Anda di halaman 1dari 22

12 OTKP 1

Pemberhentian
Pegawai Negeri
Sipil
OTOMATISASI TATA KELOLA KEPEGAWAIAN
Pemberhentian
Pegawai
Pemberhentian berarti pemutusan hubungan kerja antara pegawai / karyawan dengan
suatu badan usaha atau pemerintah.

1. Menurut Anita Sunarni, yang dimaksud pemutusan hubungan kerja adalah


pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan
berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja/buruh dan pengusaha.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979, dijelaskan bahwa


pemberhentian mengandung 2 makna yaitu:
a. pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil adalah pemberhentian yang
mengakibatkan yang bersangkutan kehilangan statusnya sebagai Pegawai
Negeri Sipil
b. pemberhentian dari Jabatan Negeri adalah pemberhentian yang
mengakibatkan yang bersangkutan tidak bekerja lagi pada suatu satuan
organisadi Negara, tetapi masih berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil
Landasan
Hukum
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil diatur dalam:
1. UU No. 1 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/dudanya PNS
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai
Negeri Sipil yang merupakan perwujudan pasal 23 Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1974
3. PP No. 1 Tahun 1983 tentang Perlakuan terhadap Calon PNS yang Tewas atau
Cacat Akibat Kecelakaan karena Dinas
4. PP No. 8 Tahun 1989 tentang Pemberhentian dan Pemberian Pensiun Otomatis
PNS serta Pemberian Pensiun Janda/Duda
5. Keputusan Ka. BAKN No. 74/kep/1989 tentang Pemberhentian dan Pemberian
Pensiun PNS yang Daerah serta Pemberian Pensiun Janda/Dudanya
Landasan
Hukum
6. Kep. Ka. BAKN No. 18 Tahun 1992 tentang Tata Cara Pemberhentian dan
Pemberian Pensiun PNS yang Berpangkat Pembina Tk. 1 Golongan ruang IV/b
serta pembayarannya
7. PP No. 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil
8. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2007 tentang Penetapan Pensiun pokok
pensiunan Pegawai Negeri Sipil dan Janda/Duda
9. Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.
Sebab - sebab pemberhentian
Pemutusan hubungan kerja di Perusahaan

karena keinginan pengusaha, antara lain disebabkan: karena keinginan pekerja, disebabkan:
a. Pegawai tidak cocok dengan situasi dan kondisi perusaha
a. Pekerja tidak cakap dalam masa percobaan b. Pegawai pindah karena mengikuti keluarga
b. Adanya alasan-alasan mendesak c. Pegawai bekerja karena alasan mendesak
c. Pekerja sering mangkir
d. Pekerja di tahan oleh alat negara Pemutusan hubungan kerja karena alasan lain
e. Pekerja dihukum oleh hakim a. pekerja meninggal dunia
f. Pekerja sering sakit b. perjanjian kerja berakhir
g. Pekerja berusia lanjur c. pekerjaan telah selesai
Pemberhentian pegawai dalam
pemerintahan

Dalam Undang Undang Aparatur Sipil Negara (ASN) Nomor 5


Tahun 2014 maupun dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 2017.

a. PNS diberhentikan dengan hormat karena:

1) atas permintaan sendiri (mengajukan pensiun dini;


2) mencapai batas usia pensiun;
3) perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang
mengakibatkan pensiun dini;
4) tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat
menjalankan tugas dan kewajiban;
5) Pemberhentian karena meninggal dunia, tewas, atau hilang.
Pemberhentian pegawai dalam
pemerintahan

b. PNS diberhentikan tidak dengan hormat karena:

1) melanggar Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil, Sumpah/Janji Jabatan Negeri


atau Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

2) melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar


Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

3) dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang


telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana
kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya
dengan jabatan dan/atau pidana umum;
Pemberhentian pegawai dalam
pemerintahan

c. PNS diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri Pemberhentian


dengan tidak hormat atas permintaan sendiri disebabkan karena pelanggaran disiplin
berat

d. PNS diberhentikan sementara, apabila:


1) diangkat menjadi pejabat negara;
2) diangkat menjadi komisioner atau anggota lembaga nonstruktural;
3) ditahan karena menjadi tersangka tindak pidana.

