Anda di halaman 1dari 116

PERANCANGAN PUSAT KEGIATAN REMAJA/KOMUNITAS (YOUTH

CENTER) DI KOTA KUPANG

SKRIPSI

Ditujukan Untuk Memenuhi Persyaratan


Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur

OLEH :

EDWARD ADE SURYA BALIANDO


NIM :1606090050

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG 2023
ABSTRAK

Perancangan Pusat Kegiatan Remaja/Komuitas (Youth Center) Di Kota Kupang.


Jurusan Arsitektur, Fakultas Sains dan Teknik. Universitas Nusa Cendana. Edward Ade
Surya Baliando, Imanuel N. Mbake, ST., MT*, Lodwik O. Dahoklory, ST., M.Sc**
Remaja adalah salah satu periode dari perkembangan manusia, dimana terjadinya
peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Dalam periode ini, anak-anak mulai
mencari identitas diri yang dibentuk dari hubungan psikologis dan individu lain, yaitu
teman dan sahabat. Remaja menjadi bagian penting dalam tumbuh kembangnya suatu
daerah. Maka dari itu perlu diberikan fasilitas yang memadai dalam proses pengembangan
diri mereka yang berorentasi pada Youth Center. Perancangan Youth Center harus
memfasilitasi bangunan dengan tetap memperhatikan karakteristik iklim dan remaja di
Kota Kupang. Kota Kupang memiliki jumblah remaja yang cukup banyak, yang tergabung
dalam beberapa komunitas besar. Keberagaman, kemampuan dan bakat yang
dikembangkan dalam komunitas di Kota Kupang hendaknya mendapat dukungan dengan
dibangunnya Youth Center. Perancangan Youth Center di Kota Kupang menggunakan
metode deskriptif yaitu pemaparan mengenai literatur dan teori. Metode perancangan
diawali dengan mengumpulkan data dan melakukan survey lapangan, kemudian dianalisis
hingga menghasilkan produk berupa gambar perancangan. Lokasi perancangan berada di
Jalan Bajawa, Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang dengan luas ±36.081
m². Bangunan terdiri dari 3 lantai. Lantai satu terdiri dari ruangan yang bersifat publik dan
semi-publik. lantai dua bersifat publik yakni terdapat caffetaria, aula, ruang olahraga dan
gallery yang mudah diakses peserta kegiatan. Lantai tiga bersifat privat yakni ruang
pengelola. Hasil yang dicapai yaitu perancangan bangunan berdasarkan fungsi bangunan
dengan berlandaskan aktivitas dan karakteristik remaja Kota Kupang.
Kata kunci: Perancangan, Pusat, Kegiatan Remaja/Komunitas, Arsitektur Tropis
* Imanuel N. Mbake, ST., MT
** Lodwik O. Dahoklory, ST., M.Sc

ABSTRACT
The Design of Youth Center in Kupang City. Department of Architecture, Faculty
of Science and Engineering. Nusa Cendana University. Edward Ade Surya Baliando.
Imanuel N. Mbake, ST., MT*, Lodwik O. Dahoklory, ST., M.Sc**
Adolescence is a period of human development, which is the transition from
childhood to adulthood. In this period, children begin to find self-identity which formed by
the physical relationships with the society. Teenagers are an important part of the
development of a region. Therefore, it is necessary to provide adequate facilities in the
process of self-development which oriented to a Youth Center. The design of the Youth
Center has to facilitate and fits the climate and the characteristic of the teenagers in
Kupang City. Kupang has a large number of teenagers with several communities. The
diversity, abilities and talents of the teenagers should be supported by the establishment of
the Youth Center. The design of the Youth Center in Kupang City used a descriptive
method include the literature study and theory. The design method begins with collecting
data and conducting field surveys, then analyzing it to produce a product in a form of a
drawing design. The design location is at the street of Bajawa, Village of Fatululi, District
of Oebobo, Kupang City, with an area of ±36.081 m². The building consists of 3 floors.
First floor consists of public and semi-public room. Second floor is public area, includes
cafeteria, hall, and gym room which accessible to all teenager. The third floor is the
management room, which private. The result of the design based on the functions and the
characteristic of teenagers in Kupang City.
Keywords: design, youth center, tropis architectural
* Imanuel N. Mbake, ST., MT
** Lodwik O. Dahoklory, ST., M.Sc
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan tentang
―Perancangan pusat kegiatan remaja & komunitas (Youth Center) di kota kupang
dengan baik. Laporan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan mata kuliah tugas
akhir pada jurusan Arsitektur, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa
Cendana.
Tak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya
kepada setiap pihak yang telah mendukung serta membantu selama proses
penulisan ini hingga selesai. Ucapan terima kasih penulis sampaikan pada :
- Bapak Imanuel N. Mbake, ST., MT. Sebagai dosen pembimbing I mata
kuliah Tugas Akhir Jurusan Arsitektur, Fakultas Sains dan Teknik,
Universitas Nusa Cendana.
- Bapak Lodwik O. Dahoklory, ST., M.Sc. Sebagai dosen pembimbing II mata
kuliah Kolokium Jurusan Arsitektur, Fakultas Sains dan Teknik,
Universitas Nusa Cendana.
- Bapak Aplimon Jerobisonif, ST., M.sc. sebagai ketua Jurusan Arsitektur,
Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana.
- Semua dosen dan staf pada Jurusan Arsitektur, Fakultas Sains dan Teknik,
Universitas Nusa Cendana.
- Bapa Samuel baliando, SP, Mama albertina pora, SP, bapa Tom Baimau
adik Ferdinand cristian umbu darung, adik Adriana , Katarina F.D Raga
S.pd, dan adik sintia serta semua keluarga yang selalu membantu dan
memberikan dukungan doa, financial dan motivasi sehingga bisa
menyelesaikan Tugas Akhir ini.

- Sahabat-sahabat terkasih Erick nahak, Ricky klau, Maria Rato S.ARS,


Feronika Boimau, Rara fanggi, Herlyn , beni sapier, serta semua teman-
teman angkatan Gladiator atas kebersamaan, dukungan, bantuan dan
motivasinya selama ini.
Penulis sangat menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kata
sempurna karena itu penulis sangat mengharapkan kritik, saran ataupun masukan
yang membangun agar membuat tugas akhir ini jauh lebih baik. Penulis juga
mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat salah dalam penulisan nama,
gelar ataupun materi dalam Tugas Akhir ini. Atas pengertian dan kerjasamanya
penulis ucapkan limpah terima kasih.

Kupang, 30 mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI

ABSTRAK...............................................................................................................2
ABSTRACT...............................................................................................................2
KATA PENGANTAR.............................................................................................4
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.3. Tujuan........................................................................................................3
1.4. Sasaran.......................................................................................................3
1.5. Manfaat......................................................................................................3
1.6. Batasan......................................................................................................4
1.7. Kerangka Berpikir.....................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................6
2.1 Definisi Judul.................................................................................................6
2.2 Tinjauan Terhadap Remaja/Komunitas.....................................................7
2.2.1 Pengertian Remaja.............................................................................7
2.2.2 Ciri-ciri Remaja..................................................................................8
2.2.3 Aspek-aspek Perkembangan Remaja.................................................9
2.2.4 Pengertian Tentang Komunitas........................................................11
2.3 Tinjauan Terhadap Youth Center............................................................15
2.3.1 Pengertian Youth Center..................................................................16
2.3.2 Tujuan Youth Center........................................................................17
2.3.3 Tugas dan fungsi Youth Center.......................................................17
2.3.4 Pelaksanaan Program Kegiatan........................................................17
2.3.5 Jenis dan Materi Kegiatan................................................................19
2.3.6 Arah Kegiatan Yang Akan Diwadahi..............................................20
2.3.7 Perumusan Kegiatan Yang Akan Diwadahi.....................................20
2.3.8 Sarana dan Prasarana.......................................................................21
2.4 Tema Perancangan..................................................................................22
2.4.1 Pengertian Tropis.............................................................................22
2.4.2 Pengertian Arsitektur Tropis............................................................23
2.5 Tinjauan Preseden...................................................................................27
2.5.1 Objek Perancangan Sejenis..............................................................28

i
2.5.2 Objek Sejenis Berdasarkan Tema Perancangan...............................31
2.6 Kesimpulan Hasil Studi literature Dan Studi Preseden...........................34
2.6.1 Pelaku...............................................................................................34
2.6.2 Fasilitas............................................................................................35
BAB III METODE PERANCANGAN.................................................................36
3.1 Lokasi Perancangan.....................................................................................36
3.1.1 Demografi Penduduk............................................................................37
3.2.1 Struktur Tata Ruang Wilayah Kota Kupang.........................................37
3.2 Gambaran Umum Lokasi Perancangan........................................................39
3.2.1 Kriteria Pemilihan Tapak......................................................................40
3.2.2 Pengumpulan Dan Kompilasi Data.......................................................41
3.2.3 Analisis Sintesis....................................................................................42
3.2.4 Konsep Dasar........................................................................................43
3.2.5 Konsep Perancangan.............................................................................43
3.2.6 Pra-Perancangan....................................................................................44
BAB IV ANALISIS DAN PROGRAMING........................................................45
4.1. Identifikasi Fungsi...................................................................................45
4.2. Analisis Pelaku Dan Kebutuhan Ruang..................................................47
4.2.1. Analisis Pelaku Kegiatan.................................................................47
4.2.2. Analisis jumlah pengunjung.............................................................52
4.2.3. Analisis Aktifitas..............................................................................52
4.2.4. Analisis Kebutuhan Ruang...............................................................53
4.2.5. Analisis Besaran Ruang...................................................................55
4.3. Programing Hubungan Ruang.................................................................66
4.3.1. Analisis hubungan ruang marko......................................................66
4.3.2. Analisis Hubungan Ruang Mikro....................................................66
4.4. Analisis Lokasi Perancangan...................................................................69
4.4.1. Analisis Batas-batas Site..................................................................70
4.4.2. Dimensi Site.....................................................................................71
4.4.3. Analisis Zona Tapak........................................................................71
4.4.4. Analisis Pencapaian.........................................................................73
4.4.5. Analisis Topografis..........................................................................74
4.4.6. Analisis Orientasi Bangunan............................................................75
4.4.7. Analisis Sirkulasi.............................................................................76
4.4.8. Analisis Vegetasi..............................................................................77
4.4.9. Analisis Sistem Utilitas....................................................................78
4.4.10. Analisis Pola Sirkulasi Parker......................................................79
4.4.11. Analisis Sistem Struktur...............................................................80
4.4.12. Analisis Material Tapak...............................................................82
BAB V KONSEP PERANCANGAN...................................................................85

ii
5.1. Penerapan Tema Perancangan.................................................................85
5.2. Konsep Perancangan...............................................................................86
5.2.1. Konsep Ruang..................................................................................86
5.2.2. Konsep Alur Aktifitas Pelaku Kegiatan...........................................90
5.2.3. Konsep Kelompok Ruang................................................................90
5.2.4. Konsep Besaran Ruang....................................................................91
5.3. Konsep Lokasi dan Tapak.......................................................................92
5.3.1. Konsep Topografi............................................................................92
5.3.2. Konsep Penzoningan........................................................................93
5.3.3. Konsep Pencapaian..........................................................................93
5.3.4. Konsep Orientasi Bangunan.............................................................94
5.3.5. Konsep Sirkulasi..............................................................................94
5.3.6. Konsep Vegetasi..............................................................................95
5.3.7. Konsep Struktur...............................................................................96
5.3.8. Konsep parkiran kendaraan..............................................................96
5.3.9 Penerapan Tema Perancanngan Pada Bangunan......................................96
5.4. Konsep Utilitas........................................................................................97
5.4.1. System Distribusi Air Bersih...........................................................97
5.4.2. System Distributor Air Kotor...........................................................97
5.4.3. System Instalasi Listrik....................................................................97
BAB VI HASIL PERANCANGAN.....................................................................98
6.1 Deskripsi Perancangan.................................................................................98
6.2 Hasil Desain.................................................................................................98
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................102

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2 1 Garry Comer Youth Center................................................................28


Gambar 2 2 Garry Comer Youth Center Siang Hari..............................................28
Gambar 2 3 Suasana Gymnasium Garry Comer YC.............................................29
gambar 2 4 Partisi Kaca Gymnasium.....................................................................30
Gambar 2 5 Green Roof.........................................................................................30
Gambar 2 6 Site, Denah, Potongan Garry Comen Youth Center..........................31
gambar 2 7 Plumtead Center..................................................................................31
gambar 2 8 Cewntwer Ruang Pada Plumstead......................................................32
Gambar 2 9 Ruang Dan Tampak Luar Bangunan..................................................33

Gambar 3 1 Peta Wilayah Admiistrasi Kota Kupang............................................36


Gambar 3 2Peta Rencana Pola Ruang Kota Kupang.............................................39
Gambar 3 3 Lokasi Perancangan...........................................................................39

Gambar 4. 1 Hubungan Ruang Makro...................................................................66


Gambar 4. 2 Diagram Hubungan Ruang Utama....................................................66
Gambar 4. 3 Hubungan Ruang Sekunder (Olahraga)............................................67
Gambar 4. 4 Hubungan Ruang Sekunder (Kesennian & Teknologi).....................68
Gambar 4. 5 Hubungan Ruang Sekunder...............................................................68
Gambar 4. 6 Lokasi Tapak.....................................................................................69
Gambar 4. 7 Batas-Batas Site................................................................................70
Gambar 4. 8 Dimensi Site Eksisting......................................................................71
Gambar 4. 9 Analisis Vegetasi...............................................................................77

Gambar 5. 1 Konsep Penzoningan.........................................................................93


Gambar 5. 2 Konsep Pencapaian...........................................................................93
Gambar 5. 3 Konsep Orientasi Bangunan..............................................................94
Gambar 5. 4 Konsep Sirkulasi...............................................................................94
Gambar 5. 5 Konsep Vegetasi................................................................................95
Gambar 5. 6 Konsep Struktur................................................................................96
Gambar 5. 7 Konsep Parkiran Kendaraan..............................................................96
Gambar 5. 8 Konsep Penerapan Tema Perancangan Pada Bangunan...................96
Gambar 5. 16 Area Kantor Pengelola..................................................................101

Gambar 6. 1 Hasil Perancangan Tapak..................................................................98


Gambar 6. 2 View Arah Bangunan........................................................................99
Gambar 6. 3 Perspektif Bangunan.........................................................................99
Gambar 6. 4 Area Bangunan Olahraga 5.............................................................100

iv
Gambar 6. 5 Area Bangunan Kesenian Dan Teknologi.......................................100
Gambar 6. 6 Area Bangunan Kesenian Dan Teknologi.......................................101
Gambar 6. 7 Area Parkiran Kendaraan Motor & Mobil4....................................101

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1 1 Komunitas berdasarkan Komunitas/Kelompok di Kota Kupang.............2


Tabel 1 2 Kerangka Berpikir....................................................................................5

Tabel 2 1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia......................................................10


Tabel 2 2 jumlah komunitas di kota kupang..........................................................12
Tabel 2 3 jumlah komunitas di kota kupang..........................................................26
Tabel 2 4 Aktivitas Penunjang...............................................................................33

Tabel 3 1 Distribusi Dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Kota Kupang............37


Tabel 3 2 Teknik Pengambilan Data......................................................................44

Tabel 4 1 Pembagian Objek Perancangan..............................................................45


Tabel 4 2 Pembagian Zona Fungsi.........................................................................47
Tabel 4 3 Analisis Pengguna Aktifitas Pengguna..................................................47
Tabel 4 4 Analisis Pengguna Aktifitas Pengunjung...............................................49
Tabel 4 5 Analisis Kebutuhan Ruang....................................................................53
Tabel 4 6 Besaran Ruang Area Olahraga Bangunan Komunitas Fustsal,Basket,
Volly Dan Bulutangkis...........................................................................................56
Tabel 4 7 Besaran Ruang Area Kesenian...............................................................58
Tabel 4 8 besaran ruang area musical....................................................................59
Tabel 4 9 Besaran Ruang Fotografer.....................................................................59
Tabel 4 10 Besaran Ruang Cafeteria......................................................................60
Tabel 4 11 Besaran Ruang Kerja Pengelola...........................................................61
Tabel 4 12 Besaran Ruang Aula Serba Guna.........................................................62
Tabel 4 13 Besaran Ruang Pos Jaga......................................................................62
Tabel 4 14 Besaran Ruang Toilet Umum...............................................................63
Tabel 4 15 Besaran Ruang ATM...........................................................................63
Tabel 4 16 Besaran Ruang Pompa Dan Ruang Control Listrik.............................64
Tabel 4 17 Besaran Ruang Area Parker.................................................................64
Tabel 4 18 Rekapitulasi Besaran Ruang................................................................65
Tabel 4 19 analisis pembagian zona tapak.............................................................72
Tabel 4 20 Analisis pencapaian.............................................................................73
Tabel 4 21 Analisis Orientasi Bangunan................................................................75
Tabel 4 22 Analisis Sirkulasi.................................................................................76
Tabel 4 23 Analisis Vegetasi.................................................................................78
Tabel 4 24 Analisis System Utilitas.......................................................................79
Tabel 4 25 Analisis Pola Sirkulasi Parkir..............................................................80
Tabel 4 26 Analisis System Stuktur.......................................................................81
Tabel 4 27 Analisis Material Tapak.......................................................................82

vi
Tabel 5 1. Ciri-Ciri Tropis Dan Penerapan Dalam Bangunan...............................85
Tabel 5 2 Konsep Fungsi dan Fasilitas..................................................................87
Tabel 5 3 Konsep Pelaku Kegiatan........................................................................87
Tabel 5 4 Konsep Pengelola Youth Center............................................................89
Tabel 5 5 Konsep Rekapitulasi Besaran Ruang.....................................................91

