Anda di halaman 1dari 21

MATRIK PERBANDINGAN MUATAN MATERI ANTARA PERATURAN PEMERINTAH NO.

30 TAHUN 1980 TENTANG PERATURAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN PERATURAN PEMERINTAH NO.53 Tahun 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL N O. MATERI PP PERATURAN PEMERINTAH NO.30 TAHUN 1980 TENTANG PERATURAN DISIPLIN PNS PERATURAN PEMERINTAH NO.53 Tahun 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL KETERANGAN

I.

JUDUL PP

Peraturan Pemerintah tentang Peraturan Pemerintah tentang Peraturan Disiplin PNS Disiplin PNS PNS dan CPNS Pasal 2 Kewajiban terdiri dari 26 butir PNS dan CPNS Pasal 3

Kata peraturan dihapus karena pengertian peraturan tersebut secara implisit sudah terkandung dalam judulnya

Diberlakukan bagi II. BATANG TUBUH 1 Ketentuan Kewajiban

Kewajiban berjumlah 17 butir, dengan 12 butir kewajiban / larangan dihapus, penyempurnaan meliputi antara lain: karena abstrak dan terlalu relatif a penambahan ketentuan kewajiban dimasukkan sebagai etika, seperti: masuk kerja (selama ini diatur a berpakaian dan bertingkah laku dalam PP 32 Tahun 1979 tentang sopan. pemberhentian PNS). b menjaga persatuan dan kekompakan PNS. b penambahan ketentuan c memasuki tempat-tempat yang dapat kewajiban mencapai sasaran kerja. menurunkan martabat PNS/ pemerintah 1

Ketentuan Larangan

Pasal 3 Larangan berjumlah 18 butir.

Pasal 4 Larangan berjumlah 15 butir, dengan penyempurnaan meliputi antara lain: a penambahan butir larangan dalam mendukung Capres / Cawapres dan anggota Legislatif (DPR, DPD dan DPRD) sebagaimana diamanatkan dalam UU No.10 Tahun 2008 dan UU No. 42 Tahun 2008.

Ketentuan masuk kerja (PP 32/79) Pasal 12 1 Pasal 8 Huruf a s/d e Tidak masuk kerja baik terus menerus maupun tidak terus menerus. PNS mempunyai hak untuk minta ijin tidak masuk kerja selama 4 hari kerja selama 1 tahun. Tanpa alasan yang sah adalah alasan ketidakhadirannya tidak dapat diterima akal sehat . Dihitung secara komulatif sampai dengan akhir tahun berjalan adalah 2

PNS meninggalkan tugas a secara tidak sah 2 bulan terus menerus diberhentikan pembayaran gajinya pada bulan ketiga PNS yang meninggalkan tugas selama 6 bulan terus menerus secara tidak sah diberhentikan tidak dengan b hormat

PNS yang tidak masuk kerja 1 selama 5 s/d 15 hari kerja tanpa alasan yang sah dikenai sanksi 2 hukuman disiplin ringan. a Teguran lisan 5 hari b Teguran tertulis 6-10 hari c Pernyataan tidak puas secara 3 tertulis11-15 hari. PNS yang tidak masuk kerja selama 16 s/d 30 hari kerja tanpa 4

alasan yang sah dikenai sanksi hukuman disiplin sedang. a Penundaan KGB16-20 hari b Penundaan KP21-25 c Penurunan pangkat selama 1 tahun26-30 hari. c PNS yang tidak masuk kerja selama 31 s/d 45 hari kerja tanpa alasan yang sah dikenai sanksi: a b c d Penurunan pangkat selama 3 tahun31-35 hari Penurunan jabatan36-40 hari Pembebasan jabatan 41-45 hari Pemberhentian dengan hormat atau tidak dengan hormat46 hari atau lebih

Pelanggaran terhadap kewajiban masuk kerja dan mentaati ketentuan jam kerja dihitung secara kumulatif. Keterlambatan dihitung secara kumulatif dan dikonversi 1 hari sama dengan 7 jam.

