0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pemberhentian PNS secara tidak hormat, sementara, dan dengan hormat berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2005 dan peraturan pelaksanaannya. Pemberhentian tidak hormat dapat dilakukan jika PNS melakukan pelanggaran hukum berat atau terlibat politik praktis. Pemberhentian sementara dapat terjadi jika menjabat posisi negara lain atau ditahan sebagai tersangka. Pemberhentian dengan horm
Dokumen tersebut membahas tentang pemberhentian PNS secara tidak hormat, sementara, dan dengan hormat berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2005 dan peraturan pelaksanaannya. Pemberhentian tidak hormat dapat dilakukan jika PNS melakukan pelanggaran hukum berat atau terlibat politik praktis. Pemberhentian sementara dapat terjadi jika menjabat posisi negara lain atau ditahan sebagai tersangka. Pemberhentian dengan horm
Dokumen tersebut membahas tentang pemberhentian PNS secara tidak hormat, sementara, dan dengan hormat berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2005 dan peraturan pelaksanaannya. Pemberhentian tidak hormat dapat dilakukan jika PNS melakukan pelanggaran hukum berat atau terlibat politik praktis. Pemberhentian sementara dapat terjadi jika menjabat posisi negara lain atau ditahan sebagai tersangka. Pemberhentian dengan horm
Resume Undang-undang Nomor 5 tahun 2005 tentang Aparatur Sipil Negara berserta
Peraturan Pelaksananya terkait dengan Pemberhentian Aparatur Sipil Negara
Substansi: pemberhentian PNS dengan tidak hormat dan pemberhentian PNS sementara beserta kosekuensinya. 1. Pemberhentian dengan hormat PNS diberhentikan dengan hormat karena: a. meninggal dunia; b. atas permintaan sendiri; c. mencapai batas usia pensiun; d. perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pensiun dini; atau e. tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan kewajiban.
2. Pemberhentian tidak dengan hormat
PNS diberhentikan tidak dengan hormat apabila: (Pasal 250 PP no 11 tahun 2017) a. melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; b. dipidana dengan pidana penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan Jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan Jabatan dan/atau pidana umum; c. menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik; atau d. dipidana dengan pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan hukuman pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana yang dilakukan dengan berencana. PNS yang dipidana dengan pidana penjara kurang dari 2 (dua) tahun berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan berencana, diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS. (Pasal 251) 3. Pemberhentian sementara PNS diberhentikan sementara, apabila: (Pasal 276 PP no 11 tahun 2017) a. diangkat menjadi pejabat negara; b. diangkat menjadi komisioner atau anggota lembaga nonstruktural; atau c. ditahan karena menjadi tersangka tindak pidana. Kosekuensi pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud dengan huruf a dan b tidak diberikan penghasilan sebagai PNS pada bulan berikutnya sejak dilantik. Kosekuensi pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud dengan huruf c tidak diberikan penghasilan tetapi diberikan uang pemberhentian sementara sebesar 50% dari penghasilan jabatan terakhir sebagai PNS sebelum diberhetikan sementara PNS yang dikenakan pemberhentian sementara pada saat mencapai Batas Usia Pensiun: (Pasal 283 PP no 11 tahun 2017) a. apabila belum ada putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, diberikan penghasilan sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dari hak pensiun; b. apabila berdasarkan putusan pengadilan dinyatakan tidak bersalah, diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan mendapat hak kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan memperhitungkan uang pemberhentian sementara yang sudah diterima, terhitung sejak akhir bulan dicapainya Batas Usia Pensiun;