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia.
Remaja ialah masa perubahan atau peralihan dari anak-anak ke masa dewasa yang
meliputi perubahan biologis, perubahan psikologis dan perubahan social (Sofia &
Adiyanti, 2013).
Masa remaja merupakan masa pencarian identitas diri, dimana identitas diri
ini dibentuk dari hubungan psikologis remaja dengan individu lain yaitu dengan
teman dan sahabat. Karakter seseorang yang dijadikan teman pun akan sangat
berpengaruh pada perkembangan remaja. Hubungan kelompok teman sebaya yang
positif akan memberi hasil pada prestasi akademik dan keterlibatan dalam
kegiatan sekolah. Keterlibatan dengan orang lain membuka kesempatan bagi
remaja untuk memperoleh informasi, mengevaluasi, dan memperbaiki
pemahaman mereka saat bertemu dengan pemikiran orang lain serta saat mereka
berpartisipasi dalam sebuah kelompok.
Kota Kupang merupakan salah satu Kota yang terletak di Provinsi Nusa
Tenggara Timur Indonesia, dengan jumlah penduduk di Provinsi Nusa Tenggara
Timur mencapai 5.541.394 jiwa dari keseluruhan jenis kelamin laki-laki dan
perempuan, terhitung pada tahun 2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Sedangkan di Kota Kupang sendiri memiliki jumlah penduduk mencapai 446.193
jiwa, yang terhitung dari jumlah penduduk laki-laki 227.990 jiwa dan jumlah
penduduk perempuan 218.203 jiwa oleh Badan Pusat Statistik Kota Kupang.
dilihat dari jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di Kota Kupang. akan di
persempit lagi berdasarkan umur yang dimiliki sebagai syarat dari perancangan
yang tergolong pada usia remaja dan komunitas dari usia 15-24 tahun.
Jumlah Komunitas/Kelompok yang tergolong pada usia 15-24 tahun yang
ada di Kota Kupang, berdasarkan data yang di dapat dari berbagai sumber terdiri
dari 5 jenis bidang diantarannya pada bidang Olahraga, Ekonomi, Sosial,
Teknologi, Seni, dan Agama.
Tabel 1 1 Komunitas berdasarkan Komunitas/Kelompok di Kota Kupang

viii
usai Bidang Komunitas/Kelompok
Olahraga Ekonomi Social Teknologi Seni
15 -24 Pecinta Sentra Komunitas Komunitas Timor Art
sepak bola UMKM Sahabat Film Kupang Grafitti
APASA Lingkungan
15 - 24 Rascal Komunitas Komunitas Timor
(basket) Leko Fotografi Creative
Kupang People
15 - 24 Ikatan
Musisi Muda
Timur
Kupang
Sumber: Penulis, 2022
Dari masing-masing komunitas ini terdiri dari berbagai kalangan dan umur
untuk remaja sendiri berusia dari 10-24 tahun keatas. Dapat dilihat pada data
diatas bahwa Kota Kupang memiliki potensi yang besar berdasarkan jumblah
remaja yang berada dalam usia produktif dan jumlah dari komunitas/kelompok
yang ada. Banyak hasil karya yang dapat mereka hasilkan bila bakat dan talenta
mereka ditempa dengan baik. Namun sayangnya banyak remaja dan
kelompok/komunitas di Kota Kupang yang terlibat dalam hal-hal negatif yang
sangat merugikan diri mereka sendiri, keluarga dan masyarakat. Hal negatif
tersebut berupa mabuk-mabukan, melakukan pemalakan pada angkutan-angkutan
umum, dan melakukan balapan liar.
Pentingnya dibangun wadah tempat berkumpul dan berlatih bagi para
remaja menjadi hal yang patut diperhatikan oleh pemerintah. Remaja yang
berkumpul dan melakukan hal-hal negatif, harusnya bisa diubah menjadi positif
jika mendapatkan fasilitas yang mewadahi perkembangan minat dan bakat
mereka. Masalah-masalah seperti kurangnya ruang gerak agar bebas berlatih,
kurangnya kantor atau ruang administrasi yang dapat mengatur jalannya kegiatan
para remaja/komunitas, serta kurangnya sumber pengetahuan bagi para remaja
untuk memperluas ilmu atau bakat yang mereka miliki menjadi penghalang bagi
pribadi-pribadi muda untuk berkembang kearah yang lebih baik. Maka
berdasarkan data dan masalah pengembangan potensi pada remaja, penulis
menetapkan judul perancangan berupa, “Perancangan Pusat Kegiatan
Remaja/Komunitas Youth Center di Kota Kupang” sebagai fasilitas umum bagi

ix
para remaja dan kelompok di Kota Kupang untuk mengembangkan bakat dan
potensi. Perancangan Youth Center dalam aspek arsitektural akan didasari pada
tema perancangan yaitu Arsitektur tropis sebagai penerapan material pada
perancangan bangunan Youth Center guna menghasilkan sebuah bangunan yang
bersenergi dengan kegitan remaja dan kelompok-kelompok tertentu.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana merancang Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center)
yang dapat Memfasilitasi berbagai kegiatan Remaja/Komunitas di Kota
Kupang.
2. Bagaimana penerapan tema perancangan arsitektur tropis pada Pusat
Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) di Kota Kupang.
1.3. Tujuan
1. Menghasilkan rancangan Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center)
yang dapat mewadahi aktifitas dari kalangan Remaja/Komunitas.
2. Memperoleh pemahaman mengenai tema perancangan arsitektur tropis pada
Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) di Kota Kupang.
1.4. Sasaran
1. Menyediakan fasilitas yang dapat mewadahi aktifitas Remaja/Komunitas
pada Youth Center di Kota Kupang.
2. Menyediakan Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) dengan
tema arsitektur tropis agar mampu mengoptimalkan segala aktifitas dan
kegiatan yang dilakukan pada (Youth Center).
1.5. Manfaat
Dalam penulisan ini berharap dapat berguna bagi pihak-pihak lain yang
membutuhkan. Adapun manfaatnya adalah:
1. Penulis ini diharapkan dapat menjadi usulan kepada Pemerintah Kota
Kupang sebagai acuan dalam penataan pusat kegiatan Remaja/Komunitas.
2. Penulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam bidang ilmu
arsitektur khususnya dalam perancangan Pusat Kegiatan
Remaja/Komunitas di Kota Kupang.

x
3. Sebagai pemenuhan akan syarat umum mata kuliah dalam perkuliaan
Arsitektur di Universitas Nusa Cendana.
1.6. Batasan
1. lokasi perancangan Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) ini
berlokasi di Kota Kupang pada kawasan campuran dan sesuai dengan
RT/RW Kota Kupang.
2. Fasilitas yang diciptakan adalah fasilitas yang menunjang kegiatan
Remaja/komunitas saat melakukan kegiatan-kegiatan pelatihan dan
pembelajaran.
3. Menerapkan material-material yang mampu mewujudkan suasana di dalam
dan diluar bangunan menjadi nyaman dan aman bagi pengguna dan
pengunjung Remaja/Komunitas berdasarkan tema perancangan tropis.

xi
1.7. Kerangka Berpikir
Tabel 1 2 Kerangka Berpikir
Kota Kupang merupakan salah satu Kota yang belum memiliki satu kawasan khusus yang
mampu memenuhi kebutuhan Remaja/Komunitas baik itu dalam bentuk kegiatan formal atau
pun non-formal semua kegiatan hanya dilakukan di luar ruang dan di mall

Dibutuhkan fasilitas untuk kalangan Remaja/Komunitas untuk


mengembangkan hobi dan bakat yang dimiliki.

Perancangan Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) sebagai sebuah fasilitas untuk
lebih mengembangak hobi dan bakat yang dimiliki bagi Remaja/Komunitas yang ada di Kota
Kupang TEORI DATA

Remaja/Komunitas

- Pengertian Remaja/Komunitas
- Data Primer
- Ciri-ciri Remaja
- Data Sekunder
- Aspek-aspek Remaja

Tinjuan Objek
Youth Center Arsitektur tropis
Sejenis:
- Pengertian - Pengertian

- Tinjauan - Fungsi dan tujuan LOKASI


- Tugas dan fungsi - klasifikasi

- Sarana dan prasarana

ANALISIS

KONSEP
- Analisis tapak dan analisis ruang
- Analisis Fungsi
- Pengguna
- Aktifitas
- Kebutuhan Ruang KONSEP DASAR PERANCANGAN
- Besaran Ruang dan Kebutuhan Ruang
PERANCANGAN
- Klasifikasi

KONSEP PERANCANGAN

DESAIN
xii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Judul


Judul yang di angkat pada perancangan ini adalah “Perancangan Pusat
Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) di Kota Kupang”. untuk memahami
judul lebih mendalam, maka akan dijelaskan hal-hal yang berkaitan dengan judul
sebagai berikut. Menurut (Jogiyanto, 2005) perancangan merupakan pembuatan
sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah dari satu kesatuan yang
utuh. Sedangkan kan menurut (Mulyadi, 2007) perancangan adalah suatu fase
yang diawali dengan evaluasi atas alternatif rancangan sistem yang diikuti dengan
penyiapan spesifikasi rancangan yang berorientasi kepada pemakaian tertentu dan
diakhiri dengan pengajuan rancangan pada manejemen puncak.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan merupakan
sebuah proses pembuatan system baru atau pengembangan dari system yang
sudah ada sebelumnya. Berikut ini beberapa pengertian mengenai Pusat, Kegiatan,
Remaja, Komunitas, Kota, Kota Kupang:
1. Pengertian pusat
- Pusat merupa akar pokok pangkal atau yang menjadi tumpuan dalam
berbagai urusan, hal dan sebagainya. (KBBI, 2017).
- Pusat merupakan tempat yang berada di tengah-tengah atau berada di
satu titik yang menjadi sebuah patokan (KBBI, 2017).
2. Pengertian kegiatan
Kegiatan merupakan suatu peristiwa atau kejadian yang pada umumnya tidak
dilakukan secara terus menerus. Penyelenggaraan kegiatan itu sendiri bisa
merupakan badan, instansi, pemerintah, organisasi, orang pribadi, lembaga,
dll.
3. Pengertian remaja
Kata “remaja” berasal dari bahasa Latin yaitu adolescere yang berarti to grow
atau to grow maturity (Golinko, 1984 dalam rice, 1990). Masa remaja
merupakan masa peralihan antara masa kehidupan anak-anak dan masa

xiii
kehidupan orang dewasa yang ditandai dengan pertumbuhan dan
perkembangan biologis, ditandai dengan tumbuh dan berkembangnya seks
primer dan sesk sekunder sedangkan secara psikologis ditandai dengan sikap
dan perasaan, keinginan dan emosi yang labil atau tidak menentu (Hurlock,
1990).
4. Pengertian komunitas
Istilah kata Komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berasal dari
kata dasar communis yang artinya masyarakat, publik atau banyak orang.
5. Pengertian kota
Pengertian kota yang lebih sering digunakan di Indonesia adalah tempat
dengan konsentrasi penduduk lebih padat dari wilayah sekitarnya karena
terjadi pemusatan kegiatan fungsional yang berkaitan dengan kegiatan atau
aktivitas penduduknya. Kota merupakan kawasan pemukiman yang secara
fisik ditunjukan oleh kumpulan rumah-rumah yang mendominasi tata
ruangnya secara mandiri (Anonim, 2015). Dengan ungkapan yang berbeda,
definisi kota yang lain adalah permukiman yang berpenduduk relatif besar,
luas area terbatas, pada umumnya bersifat nonagraris, kepadatan penduduk
relatif tinggi, tempat sekelompok orang dalam jumlah tertentu dan bertempat
tinggal dalam suatau wilayah gografis tertentu, cenderung berpola hubungan
rasional, Ekonomis, dan individualis (Ditjen Cipta Karya, 1997).
6. Kota Kupang
Kota Kupang adalah sebuah Kotamadya dan merupakan Ibu Kota dari
Provinsi Nusa Tenggara Timur.
2.
2.2 Tinjauan Terhadap Remaja/Komunitas
Tinjauan terhadap kegiatan remaja/kominutas terdiri dari studi literatur pusat
mengenai kegiatan remaja/komunitas dan juga studi kasus terhadap pusat kegiatan
remaja/komunitas.
2.2.1 Pengertian Remaja
Remaja memiliki berbagai istilah dan definisi yang berbeda-beda disetiap
negara. Pada kepustakaan atau bahasa dari negara lain (Belanda dan Inggris), kata

xiv
remaja sering diperbincangkan dengan istilah “adolescent” atau “adolescentia”.
Adolescentia berasal dari istilah latin yang berarti masa muda yang terjadi antara
10-24 tahun yang merupakan masa transisi atau peralihan dari masa kanak-kanak
menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis,
dan psikososial. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat di Indonesia lebih
akrab menyebut masa remaja dengan istilah “puber”. Puber atau pubertas dalam
bahasa latin memiliki arti kelaki-lakian dan menunjukkan kedewasan yang
dilandasi oleh sifat kelakian dan ditandai oleh kematangan fisik. Pada masa ini
terjadi perubahan-perubahan jasmaniah yang berkaitan dengan proses kematangan
jenis kelamin serta perkembangan psikososial yang berhubungan berfungsinya
seseorang dalam lingkungan sosial, yakni dengan melepaskan diri dari
ketergantungan terhadap orangtua.
2.2.2 Ciri-ciri Remaja
Seperti halnya dengan semua periode tentang perkembangan remaja yang
penting selama rentang kehidupan, masa remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang
membedakannya dengan periode sebelum dan sesudahnya. Ciri-ciri tersebut
adalah:
1. Masa remaja sebagai periode yang penting
Ada beberapa periode usia yang lebih penting dari pada beberapa periode
lainnya, karena akibat yang ditimbulkannya langsung berpengaruh terhadap
sikap dan perilaku, karena akibat-akibat jangka panjangnya. Pada periode
remaja, tindakan yang dilakukan baik yang berakibat langsung maupun
jangka panjang tetaplah penting.
2. Masa remaja sebagai periode peralihan
Peralihan dari satu tahap perkembangan ke tahap berikutnya bukan berarti
terputus dengan periode sebelumnya, tetapi apa yang telah terjadi sebelumya
akan meninggalkan bekas pada apa yang terjadi sekarang dan yang akan
datang.
3. Masa remaja sebagai periode perubahan
Ada lima perubahan yang sama dan hampir bersifat universal pada setiap
remaja. Pertama, meningginya emosi yang intensitasnya bergantung pada

xv
tingkat perubahan fisik dan psikis yang terjadi. Kedua perubahan tubuh yang
akan lebih dijelaskan pada aspek perkembangan. Ketiga perubahan minat dan
peran yang diharapkan oleh kelompok sosial untuk diperankan. Keempat
dengan berubahnya minat dan pola perilaku, mka nilai-nilai juga berubah.
Apa yang pada masa kanak-kanak dianggap penting, sekarang sudah tidak
penting lagi, contohnya dalam memiliki teman sudah tidak penting lagi aspek
kuantitas tapi lebih pada aspek kualitas.
4. Masa remaja sebagai usia bermasalah
Masalah masa remaja sering menjadi nasalah yang sulit diatasi baik oleh anak
laki-laki maupun anak perempuan Terdapat dua alasan bagi kesulitan itu.
Pertama, sepanjang masa kanak-kanak, sebagain masalah seringkali
diselesaikan oleh orang tua dan guru-guru sehingga kebanyakan remaja tidak
berpengalaman dalam mengatasi masalah. Kedua, para remaja merasa diri
mandiri, menolak bantuan orang tua dan guru-guru.
5. Masa remaja sebagai masa mencari indentitas
Pada tahun-tahun awal masa remaja, penyesuaian diri dengan kelompok
masih penting bagi laki-laki maupun perempuan. Lambat laun mereka mulai
mendambakan identitas diri dan tidak puas lagi dengan menjadi sama dengan
teman-teman dlam segala hal, seperti sebelumnya.
2.2.3 Aspek-aspek Perkembangan Remaja
Pada masa perkembangan remaja ini ada beberapa aspek yang sangat
menonjol perkembangannya. Antara lain adalah sebagai berikut :
1. Perkembangan Fisik
Secara umum, pertumbuhan dan perkembangan fisik sangat pesat pada usia
12/13-17/18 tahun. Pada masa ini, remaja merasakan ketidaknyamanan dan
ketidakharmonisan pada diri mereka karena anggota badan dan otot-otonya
tumbuh secara tidak seimbang. Pertumbuhan otak secara cepat terjadi pada
usia 10-12/13 dan 14- 16/17 tahun. Pertumbuhan otak wanita meningkat 1
tahun lebih cepat daripada laki-laki yaitu pada usia 11 tahun, sedangkan
pertumbuhan otak laki-laki meningkat 2x lebih cepat dari pada wanita dalam
usia 15 tahun.

xvi
2. Perubahan Eksternal
Untuk tinggi rata-rata anak perempuan mencapai tinggi yang matang pada
usia anatar 17-18 tahun. Sedangkan laki-laki 1 tahun lebih lambat dari pada
perempuan. Untuk berat perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama
dengan perubahan tinggi, tetapi berat badan sekarang tersebar ke bagian-
bagian tubuh yang tadinya hanya mengandung sedikit lemak atau tidak
mengandung lemak sama sekali. Sedang untuk organ seks, organ seks laki-
laki maupun perempuan akan mencapai ukuran yang matang pada akhir masa
remaja. Pada seks, anak perempuan memulai pestanya lebih cepat daripada
anak laki-laki. Untuk proporsi tubuh berbagai bagian tubuh lambat laun akan
menunjukkan perbandingan yang baik, misalnya badan melebar dan
memanjang yang mengakibatkan tubuh tak kelihatan terlalu panjang
3. Perkembangan emosi
Perkembangan emosi pada masa remaja ini cenderung lebih tinggi dari masa
anak-anak. Hal ini dikarenakan mereka berada di bawah tekanan sosial dan
menghadapi kondisi yang baru. Sedangkan selama mereka pada masa kanak-
kanak kurang mempersiapkan diri untuk menghadapi kehidupan
bermasyarakat.
4. Perkembangan social
Sosial cognition berkembang pada masa remaja. Sosial Cognition yaitu
kemampuan untuk memahami orang lain. Remaja dapat memhami orang lain
sebagai individu yang unik, baik menyangkut sifat-sifat pribadi, minat nilai-
nilai maupun perasaanya. Pemahaman ini mendorong remaja untuk menjalin
hubungan sosial yang lebih akrab dengan mereka, terutama teman sebaya.
Tabel 2 1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
Kelompok umur Jumlah penduduk menurut kelompok dan jenis kelamin
(jiwa)
Total Laki-laki Perempuan
2020 2020 2020
15 - 19 562651 288093 274558

xvii
20 - 24 499424 255826 243598
Sumber: BPS (Kota Kupang, 2022)
Berdasarkan data yang didapatkan dari Badan Pusat Statistika Kota Kupang,
jumlah remaja yang ada di Kota Kupang sebagian besar ialah remaja yang ada
pada fase remaja akhir atau periode late adolescent (dimulai pada usia 15-19
tahun). Jumlah remaja pada fase tersebut ialah 562.651 orang dengan jumlah
remaja laki-laki 288.093 jiwa dan jumlah remaja perempuan 274.558 jiwa. Dari
data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada perancangan Pusat Kegiatan
Remaja/Komunitas (Youth Center) ini pengguna yang nantinya dominan ada di
perancangan ialah remaja pada usia 15-24 tahun.
2.2.4 Pengertian Tentang Komunitas
Istilah kata komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berasal
dari kata dasar communis yang artinya masyarakat, publik atau banyak orang.
komunitas sebagai sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi
lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam
komunitas manusia, individu-individu didalamnya dapat memiliki maksud,
kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain
yang serupa (Agoes Patub BN, 2011). Komunitas (community) adalah sebuah
kelompok sosial yang terdiri dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan,
umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama, komunitas dalam konteks
manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan,
sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa.
Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti “kesamaan”,
kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti “sama, publik, dibagi oleh
semua atau banyak”.
Berdasarkan istilah dari pengertian komunitas di atas di Kota Kupang,
memiliki beberapa komunitas di berbagai bidang yang mencakup umur dari
kegiatan berdasarkan usia seperti yang akan dijelaskan sebagai berikut:

xviii
Tabel 2 2 jumlah komunitas di kota kupang
No Klasifikasi Komunitas Penjelasan Jenis umur
Kegiatan/
Ruang
1. Ekonomi Sentra Mewadahi penyuka Perkumpulan, 15
UMKM musik dan makanan. Studio TAHUN
APASA Wadah bagi pemusik musik,ruang KE
untuk menyalurkan terbuka ATAS
bakatnya, berbagi Perkumpulan,
tutorial, sharing ilmu Studio
pengetahuan yang musik,ruang
berhubungan dengan terbuka
dunia musik dan
kuliner.