pelanggaran yang dilakukan dihitung mulai bulan januari sampai dengan bulan desember tahun yang bersangkutan. Contoh: Seorang PNS dari bulan januari sampai dengan bulan maret 2011 tidak masuk kerja selama 5 (lima) hari maka yang bersangkutan dijatuhi hukuman disiplin berupa teguran lisan. Selanjutnya pada bulan mei sampai dengan bulan juli 2011 yang bersangkutan tidak masuk kerja lagi selama 2 (dua) hari. Sehingga jumlahnya menjadi 7(Tujuh) hari.dalam hal demikian maka yang bersangkutan dijatuhi hukuman disiplin berupa teguran tertulis. Selanjutnya pada bulan September sampai dengan bulan November 2011 yang bersangkutan tidak masuk kerja selama 5(lima) hari sehingga jumlahnya menjadi 12 (duabelas) hari. Dalam hal demikian maka yang bersangkutan dijatuhi hukuman disiplin berupa pernyataan tidak puas secara tertulis. 3

Tingkat dan Pasal 6 Pasal 7 Jenis Hukuman 1 Tingkat hukuman disiplin: 1. Sama Disiplin a hukuman disiplin ringan b hukuman disiplin sedang 2. Sama c hukuman disiplin berat 2 Hukuman disiplin ringan a. teguran lisan b. teguran tertulis c.pernyataan tidak puas secara tertulis 3. Hukuman disiplin sedang 3. Hukuman disiplin sedang a penundaan kenaikan gaji a penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun. berkala untuk paling lama b penundaan kenaikan pangkat Jenis hukuman disiplin sedang 1 tahun. penurunan gaji berkala sebesar satu kali selama 1 tahun. 4

penurunan gaji berkala c penurunan pangkat setingkat sebesar satu kali lebih rendah selama 1 tahun. kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 tahun. c penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 tahun. 4. Hukuman disiplin berat 4. Hukuman disiplin berat a penurunan pangkat pada a penurunan pangkat setingkat pangkat yang setingkat lebih rendah selama 3 tahun. lebih rendah untuk paling b pemindahan dalam rangka lama 1 tahun penurunan jabatan setingkat lebih b pembebasan dari rendah. jabatan. c pembebasan dari jabatan. c pemberhentian dengan d pemberhentian dengan hormat hormat tidak atas tidak atas permintaan sendiri permintaan sendiri sebagai PNS. sebagai PNS. e pemberhentian tidak dengan d pemberhentian tidak hormat dengan hormat sebagai PNS. b 4 Penambahan Ketentuan Baru a Klasifikasi

kenaikan gaji berkala dihapus karena dalam UU 43/99 tentang Pokok-pokok Kepegawaian tidak diatur

Ditambahkan jenis hukuman disiplin berat pemindahan dalam rangka penurunan jabatan sesuai dengan UU 43/99. Penurunan jabatan setingkat labih rendah dilakukan dengan memperhatikan jabatan yang lowong dan persaratan jabatan

; Tidak ada pelanggaran hukuman

klasifikasi Pasal 8 s/d Pasal 14 dan jenis Jenis hukuman disiplin bagi PNS yang melakukan pelanggaran terhadap 5

kewajiban dan larangan diatur secara rinci dengan kriteria sebagai berikut: 1 Kriteria penjatuhan hukuman disiplin; antara lain: a dilihat dari jumlah ketidakhadiran. contoh: Pasal 3 nomor 16, nomor dilihat dari sifat dilakukannya b 15 pelanggaran; Pelanggaran terhadap kewajiban untuk Ringan: tidak sengaja memberikan kesempatan kepada Sedang: sengaja bawahan untuk mengembangkan Berat : tidak ada karier, misal: ikut diklat, seminar, rapat, pendidikan formal c dilihat dari dampak negatif c contoh: Pasal 3 nomor 7, nomor 8 yang timbul akibat pelanggaran ; Pelanggaran terhadap kewajiban Ringan: dampak negatif ke untuk melaksanakan tugas Unit Kerja yang kedinasan yang dipercayakan bersangkutan kepada PNS dengan penuh Sedang: dampak negatif ke pengabdian, kesadaran dan instansi yang tanggung jawab. bersangkutan ; Memberi atau menyanggupi akn Berat : dampak negatif ke memberi sesuatu untuk diangkat pemerintah/negara dalam jabatan. b 6

; Memperkaya diri sendiri/orang lain dengan kewenangannya. ; Penerimaan pegawai (memanipulasi data).

pelanggaran yang dilakukan d. contoh: Pasal 4 nomor 7, 8 terkait dengan Pelanggaran terhadap larangan penyalahgunaan wewenang, menerima hadiah atau pemberian yang menerima hadiah/ pemberian berhubungan dengan jabatan. yang berhubungan dengan jabatan dijatuhi jenis hukuman disiplin berat saja.

