Anda di halaman 1dari 11

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA


NOMOR 20 TAHUN 2024
TENTANG
PEDOMAN KEHADIRAN PEGAWAI BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

Menimbang : bahwa untuk pelaksanaan penegakan disiplin dan


peningkatan profesional dan integritas Pegawai Badan
Kepegawaian Negara, perlu menetapkan Keputusan
Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang Pedoman
Kehadiran Pegawai Badan Kepegawaian Negara;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang


Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 141,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5494);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021


tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor
202, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6718);

3. Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2013 tentang


Badan Kepegawaian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 128);

4. Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2023 tentang


Hari Kerja dan Jam Kerja Instansi Pemerintah dan
Pegawai Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 50);

- UU ITE No 11 Tahun 2008 Pasal 5 Ayat 1


"Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah."
- Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE
-2-

5. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara


Nomor 36 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Unit Penyelenggara Seleksi Calon dan
Penilaian Kompetensi Pegawai Aparatur Sipil
Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 1382);

6. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara


Nomor 24 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Pemberian Cuti Pegawai Negeri Sipil (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1861)
sebagaimana diubah dengan Peraturan
Badan Kepegawaian Negara Nomor 7 Tahun 2021
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 842);

7. Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 29


Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Badan Kepegawaian Negara (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1728);

8. Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 31


Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 1730);

9. Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 6


Tahun 2022 tentang Peraturan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021
tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 384);

10. Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 7


Tahun 2022 tentang Tata Cara Pemberian Cuti
Pegawai Pemeritah dengan Perjanjian Kerja
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022
Nomor 406);

11. Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 10


Tahun 2022 tentang Tata Cara Pemberian dan
Pemotongan Tunjangan Kinerja Pegawai di
Lingkungan Badan Kepegawaian Negara;

- UU ITE No 11 Tahun 2008 Pasal 5 Ayat 1


"Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah."
- Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE
-3-

12. Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 17


Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Badan Pertimbangan Aparatur Sipil
Negara (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2022 Nomor 1258);

Memperhatikan : Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara


dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2023 tentang
Pemberian Cuti bagi Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA


TENTANG PEDOMAN KEHADIRAN PEGAWAI
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA.

KESATU : Menetapkan Pedoman Kehadiran Pegawai


Badan Kepegawaian Negara sebagaimana tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA : Pada saat keputusan ini berlaku, Keputusan Kepala


Badan Kepagawaian Negara Nomor 27 Tahun 2021
tentang Pedoman Kehadiran Pegawai Badan
Kepegawaian Negara dan Surat Edaran Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 24 Tahun 2022 tentang
Ketentuan Jam Kerja Bagi Pegawai di Lingkungan
Badan Kepegawaian Negara, dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan


berlaku efektif tanggal 1 Februari 2024.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 25 Januari 2024

Plt. KEPALA
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

- UU ITE No 11 Tahun 2008 Pasal 5 Ayat 1


"Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah."
- Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE
-4-

LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR : 20 TAHUN 2024
TANGGAL : 25 JANUARI 2024

PEDOMAN KEHADIRAN PEGAWAI BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

A. KETENTUAN UMUM
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan:
1. Pegawai Badan Kepegawaian Negara yang selanjutnya disebut Pegawai
adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK), termasuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di
lingkungan Badan Kepegawaian Negara.

2. Pejabat Pembina Kepegawaian yang selanjutnya disingkat PPK adalah


pejabat yang mempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan,
pemindahan, dan pemberhentian pegawai ASN dan pembinaan
manajemen ASN di instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

3. Pejabat Yang Berwenang Memberikan Cuti yang selanjutnya disebut


PyBMC adalah PPK atau pejabat yang mendapat delegasi sebagian
wewenang dari PPK untuk memberikan cuti.

4. Atasan Langsung adalah pejabat yang karena kedudukannya atau


jabatannya membawahi seorang Pegawai atau lebih Pegawai.

5. Pelaksana Tugas yang selanjutnya disingkat Plt. adalah Pegawai yang


ditunjuk untuk melaksanakan tugas jabatan karena pejabat definitif
berhalangan tetap.

6. Pelaksana Tugas Harian yang selanjutnya disingkat Plh. adalah


Pegawai yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas jabatan karena
pejabat definitif berhalangan sementara.

7. Jam Kerja Instansi Pemerintah adalah rentang waktu operasional


bagi instansi pemerintah untuk kepentingan pelayanan publik.

