Anda di halaman 1dari 19

TATA CARA PEMBERIAN CUTI

PEGAWAI NEGERI SIPIL

BIDANG PEMBINAAN KETENAGAAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2022
file : Penilaian Prestasi Kerja PNS-Kemdikbud-22-07-2013
PEMBERIAN CUTI PNS 2

PERATURAN PELAKSANAAN:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil;
2. Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 24 Tahun 2017
tentang Tata Cara Pemberian Cuti Pegawai Negeri Sipil,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Badan Kepegawaian
Negara Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan
Badan Kepegawaian Negara Nomor 24 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Pemberian Cuti Pegawai Negeri Sipil.
3. Surat Edaran Bupati Indramayu No. 850/73-BKPSDM/2022.
tentang Pemberian Cuti Bagi ASN di Lingkungan Pemkab
Indramayu
PEMBERIAN CUTI PNS 3

Pasal 309 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Pemerintah


Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun
2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, CUTI
diberikan oleh PPK, PPK dapat mendelegasikan
sebagian wewenangnya kepada Pejabat di
lingkungannya untuk memberikan cuti, kecuali
ditentukan lain dalam Peraturan Pemerintah ini atau
peraturan perundang-undangan lainnya.
Jenis Cuti PNS 4

Jenis Cuti terdiri atas:


• Cuti Tahunan
• Cuti Besar
• Cuti Sakit
• Cuti Melahirkan
• Cuti Karena Alasan Penting
• Cuti Bersama
• Cuti di Luar Tanggungan Negara
Cuti Tahunan 5

PNS dan CPNS diberikan cuti tahunan, apabila:


• Telah bekerja paling kurang 1 tahun secara terus menerus;
• Lamanya hak atas cuti tahunan 12 hari kerja;
• Permintaan cuti tahunan dapat diberikan untuk paling kurang
1 hari kerja;
• Yang bersangkutan mengajukan permintaan secara tertulis
kepada PyB memberikan cuti;
• Sisa hak cuti tahunan yang tidak digunakan dalam tahun yang
bersangkutan dapat digunakan pada tahun berikutnya paling
banyak 6 hari kerja.
Cuti Tahunan (lanjutan) 6

• Hak atas cuti tahunan dapat ditangguhkan oleh PyB untuk


paling lama 1 tahun apabila terdapat kepentingan dinas
mendesak;
• Hak atas cuti tahunan yang ditangguhkan dapat digunakan
dalam tahun berikutnya selama 24 hari kerja termasuk hak
atas cuti tahunan dalam tahun berjalan;
• PNS yang menduduki jabatan Guru pada sekolah dan jabatan
Dosen di perguruan tinggi yang mendapat liburan menurut
peraturan perundang-undangan, berhak mendapat cuti
tahunan;
• Pemberian cuti tahunan harus memperhatikan kekuatan
jumlah pegawai pada unit kerja yang bersangkutan..
Cuti Besar 7

PNS dapat diberikan cuti besar, apabila:


• Telah bekerja paling singkat 5 tahun secara terus menerus;
• Lamanya cuti besar paling lama 3 bulan;
• Ketentuan telah bekerja paling singkat 5 tahun, dikecualikan
untuk kepentingan agama yaitu menunaikan ibadah haji
pertama kali dengan melampirkan jadwal keberangkatan
(kloter) yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang;
• Yang bersangkutan mengajukan permintaan secara tertulis
kepada PyB memberikan cuti;
• Selama menjalankan hak cuti besar, yang bersangkutan
menerima gaji pokok, tunjangan keluarga, dan tunjangan
pangan.
Cuti Sakit 8

PNS yang menderita sakit berhak cuti sakit:


