0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang penyimpanan dan penataan dokumen kepegawaian serta berbagai jenis cuti yang dapat diambil oleh pegawai negeri sipil seperti cuti tahunan, cuti sakit, cuti besar, cuti bersalin, cuti karena alasan penting dan cuti di luar tanggungan negara.
Dokumen tersebut membahas tentang penyimpanan dan penataan dokumen kepegawaian serta berbagai jenis cuti yang dapat diambil oleh pegawai negeri sipil seperti cuti tahunan, cuti sakit, cuti besar, cuti bersalin, cuti karena alasan penting dan cuti di luar tanggungan negara.
Dokumen tersebut membahas tentang penyimpanan dan penataan dokumen kepegawaian serta berbagai jenis cuti yang dapat diambil oleh pegawai negeri sipil seperti cuti tahunan, cuti sakit, cuti besar, cuti bersalin, cuti karena alasan penting dan cuti di luar tanggungan negara.
Sebelum penyimpanan, dokumen dicatat dalam BUKU PENJAGA
ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN, buku tersebut terdiri dari:
Buku Induk pegawai
Daftar Nama Pejabat Struktural Daftar Nama Pejabat Fungsional Daftar Cuti pegawai Buku Penjagaan Kenaikan Pangkat pegawai Daftar Kepemilikan Kartu Istri atau Suami Daftar Kepemilikan Kartu Asuransi Kesehatan Daftar Urut Kepangkatan pegawai Buku Catatan Pensiun dan Realisasinya Buku Catatan Pelanggaran Disiplin pegawai Buku Daftar Pegawai yang Mengikuti Diklat Buku Daftar Pegawai yang Mengikuti Tugas Belajar Buku Daftar Pegawai yang Mengikuti Tugas-tugas Lainnya Daftar Kepemilikan Kartu Tunjangan Pensiun MATERI AJAR
Pengertian Cuti
– Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja
yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu. – Tujuan cuti adalah dalam rangka usaha menjamin kesegaran jasmani dan rohani PNS setelah bekerja dalam jangka waktu tertentu. JENIS- MATERI
JENIS CUTI AJAR
MATERI CUTI TAHUNAN AJAR
PNS/CPNS yang telah bekerja sekurang-
kurangnya 1 tahun secara terus menerus, Lamanya adalah 12 (dua belas) hari kerja. Cuti tahunan yang tidak diambil pada tahun yang bersangkutan dapat diambil pada tahun berikutnya untuk paling lama 18 (delapan belas) hari kerja. Selama menjalankan cuti tahunan, gaji PNS/CPNS dibayar penuh. CUTI SAKIT MATERI AJAR
• PNS yang sakit lebih dari 2 hari sampai dengan 14 hari
bisa mengajukan cuti sakit • Cuti sakit diberikan untuk paling lama 1 tahun dan dapat ditambah untuk paling lama 6 bulan dengan alasan tertulis namun berdasarkan surat Dokter Pemerintah. • PNS wanita yang mengalami gugur kandung berhak atas cuti sakit untuk paling lama 1,5 bulan. • Selama menjalankan cuti sakit, gaji PNS dibayarkan penuh termasuk tunjangan jabatan selama jabatannya belum diberhentikan. CUTI BESAR MATERI AJAR
PNS yang telah bekerja sekurang-kurangnya 6 (enam)
tahun secara terus menerus berhak atas cuti besar selama 3 (tiga) bulan Cuti besar dapat digunakan oleh PNS untuk memenuhi kewajiban agama. Selama menjalankan cuti besar, gaji PNS dibayar penuh dan yang memegang jabatan structural maupun fungsional apabila mengambil cuti besar tunjangan jabatan tidak dibayarkan. Selama menjalankan cuti besar, hak cuti tahunan PNS dalam tahun yang bersangkutan hapus. CUTI BERSALIN MATERI AJAR
Untuk persalinan pertama, kedua dan ketiga PNS
Wanita berhak atas cuti bersalin. Lamanya cuti bersalin adalah 1 bulan sebelum dan 2 bulan sesudah persalinan Selama menjalankan cuti bersalin hak cuti tahunan tidak hapus. PNS wanita selama menjalankan cuti bersalin untuk persalinan anak pertama sampai ketiga, hak atas gaji dan tunjangan (bila ada) dibayarkan penuh. CUTI KARENA ALASAN MATERI AJAR
PENTING PNS berhak atas cuti karena alasan penting untuk paling lama 2 bulan, bila :
1.Ibu, bapak, isteri/suami, anak, kakak, adik, mertua atau menantu
sakit keras atau meninggal dunia. 2.PNS yang bersangkutan harus mengurus hak-hak dari anggota keluarganya yang meninggal dunia. 3.Melangsungkan perkawinan yang pertama. 4.Selama menjalankan cuti karena alasan penting, hak atas gaji dan tunjangan jabatan (bila ada) dibayarkan penuh. MATERI AJAR CUTI DI LUAR TANGGUNGAN NEGARA Kepada PNS yang telah bekerja sekurang- kurangnya 5 (lima) tahun secara terus menerus karena alasan pribadi yang penting dan mendesak dapat diberikan cuti di luar tanggungan Negara, cuti di luar tanggungan negara untuk paling lama 3 tahun. Jangka waktu tersebut dapat diperpanjang untuk paling lama 1 (satu) tahun apabila ada alasan- alasan yang penting untuk memperpanjang.