2. Agama Komunitas KOMPAK bermula Perkumpulan/ 17


Peace Maker dari keresahan akan Area,berkump TAHUN
Kupang kurangnya interaksi ul (Ruang KE
(kompak) antar warga Kota terbuka atau ATAS
Kupang yang terdiri aula
dari beragam latar sekretariat)
belakang etnis,
ekonomi,
kepercayaan maupun
sikap motto
“KomPaK hanyalah
Komunitas Orang
Muda yang ingin
belajar DAMAI,
ingin Menghargai
Setiap Perbedaan dan
ingin bilang ke
semua orang "Betapa
Indahnya Perbedaan"
3. Olahraga Kupang Road Di Kupang, tidak ada Perkumpulan/ 15
Cycling jalur yang benar- Ruang terbuka TAHUN
benar flat. Karena KE
konturnya adalah ATAS
batu karang jadi
meskipun rute harian
30 km tapi elevasi
bisa mencapai 200
meter.“Karena
Kupang banyak

xix
pegunungannya, jadi
titik kumpul
disepakati di ‘bawah’
atau garis pantai lalu
gowes menanjak ke
gunung. Kadang juga
titik kumpul di
‘tengah’. Tinggal
disesuaikan dengan
tujuan gowes hari
itu,”
Komunitas Merupakan Perkumpulan/ 15
Pecinca Sepak perkumpulan Sekretariat TAHUN
Bola komunitas fan dari atau ruang KE
pecinta sepak bola menonton ATAS
seperti Menchester, (bioskop mini)
Chelsea, dll dan futsal.
4. Teknologi Fotografi Momunitas yang Perkumpulan, 17
Kota Kupang mewadahi penggiat pameran/ TAHUN
fotografi,mempelajar sekretariat dan KE
i dan berbagi ide spot foto ruang ATAS
tentang fotografi. terbuka,ruang
Selain itu, mereka pameran
juga melakukan
hunting spot foto
Bersama.
komunitas komunitas Film Perkumpulan/ 19
film kupang Kupang adalah Ruang TAHUN
sebuah komunitas Komputer, KE
pecinta film yang studio film dan ATAS
memberi wadah ruang
kepada orang-orang menonton
yang menyukai film
dan ingin lebih
dalam memahami
seputar dunia
perfilman. Dalam
komunitas ini, para
anggotanya diajarkan
tentang cara
membuat sebuah film
dan berkarya
bersama-sama untuk
mengembangkan dan
membesarkan
komunitas ini. Para
anggota juga saling
rangkul merangkul

xx
satu sama lain untuk
meningkatkan
kesolidaritasan antar
sesama.
5. Sosial Komunitas Anggota komunitas Perkumpulan/ 15
Leko Leko, Randu sekretariat TAHUN
(pendidikan) mengatakan, atau ruang KE
kegiatan tersebut komunal ATAS
merupakan sebuah perpustakaan,
langkah awal untuk
menanamkan budaya
baca buku di
Flobamora. Selain
menggelar kegiatan
membaca gratis, para
pegiat literasi ini
juga membangun
diskusi-diskusi
seputar budaya
literasi.
komunitas Dalam rangka Perkumpulan, 15
Sahabat mendukung sosialisasi/n TAHUN
Lingkungan pengembangan ruang KE
Generasi Muda komunal, aula ATAS
Bergerak Bersama
Untuk Indonesia
Hijau, BDLHK
Kupang
memfasilitasi
pembentukan
komunitas yang
peduli lingkungan.
6. Seni Timore Art Timore Art Graffiti Perkumpulan, 18
Graffiti adalah sebuah pameran/ TAHUN
kolektif seni yang Studio KE
didirikan pada tahun Seni gambar, ATAS
2015. Berfokus pada ruang
seni jalanan dan pameran, dan
intervensi ruang ruang terbuka
publik dengan isu
urban-rural
Ikatan Musisi Ikatan dengan Perkumpulan, 15
Muda Timor spesialis musikal ini pertunjukan TAHUN
Kupang dirintis  sebagai musik/ KE
(IM2TK) tanggapan Studio musik. ATAS
transformatif
serentak berdaya
guna membekali para

xxi
pemuda dengan
bakat-bakat yang
khusus dalam dunia
musiK.
Timor "TCP terbentuk 2014 Perkumpulan 15
Creative bisa mempersatukan / ruang TAHUN
People para model yang ada komunal, KE
di Kupang. TCP dan Ruang ATAS
sebagai wadah para terbuka
model yang cinta
terhadap budaya
tenun ikat. Dan di
kelompok pertama
ada Angel Bulan
yang adalah Putri
Indonesia NTT tahun
2020,"
sebagai wadah untuk
para model yang
mencintai tenun ikat
NTT.
Sumber:Komunitas Kota Kupang,2022
Berdasarkan tabel penjelasan komunitas-komunitas yang ada di Kota
Kupang di atas, dapat di ketahui bahwa komunitas remaja yang ada di Kota
Kupang berjumlah 11 komunitas di rangkum dari berbagai jenisnya dari bidang
olahraga, ekonomi, seni, social, agama, dan teknologi. Untuk itu dapat
disimpulkan bahwa rancangan Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center)
di Kota Kota Kupang membutuhkan ruang atau wadah bagi para komunitas yang
ada di Kota Kupang untuk mengembangkan bakat yang ada di dalam para remaja
dan masyarakat sekitar.
2.3 Tinjauan Terhadap Youth Center
Tinjauan terhadap Youth Center terdiri dari studi literature mengenai pusat
kegiatan Remaja/komunitas pada (Youth Center) dan studi kasus terhadapt pusat
kegiatan Remaja/komunitas pada (Youth Center.
Youth berarti remaja. Youth merupakan salah satu tahap perkembangan
manusia peralihan dari masa kanak-kanak menuju kehidupan dewasa
(Gunarso ,1981). Ada banyak pengertian dari Youth dilihat dari banyak perspektif
diantaranya:

xxii
1. Merupakan salah satu bagian dalam selang kehidupan suatu individu : bagian
dari perkembangan psikologi.
2. Merupakan salah satu elemen dalam pergantian kegidupan : suatu bagian
dalam hidup yang ditandai dengan ketidak sempurnanya dalam hubungan
sosial.
3. Youth atau remaja sebagai inter-lingking sphere atau struktur mikro dan
makro dalam suata hubungan sosial.
4. Youth adalah suatu periode dari pertumbuhan kognitif yang luas. Dalam
tahap ini perkembangan pengertahuan da kemampuan yang baru berkembang
sangat cepat, dapat dilihat dari kemampuan belajar.
Center yang berarti pusat :
1. Pusat, sentral, adalah bagian paling penting dari sebuah kegiatan atau
organisasi dalam komunitas
2. Suatau tempat dimana sesuatu yang menarik aktif atau fungsi terkumpul atau
terkonsentrasi.
Jadi pengertian Youth Center adalah tempat yang menjadi pusat dari kegiatan
yang berhubungan dengan perkembangan hidup remaja/ komunitas.
2.3.1 Pengertian Youth Center
Istilah Youth Center merupakan terjemahan dari bahasa Indonesia,
gelanggang remaja. Kata gelanggang mengandung pengertian suatu arena atau
tempat bertanding. Dengan demikian Gelanggang Remaja memiliki pengertian
tempat bertanding atau berkompetisi para remaja dalam berbagai macam kegiatan.
Sehubungan dengan itu maka Gelanggang Remaja (Youth Center) juga
dapat dipahami sebagai suatu arena atau tempat yang bersifat tetap bagi para
remaja untuk menyelenggarakan berbagai macam kegiatan secara teratur dan
terarah dengan penanggung jawab tertentu. Di dalam gelanggang mereka dapat
berekreasi dan berkreasi sesuai dengan aspirasi, hasrat, bakat dan niatnya serta
dapat menggunakan fasilitasi yang tersedia di tempat. Sehingga arena ini
bermaksud memberikan fasilitas bagi penyaluran dan pengembangan aspirasi,
hasrat dan minat yang kreatif dimana penyelenggaraannya berlandaskan pada
unsur-unsur pendidikan dan rekreasi.

xxiii
2.3.2 Tujuan Youth Center
a. Tujuan umum
Menciptakan iklim yang sehat dan memberi kemungkinan kreatifitas generasi
muda dalam sebua komunitas berkembang secara wajar dan bertanggung
jawab.
b. Tujuan khusus
- Mengusahakan agar generasi muda pada komunitas terlibat dalam proses
kehidupan berbangsa dan bernegara serta pelaksanaan pembangunan
nasional
- Menciptakan generasi muda pada komunitas yang kreatif, dinamis,
terampil, dan bertanggung jawab.
- Membantu generasi muda dalam sebuah komunitas untuk
menyelanggarakan kegiatan-kegiatan di bidang mental spiritual, ilmu
pengetahuan, dan ketrapilan, kreasi serta rekreasi.

2.3.3 Tugas dan fungsi Youth Center


Youth Center memiliki tugas dalam menyelenggarakan pembinaan dan
pengembangan remaja/komunitas melalui penyediaan fasilitas dan program
kegiatan. Sesuai dengan tugas tersebut, maka Youth Center memiliki beberapa
fungsi yaitu :
a. Menyediakan sarana dan prasarana kegiatan remaja antara lain kegiatan di
bidang keagamaan, ilmu pengetahuan dan ketrampilan serta rekreasi.
b. Menyiapkan program kegiatan dalam rangka memupuk dan menyalurkan
aspirasi, hasrat, bakat, dan minat Remaja/komunitas kea rah kegiatan yang
positif.
c. Mengadakan kerjasama dengan instansi atau organisasi lain yang berkaitan
dengan pembinaan dan pengembangan remaja/komunitas.

2.3.4 Pelaksanaan Program Kegiatan


1. Peranan Youth Center
Dalam pelaksanaan program kegiatan dalam Youth Center dapat berperan
secara aktif dan pasif. Dalam perannya secara aktif, Youth Center melakukan

xxiv
perencanaan, penganturan dan pelaksanaan program kegiatan. Dalam tugasnya
secara aktif ini terdapat beberapa kemungkinan dalam pelaksanaan program yaitu
a. Para remaja mengikuti program kegiatan hanya sebagai peserta saja.
b. Para remaja diikutkan secara aktif dalam pelaksanaan program.
c. Mengikutsertakan masyarakat, yaitu organisai-organisasi jenis kegiatan yang
bersangkutan.
Sedangkan dalam perannya secara pasif Youth Center hanya melakukan
kegiatan berupa penyediaan fasilitas yang diperlukan atau memberi pelayanan saja
bagi pelaksanaan program kegiatan. Pelaksanaan program kegiatan pada dasarnya
dilakukan oleh remaja dan komunitas.
2. Factor yang Mempengaruhi Pelaksanaan
Pelaksanan program kegiatan Youth Center sangat dipengaruhi oleh berbagai
faktor, diantaranya adalah:
a. Fasilitas (tempat dan peralatan)
b. Biaya
c. Tenaga pembimbing
d. Desakan kebutuhan remaja/komunitas
Berkaca dari fator-faktor diatas, satu sama lain saling mempengaruhi. Faktor-
faktor fasilitas akan tergantung pada kemampuan pengguana dan pemerintah
daerah. Demikian halnya faktor tenaga pembimbing akan menentukan apakah
suatu program kegiatan dapat dilaksankan seperti yang diharapkan. Tenaga
pembimbing ialah pihak yang dipandang ahli dalam suatu bidang teknis tertentu.
Para tenaga pembimbing yang dimaksud adalah seperti pengajar atau guru, pelatih
atau instruktur dan organisasi. Sehingga dapat dipahami walaupun fasilitas dan
biaya tersedia tetapi bila tidak tersedia tenaga pembimbing maka program
kegiatan tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
3. Penjadwalan Pelaksanaan
Program kegiatan yang berkesinambungan dapat diwujudkan dalam
penjadwalan program kegiatan yang dilaksanakan di Youth Center. Penjadwalan
program kegiatan dapat disusun berdasarkan urutan seperti mingguan, bulanan,
tiga bulan stengah tahun dan tahunan. Selain itu, penjdwalan pelaksanaan

xxv
program kegiatan disusun dalam bentuk daftar yang memuat keterangan-
keterangan mengenai:
a. Waktu (jam. Tanggal, bulan dan tahun)
b. Jenis-jenis kegiatan
c. Tempat /ruangan
d. Pembimbing/ penanggung jawab
Adanya jadwal pelaksanaan program kegiatan tentunya akan memudahkan
persiapan sarana kegiatan dan memudahkan para remaja/komunitas untuk
mengikuti jenis-jenis kegiatan yang diselenggarakan.
2.3.5 Jenis dan Materi Kegiatan
Dari berbagai jenis kegiatan yang diselenggarakan di Youth Center pada
umunya dapat dibagi menjadi 3 golongan jenis kegiatan diantaranya:
1. Kegiatan bidang keagamaan
2. Kegiatan bidang pengetahuan dan keterampilan dimana mencakup materi
kegiatan berupa :
a. Kursus
b. Latihan
c. Lomba karya ilmiah
d. Lomba karya ketrapilan
e. Kegiatan kepustakaan dan kegiatan kelompok belajar
3. Kegiatan bidang kreasi dan rekreasi
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memupuk dan mengembangkan
kesegaran jasmani dan rohani serta daya kreasi yang terwujud dalam bentuk
kegiatan sebagai berikut:
a. Latihan dan pertandingan olahraga seperti bulu tangkis, bola basket, bola voli,
dan bola kaki(futsal)
b. Latihan, pameran, lomba dan festival seni budaya seperti seni tari, seni suara,
dan seni musik.
c. Wisata ( diorganisasikan oleh pengelola (remaja/komunitas) pada Youth
Center).

xxvi
2.3.6 Arah Kegiatan Yang Akan Diwadahi
1. Sebagai sarana pendidikan non formal
- Meningkatkan pengetahuan dan pembentukan pribadi yang sehat untuk
dijadikan bekal dalam kehidupan.
- Mengarahkan kegiatan pada pengisian waktu luang agar bermanfaat.
2. Sebagai arena rekreasi dan komunikasi
- Diharapkan dapat digunakan sebagai tempat membuang kejenuhan lewat
aktifitas yang bersifat rileks.
- Sebagai arena bertukar informasi dan pengalaman antara
remaja/komunitas.

2.3.7 Perumusan Kegiatan Yang Akan Diwadahi


Berangkat dari pernyataan bahwa Youth Center merupakan fasilitas
pembinaan yang berupa wadah pendidikan non formal, dimana kegiatan yang
berlangsung di dalamnya tidak berdasarkan kurikulum buku. Sehingga
selanjutnya perlu dirumuskan kegiatan yang tepat guna, berdaya guna serta
berhasil sesuai dengan aspirasi tuntutan kebutuha remaja/komunitas dan
masyarakat.

1. Sistem pembinaan
Sistem pembinaan akan menentukan bentuk dan wadah yang add dimana
sistem pembinaan ini meliputi:
a. Sistem pembinaan satu arah
Untuk pengetahuan yang bersifat pasif seperti penataran dan pengembangan
tori ketrampilan di dalam kelas.
b. Sistem pembinaan dua arah
Untuk berbagai kegiatan diskusi, bertukar informasi, bimbingan belajar dan
penyuluhan.
c. Sistem pembinaan yang bersifat latihan berat
d. Latihan pembinaan fisik seperti bulu tangkis, bola basket, bola voli, bola
kaki(futsal), latihan musik dan menari.

xxvii
2. Sifat pembinaan
Sifat pembinaan dosesuaikan dengan karakter remaja dalam komunitas dan
kebutuhan akan sarana tertentu untuk masing-masing kegiatan. Sifat-sifat
pembinaan tersebut antara lain adukatif, kratif dan rekreatif.
3. Tinglat kegiatan pembinaan
a. Kegiatan primer
Tingakat kegiatan primer yaitu kegiatan utama yang akan diwadahi di Youth
Center dimana meliputi:
- Kegiatan yang berhubungan dengan pembinaan dan pengembangan
kebribadian remaja dalam komunitas seperti ceramah, diskusi dan
kepustakaan.
- Kegiatan yang beruhubungan dengan pembinaan sikap sosial
kemsyarakatan bagi remaja dalam komunitas.
- Kegiatan yang berhubungan dengan pembinaan dan pengembangan daya
kreasi remaja seperti kesenian dan pengembangan minta.
- Kegiatan yang berhubungan denga hal-hal yanh bersifat
rekreatifkomunikatif seperti koperasi remaja/ komunitas.
b. Kegiatan sekunder
Kegiatan sekunder yaitu kegiatan yang menunjang kegiatan utama yakni:
- Kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan Youth Center sperti
pengelola pelaksanaan program dan pengelola fasilitas pembinaan.
- Kegiatan pelengkap yaitu kegitan servis seprti parker dan penyimpanan
perlengkapan.

2.3.8 Sarana dan Prasarana


Sesuai dengan peranan Youth Center dalam pembinaan remaja/komunitas,
maka titik berat Youth Center adalah pada penyediaan fasilitas khususnya sarana
dan prasarana secara tetap dan berkesinambungan bagi kegiatan remaja/komunitas
Ada berbabagai jenis fasilitas prsarana dan sara yang dapat disediakan oleh Youth
Center. Secara garis besar fasilitas tersebut dapat dibagi menjadi dua jenis fasilitas
yaitu:

xxviii
a. Fasilitas fisik seperti prasarana dan sarana
b. Fasilitas non fisik

2.4 Tema Perancangan


Tema rancangan adalah Arsitektur Tropis sebagai rancanan penerapan pada
bangunan Youth Center bagi kalangan Remaja/Komunitas Kota Kupang.
2.4.1 Pengertian Tropis
Tropis merupakan kata yang berasal dari bahasa yunani, yaitu “tropikos”
yang berarti garis balik yang meliputi sekitar 40% dari luas seluruh permukaan
bumi. Garis-garis balik ini adalah garis lintang. Daerah tropis didefinisikan
sebagai daerah yang terletak di garis isotherm 20˚ di sebelah bumi utara dan
selatan (Lippsmeier, 1994).
1. Ciri-ciri daerah beriklim tropis, antara lain:
a. Suhu udara rata-rata 23˚C
b. Tekanan udara rendah
c. Curah hujan tinggi (diatas 2000 mm)
d. Kelembapan udarah relative tinggi diatas 90%
e. Radiasi matahari tergolong sedang sampai kuat
f. Pertukaran panas sedikit
g. Hembusan angina sedikit
Radiasi matahari adalah penyebab semua ciri umum iklim dan radiasi
matahari sangat berpengaruh terhadap kegiatan Remaja/Komunitas.kekuatan
efektifnya ditentukan oleh energy radiasi matahari, pemantulan pada permukaan
bumi, berkurangnya radiasi oleh penguapan, dan arus radiasi di atmosfer.
Semuanya membentuk keseimbangan termal pada bumi. Namun menurut curah
hujannya, daerah beriklim teropis terbagi menjadi dua, yaitu:
- Iklim hujan tropis
Daerah berklim hujan tropis terletak pada 0-10 LU/LS. Didaerah ini cuaca
selalu panas dan basah, tidak terdapat musim kemarau yang tegas dan nyata, serta
terdapat banyak hutan tropis yang lebat dengan berbagai tumbuhan dan hewan.
- Iklim sabana

xxix
Daerah beriklim sabana terletak pada 5-10 LU/LS. Didaerah ini perubahan
musim hujan dan musim kemarau terlihat jelas serta banyak terdapat tanaman
rumput panjang dan dan alang-alang yang disertai pepohonan.

