Anda di halaman 1dari 31

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH GADGED TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI


SMK BINAKARYA LARANTUKA

OLEH:
ANSELMUS BAGERAYA MUDA
1601110048

JURUSAN /PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PRNDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2021

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehaditat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
anugerah, berkat dan rahmatn-Nya penulis dapat penulis dapat menyelesaikan tugas
akhir semester melalui proposal penelitian dengan judul “PENGARUH GADGED
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMK BINAKARYA
LARANTUKA” sebagai persyaratan untuk menyelesaikan tugas akhir di Program
Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Tekonologi dan Kejuruan
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusa Cendana Kupang.
Penulis juga sangat berbangga kepada kedua Orang tau tercinta, Bapak/Ibu
Dosen dan teman – teman serta semua pihak yang telahberpartisipasi aktif dan
memotivasi penulis dalam penyelesaian proposal penelitian ini.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan limpah terima kasih kepada :
1. Tuhan Bapa Yang Maha Kuasa, Bunda Maria dan Yesus yang selalu
menuntun dan melimpahkan rahmat serta berkat-Nya kepada penulis dalam
menyelesaikan proposal penelitian ini.
2. Bapak Dr. Asrial, M.Si selaku ketua Jurusa/Program Studi pendidikan Teknik
Bangunan juga selaku dosen mata kuliah yang telah banyak memberikan
motivasi, bimbingan dan ilmuh pengetahuan sejak penulis mulai berpacu
dalam mempelajari ilmu di almamater tercinta sampai dengan penulis
proposal ini.
3. Bapak Dr. Hikmah,M.Pd. Selaku pembimbing I dan dosen mata kuliah yang
telah memberikan motivasi dan bimbingan dan ilmu pengetahuan kepada
penulis sejak penulis mulai mengikuti proses di almamater ini sampai pada
penulis menyelesaikan penyusunan proposal ini.
4. Ibu Adriana Deku, S.Pd., M.Si. Selaku pembimbing II dan dosen mata kuliah
yang telah memberikan motivasi dan bimbingan dan ilmu pengetahuan kepada
penulis sejak penulis mulai mengikuti proses di almamater ini sampai pada
penulis menyelesaikan penyusunan proposal ini.
5. Teristimewa kedua orang tua tercinta, serta keluarga besar penulis yang telah
dengan sabar dan tabah dalam memberikan dukungan serta dan motifasi, serta

2
Keluarga Besarku yang selalu senantiasa memberikan dukungan, perhatian,
doa dan cinta yang tulus.
6. Teristimewa Bapak Didimus Miha Djami dan Mama Marline Pada selaku
Orang Tua Wali (Bapak dan Ibu Kos) yang dengan caranya masing-masing
selalu mendoakan, memotivasi penulis dalam keadaan susah dan senang.
7. Saudaara-saudariku tercinta (Nita, Ami, Mira, Kartini, Lorens, Marsel, Yosi,
Rian, Christian, Petrik, Roman, Louis, Bojano, Male, dan Riswan) yang
dengan caranya sendiri telah membantu penulis dalam penyusunan Proposal
ini.
8. Adiku tercinta Moscatia Tobilolon Muda dan Albertus Mario Ratu Muda,
yang telah dengan tulus mendoakan dan selalu mendukung penulis dalam
menyusun Proposal ini.
9. Teman-teman PTK/PTB angkatan 2016 yang selalu setia membantu dan
menolong penulis. Terkhususnya (Robin, Rio, Stivhen, Jefri, Sintya, Cicilia,
Rindy, Nike, Clara, Jilu, Angki, Rio Djerau, Iden) yang selalu setia dalam
susah maupun sengan, selalu berada di sisi penulis, membantu dan selalu
memberikan dorongan terhadap penulis dalam penyusunan proposal ini.
Semoga semua dukungan, motivasi dan bantuan dari semua pihak yang telah
diberikan kepada penulis mendapatkan balasan yang berlimpah dari Tuhan Yang
Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini tidak semuanya sempurna.
Untuk itu denga segala kerendahan hati, penulis sangat membuka diri untuk
menerima kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak guna melengkapi
penulis selanjutnya. Semoga penulisan proposal penelitian ini berguna bagi kita
semua. Terima Kasih Banyak.
Kupang, Januari 2022

Penulis

3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................5
A. Latar Belakang...........................................................................................................................5
B. Identifikasi masalah..................................................................................................................9
C. Batasan Masalah......................................................................................................................10
D. Rumusan masalah....................................................................................................................10
E. Tujuan Penelitian.....................................................................................................................10
F. Manfaat Penelitian...................................................................................................................11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................12
A. Kerangka Konseptual.............................................................................................................12
B. Intensitas Penggunaan Gadged............................................................................................12
C. Prestasi hasil belajar siswa....................................................................................................13
D. Pengaruh intensitas penggunaan gadged terhadap hasil pembelajaran...................14
E. Hasil Penelitian Yang Relevan............................................................................................17
F. Kerangka Pikir Penelitian......................................................................................................18
G. Hipotesis Penelitian................................................................................................................19
BAB III METODE PENELITIAN..............................................................................................20
A. Jenis Penelitian.........................................................................................................................20
B. Tempat dan Waktu Penelitian..............................................................................................20
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling...........................................................................20
D. Variabel Penelitian..................................................................................................................22
E. Sumber Dan Teknik Pengumpulan Data.........................................................................23
F. Isntrumen Penelitian...............................................................................................................23
G. Validasi dan Reliabilitasi Instrumen..................................................................................24
H. Teknik Analisis Data..............................................................................................................25
I. Uji Persyaratan Analisis Regresi.........................................................................................26
J. Pengujian Hipotesis..................................................................................................................28
K. Jadwal dan Biaya penelitian.................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................30

4
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan kemajuan teknologi komunikasi dewasa ini berlangsung
sangat pesat, sehingga parah ahli menyebut gejala ini sebagai suatu revolusi
dalam bidang teknologi informasi, dan komunikasi yang merupakan bagian dari
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Dengan berjalanya waktu dan kemajuan
zaman, teknologi ini turut menghadirkan berbagai fasilitas yang menjanjikan untuk
memenuhi tuntutan kebutuhan manusia saat ini seiring dengan kemajuan teknologi
dan ilmu pengetahuan tersebut. Salah satu teknologi modern yang cukup besar
manfaatnya, yang kita rasakan sekarang adalah Gadged.
Gadged secara umum merupakan suatu perangkat elektronik, yang memiliki
fungsi khusus dalam perangkatnya (Anis Mutmainah, 2019). Hingga saat ini
tingkat penggunaan gadged di kalangan masyarakat sangatlah besar. Gadged
sangatlah bermanfaat untuk membantu segala sesuatu menjadi lebih mudah dan
praktis dalam kehidupan sehari-hari. Dalam dunia pendidikan saat ini, gadged
sangatlah membantu dalam proses pembelajaran yang dilakukan secara daring, hal
ini tidak terlepas dari dampak penularan covid 19 yang tak kunjung usai.
Keberadaan gadged sangatlah membantu proses pembelajaran secara daring, karena
didalamnya sudah terdapat fitur-fitur yang menunjang proses pembelajaran dalam
bidang pendidikan. Gadged sangatlah membantu seseorang dalam situasi atau
keadaan tertentu dalam masyarakat seperti yang kita rasakan saat ini. Mengenai
wabah virus corona (covid 19) yang menjadi perhatian di seluruh dunia, dan
indonesia termasuk salah satu negara yang dampak dari virus corona ini sangatlah
terasa. Hal ini mengharuskan kita semua berdiam diri di rumah, demi
mencegah penularan covid 19. Dalam kondisi seperti ini menyebabkan
penggunaan gadged semakin meningkat khusunya smart phone. Hal ini
berdampak pada semua bidang kehidupan termasuk kegiatan pembelajaran di
sekolah yang mengharuskan dilakukan secara online. Keadaan saat ini telah
menjadi terbaklik dari sebelumnya, yang mana para siswa harus mengikuti proses
pembelajaran dari hari senin sampai hari sabtu di sekolah dengan jadwal
pelajaran yang telah ditentukan dan jam belajar yang telah diatur secara baik,
namun sekarang keadaan pembelajaranya menjadi terbalik.
Dampak dari kehadiran gadged membawa perubahan yang begitu besar
dalam kehidupan manusia di berbagai bidang tertentu. Hal ini dapat dilihat dari