Ketentuan mengenai

Pasal 8

Pelangggaran yang terkait dengan pelayanan, hukuman disiplin ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (seperti Undang-Undang Pelayanan Publik). Pasal 15 s/d Pasal 30 e yang adalah berwenang Yang dimaksud dengan pejabat yang Presiden, setara adalah PNS (jabatan fungsional) 7

pejabat

Pejabat yang berwenang a Pejabat adalah pejabat yang menghukum menghukum pembina kepegawaian dan dapat

berwenang menghukum

mendelegasikan sebagian wewenangnya kepada pejabat lain di lingkungan masing-masing untuk penjatuhan hukuman disiplin

Pejabat Pembina Kepegawaian, Pejabat Struktural (Eselon I s/d V) dan pejabat yang setara, dengan ketentuan: 1

yang diberi tugas tambahan untuk memimpin satuan unit kerja tertentu, antara lain Rektor, Dekan, Ketua Pengadilan, Kepala Sekolah. - Pejabat struktural eselon I yang diturunkan jabatannya menjadi pejabat eselon II, untuk pengangkatan dalam jabatan struktural eselon II ditetapkan oleh PPK. Pejabat lain yang pengangkatannya dan pemberhentiannya menjadi wewenang Presiden seperti Panitera MA. Dalam rangka memperpendek rantai birokrasi , untuk penjatuhan hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) huruf c (turun pangkat) bagi pejabat struktural eselon V kebawah, jabatan fungsional tertentu jenjang pertama dan pelaksana lanjutan dan pegawai golongan III/d kebawah, menjadi kewenangan pejab struktural eselon II yang atasannya pejabat Pembina kepegawaian ( Ka Kanwil Kementerian KUMHAM) dan 8

Presiden menjatuhkan 1 hukuman disiplin berat (Pasal 7 ayat (4) huruf b, c, d dan e) bagi pejabat struktural Eselon I dan jabatan lain yang pengangkatan dan pemberhentiannya menjadi wewenang Presiden -

Pejabat Pembina 2 Kepegawaian menjatuhkan hukuman disiplin: a berat dan sedang berupa penurunan pangkat selama 1 tahun ( Pasal 7 ayat (3) huruf c) bagi PNS Eselon II, III, IV dan V serta jabatan fungsional tertentu dan fungsional umum. b Berat pasal 7 ayat 4 huruf a dan pasal 7 ayat (2) dan ayat (3) bagi:

; eselon I

Pejabat struktural eselon II yang atasannya bukan Pejabat Pembina Kepegawaian ( seperti Ka Kanwil Ditjen Pajak Kepala Balai Besar)

Ketentuan mengenai penjatuhan hukuman disiplin contoh: sedang dan ringan: Eselon I menghukum Eselon III. a. Sedang berupa penundaan gaji dan penundaan kenaikan pangkat berlaku ketentuan dua tingkat/jenjang ke bawah (two step down).

Ketentuan mengenai sanksi

Tidak ada sanksi

b. Ringan berlaku ketentuan satu contoh: tingkat/jenjang ke bawah one Eselon II menghukum Eselon III. step down. Pasal 21 1 Pejabat yang berwenang a menghukum tidak menjatuhkan hukuman disiplin maka pejabat tersebut dijatuhi hukuman disiplin Penjatuhan hukuman disiplin oleh atasan kepada pejabat yang tidak menjatuhkan hukuman disiplin, dilakukan setelah mendengar 9

bagi pejabat yang berwenang menghukum

yang tidak menjatuhkan hukuman

oleh atasannya. 2

Pejabat yang berwenang menghukum dijatuhi hukuman disiplin sama dengan jenis b Atasan tersebut juga menjatuhkan hukuman disiplin yang seharusnya hukuman disiplin terhadap PNS yang dijatuhkan apabila tidak melakukan pelanggaran disiplin. menjatuhkan hukuman kepada PNS yang telah terbukti melakukan pelanggaran disiplin.