8. Jam Kerja Pegawai adalah rentang waktu yang digunakan untuk


melaksanakan tugas kedinasan di tempat yang ditugaskan bagi
Pegawai.

9. Kehadiran adalah keberadaan seorang Pegawai di kantor pada waktu


tertentu sesuai ketentuan hari dan jam kerja.

10. Pedoman Kehadiran adalah petunjuk bagi Pegawai dan pejabat yang
berkepentingan untuk penilaian kedisiplinan berdasarkan keberadaan
seorang Pegawai pada waktu tertentu sesuai ketentuan hari dan
jam kerja.

- UU ITE No 11 Tahun 2008 Pasal 5 Ayat 1


"Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah."
- Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE
-5-

11. Daftar Hadir adalah daftar yang menyatakan kehadiran Pegawai pada
jam masuk kerja, jam pulang kerja, dan/atau waktu lain yang
ditentukan secara elektronik dan/atau manual.

12. Sistem Kehadiran Berbasis Lokasi (Location Based Presence) yang


selanjutnya disebut LBP adalah perangkat lunak yang digunakan
untuk melakukan autentikasi wajah dan merekam data geotagging
dan geolokasi secara realtime sebagai bukti kehadiran Pegawai.

13. Presensi Badan Kepegawaian Negara yang selanjutnya disebut dengan


Presensi BKN adalah sistem informasi yang mengelola data kehadiran
dan ketidakhadiran Pegawai yang terintegrasi dengan LBP.

14. Dokumen Kehadiran adalah bukti yang menyatakan kehadiran


pegawai di kantor pada waktu tertentu.

15. Dokumen Ketidakhadiran adalah bukti yang menyatakan


ketidakhadiran Pegawai sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

16. Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan


dalam jangka waktu tertentu.

17. Cuti Tahunan adalah Cuti bagi Pegawai yang telah bekerja
paling kurang 1 (satu) tahun secara terus-menerus yang dapat
digunakan Pegawai paling sedikit 1 (satu) hari.

18. Cuti Besar adalah Cuti bagi PNS yang telah bekerja paling singkat
5 (lima) tahun secara terus-menerus, PNS wanita untuk kelahiran
anak keempat dan seterusnya atau bagi Pegawai yang melaksanakan
ibadah keagamaan dapat digunakan paling lama 3 (tiga) bulan.

19. Cuti Sakit adalah Cuti karena alasan kesehatan yang dibuktikan
dengan surat keterangan dokter baik di dalam maupun di luar negeri
yang memiliki izin praktek yang dikeluarkan oleh pejabat/instansi
yang berwenang.

20. Cuti Melahirkan adalah Cuti bagi Pegawai wanita yang melahirkan
anak pertama sampai dengan kelahiran anak ketiga pada saat menjadi
PNS atau PPPK.

21. Cuti Karena Alasan Penting adalah Cuti yang digunakan PNS dan
CPNS karena dalam keadaan penting dan mendesak.

22. Cuti Bersama adalah Cuti yang diatur dalam Keputusan Presiden.

- UU ITE No 11 Tahun 2008 Pasal 5 Ayat 1


"Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah."
- Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE
-6-

23. Cuti di Luar Tanggungan Negara adalah Cuti yang digunakan PNS
karena alasan pribadi dan mendesak, bagi PNS yang telah bekerja
paling singkat 5 (lima) tahun secara terus menerus dan
selama menjalankannya tidak berhak menerima penghasilan dari
negara dan tidak diperhitungkan sebagai masa kerja PNS.

24. Penangguhan Cuti adalah Cuti yang ditangguhkan karena sebelumnya


pengajuan Cuti ditunda atasan langsung atau PyBMC karena adanya
kepentingan dinas mendesak sehingga hak Cuti Tahunan dapat
digunakan di tahun berikutnya.

25. Tanpa Keterangan adalah kondisi Pegawai yang tidak masuk kerja
tanpa memberikan alasan yang sah.

26. Alasan Yang Sah adalah alasan yang dapat dipertanggungjawabkan


dan disampaikan secara tertulis dalam bentuk surat permohonan
serta disetujui oleh atasan langsung.