5
pola pikir hingga perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu,
penggunaan gadged sehari-hari tidak hanya mmpengaruhi kehidupan orang
dewasa, tetapi anak-anak juga mendapat pengaruh dari gadged, baik yang berkesan
positif maupun negatif (Witarsa et al, 2018).
Gadged yang dapat terhubung demgan layanan interenet ini sangat
membantu dengan segalah kemudahanya khususnya untuk siswa. Namun dalam
kenyataanya banyak siswa siswi yang menyalah gunakan gadged dengan hal-hal
yang tidak seharusnya, kebanyakan dari mereka cendrung menggunakan gadged
sebagai sarana hiburan, misalnya digunakkan untuk Short Message Service (SMS),
whatshap, facebook, instagram, mendengarkan music, menonton audio visual, dan
yang paling populer saat ini adalah game online. Pada dasarnya orang tua
memberikan gadged kepada anak karena gadged mudah digunakan dalam aktifitas
pembelajaran. Tetapi di sisi lain terjadi hal yang berlawanan dalam artian kurang
tepatnya pemanfaatan gadged pada fungsi yang sebenarnya. Hal ini akan berdampak
pada motifasi belajar siswa.
Penggunaan gadged yang berlebihan pada siswa terkadang sering
menimbulkan masalah pada proses belajar (Hasanah & Kumalasari, 2015). Menurut
Saroinsong (2016) penggunaan gadged berdampak merugikan pada keterampilan
interpersonal siswa jika terlalu sering digunakan. Pengaruh gadged terhadap prestasi
belajar siswa yang lain ialah siswa menjadi lebih mengandalkan gadged dari pada
harus belajar menggunakan buku (Harfiayanto, Cahyo, & Tjaturahono, 2015). Tetapi
ketika siswa bisa mengatur penggunaan gadged dengan baik dan bisa
memaksimalkan pemanfaatanya maka akan sangat membantu siswa dalam
meningkatkan prestasinya. sampai saat ini penularan virus corona belum juga
menemui titik terang, hal ini membuat proses pembelajaran semakin terhambat
dan kurang memadai karena tanpa ada tatap muka secara langsung antara guru dan
para murid. Oleh karena itu, dengan adanya gadged, diharapkan dapat membantu
dalam menunjang proses pembelajaran dari jarak jauh agar dapat berjalan dengan
cukup baik. Gadged dapat memberikan kesempatan kepada para penggunanya
khususnya para guru, para siswa dan orang tua untuk bertukar informasi mengenai
proses pembelajaran jarak jauh.
Akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menyebabkan para siswa
SMK hanya bisa menerima teori tanpa harus mengikuti praktik, hal ini dapat
mempengaruhi keahlian siswa dalam program studi dan prestasi. Misalnya mata
pelajaran menggambar teknik, pendidik telah memberikan materi secara detail
namun masih banyak siswa yang saat ujian belum memenuhi standar kelulusan.

6
Efek dari adanya gadged membuat siswa menjadi sering lupa dalam
melaksanakan tugas dan kewajibanya. Dalam hal ini gadgded bersifat mengganggu
aktifitas belajar siswa. Ketika konsentrasi belajar dan perhatian siswa terganggu
maka pemahaman materi pembelajaran akan berkurang. Hal tersebut tentunya akan
berdampak pada prestasi belajar siswa yang kemungkinan besar akan mengalami
penurunan. Hal ini seperti yang diungkapakan dalam penelitian yang dilakukan oleh
Nurmalasari dan Wulandari (2018) bahwa semakin sering menggunakan gadged
akan berpengaruh terhadap konsentrasi belajar yang mempengaruhi prestasi siswa.
Pemerintah melalui Depkominfo mengesahkan Undang-undang No. 11 tahun
2008 tentang Informasi Teknologi dan Elektronik (ITE). Pada pasal 40 tercantum
peran pemerintah , pemerintah dimana pemerintah memfasilitasi pemanfaatan
teknologi informasi dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, pemerintah
melindungi kepentingan umum dari segala jenis gangguan sebagai akibat
penyalahgunaan informasi elektronik yang mengganggu ketertiban umum sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. Adapun peran masyarakat yang tercantum
dalam pasal 41 dimana, masyarakat dapat berperan meningkatkan pemanfaatan
teknologi informasi melalui penggunaan dan penyelenggaraan system elektronik
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Depkominfo membuat undang-
undang ini dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin berkembamng tiap
harinya, yang mana masyarakat semakin merasa dirugikan dengan berbagai kejadian
yang tidak mengenakan selama teknologi ini berkembang, semakin banyak
kejahaatan, semakin banyak yang salah memanfaatkan teknologi ini terutama para
siswa/siswi. Hal ini tidak terlepas dari berhubungan langsung dengan suatu konten
yang memuat hal-hal yang bersifat pornografi baik berupa gambar dan rekaman yang
sengaja di upload dan dijadikan bahan konsumsi untuk masyarakat Indonesia
terutama pelajar.
Secara teknis penjelasan dari UU ITE no. 11 tahun 2008 pada pasal 27 ayat
(1,2, dan 3) hal-hal tersebut dapat dilakukan antara lain dengan cara melakukan
komunikasi, mengirimkan, memancarkan, atau sengaja berusaha mewujudkan hal-
hal tersebut kepada siapapun yang tidak berhak menerimanya dan atau dengan
sengaja menghalangi informasi-informasi di maksud tidak dapat diterima atau gagal
diterima oleh yang berwenang menerimanya dilingkungan pemerintahan.
Pada pasal 26 sudah sangat jelas dimana muatan yang mengandung unsur
pornografi itu dilarang keras di Indonesia, menyebarkan, dan menonton hanya untuk
kesenangan belaka merupakan hal yang tidak pantas dilakukan bagi masyarakat
Indonesia terutama pelajar. Sebaliknya jika digunakan untuk hal-hal yang
bermanfaat maka hasilnya akan bermanfaat bagi masa depan bangsa kita.

7
Salah satu upaya pemerintah untuk mencegah hal-hal diatas adalah dengan
menghack situs-situs porno. Software ini dengan mudah didapatkan dan diunggah
langsung dari situs resmi Depkominfo www.depkominfo.go.id software ini
bermanfaat untuk memfilter situs-situs porno yang akan dibuka oleh para pengguna
internet. Menkominfo telah meluncurkan perangkat lunak untuk memblokir akses
situs lebih lanjut mengenai perangkat lunak ini dimana system pemblokiran situs
porno ini memiliki dua macam fungsi, melalui system blok domain dan system bloc
filter kata. Jika menggunakan system filter bloc kata, maka akan lebih banyak
system domain situs porno yang akan terblokir, ketika ada kata yang berbau
pornografi yang diklik dalam proses pencarian maka tidak bisa diakses atau tidak
bisa terkoneksi.
Upaya yang tepat dalam situasi covid 19 seperti ini adalah, memanfaatkan
teknologi jaringan dan teknologi informasi bagi pengembangan sistim pembelajaran
di sekolah maupun di perguruan tinggi, yaitu dengan pembelajaran secara daring
atau online. Pada saat ini gadged digunakan sebagai penunjang pendidikan untuk
meningkatkan daya kreativitas anak. Gadged digunakan para guru sebagai media
pembelajaran di dunia pendidikan. Karena sebagai seorang pendidik yang
profesiaonal haruslah mempunyai ide-ide yang kreatif untuk menggunakan suatu
strategi yang bisa diterapkan pada siswa supaya bisa lebih kreataif dan kritis untuk
mengemukakan pendapat dan pembelajaran bisa lebih efektif. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Dewi, dkk (2019) bahwa penerapan strategi
information search merupakan salah satu strategi pembelajaran kurukulum 2014,
dimana dengan penerapanya yang memanfaatkan smarth phone siswa lebih aktif
dalam proses pembelajaran dan lebih kritis dalam menanggapi materi karena dengan
penerapan strategi ini materi lebih mudah dipaahami oleh siswa. Siswa juga lebih
antusias karena siswa dapat mencari informasi sendiri sesuai denganagn materi atau
topic pembelajaran dengan menggunakan bantuan media gadged khususnya smarth
phone dari sumber-sumber yang ada di internet.
Berbagai upaya yang sedang dan telah dilakukan pemerintah, sekolah, orang
tua maupun pihak-pihak yang peduli dengan keselamatan anak dari penyalahgunaan
penggunaan gadged, tampaknya belum juga membuahkan hasil yang diharapkan,
semakin hari anak-anak makin lengket dan tidak dapat lepas dari gadged. Meski
pada sisi positifnya khususnya dalam konsdisi saat ini yang masih mengharuskan
pembelajaran daring, fungsi gadged masih sangat diperlukan, disamping efek
samping jika penggunaannya tidak sesuai dengan norma yang dianjurkan.
Mencermati permasalahan tersebut diduga masih banyak siswa yang gemar