• PNS yang sakit 1 hari menyampaikan surat keterangan sakit secara tertulis
kepada atasan langsung dengan melampirkan surat keterangan dokter
yang memiliki izin praktek dari pejabat yang berwenang;
• PNS yang sakit lebih dari 1 hari harus mengajukan permintaan secara
tertulis kepada PPK atau pejabat yang menerima delegasi wewenang
dengan melampirkan surat keterangan dokter yang paling sedikit memuat
pernyataan tentang perlunya diberikan cuti, lamanya cuti, dan
keteraangan lain yang diperlukan;
• Cuti sakit diberikan paling lama 1 tahun, dan dapat ditambah untuk paling
lama 6 bulan berdasarkan surat keterangan Tim Penguji Kesehatan;
• Apabila berdasarkan hasil pengujian kesehatan belum sembuh dari
penyakitnya, PNS yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat dari
jabatannya karena sakit dengan mendapat uang tunggu sesuai ketentuan
perundang-undangan;
Cuti Sakit (lanjutan) 9

• PNS yang mengalami gugur kandungan berhak atas cuti sakit untuk paling
lama 1 ½ (satu setengah) bulan;
• PNS yang mengalami kecelakaan dalam dan oleh karena menjalankan
tugas kewajibannya sehingga perlu mendapatkan perawatan berhak atas
cuti sakit sampai yang bersangkutan sembuh dari penyakitnya;
• Selama menjalankan cuti sakit, PNS menerima penghasilan PNS;
• Penghasilan PNS terdiri atas gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan
pangan, tunjangan jabatan, dan tunjangan lainnya.
Cuti Melahirkan 10

• Untuk kelahiran anak pertama sampai kelahiran anak ketiga pada saat
menjadi PNS berhak atas cuti melahirkan;
• Untuk kelahitan anak keempat dan seterusnya kepada PNS diberikan cuti
besar;
• Lamanya cuti melahirkan adalah 3 bulan;
• Untuk menggunakan hak atas cuti melahirkan yang bersangkutan
mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang
memberikan cuti;
• Dalam hal tertentu PNS dapat mengajukan permintaan cuti melahirkan
kurang dari 3 bulan;
• Selama menjalankan cuti melahirkan PNS yang bersangkutan menerima
penghasilan PNS;
• Penghasilan sebagaimana dimaksud terdiri atas gaji pokok, tunjangan
keluarga, tunjangan pangan, dan tunjangan jabatan.
Cuti Karena Alasan Penting 11

PNS berhak atas cuti karena alasan penting, apabila:


• Ibu, bapak, isteri atau suami, anak, adik, kakak, mertua, atau menantu
sakit keras atau meninggal dunia;
• Melangsungkan pernikahan;
• PNS laki-laki yang isterinya melahirkan/operasi cesar;
• Mengalami musibah kebakaran rumah atau bencana alam;
• Lamanya cuti karena alasan penting ditentukan oleh pejabat yang
berwenang memberikan cuti paling lama 1 bulan;
• Untuk menggunakan hak cuti karena alasan penting yang bersangkutan
mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang
memberikan cuti;
• Dalam hal yang mendesak, sehingga PNS yang bersangkutan tidak dapat
menunggu keputusan dari pejabat yang berwenang, pejabat tertinggi di
tempat PNS bekerja dapat memberikan izin sementara secara tertulis;
Cuti Karena Alasan Penting 12
(Lanjutan)

• Pemberian izin sementara dimaksud harus segera


diberitahukan kepada pejabat yang berwenang memberikan
cuti;
• Pejabat yang berwenang memberikan cuti setalah menerima
pemberitahuan, memberikan hak atas cuti karena alasan
penting kepada PNS yang bersangkutan;
• Selama menggunakan hak atas cuti karena alasan penting,
PNS yang bersangkutan menerima penghasilan PNS;
• Penghasilan sebagaimana dimaksud terdiri atas gaji pokok,
tunjangan keluarga, tunjangan pangan, dan tunjangan
jabatan.
Cuti Bersama 13

Presiden dapat menetapkan cuti bersama!!


