OLEH
AMRULLAH BAY
NIM. 2011020041
i
i
ii
MOTTO
iii
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan penuh rasa
hormat serta terima kasih, Saya persembahkan kerya tulis ini kepada Para pihak yang
Kabupaten Alor.
3. Orang tua tercinta dan isteri tersayang serta semua keluarga terkasih, yang selalu
4. Keluarga besar Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Alor yang telah
5. Semua pihak yang telah membantu Penulis dalam mengikuti proses perkuliahan
dan penyusunan tesis yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu.
iv
KATA PENGANTAR
Puji serta rasa syukur Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas taufiq dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penyusunan
tesis ini dengan baik.
Tesis ini merupakan syarat yang harus dipenuhi Penulis dalam menyandang
predikat Magister Administrasi Publik (M.AP). Tesis ini merupakan karya tulis ilmiah
sebagai dasar dilakukannya ujian tesis. Penulis mengharapkan adanya dukungan dari
semua pihak semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Dalam rangkaian proses penyusunan karya ilmiah ini tidak terlepas dari
tantangan yang Penulis hadapi, namun semuanya dapat dilewati karena adanya
perlindungan dari Yang Maha Kuasa dan dukungan dari semua pihak yang tentunya
sangat besar artinya bagi Penulis, untuk itu dengan kerendahan hati Penulis
menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc. selaku Rektor Universitas Nusa Cendana
Kupang yang telah memberikan kesempatan kepada Penulis untuk menuntut ilmu
di Universitas Nusa Cendana Kupang.
2. Dr. Melkisedek N. B. C. Neolaka, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik dan sebagai Dosen yang telah memberikan perkuliahan kepada Penulis
sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan.
3. Dr. Ajis S. A. Djaha, M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan sebagai Dosen yang telah memberikan sumbangsi
ilmu pengetahuan dan arahan, menuntun serta mengarahkan Penulis dengan baik
selama masa perkuliahan dan sebagai dosen Penguji II yang telah meluangkan
waktu dan pikiran atas usul dan saran yang membangun dalam penyelesaian
penulisan tesis ini.
4. Dr. Petrus E. De Rozari, M.Si. selaku Pembimbing I dan sebagai Dosen yang telah
membimbing Penulis dengan penuh kesabaran, menyediakann waku, tenaga serta
pikiran demi mengarahkan Penulis dalam proses penyelesaian tesis ini.
5. Dr. Zet Sony Libing, M.Si. selaku Pembimbing II dan sebagai Dosen yang telah
meluangkan waktu dan pikiran untuk memberikan arahan, usul dan saran kepada
Penulis mulai dari seminar proposal, seminar hasil hingga ujian tesis.
v
6. Dr. Petrus Kase, M.Soc. Sc. selaku Penguji I dan sebagai Dosen yang telah
meluangkan waktu dan pikiran untuk memberikan usul dan saran kepada Penulis
mulai dari seminar proposal, seminar hasil hingga ujian tesis.
7. Seluruh Dosen yang telah mengajar dan telah membagikan ilmu pengetahuan dan
menuntun penulis selama mengikuti perkuliahan.
8. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Alor bersama Staf yang telah menerima
Penulis untuk melakukan penelitian pada Dinas Pendidikan Kabupaten Alor.
9. Seluruh Pegawai Pascasarjana Universitas Nusa Cendana yang telah membantu
Penulis dalam urusan administrasi, urusan akademik, maupun kemahasiswaan
selama mengikuti perkuliahan.
10. Kepada seluruh keluarga, kerabat, sahabat, teman dan kenalan yang tidak dapat
Penulis sebutkan satu persatu yang turut memberikan sumbangan berupa materil
maupun moril dalam penyelesaian perkuliahan dan penulisan tesis ini.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
vii
4.2.2 Faktor-faktor penghambat manajemen aset pada Dinas Pendidikan
Kabupaten Alor ......................................................................................68
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Tabel 1.1 Aset/barang milik daerah Pemerintah Kabupaten Alor Tahun 2020 ........10
2. Tabel 1. 2 Laporan Perkembangan Penyampaian LBPS/LBPT oleh Organisasi
Perangkat Daerah ...................................................................................................12
3. Tabel 1.3 Laporan Perkembangan Penyampaian LBPT/LBPS Dinas
Pendidikan Kabupaten Alor ....................................................................................13
4. Tabel 1.4 Besaran nilai aset yang dikelola oleh Organisasi Perangkat Daerah .........14
5. Tabel 2.1 Review Penelitian Terdahulu ...................................................................16
6. Tabel 4.1 Nilai Aset/Barang Milik Daerah pada Dinas Pendidikan Kab. Alor .........52
7. Tabel 4.2 Data Tanah, Bangunan dan Kendaraan pada Dinas Pendidikan Kab. Alor
...............................................................................................................................53
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
x
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN
Actuating : Pelaksanaan
Anything : Sesuatu barang
APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Asset : Kekayaan/Barang
BMD : Barang Milik Daerah
BMN : Barang Milik Negara
BPKB : Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor
BPK RI : Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
BUMN : Badan Usaha Milik Negara
Budgeting : Penganggaran
Controlling : Pengawasan
DBP : Daftar Barang Pengguna
DBKP : Daftar Baranag Kuasa Pengguna
DBMD : Daftar Barang Milik Daerah
Efektif : Berhasil Guna
Efisien : Berdaya Guna
Fixed Asset : Aset Tetap
LBPS : Daftar Barang Pengguna Semesteran
LBPT : Daftar Barang pengguna Tahunan
Goal : Tujuan
HKN : Harta Kekayaan Negara
Intangible : Barang Tidak Berwujud
Kepmendagri : Keputusan Menteri Dalam Negeri
KIB : Kartu Inventaris Barang
KKAP : Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintah
Organizing : Pengorganisasian
OPD : Organisasi Perangkat Daerah
PSAP : Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
xi
PSAK : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Planning : Perencanaan
RKBMD : Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah
RKBU : Rencana Kebutuhan Barang Unit
SDM : Sumber Daya Manusia
SIMA : Sistem Informasi Manajemen Aset
SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah
STNK : Surat Tanda Nomor Kendaraan
Tangible : Barang Berwujud
Thing : Barang
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xiii
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas manajemen aset dan
menganalisis faktor penghambat efektivitas manajemen aset pada Dinas Pendidikan
Kabupaten Alor. Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Informen dalam
penelitian ini adalah pegawai yang terlibat dalam pengelolaan barang milik daerah pada
Dinas Pendidikan Kabupaten Alor. Data yang diolah adalah data primer yang diperoleh
melalui wawancara terhadap Pengguna barang, Pengurus barang dan data sekunder
yang diperoleh melalui dokumen. Data dianalisis dengan metode analisis kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen aset pada Dinas Pendidikan Kabupaten
Alor berjalan kurang efektif karena mekanisme dalam penatausahaan barang milik
daerah tidak dilakukan sesuai dengan ketentuan sehingga terjadinya keterlambatan
dalam menyampaikan laporan barang pengguna semesteran dan laporan barang
pengguna tahunan kepada Pengelola barang dan disebabkan terdapatnya faktor-faktor
penghambat yaitu kurangnya sumber daya manusia, peranan pimpinan, sistem
informasi, komitmen organisasi, karakteristik organisasi, karakteristik lingkungan dan
karakteristik pekerjaan.
xiv
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effectiveness of asset management and
to analyze the factors inhibiting the effectiveness of asset management at the Alor
District Education Office. This research design is a qualitative research. The informants
in this study were employees who were involved in the management of regional
property at the Alor District Education Office. The processed data are primary data
obtained through interviews with goods users, goods managers and secondary data
obtained through documents. Data were analyzed by qualitative analysis method. The
results showed that asset management at the Alor Regency Education Office was less
effective because the mechanism in the administration of regional property was not
carried out in accordance with the provisions so that there was a delay in submitting
semiannual user goods reports and annual user goods reports to the goods manager and
due to the inhibiting factors, namely lack of human resources, leadership roles,
information systems, organizational commitment, organizational characteristics,
environmental characteristics and job characteristics.
xv
BAB I
PENDAHULUAN
pemakaian standar serta mengembangkan organisasi dan operasi secara efektif dan
daerah adalah dimilikinya sistem manajemen aset daerah yang efektif dan efisien.
Aset daerah sebagai salah satu unsur penting dalam penyelenggaraan pemerintahan
dan pelayanan publik harus dikelola dengan baik, efektif, efisien, transparan dan
akuntabel.
dimaksud dengan sasaran (goal) organisasi adalah suatu keadaan atau kondisi yang
ingin dicapai oleh suatu organisasi. Sasaran dapat diartikan sebagai tujuan
organisasi, baik tujuan jangka panjang ataupun jangka pendek, juga mencakup
sasaran dari keseluruhan ataupun suatu bagian tertentu dari suatu organisasi.
