan dan otot-otonya
tumbuh secara tidak seimbang. Pertumbuhan otak secara cepat terjadi pada
usia 10-12/13 dan 14- 16/17 tahun. Pertumbuhan otak wanita meningkat 1
xxii
tahun lebih cepat daripada laki-laki yaitu pada usia 11 tahun, sedangkan
pertumbuhan otak laki-laki meningkat 2x lebih cepat dari pada wanita dalam
usia 15 tahun.
2. Perubahan Eksternal
Untuk tinggi rata-rata anak perempuan mencapai tinggi yang matang pada
usia anatar 17-18 tahun. Sedangkan laki-laki 1 tahun lebih lambat dari pada
perempuan. Untuk berat perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama
dengan perubahan tinggi, tetapi berat badan sekarang tersebar ke bagian-
bagian tubuh yang tadinya hanya mengandung sedikit lemak atau tidak
mengandung lemak sama sekali. Sedang untuk organ seks, organ seks laki-
laki maupun perempuan akan mencapai ukuran yang matang pada akhir masa
remaja. Pada seks, anak perempuan memulai pestanya lebih cepat daripada
anak laki-laki. Untuk proporsi tubuh berbagai bagian tubuh lambat laun akan
menunjukkan perbandingan yang baik, misalnya badan melebar dan
memanjang yang mengakibatkan tubuh tak kelihatan terlalu panjang
3. Perkembangan emosi
Perkembangan emosi pada masa remaja ini cenderung lebih tinggi dari masa
anak-anak. Hal ini dikarenakan mereka berada di bawah tekanan sosial dan
menghadapi kondisi yang baru. Sedangkan selama mereka pada masa kanak-
kanak kurang mempersiapkan diri untuk menghadapi kehidupan
bermasyarakat.
4. Perkembangan social
Sosial cognition berkembang pada masa remaja. Sosial Cognition yaitu
kemampuan untuk memahami orang lain. Remaja dapat memhami orang lain
sebagai individu yang unik, baik menyangkut sifat-sifat pribadi, minat nilai-
nilai maupun perasaanya. Pemahaman ini mendorong remaja untuk menjalin
hubungan sosial yang lebih akrab dengan mereka, terutama teman sebaya.
Tabel 2 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
Kelompok Jumlah penduduk menurut kelompok dan jenis
umur kelamin (jiwa)
Total Laki-laki Perempuan
2020 2020 2020
xxiii
15 - 19 562651 288093 274558
20 - 24 499424 255826 243598
Sumber: BPS (Kota Kupang, 2022)
Berdasarkan data yang didapatkan dari Badan Pusat Statistika Kota Kupang,
jumlah remaja yang ada di Kota Kupang sebagian besar ialah remaja yang ada
pada fase remaja akhir atau periode late adolescent (dimulai pada usia 15-19
tahun). Jumlah remaja pada fase tersebut ialah 562.651 orang dengan jumlah
remaja laki-laki 288.093 jiwa dan jumlah remaja perempuan 274.558 jiwa. Dari
data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada perancangan Pusat Kegiatan
Remaja/Komunitas (Youth Center) ini pengguna yang nantinya dominan ada di
perancangan ialah remaja pada usia 15-24 tahun.
2.2.4 Pengertian Tentang Komunitas
Istilah kata komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berasal
dari kata dasar communis yang artinya masyarakat, publik atau banyak orang.
komunitas sebagai sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi
lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam
komunitas manusia, individu-individu didalamnya dapat memiliki maksud,
kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain
yang serupa (Agoes Patub BN, 2011). Komunitas (community) adalah sebuah
kelompok sosial yang terdiri dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan,
umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama, komunitas dalam konteks
manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan,
sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa.
Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti “kesamaan”,
kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti “sama, publik, dibagi oleh
semua atau banyak”.
Berdasarkan istilah dari pengertian komunitas di atas di Kota Kupang,
memiliki beberapa komunitas di berbagai bidang yang mencakup umur dari
kegiatan berdasarkan usia seperti yang akan dijelaskan sebagai berikut:
tabel 2. 2 jumlah komunitas di kota kupang
No Klasifikasi Komunitas Penjelasan Jenis umur
xxiv
Kegiatan/
Ruang
xxv
3. Olahraga Kupang Di Kupang, tidak Perkumpulan/ 15
Road ada jalur yang TAHUN
Ruang
Cycling benar-benar flat. KE
terbuka
Karena konturnya ATAS
adalah batu karang
jadi meskipun rute
harian 30 km tapi
elevasi bisa
mencapai 200
meter.“Karena
Kupang banyak
pegunungannya,
jadi titik kumpul
disepakati di
‘bawah’ atau garis
pantai lalu gowes
menanjak ke
gunung. Kadang
juga titik kumpul di
‘tengah’. Tinggal
disesuaikan dengan
tujuan gowes hari
itu,”
xxvi
berbagi ide tentang ruang
fotografi. Selain itu, terbuka,ruang
mereka juga
pameran
melakukan hunting
spot foto Bersama.
xxvii
(pendidikan) merupakan sebuah komunal ATAS
langkah awal untuk perpustakaan,
menanamkan
budaya baca buku di
Flobamora. Selain
menggelar kegiatan
membaca gratis,
para pegiat literasi
ini juga membangun
diskusi-diskusi
seputar budaya
literasi.
xxviii
seni jalanan dan Seni gambar,
intervensi ruang ruang
publik dengan isu pameran, dan
urban-rural ruang terbuka
sebagai wadah
untuk para model
yang mencintai
tenun ikat NTT.
xxix
Berdasarkan tabel penjelasan komunitas-komunitas yang ada di Kota
Kupang di atas, dapat di ketahui bahwa komunitas remaja yang ada di Kota
Kupang berjumlah 11 komunitas di rangkum dari berbagai jenisnya dari bidang
olahraga, ekonomi, seni, social, agama, dan teknologi. Untuk itu dapat
disimpulkan bahwa rancangan Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center)
di Kota Kota Kupang membutuhkan ruang atau wadah bagi para komunitas yang
ada di Kota Kupang untuk mengembangkan bakat yang ada di dalam para remaja
dan masyarakat sekitar.
2.3 Tinjauan Terhadap Youth Center
Tinjauan terhadap Youth Center terdiri dari studi literature mengenai pusat
kegiatan Remaja/komunitas pada (Youth Center) dan studi kasus terhadapt pusat
kegiatan Remaja/komunitas pada (Youth Center.
Youth berarti remaja. Youth merupakan salah satu tahap perkembangan
manusia peralihan dari masa kanak-kanak menuju kehidupan dewasa
(Gunarso ,1981). Ada banyak pengertian dari Youth dilihat dari banyak perspektif
diantaranya:
1. Merupakan salah satu bagian dalam selang kehidupan suatu individu : bagian
dari perkembangan psikologi.
2. Merupakan salah satu elemen dalam pergantian kegidupan : suatu bagian
dalam hidup yang ditandai dengan ketidak sempurnanya dalam hubungan
sosial.
3. Youth atau remaja sebagai inter-lingking sphere atau struktur mikro dan
makro dalam suata hubungan sosial.
4. Youth adalah suatu periode dari pertumbuhan kognitif yang luas. Dalam
tahap ini perkembangan pengertahuan da kemampuan yang baru berkembang
sangat cepat, dapat dilihat dari kemampuan belajar.
Center yang berarti pusat :
1. Pusat, sentral, adalah bagian paling penting dari sebuah kegiatan atau
organisasi dalam komunitas
2. Suatau tempat dimana sesuatu yang menarik aktif atau fungsi terkumpul atau
terkonsentrasi.
xxx
Jadi pengertian Youth Center adalah tempat yang menjadi pusat dari kegiatan
yang berhubungan dengan perkembangan hidup remaja/ komunitas.
2.3.1 Pengertian Youth Center
Istilah Youth Center merupakan terjemahan dari bahasa Indonesia,
gelanggang remaja. Kata gelanggang mengandung pengertian suatu arena atau
tempat bertanding. Dengan demikian Gelanggang Remaja memiliki pengertian
tempat bertanding atau berkompetisi para remaja dalam berbagai macam kegiatan.
Sehubungan dengan itu maka Gelanggang Remaja (Youth Center) juga
dapat dipahami sebagai suatu arena atau tempat yang bersifat tetap bagi para
remaja untuk menyelenggarakan berbagai macam kegiatan secara teratur dan
terarah dengan penanggung jawab tertentu. Di dalam gelanggang mereka dapat
berekreasi dan berkreasi sesuai dengan aspirasi, hasrat, bakat dan niatnya serta
dapat menggunakan fasilitasi yang tersedia di tempat. Sehingga arena ini
bermaksud memberikan fasilitas bagi penyaluran dan pengembangan aspirasi,
hasrat dan minat yang kreatif dimana penyelenggaraannya berlandaskan pada
unsur-unsur pendidikan dan rekreasi.
2.3.2 Tujuan Youth Center
a. Tujuan umum
Menciptakan iklim yang sehat dan memberi kemungkinan kreatifitas generasi
muda dalam sebua komunitas berkembang secara wajar dan bertanggung
jawab.
b. Tujuan khusus
- Mengusahakan agar generasi muda pada komunitas terlibat dalam proses
kehidupan berbangsa dan bernegara serta pelaksanaan pembangunan nasional
- Menciptakan generasi muda pada komunitas yang kreatif, dinamis, terampil,
dan bertanggung jawab.
- Membantu generasi muda dalam sebuah komunitas untuk menyelanggarakan
kegiatan-kegiatan di bidang mental spiritual, ilmu pengetahuan, dan
ketrapilan, kreasi serta rekreasi.
xxxi
2.3.3 Tugas dan fungsi Youth Center
Youth Center memiliki tugas dalam menyelenggarakan pembinaan dan
pengembangan remaja/komunitas melalui penyediaan fasilitas dan program
kegiatan. Sesuai dengan tugas tersebut, maka Youth Center memiliki beberapa
fungsi yaitu :
a. Menyediakan sarana dan prasarana kegiatan remaja antara lain kegiatan di
bidang keagamaan, ilmu pengetahuan dan ketrampilan serta rekreasi.
b. Menyiapkan program kegiatan dalam rangka memupuk dan menyalurkan
aspirasi, hasrat, bakat, dan minat Remaja/komunitas kea rah kegiatan yang
positif.
c. Mengadakan kerjasama dengan instansi atau organisasi lain yang berkaitan
dengan pembinaan dan pengembangan remaja/komunitas.
xxxii
b. Biaya
c. Tenaga pembimbing
d. Desakan kebutuhan remaja/komunitas
Berkaca dari fator-faktor diatas, satu sama lain saling mempengaruhi. Faktor-
faktor fasilitas akan tergantung pada kemampuan pengguana dan pemerintah
daerah. Demikian halnya faktor tenaga pembimbing akan menentukan apakah
suatu program kegiatan dapat dilaksankan seperti yang diharapkan. Tenaga
pembimbing ialah pihak yang dipandang ahli dalam suatu bidang teknis tertentu.