8
menghabiskan waktu belajarnya dengan bermain gadged, sehingga cenderung
berdampak terhadap hasil belajarnya.
Dalam survey yang dilakukan di Amerika Serikat pada 700 mahasiswa di 6
Universitas di 5 negara bagian, lebih dari 70% mahasiswa mengatakan bahawa
Mmenggunakan tablet, leptop atau smartphone dapat mengganggu aktifitas belajar
dikelas. Mahasiwa yangb bersangkutan mengakui bahawa nilai yang mereka
dapatkan mengalami penurunan akibat hal tersebut. Hampir 76% mahasiswa
mengatakan bahwa mereka melakukan pengiriman Short Massage Servce (SMS),
67% mengecek e-mail, 66% menggunakan jejaring social, 37% berselancar di dunia
maya, dan 7% mengakui bahwa mereka bermain game saat berada didalam kelas.
Akibat dari bermain gadged didalam kelas, sebanyak 90% mahasiswa mengakui
bahwa mereka tidak konsentrasi saat perkuliahan sedang berlangsung, 70%
kehilangan informasi mengenai instruksi, 32% ditegur oleh pengajar, dan sebanyak
25% mahasiswa mengaku lehilangan nilai akibat perbuatan ulah mereka tersebut
(Satruani, 2013). Tetapi jika mahasisw adapat memanfaatkan gadged dengan baik
sesuai dengan peruntukanya maka akan sangat membantu mahasiswa dalam proses
pembelajaranya sehingga ankan meningkatkan hasil belajar mahasiswa.
Hal demikian juga dialami oleh siswa kelas XI SMK BINA KARYA
Larantuka bahwasanya kemajuan teknologi menjadikan perilaku yang tak bisa
dihindari. Namun disamping itu, SMK BINA KARYA Larantuka merupakan salah
satu Sekolah Menengah Kejuruan yang terletak Ditengah Kota kabuoaten Flores
Timur yang memiliki beberap peraturan dan sanksi. Guru-guru menerapkan
peraturan yang ketat tentang penggunaan gadged saat berada di dalam kelas. Hal ini
dilakukan agar perhatian siswa berpusat pada pelajaran yang diberikan oleh guru.
Melihat dari fenomena diatas, peneliti ingin melakukan penelitian dengan
judul “PENGARUH GADGED TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI
SMK BINA KARYA LARANTUKA”

B. Identifikasi masalah
Memperhatikan permasalahan di atas, masalah yang terkait dalam penelitian
ini sebagai berikut:
1. Intensitas penggunaan gadged semakin tinggi
2. Waktu belajar berkurang karena asik main gadged
3. Saat guru mengajar, siswa asik main game, whatsApp, chatting dan sejenisnya
4. Ketergantungan dengan gadged semakin tinggi
5. Pengawasan orang tua dalam penggunaan gadged masih rendah
6. Prestasi belajar menurun karena lebih banyak bermain gadged

9
C. Batasan Masalah
Permasalahan yang telah teridentifikasi di atas, tampaknya cukup luas dan
kompleks, dengan pertimbangan waktu, biaya dan kemampuan peneliti, permasalahan
penelitian ini di batasi hanya pada:
1. Semakin Meningkatnya intensitas siswa dalam penggunaan gadged.
2. Semakin tingginya tingkat ketergantungan siswa dalam menggunakan gadged.
3. Penggunaan gadged yang berlebihan diduga berpengaruh pada prestasi dan hasil belajar
siswa.
D. Rumusan masalah
Berdasarkan Pembatasan masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa
masalah sebagai berikut;
1. Bagaimana intensitas penggunaan gadged siswa kelas XI SMK BINA KARYA
Larantuka dalam pembelajaran daring?
2. Bagaimana prestasi hasil belajar siswa kelas XI SMK BINA KARYA dalam
pembelajaran daring?
3. Apakah intensitas penggunaan gadged berpengaruh terhadap prestasi belajar
siswa kelas XI SMK Binakarya Larantuka?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan di atas maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui intensistas penggunaan gadged siswa kelas XI SMK BINAKARYA
Larantuka dalam pembelajaran daring.
2. Mengetahui prestasi hasil belajar siswa kelas XI SMK BINAKARYA Larantuka.
3. Menganalisis pengaruh penggunaan gadged terhadap prestasi belajar siswa kelas
XI SMK BINAKARYA Larantuka .

10
F. Manfaat Penelitian
1. Teoretis
Secara akademik hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di bidang ilmu Evalusai dan Proses
pembelajaran di program studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Undana, dan
sebagai bahan rujukan bagi peneliti lain dengan variabel sejenis.
2. Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini bermanfaat bagi:
a. Siswa, untuk memudahkan proses pembelajaran dan meningkatkan prestasi hasil
belajar siswa.
b. Guru, untuk membantu pelaksanaan pembelajaran, meringankan beban guru
dalam menyajikan bahan ajar, dan pembimbingan pada siswa.
c. Sekolah, sebagai bahan masukan dan kontribusi yang bermanfaat dalam upaya
peningkatan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan.

11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Konseptual
Gadged adalah sebuah alat elektronik kecil dengan berbagai macam
fungsinya. Gadged sendiri merujuk pada suatu piranti atau instrument yang memiliki
tujuan dan fungsi praktis yang berguna terhadap sesuatu yang baru. Dalam istilah
umum gadghed dianggap sebagai suatu piranti elektronik yang mempunyai fungsi
khusus dalam setiap perangkatnya dan memiliki fungsi yang semakin lengkap guna
mempermudahakan penggunaanya (Chusna, 2017). Gadged merupakan sebuah media
komunikasi modern dan mempermudah kegiatan manusia untuk berkomunikasi.
Dengan adanya gadged kegiatan berkomunikasi semakin berkembang dan lebih maju
(Rahmandani et al., 2018). Merriam Webster 2010, gadged juga dapat diartikan
sebagai sebuah perangkat mekanik atau elektronik dengan cara penggunaan yang
praktis. Selain itu, gadged disebut suatu media yang dipakai sebagai alat komunikasi
modern dan membuat komunikasi semakin berkembang, lebih maju serta lebih
mudah. Perbedaan gadged dengan perangkat elektronik lainya adalah sebuah unsure
kebaruan. Maksudnya, dalam setiap harinya gadged selalu muncuk dengan
menyajikan teknologi baru yang membuat kehidupan manusia menjadi lebih praktis.
(Chusna, 2017) gadged adalah sebuah istilah dalam mengartikan sebuah alat
elektronik kecil dengan berbagai macam fungsi khusus, (Osland, 2013). Menurut
Rayner, 1956, istilah gadged sebagai sebuah benda dengan karakteristik unuk,
memiliki sebuah unit dengan kinerja yang tinggi dan berhubungan dengan ukuran
serta biaya. Salah satu hal yang membedakan gadged dengan perangkat elektronik
lainya adalah unsur kebaruan. Artinya dari hari ke hari gadged selalu muncul dengan
menyajikam teknologi terbaru yang membuat hidup manusia menjadi lebih praktis
dan mudah. Namun dalam perkembangan dan kemajuan gadged tersebut memiliki
nilai positif mmauppun negative.
1. Intensitas Penggunaan Gadged
Intensitas merupakan tingkatan atau ukuran yang menjadi tolak ukur suatu
keadaan. Menurut rozalia (2017) intensitas merupakan kadar keseringan seorang
siswa dalam melakukan suatu hal. Menurut Yuniar dan Nurwidawati (2013)
Intensitas merupakan tingkat keseringan seseorang dalam melakukan sesuatu
kegiatan tertentu yang didasari rasa senang dengan kegiatan yang dilakukan. Menurut
Ajzen (dalam Frisanawati, 2012) Intensitas merupakan suatu usaha seseorang atau
induvidu dalam melakukan tindakan tertentu. Menurut Ajzen (2005) intensitas