27. Terlambat Masuk Kerja adalah Pegawai yang mengisi Daftar Hadir
setelah jam masuk kerja yang ditentukan.

28. Pulang Cepat adalah Pegawai yang mengisi Daftar Hadir sebelum
jam pulang kerja yang ditentukan.

29. Izin Terlambat Masuk adalah kondisi Pegawai yang mengisi


Daftar Hadir setelah jam masuk kerja yang ditentukan berdasarkan
Alasan Yang Sah dan disetujui Atasan Langsung.

30. Izin Pulang Cepat adalah kondisi Pegawai yang mengisi Daftar Hadir
sebelum jam pulang kerja yang ditentukan berdasarkan Alasan Yang
Sah dan disetujui Atasan Langsung.

31. Izin Dinas adalah kondisi Pegawai yang melakukan tugas kedinasan di
luar kantor 1 (satu) hari yang disetujui oleh pimpinan unit kerja yang
bersangkutan.

32. Izin Dinas Pagi adalah kondisi Pegawai yang melakukan tugas
kedinasan di luar kantor pada pagi hari yang disetujui oleh pimpinan
unit kerja yang bersangkutan.

33. Izin Dinas Sore adalah kondisi Pegawai yang melakukan tugas
kedinasan di luar kantor pada sore hari yang disetujui oleh pimpinan
unit kerja yang bersangkutan.

34. Perjalanan Dinas adalah Pegawai yang melakukan perjalanan


kedinasan yang dilaksanakan di dalam negeri atau di luar negeri.

- UU ITE No 11 Tahun 2008 Pasal 5 Ayat 1


"Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah."
- Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE
-7-

35. Tanda Tangan Elektronik adalah tanda tangan yang terdiri atas
informasi elektronik yang dilekatkan, terasosiasi atau terkait dengan
informasi elektronik lainnya yang digunakan sebagai alat verifikasi dan
autentikasi.

36. Penanda Tangan adalah subjek hukum yang terasosiasikan atau


terkait dengan Tanda Tangan Elektronik.

37. Kode Akses (Password) adalah angka, huruf, simbol, karakter lainnya
atau kombinasi di antaranya, yang merupakan kunci untuk dapat
mengakses komputer dan/atau sistem elektronik lainnya.

38. Quick Response Code yang selanjutnya disebut QR Code adalah


kode matriks atau barcode dua dimensi yang berisi kode yang dapat
diuraikan dengan cepat dan tepat.

B. TUJUAN
Keputusan ini bertujuan untuk memberikan petunjuk bagi Pegawai dan
pejabat yang berkepentingan untuk penilaian kedisiplinan berdasarkan
kehadiran.

C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup keputusan ini meliputi pengaturan mengenai ketentuan
Jam Kerja Pegawai, Presensi BKN, pemberian cuti, dan pemberian izin.

D. KETENTUAN JAM KERJA PEGAWAI


1. Jam Kerja lnstansi Pemerintah dan Jam Kerja Pegawai sebanyak
37 (tiga puluh tujuh) jam 30 (tiga puluh) menit dalam 1 (satu) minggu
tidak termasuk jam istirahat.

2. Jam Kerja Instansi Pemerintah dan Jam Kerja Pegawai di bulan


Ramadan sebanyak 32 (tiga puluh dua) jam 30 (tiga puluh) menit
dalam 1 (satu) minggu tidak termasuk jam istirahat.

3. Jam Kerja lnstansi Pemerintah sebagaimana dimaksud pada angka 1


dimulai pukul 07.30 zona waktu setempat.

4. Jam Kerja lnstansi Pemerintah di bulan Ramadan sebagaimana


dimaksud pada angka 2 dimulai pukul 08.00 zona waktu setempat.

5. Jam istirahat sebagaimana dimaksud pada angka 1 yaitu:


a. hari Jumat selama 90 (sembilan puluh) menit; dan
b. selain hari Jumat selama 60 (enam puluh) menit.

6. Jam istirahat sebagaimana dimaksud pada angka 2 yaitu:


a. hari Jumat selama 60 (enam puluh) menit; dan
b. selain hari Jumat selama 30 (tiga puluh) menit.

- UU ITE No 11 Tahun 2008 Pasal 5 Ayat 1


"Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah."
- Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE
-8-

7. Ketentuan Jam Kerja Pegawai yaitu selama 7 (tujuh) jam


30 (tiga puluh) menit dalam satu hari.