Para tenaga pembimbing yang dimaksud adalah seperti pengajar atau guru, pelatih
atau instruktur dan organisasi. Sehingga dapat dipahami walaupun fasilitas dan
biaya tersedia tetapi bila tidak tersedia tenaga pembimbing maka program
kegiatan tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
3. Penjadwalan Pelaksanaan
Program kegiatan yang berkesinambungan dapat diwujudkan dalam
penjadwalan program kegiatan yang dilaksanakan di Youth Center. Penjadwalan
program kegiatan dapat disusun berdasarkan urutan seperti mingguan, bulanan,
tiga bulan stengah tahun dan tahunan. Selain itu, penjdwalan pelaksanaan
program kegiatan disusun dalam bentuk daftar yang memuat keterangan-
keterangan mengenai:
a. Waktu (jam. Tanggal, bulan dan tahun)
b. Jenis-jenis kegiatan
c. Tempat /ruangan
d. Pembimbing/ penanggung jawab
Adanya jadwal pelaksanaan program kegiatan tentunya akan memudahkan
persiapan sarana kegiatan dan memudahkan para remaja/komunitas untuk
mengikuti jenis-jenis kegiatan yang diselenggarakan.
2.3.5 Jenis dan Materi Kegiatan
Dari berbagai jenis kegiatan yang diselenggarakan di Youth Center pada
umunya dapat dibagi menjadi 3 golongan jenis kegiatan diantaranya:
1. Kegiatan bidang keagamaan
xxxiii
2. Kegiatan bidang pengetahuan dan keterampilan dimana mencakup materi
kegiatan berupa :
a. Kursus
b. Latihan
c. Lomba karya ilmiah
d. Lomba karya ketrapilan
e. Kegiatan kepustakaan dan kegiatan kelompok belajar
3. Kegiatan bidang kreasi dan rekreasi
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memupuk dan mengembangkan
kesegaran jasmani dan rohani serta daya kreasi yang terwujud dalam bentuk
kegiatan sebagai berikut:
a. Latihan dan pertandingan olahraga seperti bulu tangkis, bola basket, bola voli,
dan bola kaki(futsal)
b. Latihan, pameran, lomba dan festival seni budaya seperti seni tari, seni suara,
dan seni musik.
c. Wisata ( diorganisasikan oleh pengelola (remaja/komunitas) pada Youth
Center).
2.3.6 Arah Kegiatan Yang Akan Diwadahi
1. Sebagai sarana pendidikan non formal
- Meningkatkan pengetahuan dan pembentukan pribadi yang sehat untuk
dijadikan bekal dalam kehidupan.
- Mengarahkan kegiatan pada pengisian waktu luang agar bermanfaat.
2. Sebagai arena rekreasi dan komunikasi
- Diharapkan dapat digunakan sebagai tempat membuang kejenuhan lewat
aktifitas yang bersifat rileks.
- Sebagai arena bertukar informasi dan pengalaman antara remaja/komunitas.
xxxiv
selanjutnya perlu dirumuskan kegiatan yang tepat guna, berdaya guna serta
berhasil sesuai dengan aspirasi tuntutan kebutuha remaja/komunitas dan
masyarakat.
1. Sistem pembinaan
Sistem pembinaan akan menentukan bentuk dan wadah yang add dimana
sistem pembinaan ini meliputi:
a. Sistem pembinaan satu arah
Untuk pengetahuan yang bersifat pasif seperti penataran dan pengembangan
tori ketrampilan di dalam kelas.
b. Sistem pembinaan dua arah
Untuk berbagai kegiatan diskusi, bertukar informasi, bimbingan belajar dan
penyuluhan.
c. Sistem pembinaan yang bersifat latihan berat
d. Latihan pembinaan fisik seperti bulu tangkis, bola basket, bola voli, bola
kaki(futsal), latihan musik dan menari.
2. Sifat pembinaan
Sifat pembinaan dosesuaikan dengan karakter remaja dalam komunitas dan
kebutuhan akan sarana tertentu untuk masing-masing kegiatan. Sifat-sifat
pembinaan tersebut antara lain adukatif, kratif dan rekreatif.
3. Tinglat kegiatan pembinaan
a. Kegiatan primer
Tingakat kegiatan primer yaitu kegiatan utama yang akan diwadahi di Youth
Center dimana meliputi:
- Kegiatan yang berhubungan dengan pembinaan dan pengembangan
kebribadian remaja dalam komunitas seperti ceramah, diskusi dan
kepustakaan.
- Kegiatan yang beruhubungan dengan pembinaan sikap sosial
kemsyarakatan bagi remaja dalam komunitas.
- Kegiatan yang berhubungan dengan pembinaan dan pengembangan daya
kreasi remaja seperti kesenian dan pengembangan minta.
xxxv
- Kegiatan yang berhubungan denga hal-hal yanh bersifat
rekreatifkomunikatif seperti koperasi remaja/ komunitas.
b. Kegiatan sekunder
Kegiatan sekunder yaitu kegiatan yang menunjang kegiatan utama yakni:
- Kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan Youth Center sperti
pengelola pelaksanaan program dan pengelola fasilitas pembinaan.
- Kegiatan pelengkap yaitu kegitan servis seprti parker dan penyimpanan
perlengkapan.
xxxvi
d. Kelembapan udarah relative tinggi diatas 90%
e. Radiasi matahari tergolong sedang sampai kuat
f. Pertukaran panas sedikit
g. Hembusan angina sedikit
Radiasi matahari adalah penyebab semua ciri umum iklim dan radiasi
matahari sangat berpengaruh terhadap kegiatan Remaja/Komunitas.kekuatan
efektifnya ditentukan oleh energy radiasi matahari, pemantulan pada permukaan
bumi, berkurangnya radiasi oleh penguapan, dan arus radiasi di atmosfer.
Semuanya membentuk keseimbangan termal pada bumi. Namun menurut curah
hujannya, daerah beriklim teropis terbagi menjadi dua, yaitu:
- Iklim hujan tropis
Daerah berklim hujan tropis terletak pada 0-10 LU/LS. Didaerah ini cuaca
selalu panas dan basah, tidak terdapat musim kemarau yang tegas dan nyata, serta
terdapat banyak hutan tropis yang lebat dengan berbagai tumbuhan dan hewan.
- Iklim sabana
Daerah beriklim sabana terletak pada 5-10 LU/LS. Didaerah ini perubahan
musim hujan dan musim kemarau terlihat jelas serta banyak terdapat tanaman
rumput panjang dan dan alang-alang yang disertai pepohonan.
xxxvii
di teliti persyaratan-persyaratan iklim untuk setiap bangunan secara terperinci
melalui informasi mengenai kondisi iklim berikut:
1. Radiasi matahari
Radiasi matahari adalah penyebab semua ciri umum iklim dan radiasi
matahari sangat berpengaruh terhadapt kehidupan manusai (Remaja/komunitas).
Kekuatan efektifnya ditentukan oleh energi radiasi (insolasi) matahari
pemantulan pada permukaan bumi berkurangnya radiasi oleh penguapan dan arus
radiasi di atmosfir. Semuanya membentuk keseimbangan termal pada bumi.
2. Temperature
Daerah yang paling panas adalah daerah yang paling banyak menerima
radiasi matahari, yatu daerah katulistiwa. Tetapi pengurangan temperatur dari
katulistiwa ke kutub tidak seragam, karena pengaruh beberapa faktor.
3. Kelembaban udarah
Kadar kelembaban udara berbeda dengan unsur-unsur yang lain dapat
mengelami fluktuasi yang tinggi dan tergantung terutama pada perubahan
temperatur udara. Semakin tinggi temperatur semakin tinggi pula kelembaban
menyerap air.
4. Presipitasi
Presipitasi terbentuk oleh kondensasi atau sublimasi uap air. Presipitasi jatuh
berupa hujan, hujan gerimis, hujan es, atau hujan salju, sedangkan dipermukaan
bumi terbentuk embun atau embun baku. Pembentukan presipitasi terjadi karena
beberapa sebab antara lain oleh pengumpulan partikel air pada :
a. Tetesan air atau kristal es, terutama pada awan yang bergerak vertikal.
b. Kristal garam di atas lautan.
c. Partkel lainnya di atas daerah industri.
5. Arah dan gaya angina
Gerakan udara terjadi yang disebabkan oleh pemanasan lapisan- lapisan udara
yang berbeda-beda. Skalanya berkisar mulai dari angin sepoi-sepoi sampai angin
topan yakni kekuatan angin 0 – 12 (skala beaufort). Jadi arah angin sangat
xxxviii
menentukan orientasi bangunan. Jika didaerah lembab diperlukan sirkulasi udara
yang terus menerus didaerah kering orang cenderun membiarkan sirkulasi udara
hanya pada waktu dingin atau malam hari. Karena itu didaerah tropika basah
dinding-dinding luar sebuah bangunan terbuka untuk sirkulasi udara lebih besar
dari pada yang dibutuhkan untuk pencahayaan. Sedangkan di daerah kering
lubang cahaya biasanya dibuat lebih kecil dari pada yang dibutuhkan untuk
pencahayaan.
Data-data pengukuran lokasi banguna yang direncanakan harus
diikutsertakan dalam studi sebagai kontrol terhadap data-data meteorologi umum.
Karena dengan mengamati arah dan kecepatan angin serta faktor-faktor yang
dapat mengubahnya, kondisi iklim interior dapat diperbaiki. Bangunan dengan
desain arsitektur tropis memiliki ciri khas atau karakter yang menyesuaikan
dengan kondisi iklim tropis atau memiliki bentuk tropis. Desain bangunan dengan
karakter tropis memiliki beberapa persyaratan sebagai berikut yaitu :
1) Sistem pengudaraan alami
Sistem pengudaraan alami pada arsitektur tropis yakni penerapan model atap
bertingkat bukaan yang tepat seperti letak jendela, lubang ventilasi, dan
klerestori, dan ruang-ruang ber-void.
2) Ventilasi
Prinsip mengalirkan udara di bangunan adalah adanya ventilasi silang yang
dapat dicapai dengan meletakkan bukaan-bukaan yang saling berseberangan dan
berbeda ukuran.
3) Bukaan
Pada arsitektur tropis, terdapat bukaan jendela dan pintu yang lebar, bukaan
yang lebar dapat juga dimaksimalkan dengan menciptakan teras di sekeliling
rumah.
4) View dan orientasi bangunan
Arsitektur tropis memiliki ciri-ciri view dan orientasi sebagai berikut:
a. Menghadap pada arah dimana sinar matahari diusahakan dapat memasuki
ruangan pada pagi dan sore hari.
xxxix
b. Ruangan dengan fungsi public atau pusat aktifitas berada pada kawasan yang
mendapat cahaya matahari langsung, dengan suatu sistem pelindung yang
menambah kenyamanan manusia.