1
Efektivitas manajerial mengacu pada penggunaan sumber daya organisasi
efektivitas manajemen, efisiensi manajemen juga dapat diukur pada sebuah jenjang,
mulai dari tidak efektif hingga tidak efisien. Tidak efisien berarti sangat kecil
proporsi dari sumber daya total yang disumbangkan pada produktivitas selama
maupun efisiensi merupakan hal yang sangat penting walaupun dalam keadaan
dalam organisasi.
yang baik. Manajemen merupakan serangkaian proses yang terdiri atas perencanaan
Robbins (2004), definisi manajemen adalah “the process getting things done,
effectively and efficiently, through and with other people”. Berdasarkan pengertian
tersebut maka dapat dikatakan bahwa manajemen adalah proses yang dimulai dari
dan efisien.
untuk mencapai sasaran ataupun tujuan dalam suatu organisasi. Segala Sumber
2
daya yang semula tidak berhubungan satu dengan yang lainnya lalu diintegrasikan,
sumber daya-sumber daya yang lain untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
organisasi dalam memenuhi tujuan penyediaan pelayanan secara efektif dan efisien,
pada penghapusan aset serta resiko yang mungkin ada selama siklus hidup aset.
Sedangkan sasaran dari manajemen aset adalah untuk mencapai kecocokan atau
Aset secara umum merupakan barang yang mempunyai nilai ekonomis, nilai
komersial atau nilai tukar yang dimiliki oleh perusahaan, organisasi, badan usaha
atau individu. Aset dalam pengertian hukum disebut benda yang terdiri dari benda
bergerak dan benda tidak bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak
berwujud yang tercakup dalam aset kekayaan dari suatu perusahaan, organisasi,
sesuatu barang (anything) yang mempunyai nilai ekonomi (economic value), nilai
komersial (commercial value) atau nilai tukar (exchange value) yang dimiliki oleh
3
badan usaha, instansi atau individu. Ada dua jenis aset yaitu aset berwujud
Prinsip Manajemen Aset/Barang Milik Daerah, aset adalah barang, yang dalam
pengertian hukum disebut benda, yang terdiri dari benda tidak bergerak dan benda
(intangible), yang tercakup dalam aktiva/kekayaan atau harta kekayaan dari suatu
Aset negara menurut Siregar (2004) adalah bagian dari kekayaan negara
atau Harta Kekayaan Negara (HKN) yang terdiri dari barang bergerak atau
barang atau seluruhnya dibeli atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) serta dari perolehan yang sah, tidak termasuk kekayaan negara
manajemen aset sebagai “…a process to manage demand and guide acquisition,
use and disposal of assets to make the most of their service delivery potential, and
manage risks and costs over their entire life”, yang artinya proses untuk
mengelola permintaan dan akuisisi panduan, penggunaan dan penjualan aset untuk
memanfaatkan potensi layanan, dan mengelola risiko dan biaya seumur hidup
aset.
competing goals and objectives.”, yang artinya sebuah metodologi efisien dan
mengalokasikan sumber daya secara adil untuk mencapai tujuan dan sasaran.
4
untuk mencapai tujuan. Dengan melakukan manajemen aset dapat diketahui
laporan yang akuntabel. Selain itu, pengelolaan aset dapat memberikan informasi
Manajemen aset merupakan salah satu pengelolaan yang wajib dilakukan terhadap
aset yang dimiliki. Pengelolaan ini membantu organisasi perangkat daerah dalam
aset ini juga membantu dalam menyusun anggaran sehingga tidak terjadi
daerah telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 Tentang
Daerah dan dijabarkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 16 revisi tahun 2011, aset adalah
semua kekayaan yang dimiliki oleh seseorang atau perusahaan, baik berwujud
maupun tidak berwujud, yang berharga atau bernilai yang akan mendatangkan
Aset daerah adalah semua harta kekayaan milik daerah baik barang
berwujud maupun barang tak berwujud yang berasal dari pembelian dengan dana
yang bersumber seluruhnya atau sebagian dari APBD dan atau berasal dari
5
Sasaran manajemen aset menurut Hariyono (2007:4) adalah untuk
mencapai kecocokan atau kesesuaian sebaik mungkin antara aset dengan strategi
tujuan penyediaan pelayanan secara efektif dan efisien. Hal ini mencakup
dan biaya yang terkait selama siklus hidup aset (Hariyono, 2007:7).
Barang Milik Daerah, hal ini mengindikasikan bahwa barang milik daerah harus
daerah telah diberikan kewenangan yang lebih besar untuk mengatur sumber
sumber daya yang ada secara berdayaguna dan berhasil guna serta mampu
6
Pengelolaan Aset (kekayaan) merupakan hal yang sangat penting guna untuk
keseluruhan, memuat berapa banyak aset dan biayanya, pemanfaatan, kondisi dan
pemeliharaan serta lokasi penyimpanan, hal ini juga berfungsi untuk mencegah dari
sekedar instrumen pengelolaan daftar aset, serta pencatatan oleh bagian accounting.
Anggapan yang kurang tepat lainnya adalah bahwa pengelolaan fisik aset
sepenuhnya sudah diserahkan kepada kepada Bidang Aset Daerah, padahal tidak
menggunakannya.
milik daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban anggaran
pendapatan dan belanja daerah atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.
Aset/barang milik daerah merupakan kekayaan daerah yang perlu dikelola dengan
tertib, efektif dan efisien sehingga dapat di dayagunakan secara optimal dalam
masyarakat.
Untuk mendapatkan data aset tetap yang akurat, harus didukung dengan
pencatatan dan rincian yang memadai. Data aset tetap akan lengkap dan dipercaya
7
jika penatausahaan aset antara fisik aset, dokumen kepemilikan/pendukung,
aset dan nilai aset. Apabila kepercayaan terhadap aset tesebut sangat kurang, maka
kepercayaan terhadap neraca juga akan sulit dipercaya kewajarannya. Selain itu,
BPK RI selaku auditor akan lebih mudah menelusuri aset dan tidak akan
pengguna barang bertanggung jawab dalam pengelolaan barang milik daerah yang
memelihara barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya. Salah satu isu
daerah yang selama ini dibantu oleh Pengurus dan Penyimpan barang. Peran
dan dengan adanya peranan langsung dari pimpinan organisasi perangkat daerah
8
berhubungan dengan pengelolaan barang milik daerah.
jawab serta melaksanakan fungsi menatausahakan barang milik daerah yang ada
dalam penguasaannya.
Pengelolaan barang milik daerah merupakan hal yang sangat penting karena
pengelolaan barang milik daerah yang buruk dapat berdampak buruk bagi
penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah dan menjadi sulit bagi Badan
sampai tahun 2020 Pemerintah Kabupaten Alor baru berhasil memperoleh opini
Indonesia (BPK-RI). Salah satu penyebab tidak maksimalnya opini yang diberikan
BPK RI sampai dengan tahun 2019 adalah karena aset/barang milik daerah
Gambaran umum data aset/ barang milik daerah Pemerintah Kabupaten Alor
yang disajikan dalam laporan keuangan atau dalam neraca daerah Pemerintah
9
Kabupaten Alor keadaan Tahun Anggaran 2020 yang telah diaudit oleh Badan
Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia pada tahun 2021 dan mendapat opini
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dapat di lihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 1. 1
Aset/Barang Milik Daerah
Pemerintah Kabupaten Alor Tahun 2020.
No Nama Bidang Barang Harga Ket
1 Tanah Rp.499.081.847.873,-
2 Peralatan dan Mesin Rp.399.405.758.424,-
3 Gedung dan Bangunan Rp.710.314.368.009,-
4 Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp.1.004.107.910.840,-
5 Aset Tetap Lainnya Rp.23.637.940.964,-
6 Konstruksi Dalam Pengerjaan Rp.45.486.776.105,-
7 Aset Lainnya Rp.105.971.642.581,-
Jumlah Rp.2.788.006.244.797,-
Sumber: Data Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Alor
Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah, bahwa
dan pelaporan barang milik daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
aset/barang milik daerah adalah sangat strategis karena bersumber pada data yang
merupakan proses pendaftaran dan pencatatan barang milik daerah ke dalam Daftar
10
penggolongan dan kodefikasi barang. Pencatatan barang milik daerah dimuat dalam
Kartu Inventaris Barang sesuai dengan golongan masing-masing aset tetap tersebut.
pendaftaran barang milik daerah ke dalam Daftar Barang Milik Daerah (DBMD),
pengaturan, pencatatan data dan pelaporan barang milik daerah dalam unit
pelaporan barang milik daerah yang dilakukan secara berjenjang, mulai dari Kuasa
selaku Kuasa Pengguna barang milik daerah yang ada dalam penguasaannya sering
11
Bidang Aset pada Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabuaten Alor selaku
kepada Bidang Aset pada Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabuaten Alor
merupakan sebuah kendala yang ditemui dari tahun ke tahun, hal ini dapat
Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT) kepada Badan Keuangan dan Aset
Tabel 1. 2
Laporan perkembangan penyampaian LBPS/LBPT
oleh 5 (lima) organisasi perangkat daerah besar lingkup Pemerintah Kabupaten
Alor
Tahun Anggaran 2020.