12
terbentuk dari empat unsure yaitu perilaku yang dilakukan berulang-ulang,
pemahaman terhadap perilaku, batasan terhadap waktu, serta adanya subyek.
a. Aspek-Aspek Intensitas Penggunaan Gadged
Menurut Ajzen (2005) aspek-aspek intensitas adalah perhatian (attention),
minat suatu induvidu terhadap sesuatu. Perhatian yang sesuai dengan minatnya akan
lebih menarik dan intensif bila disbanding dengan yang tidak terdapat minat dalam
hal tersebut, penghayatan (comperehention), penghayatan yaitu pemahaman terjadap
suatu informasi, minat induvidu yang didukung dengan usaha untuk memahami dan
menyimpan informasi sebagai pengetahuan, durasi (duration), durasi adalah tenggang
waktu atau rentang waktu suatu induvidu dalam menjalankan kegiatanya, frekuensi
(frequency), frekuensi yaitu banyaknya aktivitas dengan perilaku yang dilakukan
berulang-ulang kali.
b. Fungsi dan manfaat gadged secara umum adalah:
1) Alat komunikasi. Di era era globalisasi ini manusia semakin dengan mudah
berkomunikasi secara cepat, praktis dan lebih efesien menggunakan media
teknologi gadged
2) Social, Dengan adanya gadged yang memiliki berbagai fitur aplikasi, dapat
mempermudahkan kita untuk mendapatkan berbagai informasi melalui berita,
surat kabar, dan cerita. Melalui media tersebut dapat menambah teman dan
menjalin hubungan kekerabatan yang jauh tanpa harus membutuhkan waktu yang
lama.
Di zaman sekarang seseorang tidak harus belajar hanya berfokus pada buku
dan media cetak lainya. Karena dengan adanya gadged kita dapat dengan mudah
mengakses berbagai ilmu pengetahuan yang diperlukan dengan cepat. Seperti halnya
tentang dunia pendidikan, ilmu pengetahuan, ilmu politik, tanpa harus pergi ke
perpustakaan yang mungkin jauh dari tempat tinggaal kita.
c. Factor-faktor yang mempengaruhi penggunaan gadged
Ada beberapa factor yang dapat mempengaruhi masyarakat, baik dalam
kawasan orang dewasa, rmaja maupun anak-anak dalam menggunakan gadged
diantaranya tuntutan zaman yang semakin maju dan canggih, pengaruh lingkungan
tempat tinggal, status social dalam masyarakat yang menilai seseorang dari material,
aplikasi-aplikasi modern yang ditawarkan gadged serta sarana pembelajaran dan
informasi virtual yang lagi trend, dan yang terjadi baru-baru ini, wabah virus corona
yang membuat masyarakat harus beraktifitas dari rumah.
2. Prestasi hasil belajar siswa
Menurut Djamarah (2012) prestasi hasil belajar adalah penilaian dibidang
pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajari di sekolah yang

13
menyangkut pengetahuan atau kecakapan, keterampilan yang dinyatakan sesudah
hasil penilaian, angka kelulusan, predikat keberhasilan, dan semacamnya. Menurut
Azwar (1996) prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang dalam usaha
belajarnya pada suatu saat yang biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai rapor, indeks
prestasi studi.
Menurut Marbun (2018) prestasi hasil belajar adalah hasil belajar yang
dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di
sekolah. Prestasi belajar tersebut terutama dinilai dari aspek kognitifnya karena
bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintes dan evaluasi. Prestasi belajar siswa dibuktikan
dan ditunjukan melalui nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh
guru terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang diikutinya.
Menurut Darmadi (2017) prestasi hasil belajar di bidang pendidikan adalah
hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputu factor kognitif, efektif
dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan
menggunakan instrument tes atau instrument relevan. Prestasi belajar adalah hasil
pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol, huruf
maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada
periode tertentu.
Dari beberapa defenisi diatas, penulis menarik kesimpulan bahwa prestasi dan
hasil belajar adalah hasil pencapaian siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar,
dan telah melalui berbagai proses penilaian dengan instrument tertentu, yang
berkaitan dengan pengetahuan atau kecakapan siswa, keterampilan siswa dan tingkah
laku siswa yang dinyatakan sesudah hasil penilaian dalam bentuk nilai rapor.
3. Pengaruh intensitas penggunaan gadged terhadap hasil pembelajaran
Dengan adanya gadged, tanpa disadari oleh kita, gadged memberikan dampak
negative maupun positif terlebih pada anak-anak sekolah sebagai berikut: (1) dampak
positif. Proses belajar anak berjalan dengan lancer karena dibantu gadged untuk
mencari tambahan materi pembelajaran yang tidak dia dapati dalam buku pelajaran,
Ketika terjadi musibah yang mengharuskan kegiatan disekolah ditiadakan untuk
waktu yang cukup lama, maka siswa melakukan pembelajaran jarak jauh dengan
proses tatap muka atau yang disebut virtual, dengan menggunakan gadged, Dapat
menunjang tumbuh kembang anak karena membantu perkembangan motoriknya; (2)
dampak Negatif. Kehilangan keinginan untuk beraktifitas karena lebih focus ke
gadged, Sulit membagi waktu atara belajar dan menggunakan gadged, Sering emosi
atau membantah jika menghalanginya mengakses gadged, Mengurangi interaksi

14
social anak dengan lingkunganya, tidak focus dalam kegiatan pembelajaran, Lebih
cepat mengetahui sesuatu yang belum pantas diketahui di usia anak tersebut.
Belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan suatu
upaya dari seseorang untuk merubah tingkah laku atau tanggapanya yang disebabkan
oleh pengalaman. Belajar adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasi dari pengalamanya sendiri dalam berintraksi dengan lingkungan. Jadi
belajar merupakan suatu proses dimana seseorang beralatih, berubah, bertumbuh,
serta berkembang untuk memperoleh ilmu dan kepandaian yang dapat mempengaruhi
pengalaman seseorang dengan lingkungan.
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang
dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau nila
yang diberikan oleh guru yang mana sudah ditetapakan standar kelulusanya. Prestasi
belajar merupakan suatu tolak ukur tingkat keberhasilan seorang siswa di dalam
kegiatan proses pembelajaran yang diikuti di sekolah, di rumah maupun dilingkungan
masyarakat. Prestasi belajar juga dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang yang
merupakan kemampuan nyata hasil interaksi antara berbagai factor yang berpengaruh
baik dari dalam maupun dari luar diri induvidu itu sendiri dalam belajar. Jadi prestasi
belajar adalah nilai atau hasil yang diperoleh seseorang dari suatu kegiatan yang telah
diikuti, dikerjakan, diciptakan, baik secara induvidu maupun kelompok.
Sedangkan hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara keseluruhan
bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Dimyati dan Mudjiono
mendefenisikan bahwa hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar
dan tindak mengajar. Benjamin S. Bloom menyebutkan 6 (enam) jenis perilaku rana
kognitif dalam pengetahuan, mencakup kemampuan ingatan tentang hal yang telah
dipelajari dan tersimpam dalam ingatan. Pengetahuan ini berkenaan dengan fakta,
peristiwa, pengertian kaidah, teori, prinsip atau metode, Pemahaman, mencakup
kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari, Penerapan,
mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah
yang nyata dan baru, Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan
kedalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik,
Sintesis, mencakup kemampuan dalam membentuk suatu pola baru, Evaluasi,
mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan
criteria tertentu. Hasil belajar dapat dipengaruhi beberapa factor, yaitu factor intern
dan ekstern.