5) Menggunakan bahan atau bagian pendukung kenyamanan pada kondisi tropis.
a. Sunshading
Sun Shading adalah suatu bagian penyaring sinar matahari pada bukaan atau
ventilasi ruangan, yang biasanya terdapat pada material kaca atau penyangga
ventilasi bangunan.
b. Sunprotection
Sun protection adalah suatu bagian memprotek atau menjaga bagian dalam
bangunan atau interior, dengan suatu sistem atau bahan, yang dapat menambah
kenyamanan.
c. Sunlouver
6) Memperhatikan standar pengaruh bukaan terhadap lingkungan sekitar
(window radiation)
7) Window radiontion maksudnya pengaruh material atau sistem pada bukaan
atau jendela baik terhadap lingkungan interior bangunan ataupun lungkungan
luar eksterior bangunan.
8) Memberikan jarak ketinggian antara lantai dasar dengan permukaan tanah.
9) Memiliki karakter atau ciri khas yang Sun protection adalah suatu bagian
memprotek atau menjaga bagian dalam bangunan atau interior dengan suatu
sistem atau bahan yang dapat menambah kenyamanan Bangunan tropis
memiliki suatu sistem penggunaan material ataupun warna yang berbeda dari
bangunan lainnya hal ini tergantung dari konsep bangunan, fungsi bangunan,
lokasi site bangunan, serta tujuan bangunan di desain.
xl
terpisah dari satu kesatuan yang
utuh.
2 Pusat merupakan pokok pangkal atau (KBBI, 2017)
yang menjadi pumpunan dalam
berbagai urusan, hal dan sebagainya.
Pusat merupakan tempat yang berada
di tengah-tengah atau berada di satu
titik yang menjadi sebuah patokan
3 Masa remaja merupakan salah (Sofia &
satu periode dari perkembangan Adiyanti, 2013).
manusia. Remaja ialah masa
perubahan atau peralihan dari
anak-anak ke masa dewasa yang
meliputi perubahan biologis,
perubahan psikologis, dan
perubahan sosial
4 Masa remaja merupakan masa (Hurlock, 2006)
peralihan antara masa kehidupan
anak-anak dan masa kehidupan
orang dewasa yang ditandai
dengan pertumbuhan dan
perkembangan biologis, ditandai
dengan tumbuh dan
berkembangnya seks primer dan
sesk sekunder sedangkan secara
psikologis ditandai dengan sikap
dan perasaan, keinginan dan
emosi yang labil atau tidak
menentu
5 Pengertian kota yang lebih sering (Anonim, 2015)
digunakan di Indonesia adalah
xli
tempat dengan konsentrasi
penduduk lebih padat dari
wilayah sekitarnya karena terjadi
pemusatan kegiatan fungsional
yang berkaitan dengan kegiatan
atau aktivitas penduduknya. Kota
merupakan kawasan pemukiman
yang secara fisik ditunjukan oleh
kumpulan rumah-rumah yang
mendominasi tata ruangnya
secara mandiri
6 Tropis merupakan kata yang (Lippsmeier,
berasal dari bahasa yunani, yaitu 1994)
“tropikos” yang berarti garis balik
yang meliputi sekitar 40% dari
luas seluruh permukaan bumi.
Garis-garis balik ini adalah garis
lintang. Daerah tropis
didefinisikan sebagai daerah yang
terletak di garis isotherm 20˚ di
sebelah bumi utara dan selatan
7 Arsitektur Tropis merupakan (Deriant Putra
salah satu cabang ilmu Arsitektur & Udjianto
yang mempelajari tentang Pawitro, 2014)
Arsitektur yang berorientasi pada
kondisi iklim dan cuaca pada
lokasi di mana massa bangunan
atau kelompok bangunan berada
serta dampak ataupun
pengaruhnya terhadap lingkungan
xlii
sekitar
xliii
Youth Center ini mempunyai ide dari pelangi yang tampak dari bentuk
yang sangat berwarna di setiap temboknya. Di dalamnya remaja di daerah tersebut
dapat belajar, membuat sesuatu dengan benar dan tidak merusak lingkungan
daerah tersebut. pembangunan ini selesai pada tahun 2006 dan dapat dilihat oleh
Garry Comer sebelum ia meninggal.
Pusat pemuda ini , terletak di lingkungan di sisi selatan Grand Crossing,
Chicago , USA. Tempat ini menyediakan lingkungan yang konstruktif bagi
pemuda daerah untuk menghabiskan setelah jam sekolah mereka. Pusat ini
menyediakan dukungan untuk program-program dari kelompok seperti Bor Team
South Shore and Performing Arts Ensemble yang terdiri dari 300 member grup
penari yang berumur antara 8 sampai 18 tahun yang melakukan paradae 50 kali
setiap tahunnya.
xliv
dalam ruang penting pada eksterior bangunan ( kamar tari, seni kamar ) untuk
mengiklankan kegiatan di dalam masyarakat.
Kaca di dalam gedung difungsikan sebagai akses visual antara ruang
program yang berbeda untuk menumbuhkan rasa kebersamaan antara
pengguna bangunan yang berbeda, serta menciptakan rasa aman bagi anak-
anak yang menggunakan fasilitas di dalam Bangunan tersebut.
xlv
Gambar 2 5 Green Roof
xlvi
gambar 2 7 Plumtead Center
- Arsitek : Hawkins/ Brown
- Area :2.329 m
- Tahun :2020
Hawkins\Brown telah mengubah gedung perpustakaan yang kurang
terpakai di Plumstead High Street menjadi pusat gabungan yang menyediakan
fasilitas budaya, rekreasi, dan olahraga publik atas nama Royal Borough of
Greenwich. Fasilitas baru termasuk perpustakaan anak-anak dan orang dewasa
yang terpisah, kafe, ruang kolaborasi yang fleksibel, gym dan lapangan bulu
tangkis, serta dua studio besar untuk seni pertunjukan, yoga, atau pameran.
xlvii
Pembangunan kembali Perpustakaan Plumstead yang terdaftar Tingkat II telah
melestarikan dan meningkatkan karakter bersejarah dari bangunan perpustakaan
yang ada, memperbarui interiornya agar sesuai dengan standar modern dan
menyediakan fasilitas yang ditingkatkan secara keseluruhan. Perpanjangan dua
lantai ke belakang gedung perpustakaan menyediakan rumah bagi fasilitas
rekreasi baru. Di ambang batas antara lama dan baru, 'kotak' kaca setinggi penuh
menciptakan pintu masuk tingkat baru yang mengarah ke ruang sosial informal
yang menekankan fungsi bangunan sebagai pusat sipil terbuka.
xlviii
TEORITIS Garry Comer Plumstead
Youth Center Centre /
Hawkins\Brown
OLAHRAGA 15 Beberapa
TAHUN Remaja/komunitas
KE ATAS melakukan kegiatan-
kegiatan olahraga
dengan minat dan
hobi mereka
contohnya baket,
gym
TEKNOLOGI 17 Golongan
TAHUN Remaja/komunitas
KETAS pada bagian
teknologi dibagi
berdasarakn pola
kegiatan yang di
minati berdasarkan
hoby dan bakat
SOSIAL 15 Golongan pada
TAHAUN bagian sosial untuk
KE ATAS remaja/komunitas di
dasari pada aktifitas
berdasarkan hoby
seperti bercocok
tanam dan membaca
SENI 15 Pada golongan seni
TAHUN remaja/komunitas
KE ATAS pada Youth Center
di pergunakan
sebagai ruang-ruang
pajangan dan
pelatihan secara
teori
xlix
2.6 Kesimpulan Hasil Studi literature Dan Studi Preseden
Kesimpulan dari studi perancangan sejenis dan teori reaksi berdasarkan
tingkat umur pada pusat kegiatan remaja/komunitas (Youth Center):
2.6.1 Pelaku
Aktifitas yang akan terjadi dalam kawasan reaksi ini berdasarkan pada
pelaku kegiatan atau pengunjung dari kalangan remaja/komunitas yang akan
menikmati segala fasilitas yang tersedia didalam pusat Youth Center ini.
Pengelompokan fasilitas yang disediakan berdasarkan usia:
a. Anak-anak usia 10-14 tahun.
b. Remaja usia 15-19 tahun.
c. Dewasa usai 20-24 tahun.
2.6.2 Fasilitas
Fasilitas yang akan disediakan berdasarkan pengelompokan umur
remaja/komunitas
a. Kelas-kelas teori :untuk anak-anak umur 10-14 tahun, berdasarkan hoby dan
bakat yang dimiliki
b. Kelas-kelas pelatihan: untuk anak-anak usia 15-19 tahun, seperti futsal,
basket, voli, bulutangkis dan fotografis (teknologi)
c. Area santai : taman baca
d. Ada pun fasilitas yang dapat dinikmati semua kalangan umur dari 10-24
tahun contohnya fasilitas perpustakaan, cafeteria dan area seni.
l
BAB III
METODE PERANCANGAN
li
3.1.1 Demografi Penduduk
berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2019 adalah sebanyak 446.193 jiwa
yang terdiri dari 222.400 jiwa laki-laki dan 212.572 jiwa perempuan. Kepadatan
jumlah penduduk di Kota Kupang sebanyak 2.412,89 jiwa per km2. Kecamatan
dengan kepadatan penduduk yang paling tinggi adalah Kecamatan Kota Lama
dengan kepadatan 12.741,92 jiwa per km2. Sementara itu, jumlah rumah tangga di
Kota Kupang tahun 2019 adalah 102.998,00 rumah tangga.
Tabel 2 5 Distribusi Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kota Kupang
N Kecamatan Persentase Penduduk Kepadatan Penduduk Per
o Km2
1 Alak 16,4 877,22
7
2 Maulafa 21,3 1.801,50
1
3 Oebobo 22,9 7.478,34
5
4 Kota Raja 13,9 10.556,39
0
5 Kelapa Lima 16,5 5.098,07
3
6 Kota Lama 8.85 12.741,92
Kota Kupang 100, 2.412,89
00
Sumber:
Luas wilayah Kota Kupang adalah 180,27 km² dengan Jumlah remaja di Kota
Kupang secara keseluruhan laki-laki dan perempuan dari umur 10-19 tahun
berjumlah 161.273 jiwa. Jumlah remaja laki-laki adalah 83.393 jiwa, sedangkan
perempuan berjumlah 77.880 jiwa.