Bidang Aset pada Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Alor dalam tahun
dengan batas waktu yang ditentukan), cukup (melewati sepekan dari batas waktu
yang ditentukan) dan kurang (melewati dua pekan dari batas waktu yang
ditentukan).
asset, hal ini disebabkan karena adanya pengelolaan asset yang nilainya cukup
13
keterlambatan dalam menyampaikan Laporan Barang Pengguna Semesteran
(LBPS) dan Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT). Besaran nilai aset yang
Tabel 1. 4
Besaran nilai aset yang dikelola oleh 5 (lima) organisasi perangkat daerah besar
di lingkup Pemerintah Kabupaten Alor tahun 2020.
No Nama Organisasi Perangkat Daerah Nilai Aset Ket
1 Dinas PUPR Rp.1.301.461.209.714,-
2 Dinas Pendidikan Rp.395.433.949.226,-
3 Dinas Kesehatan Rp.332.670.093.715,-
4 Rumah Sakit Daerah Rp.122.289.663.890,-
5 Bagian Umum Setda Alor Rp.98.829.264748,-
Sumber: Data Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Alor
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Alor adalah organisasi perangkat daerah
(LBPT) merupakan sebuah hal yang menarik perhatian Penulis untuk melakukan
Kabupaten Alor”.
14
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah
Alor.
2. Apa saja faktor penghambat efektivitas manajemen aset pada Dinas Pendidikan
Kabupaten Alor.
Sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, maka tujuan
Alor.
15
BAB II
Tabel 2. 1
Review Penelitian Terdahulu
16
4. Darno Analisis Pengaruh Independen: Kemampuan sumber daya
Jurnal Ilmiah Kemampuan Kemampuan Sumber manusia dan pemanfaatan
Mahasiswa Sumber Daya Daya Manusia (X1) teknologi informasi
FEB Manusia dan Pemanfaatan berpengaruh secara signifikan
Universitas Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap kualitas laporan
Brawijaya Teknologi (X2) barang kuasa pengguna)
Malang. Informasi Terhadap
Vol. 1 No. 1. Kualitas Laporan Dependen:
(2012) Barang Kuasa Kualitas Laporan
Pengguna (Studi Barang Kuasa
pada Satuan Kerja Pengguna (Y)
di Wilayah Kerja
KPPN Malang)
5. Simamora Faktor-faktor yang Independen: Faktor-faktor yang
Mempengaruhi SDM (X1), mempengaruhi pengelolaan
Jurnal Pengelolaan Aset Bukti Kepemilikan aset pasca pemekaran adalah
Ekonomi dan Pasca Pemekaran Aset (X2), sumber daya manusia, bukti
Bisnis. Wilayah dan Penilaian Aset (X3), kepemilikan aset, penilaian
Volume 10. Pengruhnya Komitmen Pimpinan aset, komitmen pimpinan,
Nomor 01. terhadap Kualitas (X4) seluruh faktor tersebut
Maret Laporan Keuangan Intervening: berpengaruh terhadap kualitas
(2012) Pemerintah di Pengelolaan Aset (Y) laporan keuangan pemerintah
Kabupaten Tapanuli Dependen: daerah.
Selatan Kualitas Laporan
Keuangan (Z)
6. Tulungen Faktor-faktor Independen : Pengamanan dan
pengelolaan aset Pengamanan dan Pemeliharaan barang milik
Magister pada Komisi Pemeliharaan (X1) Negara, Perencanaan Barang
Manajemen Pemilihan Perencanaan (X2) Milik Negara, Penatausahaan
Fakultas Umum Penatausahaan (X3) Barang Milik Negara,
Ekonomi Dan Provin Penggunaan dan Penggunaan Barang Milik
Bisnis si Sulawesi Utara Bimbingan Teknis Negara dan Bimbingan Teknis
Universitas (X4) Barang Milik Negara
Sam Dependen: berpengaruh terhadap
Ratulangi Pengelolaan pengelolaan asset
(2014) aset (Y)
7. Nancy Implementasi Variabel Independen: Hasil penelitian menunjukkan
(2015) Kebijakan komunikasi (X1), bahwa komunikasi, sumber
Pengelolaan Barang sumber daya (X2), daya, disposisi/sikap dan
Milik Daerah Pada disposisi/sikap (X3) struktur birokrasi berpengaruh
Dinas Pendidikan, dan struktur birokrasi terhdap implementasi
Pemuda dan Olah (X4) kebijakan pengelolaan barang
Raga Kabupaten Variabel dependen: milik daerah
Sigi. Implementasi
kebijakan pengelolaan
barang milik daerah
(Y)
8. Pekei The Effectiveness Independen: Penerapan manajemen aset,
OfLocal Asset Implementasi akuntabilitas publik,
International Management (A Manajemen Aset monitoring dan evaluasi
Journal of Study On The (X1), Akuntabilitas berpengaruh terhadap
Business and Government Of Publik (X2), efektivitas pengelolaan aset
Management Jayapura) Monitoring & daerah, namun pengaruh
Invention Evaluasi (X3), interaksi sumber daya manusia
(2014) Sumber Daya tidak signifikan. Dengan
Manusia (X4) sebagai demikian, dapat disimpulkan
moderasi. bahwa sumber daya manusia
17
dependen: Efektifitas bukanlah moderasi pengaruh
lokal Asset penerapan manajemen aset,
Management (Y) akuntabilitas publik,
monitoring dan evaluasi
terhadap efektivitas
pengelolaan aset daerah.
atas, maka persamaan yang dimiliki dengan penelitian saat ini adalah sama-sama
melihat konsep manajemen aset namun perbedaannya dilihat dari lokasi penelitian
2.2.1 Efektivitas
Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti
berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah
18
Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hidayat (1986) yang
jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar
melakukan hal yang benar dan betul, sedangkan efisiensi yaitu melakukan hal
secara betul dan benar, atau efektivitas adalah sejauh mana kita mencapai
sasaran dan efisiensi adalah bagaimana kita mencampur segala sumber daya
secara cermat.
program, atau kegiatan yang dinilai efektif apabila output yang dihasilkan
sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Ali Muhidin (2009) juga
pencapaian tujuan atau hasil yang diperoleh, kegunaan atau manfaat dari hasil
yang diperoleh, tingkat daya fungsi unsur atau komponen, serta masalah tingka
kepuasaan pengguna/client.
bahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target
19
(kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana
approach).
approach).
ini informasi akan amat berguna apabila dapat membantu para pengelola
20
d. Pendekatan yang berorientasi pada pemakai (the user oriented
approach).
pengertian suatu isu dari berbagai sudut pandang semua orang yang terlibat,
21
menggambarkan seluruh siklus input, proses dan output yang mengacu pada
input.
(Gibson, 1996:34)
22
dalam hal penyelesaian suatu tugas khusus dengan baik;
5. Penghasilan yaitu jumlah sumber daya yang masih tersisa setelah semua
masa lalunya;
waktu;
kerugian waktu;
perasaan memiliki;
10. Motivasi artinya adanya kekuatan yang mucul dari setiap individu untuk
mencapai tujuan;
11. Kepaduan yaitu fakta bahwa para anggota organisasi saling menyukai satu
mengkoordinasikan;
23
efektivitas mesti adanya tingkat kepuasan dan adanya penciptaan hubungan
kerja yang kondusif serta intensitas yang tinggi, artinya ukuran dari pada
a. Efektivitas Individu.
b. Efektivitas Kelompok.
pekerja. Dalam konteks ini, individu juga sebagai “team work” dimana
ada suatu tugas yang harus dilakukan secara kelompok bukan perorangan.
c. Efektivitas Organisasi.
24
Duncan (dalam Steers, 1985:53) mengatakan mengenai ukuran
1. Pencapaian Tujuan
sebagai suatu proses. Oleh karena itu, agar pencapaian tujuan akhir
2. Adaptasi.
lingkungannya.
3. Integrasi.
1. Karakteristik organisasi.
Penekanan ciri organisasi oleh Steers adalah terhadap struktur dan teknologi
25
organisasi, misalnya dengan meningkatkan spesialisasi fungsi, ukuran
Pemanfaatan kedua hal tersebut secara baik, yakni struktur dan teknologi akan
2. Karakteristik lingkungan.
3. Karakteristik pekerjaan.
terhadap rasa ketertarikan pada organisasi dan potensi kerja. Tanpa rasa
26
2.2.2 Manajemen
atau mengelola. Kata manage itu sendiri berasal dari Bahasa Italia, Maneggio,
yang diadopsi dari Bahasa Latin managiare, yang berasal dari kata manus, yang
banyak definisi yang dikemukakan oleh banyak ahli. Manajemen menurut G.R.
