Anda di halaman 1dari 2

Divonis 9 Tahun Penjara, Bendahara BPKD Maros Dicopot

www.makassar.tribunnews.com
www.beritakotamakassar.fajar.co.id

Bendahara Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Maros, AR, resmi dicopot dari
jabatannya sebagai PNS lingkup Pemkab Maros. Pelaksana Tugas Badan Kepagawaian Diklat Daerah
(Plt BKDD) Maros Baharuddin mengatakan, Minggu (20/11/2016) pencopotan jabatan tersebut
dilakukan setelah keluarnya putusan resmi dari pengadilan, pekan lalu.
“Yang bersangkutan dipecat dengan tidak hormat karena terbukti melakukan tindak pidana
dan melanggar indisipliner pegawai. Tidak ada kebijakan kepada pegawai yang sudah divonis,”
ujarnya. Rajab dinyatakan bersalah oleh majelis hakim dan divonis hukuman 9 tahun penjara, karena
terbukti berperan aktif dalam tiga kasus korupsi yang melibatkannya.
Pencopotan tersebut sudah sesuai prosedur dan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 53/2010. Surat pencopotan ditandatangani langsung oleh Bupati Maros, Hatta Rahman. “Dia
sudah melanggar undang-undang ASN tahun 2014 pasal 87 tentang, perilaku tindak pidana jabatan
atau tindak pidana yang ada hubungannya dengan jabatan,” ujarnya.
Sementara, Kepala Seksi Intelegen (Kasi Intel) Kejaksaan Negeri (Kejari) Maros, Hari
Surahman mengatakan, tervonis sudah didakwa dalam tiga kasus korupsi yang berbeda, diantaranya
kasus dana Bantuan Sosial (Bansos) tahun 2010 lalu.

Sumber Berita:
1. www.makassar.tribunnews.com, Divonis 9 Tahun Penjara, Bendahara BPKD Maros
Dicopot, Minggu, 20 November 2016.
2. www.beritakotamakassar.fajar.co.id, Terlibat Korupsi, Mantan Bendahara BPKD Dipecat,
Sabtu, 12 November 2016.
Catatan:
Pasal 87 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,
menyatakan sebagai berikut.
1. Ayat (1), menyatakan bahwa PNS diberhentikan dengan hormat karena:
a. Meninggal dunia;
b. Atas permintaan sendiri;
c. Mencapai batas usia pensiun;
d. Perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pensiun
dini; atau
e. Tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan
kewajiban.
2. Ayat (2), menyatakan bahwa PNS dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak
diberhentikan karena dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan hukuman
pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana yang dilakukan tidak berencana.
3. Ayat (3), menyatakan bahwa PNS diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri karena melakukan pelanggaran disiplin PNS tingkat berat.
4. Ayat (4), menyatakan bahwa PNS diberhentikan tidak dengan hormat karena:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan
atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan dan/atau pidana
umum;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik; atau
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan
hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan pidana penjara paling singkat
2 (dua) tahun dan pidana yang dilakukan dengan berencana.

Anda mungkin juga menyukai