3.2.1 Struktur Tata Ruang Wilayah Kota Kupang
Berdasarkan peraturan daerah Kota Kupang nomor 11 tahun 2011 tentang
rencana tata ruang wilayah Kota Kupang tahun 2011-2031, dikatakan bahwa
rencana struktur ruang wilayah Kota Kupang bertujuan untuk meningkatkan
pelayanan pusat kegiatan, meningkatakan kualitas dan jangkauan pelayanan
jaringan prasarana utama, dan sistem jaringan prasarana lainya.
Sistem pusat pelayanan kota meliputi pusat pelayanan kota, sub pusat
pelayanan kota, dan pusat lingkungan dengan fungsinya masing-masing. Sub
pusat pelayanan kota terdiri dari 7 Bagian Wilayah Kota (BWK), meliputi:
lii
a. BWK I meliputi sebagian Kecamatan Kelapa Lima, Kecamatan Kota Raja,
sebagian Kecamatan Kota Lama, sebagian Kecamatan Oebobo, sebagian
Kecamatan Alak dan sebagian Kecamatan Maulafa dengan Pusat BWK
terletak di Kelurahan Naikoten I
b. BWK II meliputi sebagian Kecamatan Kelapa Lima dan sebagian Kecamatan
Oebobo dan sebagian Kecamatan Kota Lama dengan Pusat BWK terletak di
sekitar kawasan pasar Oebobo Kelurahan Fatululi
c. BWK III meliputi sebagian Kecamatan Kelapa Lima, sebagian Kecamatan
Maulafa dan sebagian wilayah Kelurahan Liliba di Kecamatan Oebobo
dengan Pusat BWK terletak di pertigaan Kelurahan Oesapa dan Oesapa Barat
(Bundaran Undana)
d. BWK IV meliputi sebagian Kecamatan Alak dan sebagian kecil Kecamatan
Maulafa dengan Pusat BWK terletak di Kelurahan Alak
e. BWK V meliputi sebagian Kecamatan Maulafa serta sebagian Kelurahan
Liliba dan Kelurahan Oebufu Kecamatan Oebobo dengan Pusat BWK di
KelurahanKolhua
f. BWK VI meliputi kelurahan Naioni Kecamatan Alak dan Kelurahan Fatukoa
Kecamatan Maulafa dengan Pusat BWK terletak di kelurahan Naioni
g. BWK VII meliputi sebagian Kelurahan Sikumana, sebagian Kelurahan Bello,
dan sebagian Kelurahan Kolhua di Kecamatan Maulafa dan sebagian
Kecamatan Alak dengan Pusat BWK terletak di Kelurahan Bello.
Fungsi sistem pusat pelayanan kota, meliputi :
a. Kawasan perkantoran gubernur Nusa Tenggara Timur sebagai pusat
pelayanan pemerintahan Provinsi Nusa Tenggara Timur, perdagangan dan
jasa dan pertanian lahan basah.
b. Kawasan Kota Lama sebagai pusat perdagangan dan jasa skala regional,
kawasan rekreasi bahari, reklamasi pantai, dan kawasan rekreasi kuliner.
c. Kawasan Kota Baru sebagai pusat pelayanan pemerintahan Kota Kupang,
pendidikan, perdagangan dan jasa serta taman kota yang mendukung
reklamasi.
liii
Rencana Pola Ruang Wilayah Daerah meliputi kawasan lindung dan kawasan
budidaya. Kawasan lindung terdiri atas kawasan yang memberikan perlindungan
terhadap kawasan di bawahannya, kawasan perlindungan setempat, kawasan
ruang terbuka hijau kota, kawasan suaka alam dan cagar budaya, dan kawasan
rawan bencana. Sementara itu kawasan budidaya terdiri atas kawasan perumahan,
kawasan perdagangan dan jasa, kawasan perkantoran, kawasan industry, kawasan
pariwisata, kawasan ruang terbuka non hijau kota, kawasan ruang evakuasi
bencana, kawasan peruntukan ruang bagi sector informal, dan kawasan
peruntukan lainnya yang fungsinya khusus dan bersyarat.
liv
Gambar 3 3 Lokasi Perancangan
Sumber: Olahan Data Penulis Dari Googl Earht, 2022
3.2.1 Kriteria Pemilihan Tapak
Untuk mendapatkan tapak yang sesuai dengan peruntukan perancangan
pusat kegiatan Remaja/Komunitas Youth Center di Kota Kupang, terdapat
beberapa aspek penilaian yang menjadi dasar pertimbangan yang didapat dari
pendekatan studi kasus dan rujukan dari peraturan menteri daerah meliputi :
1. Peruntukan lahan untuk sesuai dengan Rencana Tata Ruang Kawasan
(RTRW) Kota Kupang dengan fungsi lahan sebagai area pemerintahan,
pendidikan dan permukiman
2. Luas pada tapak mencukupi untuk pusat Youth Center di Kota Kupang, juga
untuk pengembangan sarana kedepannya.
3. Tapak dilalui oleh jaringan transportasi umum, pencapaian dari jalan raya
relatif dekat, terutama bagi pejalan kaki.
4. Kondisi tanah mendukung, mencakup keadaan kontur, daya dukung tanah dan
sebagainya.
5. Berdekatan dengan sarana pendukung lain, seperti tempat hiburan atau
edukasi
6. Memiliki potensi site baik dalam site maupun disekitar site.
7. Fasilitas yang harus Tersedia pada pusat kegiatan Remaja/Komunitas Youth
Center di Kota Kupang yaitu :
lv
- Pertamanan : dengan lahan terbuka yang ditumbuhi rumput, tanaman hias,
atau tanaman bunga dan pohon peneduh, dilengkapi jalan taman dan
tempat duduk.
- Area bermain : Teduh dan nyaman, disediakan fasilitas bermain yang
mengandung unsur hiburan, pendidikan dan kebudayaan.
- Fasilitas edukasi dan hiburan : sekurang-kurangnya 3 jenis sarana edukasi
yang mengandung unsur hiburan, pendidikan dan kebudayaan.
- Fasilitas pelayanan umum : kantor pengelola, tempat penerangan/
informasi, lavatory yang cukup, tempat sampah, P3K cukup dan pos
keamanan.
- Instalasi teknik : tersedia sumber listrik dengan daya yang cukup,
memenuhi peraturan yang cukup, tersedia sumber air bersih, tiap
bangunan dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran, mempunyai sistem
tata suara yang baik dan dapat digunakan untuk pengumuman.
Fasilitas Pelengkap yang harus tersedia pada pusat kegiatan
Remaja/Komunitas Youth Center di Kota Kupang meliputi:
1. Jasa pelayanan makan dan minum: restoran atau kafetaria
2. Fasilitas akomodasi : kelas teori atau fasilitas akomodasi lainnya.
3. Lain-lain : tempat penjualan cinderamata, barang keperluan lainnya, tempat
ibadah, angkutan dalam pusat Youth Center.
3.2.2 Pengumpulan Dan Kompilasi Data
Desain Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas di Kota Kupang menggunakan
data primer. Data primer merupakan sebuah jenis data yang bersumber dari :
- Survei lapangan
Survei lapangan yang dilakukan yaitu mengambil data mengenai
karakteristisk eksisting berupa lahan perancangan. Proses survei dilakukan
dengan rekaman berupa dokumentasi. Data yang diperoleh yaitu potensi tapak,
batas lahan, ukuran tapak, kondisi topografi, kondisi iklim, curah hujan, angin,
suhu, material yang cocok digunakan dalam perancangan sesuai dengan kondisi,
aksesibilitas terkait dan kondisi umum masyarakat sekitar.
- Dokumentasi
lvi
Pada tahap dokumentasi berupa foto atau gambar dan juga rekaman.
Desain Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas di Kota Kupang. Data sekunder
merupakan sebuah jenis data yang bersumber dari :
- Studi literatur
Studi literatur yaitu informasi yang didapat secara tidak langsung baik
bersumber dari teori, pendapat para ahli, peraturan dan ketentuan pemerintah.
Studi literatur berupa aspek arsitektural (data-data kebutuhan ruang, sirkulasi,
utilitas, struktur, dll), aspek non arsitektural (definisi objek rancangan, kriteria
objek rancangan, dll) dan berhubungan dengan tema atau pendekatan (penerapan
tema/pendekatan terhadap objek rancangan).
- Studi banding
Studi banding merupakan sebuah studi yang digunakan sebagai tolak ukur
mengenai objek dan tema/pendekatan dalam perancangan sehingga dapat
dipahami dan diterapkan dalam desain.
3.2.3 Analisis Sintesis
1. Analisis
Analisis merupakan salah satu tahap dalam desain yang dilakukan untuk
mengolah data-data yang telah didapat dengan ide dasar perancangan. Analisis
yang digunakan dalam perancangan yaitu :
a. Analisis fisik
Analisis fisik terdiri dari analisis tapak yang berupa:
- Analisis topografi
Analisis topografi diperlukan karena kondisi tapak memiliki kontur yang
terbilang rata. Selain itu, kondisi tanah juga mempengaruhi jenis dan bentuk dari
struktur yang digunakan.
- Analisis vegetasi
Analisis vegetasi terkait dengan pengolahan vegetasi, bentuk dan kestabilan
tanah. Vegetasi sangat mempengaruhi kenyamanan dan keamanan tapak terhadap
pengguna.
- Analisis iklim
lvii
Dilihat dari tapak yang berada pada kawasan campuran, cuaca dan iklim
sangat mempengaruhi kondisi perancangan. Desain bangunan yang digunakan
dalam perancangan juga disesuaikan dengan kondisi tapak pada lokasi
perancangan.
b. Analisis Non fisik
Analisis non fisik berupa analisis pelaku kegiatan dan jenis kegiatan. Analisis
pelaku dan jenis kegiatan merupakan analisis yang dihasilkan sesuai dengan
fungsi primer, fungsi sekunder, dan fungsi penunjang.
2. Sintesis
Sintesis merupakan rangkuman dari berbagai sumber rujukan mengenai
pengertian atau pendapat. Sintesis berupa :
a. Sintesis Fisik
- Sintesis tapak, merupakan proses analisis lanjutan dari kesimpulan analisis
tentang alternatif-alternatif pengembangan lokasi.Yang termasuk dalam
sintesis tapak adalah analisis view, sirkulasi dan parkir.
- Sintesis bangunan, dalam sintesis ini lebih difokuskan pada analisis bentuk,
bukaan, penghawaan, struktur bangunan dan utilitas.
b. Sintesis Non Fisik
- Program Ruang dan besaran ruang, program ruang didapat dari aktifitas
sedangkan besaran ruang didapat dari luas total ukuran perabot, besaran ruang
juga menggunakan standar yang ada di buku.
- Urutan Kegiatan, dalam perancangan alur kegiatan perlu dikaji karena dengan
adanya urutan kegiatan yang jelas akan tercipta program ruang dan diagram
hubungan ruang yang jelas.
