MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 25 Januari 2024
Plt. KEPALA
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR : 20 TAHUN 2024
TANGGAL : 25 JANUARI 2024
A. KETENTUAN UMUM
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan:
1. Pegawai Badan Kepegawaian Negara yang selanjutnya disebut Pegawai
adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK), termasuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di
lingkungan Badan Kepegawaian Negara.
10. Pedoman Kehadiran adalah petunjuk bagi Pegawai dan pejabat yang
berkepentingan untuk penilaian kedisiplinan berdasarkan keberadaan
seorang Pegawai pada waktu tertentu sesuai ketentuan hari dan
jam kerja.
11. Daftar Hadir adalah daftar yang menyatakan kehadiran Pegawai pada
jam masuk kerja, jam pulang kerja, dan/atau waktu lain yang
ditentukan secara elektronik dan/atau manual.
17. Cuti Tahunan adalah Cuti bagi Pegawai yang telah bekerja
paling kurang 1 (satu) tahun secara terus-menerus yang dapat
digunakan Pegawai paling sedikit 1 (satu) hari.
18. Cuti Besar adalah Cuti bagi PNS yang telah bekerja paling singkat
5 (lima) tahun secara terus-menerus, PNS wanita untuk kelahiran
anak keempat dan seterusnya atau bagi Pegawai yang melaksanakan
ibadah keagamaan dapat digunakan paling lama 3 (tiga) bulan.
19. Cuti Sakit adalah Cuti karena alasan kesehatan yang dibuktikan
dengan surat keterangan dokter baik di dalam maupun di luar negeri
yang memiliki izin praktek yang dikeluarkan oleh pejabat/instansi
yang berwenang.
20. Cuti Melahirkan adalah Cuti bagi Pegawai wanita yang melahirkan
anak pertama sampai dengan kelahiran anak ketiga pada saat menjadi
PNS atau PPPK.
21. Cuti Karena Alasan Penting adalah Cuti yang digunakan PNS dan
CPNS karena dalam keadaan penting dan mendesak.
22. Cuti Bersama adalah Cuti yang diatur dalam Keputusan Presiden.
23. Cuti di Luar Tanggungan Negara adalah Cuti yang digunakan PNS
karena alasan pribadi dan mendesak, bagi PNS yang telah bekerja
paling singkat 5 (lima) tahun secara terus menerus dan
selama menjalankannya tidak berhak menerima penghasilan dari
negara dan tidak diperhitungkan sebagai masa kerja PNS.
25. Tanpa Keterangan adalah kondisi Pegawai yang tidak masuk kerja
tanpa memberikan alasan yang sah.
27. Terlambat Masuk Kerja adalah Pegawai yang mengisi Daftar Hadir
setelah jam masuk kerja yang ditentukan.
28. Pulang Cepat adalah Pegawai yang mengisi Daftar Hadir sebelum
jam pulang kerja yang ditentukan.
30. Izin Pulang Cepat adalah kondisi Pegawai yang mengisi Daftar Hadir
sebelum jam pulang kerja yang ditentukan berdasarkan Alasan Yang
Sah dan disetujui Atasan Langsung.
31. Izin Dinas adalah kondisi Pegawai yang melakukan tugas kedinasan di
luar kantor 1 (satu) hari yang disetujui oleh pimpinan unit kerja yang
bersangkutan.
32. Izin Dinas Pagi adalah kondisi Pegawai yang melakukan tugas
kedinasan di luar kantor pada pagi hari yang disetujui oleh pimpinan
unit kerja yang bersangkutan.
33. Izin Dinas Sore adalah kondisi Pegawai yang melakukan tugas
kedinasan di luar kantor pada sore hari yang disetujui oleh pimpinan
unit kerja yang bersangkutan.
35. Tanda Tangan Elektronik adalah tanda tangan yang terdiri atas
informasi elektronik yang dilekatkan, terasosiasi atau terkait dengan
informasi elektronik lainnya yang digunakan sebagai alat verifikasi dan
autentikasi.
37. Kode Akses (Password) adalah angka, huruf, simbol, karakter lainnya
atau kombinasi di antaranya, yang merupakan kunci untuk dapat
mengakses komputer dan/atau sistem elektronik lainnya.
B. TUJUAN
Keputusan ini bertujuan untuk memberikan petunjuk bagi Pegawai dan
pejabat yang berkepentingan untuk penilaian kedisiplinan berdasarkan
kehadiran.
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup keputusan ini meliputi pengaturan mengenai ketentuan
Jam Kerja Pegawai, Presensi BKN, pemberian cuti, dan pemberian izin.
10. Ketentuan perhitungan presensi masuk kerja CPNS pukul 07.30 dan
pengisian presensi pulang kerja CPNS dimulai pukul 16.00 untuk
selain hari Jumat dan pukul 16.30 untuk hari Jumat.
12. Setiap Pegawai wajib menaati ketentuan masuk kerja dan ketentuan
jam kerja dengan mengisi Daftar Hadir saat masuk kerja, pulang kerja,
dan/atau waktu lain yang ditentukan.
13. Bagi pegawai yang mengisi Daftar Hadir hanya 1 (satu) kali pada saat
masuk kerja atau pulang kerja, maka diakumulasikan tidak masuk
kerja selama 7 jam 30 menit untuk pemotongan tunjangan kinerja.
F. PEMBERIAN CUTI
1. Pegawai yang akan melaksanakan Cuti, wajib mengajukan
permohonan Cuti melalui Presensi BKN.
2. Pegawai yang akan melaksanakan Cuti selain Cuti Tahunan dan Cuti
Besar, harus mengunggah dokumen pendukung berupa:
a. Surat keterangan dokter baik di dalam maupun di luar negeri
yang memiliki izin praktek yang dikeluarkan oleh
pejabat/instansi yang berwenang bagi pegawai yang mengajukan
Cuti Sakit;
b. Surat keterangan dari unit pelayanan kesehatan mengenai hari
perkiraan lahir bagi Pegawai yang mengajukan Cuti Melahirkan;
c. Surat keterangan rawat inap dari unit pelayanan kesehatan, surat
keterangan kematian, surat keterangan akan melangsungkan
pernikahan, surat keterangan atau dokumen pendukung sedang
mengurus warisan, atau surat keterangan terkena musibah yang
dikeluarkan paling rendah oleh Ketua Rukun Tetangga bagi
pegawai yang mengajukan Cuti Alasan Penting; atau
d. Keputusan pemberian Cuti di Luar Tanggungan Negara yang
diberikan oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara.
G. PEMBERIAN IZIN
1. Pegawai yang melaksanakan lzin Dinas Pagi, Izin Dinas Sore, atau
Izin Dinas yang menyebabkan tidak mengisi Daftar Hadir pada jam
masuk kerja dan/atau jam pulang kerja, harus mengajukan
permohonan izin melalui Presensi BKN.
3. Pegawai yang melaksanakan lzin Dinas Pagi atau lzin Dinas Sore harus
mengisi Daftar Hadir pada saat datang atau meninggalkan kantor.
H. KETENTUAN LAIN-LAIN
1. Pegawai yang tidak mengisi Daftar Hadir karena kerusakan LBP atau
gangguan jaringan yang terjadi pada sistem penyedia layanan (server)
harus mengajukan permohonan hadir absen manual melalui
Presensi BKN.
I. PENUTUP
Demikian Keputusan ini dibuat untuk dapat dilaksanakan sebaik-baiknya.
Plt. KEPALA
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,