Terry adalah sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan
27
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen
untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan secara efektif dan
efisien.
28
2.2.3 Aset
Aset adalah semua kekayaan yang dimiliki oleh suatu pemerintah, baik yang
berwujud maupun yang tidak berwujud yang dapat dinilai dengan satuan mata
adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai atau dimiliki oleh pemerintah sebagai
akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi atau sosial di
masyarakat, serta dapat diukur dengan satuan uang, termasuk sumber daya non
keuangan yang diperlakukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan
atau sesuatu barang yang mempunyai nilai ekonomi, nilai komersial atau nilai
Menurut Hidayat (2012) yang dimaksud dengan aset daerah adalah “Semua
kekayaan daerah yang dimiliki maupun yang dikuasai pemerintah daerah, yang
dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau berasal dari perorangan lainnya yang
ketiga, dan sebagainya”. Sedangkan Chabib Soleh dan Heru Rochmansjah (2010)
berpendapat bahwa aset atau barang milik daerah adalah “Semua kekayaan daerah
baik yang dibeli atau diperoleh atas beban anggaran pendapatan belanja daerah
(APBD) maupun yang berasal dari perolehan lainyang sah baik bergerak maupun
yang tidak bergerak beserta bagian bagiannya ataupun yang merupakan satuan
tertentu yang dapat dinilai, dihitung, diukur atau ditimbang termasuk hewan dan
29
tumbuh- tumbuhan kecuali uang dan surat-surat berharga lainnya”.
bergerak dan tidak bergerak. Aset bergerak ialah aset jenis yang mepunyai
Sedangkan aset tidak bergerak misalnya adalah tanah, bangunan, tumbuhan dan
sebagainya.
fasilitas dan aset tidak berwujud (intangible) yaitu tujuan, visi dan misi organisasi,
hak cipta, kualitas, citra/ nama baik, budaya, sikap, pengetahuan, hukum,
aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan
umum. Aset tetap sering merupakan suatu bagian utama aset pemerintah dan
karenanya signifikan dalam penyajian neraca. Aset tetap terdiri dari tanah,
gedung, bangunan, peralatan dan mesin, jalan, irigasi, dan jaringan, aset tetap
Tanah yang dikelompokan sebagai aset tetap adalah tanah yang diperoleh
dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam
kondisi siap pakai. Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan
operasional pemerintah dan dalam kondisi siap pakai. Peralatan dan mesin
30
inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang nilainya signifikan dan masa
manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai. Jalan,
irigasi, dan jaringan mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang dibangun oleh
pemerintah serta dimiliki dan/atau dikuasai oleh pemerintah dan dalam kondisi
siap dipakai. Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat
dipakai. Konstruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam
Pemerintah tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus disajikan di pos aset
klasifikasikan kedalam asset lancar dan non lancar, Aset lancar meliputi kas dan
setara kas, investasi jangka pendek, piutang dan persediaan, Aset non lancar
mencakup aset yang bersifat jangka panjang yaitu meliputi investasi jangka
panjang, aset tetap, dana cadangan dan lainnya. Sementara menurut Mahmudi
(2009:246) secara umum aset dapat dikelompokan menjadi dua bentuk yaitu :
1. Aset keuangan yang meliputi kas dan setara kas, piutang serta surat berharga
2. Aset non keuangan meliputi asset tetap, asset lainnya dan persediaan. Aset
dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa,
untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif, dan
31
diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
perusahaan.
kendaraan, dan meubel. Jadi aset tetap merupakan salah satu jenis aset
non lancar yang digunakan lebih dari jangka waktu dua belas
bulan.
manajemen aset adalah ilmu dan seni untuk memandu pengelolaan kekayaan yang
Dalam mengelola aset suatu organisasi terdapat siklus yang harus dilakukan
maksimal. Berikut ini adalah tahapan siklus sesuai urutannya menurut A. Gima
32
1. Perencanaan Kebutuhan Aset
Ini merupakan langkah awal dan paling strategis dalam proses manajemen aset.
tingkat kebutuhan perusahaan atas aset tetap (fixed asset) yang akan dikelola,
2. Pengadaan Aset
kegiatan untuk mendapatkan aset yang dilakukan baik oleh pihak internal
perusahaan maupun oleh pihak luar yang ditunjuk sebagai penyedia aset
bersangkutan.
3. Inventarisasi Aset
Pada tahap ini, perusahaan melakukan pendataan dan pencatatan aset berwujud
keterangan mengenai suatu aset, seperti lokasi aset, luas aset, harga perolehan
aset, peruntukan aset, bukti kepemilikan aset, identitas penanggung jawab, dan
Dikenal juga dengan istilah uji tuntas hukum, ini merupakan tahap audit atau
pengadaan, sistem dan alur pengalihan, serta mencari jika ada masalah hukum
33
terkait aset dan menemukan solusi yang tepat.
6. Penilaian Aset
Jika suatu aset tidak dapat dapat dimanfaatkan lagi, perusahaan akan
jawab dan wewenang aset pada divisi lain. Sedangkan pemusnahan aset adalah
8. Pembaruan Aset
Pada sebagian aset yang dinilai tidak dapat bekerja dengan optimal, masih
atau pengawasan terhadap aset tetap dan revaluasi aset tetap yang disesuaikan
dengan nilai wajar. Sedangkan menurut Siregar, Doli D (2002:48), kita sadari
bahwa manajemen aset merupakan salah satu profesi atau keahlian yang belum
34
sepenuhnya berkembang dan populer di lingkungan pemerintahan maupun di
depannya/selanjutnya terdiri dari 5 (lima) tahapan kerja yang satu sama lainnya
terkait yaitu:
1. Inventarisasi Aset
2. Legal Audit
3. Penilaian Aset
4. Optimalisasi Aset
aset, pencatatan nilai aset dalam neraca tahunan daerah, maupun dalam
entitas (organisasi) secara efektif dan efisien. Hal ini mencakup seluruh siklus
dan pengendalian serta pengaturan resiko dan biaya yang terkait selama siklus
hidup aset.
mendatang, manajemen aset itu terbagi menjadi 5 (lima) tahapan kerja yang satu
35
Tahap yang pertama adalah Inventarisasi Aset, terdiri atas dua aspek yaitu
inventarisasi fisik dan yuridis atau legal. Aspek fisik terdiri atas bentuk, luas,
aspek yuridis adalah status penguasaan, masalah legal yang dimiliki, batas akhir
penguasaan dan lain-lain. Proses kerja yang dilakukan dalam tahapan pertama
manajemen aset yang berupa inventarisasi status penguasaan aset, sistem dan
prosedur penguasaan atau pengalihan aset, identifikasi dan mencari solusi atas
Tahapan Ketiga adalah Penilaian Aset, merupakan satu proses kerja untuk
melakukan penilaian atas aset yang dikuasai. Biasanya ini dikerjakan oleh
konsultan independen. Hasil dari nilai aset tersebut akan dapat dimanfaatkan
untuk mengetahui nilai kekayaan maupun informasi untuk penetapan harga bagi
nilai, jumlah/volume, legal dan ekonomi) yang terkandung dalam aset tersebut.
dikelompokan atas aset yang memiliki potensi dan tidak memiliki potensi. Aset
36
dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Tentunya kriteria
untuk menentukan hal tersebut harus terukur dan transparan. Sedangkan aset
yang tidak dapat dioptimalkan, harus dicari faktor penyebabnya. Apakah faktor
permasalahan legal, fisik, nilai ekonomi yang rendah ataupun faktor lainnya.