8. Pengisian Daftar Hadir dinyatakan sah dalam hal dilakukan sebanyak


2 (dua) kali, yaitu pada saat masuk kerja paling cepat pukul 06.00
waktu setempat dan saat pulang kerja paling lambat pukul 23.59
waktu setempat.

9. Ketentuan perhitungan presensi masuk kerja Pegawai dimulai pukul


07.00 sampai dengan pukul 09.00 dan pengisian presensi pulang kerja
Pegawai dimulai pukul 15.30 untuk selain hari Jumat dan pukul 16.00
untuk hari Jumat.

10. Ketentuan perhitungan presensi masuk kerja CPNS pukul 07.30 dan
pengisian presensi pulang kerja CPNS dimulai pukul 16.00 untuk
selain hari Jumat dan pukul 16.30 untuk hari Jumat.

11. Ketentuan pengisian presensi masuk kerja Pegawai sebagaimana


dimaksud angka 9 berlaku untuk seluruh Kantor BKN.

12. Setiap Pegawai wajib menaati ketentuan masuk kerja dan ketentuan
jam kerja dengan mengisi Daftar Hadir saat masuk kerja, pulang kerja,
dan/atau waktu lain yang ditentukan.

13. Bagi pegawai yang mengisi Daftar Hadir hanya 1 (satu) kali pada saat
masuk kerja atau pulang kerja, maka diakumulasikan tidak masuk
kerja selama 7 jam 30 menit untuk pemotongan tunjangan kinerja.

E. PRESENSI BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA


1. Setiap Pegawai wajib melakukan perekaman kehadiran melalui LBP.

2. Setiap Pegawai wajib memonitor data kehadiran dan ketidakhadiran


secara realtime dengan alamat akses https://presensi.bkn.go.id/ atau
pada menu Riwayat LBP.

3. Setiap Pegawai wajib membuat dan mengunggah dokumen kehadiran


atau dokumen ketidakhadiran pada alamat akses
https://presensi.bkn.go.id/.

4. Tanda Tangan Elektronik pada Presensi BKN ditampilkan dalam


QR Code dan hanya bisa dilekatkan setelah Pegawai berhasil
memasukkan Kode Akses.

F. PEMBERIAN CUTI
1. Pegawai yang akan melaksanakan Cuti, wajib mengajukan
permohonan Cuti melalui Presensi BKN.

- UU ITE No 11 Tahun 2008 Pasal 5 Ayat 1


"Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah."
- Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE
-9-

2. Pegawai yang akan melaksanakan Cuti selain Cuti Tahunan dan Cuti
Besar, harus mengunggah dokumen pendukung berupa:
a. Surat keterangan dokter baik di dalam maupun di luar negeri
yang memiliki izin praktek yang dikeluarkan oleh
pejabat/instansi yang berwenang bagi pegawai yang mengajukan
Cuti Sakit;
b. Surat keterangan dari unit pelayanan kesehatan mengenai hari
perkiraan lahir bagi Pegawai yang mengajukan Cuti Melahirkan;
c. Surat keterangan rawat inap dari unit pelayanan kesehatan, surat
keterangan kematian, surat keterangan akan melangsungkan
pernikahan, surat keterangan atau dokumen pendukung sedang
mengurus warisan, atau surat keterangan terkena musibah yang
dikeluarkan paling rendah oleh Ketua Rukun Tetangga bagi
pegawai yang mengajukan Cuti Alasan Penting; atau
d. Keputusan pemberian Cuti di Luar Tanggungan Negara yang
diberikan oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara.

3. Pegawai yang akan melaksanakan Cuti Besar yang digunakan untuk


ibadah haji pertama kali dan Cuti Besar bagi Pegawai wanita yang
melahirkan anak keempat dan seterusnya, harus mengunggah
dokumen pendukung berupa:
a. Jadwal keberangkatan/kelompok terbang yang dikeluarkan oleh
instansi yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan haji
bagi Pegawai yang melaksanakan Cuti Besar untuk ibadah haji;
atau
b. Surat keterangan dari unit pelayanan kesehatan mengenai hari
perkiraan lahir untuk Cuti Besar bagi PNS wanita yang
melahirkan anak keempat dan seterusnya.

4. Keabsahan persetujuan Cuti ditunjukkan Tanda Tangan Elektronik


berupa QR Code dari Pegawai yang akan melaksanakan Cuti,
Atasan Langsung, dan PyBMC.