keterangannya, dan tidak dilakukan pemeriksaan dituangkan dalam BAP.

perlu yang

Tata Cara Pemeriksaan 1 Pasal 23 a PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin dipanggil secara tertulis oleh atasan langsung. Pemanggilan dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum pemeriksaan. Yang bersangkutan tidak hadir 10

dilakukan pemanggilan ke 2 (dua) paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal seharusnya yang bersangkutan diperiksa d Yang bersangkutan tidak hadir juga, pejabat yang berwenang menghukum menjatuhkan hukuman disiplin berdasarkan alat bukti dan keterangan yang ada. Pasal 24 Sebelum dijatuhi hukuman setiap atasan langsung wajib memeriksa terlebih dahulu, dilakukan secara tertutup dan dituangkan dalam bentuk BAP. Berdasarkan hasil pemeriksaan ditetapkan pejabat yang berwenang menghukum, atasan langsung atau pejabat yang lebih tinggi, apabila merupakan kewenangan pejabat yang lebih tinggi maka atasan langsung wajib melaporkan secara hirarki dengan BAP. 11

2 a

Khusus untuk pelanggaran disiplin ancaman hukuman berupa hukuman disiplin sedang dan berat dapat dibentuk Tim Pemeriksa Tim Pemeriksa terdiri dari atasan langsung, unsur pengawasan, kepegawaian atau pejabat lain yang ditunjuk. Tim Pemeriksa dibentuk oleh PPK atau Pejabat yang ditunjuk. oleh PNS tidak tetap dasar

e 3

BAP ditandatangani Pejabat yang memeriksa, yang bersangkutan. ; Yang bersangkutan mentandatangani BAP dijadikan sebagai dijatuhkan hukuman.

; PNS yang bersangkutan berhak mendapatkan Copy BAP. d Ketentuan Tidak ada ketentuan mengenai pembebasan sementara dari Pasal 27 Untuk kelancaran pemeriksaan PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin dan kemungkinan akan dijatuhi Selama PNS yang bersangkutan dibebaskan sementara dari tugas jabatannya, diangkat pejabat pelaksana 12

tugas jabatan karena diduga melakukan pelanggaran disiplin

hukuman disiplin berat dapat dibebaskan sementara dari tugas jabatannya oleh atasan langsung. ; Pembebasan sementara dari tugas jabatan berlaku sampai dengan ditetapkannya keputusan hukuman disiplin. Yang bersangkutan tetap diberikan hak-hak kepegawaian. Apabila tidak ada atasan langsung pembebasan sementara dari tugas jabatannya oleh atasan yang lebih tinggi.

harian.

; ;

Pasal 30 ; PNS yang melakukan beberapa pelanggaran disiplin hanya dapat dijatuhi satu jenis hukuman terberat. ; PNS pernah dijatuhi hukuman disiplin melakukan pelanggaran disiplin lagi, kepadanya dijatuhi jenis hukuman disiplin yang lebih berat. 13

; ;

Nebis in idem. PNS dpk/dpb di lingkungannya akan dijatuhi hukuman disiplin tapi bukan kewenangannya maka pimpinan instansi mengusulkan penjatuhan hukuman disiplin kepada PPK induknya disertai BAP.

a. Setiap penjatuhan hukuman disiplin ditetapkan dengan keptusan pejabat yang berwenang menghukum. b Keputusan disampaikan secara tertutup oleh pejabat yang berwenang menghukum kepada PNS yang bersangkutan dengan tembusan kepada pejabat instansi terkait. Penyampaian keputusan hukuman disiplin paling lambat 14 hari kerja sejak keputusan ditetapkan. Yang bersangkutan tidak 14

hadir keputusan dikirim kepada yang bersangkutan keberatan keberatan Pasal 32 Upaya Administratif a Keberatan b Banding administratif

Pasal 34 1 Jenis hukuman disiplin yang dapat diajukan keberatan adalah: 1 2 Penundaan kenaikan berkala selama 1 tahun. gaji

Penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun, yang dijatuhkan oleh: a Pejabat struktural eselon I dan pejabat yang setara kebawah. Sekda/Pejabat struktural eselon II Kab/Kota kebawah/Pejabat setara kebawah. Pejabat struktural eselon II kebawah di lingkungan Contoh: 1 Ka kanwil Ditjen Pajak 15

instansi vertikal dan unit dengan sebutan lain yang atasan langsungnya Pejabat struktural eselon I yang bukan Pejabat Pembina Kepegawaian. d Pejabat struktural eselon II kebawah di lingkungan instansi vertikal dan kantor perwakilan Provinsi dan unit setara dengan sebutan lain yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Pejabat Pembina Kepegawaian.