e. Pemberhentian karena hal lain


Hal ini terjadi apabila seorang PNS dalam kurun waktu lebih dari 6 bulan setelah
selesai mengambil cuti diluar tanggungan Negara tidak melaporkan ke instansi
induknya.
Hak-Hak Kepegawaian
Kepada Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil
diberikan hak-hak kepegawaian berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Hak-hak tersebut adalah hak untuk mendapatkan pensiun.
Hak atas Pensiun
Pegawai
a. Telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50 tahun dan mempunyai masa kerja
untuk pensiun sekurang-kurangnya 20 tahun.

b. Mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 4 tahun dan oleh badan/pejabat


yang ditunjuk oleh departemen kesehatan berdasarkan peraturan tentang pengujian
kesehatan pegawai negeri, dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan
apapun juga karena keadaan jasmani/rohani yang tidak disebabkan oleh dan karena
ia menjalankan kewajiban jabatannya.

c. Pegawai negeri yang telah menjalankan suatu tugas negara tidak dipekerjakan
sebagai pegawai negeri, berhak menerima pensiun pegawai apabila ia
diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai negeri ia telah mencapai usia
sekurang-kurangnya 50 tahun dan memiliki masa kerja untuk pensiun sekurang-
kurangnya 10 tahun.
Berakhirnya Hak Pensiun
Pegawai
Hak pensiun pegawai berakhir pada penghabisan bulan penerima pensiun pegawai
yang bersangkutan meninggal dunia. Apabila pegawai yang bersangkutan
meninggal dunia, maka yang berhak atas pensiunnya adalah:

Pensiunan janda/duda Pensiun Anak Pensiun Orang Tua

istri (istri-istri) PNS pria, atau suami Apabila PNS atau penerima pensiun 1) Apabila seorang PNS/CPNS tewas,
PNS wanita yang meninggal meninggal dunia sedangkan ia tidak apabila tidak meninggalkan suami/istri/
dunia/tewas, atau penerima pensiun mempunyai istri/suami lagi, yang anak yang berhak menerima pensiun
pegawai negeri yang meninggal berhak adalah anak yang seayah- janda/duda, maka kepada orang tua
dunia dan mereka sebelumnya seibu, dengan ketentuan: almarhum diberikan pensiun orang tua yang
sudah terdaftar sebagai istri/suami 1) Berusia kurang dari 25 tahun besarnya 20% dari pensiun janda/duda.
sah PNS yang bersangkutan. 2) Tidak mempunyai penghasilan 2) Jika kedua orang tua telah bercerai, maka
sendiri kepada mereka masing-masing diberikan
3) Belum menikah/belum pernah separuh dari jumlah dimaksud.
menikah
Hak atau Uang
~!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Tunggu
Yang berhak menerima uang tunggu adalah PNS yang diberhentikan dengan hormat
dari jabatan negeri karena:
a. PNS yang diberhentikan karena penghapusan jabatan
b. PNS yang setelah menjalankan tugas Negara tidak ditempatkan lagi
c. Sebagai tenaga kelebihan yang diakibatkan oleh penyederhanaan organisasi
d. Menderita penyakit atau kelainan yang berbahaya bagi diri sendiri atau lingkungan
kerjanya
e. Setelah berakhir cuti sakit belum mampu bekerja kembali dan belum memenuhi
syarat-syarat
f. Tidak dapat dipekerjakan kembali setelah selesai menjalankan cuti di luar
tanggungan negara
Besarnya Uang Tunggu
a. 80% dari gaji pokok untuk tahun pertama
b. 75% dari gaji pokok untuk tahun-tahun selanjutnya
c. Uang tunggu mulai diberikan pada bulan berikutnya setelah
PNS yang bersangkutan diberhentikan dari jabatan negeri
Hak atau Uang Tunggu
Berbagai ketentuan hak atau uang tunggu

Penerima uang tunggu masih berstatus PNS yang menerima uang tunggu
sebagai PNS, maka diberikan: diwajibkan:

a. Kenaikan gaji berkala a. Melaporkan diri kepada pejabat yang berwenang


b. Tunjangan keluarga b. Senantiasa bersedia diangkat kembali pada suatu jabatan
c. Tunjangan pangan negeri
d. Tunjangan-tunjangan lain berdasarkan peraturan c. Menerima izin lebih dahulu kepada pimpinan
perundang-undangan yang berlaku instansinya, apabila mau pindah alamat di luar wilayah
pembayaran
Pembuatan Dokumen Pemberhentia
Pegawai Persyaratan Pensiun Batas Usia Pensiun (BUP)

