Anda di halaman 1dari 14

BADAN KEPEGAWAIAN

DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

CUTI PEGAWAI ASN


Di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Kepulauan Anambas
DASAR HUKUM
Pasal 309 – 341 Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 2017 tentang Manajemen PNS sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
17 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen PNS;
Pasal 76 – 93 Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun
2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja;
Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor
24 Tahun 2017 tentang tata cara pemberian cuti
Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor 7 Tahun 2021 tentang perubahan atas
Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor
24 Tahun 2017 tentang tata cara pemberian cuti
Pegawai Negeri Sipil;
Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 7
Tahun 2022 tentang Tata Cara Pemberian Cuti
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja;
Peraturan Bupati Kepulauan Anambas Nomor 5
Tahun 2018 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepulauan
Anambas.

JENIS CUTI
1. JENIS CUTI PNS

Cuti Tahunan
Cuti Besar
Cuti Sakit
Cuti Melahirkan
Cuti Karena Alasan Penting
Cuti Bersama
Cuti di Luar Tanggungan
Negara

2. JENIS CUTI PPPK


Cuti Tahunan
Cuti Sakit
Cuti Melahirkan
Cuti Bersama
CUTI TAHUNAN
PNS

1. PNS/calon PNS yang telah bekerja paling kurang


1 (satu) tahun secara terus menerus
2. Lamanya 12 (dua belas) hari kerja
3. Dapat diberikan paling kurang 1 (satu) hari kerja
4. Sisa hak atas cuti tahunan yang tidak digunakan
dalam tahun bersangkutan dapat digunakan pada
tahun berikutnya paling banyak 6 (enam) hari
kerja
5. Hak atas cuti tahunan yang tidak digunakan dalam
tahun yang bersangkutan, dapat digunakan dalam
tahun berikutnya untuk paling lama 18 (delapan
belas) hari kerja termasuk cuti tahunan dalam
tahun berjalan
6. Hak atas cuti tahunan yang tidak digunakan 2
(dua) tahun atau lebih secara berturut-turut, dapat
digunakan dalam tahun berikutnya untuk paling
lama 24 (dua puluh empat) hari kerja termasuk
hak atas cuti tahunan dalam tahun berjalan
7. dapat ditangguhkan penggunaannya untuk paling
lama 1 (satu) tahun, apabila terdapat kepentingan
dinas mendesak
CUTI TAHUNAN
PPPK

1. PPPPK yang telah bekerja paling sedikit 1 (satu)


tahun secara terus menerus
2. Lamanya 12 (dua belas) hari kerja
3. Dapat diberikan paling sedikit 1 (satu) hari kerja
4. Hak atas cuti tahunan yang tidak digunakan dalam
tahun yang bersangkutan, dapat digunakan dalam
tahun berikutnya untuk paling lama 18 (delapan
belas) hari kerja termasuk cuti tahunan dalam
tahun berjalan yang memiliki masa perjanjian kerja
di atas 2 (dua) tahun
5. Hak atas cuti tahunan yang tidak digunakan 2
(dua) tahun atau lebih secara berturut-turut, dapat
digunakan dalam tahun berikutnya untuk paling
lama 24 (dua puluh empat) hari kerja termasuk
hak atas cuti tahunan dalam tahun berjalan yang
memiliki masa perjanjian kerja di atas 3 (tiga)
tahun
6. PPPK berhak atas cuti tahunan dengan
mengecualikan telah bekerja paling kurang 1
(satu) tahun secara terus menerus dalam hal
a. ibu, bapak, istri/suami, anak, dan/atau mertua
sakit keras atau meninggal dunia
CUTI TAHUNAN
PPPK