15
a. Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut,
Factor jasmani, faktor jasmani terdiri dari dua faktor yaitu factor kesehatan,
sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan serta bagian-bagianya atau bebas
dari penyakit. Jika seseorang tergagnggu dengan kesehatanya maka akan berpengaruh
pada proses belajarnya dan hasil yang didapatkan juga tidak memuaskan, dan factor
yang kedua adalah cacat tubuh, adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau
kurang sempuran mengenai tubuh seseorang. Siswa yang cacat, dalam proses
belajarnya akan terganggu dan memerlukan lembaga pendidikan yang khusus atau
alat bantu. Hal ini dilakukan agar dapat mengurangi pengaruh dari kecacatan tersebut.
b. Factor psikologi
Factor Inteligensi, inteligensi adalah kecakapan untuk menghadapi dan
menyesuakian kedalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, factor perhatian,
untuk memperoleh hasil belajar yang baik seorang pelajar harus mempunyai
perhatian terhadap bahan yang dipelajari. Jika bahan yang dipelajari tidak disukai
maka pelajar tersebut akan cepat bosan, factor Minat, adalah kecendrungan yang tetap
dalam memperhatikan danmengingat beberapa kegiatan, factor bakat, adalah
kemampuan yang alamiah yang terealisasikan menjadi kecakapan yang nyata setelah
belajar dan berlati, factor motif, merupakan daya pendorong atau penggerak
seseorang untuk berbuat dalam hal pelajaran, factor kematangan, adalah salah satu
fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk
melakukan kecakapan baru, factor kesiapan, seorang pelajar perlu persiapan untuk
mengikuti pelajaran, apabila brlum siap maka dalam mengikuti pelajaran konsentrasi
akan terganggu dan hala ini berdampak pada hasil belajar, factor kelelahan, kelelahan
pada seseorang dibedakan menjadi dua yaitu; kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.
jasmani menyangkut kelelahan fisik seperti lemah, letih, dan timbul kecendrungan
untuk beristirahat. Kelelahan rohani dapat dilihat dari adanya kelesuan dan
kebosanan, sehingga minat atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu itu hilang.
c. Factor eksternal yang mempengaruhi proses belajar dan hasil belajar siswa.
Factor keluarga, mempengaruhi proses belajar seseorang yaitu bagaimana cara
orangtua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasan rumah tangga, keadaan
ekonomi keluarga, pemahaman orang tua serta latar belakang budaya yang dianut
dalam keluarga, factor sekolah yang mempengaruhi proses belajar dan hasil belajar
mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dan siswa, relasi siswa dengan
siswa, dosiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, kondisi fisik,
atau bangunan sekolah serta metode pembelajaran di sekolah yang bersangkutan,
factor lingkungan dan masyarakat, salah satu factor yang sangat mepengaruhi proses

16
belajar dan hasil belajar siswa, hal ini tidak terlepas dari kegiatan siswa di kalangan
masyarakat, teman bergaul, serta bentuk kehidupan dalam masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
kemampuam-kemapuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman
belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, efektif, dan
psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan
untuk mendapatkan pembuktian yang akan menunjukan tingkat kemampuan siswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan yang dimaksud dengan prestasi
adalah hasil yang diperoleh siswa dari belajar diluar nilai akademik, misalnya prestasi
dari berbagai kompetisi akademik maupun non akademik.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan.
Pada bagian ini penulis akan memaparkan beberapa hasil penelitian yang
relevan atau yang berkaitan dengan penelitian ini. Hasil penelitian tersebut akan
digunakan sebagai pembanding sekaligus sebagai pedoman atau panduan bagi
peneliti dalam merumuskan kerangka pikir dan hipotesis penelitian. Hasil penelitian
tersebut disajikan dalam tabel di bawah ini:
Table 1.1 Hasil Penelitian yang Relevan
Nama
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
Penulis/Tahun
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui
pengaruh penggunaan gadged terhadap prestasi
belajar mahasiswa pendidikan ekonomi IV-B
semester VII tahun 2018/2019. Penelitian ini
menggunakan teknik pengumpulan data diantaranya
wawancara / interview dan angket. Karya ilmiah ini
disusun oleh Siti Dwik Malasarai dari Program studi
Pendidikan Ekonomi Fakoultas Pemdidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial IKIP PGRI BOJONEGORO
tahun 2019. Persamaan dengan judul skripsi saya
adalah terletak pada variabel X yaitu sama-sama
membahas tentang gadged (smarth phone),
perbedaanya terletak pada variabel Y, yang ini tantang
prestasi belajar, sedangkan variabel Y saya tentang
Hasil belajar.

17
2 Fauzia Farida Pengaruh Disiplin Belajar Dan Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan
(2017) Intensitas Penggunaan Gadged pengaruh intensitas penggunaan gadged terhadap hasil
Terhadap Hasil Belajar Mata belajar mata pelajaran IPS siswa kelas VIII SMP
Pelajaran IPS Siswa Kelas VIII Negri 1 kembangbahu. Penelitian ini adalah
SMP Negri 1 Kembangbahu- korelasional (corelational Explanatife), yaitu
Lamongan. penelitian yang dirancantg untuk menentukan
besarnya pengaruh variabel independen yaitu disiplin
belajar dan intensitas penggunaan gadged pada
variabel dependen yakni hasil belajar pada mata
pelajaran IPS.populasi pada penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas XII SMP Negri 1 kembangbahu,
tahun pelajaran 2016/2017, yangterdiri dari 7 kelas
dengan jumlah 204 siswa. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik simple random sampling. Penelitian ini disusun
oleh fauzia Farida dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Kedosenan Universitas Islam Negri Maulana Malik
Ibrahim Malang Tahun 2017. Persamaan dengan
judul saya adalah terletak pada variabel X dan Y,
yang sama-sama membahas tentang penggunaan
gadged, dan pada vafiabel Y. Fariabel Y disini sama-
sama membahas tentang hasil belajar.

3 Abdul Bahsir Pengaruh penggunaan Samarth Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
(2016) phone terhadap keluasan penggunaan smarth phone terhadap keluasan
pergaulan remaja di SMAN 1 pergaulan remaja di SMAN 1 Manyar Gresik.
Manyar Gresik. Penelitian ini meruppakan penelitian kuantitatif.
Dengan populasi berjumlah 425 siswa yang kemudian
diambil sampel sebesar 15%. Dengan teknik analisis
data menggunakan korelasi pearson (product
moment). Persaamaan dengan judul skripsi saya
adalah terletak pada variabel x yaitu sama-sama
membahas tentang gadged (smarth phone).
Sedangkan perbedaan terletak pada variabel Y.
fariabel Y pada penelitian ini tentang keluasan
pergaualan remaja, sedangkan variabel Y pada
penelitian saya tentang hasil belajar
4 Mukhamat Fatkhur Pengaruh smarth phone terhadap Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
Amin (2017) prestasi belajar siswa VIII MTs penggunaan smarth phone siswa kelas VIII MTs
Wali Songo Sugihwaras Walisongo Bojonegoro. Penelitian yang digunakan
Bojonegoro adalah kuantitatif yang berbentuk studi korelasi.
Dengan jumlah populasi 133 orang siswa dan sampel
56 orqng. Teknik analisis data yang digunakan adalah
deskriptif kuantitatif dengan prosentase. Skripsi ini
mempunyai persamaan pada variabel X yaitu
membahas tentang gadged (smarth phone) dan,
perbedaanya terletak pada fariabel Y dimana skripsi ini
membahas tentang prestasi belajar sedangkan variabel
Y pada skripsi saya membahas mengenai hasil belajar.