- Matriks hubungan ruang, merupakan diagram yang menggambarkan
hubungan antara ruang-ruang dalam sebuah bangunan, yang menunjukan
akses sirkulasi dalam bangunan dan antar fasilitas.
- Organisasi hubungan ruang, matriks yang menggambarkan hubungan ruang
yang akan membedakan zona-zona dalam sebuah bangunan.
lviii
3.2.4 Konsep Dasar
Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan yaitu menggunakan
pendeketan arsitektur ekologi. Penerapan dalam perancangan yaitu pada material
yang digunakan disesuaikan dengan lokasi sekitar dan memperhatikan prinsip dan
dasar dari arsitektur ekologi.
3.2.5 Konsep Perancangan
Konsep perancangan yang digunakan yaitu dari semua analisis yang telah
dilakukan disatukan dan menghasilkan suatu konsep perancangan yang berisi
detail-detail perancangan seperti konsep dasar perancangan, konsep zonasi,
konsep ruang luar, konsep sirkulasi, konsep struktur, dan konsep utilitas.
3.2.6 Pra-Perancangan
Pra-rancangan yaitu melakukan skematik desain melalui rancangan awal
dari hasil analisis tapak sehingga dapat mengetahui garis besar dari rancangan
yang akan dihasilkan.
Tabel 2.6 Teknik Pengambilan Data
Dat Teknik Sumber Data Anal K
a Pengambilan isa e
Data l
u
a
r
a
n
1. Data 1. Observasi 1. lokasi Eksi S
lokasi langsung perancangan sting it
2. Dokumentasi 2. Google earth, (top e
2022 ogra P
fi, l
vege a
tasi, n
dan d
ikli a
m) n
2. kondisi 1. observasi 1. lokasi Vie r
tapak langsung perancangan w, a
2. dokumentasi 2. aktifitas yang fasili n
berlangsung tas, c
sirku a
lasi, n
dan g
parki a
r, n
pela D
ku e
lix
dan n
jenis a
kegi h
atan, T
kebu a
tuha m
n p
dan a
orga k
nisas P
i o
3. utilitas 1. observasi 1. lokasi Fasil t
langsung perancangan itas o
2. dokumentasi 2. wawancara air n
bersi g
,listri a
k, n
dan 3
pers D
amp
ahan d
a
n
m
a
k
e
t
Sumber: Analisis Penulis, 2023
lx
BAB IV
lxi
komunitas bola voli
& lapangan voli
2 Area/ - Bangunan - Toilet
bangunan komunitas seni - Ruang ganti
komunitas gambar - Ruang rias
kesenian - Bangunan - Gudang
komunitas seni - Ruang studio
musik - Ruang
- Bangunan kumpul
komunitas seni komunitas
tari - Aula
- Bangunan
komunitas seni
lukis
3 Area/ - Bangunan - Toilet
bangunan komunitas - Ruang ganti
komunitas fotografis - Gudang
teknologi - Ruang studio
- Ruang
kumpul
komunitas
- Aula
4 Area/ - Bangunan - Toilet
bangunan pengelola - Gudang
pengelola - Ruang rapat
5 Area/ - Area cafetaria - Toilet
bangunan - Dapur
komunitas - Ruang ganti staff
ekonomi - Gudang
makanan
- Gudang barang
Sumber: Olahan Penulis 2022
Setiap fungsi ruang dibagi menjadi zona menurut sifat dan jangkauannya
yaitu sebagai berikut:
1. Public space (zona public)
Merupakang area atau ruang yang dapat diakses oleh semua orang tanpa
adanya batasan apapun.
2. Semi private space (zona semi privat)
Merupakan area perantara antara antara zona public dan zona privat, sifat
semi privat ini setengah umum karena hanya orang yang dapat mengaksesnya
tapi bebas memasuki dan menggunakan.
lxii
3. Semi privat (zona privat)
Merupakan area pembagian zona berdasarkan fungsi dari setiap ruang yang
telah di analisis, dari tinjauan teori dan kesimpulan hasil Gambaran Fasilitas.
Tabel 3.2 Pembagian Zona Fungsi
No Pembagian zona fungsi
Public space Semi public Semi privat
space
1 Mushola Galeri Kantor
pengelola
2 Toilet Pusat Pos jaga
informasi
3 Atm Gedung/area Area parker
komunitas pengelola
4 Gazebo studio Ruang pompa
5 Spot foto aula Ruang control
listrik
6 Area
penerimaan
7 Area parker
8 Area taman
9 cafetaria
10
Sumber: Olahan Penulis 2022
4.2. Analisis Pelaku Dan Kebutuhan Ruang
4.2.1. Analisis Pelaku Kegiatan
Pada Analisis Perancangan Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth
Center) pelaku kegiatan, terdapat 2 pelaku yang berbedah sesuai aktifitas yaitu
sebagai berikut :
1. Pengelola
Pengelola merupakan orang/kumpulan yang mengatur dan mengelola setiap
aktfitas pengelolaan setiap kegiatan yang ada pada pusat Youth Center.
lxiii
Tabel 4.1Analisis Pengguna Aktifitas Pengguna
No Pelaku kegiatan fasilitas Kebutuhan Jumlah
aktifitas ruang
1 Kepala Mendatangani 1
berkas
2 Sekretaris Membuat 1
skejul
kegiatan dan
Menyiapkan - Ruang
berkas pengelola
3 Bendahara Mengatur 1
keuangan
4 Kepala bagian Mendatangani 1
berkas Kantor
5 Staff Membuat pengelola 4
karyawan berkas
6 Kepala bidang Mendatangani 1
program berkas dan
Memantau
kegiatan
7 Staff Membuat 4
karyawan berkas
8 Kepala bidang Mendatangani 1
pemasaran berkas dan
memantau
kegiatan
9 Staff Membuat 4
karyawan berkas
10 Kepala bidang Mendatangani 1
sarana dan berkas dan
prasarana memantau
kegiatan
11 Karyawan Melayani - Ruang pantry 6
office boy
12 Kepala bidang Merawat - Ruang 11
pemeliharaan kebersihan kebersihan
dan keamanan Merawat dan
13 Petugas tanaman keamanan
kebersihan
14 Petugas kebun
15 Petugas Memonitor - Ruang CCTV 6
monitor tempat-tempat
CCTV
16 Petugas Menjaga - Pos securty 4
keamanan keamanan
17 Penerima Menerima - resepsionis 2
tamu tamu
18 Teknisi Mengatur - Ruang teknisi 2
gudang barang-barang
lxiv
19 Tenaga ahli - Ruang studio 33
bidang - aula
olahraga
Tenaga ahli pembinaan
bidang
kesenian
Tenaga ahli
bidang
komunitas
Tenaga ahli
bidang
teknologi
Tenaga ahli
bidang
keagamaan
Tenaga ahli
bidang social
Tenaga ahli
bidang
ekonimi
jumlah 83
Sumber: Analisis Penulis 2022
2. Pengunjung
Pengunjuang yakni orang/kumpulan yang melakukan aktifitas pada Youth
Center untuk melakukan kegiatan pengembangan dan sebagai kegiatan untuk
menikmati fasilitas yang ada didalamnya.
Tabel 4.2 Analisis Pengguna Aktifitas Pengunjung
No Pelaku kegiata fasilitas Kebutuh Jum
aktifitas n an ruang lah
1 Remaja/ futsal - Bangunan - Ruang ganti - 50
kelompok kokmunitas - Ruang wasit orang
dalam bidang - Lapangan - Ruang pers
olahraga (15- olahraga - Ruang
24 thn keatas) - Jenis lantai medis
- Penerangan - Ruang
- Zona bebas tunggu
- Tribun - Listrik
penonton - Gudang
- mushola
lxv
Bola - Bangunan - Ruang ganti - 50
voli komunitas - Ruang wasit orang
- Lapangan - Ruang pers
olahraga - Ruang
- Jenis lantai medis
- Penerangan - Ruang
- Zona bebas tunggu
- Tribun - Listrik
penonton - Gudang
- mushola
lxvi
2 Remaja/ tari - Bangunan - Ruang - 20
kelompok komunitas anggota orang
dalam bidang - Studio tari - Ruang loker
seni (10-19 - aula - Ruang ganti
thn keatas) - Ruang p3k
- Gudang
property
- Lavatory
pria
- Lavatory
wanita
musik - Bangunan - Ruang loker - 20
komunitas - Gudang orang
- Studio musik
muasik - Ruang
- Studio anggota
practice - Lavatory
- aula pria
- Lavatory
wanita
Gambar - Bangunan - Ruang - 20
/ komunitas pemeran orang
melukis - Studio - Gudang dan
gambar ruang
lxvii
- Lavatory
wanita
3 Remaja/ fotograf - Bangunan - Ruang - 20
kelompok er komunitas pemeran orang
dalam bidang - Studio foto - Gudang dan
teknologi (17- - Aula ruang
19 thn keatas) - galeri penyimpana
n
- Ruang
kerajinan
- Ruang
anggota
- Lavatory
pria
- Lavatory
wanita
4 Remaja/ UMKM - Kafetaria - Ruang - 100
kelompok makan orang
dalam bidang - Dapur
ekonomi (18- - Konter kasir
19 thn keatas) - Gudanng
makanan
- Gudang
lxviii
dalam bidang muasik musik orang
seni (10-19 - Studio - Ruang
thn keatas) practice anggota
- Kelas teori - Lavatory
pria
- Lavatory
wanita
Gambar - Bangunan - Ruang - 20
/ komunitas pemer orang
melukis - Studio - Gudang dan
gambar ruang
lxix
Sumber : analisis penulis,2022
2. Alur sirkulasi pengunjung
lxx
Area penerimaan - Check/in pada kawasan - Lobby
turun dan berkumpul - Check/in area
- Drop zone
Area olahraga - Latihan futsal,basket,volley, - Lapangan
dan bulu tangkis - Gym
- Fitness - Loker room
- Ganti pakaian - Ruang bilas
- Membilas bandan - Ruang istirahat pemain