5. PyBMC dapat menangguhkan Cuti Tahunan yang diajukan oleh


Pegawai melalui Presensi BKN disertai dengan alasan penangguhan.

G. PEMBERIAN IZIN
1. Pegawai yang melaksanakan lzin Dinas Pagi, Izin Dinas Sore, atau
Izin Dinas yang menyebabkan tidak mengisi Daftar Hadir pada jam
masuk kerja dan/atau jam pulang kerja, harus mengajukan
permohonan izin melalui Presensi BKN.

- UU ITE No 11 Tahun 2008 Pasal 5 Ayat 1


"Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah."
- Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE
- 10 -

2. Pegawai yang melaksanakan izin sebagaimana dimaksud pada


angka 1 mengunggah bukti pendukung berupa:
a. disposisi;
b. surat tugas;
c. surat perintah; dan/atau
d. undangan yang ditujukan kepada Pegawai tertentu.

3. Pegawai yang melaksanakan lzin Dinas Pagi atau lzin Dinas Sore harus
mengisi Daftar Hadir pada saat datang atau meninggalkan kantor.

4. Pegawai yang terlambat masuk kerja dan/atau pulang cepat dapat


mengajukan permohonan lzin Terlambat Masuk dan/atau Izin Pulang
Cepat melalui Presensi BKN.

5. Pegawai yang Izin Terlambat Masuk dan/atau Izin Pulang Cepat


harus mengisi Daftar Hadir pada saat datang dan/atau meninggalkan
kantor.

6. Alasan Yang Sah bagi Pegawai yang mengajukan permohonan


Izin Terlambat Masuk dan/atau Izin Pulang Cepat berupa kegiatan
yang tidak dapat diwakilkan, tidak dapat dihindari, dan tidak dapat
ditunda.

7. Bukti pendukung untuk memperkuat alasan sebagaimana dimaksud


pada angka 6 diunggah melalui Presensi BKN.

8. Keabsahan persetujuan lzin Terlambat Masuk atau lzin Pulang Cepat


ditunjukkan dengan adanya Tanda Tangan Elektronik berupa
QR Code dari Pegawai yang akan melaksanakan Izin dan
Atasan Langsung.

H. KETENTUAN LAIN-LAIN
1. Pegawai yang tidak mengisi Daftar Hadir karena kerusakan LBP atau
gangguan jaringan yang terjadi pada sistem penyedia layanan (server)
harus mengajukan permohonan hadir absen manual melalui
Presensi BKN.

2. Pegawai yang tidak mengisi Daftar Hadir karena permasalahan gawai


mengajukan permohonan hadir absen manual melalui Presensi BKN
disertai bukti pendukung berupa bukti tangkapan layar (screenshot)
atau foto yang menampilkan waktu terjadi error tersebut.

3. Pegawai yang lupa mengisi Daftar Hadir pada LBP mengajukan


permohonan hadir absen manual melalui Presensi BKN disertai
bukti pendukung berupa hasil kerja pada saat tidak mengisi
daftar hadir paling banyak 4 (empat) kali dalam 1 (satu) bulan.

- UU ITE No 11 Tahun 2008 Pasal 5 Ayat 1


"Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah."
- Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE
- 11 -

4. Keabsahan persetujuan permohonan hadir absen manual ditunjukkan


dengan adanya Tanda Tangan Elektronik berupa QR Code dari Pegawai
yang mengajukan permohonan dan pimpinan unit kerja Pegawai yang
bersangkutan.

5. Pegawai mengajukan dan/atau mengunggah bukti pendukung melalui


Presensi BKN paling lambat 4 (empat) hari kerja setelah Pegawai
melaksanakan Cuti, Izin Dinas Pagi, Izin Dinas Sore, Izin Dinas, Izin
Terlambat Masuk, Izin Pulang Cepat, permohonan hadir absen manual
karena lupa mengisi Daftar Hadir, kerusakan LBP atau gangguan
jaringan, permasalahan gawai, perjalanan dinas, atau pelatihan.

I. PENUTUP
Demikian Keputusan ini dibuat untuk dapat dilaksanakan sebaik-baiknya.

Plt. KEPALA
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

- UU ITE No 11 Tahun 2008 Pasal 5 Ayat 1


"Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah."
- Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE

Anda mungkin juga menyukai