Hasil akhir dari tahapan ini adalah rekomendasi yang berupa sasaran, strategi
sehingga setiap penanganan terhadap suatu aset dapat termonitor secara jelas
menanganinya.
benar sehingga dapat dicapai efektivitas dan efisiensi menurut Chabib Soleh dan
37
yang benar;
4. Azas efisiensi, yaitu pengelolaan barang milik daerah diarahkan agar barang
6. Azas kepastian nilai, yaitu pengelolaan barang milik daerah harus didukung
oleh adanya ketepatan jumlah dan nilai barang dalam rangka optimalisasi
peraturan perundang-undangan;
2. Barang yang dimiliki Perusahaan Daerah atau Badan Usaha Milik Daerah
38
milik daerah meliputi beberapa tahap yaitu : perencanaan kebutuhan,
barang milik daerah dilaksanakan oleh pejabat tersebut di atas sesuai wewenang
yang diberikan melalui tugas pokok dan fungsi yang diformalkan dalam
pengelolaan barang milik daerah tersebut harus dipahami oleh semua pejabat
dan para pelaksana serta harus diformalkan dalam suatu sistem dan prosedur
dapat dikelola dengan baik maka perlu disusun langkah-langkah strategis dalam
stretegis, yaitu:
39
1. Adanya perencanaan yang tepat,
3. Pengawasan (monitoring).
Ketiga fungsi utama ini ditunjukkan dalam siklus pengelolaan barang milik
daerah. Agar ketiga fungsi tersebut tercapai, maka diperlukan strategi yang tept
sistem pelaporan kegiatan tukar- menukar, hibah dan ruislag, (2) terciptanya
pembangunan, (3) pengamanan aset daerah, dan (4) tersedianya data dan
aspek pengelolaan barang milik negara/daerah yang ideal yaitu aspek sistem,
aspek organisasi/ kelembagaan, aspek sumber daya manusia, dan aspek sarana
prasarana. Keempat aspek tersebut harus saling mendukung dan bersinergi satu
sama lain.
merupakan bagian dari pengelolaan keuangan daerah, barang milik daerah disini
adalah barang berwujud, yakni semua barang yang dibeli atau diperoleh atas
40
(Hidayat, 2012) secara umum meliputi 5 (lima) tahapan yang dijelaskan dengan
1) Perencanaan.
pada standar barang, standar kebutuhan, dan standar harga yang ditetapkan
2) Pengadaan
Pengadaan adalah upaya mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan yang
norma dan etika yang berlaku sesuai metode dan proses pengadaan barang
3) Penggunaan/Pemanfaatan
Pada saat digunakan harus dilakukan pencataan mengenai maksud dan tujuan
penggunaan aset (status penggunaan aset), unit kerja mana yang menggunakan,
lokasi, dan informasi terkait lainnya. Mutasi dan disposisi aset tetap harus
dicatat. Biaya pemeliharaan dan depresiasi jika ada juga harus dicatat dengan
diperpanjang
41
b. Dipinjampakaikan dengan jangka waktu masksimal dua tahun dan dapat
diperpanjang;
d. Bangun guna serah (build operate transfer) dan bangun serah guna (build
hukum, antara lain: Bukti Kepemilikan Barang; Sertifikat tanah; BPKB atau
STNK; Kuitansi atau Faktur Pembelian; Berita acara serah terima barang;
c. Pengamanan Fisik Pengamanan fisik atas aset daerah dilakukan dengan cara
42
kerusakan. Pengamanan fisik aset daerah dapat dilakukan antara lain dengan
cara:
b. Pemagaran;
c. Pintu berlapis;
d. Pemberian kunci;
e. Pemasangan alarm;
5). Penghapusan/Pemindahtanganan.
Penghapusan aset daerah dari daftar aset pemerintahan daerah dapat dilakukan
jika aset tersebut sudah tidak memiliki nilai ekonomis, rusak berat, atau hilang.
Penghapusan aset daerah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pemusnahan
43
penyediaan pelayanan'. Sasaran strategis yang harus dicapai menurut Mardiasmo
44
2.3 Kerangka Berpikir
yang mempunyai peran dan fungsi yang strategis bagi pemerintah daerah dalam
milik daerah dengan baik sehingga dapat memberikan informasi yang akurat dalam
ini Dinas Pendidikan Kabupaten Alor berupaya untuk memaksimalkan sumber daya
yang dimilikinya untuk mencapai manajemen barang milik daerah yang efisien dan
efektif sehingga diharapkan dapat menyajikan informasi dan data mengenai barang
milik daerah sesuai dengan kenyataan yang ada dan berdasarkan pada kebijakan
serta regulasi yang telah disepakati bersama antara pemerintah pusat dan
Gambar 2. 1
Kerangka berpikir pengaruh faktor-faktor terhadap manajemen aset yang efektif.
45
BAB III
METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan
hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Metode
fakta atau gejala-gejala secara ilmiah yang diteliti kebenarannya dan dapat
pendekatan kualitatif.
46
lokasi penelitian merupakan tahap yang sangat penting dalam penelitian kualitatif,
karena dengan ditetapkannya lokasi penelitian berarti objek dan tujuan sudah
yang diperlukan. Adapun yang menjadi lokasi penelitian yaitu pada Dinas
sekaligus membatasi penelitian guna memilih mana data yang relevan dan mana
yang tidak relevan (Moleong, 2010). Pembatasan dalam penelitian kualitatif ini
dalam penelitian ini. Penelitian ini akan difokuskan pada “Faktor-faktor yang
diangkat, manfaat lainnya adalah agar peneliti tidak terjebak pada banyaknnya
informasinya. Informan dalam penelitian ini adalah orang atau pelaku yang benar-
benar tahu dan menguasai masalah, serta terlibat langsung dengan masalah
teknik purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu, yang
47
benar-benar menguasai suatu objek yang peneliti teliti. Informan dalam penelitian
ini adalah:
Barang),
Ada dua macam jenis data pada umumnya yaitu data kuantitatif dan data
kualitatif . Dalam penelitian ini Penulis memfokuskan pada data kualitatif dalam
melakukan analisis ini. Data kualitatif merupakan data yang berbentuk kata-kata
atau verbal. Cara memperoleh data kualitatif dapat di lakukan melalui wawancara.
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek dari
mana data dapat diperoleh. Dalam penelitian ini Peneliti menggunakan dua
a. Sumber data primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh Peneliti
48
Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah Kepala
Dinas Pendidikan Kabupaten Alor, Sekretaris, Kepala Sub Bagian Umum dan
b. Sumber data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan oleh peneliti sebagai
penunjang dari sumber data primer atau dapat data yang tersusun dalam
bentuk dokumen-dokumen.
1. Wawancara :
2. Observasi langsung.
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
dan memilih mana yang penting serta mana yang perlu dipelajari serta membuat
204) yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan langkah terakhir
a. Reduksi data
b. Penyajian data
Penyajian data yang sering digunakan pada data kualitatif adalah bentuk naratif.
c. Penarikan kesimpulan.
dilakukan melihat hasil reduksi data tetap mengaju pada rumusan masalah
Data yang telah dissusun dibandingkan antara satu dengan yang lain untuk
50
BAB IV
Kabupaten Alor merupakan 1 (satu) dari 22 (dua puluh dua) kabupaten /kota
di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang terbentuk sejak tahun 1958. Kabupaten Alor
terdiri dari 18 (delapan belas) kecamatan, 17 (tujuh belas) kelurahan, dan 158
(seratus lima puluh delapan) desa. Kabupaten Alor memiliki luas 13.702,49 Km2
terdiri dari luas wilayah daratan 2.928,87 km² dan luas wilayah perairan 10.773,62
km² dengan panjang garis pantai 287,10 km. Tipologi Kabupaten Alor merupakan
wilayah kepulauan, terdiri dari 15 (lima belas) buah pulau dengan 9 (sembilan)
puluh dua) organisasi perangkat daerah atau satuan kerja perangkat daerah yang
Alor Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Daerah yang dijabarkan lebih lanjut dengan Peraturan Bupati Alor Nomor 51
Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata
pendidikan, yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan
pengawasan, evaluasi dan pelaporan sesuai ketentuan dan dibantu oleh seorang
Sekretaris Dinas, dan 3 (empat) orang Kepala Bidang, serta 12 (dua belas) orang
berjumlah 198 (seratus sembilan puluh delapan) dan Sekolah Menengah Pertama
Negeri berjumlah 101 (seratus satu) sekolah yang menyebar di 18 (delapan belas)
milik daerah yang ada dalam penguasaannya. Barang milik daerah yang ada dalam
Tabel 4. 1
Nilai Aset Tetap/Barang Milik Daerah
Dinas Pendidikan Kabupaten Alor Tahun 2020.
Pendidikan Kabupaten Alor dalam pengelolaan barang milik daerah memiliki nilai
52
aset yang ada dalam pengusaannya berada pada urutan kedua setelah Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Alor yaitu dari besaran nilai
Kabupaten Alor mengelola barang milik daerah dengan besaran nilai aset sebesar
kemudian disusul urutan ketiga oleh Dinas Kesehatan dengan besaran nilai aset
Adapun rincian barang milik daerah yang dikelola oleh Dinas Pendidikan
Tabel 4.2
Data tanah, bangunan dan kendaraan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Alor
Tahun 2021
Jlh
No Nama Satker Sat Roda 4 Roda 2 Ket
ker
Luas Harga (Rp) Unit Luas Harga (Rp)
Bid. Jlh Jlh
Harga (Rp) Harga (Rp)
Unit Unit
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Dinas
1
Pendidikan 1 10 65.752 1.247.929.250 41 3.195 16.075.145.876 1 368.622.000 56 707.682.474
UPT
2 752
Pendidikan 17 5 7.667 81.414.500 16 2.757.631.300
3 SD Negeri 33.060
126 136 1.088.998 11.434.882.163 414 70.176.096.391
4 SD Inpres 41.074
72 78 695.182 4.654.955.460 289 46.203.227.021
5 SMP Negeri 132.077
101 77 989.750 10.703.522.757 412 115.443.971.794
1
JUMLAH 306 2.847.350 28.122.704.130 1.172 210.157 250.656.072.382 368.622.000 56 707.682.474
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Alor Tahun 2021
53
4.2. Hasil Penelitian.
pengadaan barang yang telah lalu dengan keadaan yang sedang berjalan
Luther Mau Kawa, S.Pi. selaku Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan
54
Berdasarkan hasil wawancara di atas disimpulkan bahwa proses
dan pendapatan belanja daerah menjelang akhir tahun untuk tahun berikutnya.
b) Pengadaaan.
efektif, transparan dan terbuka, bersaing, adil, dan akuntabel dilakukan sesuai
Hasil wawancara bersama bapak Hans Luther Mau Kawa, S.Pi. selaku
Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan pada Dinas Pendidikan
September 2021).