- Istirahat - Ruang mitting
- Berdiskusi
Area kesenian - Latihan dan belajar - Studio tari
- Mendiskusikan hasil latihan - Studio lukis/gambar
- istrahat - Ruang kumpul
komunitas
- Ruang istirahat
Area musical - Latihan alat musik dan vocal - Studio musik
- Mendiskusikan hasil latihan - Studio vocal
- Menyiapkan pertunjukan - Ruang komunitas
- Ruang pertunjukan/aula
Area fotografer - Memotret di studio - Studio foto
- Mengambil dan menyimpan - Ruang peralatan
alat - Ruang komunitas
- Rapat - Ruang istirahat anggota
- istirahat
Cafeteria - Menerima pesananan - Ruang pemesanan
- Menurunkan bahan - Gudang penyimpanan
makanan makanan
- Menyimpan bahan - Dapur
makanan - Area makan
- Memasak bahan makanan - Toilet
- Memesan bahan makan - area merokok
- Memesan
makanan/minuman
- Mck
- merokok
Kantor pengelola - Memeriksa tamu - Ruang jaga/pemeriksaan
- Menerima/bertemu tamu - Lobby
- Mengerjakan pekerjaan - Ruang kerja
- Administrasi pengelola - Ruangn rapat
(sesuai divisi masing- - Ruang arsip
masing)
- Toilet
- Rapat anggota
- Ruang pimpinan
- Menyimpan arsip
- Mck
lxxi
Galeri - Memajang dan - Ruang pameran
pementasan memamerkan hasil karya
- Menurunkan
perlengkapan galeri
- Melihat hasil karya
Aula serbaguna - Melakukan penyeluruhan - aula
- Melakukan pertemuan
- Melakukan kegiatan
berkumpul
Pos jaga - Memeriksa tamu - Ruang pemeriksaan
- Mck - Ruang jaga
- Lapor diri - toilet
Area parker - Memakirkan kendaraan - Arera parker mobil
pengelola pengelola
- Area parker motor
pengelola
Area parker - Memakirkan kendaraan - Area parker bis
pengunjung pengunjung
- Area parker mobil
pengunjunng
- Area parker motor
pengunjung
Ruang listrik - Mengontrol jaringan - Ruang control listrik
listrik
Ruang pompa - Mengontrol pendistrian - Ruang pompa
air
Pusat informasi - Menerima dan - Ruang informasi
menginformasikan
kegiatan dalam kawasan
ATM - Mengambil dan - Ruang ATM
mentranfer uang
Sumber:Olahan Penulis 2022
1. Perhitungan standar
- Architect’s Data, Ernst Neufert (EN)
- Neufert Architect Data (N)
- Time Saver Standart For Building Type (TSS)
- Dimensi Manusia dan Ruang Interior (DR)
- Perhitungan Asumsi (A)
2. Perhitungan khusus
lxxii
- 10% : standart minimum
- 20% : kebutuhan keleluasaan sirkulasi
- 30% : kebutuhan kenyamanan fisik
- 40% : kebutuhan kenyamanan psikologis
- 50% : tuntutan persyaratan spesifik kegiatan
- 60% : keterlibatan terdahap servis kegiatan
70-100% : keterkaitan dengan banyaknya kegiat
lxxiii
Tabel 4 2 Besaran Ruang Area Olahraga Bangunan Komunitas Fustsal,Basket, Volly Dan Bulutangkis
primer olahraga
No Ruang/ Kapasits Standart/ Sumber Sirkulasi Total luasan
fasilits (ORANG hitungan (M²) (M²)
) (M²)
lobby - 20 kursi: 20x EN 230%x16.72 = 6.68 55
0.8x0.8=12.8 m2
- 5 meja: 5x3.14x0.52=
3.92
Ruang 30 - 2 meja: 2x(1.2x0.8)= A 80%X14.64=11.3 52.36
tunggu & 1.92 2
respsioni
- 12 kursi: 12x 1.06=
s
12.72
Loker 10 - 1 meja: 1.2x0.8= 0.96 A - 200%x15.56 = 31.12 59.08
- 10 kursi: 10 x 1.06=10.6 - 100%x11.2= 1.2
- 1 meja makanan: 1x0.8=
0.8
- 2 sofa: 2x (2x0.8)= 3.2
- Loker: 2x0.4= 0.8
- Area duduk: 10 x
1.06=10.6
Gudang -
Loker 30 - Orang: 30x1.3= 39 A - 44x30% = 13 62
atlit
- 1 meja: 1.2x0.8= 0.96 - 100%x0.8 = 0.8
- 1 meja makanan: 1x0.8=
0.8
- 2 sofa: 2x (2x0.8)= 3.2
- Loker: 2x0.4= 0.8
74
Toilet 3 - Pria (5 x 2.4)=12 EN 30% (0.3 x 40
pria 30.66)= 9.19 m2
- Urinoir (5 x0.32)= 1.6
- Wastafle (2x2.53)=
5.06
7 Toilet 5 - Wanita (5 x 2.4)=12
wanita
- Urinoir (5 x0.32)= 1.6
- Wastafle (2x2.53)=
5.06
9 Fitness 50 - 4 rak= 0.6 x 4= 2.4 A 30% x 170 = 50 m2 22.5
m2
- Gym 4 area =4 x 40=
160 m2
10 cafetaria 52
11 Klinik 10 - Registrasi= 6 m2 A 50% x 23.8= 11,90 Luas 60
- Periksa= 6 m2 min. Klinik 60 m2
- Tunggu=5 x 2= 10 m2
- Istirahat= 2 x 0.9= 1.8
m2
12 Ruang 5 5 x 1.5 = 7.5 m2 EN 40% x 7.5= 3 m2 3
teknisi
13 Ruang 30 1.39 x 30= 41.7 EN 40% x 83.4 = 117
komunita m2 33.36 m2
s
olahraga
15 Ruang 10 - 12 meja= 12 (1.2x0.8)= EN 20% x 38.44 m2 47
rapat
0.96 x12= 11.52 m2 =7.7
- 12 kursi: 12x 1.06= 12.72
m2
75
- 1.42 x 10= 14.2 m2
Jumlah 517.94
Sumber: Olahan Penulis
tabel 4. 3 Besaran Ruang Area Kesenian
primer kesenian
No Ruang/ Kapasi Standart/ Sumbe Jumlah ruang Total luasan
fasilits ts hitungan r (M) (M)
(ORA (M)
NG)
Lobby 20 - 20kursi:20x0.8x0.8= EN 230%x16.72=6.68 55
12.8 m2
- 5meja:5x3.14x0.52=
3.92
Toilet 5 - Pria (5 x 2.4)=12 EN 30% (0.3 x 30.66)= 40
9.19 m2
pria - Urinoir (5 x0.32)= 1.6
- Wastafle (2x2.53)=
5.06
Toilet 5 - Wanita (5 x 2.4)=12
wanita - Urinoir (5 x0.32)= 1.6
- Wastafle (2x2.53)=
5.06
Gallery -
/plaza
Secretar 30 - 2 meja: 2x(1.2x0.8)= A 80%X14.64=11.32 52.36
iat 1.92
- 12 kursi: 12x 1.06=
12.72
Ruang 10 - 12 meja= 12 (1.2x0.8)= EN 20% x 38.44 m2 47
rapat 0.96 x12= 11.52 m2
=7.7
76
- 12 kursi: 12x 1.06= 12.72
m2
- 1.42 x 10= 14.2 m2
Studio 20 - 20 x 1 = 20 m2 EN 50% x 32.8= 16.4 49.2
gambar/ m2
- 20 x 0.64= 12.8 m2
lukis
Studio 20 Asumsi 8 x 5= A Asumsi 8 x 5= 40 40
40 m2 m2
tari
Jumlah 283.56
Sumber: Olahan Penulis 2023
tabel 4. 4. besaran ruang area musical
primer musikal
No Ruang/ Kapasi Standart/ Sumbe Jumlah ruang Total luasan
fasilits ts hitungan r (M) (M)
(ORA (M)
NG)
lobby 20 - 20kursi:20x0.8x0.8= EN 230%x16.72=6.68 55
12.8 m2
- 5meja:5x3.14x0.52=
3.92
Area 30 - Orang: 30x1.3= 39 A 80%X14.64=11.32 52.36
tunggu - 1 meja: 1.2x0.8= 0.96
& - 1 meja makanan: 1x0.8=
resepsio 0.8
nis - 2 sofa: 2x (2x0.8)= 3.2
Loker: 2x0.4=
0.8
Studio 8 1 x 80 = 80 m2 A 30% x 80 m2= 24 100
alat
musik
77
Studio 10 1 x 80 = 80 m2 A 30% x 80 m2= 24 100
vocal
aula 100 15m x 30 m A 1 450
x 20%
sirkulasi
Jumlah 757.36
Sumber,olahan penulis 2022
Tabel 4. 5 Besaran Ruang Fotografer
primer fotografer
No Ruang/ Kapasi Standart/ Sumbe Jumlah ruang Total luasan
fasilits ts hitungan r (m) (m)
(orang (m)
)
lobby 20 - 20kursi:20x0.8x0.8= EN 230%x16.72=6.68 55
12.8 m2
- 5meja:5x3.14x0.52=
3.92
Area 30 - Orang: 30x1.3= 39 A 80%X14.64=11.32 52.36
tunggu - 1 meja: 1.2x0.8= 0.96
& - 1 meja makanan: 1x0.8=
resepsio 0.8
nis - 2 sofa: 2x (2x0.8)= 3.2
Loker: 2x0.4=
0.8
Studio 20 - 20 x 1 = 20 m2 EN 50% x 32.8= 16.4 49.2
foto m2
- 20 x 0.64= 12.8 m2
Ruang 20 20 x 1.5= 30 EN 100% x 30= m2 30
m2
ganti
Ruang 10 - 12 meja= 12 (1.2x0.8)= EN 20% x 38.44 m2 47
rapat 0.96 x12= 11.52 m2
=7.7
78
- 12 kursi: 12x 1.06= 12.72
m2
- 1.42 x 10= 14.2 m2
jumlah 233.56
Sumber,olahan penulis 2022
79
Toilet 5 - Pria (5 x 2.4)=12 EN 30% (0.3 x 30.66)= 40
9.19 m2
pria - Urinoir (5 x0.32)= 1.6
- Wastafle (2x2.53)=
5.06
Toilet 5 - Wanita (5 x 2.4)=12 EN 30% (0.3 x 30.66)=
9.19 m2
wanita - Urinoir (5 x0.32)= 1.6
- Wastafle (2x2.53)=
5.06
Gudang 4
makana
n
Ruang - 2,6 m x 6,3 A 1 9.36
Rokok = 7,8 m2 x
20%
sirkulasi
jumlah 359.48
Sumber,olahan penulis 2022
Tabel 4. 7 Besaran Ruang Kerja Pengelola
sekunder Kantor pengelola
No Ruang/ Kapasi Standart/ Sumbe Jumlah ruang Total luasan
fasilits ts hitungan r (M) (M)
(ORA (M)
NG)
Ruang 10 10 m x 6 m A 1 72
= 60 m2 +
kerja 20%
80
sirkulasi
Ruang 1 4,5 m + 5,8 A 1 31.32
m = 26,1
pimpina m2 + 20%
n sirkulasi
Ruang 11 8.3 m x 4,7 A 1 46.8
m = 39,1
rapat m2+20%
sirkilasi
Ruang - 1,8 m x 3,7 A 1 7.9
m = 6,6 m
arsip 2 + 20%
sirkulasi
Gudang - 3,6 m x 2 m A 1 8.6
= 7,2 m2
+ 20%
sirkulasi
toilet 10 1,8 m x 1,8 A 2 3.8
m = 3,24
m2
jumlah 170.42
Sumber,olahan penulis 2022
Tabel 4. 8 Besaran Ruang Aula Serba Guna
sekunder Aula serbaguna
No Ruang/ Kapasi Standart/ Sumbe Jumlah ruang Total luasan
81
fasilits ts hitungan r (M) (M)
(ORA (M)
NG)
Aula 100 15m x 30 m A 1 450
x 20%
sirkulasi
Toilet 5 EN 30% (0.3 x 30.66)= 40
pria
- Pria (5 x 2.4)=12 9.19 m2
- Wastafle (2x2.53)=
5.06
- Wastafle (2x2.53)=
5.06
82
tersier Pos jaga
No Ruang/ Kapasi Standart/ Sumbe Jumlah ruang Total luasan