b. salah seorang anggota sebagaimana dimaksud


dalam huruf a meninggal dunia dan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang bersangkutan harus mengurus
hak-hak dari anggota keluarganya yang
meninggal; atau
c. melangsungkan perkawinan pertama
7. Sakit keras sebagaimana dimaksud pada angka 6
huruf a dibuktikan dengan melampirkan surat
keterangan rawat inap dari Unit Pelayanan
Kesehatan
8. Lamanya hak atas cuti tahunan dimaksud pada
angka 6 diberikan paling lama 6 (enam) hari kerja
dan mengurangi cuti tahunan yang bersangkutan
9. PPPK yang menduduki jabatan guru pada sekolah
dan jabatan dosen pada perguruan tinggi yang
mendapat liburan menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan, disamakan dengan PPPK
yang telah menggunakan cuti tahunan
CUTI BESAR
1. PNS yang telah bekerja paling singkat 5 (lima) tahun
secara terus menerus. Dikecualikan bagi PNS yang
masa kerjanya belum 5 (lima) tahun untuk
menunaikan ibadah haji pertama kali
2. Paling lama 3 (tiga) bulan
3. PNS yang menggunakan hak atas cuti besar tidak
berhak atas cuti tahunan dalam tahun yang
bersangkutan
4. PNS yang telah menggunakan hak atas cuti tahunan
pada tahun yang bersangkutan, maka hak atas cuti
besar yang bersangkutan diberikan dengan
memperhitungkan hak atas cuti tahunan yang telah
digunakan
5. Jika digunakan kurang dari 3 (tiga) bulan, maka sisa
hak Cuti Besar dihapus
6. Selama Cuti Besar, PNS yang bersangkutan
menerima penghasilan PNS
7. Dapat ditangguhkan apabila terdapat kepentingan
mendesak, kecuali untuk menunaikan ibadah haji
pertama kali atau sebagai pengganti Cuti Melahirkan
untuk kelahiran anak keempat dan seterusnya
CUTI SAKIT
PNS

1. PNS yang sakit 1 (satu) hari menyampaikan surat


keterangan sakit kepada atasan langsung dengan
melampirkan surat keterangan dokter
2. PNS yang sakit Lebih dari 1 (satu) hari harus
mengajukan permintaan secara tertulis kepada
pejabat yang berwenang memberikan cuti dengan
melampirkan surat keterangan dokter
3. Diberikan untuk jangka waktu paling lama 1 (satu)
tahun dan dapat ditambah untuk jangka waktu paling
lama 6 (enam) bulan apabila diperlukan berdasarkan
surat keterangan atau hasil uji kesehatan dari Tim
Penguji Kesehatan
4. Dalam hal tidak sembuh dari penyakitnya setelah
ditambah jangka waktunya, harus diuji kembali
kesehatannya oleh Tim Penguji Kesehatan
5. Apabila hasil pengujian kesehatan dinyatakan belum
sembuh dari penyakitnya maka yang bersangkutan
diberhentikan dengan hormat dari jabatannya karena
sakit dengan mendapat uang tunggu sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
6. PNS yang mengalami gugur kandungan, berhak cuti
paling lama 1,5 bulan
7. PNS yang mengalami kecelakaan dalam dan oleh
karena menjalankan tugas kewajibannya, berhak cuti
sakit sampai sembuh dari penyakitnya
CUTI SAKIT
PPPK

1. PPPK yang sakit 1 (satu) hari menyampaikan surat


keterangan sakit kepada atasan langsung dengan
melampirkan surat keterangan dokter
2. PPPK yang sakit lebih dari 1 (satu) hari, mengajukan
permintaan secara tertulis kepada pejabat yang
berwenang memberikan cuti dengan melampirkan
surat keterangan dokter
3. Diberikan paling lama 1 (satu) bulan
4. PPPK yang mengalami gugur kandungan, berhak cuti
paling lama 1,5 bulan
5. PPPK yang mengalami kecelakaan kerja sehingga
yang bersangkutan perlu mendapat perawatan
berhak atas cuti sakit sampai dengan berakhirnya
masa hubungan perjanjian kerja
CUTI MELAHIRKAN
PNS