• Fotocopy Karpeg yang dilegalisasi • Fotocopy Akta /Surat Kenal Lahir nak dilegaisasi
• Fotocopy Karis/Karsu yang dilegalisasi BKKBCS setempat
• Surat Pernyataan tidak menyimpan barang milik • Daftar perincian gaji terakhir
Negara • Surat keterangan masa kerja sebelum menjadi
• Salinan fotocopy Surat Nikah yang telah PNS
dilegalisasi oleh Kepala Agama kecamatan • Fotocopy SK CPNS
setempat • Fotocopy SK PNS
• Daftar susunan keluarga yang disahkan oleh
camat setempat
Persyaratan Pensiun Batas Usia Pensiun (BUP)

• Fotocopy SK Pangkat Terakhir


• Fotocopy Surat Keterangan Berkala Terakhir
• Fotocopy SK Jabatan Terakhir Daftar Riwayat Pekerjaan
• Surat Penryataan Tidak Pernah Dijatuhi Hukuman Disiplin Tingkat
Sedang Berat
• DP3 dua tahun terakhir
• Data Perorangan Calon Penerima Pensiun (DPCP)
• Surat Keterangan Kuliah (bagi anak yang masih kuliah)
• Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP)
• 7 (tujuh) lembar foto terbaru ukuran 4x6 cm (tanpa tutup kepala dan
kacamata)
• Surat Pengantar dari Dinas
Persyaratan Pensiun
Janda Duda
• Fotocopy SK Pangkat terakhir
• Fotocopy surat Keterangan Berkala terakhir
• Fotocopy SK Jabatan terakhir
• Daftar Riwayat Pekerjaaan
• Surat Keterangan Kuliah (bagi anak yang masih kuliah)
• Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP)
• 7 (tujuh) lembar foto terbaru ukuran 4 x 6 cm
• Surat Keterangan Kematian dari desa/kelurahan
• Surat keterangan Janda/Duda dari desa/kelurahan
• Surat keterangan Ahli waris dari desa/kelurahan
• Surat Pernyataan Tidak Pernah Dijatuhi Hukuman Disiplin Tingkat
Sedang/Berat
• DP3 dua tahun terakhir
• Surat Pengantar dai Dinas
Persyaratan Pensiun Janda
Duda
Kelengkapan dokumen yang dibutuhkan untuk mengurus pensiun janda/duda adalah:

• Fotocopy Karpeg yang dilegalisai


• Fotocopy Karis/Karsu yang dilegalisasi
• Surat Pernyataan tidak menyimpan barang milik Negara
• Salinan fotocopy Surat nikah yang telah dilegalisasi oleh Kepala Kantor Urusan Agama
Kecamatan setempat
• Daftar susunan keluarga yang disyahkan oleh camat setempat
• Fotocopy Akta surat Kenal Lahir anak yang dilegalisasi BKKBCS setempat
• Daftar perincian gaji terakhir
• Surat Keterangan masa kerja sebelum PNS
• Fotocopy SK CPNS
• Fotocopy SK PNS
Persyaratan Pensiun karena
Anumerta
• Fotocopy sah keputusan dan golongan ruang terakhir
• Berita acara dari pejabat yang berwajib tentang kejadian
yang mengakibatkan yang bersangkutan meninggal dunia
Persyaratan Pensiun karena
Anumerta
• Visum et repertum dari dokter
• Fotocopy sah surat perintah penugasan atau surat
keterangan yang menerangkan bahwa CPNS/PNS
meninggal dunia dalam rangka menjalankan tugas
kedinasan
Persyaratan Pensiun karena
Anumerta
• Laporan dari pimpinan unit kerja serendah-rendahnya
ESelon III kepada Pejabat Pembina Kepegawaian yang
bersangkutan tentang peristiwa yang mengakibatkan PNS
yang bersangkutan tewas
• Fotocopy sah keputusan sementara KP anumerta
Terima
Kasih :)

Anda mungkin juga menyukai