Ka UPT Balai Besar

Contoh: 1 Ka kanwil Kementerian KUMHAM. 2 Ka Perwakilan BPK 3 Kepala Kejaksaan tinggi

Prosedur keberatan: ; Diajukan secara tertulis kepada atasan yang berwenang menghukum dengan memuat alasan. ; Diajukan dalam jangka waktu 14 hari mulai tanggal yang bersangkutan menerima putusan. ; Pejabat yang berwenang menghukum memberi tanggapan secara tertulis kepada atasan pejabat yang berwenang 16

menghukum dalam jangka waktu 6 (enam) hari kerja terhitung mulai tanggal yang bersangkutan menerima tembusan keberatan. Dalam jangka waktu 6 (enam) hari kerja tidak ada tanggapan, maka atasan pejabat yang berwenang menghukum mengambil keputusan berdasarkan data yang ada. Atasan pejabat yang berwenang menghukum wajib mengambil keputusan dalam jangka waktu 21 (duapuluh satu) hari kerja terhitung mulai yang bersangkutan menerima keberatan Atasan pejabat yang berwenang menghukum dapat memperkuat, memperingan, memperberat atau membatalkan. Dengan keputusan atasan pejabat yang berwenang menghukum.

; Dalam jangka waktu 21 hari kerja atasan pejabat yang berwenang menghukum tidak ambil keputusan atas keberatan maka keputusan pejabat yang berwenang menghukum batal demi hukum.

17

Banding Administratif ; Hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh Pejabat Pembina kepegawaian untuk jenis hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (4) huruf d dan huruf e. ; Hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh gubernur selaku wakil pemerintah untuk jenis hukuman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (4) huruf d dan huruf e. Mengajukan banding administratif gaji tetap di bayarkan sepanjang yang bersangkutan tetap melaksanakan tugas. Tidak ajukan banding administratif gaji mulai dihentikan terhitung mulai bulan berikut sejak hari 15 keputusan hukuman diterima. PNS yang sedang dalam proses pemeriksaan atau sedang upaya administratif tidak disetujui untuk pindah instansi.

18

Berlakunya hukuman disiplin 1 Hukuman disiplin yang tidak dapat diajukan upaya administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 berlaku sejak tanggal keputusan ditetapkan.

Hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh selain nomor 1 dan tidak diajukan keberatan mulai berlaku pada hari 15 setelah keputusan diterima. (pasal 7 ayat (3) a dan b) Diajukan keberatan mulai berlaku pada tanggal ditetapkan keputusan keberatan. Hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh PPK, Gubernur untuk jenis hukuman Pasal 7 ayat (4) huruf d dan e,apabila tidak diajukan banding administratif mulai berlaku pada hari ke 15, setelah putusan hukuman diterima. Apabila diajukan banding administratif berlaku pada tanggal 19

ditetapkan keputusan administratif.

banding

Apabila PNS yang dijatuhi hukuman disiplin tidak hadir pada waktu penyampaian keputusan hukuman disiplin berlaku pada hari ke 15 sejak tanggal yang ditentukan untuk penyampaian keputusan hukuman Dokumentasi Keputusan hukuman ; Dipakai sebagai salah satu bahan penilaian dalam pembinaan PNS yang bersangkutan.

Pasal 48 ; Hukuman disiplin yang telah dijatuhkan sebelum berlakunya keputusan ini dan sedang dijalani dinyatakan tetap berlaku. ; Keberatan dan banding administratif sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah ini diselsaikan sesuai dengan PP 30 Tahun 1980 serta peraturan pelaksanaannya. 20

; Apabila terjadi pelanggaran disiplin dan telah dilakukan pemeriksaan sebelum berlakunya PP maka hasil pemeriksaan tetap berlaku dan proses selanjutnya berlaku ketentuan PP ini.

21

Anda mungkin juga menyukai