fasilits ts hitungan r (M) (M)
(ORA (M)
NG)
Ruang 2 4,8 m x 3 m A 1 13.6
= 11,4 m2+
pemerik 20%
saan + sirkulasi
jaga
toilet 1 ,5 m x 1,8 m A 1 3.24
=2,7 m2
+ 20
sirkulasi
teras 3 1,3 m x 7,6 A 1 11.7
m = 9,8m2 +
20%
sirkulasi
jumlah 28.54
Sumber,olahan penulis 2022
Tabel 4. 10 Besaran Ruang Toilet Umum
tersier Toilet umum
No Ruang/ Kapasi Standart/ Sumbe Jumlah ruang Total luasan
fasilits ts hitungan r (M) (M)
83
(ORA (M)
NG)
Toilet 5 EN 30% (0.3 x 30.66)= 40
pria - Pria (5 x 2.4)=12 9.19 m2
Wastafle
(2x2.53)= 5.06
Wastafle
(2x2.53)= 5.06
84
(ORA (M)
NG)
Ruang 2 4,5 m x 3,8 A 1 20.52
m = 17,1
atm m2 + 20%
sirkulasi
teras - 1,4 m x 4,5 A 1 8.4
m = 7 m2
+ 20%
sirkulasi
jumlah 28.92
Sumber,olahan penulis 2022
Tabel 4. 15 Besaran Ruang Pompa Dan Ruang Control Listrik
tersier Ruang pompa dan control listrik
No Ruang/ Kapasi Standart/ Sumbe Jumlah ruang Total luasan
fasilits ts hitungan r (c) (axbxc)
(a) (b)
Ruang 4 5mx3m= A 4 72
15 m2 +
pompa 20%
sirkulasi
Ruang 4 5mx3m= A 4 72
15 m2 +
control 20%
85
listrik sirkulasi
jumlah 144
Sumber, olahan penulis 2022
Tabel 2 16 Besaran Ruang Area Parker
tersier Area parkir
No Ruang/ Kapasi Standart/ Sumbe Jumlah ruang Total luasan
fasilits ts hitungan r (M) (M)
(M) (M)
Perkir mobil pengelola
Parkiran 4 Dimensi 1 84.8
Lebar
mobil parkiran 3,5
tamu x
Panjang 6 =
21 m2
Parkiran 6 Dimensi 2 254.4
Lebar
mobil parkiran 3,5
x
Panjang 6 =
21 m2
Parkiran 14 Dimensi 1 28
Lebar motor
motor Panjang 200
x Lebar
86
100 = 2 m2
Area parker pengunjung
Parkiran 5 Dimensi 1 182
Lebar Bis
bus 4,3
x Panjang 8,
50 =
36,55 m2
Parkiran 7 Dimensi 6 882
Lebar
mobil parkiran 3,5
x
Panjang 6 =
21 m2
Parkiran 15 Dimensi 4 120
Lebar motor
motor Panjang 200
x Lebar
100 = 2 m2
jumlah 1551.2
Sumber, olahan penulis 2022
Tabel 4.17 Rekapitulasi Besaran Ruang
No Fungsi Ruangan/area Luasan
1 Primer - besaran ruang area olahraga 1792.42 M²
- besaran ruang area kesenian
87
- besaran ruang area musical
- besaran ruang fotografer
2 Sekunder - besaran ruang cafeteria 1028.5 M²
- besaran ruang Kerja pengelola
- besaran ruang aula serba guna
3 Tersier - besaran ruang pos jaga 1801.06 M²
- besaran ruang toilet umum
- besaran ruang ATM
- besaran ruang pompa dan ruang control listrik
- besaran ruang area parker
Total luasan kebutuhan kawasan 4621.98 M²
88
4.3. Programing Hubungan Ruang
Pada programing hubungan ruang di bagi berdasarkan mikro dan makro yang
di jelaskan dengan diagram sebagai berikut :
4.3.1. Analisis hubungan ruang marko
90
Gambar 4. 4 Hubungan Ruang Sekunder (Kesennian & Teknologi)
Sumber: Olahan Penulis 2022
c. Hubungan ruang bangunan pengelola
91
4.4. Analisis Lokasi Perancangan
Untuk lokasi terletak pada Jln. Bajawa, Fatululi, Kota Kupang, Nusa
Tenggara Timur (lokasi berdekatan dengan Transmart).
Keterangan tapak :
a. .Berdasarkan peta rencana pola ruang Kota Kupang termasuk dalam
kawasan campuran (BWK III).
b. Mudah dijangkau dengan trasportasi baik umum mau pun pribadi.
c. Dekat dengan fasilitas-fasilitas berupa pembelajaan, pendidikan dan
pemerintahan.
d. Dekat dengan pusat pendidikan dan pemerintahan sebagai salah satu
potensi site dan sekitar site.
e. Luas site ± 36.081 m²
92
4.4.1. Analisis Batas-batas Site
Lokasi perancangan berada pada jalur primer yang terhubung dengan jl.
W.J lalamentik. Tapak perancangan berada pada JL. Bajawa, fatululi, Kota
Kupang. pada bagian sisi utara tapak berbatasan dengan permukiman penduduk,
batas barat berbatasan dengan tanah kosong yang di jadikan tempat bercocok
tanam bagi penduduk sekitar, batas timur berbatasan dengan jalan utama
Jl.bajawa, sedangkan untuk batas selatan site langsung berbatasan dengan jalan
lingkungan.
93
4.4.2. Dimensi Site
94
- Kelebihan alternatif ini adalah letak yang memungkinkan pengunjun untuk
dapat mengakses semua fasilitas.
- Kekurangan alternatif ini adalah perletakan zona servis yang berpotensi
mengurangi privasi di beberapa zona.
Alternatif 2
95
Output: altermatif 1
Pada alternatif 1 jalur akses masuk menuju ke dalam site di di pusatkan menjadi 2
tempat pada bagian selatan dengan 2 jalur masuk dan pada bagian barat pada jalan
bajawa mengunaka 2 jalur akses keluar.
- Kekurangan kekurangan pada sirkulasi pencapaian ini terdapat pada jumlah jalur masuk
yang di sediakan
Pada alternatif 2 jalur akses masuk menuju ke dalam site di di pusatkan menjadi 3
tempat pada bagian selatan denga 2 jalur masuk dan pada bagian barat pada jalan
96
bajawa mengunaka 1 jalur akses keluar dan timur 1 jalur akses keluar
97
4.4.6. Analisis Orientasi Bangunan
Analisis ini bertujuan menentukan titik menarik baik itu bangunan maupun
fasilitas lainya pada lingkungan, arah hadap bangunan sesuai dengan kondisi
lingkungan sekitar dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
- Kemudahan pencapaian dan pengenalan bangunan
- Keberadaan akses utama menuju bangunan
- Menyesuaikan dengan analisis view
Tabel 30. Analisis Orientasi Bangunan
Alternatif 1
kelebihan kekurangan
Alternatif 2
98
kelebihan kekurangan
Output: alternatif 1
99
pejalan kaki.
Memberi sistem akses untuk kendaraan
dengan sistem dua arah sehingga
sirkulasi kendaraan lebih jelas dan
mudah.
Pemisahan jalan keluar antara kendaraan
roda dua dan kendaranan roda empat
demi kelancaran dan kenyamanan saat
menninggalkan lokasi.
Solusi perancangan :
Menyediakan fasilitas yang
disesuikan dengan perancangan
Memberi batasan yang jelas antara
pedistian dan jalan untuk memberi
kenyamanan bagi pejalan kaki yang
dapat dilakukan dengan
menggunakan vegetsi atau juga
dengan memperthatikan perbedaan
ketinggian antara pedistian dengan
jalan kendaraan.
Alternatif 1
Kekurangan kelebihan
Alternatif 2
100
Kekurangan Kelebihan
Sumber: Analisis Penulis, 2023
4.4.8. Analisis Vegetasi
Pada lokasi perancangan didominan oleh beberapa pohon lontar dan pohon
duri dan rerumputan dapa bagian tertentu. Kurangnya vegetasi pada tapak
mengharuskan perancangan membutukan banyak vegetasi. Oleh karena itu dalam
analisis vegetasi akan ditambahkan vegetasi yang diperlukan dalam tapak seperti
vegetasi peneduh, pengarauh dan vegetasi penutup tanah.
101
Fungsi Karakteristik kriteria Vegetasi gambar
tumbuhan vegetasi yang
ditambahkan
Peneduh Dapat Bermas daun Kiara payung,
terhadap melindungi padat,tidak mangga,
kondisi dari panas mudah angsana,
iklim matahari tumbang, ketapang
Mengurangi tidak gugur sebagai
intensitas saat musim vegetasi
tiupan angin kemarau peneduh
kencang
102
bersih air kotor Listrik
Sistem distribusi yang Sistem distribusi air Sumber listrik
akan diterapkan pada kotor pada utama yang akan
perancangan adalah bangunan sebagai digunakan pada
sebagai berikiut. berikut. perancangan adalah
PLN sedangkan
alternatif sumber
listrik akan
menggunakan
genset. Kebutuhan
akan arus listrik
yang besar terutama
pada bagian Youth
Center
mengharuskan
distribusi aliran
listrik yang baik,
lokasi Youth Center
yang dominan
terhadap air
mengharuskan
penyaluran aliran
listik yang baik
agar tidak terjadi
hal-hal yang dapat
menyebabkan
kecelakaan saat
bangunan fasilitas-
fasilitas sedang
digunakan oleh
pengunjung dan
pengguna.
103
4.4.10. Analisis Pola Sirkulasi Parker
Perancangan tempat parkir mendukung aktifitas dan kegiatan dalam
kawasan pusat Youth C Alternatif tempat parkir pada perancangan ini adalah
sebagai berikuit.
Tabel 4.21 Analisis Pola Sirkulasi Parkir
sistem parkir 90º
kelebihan kekurangan
jumlah tempat parkir yang keluar masuk kendaraan lebih sulit.
dihasilkan lebih banyak.
sistem parkir 45º
kelebihan kekurangan
kendaraan lebih mudah keluar dan membutuhkan tempat dan luasan
masuk tempat parkir yang ada. parkir yang besar.