2.4.2 Pengertian Arsitektur Tropis


Arsitektur Tropis merupakan salah satu cabang ilmu Arsitektur yang
mempelajari tentang Arsitektur yang berorientasi pada kondisi iklim dan cuaca
pada lokasi di mana massa bangunan atau kelompok bangunan berada serta
dampak ataupun pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar (Deriant Putra &
Udjianto Pawitro, 2014)
Keberadaan Arsitektur tropis sangat dipengaruhi oleh faktor arah peredaran
dan posisi matahari dan terjadinya hujan. Maka dari itu mayoritas Arsitektur
tropis mempunyai bentuk elemen bangunan yang sudah beradaptasi dengan
daerah dengan curah hujan dan panas yang tinggi. Adaptasi Arsitektur terhadap
iklim terutama adaptasi terhadap matahari dan hujan, agar suatu hunian dapat
selaras dan bersinergi dengan alam dan manusia. Ada beberapa yang perlu di teliti
persyaratan-persyaratan iklim untuk setiap bangunan secara terperinci melalui
informasi mengenai kondisi iklim berikut:
1. Radiasi matahari
Radiasi matahari adalah penyebab semua ciri umum iklim dan radiasi
matahari sangat berpengaruh terhadapt kehidupan manusai (Remaja/komunitas).
Kekuatan efektifnya ditentukan oleh energi radiasi (insolasi) matahari
pemantulan pada permukaan bumi berkurangnya radiasi oleh penguapan dan arus
radiasi di atmosfir. Semuanya membentuk keseimbangan termal pada bumi.
2. Temperature
Daerah yang paling panas adalah daerah yang paling banyak menerima
radiasi matahari, yatu daerah katulistiwa. Tetapi pengurangan temperatur dari
katulistiwa ke kutub tidak seragam, karena pengaruh beberapa faktor.
3. Kelembaban udarah
Kadar kelembaban udara berbeda dengan unsur-unsur yang lain dapat
mengelami fluktuasi yang tinggi dan tergantung terutama pada perubahan

xxx
temperatur udara. Semakin tinggi temperatur semakin tinggi pula kelembaban
menyerap air.
4. Presipitasi
Presipitasi terbentuk oleh kondensasi atau sublimasi uap air. Presipitasi jatuh
berupa hujan, hujan gerimis, hujan es, atau hujan salju, sedangkan dipermukaan
bumi terbentuk embun atau embun baku. Pembentukan presipitasi terjadi karena
beberapa sebab antara lain oleh pengumpulan partikel air pada :
a. Tetesan air atau kristal es, terutama pada awan yang bergerak vertikal.
b. Kristal garam di atas lautan.
c. Partkel lainnya di atas daerah industri.
5. Arah dan gaya angina
Gerakan udara terjadi yang disebabkan oleh pemanasan lapisan- lapisan udara
yang berbeda-beda. Skalanya berkisar mulai dari angin sepoi-sepoi sampai angin
topan yakni kekuatan angin 0 – 12 (skala beaufort). Jadi arah angin sangat
menentukan orientasi bangunan. Jika didaerah lembab diperlukan sirkulasi udara
yang terus menerus didaerah kering orang cenderun membiarkan sirkulasi udara
hanya pada waktu dingin atau malam hari. Karena itu didaerah tropika basah
dinding-dinding luar sebuah bangunan terbuka untuk sirkulasi udara lebih besar
dari pada yang dibutuhkan untuk pencahayaan. Sedangkan di daerah kering
lubang cahaya biasanya dibuat lebih kecil dari pada yang dibutuhkan untuk
pencahayaan.
Data-data pengukuran lokasi banguna yang direncanakan harus
diikutsertakan dalam studi sebagai kontrol terhadap data-data meteorologi umum.
Karena dengan mengamati arah dan kecepatan angin serta faktor-faktor yang
dapat mengubahnya, kondisi iklim interior dapat diperbaiki. Bangunan dengan
desain arsitektur tropis memiliki ciri khas atau karakter yang menyesuaikan
dengan kondisi iklim tropis atau memiliki bentuk tropis. Desain bangunan dengan
karakter tropis memiliki beberapa persyaratan sebagai berikut yaitu :

xxxi
1) Sistem pengudaraan alami
Sistem pengudaraan alami pada arsitektur tropis yakni penerapan model atap
bertingkat bukaan yang tepat seperti letak jendela, lubang ventilasi, dan
klerestori, dan ruang-ruang ber-void.
2) Ventilasi
Prinsip mengalirkan udara di bangunan adalah adanya ventilasi silang yang
dapat dicapai dengan meletakkan bukaan-bukaan yang saling berseberangan
dan berbeda ukuran.
3) Bukaan
Pada arsitektur tropis, terdapat bukaan jendela dan pintu yang lebar, bukaan
yang lebar dapat juga dimaksimalkan dengan menciptakan teras di sekeliling
rumah.
4) View dan orientasi bangunan
Arsitektur tropis memiliki ciri-ciri view dan orientasi sebagai berikut:
a. Menghadap pada arah dimana sinar matahari diusahakan dapat memasuki
ruangan pada pagi dan sore hari.
b. Ruangan dengan fungsi public atau pusat aktifitas berada pada kawasan
yang mendapat cahaya matahari langsung, dengan suatu sistem pelindung
yang menambah kenyamanan manusia.
5) Menggunakan bahan atau bagian pendukung kenyamanan pada kondisi tropis.
a. Sunshading
Sun Shading adalah suatu bagian penyaring sinar matahari pada bukaan atau
ventilasi ruangan, yang biasanya terdapat pada material kaca atau penyangga
ventilasi bangunan.
b. Sunprotection
Sun protection adalah suatu bagian memprotek atau menjaga bagian dalam
bangunan atau interior, dengan suatu sistem atau bahan, yang dapat
menambah kenyamanan.
c. Sunlouver
6) Memperhatikan standar pengaruh bukaan terhadap lingkungan sekitar
(window radiation)

xxxii
7) Window radiontion maksudnya pengaruh material atau sistem pada bukaan
atau jendela baik terhadap lingkungan interior bangunan ataupun lungkungan
luar eksterior bangunan.
8) Memberikan jarak ketinggian antara lantai dasar dengan permukaan tanah.
9) Memiliki karakter atau ciri khas yang Sun protection adalah suatu bagian
memprotek atau menjaga bagian dalam bangunan atau interior dengan suatu
sistem atau bahan yang dapat menambah kenyamanan Bangunan tropis
memiliki suatu sistem penggunaan material ataupun warna yang berbeda dari
bangunan lainnya hal ini tergantung dari konsep bangunan, fungsi bangunan,
lokasi site bangunan, serta tujuan bangunan di desain.

Tabel 2 3 jumlah komunitas di kota kupang

NO URAIAN LITERATUR
1 perancangan merupakan pembuatan (Jogiyanto, 2005)
sketsa atau pengaturan dari beberapa
elemen yang terpisah dari satu kesatuan
yang utuh.
2  Pusat merupakan pokok pangkal atau (KBBI, 2017)
yang menjadi pumpunan dalam
berbagai urusan, hal dan sebagainya.
 Pusat merupakan tempat yang berada
di tengah-tengah atau berada di satu
titik yang menjadi sebuah patokan
3 Masa remaja merupakan salah satu (Sofia & Adiyanti,
periode dari perkembangan manusia. 2013).
Remaja ialah masa perubahan atau
peralihan dari anak-anak ke masa dewasa
yang meliputi perubahan biologis,
perubahan psikologis, dan perubahan
sosial
4 Masa remaja merupakan masa peralihan (Hurlock, 2006)
antara masa kehidupan anak-anak dan
masa kehidupan orang dewasa yang
ditandai dengan pertumbuhan dan
perkembangan biologis, ditandai dengan
tumbuh dan berkembangnya seks primer
dan sesk sekunder sedangkan secara

xxxiii
psikologis ditandai dengan sikap dan
perasaan, keinginan dan emosi yang labil
atau tidak menentu
5 Pengertian kota yang lebih sering (Anonim, 2015)
digunakan di Indonesia adalah tempat
dengan konsentrasi penduduk lebih padat
dari wilayah sekitarnya karena terjadi
pemusatan kegiatan fungsional yang
berkaitan dengan kegiatan atau aktivitas
penduduknya. Kota merupakan kawasan
pemukiman yang secara fisik ditunjukan
oleh kumpulan rumah-rumah yang
mendominasi tata ruangnya secara
mandiri
6 Tropis merupakan kata yang berasal dari (Lippsmeier, 1994)
bahasa yunani, yaitu “tropikos” yang
berarti garis balik yang meliputi sekitar
40% dari luas seluruh permukaan bumi.
Garis-garis balik ini adalah garis lintang.
Daerah tropis didefinisikan sebagai
daerah yang terletak di garis isotherm 20˚
di sebelah bumi utara dan selatan
7 Arsitektur Tropis merupakan salah satu (Deriant Putra &
cabang ilmu Arsitektur yang mempelajari Udjianto Pawitro,
tentang Arsitektur yang berorientasi pada 2014)
kondisi iklim dan cuaca pada lokasi di
mana massa bangunan atau kelompok
bangunan berada serta dampak ataupun
pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar

2.5 Tinjauan Preseden


Dalam perancangan pusat kegiatan remaja dan komunitas (Youth Center) ini
membutuhkan tinjauan preseden sebagai perencanaannya.

xxxiv
2.5.1 Objek Perancangan Sejenis
a) Garry Comer Youth Center

Gambar 2 1 Garry Comer Youth Center


Garry Comer (1927-2006) adalah penemu dari katalog pakaian Land’s
End. Ia berasal dari daerah Grend Crossing, Chicago, USA. Ketika ia kembali ke
kampung halamannya, ia sedih karena banyaknya kekerasan dan kejahatan
vandalism yang dilakukan beberapa kelompok yang terdiri dari remaja dan
dewasa di daerah tersebut. Untuk itu dia membuat Youth Center untuk
menyelesaikan masalah tersebut.

Gambar 2 2 Garry Comer Youth Center Siang Hari


Youth Center ini mempunyai ide dari pelangi yang tampak dari bentuk
yang sangat berwarna di setiap temboknya. Di dalamnya remaja di daerah tersebut
dapat belajar, membuat sesuatu dengan benar dan tidak merusak lingkungan
daerah tersebut. pembangunan ini selesai pada tahun 2006 dan dapat dilihat oleh
Garry Comer sebelum ia meninggal.

xxxv
Pusat pemuda ini , terletak di lingkungan di sisi selatan Grand Crossing,
Chicago , USA. Tempat ini menyediakan lingkungan yang konstruktif bagi
pemuda daerah untuk menghabiskan setelah jam sekolah mereka. Pusat ini
menyediakan dukungan untuk program-program dari kelompok seperti Bor Team
South Shore and Performing Arts Ensemble yang terdiri dari 300 member grup
penari yang berumur antara 8 sampai 18 tahun yang melakukan paradae 50 kali
setiap tahunnya.

Gambar 2 3 Suasana Gymnasium Garry Comer YC


Youth Center ini menyediakan ruang untuk berbagai program pendidikan
dan rekreasi remaja. Ruang utama bangunan, sebuah gimnasium beradaptasi yang
berfungsi sebagai ruang praktek sehari-hari. Ruang ini , bersama-sama dengan
kantin yang berdekatan yang menghadap gimnasium.
Secara garis besar Youth Center ini mempunyai beberapa ruangan yang
difokuskan untuk kegiatan yang spesifik. Ruangan-ruangan ini berisi program-
program pendidikan dan rekreasi pemuda, termasuk seni dan kerajinan kamar ,
laboratorium komputer, ruang tari, studio rekaman, toko desain kostum, les dan
studi ruang, ruang kelas, kantor dan ruang pameran. Selain itu terdapat bar yang
terkoneksi antara setiap ruang dan bersifat fleksibel yang dapat dimodifikasi dari
waktu ke waktu sebagai skeberlanjutan program di Youth Center. Bar ini berhenti
dalam ruang penting pada eksterior bangunan ( kamar tari, seni kamar ) untuk
mengiklankan kegiatan di dalam masyarakat.
Kaca di dalam gedung difungsikan sebagai akses visual antara ruang
program yang berbeda untuk menumbuhkan rasa kebersamaan antara

xxxvi
pengguna bangunan yang berbeda, serta menciptakan rasa aman bagi anak-
anak yang menggunakan fasilitas di dalam Bangunan tersebut.

gambar 2 4 Partisi Kaca Gymnasium


Selain itu Di lantai 2 bangunan terdapat taman yang berada di atas area
gymnasium. Taman tersebut merupakan struktur atap hijau dengan luas 8.160 sf
dengan kedalaman tanaman 18-24 inci. Taman ini memungkinkan untuk
memproduksi pangan seperti kubis , bunga matahari , wortel , selada dan stroberi.
Desain atap hijau ini menampung enam sumur cahaya logam besar, yang
berfungsi sebagai unsur ekspresi artistik dan juga memberikan pencahayaan
matahari pasif ke gimnasium dan cafe yang berada di bawah taman tersebut.
Selain itu terdapat jendela di sepanjang koridor sirkulasi lantai tiga hal ini agar
siswa dapat melihat kebun ketika mereka bergerak dari satu kelas ke kelas yang
lain. Taman ini juga merupakan sebuah ruang kelas ruang kelas yang menawarkan
remaja untuk belajar hal-hal yang dapat diterapkan di taman seperti geometri ,
teknologi atap hijau , manajemen usaha kecil , seni kuliner dan ilmu lingkungan .

Gambar 2 5 Green Roof

xxxvii
Gambar 2 6 Site, Denah, Potongan Garry Comen Youth Center
2.5.2 Objek Sejenis Berdasarkan Tema Perancangan
a) Plumstead Center/Hawkins/Brown

gambar 2 7 Plumtead Center


- Arsitek : Hawkins/ Brown
- Area :2.329 m

xxxviii
- Tahun :2020
Hawkins\Brown telah mengubah gedung perpustakaan yang kurang
terpakai di Plumstead High Street menjadi pusat gabungan yang menyediakan
fasilitas budaya, rekreasi, dan olahraga publik atas nama Royal Borough of
Greenwich. Fasilitas baru termasuk perpustakaan anak-anak dan orang dewasa
yang terpisah, kafe, ruang kolaborasi yang fleksibel, gym dan lapangan bulu
tangkis, serta dua studio besar untuk seni pertunjukan, yoga, atau pameran.

gambar 2 8 Cewntwer Ruang Pada Plumstead


Penyelesaian The Plumstead Center menandai fase pertama Kerangka
Kerja Urban Royal Borough of Greenwich untuk Plumstead. Pendekatan
kolaboratif untuk proyek ini didorong oleh tujuan 'perpustakaan lokal' yang
didefinisikan ulang, membawa kehidupan baru ke gedung yang ada dan
menciptakan tujuan baru bagi masyarakat Plumstead.
Pembangunan kembali Perpustakaan Plumstead yang terdaftar Tingkat II telah
melestarikan dan meningkatkan karakter bersejarah dari bangunan perpustakaan
yang ada, memperbarui interiornya agar sesuai dengan standar modern dan
menyediakan fasilitas yang ditingkatkan secara keseluruhan. Perpanjangan dua
lantai ke belakang gedung perpustakaan menyediakan rumah bagi fasilitas
rekreasi baru. Di ambang batas antara lama dan baru, 'kotak' kaca setinggi penuh
menciptakan pintu masuk tingkat baru yang mengarah ke ruang sosial informal
yang menekankan fungsi bangunan sebagai pusat sipil terbuka.

xxxix
Gambar 2 9 Ruang Dan Tampak Luar Bangunan
Ekstensi telah dibangun dengan bahan yang sama dengan perpustakaan:
batu bata, kaca, dan logam digunakan untuk membuat bangunan modern yang
simpatik, tetapi secara gaya berbeda dari tetangganya. Di jantung bangunan baru,
pintu masuk dan 'gunung buku' menyediakan pengaturan sosial informal untuk
membaca, bekerja, atau sekadar melihat ke seluruh bangunan. Pusat ini telah
dirancang dengan keterbukaan dan inklusivitas pada intinya, memungkinkan
pengguna untuk melihat ke seluruh bangunan, melalui ruang dan aktivitas yang
berbeda, dari satu ujung ke ujung lainnya, menyambut semuanya.
Tabel 2 4 Aktivitas Penunjang
NO KOMUNITAS UMUR PRINSIP TEORITIS GAMBAR FASILITAS
Garry Comer Youth Plumstead Centre /
Center Hawkins\Brown

1 OLAHRAGA 15 TAHUN Beberapa


KE ATAS Remaja/komunitas
melakukan kegiatan-
kegiatan olahraga
dengan minat dan hobi
mereka contohnya
baket, gym

xl
2 TEKNOLOGI 17 TAHUN Golongan
KETAS Remaja/komunitas
pada bagian teknologi
dibagi berdasarakn
pola kegiatan yang di
minati berdasarkan
hoby dan bakat

3 SOSIAL 15 TAHAUN Golongan pada bagian


KE ATAS sosial untuk
remaja/komunitas di
dasari pada aktifitas
berdasarkan hoby
seperti bercocok tanam
dan membaca

4 SENI 15 TAHUN Pada golongan seni


KE ATAS remaja/komunitas pada
Youth Center di
pergunakan sebagai
ruang-ruang pajangan
dan pelatihan secara
teori

5 EKONOMI 15 TAHUN Dalam bangunan


KE ATAS Youth Center untuk
bagian ekonomi di
kategorikan dengan
ruang cafeteria bagi
pengunjung dan
pengguna di dalamnya

2.6 Kesimpulan Hasil Studi literature Dan Studi Preseden


Kesimpulan dari studi perancangan sejenis dan teori reaksi berdasarkan
tingkat umur pada pusat kegiatan remaja/komunitas (Youth Center):
2.6.1 Pelaku
Aktifitas yang akan terjadi dalam kawasan reaksi ini berdasarkan pada
pelaku kegiatan atau pengunjung dari kalangan remaja/komunitas yang akan
menikmati segala fasilitas yang tersedia didalam pusat Youth Center ini.
Pengelompokan fasilitas yang disediakan berdasarkan usia:
a. Anak-anak usia 10-14 tahun.
b. Remaja usia 15-19 tahun.
c. Dewasa usai 20-24 tahun.

xli
2.6.2 Fasilitas
Fasilitas yang akan disediakan berdasarkan pengelompokan umur
remaja/komunitas
a. Kelas-kelas teori :untuk anak-anak umur 10-14 tahun, berdasarkan hoby dan
bakat yang dimiliki
b. Kelas-kelas pelatihan: untuk anak-anak usia 15-19 tahun, seperti futsal,
basket, voli, bulutangkis dan fotografis (teknologi)
c. Area santai : taman baca
d. Ada pun fasilitas yang dapat dinikmati semua kalangan umur dari 10-24
tahun contohnya fasilitas perpustakaan, cafeteria dan area seni.

xlii
BAB III
METODE PERANCANGAN

3.1 Lokasi Perancangan


Lokasi perancangan berada di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur
dan berikut ini merupakan penjelasan mengenai letak geografis Kota Kupang.

Gambar 3 1 Peta Wilayah Admiistrasi Kota Kupang


(Sumber:Peta Pematik Indonesia, Diunduh Tanggal 27 April 2022)

Kota Kupang merupakan kota terbesar di Pulau Timor yang terletak di


pesisir Teluk Kupang,bagian Barat Laut Pulau Timor (Anonim, 2021), dengan
kondisi topografi Kota Kupang yang berbukit dan terdiri dari daerah pantai dan
dataran rendah.
Luas wilayah Kota Kupang adalah 180,27 km² dengan Jumlah remaja di
Kota Kupang secara keseluruhan laki-laki dan perempuan dari umur 10-19 tahun
berjumlah 161.273 jiwa. Jumlah remaja laki-laki adalah 83.393 jiwa, sedangkan
perempuan berjumlah 77.880 jiwa. Batas lokasih perancangan yaitu :
- Timur : Kecamatan Kupang Tengah dan Tabenu Kabupaten Kupang.
- Barat : Kecamatan Kupang Barat dan Selat Semau.
- Utara : Teluk Kupang.
- Selatan : Kecamatan Kupang Barat dan Nekamese.