55
Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
c) Penggunaan
dalam mengelola dan menatausahakan barang milik daerah yang sesuai dengan
sesuai wawancara bersama bapak Hans Luther Mau Kawa, S.Pi. selaku Kepala
Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan pada Dinas Pendidikan Kabupaten
penetapan status penggunaan barang milik daerah yang diperoleh dari beban
APBD dan perolehan lainnya yang sah kepada Bupati, dan Bupati menerbitkan
pahami bahwa karena luasnya rentang kendali dari Dinas Pendidikan sehingga
optimalnya penggunaan aset daerah yang ada di Dinas Pendidikan. Selain itu,
September 2021).
56
Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh bapak Mesak A. Malailak, S.
Pd. M. Pd. selaku Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Alor bahwa setiap
milik daerah untuk selanjutnya ditetapkan statusnya oleh Kepala Daerah dengan
penetapan status penggunaan barang milik daerah dari kepala daerah, dan karena
optimalnya penggunaan aset daerah yang ada, selain itu faktor besarnya jumlah
d) Pemanfaatan
dipergunakan sesuai tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) dalam bentuk sewa, pinjam pakai, kerja sama pemanfaatan, bangun
guna serah dan bangun serah guna dengan tidak mengubah status kepemilikan.
Alor sesuai wawancara bersama bapak Mesak A. Malailak, S. Pd. M. Pd. selaku
57
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Alor pada Dinas Pendidikan Kabupaten
barang milik daerah melakukan pemanfaatan atas barang milik daerah yang ada
kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Alor
pengusaan Dinas, Kami lakukan dalam bentuk pinjam pakai terhadap bangunan
UPT Cabang Dinas di kecamatan karena keberadaan UPT Cabang Dinas sesuai
penguasaannya dalam bentuk pinjam pakai atas bangunan kantor Unit Pelaksana
lain seperti sewa, bangun guna serah, kerja sama pemanfaatan tidak dilalukan.
(1) Pengamanan
58
penertiban dalam pengurusan barang milik daerah yang ada dalam
penguasaan.
bahwa, pengamanan atas barang milik daerah yang dilakukan oleh Dinas
2021).
hibah tanah sekolah untuk diajukan ke Badan Keuangan dan Aset Daerah
2021).
59
daerah yang ada dalam penguasaannya dalam bentuk pengamanan fisik dan
Bidang Aset pada Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Alor.
(2) Pemeliharaan.
barang milik daerah selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan
secara berdaya guna dan berhasil guna. Tujuan dilakukan pemeliharaan atas
barang milik daerah adalah untuk menjaga kondisi dan memperbaiki semua
barang milik daerah agar selalu dalam keadaan baik dan layak serta siap
Alor sesuai wawancara bersama bapak Vence Ndolu selaku Pengurus barang
tingkat kerusakan barang milik daerah yang ada, hal ini disampaikan oleh
60
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa
untuk membiayainya.
f) Penilaian
Penilaian adalah proses kegiatan untuk memberikan suatu opini nilai atas
suatu objek penilaian berupa barang milik daerah pada saat tertentu.
penilaian terhadap barang milik daerah pada Dinas Pendidikan Kabupaten Alor
pembongkaran karena hendak direnovasi atau bangun baru dan kendaraan dinas
September 2021).
M. Pd. selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Alor sebagai Pengguna barang
menyatakan bahwa penilaian dilakukan atas barang milik daerah berupa bangunan
sekolah yang hendak direnovasi atau kendaraan dinas yang mau dilakukan
September 2021).
61
Hasil wawancara menunjukkan bahwa kewenangan dalam menilai aset
daerah ada pada Tim Penilai/Penaksir yang ditunjuk oleh kepala daerah sesuai
keahlian yang dimiliki untuk menilai barang milik pemerintah daerah yang
g) Pemindahtanganan.
pemerintah daerah.
barang milik daerah berupa kendaraan dinas yang telah memenuhi syarat dan
daerah yang ada pada Dinas Pendidikan Kabupaten Alor yang hendak
ada pada Badan Keuangan dan Aset Daerah. (wawancara tanggal, 15 September
2021).
62
Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa proses
Kabupaten Alor atas usul Dinas Pendidikan Kabupaten Alor untuk dilakukan
h) Pemusnahan.
tersebut tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan, dan/atau tidak dapat
sesuai wawancara bersama bapak Vence Ndolu selaku Bendahara barang Dinas
atas barang milik daerah yang rusak berat untuk diajukan kepada kepala daerah
Hal senada juga disampaikan oleh bapak Mesak A. Malailak, S. Pd. M. Pd.
pelaksanaan pemusnahan barang milik daerah yang ada dalam pengusaan Dinas
63
permohonan atas barang yang rusak kepada kepala daerah untuk selanjutnya
September 2021).
barang milik daerah dapat dilakukan apabila barang milik daerah yang diusulkan
kepada kepala daerah sesuai penilaian barang milik daerah tersebut tidak dapat
i) Penghapusan.
barang dengan menerbitkan surat keputusan dari pejabat yang berwenang untuk
jawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam penguasaannya.
September 2021).
j) Penatausahaan.
peraturan perundang-undangan.
Kabupaten Alor sesuai wawancara bersama bapak Vence Ndolu selaku Bendahara
melalui :
1) Pembukuan.
Yaitu melakukan pendaftaran dan pencatatan barang milik daerah yang ada
2) Inventarisasi.
dipertanggungjawabkan.
3) Pelaporan.
Pendidikan Kabupaten Alor tidak berjalan secara baik hal ini disebabkan
Pengelola barang hal ini dituturkan oleh bapak Mesak A. Malailak, S. Pd. M.
66
M. Pd. selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Alor sebagai Pengguna
terhadap barang milik daerah pada Dinas Pendidikan Kabupaten Alor tidak
berjalan dengan baik hal ini disebabkan karena keterbatasan sumber daya
dilakukan agar pengeloaan barang milik daerah dapat berjalan dengan baik
milik daerah menurut bapak Alberth N. Ouwpoly, S.Pd. M. Pd. selaku Kepala
barang milik daerah yang ada pada Kuasa pengguna barang sehingga
67
pengelolaan barang milik daerah kurang berjalan secara efektif. (wawancara
daerah kepada pengurus barang atau unit pelaksana di sekolah-sekolah, dan juga
yang ada pada Kuasa pengguna barang merupakan sebuah hal yang dilakukan
efektif, hai ini diungkapkan oleh bapak Mesak A. Malailak, S. Pd. M. Pd. selaku
2021).
pengelolaan barang milik daerah pada Dinas pendidikan Kabupaten Alor kurang
Kabupaten Alor.
faktor yang menjadi penghambat dalam manajemen aset pada Dinas Pendidikan
barang pada unit sekolah-sekolah dan kualitas Pengurus barang yang kurang
sekolah-sekolah selaku unit yang menggunakan barang milik daerah yang ada
13 September 2021).
Hal yang sama juga disampaikan oleh bapak Abdul Rasyid selaku Kepala
milik daerah.
ketersediaan sumber daya manusia dalam hal Aparatur Sipil Negara bukan
Guru untuk ditempatkan pada unit/sekolah sebagai Pengurus barang unit. Hal
senada juga disamapikan oleh bapak Hans Luther Mau Kawa, S.Pi. selaku
Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan pada Dinas Pendidikan
sekolah) sehingga dapat mengurus pengelolaan barang milik daerah yang ada
kurangnya perhatian yang kuat dan ketegasan dari Kepala Dinas Pendidikan
yang ditempatkan pada unit kuasa pengguna barang untuk pengelolaan barang
70
Pengurus barang pada Dinas Pendidikan Kabupaten Alor diketahui bahwa
Dalam hasil wawancara bersama bapak Hans Luther Mau Kawa, S.Pi.
selaku Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan pada Dinas
Pendidikan Kabupaten Alor dalam pengelolaan barang milik daerah yang ada
Pengguna barang. Hal senada juga disampaikan oleh bapak Vence Ndolu
mengatakan bahwa perlu adanya komitmen yang kuat dari Dinas Pendidikan
71
dalam membangun koordinasi dengan kuasa pengguna barang/sekolah-
sekolah dalam pengelolaan barang milik daerah yang ada dalam penguasaan
kurangnya komitmen yang kuat dari Dinas Pendidikan Kabupaten Alor dalam
ruang lingkup kerja Dinas Pendidikan yang begitu luas merupakan salah satu
(wawancara tanggal, 13 September 2021). Hal yang sama juga dikatakan oleh
2021).