C. Kerangka Pikir Penelitian.


Seiring dengan perkembangan zaman, dan perkembangan teknologi yang
semakin berkembang dengan cepatdan pesat, khususnya pada teknologi informasi dan
komunikasi. Salah satu perkembangan teknologi yang lagi maraknya saat ini adalah
dengan munculnya gadged. Gadged atau yang sering dikenal dengan smarth phSone
merupakan suatu perangkat elektronik yang sangat praktis dan bermanfaat bagi
manusia karena sangat membantu masyarakat dalam bertukar informasi dan

18
bentuknya yang minimalis dapat dengan mudah dibawah kemana-mana. Menurut
Prakoso (2013), gadged adalah sebuah benda (alat atau barang elektronik) teknologi
kecil yang memiliki fungsi khusus, tetapi sering diasosiasikan sebagai suatu inovasi
atau barang baru.
Tingkat keseringan siswa dalam menggunakan gadged yang mereka miliki
dapat mempengaruhi proses belajar. Siswa yang menggunakan gadged dengan
intensitas yang rendah maupun tinggi dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Siswa
menjadi kecanduan menggunakan gadged, sehingga banyak yang melalaikan
kewajibanya sebagai seorang siswa bahkan melupakan waktu belajarnya. Siswa yang
menggunakan gadged dengan intensitas yang tinggi akan mengalami penurunan
prestasi hasil belajara, begitu pula sebaliknya dengan siswa yang intensitas
penggunaan gadgednya rendah, maka prestasi atau hasil belajar siswa tersebut akan
meningkat.
Akibat penggunaan gadged yang sering kita jumpai dalam proses belajar
mengajar diantaranya, Bnyak siswa yang mengalami kantuk, lemas, pusing dan
kurang konsentrasi saat mengikuti pelajaran saat kuliah. Hal ini deisebabkan jam
istirahat malamnya kurang karena bermain gadged (smarth phone). Selain itu banyak
juga yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru karena banyak siswa yang
lebih mengandalkan gadged dan banyak sekali waktu yang terbuang akibat
penggunaan gadged terutama untuk bermain game online dan media social.
Maka jika penggunaan gadged tidak dibatasi oleh guru dan orang tua maka
hasil belajar siswa akan menurun di setiap semesternya. Karena siswa akan lebih
sering menggunakan gadged daripada membaca buku pelajaran.

Intensitas Penggunaan Hasil Belajar


Gadged (X) Siswa (Y)

Gambar 2.1 Paradigma model kausal penelitian

D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan model kausal teoretis yang dikembangkan di atas, dapat diajukan
hipotesis sebagai berikut:
Penggunaan gadged (X) berpengaruh langsung positif terhadap hasil belajar siswa
kelas XI (Y) di SMK BINAKARYA Larantuka.

19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pendekatan kuantitatif menekankan analisis pada data-data numeric (angka)
yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya, penelitian kuantitatif dilakukan
dalam rangka pengujian hipotesis dan menyandingkan hasilnya pada suatu probabilitas
kesalahan penolakan hipotesis.
Ditinjau dari Explanasinya penelitian ini tergolong dalam penelitian
korelasional (Corelational Explanatife), yaitu penelitian yang dirancang untuk
menentukan besarnya pengaruh variabel independen yaitu penggunaan gadged
terhadap fariabel dependen yakni hasil belajar siswa. Pengujian ini untuk menguji
dampak dari penggunaan gadged terhadap hasil belajar siswa. Sedangkan penyajian
datanya menggunakan pendekatan diskriftif yakni penyajian data dasar dengan
menggunakan tabulasi dan diagram, selanjutnya besarnya pengaruh variabel X
terhadap Y.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di SMK BINA KARYA Larantuka, pada siswa
kelas XI. Waktu penelitian direncanakan mulai bulan Februari 2022 sampai dengan
bulan April 2022.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
1. Populasi
Azwar (2014) populasi didefenisikan sebagai kelompok subjek yang ingin
dijadikan generalisasi. Populasi dapat didefenisikan sebagai kelompok objek yang
lebih besar yang memiliki karakteristik dapat dikaji atau diuji melalui sampling.
Reksoatmodjo (2009).
Populasi penelitian ini adalah siswa SMK BINA KARYA Larantuka Kelas XI
yang berjumlah 111 siswa, dengan rincian sebagai berikut:
Table 3.1 Populasi siswa/siswi SMK BINA KARYA Larantuka.
Kelas XI/
No. Populasi
Program Studi
1. TBKP 32
2. TKJ 29
3. TPM 26
4. TBSM 24
Jumlah 111

2. Sampel

20
Sampel adalah bagian dari jumlah karakterisrtik yang dimilikioleh populasi
tersebut, sehingga sampel merupakan bagian dari populasi yang ada, sehingga untuk
pengambilan sampel harus menggunakan cara tertentu yang didasarkan oleh
pertimbangan-pertimbangan yang ada. ( Sugyono, 2011:81). Sedangkan menurut
Azawar (2004) mengatakan bahwa sampel merupakan bagian dari populasi dan
memiliki cirri-ciri sesuai dengan kriteria-kriteria dalam penelitian.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan secara acak
dengan memperhatikan strata yang ada dalam populasi (stratified random sampling)
yaitu siswa kelas XI SMK BINA KARYA LARANTUKA yang terbagi dalam 4
program studi yaitu : 1. Teknik Bisnis Konstruksi dan Properti (TBKP), 2. Teknik
Kominikasi dan Jaringan(TKJ), 3. Teknik Produksi Mesin (TPM), dan 4. Teknik
Bisnis Sepeda Motor (TBSM). Adapun beberapa sampel dari sejumlah siswa kelas XI
yang berada di SMK BINA KARYA Larantuka dengan menentukan jumlah sampel
yang akan diteliti akan disesuaikan dengan banyaknya siswa kelas XI SMK BINA
KARYA Larantuka.
Berdasarkan sampel diatas, selanjutnya dihitung jumlah sampel pada masing-
masing program studi dengan cara proporsional, dan dihitung dengan menggunakan
rumus Solvin. Hasol dari perhitungan dengan menggunakan rumis solvin adalah
sebagai berikut:

Dumana:
n = Jumlah sampel
N= Jumlah populasi
e = Eror margin 10%
Dengan demikian jumlah sampel yang didapat adalah sebagai berikut:

1. TBKP =
2. TKJ =
3. TPM =
4. TBSM =

Jadi jumlah sampel dari 4 program studi terdapat 89 responden, yang terdapat
dalam table berikut:

21
Table 3.2 Sampel masing-masing program studi
Kelas XI/
No. Populasi Sampel
Program Studi
1. TBKP 32 25
2. TKJ 29 23
3. TPM 26 21
4. TBSM 24 20
Jumlah 111 89
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nila dari orang, obyek
atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya (sugyono.2012:61). Sedangan menurut
Purwanto (2011) variabel merupakan gejala yang bersifat membedakan suatu unsure
populasi dengan unsure yang lain. Adapun variabel yang diteliti dalam penelitian ini
adalah sebagai bnerikut:
Table 3.3 Variabel Penelitian
Variabel Bebas X Variabel Terikat Y
Intensitas penggunaan gadged (X) Hasil belajar (Y)

Berdasarkan landasan teori yang ada serta rumusan hipotesis penelitian maka
variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Independen (bebas)
a. Intensitas Penggunaan Gadged (X)
Intensitas merupakan sesuatu tingkatan yang menjadi tolak ukur atau ukuran
yang menjadi tolak ukur suatu keadaaan. Menurut Rozalia (2017) intensitas
merupakan kadar keseringan seseorang dalam menggunakan gadged.
Pengunaan yang berlebihan adalah bahwa tingkat atau keseringan seseorang
yang melakukan sesuatu dengan menggunakan alat, yang penggunaanya melewati
batas yang seharusnya dibatasi. Misalnya penggunaan gadged yang berlebihan oleh
siswa, dapat menimbulkan dampak yang kurang baik, karena lebih banyak waktu
digunakan untuk bermain gadged dengan mengakses berbagai macam media social
dan tidak menghiraukan tugas dari guru. Sehingga hal ini akan berdampak langsung
pada prestasi hasil belajar siswa itu sendiri.
2. Variabel Dependen (Terkait)
Variabel dependen atau terkait dalam penelitian ini adalah: Hasil belajar (Y).
Hasil belajar adalah: Penilaian dibidang pendidikan tentang kemajuan siswa dalam
segalaha hal yang dipelajari disekolah yang menyangkut pengetauhuan, kecakapan