xliii
3.1.1 Demografi Penduduk
berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2019 adalah sebanyak 446.193 jiwa
yang terdiri dari 222.400 jiwa laki-laki dan 212.572 jiwa perempuan. Kepadatan
jumlah penduduk di Kota Kupang sebanyak 2.412,89 jiwa per km2. Kecamatan
dengan kepadatan penduduk yang paling tinggi adalah Kecamatan Kota Lama
dengan kepadatan 12.741,92 jiwa per km2. Sementara itu, jumlah rumah tangga di
Kota Kupang tahun 2019 adalah 102.998,00 rumah tangga.
Tabel 3 1 Distribusi Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kota Kupang
No Kecamatan Persentase Penduduk Kepadatan Penduduk Per
Km2
1 Alak 16,47 877,22
2 Maulafa 21,31 1.801,50
3 Oebobo 22,95 7.478,34
4 Kota Raja 13,90 10.556,39
5 Kelapa Lima 16,53 5.098,07
6 Kota Lama 8.85 12.741,92
Kota Kupang 100,00 2.412,89
Sumber:
Luas wilayah Kota Kupang adalah 180,27 km² dengan Jumlah remaja di
Kota Kupang secara keseluruhan laki-laki dan perempuan dari umur 10-19 tahun
berjumlah 161.273 jiwa. Jumlah remaja laki-laki adalah 83.393 jiwa, sedangkan
perempuan berjumlah 77.880 jiwa.
3.2.1 Struktur Tata Ruang Wilayah Kota Kupang
Berdasarkan peraturan daerah Kota Kupang nomor 11 tahun 2011 tentang
rencana tata ruang wilayah Kota Kupang tahun 2011-2031, dikatakan bahwa
rencana struktur ruang wilayah Kota Kupang bertujuan untuk meningkatkan
pelayanan pusat kegiatan, meningkatakan kualitas dan jangkauan pelayanan
jaringan prasarana utama, dan sistem jaringan prasarana lainya.
Sistem pusat pelayanan kota meliputi pusat pelayanan kota, sub pusat
pelayanan kota, dan pusat lingkungan dengan fungsinya masing-masing. Sub
pusat pelayanan kota terdiri dari 7 Bagian Wilayah Kota (BWK), meliputi:
a. BWK I meliputi sebagian Kecamatan Kelapa Lima, Kecamatan Kota Raja,
sebagian Kecamatan Kota Lama, sebagian Kecamatan Oebobo, sebagian

xliv
Kecamatan Alak dan sebagian Kecamatan Maulafa dengan Pusat BWK
terletak di Kelurahan Naikoten I
b. BWK II meliputi sebagian Kecamatan Kelapa Lima dan sebagian Kecamatan
Oebobo dan sebagian Kecamatan Kota Lama dengan Pusat BWK terletak di
sekitar kawasan pasar Oebobo Kelurahan Fatululi
c. BWK III meliputi sebagian Kecamatan Kelapa Lima, sebagian Kecamatan
Maulafa dan sebagian wilayah Kelurahan Liliba di Kecamatan Oebobo
dengan Pusat BWK terletak di pertigaan Kelurahan Oesapa dan Oesapa Barat
(Bundaran Undana)
d. BWK IV meliputi sebagian Kecamatan Alak dan sebagian kecil Kecamatan
Maulafa dengan Pusat BWK terletak di Kelurahan Alak
e. BWK V meliputi sebagian Kecamatan Maulafa serta sebagian Kelurahan
Liliba dan Kelurahan Oebufu Kecamatan Oebobo dengan Pusat BWK di
KelurahanKolhua
f. BWK VI meliputi kelurahan Naioni Kecamatan Alak dan Kelurahan Fatukoa
Kecamatan Maulafa dengan Pusat BWK terletak di kelurahan Naioni
g. BWK VII meliputi sebagian Kelurahan Sikumana, sebagian Kelurahan Bello,
dan sebagian Kelurahan Kolhua di Kecamatan Maulafa dan sebagian
Kecamatan Alak dengan Pusat BWK terletak di Kelurahan Bello.
Fungsi sistem pusat pelayanan kota, meliputi :
a. Kawasan perkantoran gubernur Nusa Tenggara Timur sebagai pusat
pelayanan pemerintahan Provinsi Nusa Tenggara Timur, perdagangan dan
jasa dan pertanian lahan basah.
b. Kawasan Kota Lama sebagai pusat perdagangan dan jasa skala regional,
kawasan rekreasi bahari, reklamasi pantai, dan kawasan rekreasi kuliner.
c. Kawasan Kota Baru sebagai pusat pelayanan pemerintahan Kota Kupang,
pendidikan, perdagangan dan jasa serta taman kota yang mendukung
reklamasi.
Rencana Pola Ruang Wilayah Daerah meliputi kawasan lindung dan
kawasan budidaya. Kawasan lindung terdiri atas kawasan yang memberikan
perlindungan terhadap kawasan di bawahannya, kawasan perlindungan setempat,

xlv
kawasan ruang terbuka hijau kota, kawasan suaka alam dan cagar budaya, dan
kawasan rawan bencana. Sementara itu kawasan budidaya terdiri atas kawasan
perumahan, kawasan perdagangan dan jasa, kawasan perkantoran, kawasan
industry, kawasan pariwisata, kawasan ruang terbuka non hijau kota, kawasan
ruang evakuasi bencana, kawasan peruntukan ruang bagi sector informal, dan
kawasan peruntukan lainnya yang fungsinya khusus dan bersyarat.

Gambar 3 2Peta Rencana Pola Ruang Kota Kupang


Sumber :Pemerintah Kota Kupang, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA)
3.2 Gambaran Umum Lokasi Perancangan
Gambaran umum lokasi perancangan meliputi kriteria pemilihan tapak,
potensi lokasi dan gambaran umum fasilitas Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas
(Youth Center) berdasarkan tingakat umur Remaja dan Komunitas.

Gambar 3 3 Lokasi Perancangan


Sumber: Olahan Data Penulis Dari Googl Earht, 2022

xlvi
3.2.1 Kriteria Pemilihan Tapak
Untuk mendapatkan tapak yang sesuai dengan peruntukan perancangan
pusat kegiatan Remaja/Komunitas Youth Center di Kota Kupang, terdapat
beberapa aspek penilaian yang menjadi dasar pertimbangan yang didapat dari
pendekatan studi kasus dan rujukan dari peraturan menteri daerah meliputi :
1. Peruntukan lahan untuk sesuai dengan Rencana Tata Ruang Kawasan
(RTRW) Kota Kupang dengan fungsi lahan sebagai area pemerintahan,
pendidikan dan permukiman
2. Luas pada tapak mencukupi untuk pusat Youth Center di Kota Kupang, juga
untuk pengembangan sarana kedepannya.
3. Tapak dilalui oleh jaringan transportasi umum, pencapaian dari jalan raya
relatif dekat, terutama bagi pejalan kaki.
4. Kondisi tanah mendukung, mencakup keadaan kontur, daya dukung tanah dan
sebagainya.
5. Berdekatan dengan sarana pendukung lain, seperti tempat hiburan atau
edukasi
6. Memiliki potensi site baik dalam site maupun disekitar site.
7. Fasilitas yang harus Tersedia pada pusat kegiatan Remaja/Komunitas Youth
Center di Kota Kupang yaitu :
- Pertamanan : dengan lahan terbuka yang ditumbuhi rumput, tanaman hias,
atau tanaman bunga dan pohon peneduh, dilengkapi jalan taman dan
tempat duduk.
- Area bermain : Teduh dan nyaman, disediakan fasilitas bermain yang
mengandung unsur hiburan, pendidikan dan kebudayaan.
- Fasilitas edukasi dan hiburan : sekurang-kurangnya 3 jenis sarana edukasi
yang mengandung unsur hiburan, pendidikan dan kebudayaan.
- Fasilitas pelayanan umum : kantor pengelola, tempat penerangan/
informasi, lavatory yang cukup, tempat sampah, P3K cukup dan pos
keamanan.
- Instalasi teknik : tersedia sumber listrik dengan daya yang cukup,
memenuhi peraturan yang cukup, tersedia sumber air bersih, tiap

xlvii
bangunan dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran, mempunyai sistem
tata suara yang baik dan dapat digunakan untuk pengumuman.
Fasilitas Pelengkap yang harus tersedia pada pusat kegiatan
Remaja/Komunitas Youth Center di Kota Kupang meliputi:
1. Jasa pelayanan makan dan minum: restoran atau kafetaria
2. Fasilitas akomodasi : kelas teori atau fasilitas akomodasi lainnya.
3. Lain-lain : tempat penjualan cinderamata, barang keperluan lainnya, tempat
ibadah, angkutan dalam pusat Youth Center.
3.2.2 Pengumpulan Dan Kompilasi Data
Desain Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas di Kota Kupang menggunakan
data primer. Data primer merupakan sebuah jenis data yang bersumber dari :
- Survei lapangan
Survei lapangan yang dilakukan yaitu mengambil data mengenai
karakteristisk eksisting berupa lahan perancangan. Proses survei dilakukan
dengan rekaman berupa dokumentasi. Data yang diperoleh yaitu potensi
tapak, batas lahan, ukuran tapak, kondisi topografi, kondisi iklim, curah
hujan, angin, suhu, material yang cocok digunakan dalam perancangan sesuai
dengan kondisi, aksesibilitas terkait dan kondisi umum masyarakat sekitar.
- Dokumentasi
Pada tahap dokumentasi berupa foto atau gambar dan juga rekaman.
Desain Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas di Kota Kupang. Data sekunder
merupakan sebuah jenis data yang bersumber dari :
- Studi literatur
Studi literatur yaitu informasi yang didapat secara tidak langsung baik
bersumber dari teori, pendapat para ahli, peraturan dan ketentuan pemerintah.
Studi literatur berupa aspek arsitektural (data-data kebutuhan ruang, sirkulasi,
utilitas, struktur, dll), aspek non arsitektural (definisi objek rancangan, kriteria
objek rancangan, dll) dan berhubungan dengan tema atau pendekatan
(penerapan tema/pendekatan terhadap objek rancangan).

xlviii
- Studi banding
Studi banding merupakan sebuah studi yang digunakan sebagai tolak ukur
mengenai objek dan tema/pendekatan dalam perancangan sehingga dapat
dipahami dan diterapkan dalam desain.
3.2.3 Analisis Sintesis
1. Analisis
Analisis merupakan salah satu tahap dalam desain yang dilakukan untuk
mengolah data-data yang telah didapat dengan ide dasar perancangan. Analisis
yang digunakan dalam perancangan yaitu :
a. Analisis fisik
Analisis fisik terdiri dari analisis tapak yang berupa:
- Analisis topografi
Analisis topografi diperlukan karena kondisi tapak memiliki kontur yang
terbilang rata. Selain itu, kondisi tanah juga mempengaruhi jenis dan bentuk
dari struktur yang digunakan.
- Analisis vegetasi
Analisis vegetasi terkait dengan pengolahan vegetasi, bentuk dan kestabilan
tanah. Vegetasi sangat mempengaruhi kenyamanan dan keamanan tapak
terhadap pengguna.
- Analisis iklim
Dilihat dari tapak yang berada pada kawasan campuran, cuaca dan iklim
sangat mempengaruhi kondisi perancangan. Desain bangunan yang
digunakan dalam perancangan juga disesuaikan dengan kondisi tapak pada
lokasi perancangan.
b. Analisis Non fisik
Analisis non fisik berupa analisis pelaku kegiatan dan jenis kegiatan.
Analisis pelaku dan jenis kegiatan merupakan analisis yang dihasilkan sesuai
dengan fungsi primer, fungsi sekunder, dan fungsi penunjang.
2. Sintesis
Sintesis merupakan rangkuman dari berbagai sumber rujukan mengenai
pengertian atau pendapat. Sintesis berupa :

xlix
a. Sintesis Fisik
- Sintesis tapak, merupakan proses analisis lanjutan dari kesimpulan analisis
tentang alternatif-alternatif pengembangan lokasi.Yang termasuk dalam
sintesis tapak adalah analisis view, sirkulasi dan parkir.
- Sintesis bangunan, dalam sintesis ini lebih difokuskan pada analisis bentuk,
bukaan, penghawaan, struktur bangunan dan utilitas.
b. Sintesis Non Fisik
- Program Ruang dan besaran ruang, program ruang didapat dari aktifitas
sedangkan besaran ruang didapat dari luas total ukuran perabot, besaran ruang
juga menggunakan standar yang ada di buku.
- Urutan Kegiatan, dalam perancangan alur kegiatan perlu dikaji karena dengan
adanya urutan kegiatan yang jelas akan tercipta program ruang dan diagram
hubungan ruang yang jelas.
- Matriks hubungan ruang, merupakan diagram yang menggambarkan
hubungan antara ruang-ruang dalam sebuah bangunan, yang menunjukan
akses sirkulasi dalam bangunan dan antar fasilitas.
- Organisasi hubungan ruang, matriks yang menggambarkan hubungan ruang
yang akan membedakan zona-zona dalam sebuah bangunan.

3.2.4 Konsep Dasar


Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan yaitu menggunakan
pendeketan arsitektur ekologi. Penerapan dalam perancangan yaitu pada material
yang digunakan disesuaikan dengan lokasi sekitar dan memperhatikan prinsip dan
dasar dari arsitektur ekologi.
3.2.5 Konsep Perancangan
Konsep perancangan yang digunakan yaitu dari semua analisis yang telah
dilakukan disatukan dan menghasilkan suatu konsep perancangan yang berisi
detail-detail perancangan seperti konsep dasar perancangan, konsep zonasi,
konsep ruang luar, konsep sirkulasi, konsep struktur, dan konsep utilitas.

l
3.2.6 Pra-Perancangan
Pra-rancangan yaitu melakukan skematik desain melalui rancangan awal
dari hasil analisis tapak sehingga dapat mengetahui garis besar dari rancangan
yang akan dihasilkan.
Tabel 3 2 Teknik Pengambilan Data
Data Teknik Sumber Data Analisa Keluaran
Pengambilan
Data
1. Data lokasi 1. Observasi 1. lokasi Eksisting Site Plan
langsung perancangan (topografi, dan
2. Dokumentasi 2. Google earth, vegetasi, dan rancangan
2022 iklim) Denah
2. kondisi tapak 1. observasi 1. lokasi View, Tampak
langsung perancangan fasilitas, Potongan
2. dokumentasi 2. aktifitas yang sirkulasi, dan 3D dan
berlangsung parkir, pelaku maket
dan jenis
kegiatan,
kebutuhan
dan
organisasi
3. utilitas 1. observasi 1. lokasi Fasilitas air
langsung perancangan bersi,listrik,
2. dokumentasi 2. wawancara dan
persampahan
Sumber: Analisis Penulis, 2023

li
BAB IV
ANALISIS DAN PROGRAMING

4.1. Identifikasi Fungsi


Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) merupakan sebuah
perancangan dengan konsep semi-publik. Target kegiatan menjadi salah satu
pertimbangan dalam menentukan fungsi dari perancangan. Sehingga, dalam
perancangan pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) memiliki target
kegiatan yaitu Remaja dan Komunitas yang ada di Kota Kupang.
Berdasarkan hasil tinjauan studi literatur dan studi pustaka serta target
kegiatan, maka fungsi dari fasilitas yang akan dirancang dalam perancangan yaitu
sebagai berikut :
1. Fasilitas utama (primer) adalah fungsi yang menjadi prioritas utama dalam
perancangan Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center).
2. Fasilitas penunjang (sekunder) merupakan fungsi pendukung dalam
perancangan dan mendukung terselenggaranya fungsi utama (primer).
3. Fasilitsa pelengkap (tersier) merupakan fungsi penunjang aktivitas dalam
perancangan agar fungsi primer dan sekunder dapat berjalan dengan baik
Berikut merupakan tabel pembagian sesuai fungsi objek perancangan yang di
analisis melalui hasil gambaran perancangan fasilitas.
Tabel 4 1 Pembagian Objek Perancangan
No Primer Sekunder Tersier
1 Area/ - Bangunan komuintas - Toilet
bangunan basket & Lapangan - Ruang ganti
komunitas basket - Tempat duduk
olah raga - Bangunan komunitas - Ruang p3k
bulutangkis & lapangan - Gudang
bulutangkis - Ruang kumpul
- Bangunan komunitas komunitas
futsal & lapangan futsal - aula
- Bangunan komunitas
bola voli & lapangan
voli
2 Area/ - Bangunan komunitas - Toilet

lii
bangunan seni gambar
komunitas - Bangunan komunitas - Ruang ganti
kesenian seni musik - Ruang rias
- Bangunan komunitas - Gudang
seni tari - Ruang studio
- Bangunan komunitas - Ruang kumpul
seni lukis komunitas
- Aula
3 Area/ - Bangunan komunitas - Toilet
bangunan fotografis - Ruang ganti
komunitas - Gudang
teknologi - Ruang studio
- Ruang kumpul
komunitas
- Aula
4 Area/ - Bangunan pengelola - Toilet
bangunan - Gudang
pengelola - Ruang rapat
5 Area/ - Area cafetaria - Toilet
bangunan - Dapur
komunitas - Ruang ganti staff
ekonomi - Gudang makanan
- Gudang barang
Sumber: Olahan Penulis 2022
Setiap fungsi ruang dibagi menjadi zona menurut sifat dan jangkauannya
yaitu sebagai berikut:
1. Public space (zona public)
Merupakang area atau ruang yang dapat diakses oleh semua orang tanpa
adanya batasan apapun.
2. Semi private space (zona semi privat)
Merupakan area perantara antara antara zona public dan zona privat, sifat
semi privat ini setengah umum karena hanya orang yang dapat mengaksesnya
tapi bebas memasuki dan menggunakan.
3. Semi privat (zona privat)

liii
Merupakan area pembagian zona berdasarkan fungsi dari setiap ruang yang
telah di analisis, dari tinjauan teori dan kesimpulan hasil Gambaran Fasilitas.

Tabel 4 2 Pembagian Zona Fungsi


No Pembagian zona fungsi
Public space Semi public space Semi privat
1 Mushola Galeri Kantor pengelola
2 Toilet Pusat informasi Pos jaga
3 Atm Gedung/area Area parker
komunitas pengelola
4 Gazebo studio Ruang pompa
5 Spot foto aula Ruang control listrik
6 Area penerimaan
7 Area parker
8 Area taman
9 cafetaria
Sumber: Olahan Penulis 2022
4.2. Analisis Pelaku Dan Kebutuhan Ruang
4.2.1. Analisis Pelaku Kegiatan
Pada Analisis Perancangan Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth
Center) pelaku kegiatan, terdapat 2 pelaku yang berbedah sesuai aktifitas yaitu
sebagai berikut :
1. Pengelola
Pengelola merupakan orang/kumpulan yang mengatur dan mengelola setiap
aktfitas pengelolaan setiap kegiatan yang ada pada pusat Youth Center.
Tabel 4 3 Analisis Pengguna Aktifitas Pengguna
No Pelaku aktifitas kegiatan fasilitas Kebutuhan Jumlah
ruang
1 Kepala Mendatangani 1
berkas
2 Sekretaris Membuat skejul 1
kegiatan dan
Menyiapkan
berkas - Ruang
3 Bendahara Mengatur pengelola 1
keuangan

liv
4 Kepala bagian Mendatangani 1
berkas
5 Staff karyawan Membuat berkas Kantor 4
6 Kepala bidang Mendatangani pengelola 1
program berkas dan
Memantau
kegiatan
7 Staff karyawan Membuat berkas 4
8 Kepala bidang Mendatangani 1
pemasaran berkas dan
memantau
kegiatan
9 Staff karyawan Membuat berkas 4
10 Kepala bidang Mendatangani 1
sarana dan berkas dan
prasarana memantau
kegiatan
11 Karyawan office Melayani - Ruang 6
boy pantry
12 Kepala bidang Merawat - Ruang 11
pemeliharaan dan kebersihan kebersihan
keamanan Merawat tanaman dan
13 Petugas kebersihan keamanan
14 Petugas kebun
15 Petugas monitor Memonitor - Ruang 6
CCTV tempat-tempat CCTV
16 Petugas keamanan Menjaga - Pos 4
keamanan securty
17 Penerima tamu Menerima tamu - resepsionis 2
18 Teknisi gudang Mengatur barang- - Ruang 2
barang teknisi
19 Tenaga ahli bidang pembinaan - Ruang 33
olahraga studio
Tenaga ahli bidang - aula
kesenian
Tenaga ahli bidang
komunitas
Tenaga ahli bidang
teknologi
Tenaga ahli bidang
keagamaan
Tenaga ahli bidang
social
Tenaga ahli bidang

lv
ekonimi
jumlah 83
Sumber: Analisis Penulis 2022

2. Pengunjung
Pengunjuang yakni orang/kumpulan yang melakukan aktifitas pada Youth
Center untuk melakukan kegiatan pengembangan dan sebagai kegiatan untuk
menikmati fasilitas yang ada didalamnya.
Tabel 4 4 Analisis Pengguna Aktifitas Pengunjung
No Pelaku aktifitas kegiata fasilitas Kebutuhan Jumlah
n ruang
1 Remaja/ futsal - Bangunan - Ruang ganti - 50
kelompok dalam kokmunitas - Ruang wasit orang
bidang olahraga - Lapangan - Ruang pers
(15-24 thn olahraga - Ruang
keatas) - Jenis lantai medis
- Penerangan - Ruang
- Zona bebas tunggu
- Tribun - Listrik
penonton - Gudang
- mushola

Bola - Bangunan - Ruang ganti - 50


voli komunitas - Ruang wasit orang
- Lapangan - Ruang pers
olahraga - Ruang
- Jenis lantai medis
- Penerangan - Ruang
- Zona bebas tunggu
- Tribun - Listrik
penonton - Gudang
- mushola

basket - Bangunan - Ruang ganti - 50


kokmunitas - Ruang wasit orang
- Lapangan - Ruang pers
olahraga - Ruang
- Jenis lantai medis
- Penerangan - Ruang
- Zona bebas tunggu

lvi
- Tribun - Listrik
penonton - Gudang
- mushola

Bulu - Bangunan - Ruang ganti - 50


tangkis komunitas - Ruang wasit orang
- Lapangan - Ruang pers
olahraga - Ruang
- Jenis lantai medis
- Penerangan - Ruang
- Zona bebas tunggu
- Tribun - Listrik
penonton - Gudang
- mushola