72
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik
September 2021). Hal yang sama juga dikatakan oleh Alberth N. Ouwpoly,
dengan karakteristik lingkungan kerja yang luas merupakan salah satu faktor
bahwa ciri pekerja sebagai seorang guru pada sekolah dengan tugas pokok
73
dan fungsinya sebagai tenaga pengajar lebih berkonsentrasi pada proses
barang hal ini mrupakan sebuah benan yang berat yang tidak dapat dilakukan
dengan baik. (wawancara tanggal, 13 September 2021). Hal yang sama juga
seorang guru itu tugasnya mengajar bukan tenaga administrasi sehingga jika
jika diberikan tugas yang tidak ada pengetahuannya maka menjadi sebuah
4.3. Pembahasan.
4.3.1. Analisis efektivitas siklus manajemen aset Dinas Pendidikan Kabupaten Alor.
Dinas Pendidikan Kabupaten Alor atau Satuan Kerja Perangkat Daerah lainnya
dalam menyusun rencana kerja anggaran untuk pengadaan barang milik daerah
kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD serta ketersediaan barang milik
daerah yang ada. Ketersediaan barang milik daerah merupakan barang milik
daerah yang ada pada Pengelola barang dan/atau Pengguna barang harus dapat
mencerminkan kebutuhan riil barang milik daerah pada SKPD sehingga dapat
dan angka dasar (baseline) serta penyusunan rencana kerja dan anggaran.
Kabupaten Alor merupakan sebuah mekanisme yang kurang efektif, oleh karena
75
mekanisme atau prosedurnya harus diawali dengan penyusunan Rencana
Kebutuhan Barang Unit (RKBU) yaitu berawal dari Kuasa Pengguna Barang
standar dan ketentuan yang berlaku, dan menggunakan teknik analisa yang
b) Pengadaaan.
barang/jasa oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah yang prosesnya dimulai dari
76
perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk
1. Efisien.
dana dan daya terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam
2. Efektif.
pada umumnya.
4. Bersaing.
transparan.
77
5. Adil/tidak diskriminatif
6. Akuntabel.
Berarti harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun manfaat bagi
pengadaan barang/jasa.
pengadaan barang/jasa.
78
5. Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan para
dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain yang
pengadaan barang/jasa.
c) Penggunaan
daerah diawali dengan pelaporan barang milik daerah yang ada di Dinas
Pendidikan Kabupaten Alor kepada pengelola barang yang dalam hal ini adalah
Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Alor beserta usulan penetapan
status penggunaan barang milik daerah. Badan Keuangan dan Aset Daerah
oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Alor, dan setelah dilakukan penelitian atas
79
Bupati, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Alor melalui Penyimpan atau
yang diperoleh dari beban APBD dan perolehan lainnya yang sah kepada
Kabupaten Alor telah berjalan dengan baik, meskipun rentang kendali yang
luas namun sejauh ini masih bisa diatasi sehingga penggunaan barang milik
d) Pemanfaatan
milik daerah. Penggunaan barang milik daerah memiliki ruang lingkup hanya
memiliki cakupan yang lebih luas diluar tugas dan fungsi SKPD. Pemanfaatan
tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam bentuk
sewa, pinjam pakai, kerja sama pemanfaatan, bangun guna serah dan bangun
80
pertimbangan teknis dengan memperhatikan kepentingan daerah dan
pemanfaatan dalam bentuk pinjam pakai atas bangunan kantor Unit Pelaksana
pemerintahan daerah.
(1) Pengamanan
a. Pengamanan Fisik
fisik untuk tanah dan bangunan dilakukan dengan cara pemagaran dan
81
terjadinya penyalahgunaan, baik dalam bentuk pemanfaatan insidentil
maupun dalam bentuk penyerobotan oleh pihak- pihak lain. Selain tanah
b. Pengamanan Administratif.
aman.
c. Pengamanan Hukum
82
selain tanah dan/atau bangunan harus dilengkapi dengan bukti
dalam bentuk fisik yaitu tindakan yang dilakukan oleh pengurus barang agar
secara fisik barang tersebut terjaga atau dalam keadaan aman sehingga
dengan mencatat semua barang milik daerah dengan baik, dan pegamanan
(2) Pemeliharaan.
barang milik daerah selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan
secara berdaya guna dan berhasil guna. Tujuan dilakukan pemeliharaan atas
barang milik daerah adalah untuk menjaga kondisi dan memperbaiki semua
barang milik daerah agar selalu dalam keadaan baik dan layak serta siap
83
secara berkala sebagai bahan evaluasi mengenai efisiensi pemeliharaan
memuat:
a. nama barang;
b. spesifikasinya;
c. tanggal pemeliharaan;
f. biaya pemeliharaan;
Atas dasar keterangan barang milik daerah yang tercantum dalam kartu
84
sebagai bahan evaluasi mengenai efisiensi pemeliharaan barang milik
daerah.
f) Penilaian
Pemerintahan (SAP).
oleh Tim Penaksir yang ditetapkan oleh Kepala Daerah dan/atau melibatkan
Objek Pajak (NJOP). Mekanisme penilaian barang milik daerah selain tanah
melakukan penilaian kembali dalam rangka koreksi atas nilai barang milik
85
yang ditetapkan oleh Bupati dengan berpedoman pada ketentuan pemerintah
barang tidak ada hubungannya dengan proses penilaian aset daerah, karena
Penilaian atas barang milik daerah yang ada dalam penguasaan Dinas
Alor untuk menyerahkan proses penilaian kepada Penilai atau Tim Penaksir
telah tepat karena mekanisme penilaian atas barang milik daerah untuk
g) Pemindahtanganan.
86
berdasarkan hasil penilaian oleh Penilai/Tim Penaksir, sedangkan
DPRD, apabila:
a. sudah tidak sesuai dengan tata ruang wilayah atau penataan kota;
bersangkutan;
ekonomis.
dan Aset Daerah Kabupaten Alor atas usulan dari Dinas Pendidikan
Kabupaten Alor atas barang milik daerah telah memenuhi ketentuan sesuai
permohonan kepada Kepala Daerah atas barang milik daerah yang akan
87
dipindahtangankan untuk mendapatkan penilaian dan persetujuan, dan
h) Pemusnahan
setelah mendapat persetujuan Bupati untuk barang milik daerah yang berada
apabila sesuai penilaian barang milik daerah tersebut tidak dapat digunakan,
milik daerah dapat dilakukan apabila menurut hasil penilaian barang milik
Proses pemusnahan atas barang milik daerah yang ada pada Dinas
88
milik daerah yang akan dihapuskan diusulkan kepada kepala daerah untuk
dimusnakan.
i) Penghapusan
Pengelola dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang
dalam buku inventaris walaupun aset yang dimaksud sudah tidak layak lagi
untuk digunakan atau sudah berubah statusnya karena penjualan atau karena
pemindatanganan.
persetujuan Bupati.
89
Pendidikan Kabupaten Alor telah dilaksanakan dengan memperhatikan
6. Putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dan sudah tidak
8. Pemusnahan, atau
9. Sebeb lain.
j) Penatausahaan.
peraturan perundang-undangan.
90
yaitu dari Kuasa Pengguna barang kepada Pengguna barang dan dari
daerah yang ada dalam penguasaan Dinas Pendidikan Kabupaten Alor secara
berkala agar keberadaan barang milik daerah sesuai kondisi atau keadaan
terkini dapat diketahui dengan jelas; serta perlu adanya penempatan sumber
barang.
91
Mekanisme penatausahaan barang milik daerah dilakukan melalui :
1) Pembukuan.
daerah termasuk barang milik daerah yang dimanfaatkan oleh pihak lain.
2) Inventarisasi
dan pelaporan barang milik daerah dalam unit pemakaian. Dari kegiatan
barang milik daerah paling sedikit 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.