22
dan keterampilan yang dinyatakan sesudfah hasil penilaian, angka kelulusan, predikat
keberhaasilan atau semacamnya.
E. Sumber Dan Teknik Pengumpulan Data
Data primer dan sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini, akan
diperoleh melalui mekanisme seperti table 3.3 di bawah.
Tabel 3.3 Sumber dan teknik pengumpulan data penelitian
Teknik Pengumpulan Data
No Jenis Data Sumber Data
Instrumen Alat
1. Sekunder
a. Dokumen absensi siswa kelas XI Dokumentasi Copy, Foto SMK BINA KARYA
SMK BINA KARYA Larantuka Larantuka
b. Dokumen nilai hasil belajar siswa
2. Primer
a. Intensitas Penggunaan Gadged. Kuesioner Daftar Siswa kelas XI SMK
pernyataan BINA KARYA Larantuka
F. Isntrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat untuk mengumpulkan data mengenai variabel-
variabel untuk kebutuhan penelitian (Muljono, 2008), agar lebih mudah dan hasilnya
lebih akurat. Sesuai dengan judul penelitian ini, maka variabel independen yaitu
pengaruh gadged terhadap variabel dependen yaitu hasil belajar siswa.
Instrumen yang akan dikembangkan pada penelitian ini berdasarkan indikator-
indikator penelitian benar-benar menggali sejumlah data yang akan diperoleh.
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah interview dan angket
(kuisioner)
1. Intensitas penggunaan Gadged
a. Defenisi konseptual
Intensitas merupakan usaha yang dilakukan berulang-ulang, pemahaman
terhadap perilaku, batasan terhadap waktu, serta adanya subyek tingkat keseringan
seseorang dalam melakukan sesuatu kegiatan tertentu yang didasari rasa senang
dengan kegiatan yang dilakukan.
b. Defenisi operasional
Sebuah konsep dalam menentukan operasi yang harus dilakukan untuk
mengumpulkan informasi yang dibutuhkan (Polit, 2012). Intensitas penggunaan
gadged diperoleh dari kuisioner materi tentang intensitas penggunaan gadged dengan
indikator: (1) ketertarikan siswa terhadap gadged, (2) siswa menunjukan konsentrasi
tinggi saat menggunakan gadged, (3) pemahaman siswa terhadap manfaat-manfaat
atau fungsi gadged, (4) lamanya waktu yang dihabisakan ketika menggunakan
gadged, (5) seringnya individu menggunakan gadged dalam kurun waktu tertentu.
c. Kisi-kisi Intrumen

Table 3.4 Kisi-kisi intrumen Intensitas Penggunaan gadged

23
No Variabel Indikator Nomor butir (+) Nomor butir (-) Jumlah
1 Intensitas 1. Ketertarikan siswa terhadap gadged, 1, 2, 3 ,4, 5, 1, 2, 3 ,4, 5, 12
penggunaan 2. Siswa menunjukan konsentrasi tinggi saat 6, 7, 8, 9 6, 7, 8, 9
gadged menggunakan gadged, 11
3. Pemahaman siswa terhadap manfaat- 10, 11, 12, 13, 14 10, 11, 12, 13, 14
manfaat atau fungsi gadged, 10
4. Lamanya waktu yang dihabisakan ketika 15, 16,17, 18, 19, 15, 16,17, 18, 19,
menggunakan gadged, 20,21, 20,21,
5. Seringnya induvidu menggunakan gadged 22, 23, 24, 25,26, 22, 23, 24, 25,26, 7
dalam kurun waktu tertentu. 27,28 27,28 9
Jumlah 49
d. Skala pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur variabel ini adalah dengan
menggunakan skala likert yaitu kuisioner (angket) dengan 4 pilihan jawaban yaitu:
sangat tinggi (ST), Tinggi (T), Rendah (R), dan Sangat rendah (SR). Untuk butir butir
pertanyaan positif(+) jawaban responden ST diberi skor 4, Tskor 3, R skor 2, SR
diberi skor 1. Untuk butur pertanyaan negative (-) jawaban responden ST diberi skor
1, T skor 2, R skor 3 dan SR diberi skor 4.

G. Validasi dan Reliabilitasi Instrumen


Uji coba instrument dilakukan untuk mengetahui apakah instrument yang
disususn merupakan instrument yang baik untuk penelitian. Insturumen akan
dikatakan baik apabilah instrument tersebut dapat memenuhi dua persyaratan penting
yaitu valid dan reliable. Apabila instrument telah diuji validasi dan reliabilitasinya,
maka diketahui butir-butir yang sahih digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian. Instrumrn yang tidak valid dan tidak reliable akan digugurkan.
1. Uji Validasi
Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data tersebut adalah valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugyono. 2016:173). Untuk mengukur
validasi digunakan rumus yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan
rumus Korelasi Product Moment. (Sugyono. 2015)

Keterangan:
rxy : Kofisien korelasi antara Xdan Y
n : jumlah responden
x : skor masing-masing dari tiap responden
y : skor total setiap pernyataan dari setiap responden.
Validasi menunjukan sejauh mana setiap alat pengukur yang digunakan utuk
mengukur apa yang diukur. Adapun caranya dengan mengkorelasikan antara skor
yang diperoleh pada masing-masing item pertanyaan dengan skor total induvidu.
Dasar pengambilan keputusan:

24
 Jika r hitung > r table, maka instrument atau item pertanyaan berkorelasi
signifikan terhadap skor total. (dinyatakan valid)
 Jiak r hitung < dari r table, maka instrument atau item pertanyaan tidak
berkorelasi signifikan terhadap skor total. (dinyatakan tidak valid)
2. Uji Reliabilitasi
Instrument yang reliable adalah instrument yang bisa digunakan beberapa kali
untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. (Sugiyono.
2016:173). Pengujian reliabilitasi instrument dapat dilakukan secara eksternal
maupun internal. Secara eksternal dapat dilakukan dengan test-reset (stability)
equivalent, dengan menggambungkan keduanya. Secara internal dapat dilakukan
dengan menganalisis konsistensi butir yang ada pada instrument dengan teknik
tertentu. (Sugiyono. 2016:183).
Uji reliabilitasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: pengujian internal
consistency, dengan cara mencobakan instrument sekali saja, kemudian data yang
diperoleh dianalisis dengan teknink tertentu. Uji reliabilitasi dilakukan dengan
menggunakan teknik Formula Alpha Cornbach dan dengan menggunakan aplikasi
SPSS 20.
Rumus:

Keterangan:
a : Kofisien reliabilitasi alpha
k : Jumlah item
Sj : Variasi responden untuk item I
Sx : Jumlah varian skor total
Setelah mendapatkan nilai reliabilitasi instrument (rb hitung) maka nilai tersebut
dibandingkan dengan jumlah responden dan taraf nyata. Berikut keputusan yang
diambil:
 Bila rhitung > dari table, maka instrument tersebut dikatak reliable.
 Bila rhitung < dari table, maka instrument tersebut dikatakan tidak reliabel
H. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif
kuantitatif. Analisis kuantitatif adalah teknik analisis yang digunakan untuk
menjelaskan data table distribusi frekuensi yang diperoleh dari hasil penelitian
(Nawawi. 1987).
Untuk keperluan analisis data maka hasil penelitian ini dianalisis secara
kuantitatif dan menggunakan Korelasi Product Momen. Analisis ini digunakan untuk
mengetahui intensitas penggunaan gadged (X1), terhadap hasil belajar siswa (Y)
Untuk mengukur validasi digunakan rumus yang dikemukakan oleh Pearson, yang
dikenal dengan rumus Korelasi Product Moment. (Sugyono. 2015)

25
Keterangan:
rxy : Kofisien korelasi antara Xdan Y
n : jumlah responden
x : skor masing-masing dari tiap responden
y : skor total setiap pernyataan dari setiap responden.
Validasi menunjukan sejauh mana setiap alat pengukur yang digunakan utuk
mengukur apa yang diukur. Adapun caranya dengan mengkorelasikan antara skor
yang diperoleh pada masing-masing item pertanyaan dengan skor total induvidu.
Dasar pengambilan keputusan:
 Jika r hitung > r table, maka instrument atau item pertanyaan berkorelasi
signifikan terhadap skor total. (dinyatakan valid)
 Jiak r hitung < dari r table, maka instrument atau item pertanyaan tidak
berkorelasi signifikan terhadap skor total. (dinyatakan tidak valid)