2 Remaja/ tari - Bangunan - Ruang - 20


kelompok dalam komunitas anggota orang
bidang seni (10- - Studio tari - Ruang loker
19 thn keatas) - aula - Ruang ganti
- Ruang p3k
- Gudang
property
- Lavatory
pria
- Lavatory
wanita
musik - Bangunan - Ruang loker - 20
komunitas - Gudang orang
- Studio musik
muasik - Ruang
- Studio anggota
practice - Lavatory
- aula pria
- Lavatory
wanita
Gambar - Bangunan - Ruang - 20
/ komunitas pemeran orang
melukis - Studio - Gudang dan
gambar ruang
- Area galeri penyimpana
n
- aula
- Ruang
kerajinan
- Ruang

lvii
anggota
- Lavatory
pria
- Lavatory
wanita
3 Remaja/ fotograf - Bangunan - Ruang - 20
kelompok dalam er komunitas pemeran orang
bidang teknologi - Studio foto - Gudang dan
(17-19 thn - Aula ruang
keatas) - galeri penyimpana
n
- Ruang
kerajinan
- Ruang
anggota
- Lavatory
pria
- Lavatory
wanita
4 Remaja/ UMKM - Kafetaria - Ruang - 100
kelompok dalam makan orang
bidang ekonomi - Dapur
(18-19 thn - Konter kasir
keatas) - Gudanng
makanan
- Gudang

5 Remaja/ beribad - Mushola - Tempat - 50


kelompok dalam ah - aula wudhu orang
bidang agama - Ruang ganti
(10-19 thn pria
keatas) - Ruang ganti
wanita
- Ruang
berdoa
6 Pengunjung musik - Studio - Ruang loker - 20
Disabilitas muasik - Gudang orang
dalam bidang - Studio musik
seni (10-19 thn practice - Ruang
keatas) - Kelas teori anggota
- Lavatory
pria
- Lavatory
wanita

lviii
Gambar - Bangunan - Ruang - 20
/ komunitas pemer orang
melukis - Studio - Gudang dan
gambar ruang
- Area galeri penyimpana
n
- aula
- Ruang
kerajinan
- Ruang
anggota
- Lavatory
pria
- Lavatory
wanita
jumlah
4.2.2. Analisis jumlah pengunjung
Berdasarkan asumsi rata-rata perbulan pengunjung yang dating
4.2.3. Analisis Aktifitas
Analisis aktifitas yang terdapat di dalam Youth center melakukan aktivitas
selama berada di dalam Youth Center. Hal ini akan memudahkan dalam
menentukkan ruang-ruang apa saja yang akan di butuhkan dalam perancangan
Youth Center. Alur Kegiatan akan dijelaskan sebelumnya secara umum dari
pengunjung utama Youth Center hingga pengelola sebagai berikut :
1. Alur sirkulasi pengguna Remaja/Komunitas

Sumber : analisis penulis,2022


2. Alur sirkulasi pengunjung

lix
Sumber : analisis penulis,2022

3. Alur sirkulasi pengelola

Sumber : analisis penulis,2022


4. Alur surkulasi penyewa

Sumber : analisis penulis,2022

4.2.4. Analisis Kebutuhan Ruang


Analisis Kebutuhan ruang bertujuan untuk mendapatkan keperluan
ruangan dalam suatu masa/zona, analisis ini di dasari analisis aktifitas aktifitas
pelaku.
Tabel 4 5 Analisis Kebutuhan Ruang
Fasilitas Aktifitas Kebutuhan ruang
Area penerimaan - Check/in pada kawasan - Lobby
turun dan berkumpul - Check/in area
- Drop zone
Area olahraga - Latihan futsal,basket,volley, - Lapangan
dan bulu tangkis - Gym
- Fitness - Loker room
- Ganti pakaian - Ruang bilas
- Membilas bandan - Ruang istirahat pemain
- Istirahat - Ruang mitting
- Berdiskusi

lx
Area kesenian - Latihan dan belajar - Studio tari
- Mendiskusikan hasil latihan - Studio lukis/gambar
- istrahat - Ruang kumpul
komunitas
- Ruang istirahat
Area musical - Latihan alat musik dan vocal - Studio musik
- Mendiskusikan hasil latihan - Studio vocal
- Menyiapkan pertunjukan - Ruang komunitas
- Ruang pertunjukan/aula
Area fotografer - Memotret di studio - Studio foto
- Mengambil dan menyimpan - Ruang peralatan
alat - Ruang komunitas
- Rapat - Ruang istirahat anggota
- istirahat
Cafeteria - Menerima pesananan - Ruang pemesanan
- Menurunkan bahan - Gudang penyimpanan
makanan makanan
- Menyimpan bahan - Dapur
makanan - Area makan
- Memasak bahan makanan - Toilet
- Memesan bahan makan - area merokok
- Memesan
makanan/minuman
- Mck
- merokok
Kantor pengelola - Memeriksa tamu - Ruang jaga/pemeriksaan
- Menerima/bertemu tamu - Lobby
- Mengerjakan pekerjaan - Ruang kerja
- Administrasi pengelola - Ruangn rapat
(sesuai divisi masing- - Ruang arsip
masing)
- Toilet
- Rapat anggota
- Ruang pimpinan
- Menyimpan arsip
- Mck
Galeri pementasan - Memajang dan - Ruang pameran
memamerkan hasil karya
- Menurunkan
perlengkapan galeri
- Melihat hasil karya
Aula serbaguna - Melakukan penyeluruhan - aula
- Melakukan pertemuan
- Melakukan kegiatan
berkumpul
Pos jaga - Memeriksa tamu - Ruang pemeriksaan
- Mck - Ruang jaga
- Lapor diri - toilet

lxi
Area parker pengelola - Memakirkan kendaraan - Arera parker mobil
pengelola
- Area parker motor
pengelola
Area parker pengunjung - Memakirkan kendaraan - Area parker bis
pengunjung
- Area parker mobil
pengunjunng
- Area parker motor
pengunjung
Ruang listrik - Mengontrol jaringan - Ruang control listrik
listrik
Ruang pompa - Mengontrol pendistrian - Ruang pompa
air
Pusat informasi - Menerima dan - Ruang informasi
menginformasikan
kegiatan dalam kawasan
ATM - Mengambil dan - Ruang ATM
mentranfer uang
Sumber:Olahan Penulis 2022

4.2.5. Analisis Besaran Ruang


Dasar perhitungan dalam penentuan besaran ruang antara lain:

1. Perhitungan standar
- Architect’s Data, Ernst Neufert (EN)
- Neufert Architect Data (N)
- Time Saver Standart For Building Type (TSS)
- Dimensi Manusia dan Ruang Interior (DR)
- Perhitungan Asumsi (A)
2. Perhitungan khusus
- 10% : standart minimum
- 20% : kebutuhan keleluasaan sirkulasi
- 30% : kebutuhan kenyamanan fisik
- 40% : kebutuhan kenyamanan psikologis
- 50% : tuntutan persyaratan spesifik kegiatan
- 60% : keterlibatan terdahap servis kegiatan
70-100% : keterkaitan dengan banyaknya kegiat

lxii
Tabel 4 6 Besaran Ruang Area Olahraga Bangunan Komunitas Fustsal,Basket, Volly Dan Bulutangkis
primer olahraga
No Ruang/fasilits Kapasits Standart/hitungan Sumber Sirkulasi Total luasan
(ORANG (M²) (M²) (M²)
)
1 lobby - 20 kursi: 20x EN 230%x16.72 = 6.68 55
0.8x0.8=12.8 m2
- 5 meja: 5x3.14x0.52=
3.92
2 Ruang tunggu & 30 - 2 meja: 2x(1.2x0.8)= A 80%X14.64=11.32 52.36
respsionis 1.92
- 12 kursi: 12x 1.06=
12.72
3 Loker 10 - 1 meja: 1.2x0.8= 0.96 A - 200%x15.56 = 31.12 59.08
- 10 kursi: 10 x 1.06=10.6 - 100%x11.2= 1.2
- 1 meja makanan: 1x0.8=
0.8
- 2 sofa: 2x (2x0.8)= 3.2
- Loker: 2x0.4= 0.8
- Area duduk: 10 x
1.06=10.6
4 Gudang -
5 Loker atlit 30 - Orang: 30x1.3= 39 A - 44x30% = 13 62
- 1 meja: 1.2x0.8= 0.96 - 100%x0.8 = 0.8
- 1 meja makanan: 1x0.8=
0.8
- 2 sofa: 2x (2x0.8)= 3.2
- Loker: 2x0.4= 0.8

63
6 Toilet pria 3 - Pria (5 x 2.4)=12 EN 30% (0.3 x 30.66)= 9.19 40
m2
- Urinoir (5 x0.32)= 1.6
- Wastafle (2x2.53)=
5.06
7 Toilet wanita 5 - Wanita (5 x 2.4)=12
- Urinoir (5 x0.32)= 1.6
- Wastafle (2x2.53)=
5.06
9 Fitness 50 - 4 rak= 0.6 x 4= 2.4 A 30% x 170 = 50 m2 22.5
m2
- Gym 4 area =4 x 40=
160 m2
10 cafetaria 52
11 Klinik 10 - Registrasi= 6 m2 A 50% x 23.8= 11,90 Luas 60
- Periksa= 6 m2 min. Klinik 60 m2

- Tunggu=5 x 2= 10 m2
- Istirahat= 2 x 0.9= 1.8
m2
12 Ruang teknisi 5 5 x 1.5 = 7.5 m2 EN 40% x 7.5= 3 m2 3
13 Ruang komunitas 30 1.39 x 30= 41.7 m2 EN 40% x 83.4 = 33.36 m2 117
olahraga
15 Ruang rapat 10 - 12 meja= 12 (1.2x0.8)= EN 20% x 38.44 m2 =7.7 47
0.96 x12= 11.52 m2
- 12 kursi: 12x 1.06= 12.72
m2
- 1.42 x 10= 14.2 m2
Jumlah 517.94
Sumber: Olahan Penulis

64
Tabel 4 7 Besaran Ruang Area Kesenian
primer kesenian
No Ruang/fasilits Kapasits Standart/hitungan Sumber Jumlah ruang Total luasan
(ORANG) (M) (M) (M)
1 Lobby 20 - 20kursi:20x0.8x0.8= EN 230%x16.72=6.68 55
12.8 m2
- 5meja:5x3.14x0.52=
3.92
2 Toilet pria 5 - Pria (5 x 2.4)=12 EN 30% (0.3 x 30.66)= 9.19 m2 40
- Urinoir (5 x0.32)= 1.6
- Wastafle (2x2.53)=
5.06
3 Toilet wanita 5 - Wanita (5 x 2.4)=12
- Urinoir (5 x0.32)= 1.6
- Wastafle (2x2.53)=
5.06
4 Gallery /plaza -
5 Secretariat 30 - 2 meja: 2x(1.2x0.8)= A 80%X14.64=11.32 52.36
1.92
- 12 kursi: 12x 1.06=
12.72
6 Ruang rapat 10 - 12 meja= 12 (1.2x0.8)= EN 20% x 38.44 m2 =7.7 47
0.96 x12= 11.52 m2
- 12 kursi: 12x 1.06= 12.72
m2
- 1.42 x 10= 14.2 m2
7 Studio 20 - 20 x 1 = 20 m2 EN 50% x 32.8= 16.4 m2 49.2
gambar/lukis

65
- 20 x 0.64= 12.8 m2
8 Studio tari 20 Asumsi 8 x 5= 40 m2 A Asumsi 8 x 5= 40 m2 40
Jumlah 283.56
Sumber: Olahan Penulis 2023
Tabel 4 8 besaran ruang area musical
primer musikal
No Ruang/fasilits Kapasits Standart/hitungan Sumber Jumlah ruang Total luasan
(ORANG) (M) (M) (M)
1 lobby 20 - 20kursi:20x0.8x0.8= EN 230%x16.72=6.68 55
12.8 m2
- 5meja:5x3.14x0.52=
3.92
Area tunggu & 30 - Orang: 30x1.3= 39 A 80%X14.64=11.32 52.36
resepsionis - 1 meja: 1.2x0.8= 0.96
- 1 meja makanan: 1x0.8=
0.8
- 2 sofa: 2x (2x0.8)= 3.2
Loker: 2x0.4= 0.8
Studio alat 8 1 x 80 = 80 m2 A 30% x 80 m2= 24 100
musik
Studio vocal 10 1 x 80 = 80 m2 A 30% x 80 m2= 24 100
aula 100 15m x 30 m x 20% A 1 450
sirkulasi
Jumlah 757.36
Sumber,olahan penulis 2022
Tabel 4 9 Besaran Ruang Fotografer
primer fotografer
No Ruang/fasilits Kapasits Standart/hitungan Sumber Jumlah ruang Total luasan

66
(orang) (m) (m) (m)
1 lobby 20 - 20kursi:20x0.8x0.8= EN 230%x16.72=6.68 55
12.8 m2
- 5meja:5x3.14x0.52=
3.92
2 Area tunggu & 30 - Orang: 30x1.3= 39 A 80%X14.64=11.32 52.36
resepsionis - 1 meja: 1.2x0.8= 0.96
- 1 meja makanan: 1x0.8=
0.8
- 2 sofa: 2x (2x0.8)= 3.2
Loker: 2x0.4= 0.8
3 Studio foto 20 - 20 x 1 = 20 m2 EN 50% x 32.8= 16.4 m2 49.2
- 20 x 0.64= 12.8 m2
4 Ruang ganti 20 20 x 1.5= 30 m2 EN 100% x 30= m2 30
5 Ruang rapat 10 - 12 meja= 12 (1.2x0.8)= EN 20% x 38.44 m2 =7.7 47
0.96 x12= 11.52 m2
- 12 kursi: 12x 1.06= 12.72
m2
- 1.42 x 10= 14.2 m2
jumlah 233.56
Sumber,olahan penulis 2022

Tabel 4 10 Besaran Ruang Cafeteria


sekunder cafetaria
No Ruang/fasilits Kapasits Standart/hitungan Sumber Jumlah ruang Total luasan
(ORANG) (M) (M) (M)
1 Ruang makan 8 8 m x 12,5 = 100 m2 A 1 240
x 20% sirkulasi

67
2 Kasir 2 2,5 m x 4 m = 10 m2 A 1 12
+20% sirkulasi
3 Area pelayanan 4 3,6 x 7,5 m x = 10 m2 A 1 28.72
makan dan + 20% sirkulasi
minum
4 Dapur 8 3.5 m x 7 = 24,5 m2 x A 1 29.4
20% sirkulasi
5 Toilet pria 5 - Pria (5 x 2.4)=12 EN 30% (0.3 x 30.66)= 9.19 m2 40
- Urinoir (5 x0.32)= 1.6
- Wastafle (2x2.53)=
5.06
6 Toilet wanita 5 - Wanita (5 x 2.4)=12 EN 30% (0.3 x 30.66)= 9.19 m2

- Urinoir (5 x0.32)= 1.6


- Wastafle (2x2.53)=
5.06
7 Gudang 4
makanan
9 Ruang Rokok - 2,6 m x 6,3 = 7,8 m2 A 1 9.36
x 20% sirkulasi
jumlah 359.48
Sumber,olahan penulis 2022
Tabel 4 11 Besaran Ruang Kerja Pengelola
sekunder Kantor pengelola
No Ruang/fasilits Kapasits Standart/hitungan Sumber Jumlah ruang Total luasan
(ORANG) (M) (M) (M)
1 Ruang kerja 10 10 m x 6 m = 60 m2 + A 1 72
20% sirkulasi
2 Ruang pimpinan 1 4,5 m + 5,8 m = 26,1 A 1 31.32
m2 + 20% sirkulasi
3 Ruang rapat 11 8.3 m x 4,7 m = 39,1 A 1 46.8

68
m2+20% sirkilasi
4 Ruang arsip - 1,8 m x 3,7 m = 6,6 m A 1 7.9
2 + 20% sirkulasi
6 Gudang - 3,6 m x 2 m = 7,2 m2 A 1 8.6
+ 20% sirkulasi
7 toilet 10 1,8 m x 1,8 m = 3,24 A 2 3.8
m2
jumlah 170.42
Sumber,olahan penulis 2022
Tabel 4 12 Besaran Ruang Aula Serba Guna
sekunder Aula serbaguna
No Ruang/fasilits Kapasits Standart/hitungan Sumber Jumlah ruang Total luasan
(ORANG) (M) (M) (M)
1 Aula 100 15m x 30 m x 20% A 1 450
sirkulasi
2 Toilet pria 5 - Pria (5 x 2.4)=12 EN 30% (0.3 x 30.66)= 9.19 m2 40
- Urinoir (5 x0.32)= 1.6
- Wastafle (2x2.53)=
5.06
3 Toilet wanita 5 - Wanita (5 x 2.4)=12
- Urinoir (5 x0.32)= 1.6
- Wastafle (2x2.53)=
5.06

4 gudang - 3,6 m x 2 m = 7,2 m2 A 1 8.6


+ 20% sirkulasi
jumlah 498.6
Sumber,olahan penulis 2022
Tabel 4 13 Besaran Ruang Pos Jaga

69
tersier Pos jaga
No Ruang/fasilits Kapasits Standart/hitungan Sumber Jumlah ruang Total luasan
(ORANG) (M) (M) (M)
1 Ruang pemeriksaan + jaga 2 4,8 m x 3 m = 11,4 m2+ 20% sirkulasi A 1 13.6
2 toilet 1 ,5 m x 1,8 m =2,7 m2 A 1 3.24
+ 20 sirkulasi
3 teras 3 1,3 m x 7,6 m = 9,8m2 + 20% sirkulasi A 1 11.7
jumlah 28.54
Sumber,olahan penulis 2022

Tabel 4 14 Besaran Ruang Toilet Umum


tersier Toilet umum
No Ruang/fasilits Kapasits Standart/hitungan Sumber Jumlah ruang Total luasan
(ORANG) (M) (M) (M)
1 Toilet pria 5 - Pria (5 x 2.4)=12 EN 30% (0.3 x 30.66)= 9.19 m2 40
- Urinoir (5 x0.32)= 1.6
Wastafle (2x2.53)= 5.06
2 Toilet wanita 5 - Wanita (5 x 2.4)=12
- Urinoir (5 x0.32)= 1.6
Wastafle (2x2.53)= 5.06
3 teras - 1,4 m x 4,5 m = 7 m2 A 1 8.4
+ 20% sirkulasi
jumlah 48.4
Sumber,olahan penulis 2022
Tabel 4 15 Besaran Ruang ATM
tersier ATM
No Ruang/fasilits Kapasits Standart/hitungan Sumber Jumlah ruang Total luasan

70
(ORANG) (M) (M) (M)
1 Ruang atm 2 4,5 m x 3,8 m = 17,1 A 1 20.52
m2 + 20% sirkulasi
2 teras - 1,4 m x 4,5 m = 7 m2 A 1 8.4
+ 20% sirkulasi
jumlah 28.92
Sumber,olahan penulis 2022

Tabel 4 16 Besaran Ruang Pompa Dan Ruang Control Listrik


tersier Ruang pompa dan control listrik
No Ruang/fasilits Kapasits Standart/hitungan Sumber Jumlah ruang Total luasan
(a) (b) (c) (axbxc)
1 Ruang pompa 4 5 m x 3 m = 15 m2 + A 4 72
20% sirkulasi
2 Ruang control 4 5 m x 3 m = 15 m2 + A 4 72
listrik 20% sirkulasi
jumlah 144
Sumber, olahan penulis 2022
Tabel 4 17 Besaran Ruang Area Parker
tersier Area parkir
N Ruang/fasilits Kapasits Standart/hitungan Sumber Jumlah ruang Total luasan
o (M) (M) (M) (M)
Perkir mobil pengelola
1 Parkiran mobil 4 Dimensi Lebar 1 84.8
tamu parkiran 3,5 x
Panjang 6 = 21 m2
2 Parkiran mobil 6 Dimensi Lebar 2 254.4
parkiran 3,5 x