Dalam hal barang milik daerah berupa persediaan dan konstruksi dalam
92
Pengguna Barang menyampaikan laporan hasil Inventarisasi kepada
3) Pelaporan
barang milik daerah pada Dinas Pendidikan Kabupaten Alor dilakukan oleh
93
berkewenangan melakukan pembinaaan atas pengelolaan barang milik daerah
barang milik daerah dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Pelaksanaan
undangan.
manusia yang juga disebut tenaga atau kekuatan (energi dan power) yang
94
merupakan aset utama suatu organisasi yang menjadi perencana dan pelaku
pikiran, perasaan, keinginan status dan latar belakang pendidikan, usia, jenis
tidak seperti mesin, uang dan material yang sifatnya pasif dan dapat dikuasai
terampil belum menjamin produktivitas kerja yang baik apabila moral kerja
yang bermutu dalam arti sebenarnya. Kualitas dan kuantitas sumber daya
95
manusia dalam suatu organisasi hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan
Sumber daya manusia adalah salah satu faktor yang sangat penting
Sumber daya manusia juga sebagai aset yang harus dilatih dan
pengurus barang.
96
Untuk mengatasi kendala yang dihadapi oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten Alor dalam pengelolaan barang milik daerah maka perlu adanya
barang milik daerah dengan benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Oleh
sebab itu, sumber daya manusia merupakan salah satu elemen yang penting
Sumber daya manusia adalah tenaga kerja atau pegawai di dalam suatu
97
pengelolaan barang milik daerah. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
a). Kapasitas staf, merupakan standarisasi kapasitas staf, baik dalam hal
b). Tugas pokok dan fungsi (tupoksi) merupakan uraian peran dan fungsi
yang jelas bagi seorang staf yang ditunjang dengan sistem dan prosedur
yang jelas.
2) Peranan Pemimpin.
98
dan kreatifitas dari segenap aparatur negara, sehingga peran kepemimpinan
merupakan orang yang bertanggung jawab atas organisasi atau unit yang
(1) Peran interpersonal. Dalam hal ini seorang manajer harus dapat
(2) Peran informasional. Dalam hal ini seorang manajer harus dapat
spokesperson.
merupakan hal yang paling krusial dalam organisasi yang bersifat birokratis.
99
Pimpinan yang taat dan patuh pada undang-undang akan mempengaruhi
adalah adanya perhatian yang kuat dan ketegasan dari Kepala Dinas
daya Aparatur yang ditempatkan pada unit Kuasa pengguna barang untuk
barang.
100
Pengurus dan penyimpan barang harus bekerja 1 (satu) tahun anggaran
terhadap penggantinya.
yang dikelolanya.
milik daerah.
dalam arti jumlah keputusan yang diambil, tetapi jumlah keputusan yang
barang milik daerah yang lebih baik. Pentingnya peran seorang pemimpin
dalam suatu manajemen juga sejalan dengan penelitian Simamora dan Halim
101
3) Sistem Informasi
dalam hal pembukuan dan pelaporan barang milik daerah maka perlu adanya
sebuah sistem informasi yang dibangun untuk dapat menyajikan data dengan
baik dan benar. Dengan sistem informasi data aset pemerintah daerah yang
memadai, pemerintah dapat lebih mudah dan cepat untuk memperoleh data
barang milik daerah secara lebih handal sehingga dapat memberi informasi
yang lebih handal pada pemakai informasi dalam laporan barang milik
daerah.
dalam penatausahaan barang milik daerah bagi Pengurus barang pada Dinas
102
baik dan benar untuk dapat menyajikan data barang milik daerah yang
akuntabel. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Azhar, et al.
aset yang mampu mengoptimalkan aset daerah. Hal ini sejalan dengan
(2004) menjelaskan untuk pengelolaan aset daerah secara efesien dan efektif
103
serta menciptakan transparansi kebijakan pengelolaan aset daerah, maka
4) Komitmen Organisasi
organisasi dan loyalitas untuk tetap menjadi anggota organisasi. Oleh karena
belong) bagi pekerja terhadap organisasi. Jika pekerja merasa jiwanya terikat
dengan nilai-nilai organisasional yang ada maka dia akan merasa senang
104
pengguna barang untuk segera menyampaikan laporan kuasa pengguna
ditandai dengan adanya: (1) kepercayaan dan penerimaan yang kuat atas
organisasi.
5) Karakteristik Organisasi
105
Semakin sesuai karakteristik struktur organisasi semakin tinggi pula kualitas
pengguna barang tepat waktu, hal ini disebabkan karena selain ketersediaan
sumber daya aparatur pengurus barang yang terbatas juga karena besarnya
organisasi dengan jangkauan kerja yang sangat luas, sehingga perlu adanya
dan Nancy (2015) dalam penelitiannya yang menyatakan bahwa salah satu
manajemen aset.
106
6) Karakteristik Lingkungan.
rasa keterkaitan pada organisasi dan potensi kerja. Tanpa rasa keterkaitan
sekolah yang merupakan unit kerja yang berada di pelosok daerah dengan
topografi alam bergunung dan lembah serta sarana tansportasi yang terbatas
barang milk daerah. Oleh karena itu perlu adanya pembagian zona kerja
semesteran dan tahunan. Hal senada juga disampaikan oleh Lu (2011) dan
7) Karakteristik Pekerjaan.
107
ditemukan masalah dalam penelitian yang dilakukan, seperti peran yang
dimiliki seorang guru tumpang tindih, hal ini disebabkan jumlah pegawai
masih belum mencukupi dibandingkan dengan beban kerja yang ada, hal
yaitu seorang guru yang mempunyai tugas dan fungsi melakukan pengajaran
juga dituntut harus melakukan pengelolaan atas barang milik daerah yang
108
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
berikut :
1. Manajemen aset pada Dinas Pendidikan Kabupaten Alor berjalan kurang efektif.
barang milik daerah tidak dilakukan sesuai dengan ketentuan sehingga terjadi
daerah pada Dinas Pendidikan Kabupaten Alor yaitu; faktor sumber daya
5.2 Saran
adalah :
109
barang, Pengurus barang serta semua pihak yang terkait dalam pengelolaan
barang milik daerah pada Dinas Pendididkan Kabupaten Alor sehingga dapat
pada Dinas Pendidikan Kabupaten Alor, yaitu faktor sumber daya manusia,
Kabupaten Alor.
110
DAFTAR PUSTAKA
Ali Muhidin Sambas (2009), Konsep Efektivitas Pembelajaran, Pustaka Setia, Bandung.
Azhar (2013), Pengaruh Kualitas Aparatur Daerah, Regulasi, dan Sistem Informasi
Terhadap Manajemen Aset. Tesis Pascasarjana Universitas Syiah Kuala.
Chabib Soleh, Heru Rochmansjah (2010), Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
Bandung : Fokusmedia
Darno (2012), Analisis Pengaruh Kemampuan Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Barang Kuasa Pengguna (Studi
pada Satuan Kerja di Wilayah Kerja KPPN Malang), Jurnal Ilmiah Mahasiswa
FEB Universitas Brawijaya Malang.Vol. 1 No. 1.
George R. Terry, and Leslie W. Rue (2014), Dasar-dasar Manajemen. Cetakan ke-15.
Jakarta : Bumi Aksara, Penerjamah, G.A. Ticoalu.
Hadari Nawawi (2003), Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang.
Kompetitif, Cetakan ke-7, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
111
Haryono A. (2007), Modul Prinsip dan Teknik Manajemen Kekayaan Negara.
Tangerang : Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Pusdiklat Keuangan.
Hemat Dwi Nuryanto (2008), Mengatasi Rabun Dekat Asat Daerah, Kompas, Jawa
Barat.
Hidayat Muchtar (2012), Manajemen Aset (Privat dan Publik), Yogyakarta, Laks Bang.
Lu (2011), Dissertation to the Faculty of The College for Design and Social Inquiry
Florida Atlantic University. Public Asset Management: Empirical Evidence from
The State Governments in the United States. S
Mahmudi. (2005), Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.
Nancy (2015), Implementasi Kebijakan Pengelolaan Barang Milik Daerah Pada Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Sigi, Tesis Universitas
Taduluko-Palu.
Richard L . Daft (2010), Era Baru Manajemen = New Era of Management, Buku 2.
Terbitan: Salemba Empat.
Samsudin Sadili (2006), Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung : Pustaka Setia.
Siddiq (2008), Fraud Pentagon dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud. Seminar
Nasional dan The 4th Call for Syariah Paper. ISSN 2460-0784.
Stephen P. Robbins and Timothy A. Judge (2008), Perilaku Organisasi, Edisi 12 Buku
1. Terjemahan: Diana Angelica, Ria Cahyani dan Abdul Rosyid. Jakarta:
Salemba Empat.
Witter E. Bitter J. and Kasprzak C. (2003), Asset Management and City Government,
Proceeding of the 2003 Mid-Continent Transportation Research Symposium,
Iowa State University.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2017 tentang Pedoman Pengelolaan
Barang Milik Daerah.
113
RIWAYAT HIDUP
Penulis,
114
115
116
117
118
119