• Cuti bersama yang ditetapkan Presiden tidak mengurangi hak cuti
tahunan;
• PNS yang karena jabatannya tidak diberikan hak atas cuti bersama, hak
cuti tahunannya ditambah sesuai dengan jumlah cuti bersama yang
diberikan;
• Penambahan hak atas cuti tahunan dimaksud hanya dapat digunakan
dalam tahun berjalan;
• Ketentuan penggunaan hak atas cuti tahunan tambahan dimaksud
dikecualikan dalam hal tanggal cuti bersama merupakan beberapa hari
terakhir dalam tahun berjalan;
• Penambahan hak atas cuti tahunan sebagaimana tersebut di atas dapat
digunakan pada tahun berikutnya.
Cuti di Luar Tanggungan Negara 14

• PNS yang telah bekerja paling sedikit 5 tahun secara terus menerus karena
alasan pribadi dan mendesak dapat diberikan cuti di luar tanggungan
negara;
• Untuk mengajukan cuti di luar tanggungan negara harus melampirkan
bukti sesuai alasan yang ;digunakan;
• Cuti di luar tanggungan negara dapat diberikan untuk paling lama 3 tahun,
dan dapat diperpanjang paling lama 1 tahun;
• Jabatan yang menjadi lowong karena pemberian cuti di luar tanggungan
negara harus diisi;
• Untuk mendapatkan cuti di luar tanggungan negara yang bersangkutan
mengajukan permohonan secara tertulis kepada PPK disertai disertai
dengan alasan;
• Berdasarkan permohonan secara tertulis tersebut, PPK mengajukan
permintaan persetujuan kepada Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN
setempat yang dibuat rangkap 3 (tiga);
Cuti di Luar Tanggungan Negara 15
(Lanjutan)
• Dalam hal permohonannya disetujui, Kepala BKN/Kepala Kantor Regional
BKN menandatangani persetujuan;
• Dalam hal permohonannya ditolak, Kepala BKN/Kepala Kantor Regional
BKN mengembaikan secara tertulis usul persetujuan disertai alasan
penolakan;
• Persetujuan Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN diperuntukkan
kepada: (1) Pimpinan instansi ybs; (2) Kepala KPN/Kepala Badan
Pengelolaan Keuangan Daerah; dan (3) Deputi Bidang Mutasi
Kepegawaian;
• Cuti di luar tanggungan negara hanya dapat diberikan dengan Keputusan
PPK setelah mendapat persetujuan dari Kepala BKN, dan PPK tidak dapat
mendelegasikan kewenangan pemberian cuti di luar tanggungan negara;
• Selama menjalankan cuti di luar tanggungan negara, PNS tidak berhak
menerima penghasilan PNS, dan tidak diperhitungkan sebagai masa kerja
PNS;
Cuti di Luar Tanggungan Negara 16
(Lanjutan)
• PNS yang telah selesai menjalankan cuti di luar tanggungan negara wajib
melaporkan diri secara tertulis kepada instansi induknya, paling lambat 1
bulan setelah selesai menjalankan cuti di luar tanggungan negara;
• PPK dalam jangka waktu paling lama 1 bulan setelah menerima laporan,
wajib mengusulkan persetujuan pengaktifan kembali PNS kepada Kepala
BKN/Kepala Kantor Regional BKN;
• Dalam hal permohonan pengaktifan kembali disetujui Kepala BKN/Kepala
Kantor Regional BKN menandatangani persetujuan tersebut;
• PPK berdasarkan persetujuan Kepala BKN tersebut, menetapkan
Keputusan Pengaktifan Kembali PNS dalam jabatan yang tersedia;
• PNS yang tidak melaporkan diri secara tertulis dalam jangka waktu paling
lama 1 bulan, diberhentikan dengan hormat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
PENUTUP 17

• Permintaan cuti secara tertulis menggunakan


formulir sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 24
Tahun 2017 tentang Tata Cara Pemberian Cuti
Pegawai Negeri Sipil;
• Cuti bagi PPPK diatur secara tersendiri dengan
Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor
2 Tahun 2022 tentang Tata Cara Pemberian Cuti
Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja.
SE Bupati Indramayu No. 850/73-BKPSDM/2022 18
Sekian
dan
Terima kasih

Indramayu BERMARTABAT

Anda mungkin juga menyukai