71
Panjang 6 = 21 m2
3 Parkiran motor 14 Dimensi Lebar motor 1 28
Panjang 200 x Lebar
100 = 2 m2
Area parker pengunjung
1 Parkiran bus 5 Dimensi Lebar Bis 1 182
4,3
x Panjang 8, 50 =
36,55 m2
2 Parkiran mobil 7 Dimensi Lebar 6 882
parkiran 3,5 x
Panjang 6 = 21 m2
3 Parkiran motor 15 Dimensi Lebar motor 4 120
Panjang 200 x Lebar
100 = 2 m2
jumlah 1551.2
Sumber, olahan penulis 2022
Tabel 4 18 Rekapitulasi Besaran Ruang
No Fungsi Ruangan/area Luasan
1 Primer - besaran ruang area olahraga 1792.42 M²
- besaran ruang area kesenian
- besaran ruang area musical
- besaran ruang fotografer
2 Sekunder - besaran ruang cafeteria 1028.5 M²
- besaran ruang Kerja pengelola
- besaran ruang aula serba guna
3 Tersier - besaran ruang pos jaga 1801.06 M²
- besaran ruang toilet umum
- besaran ruang ATM

72
- besaran ruang pompa dan ruang control listrik
- besaran ruang area parker
Total luasan kebutuhan kawasan 4621.98 M²

73
4.3. Programing Hubungan Ruang
Pada programing hubungan ruang di bagi berdasarkan mikro dan makro yang
di jelaskan dengan diagram sebagai berikut :
4.3.1. Analisis hubungan ruang marko

Gambar 4. 1 Hubungan Ruang Makro


Sumber, Olahan Penulis 2022

4.3.2. Analisis Hubungan Ruang Mikro


A. Hubungan ruang utama

Gambar 4. 2 Diagram Hubungan Ruang Utama


Sumber, Olahan Penulis 2022
B. Hubungan ruang penunjang
a. Hubungan ruang bangunan olahraga (futsal, basket, bulutangkis &
volley)

Gambar 4. 3 Hubungan Ruang Sekunder (Olahraga)


Sumber, Olahan Penulis 2022
b. Hubungan ruang bangunan kesenian dan teknologi ( seni gambar, seni
lukis, fotografis, seni musik & tari)

75
Gambar 4. 4 Hubungan Ruang Sekunder (Kesennian & Teknologi)
Sumber: Olahan Penulis 2022
c. Hubungan ruang bangunan pengelola

Gambar 4. 5 Hubungan Ruang Sekunder


Sumber, Olahan Penulis 2022

76
4.4. Analisis Lokasi Perancangan
Untuk lokasi terletak pada Jln. Bajawa, Fatululi, Kota Kupang, Nusa
Tenggara Timur (lokasi berdekatan dengan Transmart).
Keterangan tapak :
a. .Berdasarkan peta rencana pola ruang Kota Kupang termasuk dalam
kawasan campuran (BWK III).
b. Mudah dijangkau dengan trasportasi baik umum mau pun pribadi.
c. Dekat dengan fasilitas-fasilitas berupa pembelajaan, pendidikan dan
pemerintahan.
d. Dekat dengan pusat pendidikan dan pemerintahan sebagai salah satu
potensi site dan sekitar site.
e. Luas site ± 36.081 m²

Gambar 4. 6 Lokasi Tapak


Sumber: Analisis Penulis, 2023

Batas –batas lokasi perancangan :


- Utara : permukiman penduduk
- Selatan : jalan lingkungan
- Barat : tanah kosong
- Timur : Jln. Bajawa dan permukiman pemduduk
Kondisi topografi tapak retatif datar dengan kondisi tapak yang berdekatan
dengan berbagai fasilitas-fasilitas di sekitar lokasi.

77
4.4.1. Analisis Batas-batas Site
Lokasi perancangan berada pada jalur primer yang terhubung dengan jl.
W.J lalamentik. Tapak perancangan berada pada JL. Bajawa, fatululi, Kota
Kupang. pada bagian sisi utara tapak berbatasan dengan permukiman penduduk,
batas barat berbatasan dengan tanah kosong yang di jadikan tempat bercocok
tanam bagi penduduk sekitar, batas timur berbatasan dengan jalan utama
Jl.bajawa, sedangkan untuk batas selatan site langsung berbatasan dengan jalan
lingkungan.

Gambar 4. 7 Batas-Batas Site


Sumber: Analisis Penulis, 2023
Batas –batas lokasi perancangan :
- Utara : permukiman penduduk
- Selatan : jalan lingkungan
- Barat : tanah kosong
- Timur : Jln. Bajawa dan permukiman pemduduk
Lokasi perancangan memiliki luasan 36.081 m².

78
4.4.2. Dimensi Site

Gambar 4. 8 Dimensi Site Eksisting


Sumber: Analisis Penulis, 2023

Bagian utara site berbatasan dengan perumahan warga yang merupakan area
permukiman kepadatan berdasarkan Perda Kota Kupang nomor 11 tahun 2011
tentang RTRW dan Perda Kota Kupang nomor 12 tahun 2011 tentang RDRTK
yang diantaranya mengatur Zonasi wilayah Kota Kupang dan Peraturan Garis
Sempadan Bangunan (GSB), Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai
Bangunan (KLB) serta Sistem Parkiran.
4.4.3. Analisis Zona Tapak
Zonasi pada site perancangan didasarkan pada organisasi ruang makro yang
telah dilakukan. Pembagian zonasi pada site bertujuan untuk memberikan
gambaran awal akan bagaimana pembagian zona fungsi pada site perancangan.
Hal ini juga bertujuan untuk membantu proses analisis terhadap elemen-elemen
perancangan agar lebih terarah dan terencana. Berikut penguraian zonasi pada
tapak.

79
Tabel 4 19 analisis pembagian zona tapak
Alternatif 1

- Kelebihan alternatif ini adalah letak yang memungkinkan pengunjun untuk


dapat mengakses semua fasilitas.
- Kekurangan alternatif ini adalah perletakan zona servis yang berpotensi
mengurangi privasi di beberapa zona.
Alternatif 2

- Kelebihan alternatif ini adalah memungkinkan semua aktivitas untuk dapat


berlangsung dengan baik namun.
- kekurangannya adalah pada area servis yang menggunakan 1 area untuk di
kelolah.

Output: altermatif 1

80
4.4.4. Analisis Pencapaian
Site perancangan memiliki 2 akses utama yaitu pada jalan bajawa dan
depan jalan permukiman pada perancangan pintu masuk dan keluar dapat di
pasang dengan 2 akses pada pintu masuk dan keluar melalui depan jalan utama
dan akses keluar melalu jalan permukiman yang berada di bagian selatan site.
Tabel 4 20 Analisis pencapaian

Pada alternatif 1 jalur akses masuk menuju ke dalam site di di pusatkan menjadi 2 tempat pada
bagian selatan dengan 2 jalur masuk dan pada bagian barat pada jalan bajawa mengunaka 2
jalur akses keluar.

- Kelebihan mempercepat akses masuk dan terhindar dari kemacetan

- Kekurangan kekurangan pada sirkulasi pencapaian ini terdapat pada jumlah jalur masuk
yang di sediakan

Pada alternatif 2 jalur akses masuk menuju ke dalam site di di pusatkan menjadi 3 tempat pada
bagian selatan denga 2 jalur masuk dan pada bagian barat pada jalan bajawa mengunaka 1 jalur
akses keluar dan timur 1 jalur akses keluar

81
- Kelebihan jalur akses keluar dan masuk yang singkat

- Kekurangan dapat terjadinya kemacetan membingungkan mengendara


Output
Dari 2 alternatif pencapakai diatas maka terpilih satu alternatif yang akan dijadikan konsep
perancangan yaitu alternatif 1 jalur akses masuk menuju ke dalam site di di pusatkan menjadi 2
tempat pada bagian selatan dengan 2 jalur masuk dan pada bagian barat pada jalan bajawa
mengunaka 2 jalur akses keluar.

4.4.5. Analisis Topografis


Topografi pada lokasi perancangan relative naik dan sedikit berbatu
karang. Namun memiliki kontur yang rata dan sedikit berbukit maka alternatif
hnya memakai perataan pada bagian yang di rancang.

82
4.4.6. Analisis Orientasi Bangunan
Analisis ini bertujuan menentukan titik menarik baik itu bangunan maupun
fasilitas lainya pada lingkungan, arah hadap bangunan sesuai dengan kondisi
lingkungan sekitar dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
- Kemudahan pencapaian dan pengenalan bangunan
- Keberadaan akses utama menuju bangunan
- Menyesuaikan dengan analisis view
Tabel 4 21 Analisis Orientasi Bangunan
Alternatif 1 Alternatif 2

Output: alternatif 1

83
4.4.7. Analisis Sirkulasi
Dalam site tidak memiliki sikulasi yang pasti karna hanya merupakan
lahan yang kosong. Beberapa alternatif sirkulasi yang akan dipakai adalah
sirkulasi manusia dan sirkulasi kendaraan
Tabel 4 22 Analisis Sirkulasi
Analisis Sirkulasi Pejalan Kaki Analisis Sirkulasi Kendaraan
(Pendestrian)
Beberapa pertimbangan yang perlu Hal yang menjadi pertimbangan dalam
diperhatikan dalam perancangan sirkulasi perancangan sirkulasi kendaraan adalah
bagi pejalan kaki adalah: kenyamanan dan keamanan baik bagi
 Mendukung penerapan perancangan pengemudi maupun bagi pejalan kaki serta
yang tematik tropis bagi kendaraan roda dua maupun roda empat
 Kenyamanan dan keamanan pejalan Beberapa alternatif yang dapat diterapkan
kaki dalam perancangan:
 Memberi batasan yang jelas antara jalan
kendaraan dan pendistian maupun bagi
pejalan kaki.
 Memberi sistem akses untuk kendaraan
dengan sistem dua arah sehingga
sirkulasi kendaraan lebih jelas dan
mudah.
 Pemisahan jalan keluar antara kendaraan
roda dua dan kendaranan roda empat
demi kelancaran dan kenyamanan saat
menninggalkan lokasi.
Solusi perancangan :
 Menyediakan fasilitas yang
disesuikan dengan perancangan
 Memberi batasan yang jelas antara
pedistian dan jalan untuk memberi
kenyamanan bagi pejalan kaki yang
dapat dilakukan dengan
menggunakan vegetsi atau juga
dengan memperthatikan perbedaan
ketinggian antara pedistian dengan
jalan kendaraan.
Alternatif 1

84
Kekurangan kelebihan
Alternatif 2

Kekurangan Kelebihan
Sumber: Analisis Penulis, 2023
4.4.8. Analisis Vegetasi
Pada lokasi perancangan didominan oleh beberapa pohon lontar dan pohon
duri dan rerumputan dapa bagian tertentu. Kurangnya vegetasi pada tapak
mengharuskan perancangan membutukan banyak vegetasi. Oleh karena itu dalam
analisis vegetasi akan ditambahkan vegetasi yang diperlukan dalam tapak seperti
vegetasi peneduh, pengarauh dan vegetasi penutup tanah.

Gambar 4. 9 Analisis Vegetasi


Sumber: Analisis Penulis, 2023

85
Tabel 4 23 Analisis Vegetasi
Vegetasi yang dihilangkan Vegetasi yang diperlukan
Merupakan vegetasi yang tidak dibiarkan tetap Pada kawasan ini tidak akan ada vegetasi
berada pada lokasi perancnagan dikarenakan yang dipertahankan.
jumlah dan letak yang mempengaruhi Penataan lebih lanjut perlu dilakukan
perancangan. Vegetasi dalam hal ini adalah pohon untuk mendapatkan hasil perancangan
lontar dan pohon duri.
Jenis vegetasi yang ditambahkan
Fungsi Karakteristik kriteria Vegetasi gambar
tumbuhan vegetasi yang
ditambahkan
Peneduh Dapat Bermas daun Kiara payung,
terhadap melindungi padat,tidak mangga,
kondisi dari panas mudah angsana,
iklim matahari tumbang, ketapang
Mengurangi tidak gugur sebagai
intensitas saat musim vegetasi
tiupan angin kemarau peneduh
kencang

Penghias Memiliki nilai Memiliki -Rumput


estetika warna yang jepang
menarik, Sebagai
berukuran penutup lahan
kecil, dan -Bunga
tidak terlalu bougenvie
rimbun

Pembentu Memberi arah Berdaun -Palem,


k suasana dalam tapak, rimbun, cemara,
membentuk bercabang, kelapa dan
ruang, berukuran lontar
menghadirkan sedang dan
suasana sesuai memberi
tema suasana khas
yang identik

Sumber: Analisis Penulis, 2023


4.4.9. Analisis Sistem Utilitas
Site dilalui jaringa listrik dan air. Pada bagian selatan tepatnya di jl.bajawa
terdapat tiang listrik dan juga jalur pipa air dari PDAM.

86
Tabel 4 24 Analisis System Utilitas

Gambar 4. analisis utilitas


System distibusi air bersih System distribusi air kotor System Instalasi Listrik
Sistem distribusi yang akan Sistem distribusi air kotor Sumber listrik utama yang
diterapkan pada perancangan pada bangunan sebagai akan digunakan pada
adalah sebagai berikiut. berikut. perancangan adalah PLN
sedangkan alternatif sumber
listrik akan menggunakan
genset. Kebutuhan akan arus
listrik yang besar terutama
pada bagian Youth Center
mengharuskan distribusi
aliran listrik yang baik,
lokasi Youth Center yang
dominan terhadap air
mengharuskan penyaluran
aliran listik yang baik agar
tidak terjadi hal-hal yang
dapat menyebabkan
kecelakaan saat bangunan
fasilitas-fasilitas sedang
digunakan oleh pengunjung
dan pengguna.

4.4.10. Analisis Pola Sirkulasi Parker


Perancangan tempat parkir mendukung aktifitas dan kegiatan dalam
kawasan pusat Youth C Alternatif tempat parkir pada perancangan ini adalah
sebagai berikuit.

87
Tabel 4 25 Analisis Pola Sirkulasi Parkir
sistem parkir 90º

kelebihan kekurangan
jumlah tempat parkir yang dihasilkan lebih keluar masuk kendaraan lebih sulit.
banyak.
sistem parkir 45º

kelebihan kekurangan
kendaraan lebih mudah keluar dan masuk membutuhkan tempat dan luasan parkir yang
tempat parkir yang ada. besar.

Output: menggunakan pola sistem parkir 90º


Sumber: Analisis Penulis, 2023
4.4.11. Analisis Sistem Struktur
Pemililhan sistem struktur pada perancangan Pusat Kegiatan
Remaja/Komunitas (Youth Center) didasarkan pada beberapa pertimbangan
sebagai berikut.
1. Sesuai dengan kondisi tanah pada site

88
2. Sistem struktur yang digunakan mampu mendukung beban dari banguna serta
beban lain yang bekerja pada bangunan
3. Mudah dan ekonomis dalam pelaksanaan dan dalam perawatannya
4. Fleksibel terhadap penyusunan pola ruang, sirkulasi, sistem utilitas, dan ain-
lain.
5. Estetika, dimana struktur menghadirkan sisi keindahan dari sebuah bangunan
Berdasarkan bagianya struktur terdiri dari 3 bagian :
Tabel 4 26 Analisis System Stuktur
System stuktur
Sub stuktur Merupakan bagian struktur yang berhubungan langsung dengan
tanah dan menyalurkan beban-beban yang bekerja di atasnya ke
tanah. Beberapa sub struktur yang menjadi alternatif dalam
perancangan bangunan adalah sebagai berikut.
A. Pondasi menerus, yakni pondasi yang terdiri dari batu
karang dan perekat berupa campuran pasir dan semen.

Super struktur Merupakan bagian struktur yang berfungsi menyalurkan beban


dari atas berupa beban hidup maupun beban mati ke bawah
hingga ke pondasi. Sistem super struktur meliputi :
A. Sistem kolom dan balok.
Struktur yang akan diterapkan pada bangunan adalah struktur
rangka, yakni sistem struktur yang menggunakan kolom dan
balok sebagai penyalur beban gaya struktural dan diteruskan
menuju pondasi.

Upper stuktur Merupakan sistem konstruksi atap, yakni struktur paling atas
dari sebuah bangunan. Alternatif struktur yang dapat digunakan
adalah :
1. Atap Plat Beton

89
kelebihan kekurangan
tahan panas, mudah dalam membutuhkan ahli dalam
pemasangan, tidak mudah proses pengerjaan,
terbakar, lebih praktis, biaya pengerjaan
perawatan lebih mudah mahal

2. Struktur Rangka Tiga Dimensi (Spacetruss)


kelebihan kekurangan
cocok untuk bangunan biaya pemasangan mahal
bentang lebar dan rangka dan memerlukan tenaga ahli
dapat dibentuk sesuai
keinginan.
3. Struktur rangka kayu

4.4.12. Analisis Material Tapak


Material yang akan digunakan pada perancangan Pusat Kegiatan
Remaja/Komunitas ini adalah matrerial lokal yang dikombinasikan dengan
material modern. Sebagai wujud akan konsep tropis moderen maka bahan-bahan
yang digunakan adalah bahan yang mampu menunjukan ciri dari bangunan tropis.
Berikut merupakan alternatif material yang digunakan pada perancangan :
Tabel 4 27 Analisis Material Tapak
No Bahan Keterangan Gambar
Material penutup lantai

- Cocok untuk lantai eksterior


- Permukaan anti gores
1. Teraso
- Banyak varian corak
- Lebih awet dari keramik

- Terdiri dari
beragam varian
2. Keramik ukuran,corak,
dan warna
- Perawatan
mudah
- Tahan air, kuat,
tahan lama
- Harga terjangkau
- Menghadirkan
kesan hangat dan
natural namun tetap

90
3. Parquet elegan
- Mudah dibersihka
- Kokoh dan tahan
lama
- Memiliki varian
pola, warna,tekstur,
dan bahan

- Mampu membuat kesan


4. Lantai batu lebih natural sesuai
alam konsep
- Banyak varian model
Material penutup tanah
Pasir Memberi kesan alami dan
pantai natural sehingga mampu
5. pancawa mewujudkan suasana surga
rna tropis

Penggunaan batu kolar untuk


Batu koral putih membantu menciptakan suasana
6. alam dan natural pada site
No Bahan Material Keterangan Gambar
Penutup Lantai
Material batu Memberikan nuansa alami dan
7. alam natural

Pelapis dinding dan


Duma plafon khususaplikasi
8. premium interior, memberi
Wall and kekuatan dan keindahan
Ceilling kayu natural dengan daya
panel tahan dan durabilitas pvc

- Kaca jenis ini memiliki


9. Kaca ketahanan tinggi terhadap
temperet panas ataupun benturan

Material penutup atap

91
Roofing
Shingles GAF
10. Estates

- Tahan panas, mudah dalam


pemasangan, tidak mudah
11. Plat beton terbakar, lebih praktis,
perawatan lebih mudah
- Membutuhkan ahli dalam
proses pengerjaan, biaya
pengerjaan mahal
- Memiliki ukuran dan
varian warna,textur,
ukuran yang dapat
12. Paving block disesuaikan dengan
selera owner.
- Mudah dalam pengerjaan
dan sangat popular
digunakan
- Terdiri dari segmen-segmen
paving sehingga
memudahkan saat perbaikan
bagian-bagian yang rusak.
Pagar Keliling Site
- Tahan lama dan kuat
- Mudah diangkut karena
ukurannya tidak besar
- Mudah dipasang
13. Batu bata - Lebih mampu
menyesuaikan dengan
suhu luar ruang
- Tahan api
- Tidak memerlukan perekat
khusus
- Pemasangan
membutuhkan waktu
Lebih lama

14. Pagar jeruji - Lebih aman


besi - Lebih tahan lama
Material aspal

92
15. Aspal

93
BAB V
KONSEP PERANCANGAN

Konsep perancangan Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) di


Kota Kupang ini mengusung tema Tropis, dimana nuansa yang akan dihadirkan
dalam kawasan Youth Center terasa lebih alami dan natural dengan penggunaan
material alam sehingga pengunjung dan pengguna yang datang dapat merasakan
kenyamanan disaat melakukan kegiatan-kegiatan yang dilakukan walaupun
dengan fasilitas yang dihadirkan dalam kawasan pusat Youth Center sudah
modern bagi remaja/Komunitas.
5.1. Penerapan Tema Perancangan
Perancangan mengambil tema tropis yang bertujuan menghadirkan suasana
alam dalam Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) dan penampilan
fisik bangunan didasari oleh beberapa hal, yakni :
a. Ciri bangunan menunjukan sebagai bangunan edukasi
b. Menunjukan konsep Tropis
c. Kondisi lingkungan Kota Kupang
Kondisi lingkungan Kota Kupang sangat mendukung dalam perancangan
Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) dengan konsep tropis di Kota
Kupang.
d. Perkembangan zaman.
Pengelolaan site dan penampilan fisik bangunan yang mencirikan Pusat
Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) dengan konsep tropis dijabarkan
sebagai berikut:
Tabel 5 1. Ciri-Ciri Tropis Dan Penerapan Dalam Bangunan
No Karakter Penerapan
Bangunan Bentukan bangunan dan penggunaan fasadnya
1 mempertegas menunjukan karakter sebagai Youth Center yang mampu
identitas Youth menjadi tempat kegiatan bagi Remaja/Komunitas.
Center
2 Menunjukan konsep Perancangan akan banyak menggunakan material
tropis dan
dalam perancangan kombinasi bahan-bahan yang lekat kaitanya dengan
alam, sehingga pengguna dapat merasa nyaman saat
melakukan kegiatan.
Dari segi bentuk, material alam yang banyak bertekstur tidak

94
3 Bentuk teratur dan berpola organik diimbangi dengan pola statis dan
harmonis
Warna yang digunakan adalah warna-warna netral, natural
dan cerah dengan unsur alam sebagai sumber utama
inspirasinya. Berbagai warna cokelat yang merupakan warna
kayu dan pohon, warna hijau dari daunan, dan warna abu
sebagai warna yang menyimbolkan tanah. Serta aksen warna
lain seperti ungu dan merah yang melambangkan bunga
Warna

Material yang digunakan antara lain, kayu sebagai material


utama dalam perancangan. Berbagai jenis batu juga menjadi
material pendukung dalam perancangan.