1. Untuk kelahiran anak pertama sampai dengan


kelahiran anak ketiga pada saat menjadi Pegawai
PNS
2. cuti diberikan paling lama 3 (tiga) bulan
3. selama menjalankan cuti melahirkan, Pegawai
ASN yang bersangkutan menerima penghasilan
4. untuk kelahiran anak keempat dan seterusnya
kepada PNS diberikan cuti besar

PPPK

1. Untuk kelahiran anak pertama sampai dengan


kelahiran anak ketiga pada saat menjadi Pegawai
PPPK
2. cuti diberikan paling lama 3 (tiga) bulan
3. selama menjalankan cuti melahirkan, Pegawai
ASN yang bersangkutan menerima penghasilan
CUTI KARENA ALASAN PENTING

1. diberikan bagi PNS dan CPNS apabila :


a. ibu, bapak, istri atau suami, anak, adik, kakak,
mertua, atau menantu sakit keras atau meninggal
dunia
b. salah seorang anggota keluarga sebagaimana
dimaksud pada huruf a meninggal dunia dan
menurut peraturan perundang-undangan PNS
yang bersangkutan harus mengurus hak-hak dari
anggota keluarganya yang meninggal dunia; atau
c. melangsungkan perkawinan
2. Bagi PNS laki-laki yang istrinya melahirkan/operasi
cesar (dengan melampirkan surat keterangan rawat
inap dari unit pelayanan kesehatan)
3. PNS yang mengalami musibah kebakaran rumah
atau bencana alam (dengan melampirkan surat
keterangan paling rendah dari Ketua Rukun
Tetangga)
4. Bagi PNS yang ditempatkan pada perwakilan
Republik Indonesia yang rawan dan atau berbahaya
guna memulihkan kondisi kejiwaan PNS yang
bersangkutan
5. Paling lama 1 (satu) bulan
6. Selama menjalankan cuti karena alasan penting,
PNS yang bersangkutan menerima penghasilan PNS
AWARD

CUTI BERSAMA
1. Ditetapkan oleh Presiden melalui
Keputusan Presiden
2. Tidak mengurangi hak atas cuti tahunan
3. Pegawai ASN yang karena jabatannya
tidak diberikan hak atas cuti Bersama,
hak cuti tahunannya ditambah sesuai
dengan jumlah cuti Bersama yang tidak
diberikan (hanya dalam tahun berjalan)
BEST
AWARD
CUTI DI LUAR TANGGUNGAN NEGARA

1. PNS yang telah bekerja paling singkat 5 (lima) tahun secara


terus-menerus karena alasan pribadi dan mendesak
2. Alasan pribadi dan mendesak antara lain :
a. mengikuti atau mendampingi suami/istri tugas
negara/tugas belajar di dalam/luar negeri;
b. mendampingi suami/istri bekerja di dalam/luar
negeri;
c. menjalani program untuk mendapatkan keturunan;
d. mendampingi anak yang berkebutuhan khusus;
e. mendampingi suami/istri/anak yang memerlukan
perawatan khusus; dan/atau
f. mendampingi/merawat orang tua/mertua yang
sakit/uzur.
3. paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang
paling lama 1 (satu) tahun
4. mengakibatkan PNS yang bersangkutan
diberhentikan dari jabatannya
5. hanya dapat diberikan dengan keputusan PPK
setelah mendapat persetujuan dari Kepala Badan
Kepegawaian Negara
6. selama menjalankan cuti di luar tanggungan negara,
tidak berhak menerima penghasilan PNS dan tidak
diperhitungkan sebagai masa kerja PNS
7. PNS yang telah selesai menjalankan cuti di luar tanggungan
negara wajib melaporkan diri secara tertulis kepada instansi
induknya paling lama 1 (satu) bulan setelah selesai
menjalankan cuti di luar tanggungan negara

Anda mungkin juga menyukai