I. Uji Persyaratan Analisis Regresi


1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji penyebaran data normalitas atau
tidak normal (ordinal). Apabila data yang dianalisis berbentuk sebaran normal, maka
peneliti boleh menggunakan teknik statistic parametric, sedangkan apabila data yang
diolah tidak merupakan sebaran normal atau ordinal maka peneliti harus
menggunakan statistic nonparametric. Sebagian cara untuk menguji normalitas
dengan menggunakan rumus chi-kuadrae (X2) atau chi-square. Uji normalitas dengan
chi-square dapat menggunakan aplikasi SPSS 20 yaitu analyze parametric X2 test.
Chi-square X2
Uji normalitas merupakan bagian dari uji asumsi klasik tentang apakah data
yang telah kita kumpulkan terdistribusi normal. Uji ini akan dilakukan sebelum kita
menganalisis dengan menggunakan regresi untuk mengetahui bagamian pengaruh
variabel intensitas penggunaan gadged(X), terhadap hasil belajar siswa (Y). Dasar
pengambilan keputusan yakni jika nilai Asymp. Sig. (2 talied) lebih besar dari 0,05
(tingkat toleransi kesalahan terhadap hasil estimasi atau alfa 5%) maka data tersebut
berdistribusi normal.
2. Uji Linieritas
Uji linieritas adalah suatu prosedur jang digunakan untuk mengetahui stastus
linear atau tidaknya suatu distribusi data penelitian. Uji linearitas dilakukan untuk
membuktikan bahwa masing-masing variabel mempunyai hubungan yang linear
dengan variabel terkait. Hasil yang diperoleh melalui uji linearitas akan menentukan
teknik-teknik analisis data yang dipilih, dapat digunakan atau tidak. Apabila hasil uji
linearitas didapatkan kesimpulan bahwa distribusi data penelitian dikategori linear
maka distribusi data harus dianalisis dengan metode-metode yang telah ditentukan,

26
demikian juga sebaliknya apabila ternyata tidak linear maka distribusi data harus
dianalisis dengan metode lain. Lanhkah yang harus dilakukan untuk uji linieritas
adalah membuat pengelompokan skor predictor dinilai sama menjadi kelopok data
dengan tetap memperhatikan pasangan data masing-masing kriteria.
Uji linieritas merupakan salah satu syarat asumsi klasi dimana data yang baik
terhadap hubungan yang linear antara variabel bebas (X) terhadap variabel terkait
(Y). uji linieritas dilakukan dengan mengunakan SPSS 20. Dasar pengambilan
keputusan adalah jika nilai sig. lebih besar 5% (0,05) maka kesimpulanya adalah
terdapat hubungan yang linear antara signifikan variabel X dan variabel Y.
3. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana variabel-bvariabel independen
dalam persamaan regresi memiliki hubungan yang kuat satu sama lain. Uji ini
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi
antara variabel bebas. Cara untuk mendeteksi adanya multikolinearitas adalah dengan
melihat besarnya Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (dari output
computer program SPSS20 For windows). Pedoman regresi yang bebas dari
multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF dibawah 10 dan mempunyai angka
Tolerance Value dibawah 1 (Ghozalia. 2009:73)
Uji multikolinearitas bertujuaan untuk menguji apakah antara variabel bebas
yakni X mempunyai korelasi yang sempurna. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi sempurna antar variabel bebas. Untuk menguji hubungan
korelasi antar variabel bebas, kita menggunakan uji person correlation.
4. Uji Heteroskedastisitas.
Menurut Ghozali (2009:69) mengatakan bahwa uji ini bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varians dari residual
suatu pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah jika tidak terjadi
heteroskedastisitas. Pengujian terhadap heteroskedastisitas dapat dilakukan melalui
pengamatan terhadap pola scater plot yang yang dihasilkan melalui SPSS. Apabila
pola scater plot membentuk pola tertentu maka model regresi memiliki gejala
Heteroskedastisitas. Munculnya gejala Heteroskedastisitas. Menunjukan bahwa
penaksiran dalam model regresi tidak efisien dalam sampel besar maupun kecil.
Heteroskedastisitas menguji terjadinya variance residual suatu periode
pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah
pengamatan dengan periode pengamatan yang lain sehingga dapat dikatakan model
tersebut adalah model heteroskedastisitas dengan menggunakan diagram scater plot

27
J. Pengujian Hipotesis
1. Pengujian Hipotesis secara persial (uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini bertujuan untuk menguji
bagaimana pengaruh secara persial dari variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu
dengan membandingkkan ttabel dan thitung. Masing-masing t dari hasil perhitungan ini
kemudian dibandingkan dengan t table yang diperoleh dengan menggunakan taraf
kesalahan 0,05. Berikut ini rumus uji t secara persial sebagai berikut:

Dimana:
r = Kofisien Korelais
n= Jumlah data
(Sumber Sugiyono. 2016:257)
Pengujian secara induvidu untuk melihat pengaruh masing-masing variabel
sebab terhadap variabel akibat. Untuk pengujian pengaruh persial digunakan rumus
hipotesis sebagai berikut:
Pengujian X
- Ho: β = 0: Tidak terdapat pengaruh intensitas penggunaan gadged,
terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMK BINA KARYA
LARANTUKA
- Ha: β ≠ 0: Terdapat pengaruh intensitas penggunaan gadged, terhadap
hasil belajar siswa kelas XI SMK BINA KARYA
LARANTUKA

Uji signifikansi terhadap hipotesis tersebut ditentukan melalui uji t dengan


kriteria pengujian sebagai berikut:
- Ho : Ditolak jika sig thitung < α (tingkat sigifikansi yang digunakan)
- Ho : Diterima jika sig thitung > α (tingkat sigifikansi yang digunakan)
Bila Ho diterima, maka hal ini diartikan bahwa pengaruh variabel independen secara
persial terhadap variabel dependen dinilai tidak terdapata pengaruh. Sedangkan
penolakan Ho menunjukan terdapat pengaruh dari variabel independen secara persial
terhadap suatu variabel dependen.

28
K. Jadwal dan Biaya penelitian

1. Jadwal Penelitian

No JenisKegiatan Minggu/Bulan/tahun
. November Desember Januari Februari Maret April
2021 2021 2022 2022 2022 2022

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1. Studi Penjajagan
2. Penyusunan Proposal
3 Seminar proposal
4 Perizinan/instrument
penelitian
6 Pengumpulan data
7 Analisis data
8 Draft laporan
9. Artikel/submitter
laporan
11. Ujian Skripsi
12 Penggandaan laporan

2. Biaya Penelitian
Biaya
No Kegiatan
(Rp)
1 Penyusunan Proposal 150.000
2 Seminar proposal 200.000
3 Perizinan/instrumen penelitian 250.000
4 Uji Coba Intrumen 300.000
5 Pengumpulan/olah data deskriptif 550.000
6 Analisis data 250.000
7 Draft laporan 300.000
8 Perbaikan /artikel/ submitter laporan 300.000
9 Ujian Skripsi 200.000
10 Penggandaan laporan 550.000
Total 3.050.000

29
DAFTAR PUSTAKA

Adryanto, R. 2016. Intensitas Penggunaan Gadged Terhadap Prestasi Belajar Anak Di


Kalangan Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Ilmu Komunikasi.
Manumpil, B, dkk. 2015. Hubungan Penggunan Gadged Dengan Tingkat Prestasi
Siswa Di SMA Negri 9 Manado. Jurnal keperawatan,3, 2.
Sugyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Nursina, dkk. 2016. Penggunaan Smartphone Dalam Mengembangkan Pola Belajar
Siswa SMA Negri 1 Kulisusu Utara: Kabupaten Buton Utara.
Azwar, S. 1997. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Azwar, S. 2013. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Nurmalasari. & Wukandari, D. 2018. Pengaruh Penggunaan Gadged Terhadap
Tingkat Prestasi Siswa SMpn Satu Atap Pakisjaya Karawang. Jurnal Ilmu
Pengetahuan Dan Teknologi Computer, 3, 2.
Agung, I. 2016. Aplikasi SPSS Pada Penelitian Psikologi. Pekanbaru: Al-Mujtahadah.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bumi
Aksara.
Yuniar, G, S. & Nurwidawati, D. 2013. Hubungan Antara Intensitas Penggunaan
Situs Jejaring Sosial Facebook Dengan Pengungkapan Diri (Self
Disclosure) Pada Siswa Kelas VIII SMP Negri 26 Surabaya. Character,
2, 1
Amelia. S. N. 2020. Pembelajaran Jarak Jauh (Distance Learning). Academia.edu.
Suhairi et. All. 2016. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

30
31

Anda mungkin juga menyukai