5 Material

Elemen dekoratif dalam perancangan ini tidak tetap


6 Dekoratif berusaha membawa nuansa alam ke dalam interior.
Membawa ukir- ukiran menjadi aksen elemen pendukung
ruang merupakan salah satu bagian dekoratif
Perancangan ini akan memainkan berbagai tekstur Untuk
7 Tekstur area utama banyak menggunakan tekstur yang lebih kasar,
namun untuk area penunjang, tekstur halus lebih
mendominasi dibanding teksur kasar

5.2. Konsep Perancangan


Pada bagian konsep bangunan yang akan dibahas adalah mengenai konsep
ruang, alur aktivitas pelaku, konsep ruang dan konsep perancangan pada tapak.
5.2.1. Konsep Ruang
1. Konsep Fungsi dan Fasilitas
Fungsi dan fasilitas yang diadakan pada perancangan kawasan rekreasi
keluarga di kota kupang adalah sebagai berikut.

95
Tabel 5 2 Konsep Fungsi dan Fasilitas
No Fungsi Deskripsi Fungsi Fasilitas
Merupakan fungsi yang Lapangan Futsal, Lapangan
menjalankan tujuan utama Bola Voli, Bola Basket, Bulu
dalam perancangan Tangkis, Studio Seni Tari,
1 Fungsi kawasan rekreasi ini, Studio Seni Musik, Studio
Utama dimana fungsi hiburan dan Seni Audivisual ,Studio
rekreasi bagi semua Gambar, Studio Lukis Galeri,
kalangan usia baik itu anak Multimedia, Seminar Dan
anak dan juga remaja, Workshop, Cafetaria , Galeri
dewasa dan lansia
semuanya dapat bermain
dalam
kawasan ini
Merupakan fungsi Bangunan komunitas, Kantor
2 Fungsi pendukung dalam Pengelola, Kantin,Tempat
sekunder perancangan yang penyewaan, Ruang Sosial,
mendukung Ruang Bersama, Mushola
terselenggaranya fungsi
utama pada
kawasan rekreasi keluarga
Merupakan fungsi penunjang Dapur, Gudang, Ruang Alat,
3 Fungsi Aktivitas kawasan rekreasi Ruang Ganti, Ruang Kontrol,
Tersier keluarga agar dapat Toilet, Parkir, Servis
berfungsi dengan baik
Sumber: Analisis Penulis, 2023
2. Konsep kebutuhan ruang dan pelaku kegiatan

Tabel 5 3 Konsep Pelaku Kegiatan


No Pelaku aktifitas kegiatan fasilitas Kebutuhan ruang
1 Remaja/kelompok futsal - Lapangan - Ruang ganti
dalam bidang olahraga - Ruang wasit
olahraga (15-19 thn - Jenis lantai - Ruang pers
keatas) - Penerangan - Ruang medis
- Zona bebas - Ruang tunggu
- Tribun - Listrik
penonton - Gudang
- mushola

Bola - Lapangan - Ruang ganti


voli olahraga - Ruang wasit
- Jenis lantai - Ruang pers
- Penerangan - Ruang medis
- Zona bebas - Ruang tunggu
- Tribun - Listrik
penonton - Gudang
- mushola

basket - Lapangan - Ruang ganti


olahraga - Ruang wasit
- Jenis lantai - Ruang pers

96
- Penerangan - Ruang medis
- Zona bebas - Ruang tunggu
- Tribun - Listrik
penonton - Gudang
- mushola

Bulu - Lapangan - Ruang ganti


tangkis olahraga - Ruang wasit
- Jenis lantai - Ruang pers
- Penerangan - Ruang medis
- Zona bebas - Ruang tunggu
- Tribun - Listrik
penonton - Gudang
- mushola

2 Remaja/kelompok tari - Studio tari - Ruang staff


dalam bidang seni - Kelas teori - Ruang loker
(15-19 thn keatas) - Ruang ganti
- Ruang p3k
- Gudang property
- Lavatory pria
- Lavatory wanita
musik - Studio - Ruang loker
muasik - Gudang musik
- Studio - Ruang staff
practice - Lavatory pria
- Kelas teori - Lavatory wanita
Gambar galeri - Ruang pemer
/melukis - Gudang dan ruang
& penyimpanan
kerajina - Ruang kerajinan
n - Ruang staff
- Lavatory pria
- Lavatory wanita
3 Remaja/kelompok fotograf - Area foto - Ruang pertunjukan
dalam bidang er
teknologi (17-19 thn
keatas)
4 Remaja/kelompok UMKM - Kafetaria - Ruang makan
dalam bidang - Dapur
ekonomi (18-19 thn - Ruang cuci
keatas) - Konter kasir
- Gudanng makanan
- Gudang
- Lavatory pria
- Lavatory wanita
5 Remaja/kelompok seminar - aula
dalam bidang sosial
(15-19 thn keatas)
5 Remaja/kelompok beribada - Mushola - Tempat wudhu
dalam bidang agama h - aula - Ruang ganti pria
(15-19 thn keatas) - Ruang ganti wanita
- Ruang berdoa

97
6 Pengunjung musik - Studio - Ruang loker
Disabilitas dalam muasik - Gudang musik
bidang seni (15-19 - Studio - Ruang staff
thn keatas) practice - Lavatory pria
- Kelas teori - Lavatory wanita
Gambar - Galeri - Ruang pemer
/melukis - Gudang dan ruang
penyimpanan
- Ruang kerajinan
- Ruang staff
- Lavatory pria
- Lavatory wanita
Sumber: Analisis Penulis, 2023
Tabel 5 4 Konsep Pengelola Youth Center
No Pelaku aktifitas kegiatan fasilitas Kebutuhan ruang

1 Kepala Mendatangani berkas


2 Sekretaris Membuat skejul
kegiatan dan
Menyiapkan berkas
3 Bendahara Mengatur keuangan
4 Kepala bagian Mendatangani berkas - Ruang
5 Staff karyawan Membuat berkas pengelola
6 Kepala bidang Mendatangani berkas
program dan
Memantau kegiatan
7 Staff karyawan Membuat berkas Kantor pengelola
8 Kepala bidang Mendatangani berkas
pemasaran dan memantau
kegiatan
9 Staff karyawan Membuat berkas
10 Kepala bidang sarana Mendatangani berkas
dan prasarana dan memantau
kegiatan
11 Karyawan office boy Melayani - Ruang pantry
12 Kepala bidang Merawat kebersihan - Ruang
pemeliharaan dan Merawat tanaman kebersihan dan
keamanan keamanan
13 Petugas kebersihan
14 Petugas kebun
15 Petugas monitor Memonitor tempat- - Ruang CCTV
CCTV tempat
16 Petugas keamanan Menjaga keamanan - Pos securty
17 Penerima tamu Menerima tamu - resepsionis
18 Teknisi gudang Mengatur barang- - Ruang teknisi
barang
19 Tenaga ahli bidang - Kelas-kelas
olahraga teori
Tenaga ahli bidang - Ruang studio
kesenian Mengajar
Tenaga ahli bidang
komunitas

98
Tenaga ahli bidang
teknologi
Tenaga ahli bidang
keagamaan
Tenaga ahli bidang
social
Tenaga ahli bidang
ekonimi

5.2.2. Konsep Alur Aktifitas Pelaku Kegiatan


Alur aktifitas pelaku pada perancangan ini dapat digambarkan sebagai
berikut :
a. Pengguna pada Youth Center
b. Pengunjung pada Youth Center
c. Pengelola pada Youth Center

5.2.3. Konsep Kelompok Ruang


a. Kelompok ruang fungsi utama
Untuk fungsi utama diperlukan beberapa ruang fasilitas nyaitu:
1. Zona komunitas olahraga
- Gedung komunitas futsal
- Gedung komunitas basket
- Gedung komunitas bola volly
- Gedung komunitas bulu tangkis
- Lapangan
2. Zona komunitas kesenian dan teknologi
- Bangunan komunitas seni tari
- Bangunan komunitas seni gambar/lukis
- Bangunan kominitas fotografis
- Bangunan komunitas kerajinan
- Bangunan komunitas seni musik
3. Zona pengelola
- Bangunan pengelola
b. Kelompok ruang fungsi sekunder
1. Bangunan komunitas olahraga (basket, futsal, voly, bulutangkis)

99
- R. Kumpul komunitas
- Lapangan
- Cafetaria
- Fitnes
- Ruang ganti
- P3k
- aula
2. Bangunan komunitas kesenian & teknologi
- R.studio
- R.kumpul komunitas
- Aula
- Ruang ganti
- Cafetaria
c. Kelompok ruang fungsi tersier
- Tempat parkir
- Mushola
- Pos satpam
- Ruang cctv
- Ruang cleaning service
- Gudang
- Toilet
- Atm
5.2.4. Konsep Besaran Ruang
Berdasarkan perhitungan ruang tersebut diproduksi rekapitulasi
sebagai berikut:
Tabel 5 5 Konsep Rekapitulasi Besaran Ruang
No Fungsi Ruangan/area Luasan
1 Primer - besaran ruang area 1792.42 M²
olahraga

100
- besaran ruang area
kesenian
- besaran ruang area
musical
- besaran ruang
fotografer
2 Sekunder - besaran ruang cafeteria 1028.5 M²
- besaran ruang Kerja
pengelola
- besaran ruang aula
serba guna
3 Tersier - besaran ruang pos jaga 1801.06 M²
- besaran ruang toilet
umum
- besaran ruang ATM
- besaran ruang pompa
dan ruang control listrik
- besaran ruang area
parker
Total luasan kebutuhan kawasan 4621.98 M²

5.3. Konsep Lokasi dan Tapak


Konsep lokasi dan tapak terdiri dari konsep topografi, penzoningan,
pencapaian, sirtkulasi, vegetasi, struktur, dan parkiran.
5.3.1. Konsep Topografi
Topografi pada lokasi penrancangan relative datar, sehingga
mempertahankan kondisi dianggap lebih baik dapat mengehemat biaya
waktu pengerjaan.

101
5.3.2. Konsep Penzoningan

Gambar 5. 1 Konsep Penzoningan


Sumber: Analisis Penulis, 2023

Alternatif ini merupakan alternatif yang dianggap paling ideal karena


memisahkan antara area komuunitas olahrag, area komunitas seni dan area
pengelola.
5.3.3. Konsep Pencapaian

Gambar 5. 2 Konsep Pencapaian


Sumber: Analisis Penulis, 2023

102
Konsep pencapaian site yang akan diterapkan adalah sebagai berikut:
Akses masuk utama lokasi ME In ditempatkan menjadi 2 jalur pada sisi
selatan site dan langsung bersampingan dengan jalan lingkungan agar lebih
mudah dikenali serta dicapai sedangkan untuk jalur keluar SE (site entrance)
out di terapkan pada bagian timur pada bagian jalan bajawa.

5.3.4. Konsep Orientasi Bangunan

Gambar 5. 3 Konsep Orientasi Bangunan


Sumber: Analisis Penulis, 2023

5.3.5. Konsep Sirkulasi

Gambar 5. 4 Konsep Sirkulasi


Sumber: Analisis Penulis, 2023

103
Sirkulasi pejalan kaki berupa pedestrian yang terdapat diluar site dan
dalam tapak. Pedestrian yang ada pada luar tapak terletak pada bagian depan.
Pedestrian tersebut dirancang dengan lebar 1,5 meter yang dapat dilalui oleh
2 orang dengan ruang gerak masing-masing yaitu 60 cm. Material pedestrian
yang digunakan yaitu paving block dan Pavers Stone Walk
Sirkulasi dalam tapak difungsikan oleh pengunjung dan juga pengelola
yang menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat. Material untuk jalur
sirkulasi kendaraan yaitu aspal. Sirkulasi kendaraan akan berhubungan
dengan parkiran sehingga letak parkiran dipertimbangkan dari kemudahan
dan kenyamanan pengunjung dan pengelola untuk memarkirkan kendaraan.

5.3.6. Konsep Vegetasi


Vegetasi digunakan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang
berkaitan dengan intensitas panas matahari ke dalam tapak dan keindahan
tapak. Vegetasi dalam elemen tapak berfungsi sebagai peneduh, pengarah,
dan penutup permukaan tanah yang memiliki nilai estetika. Penempatan
setiap vegetasi disesuaikan dengan kebutuhan dalam perancangan. Vegetasi
yang digunakan dalam perancangan berupa vegetasi peneduh, pengarah,
penutup permukaan tanah dan penambah estetika.

Gambar 5. 5 Konsep Vegetasi


Sumber: Analisis Penulis, 2023

104
5.3.7. Konsep Struktur
Penerapan pada bangunan

Gambar 5. 6 Konsep Struktur


Sumber: Analisis Penulis, 2023
5.3.8. Konsep parkiran kendaraan
Konsep tempat parkir pada kawasan rekreasi ini menggunkan sistem
parkiran 90º disesuaikan dengan kebutuhan dan sirkulasi kendaraan.

Gambar 5. 7 Konsep Parkiran Kendaraan


Sumber: Analisis Penulis, 2023
5.3.9 Penerapan Tema Perancanngan Pada Bangunan

Gambar 5. 8 Konsep Penerapan Tema Perancangan Pada Bangunan


Sumber: Analisis Penulis, 2023

105
5.4. Konsep Utilitas
Dalam konsep utilitas terdapat konsep distribusi air bersih, distribusi air
kotor, sistem instalasi listrik, sistem proteksi kebakaran dan sistem persampahan.
5.4.1. System Distribusi Air Bersih
Distribusi air bersih pada bangunan dalam site menggunakan sumber dari
PDAM dan tanki, dan dialiskan ke bangunan seperti bangunan pengelola, dan
bangunan komunitas
5.4.2. System Distributor Air Kotor
Distribusi air kotor pada bangunan
5.4.3. System Instalasi Listrik
Sumber listrik utama yang akan digunakan pada perancangan adalah PLN
sedangkan alternatif sumber listrik akan menggunakan genset. Kebutuhan akan
arus listrik yang besar terutama pada bagian bangunan komunintas kesenian
mengharuskan distribusi aliran listrik yang baik.

106
BAB VI
HASIL PERANCANGAN

6.1 Deskripsi Perancangan


Perangan Youth Center merupakan sebuah wadah yang untuk mengembangkan
bakat dan potensi. Gelanggang Remaja (Youth Center) juga dapat dipahami
sebagai suatu arena atau tempat yang bersifat tetap bagi para remaja untuk
menyelenggarakan berbagai macam kegiatan secara teratur dan terarah dengan
penanggung jawab tertentu. Untuk aspek arsitektural akan didasari pada tema
perancangan yaitu Arsitektur tropis sebagai penerapan material pada
perancangan bangunan Youth Center guna menghasilkan sebuah bangunan
yang bersenergi dengan kegiatan remaja dan kelompok-kelompok komunitas.

6.2 Hasil Desain

Gambar 6. 1 Hasil Perancangan Tapak


Sumber: Analisis Penulis, 2023

107
A. View arah depan bangunan

Gambar 6. 2 View Arah Bangunan


Sumber: Analisis Penulis, 2023

B. Perspektif bangunan

Gambar 6. 3 Perspektif Bangunan


Sumber: Analisis Penulis, 2023

108
C. Area bangunan olahraga

Gambar 6. 4 Area Bangunan Olahraga 5


Sumber: Analisis Penulis, 2023

D. Area bangunan kesenian dan teknologi

Gambar 6. 5 Area Bangunan Kesenian Dan Teknologi


Sumber: Analisis Penulis, 2023

109
Gambar 6. 6 Area Bangunan Kesenian Dan Teknologi
Sumber: Analisis Penulis, 2023

E. Area parkiran kendaran motor dan mobil

Gambar 6. 7 Area Parkiran Kendaraan Motor & Mobil4


Sumber: Analisis Penulis, 2023

F. Area kantor pengelola

Gambar 5. 9 Area Kantor Pengelola


Sumber: Analisis Penulis, 2023

110
DAFTAR PUSTAKA
Adiyanti, M. G., & Sofia, A. (2013). Hubungan Pola Asuh Otoritaf Orang Tua Dan
Konformitas Teman Sebaya Terhadap Kecerdasan Moral. jurnal.fkip.unila.

Hurlock, E. (2006). Psikologi Perkembangan. Terjemahan Penerjemah:


Istiwidayanti dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga.

Jogiyanto. H.M, (2005 : 197) Analisa dan Perancangan Sistem Informasi, Andy
Offset, Jogyakarta.

Mulyadi, 2007, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, Salemba


Empat,Jakarta.

Anonim. (2015). Dalam Ditjen Cipta Karya, (1997). Arti Kota


https://www.google.com/ search?q=arti+kota (diakses 23 oktober)

Anonim. (2016). kota kupang Wikipedia Bahasa


Indonesiahttps://id.wikipedia.org/wiki/ Kota Kupang (diakses 23 oktober)

Ludfihuma. (2017). Perencanaan dan Perancangan Arsitektur.


https://www.google.com ludfihuma.wordpress.com (diakses 27 oktober)

Agoes Patub B.N. (2011). Modul Seminar “Peran Komunitas Musik Etnik dalam
Kebangkitan Budaya Bangsa”. Yogyakarta: Komunitas Suling Bambu Nusantara.

Gunarsa, Ny. Y. Singgih D. dan Singgih D. Gunarsa, Psikologi Remaja, (Jakarta:


BPK Gunung Agung, 1981).

Lippsmeier, D. (1994). Bangunan Tropis. Jakarta: Erlangga.

Putra H. Deriant, Pawitro Udjianto. 2014. Penerapan “Arsitektur Tropis” pada


Desain
Pengembangan Institut Teknologi Nasional. Vol.1. (Diakses 28 oktober)

Website :
Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Tumur, https://Nusa Tenggara
Timur.bps.go.id/

UU RI No 26 Tahun 2007. Penataan Ruang https://www.gitews.org/


tsunamikit/en/E6/further_resources/national_level/undang_undang/UU
%20262007_Penataan%20Ruang.pdf

111

Anda mungkin juga menyukai