104
Output: menggunakan pola sistem parkir 90º
Sumber: Analisis Penulis, 2023
4.4.11. Analisis Sistem Struktur
Pemililhan sistem struktur pada perancangan Pusat Kegiatan
Remaja/Komunitas (Youth Center) didasarkan pada beberapa pertimbangan
sebagai berikut.
1. Sesuai dengan kondisi tanah pada site
2. Sistem struktur yang digunakan mampu mendukung beban dari banguna serta
beban lain yang bekerja pada bangunan
3. Mudah dan ekonomis dalam pelaksanaan dan dalam perawatannya
4. Fleksibel terhadap penyusunan pola ruang, sirkulasi, sistem utilitas, dan ain-
lain.
5. Estetika, dimana struktur menghadirkan sisi keindahan dari sebuah bangunan
Berdasarkan bagianya struktur terdiri dari 3 bagian :
Tabel 4.22 Analisis System Stuktur
System stuktur
Sub stuktur Merupakan bagian struktur yang berhubungan
langsung dengan tanah dan menyalurkan beban-beban
yang bekerja di atasnya ke tanah. Beberapa sub
struktur yang menjadi alternatif dalam perancangan
bangunan adalah sebagai berikut.
A. Pondasi menerus, yakni pondasi yang terdiri dari batu
karang dan perekat berupa campuran pasir dan semen.
105
Super struktur Merupakan bagian struktur yang berfungsi
menyalurkan beban dari atas berupa beban hidup
maupun beban mati ke bawah hingga ke pondasi.
Sistem super struktur meliputi :
A. Sistem kolom dan balok.
Struktur yang akan diterapkan pada bangunan adalah
struktur rangka, yakni sistem struktur yang
menggunakan kolom dan balok sebagai penyalur
beban gaya struktural dan diteruskan menuju pondasi.
106
keinginan.
3. Struktur rangka kayu
- Menghadirkan
kesan hangat dan
natural namun
3. Parquet
tetap elegan
- Mudah dibersihka
- Kokoh dan tahan lama
- Memiliki varian pola,
warna,tekstur, dan
bahan
107
- Mampu membuat kesan
lebih natural sesuai
4. Lantai batu
konsep
alam
- Banyak varian model
Pasir
Memberi kesan alami dan
pantai
5. natural sehingga mampu
panca
mewujudkan suasana surga
warna
tropis
Materia
7. Memberikan nuansa
l batu
alami dan natural
alam
108
10. Roofing
Shingles GAF
Estates
- Lebih aman
14. Pagar jeruji - Lebih tahan lama
besi
Material aspal
109
15. Aspal
110
BAB V
KONSEP PERANCANGAN
111
Dari segi bentuk, material alam yang banyak
3 Bentuk bertekstur tidak
teratur dan berpola organik diimbangi dengan pola
statis dan harmonis
Warna yang digunakan adalah warna-warna netral,
natural dan cerah dengan unsur alam sebagai
sumber utama inspirasinya. Berbagai warna cokelat
yang merupakan warna kayu dan pohon, warna
hijau dari daunan, dan warna abu sebagai warna
yang menyimbolkan tanah. Serta aksen warna lain
Warna seperti ungu dan merah yang melambangkan bunga
5 Material
112
tabel 5 2 Konsep Fungsi dan Fasilitas
No Fungsi Deskripsi Fungsi Fasilitas
Merupakan fungsi yang Lapangan Futsal,
menjalankan tujuan utama Lapangan Bola Voli,
dalam perancangan Bola Basket, Bulu
1 Fungsi kawasan rekreasi ini, Tangkis, Studio Seni
Utama dimana fungsi hiburan dan Tari, Studio Seni
rekreasi bagi semua Musik, Studio Seni
kalangan usia baik itu anak Audivisual ,Studio
anak dan juga remaja, Gambar, Studio Lukis
dewasa dan lansia Galeri, Multimedia,
semuanya dapat bermain Seminar Dan
dalam Workshop, Cafetaria ,
kawasan ini Galeri
Merupakan fungsi Bangunan komunitas,
2 Fungsi pendukung dalam Kantor Pengelola,
sekunder perancangan yang Kantin,Tempat
mendukung penyewaan, Ruang
terselenggaranya fungsi Sosial, Ruang
utama pada Bersama, Mushola
kawasan rekreasi keluarga
Merupakan fungsi penunjang Dapur, Gudang,
3 Fungsi Aktivitas kawasan rekreasi Ruang Alat, Ruang
Tersier keluarga agar dapat Ganti, Ruang
berfungsi dengan baik Kontrol, Toilet,
Parkir, Servis
Sumber: Analisis Penulis, 2023
2. Konsep kebutuhan ruang dan pelaku kegiatan
113
olahraga - Ruang wasit
- Jenis lantai - Ruang pers
- Penerangan - Ruang medis
- Zona bebas - Ruang tunggu
- Tribun - Listrik
penonton - Gudang
- mushola
114
(15-19 thn keatas) - Ruang ganti wanita
- Ruang berdoa
6 Pengunjung musik - Studio - Ruang loker
Disabilitas dalam muasik - Gudang musik
bidang seni (15-19 - Studio - Ruang staff
thn keatas) practice - Lavatory pria
- Kelas teori - Lavatory wanita
Gambar - Galeri - Ruang pemer
/melukis - Gudang dan ruang
penyimpanan
- Ruang kerajinan
- Ruang staff
- Lavatory pria
- Lavatory wanita
Sumber: Analisis Penulis, 2023
Tabel 5 4 Konsep Pengelola Youth Center
No Pelaku kegiatan fasilitas Kebutuhan
aktifitas ruang
1 Kepala Mendatangan
i berkas
2 Sekretaris Membuat
skejul
kegiatan dan
Menyiapkan - Ruang
berkas pengelola
3 Bendahara Mengatur
keuangan
4 Kepala Mendatangan
bagian i berkas Kantor
5 Staff Membuat pengelola
karyawan berkas
6 Kepala Mendatangan
bidang i berkas dan
program Memantau
kegiatan
7 Staff Membuat
karyawan berkas
8 Kepala Mendatangan
bidang i berkas dan
pemasaran memantau
kegiatan
9 Staff Membuat
karyawan berkas
10 Kepala Mendatangan
bidang i berkas dan
sarana dan memantau
prasarana kegiatan
11 Karyawan Melayani - Ruang pantry
office boy
12 Kepala Merawat - Ruang
bidang kebersihan kebersihan dan
pemeliharaan Merawat
115
dan tanaman keamanan
keamanan
13 Petugas
kebersihan
14 Petugas
kebun
15 Petugas Memonitor - Ruang CCTV
monitor tempat-
CCTV tempat
16 Petugas Menjaga - Pos securty
keamanan keamanan
17 Penerima Menerima - resepsionis
tamu tamu
18 Teknisi Mengatur - Ruang teknisi
gudang barang-
barang
19 Tenaga ahli - Kelas-kelas
bidang teori
olahraga - Ruang studio
Tenaga ahli Mengajar
bidang
kesenian
Tenaga ahli
bidang
komunitas
Tenaga ahli
bidang
teknologi
Tenaga ahli
bidang
keagamaan
Tenaga ahli
bidang social
Tenaga ahli
bidang
ekonimi
116
- Gedung komunitas futsal
- Gedung komunitas basket
- Gedung komunitas bola volly
- Gedung komunitas bulu tangkis
- Lapangan
2. Zona komunitas kesenian dan teknologi
- Bangunan komunitas seni tari
- Bangunan komunitas seni gambar/lukis
- Bangunan kominitas fotografis
- Bangunan komunitas kerajinan
- Bangunan komunitas seni musik
3. Zona pengelola
- Bangunan pengelola
b. Kelompok ruang fungsi sekunder
1. Bangunan komunitas olahraga (basket, futsal, voly, bulutangkis)
- R. Kumpul komunitas
- Lapangan
- Cafetaria
- Fitnes
- Ruang ganti
- P3k
- aula
2. Bangunan komunitas kesenian & teknologi
- R.studio
- R.kumpul komunitas
- Aula
- Ruang ganti
- Cafetaria
c. Kelompok ruang fungsi tersier
117
- Tempat parkir
- Mushola
- Pos satpam
- Ruang cctv
- Ruang cleaning service
- Gudang
- Toilet
- Atm
5.2.4. Konsep Besaran Ruang
Berdasarkan perhitungan ruang tersebut diproduksi rekapitulasi
sebagai berikut:
Tabel 5 5 Konsep Rekapitulasi Besaran Ruang
No Fungsi Ruangan/area Luasan
1 Primer - besaran ruang area 1792.42
olahraga M²
- besaran ruang area
kesenian
- besaran ruang area
musical
- besaran ruang
fotografer
2 Sekunder - besaran ruang cafeteria 1028.5
- besaran ruang Kerja M²
pengelola
- besaran ruang aula
serba guna
3 Tersier - besaran ruang pos jaga 1801.06
- besaran ruang toilet M²
umum
- besaran ruang ATM
118
- besaran ruang pompa
dan ruang control listrik
- besaran ruang area
parker
Total luasan kebutuhan kawasan 4621.98
M²
119
5.3.3. Konsep Pencapaian
120
5.3.5. Konsep Sirkulasi
121
Vegetasi yang digunakan dalam perancangan berupa vegetasi peneduh,
pengarah, penutup permukaan tanah dan penambah estetika.
122
Gambar 5. 7 Konsep Parkiran Kendaraan
Sumber: Analisis Penulis, 2023
5.3.9 Penerapan Tema Perancanngan Pada Bangunan
123
Kebutuhan akan arus listrik yang besar terutama pada bagian bangunan
komunintas kesenian mengharuskan distribusi aliran listrik yang baik.
124
BAB VI
HASIL PERANCANGAN
125
A. View arah depan bangunan
B. Perspektif bangunan
126
C. Area bangunan olahraga
127
Gambar 6. 6 Area Bangunan Kesenian Dan Teknologi
Sumber: Analisis Penulis, 2023
128
129
DAFTAR PUSTAKA
Adiyanti, M. G., & Sofia, A. (2013). Hubungan Pola Asuh Otoritaf Orang Tua Dan
Konformitas Teman Sebaya Terhadap Kecerdasan Moral. jurnal.fkip.unila.
Jogiyanto. H.M, (2005 : 197) Analisa dan Perancangan Sistem Informasi, Andy
Offset, Jogyakarta.
Agoes Patub B.N. (2011). Modul Seminar “Peran Komunitas Musik Etnik dalam
Kebangkitan Budaya Bangsa”. Yogyakarta: Komunitas Suling Bambu Nusantara.
Website :
Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Tumur, https://Nusa Tenggara
Timur.bps.go.id/
130